Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PEMECAHAN MASALAH

CARA MENGATASI SISWA YANG SUKA MENCONTEK SAAT UJIAN

di SMK Negeri 1 Sukabumi Kota Sukabumi

A. Deskrispsi Permasalahan
Mencontek adalah sebuah tindakan yang tidak terpuji. Anak suka mencontek saat
ulangan dikategorikan sebagai sebuah tindakan curang. Kebiasaan mencontek tentu
harus diatasi segera. Jika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan mempengaruhi
karakter siswa.

B. Akar Permasalahan
Sebelum memberi hukuman pada siswa yang mencontek, Guru Pintar harus
menelusuri penyebab siswa suka mencontek. Siapa tahu siswa tidak mengetahui
akibat mencontek atau ada alasan lain yang membuat siswa suka mencontek saat
ujian. Beberapa sebab anak suka mencontek antara lain: kurang memahami materi,
kurang percaya diri, atau takut pada orang tua atau guru. Setelah mengetahui sebab
musabab siswa suka mencontek, Guru Pintar dapat mencari cara mengatasi
kebiasaan mencontek.

C. Alternatif solusi 
Berikut ini adalah 5 jurus yang dapat Guru Pintar lakukan supaya siswa tidak
menjadikan solusi mencontek sebagai cara meraih nilai yang memuaskan.

1. Menanamkan nilai kejujuran

Menanamkan nilai-nilai kejujuran sedini mungkin pada siswa adalah sebuah solusi
untuk mengatasi kebiasaan anak suka mencontek. Kejujuran merupakan nilai
karakter yang wajib Guru Pintar ajarkan pada siswa karena memiliki dampak pada
masa depan mereka. Guru Pintar dapat memberikan pengertian pada siswa bahwa
pencapaian belajar di sekolah tidak hanya pencapaian akademik saja. Pencapaian
karakter juga sangat penting untuk siswa. Dengan memiliki karakter yang baik, kelak
siswa akan dapat survive di mana saja.

2. Memberi apresiasi pada siswa

Guru Pintar sangat dianjurkan untuk selalu memberikan apresiasi terhadap


kemajuan siswa sekecil apapun itu. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa
percaya diri pada siswa. Rasa percaya pada diri sendiri dapat membantu siswa
untuk melejitkan potensinya. Siswa yang percaya diri tidak akan tergoda untuk
mencontek dan merasa bangga dapat mengerjakan ujian atau tes dengan jujur.
Pemberian apresiasi tidak harus dalam bentuk materi seperti hadiah-hadiah dalam
bentuk fisik. Kalimat-kalimat pujian dan motivasi juga merupakan bentuk apresiasi
Guru Pintar pada siswa. Dengan apresiasi yang Guru Pintar berikan, siswa akan
memiliki dorongan untuk selalu berprestasi dan menjadi siswa yang lebih baik lagi.
3. Memberi tahu akibat dari mencontek

Guru pintar harus memberikan pemahaman dan juga nasehat-nasehat kepada siswa
akan akibat buruk yang dapat timbul dari kebiasaan mencontek. Jelaskan pada
siswa bahwa kebiasaan mencontek akan membuat alam bawah sadar siswa untuk
lebih mempercayai orang lain dan orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri.
Akibat mencontek lainnya adalah menjadikan siswa menjadi orang yang malas, tidak
mau berusaha, dan hanya mengandalkan orang lain saja. Ajarkan pada siswa
bahwa mengerjakan tugas atau ujian secara mandiri adalah sebuah bentuk
tanggung jawab yang harus dikerjakan. Jika siswa gagal melaksanakan tanggung
jawab karena mencontek, maka orang lain akan sulit mempercayainya karena hasil
yang diperoleh adalah sebuah kebohongan. Dengan mengetahui akibat buruk
mencontek, siswa akan berpikir berulang kali saat ingin mencontek.

4. Mengajar dengan lebih baik lagi

Jika sebab siswa mencontek adalah karena kurang memahami materi, berarti Guru
Pintar harus melakukan refleksi dan mengubah cara penyampaian materi. Guru
Pintar dapat mencoba berbagai pendekatan yang dapat membuat siswa mudah
paham pada materi yang diberikan. Guru Pintar juga dapat menggunakan berbagai
media pengajaran yang sesuai dengan materi dan dapat membantu tercapainya
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Berikan evaluasi di setiap akhir
pembelajaran sehingga Guru Pintar benar-benar yakin semua siswa telah mampu
menyerap konsep pembelajaran yang diajarkan.

5. Bersikap tegas

Guru Pintar pasti ingin menjadi guru yang disukai siswa. Hal ini bukan berarti Guru
Pintar dapat melakukan pembiaran pada siswa yang melanggar peraturan seperti
mencontek saat ujian. Guru Pintar harus berani bersikap tegas. Bersikap tegas
bukan berarti galak atau memasang muka masam pada siswa. Tegas berarti
menegakkan peraturan yang berlaku dan memberikan konsekuensi pada siswa yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan kelas atau sekolah yang telah
ditetapkan. Dalam memberi sanksi juga harus Guru Pintar baik-baik supaya dapat
memberikan efek jera tanpa menyakiti siswa baik secara fisik maupun mental.
Bersikap tegas merupakan salah satu bentuk kegiatan preventif pelanggaran-
pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh siswa termasuk mencontek.
Penanggulangan kebiasaan mencontek menjadi salah satu usaha pembentukan
karakter baik pada siswa. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus, konsisten,
dan berkesinambungan. Meskipun terkadang banyak hambatan dan tidak
berlangsung seperti yang kita inginkan, namun Guru Pintar harus tetap berkomitmen
dan bersemangat mendidik siswa menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai