PENDAHULUAN
Telah kita ketahui bahwa budaya menyontek dikalangan pelajar sudah hal
yang wajar, bahkan seolah olah sudah menjadi tradisi. Bahkan ketika ujian
nasional atau UN berlangsung masih banyak siswa yang menyontek karena
kurangnya rasa percaya diri dan malas belajar, padahal ujian nasional sebagai
ajang untuk mengetahui kemampuan siswa.
B. Identifikasi Masalah
Siswa masih sering kali menyontek saat ulangan berlangsung. Sangat perlu
diberikan pengarahan kepada siswa agar lebih tekun belajar dan lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Siswa masih sering mengalami rasa kurang percaya diri, yang
mengakibatkan aksi contek mencontek . Maka dari itu peranan guru
diperlukan agar anak didik mengerti setiap yang diberikan oleh guru
tersebut.
Siswa sering kali malas belajar, hal seperti ini sangat menghambat proses
pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Perilaku / tindak mencontek dalam ulangan.
D. Perumusan Masalah
I. Apakah pengertian menyontek?
II. Apa faktor yang menyebabkan para pelajar / siswa melakukan
perbuatan menyontek?
III. Apakah dampak dari perbuatan meyontek?
IV. Bagaimana cara mengatasi kebiasaan menyontek dikalangan
para siswa?
V. Bagaimana cara membuat para siswa mempunyai semangat
belajar sehingga terhindar dari perbuatan menyontek?
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan bagi guru :
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai acuan
untuk dapat mengerti dan memahami siswanya, sehinnga
dapat memotivasi para siswa untuk lebih semangat belajar
agar terhindar dari kegiatan mencontek.
Kegunaan bagi siswa :
Siswa lebih mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif
sehingga menimbulkan rasa kepercayaan diri pada masing
masing siswa, sehingga kegiatan mencontek berkurang.
C. Perumusan Hipotesis.
I.
1. Hipotesis nol (H0) = Karena siswa itu malas beajar, tapi dia ingin
mendapatkan nilai yang baik.
2. Hipotesis alternative (Ha) = Dari sifat malas siswa berpengaruh
pada kepribadian seorang siswa sehingga menimbulkan aksi
contek mencontek.
II.
1. Ada beberapa faktor yang menyebabkan para pelajar/ siswa
melakukan perbuatan menyontek.
2. Ada dampak dari perbuatan menyontek.
3. Ada cara mengatasi kebiasaan menyontek di kalangan para siswa.
4. Cara membuat siswa mempunyai semangat belajar sehingga
terhindar dari aksi menyontek.
3.METODOLOGI PENELITIAN.
B. Metode Penelitian.
I. Subjek Penelitian : Siswa kelas X Mia 6 dengan karakteristik sebagai
berikut :
- Berada pada rentang usia siswa SMA yaitu 15-16 tahun.
- Teridentifikasi pernah mencontek baik dengan intensitas
rendah,sedang maupun tinggi selama duduk dibangku SMA.
- Tercatat sebagai siswa kelas X Mia 6 SMA 2 Kudus.
II. Teknik Pengambilan Sampel (contoh)
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel
ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan
mengambil representasi pepulasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap
seluruh populasi.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Mia 6 SMA 2 Kudus. Sempel
penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sampel bertujuan untuk mengetahui faktor faktor mencontek siswa.
1.Menghitung Presentase.
C. Pendekatan Penelitian.
Dalam laporan penelitian berdasarkan pada data yang berupa ciri ciri, sifat,
data keadaan pendidikan di Indonesia atau gambaran di kualitas objek. Maka
kami menggunakan data kualitatif yaitu data yang bukan merupakan bilangan
bilangan, atau bisa diartikan juga kualitatif merupakan data berupa ciri ciri, sifat,
data keadaan, atau gambaran kualitas objek yang ditelitikan.
D. Jenis Penelitian.
1.Penelitian Dasar.
2.Penelitian Terapan.
Septimartiana.blogspot.com
Agusper.blogspot.com
Ekofisikaunja.blogspot.co.id
http://wangsajaya.wordpass.com