Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Poligon tertutup dan

terbuka pada ilmu ukur tanah


Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengukur tanah dengan baik
yang menghasilkan hasil pengukuran yang akurat dan cepat. teknik pengukuran bisa
menggunakan poligon tertutup maupun terbuka tergantung dari medan dan situasi lapangan.
Namun sebelum membahas keduanya. Kita perlu tahu apa pengertian dari poligon itu. 

Poligon adalah metode untuk menentukan posisi horizontal dari titik-titik di lapangan yang
berupa segi banyak dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak. tujuannya adalah untuk
mendapatkan data-data lapangan berupa koordinat horizontal (x,y). kenapa harus membentuk
poligon ? karena digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan suatu wilayah.

Peralatan yang sering digunakan untuk pekerjaan ini adalah theodolite dan rambu ukur yang
sudah saya bahas pada artikel sebelumnya. Selain alat di atas ada kelengakapan lainnya seperti
statif, formulir ukur, alat tulis dan payung. Untuk saat ini ada alat yang lebih canggih lagi yaitu
Total Station. Anda bisa membaca artikel pengertian total station untuk penjelasan lebih
lengkap. 

Perbedaannya adalah pada theodolite kita harus menulis seluruh data pengukuran seperti ba, bt,
bb, sudut dan sebagainya. Sedangkan pada Total Station pencatatan data dilakukan otomatis
oleh alat tersebut.

Kembali ke topik sebelumnya seperti pada paragraf pertama poligon terdiri dari tiga macam
yaitu poligon tertutup dan poligon terbuka. Kita akan bahas satu per satu.

Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi banyak yang
menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan
seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari
kembali ke titik awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak
tersebut. 
Pada gambar di atas terlihat semua sudut teratur namun pada pengukuran di lapangan semua
sudut mempunyai besaran yang berbeda-beda. lalu bagaimana cara menerapkan di
lapangannya? Pada prinsipnya yang perlu diingat adalah penentuan jumlah titik poligon
disesuaikan dengan kondisi lapangan. Misalkan yang diukur lahan yang sangat luas maka
membutuhkan banyak titik poligon. Usahakan menggunakan sedikit titik poligon yang terpenting
menutup. Semakin banyak titik poligon maka tingkat kesalahan sudut semakin besar.

Gambar di atas mempunyai segi 6 artinya apabila kita menghitung jumlah keseluruhan sudut
dalam bisa menggunakan rumus (n-2)x180.
Jumlah sudut dalam total = (6-2)x180 = 720 derajat. Hasil hitungan tersebut adalah sudut
apabila poligon tersebut benar-benar menutup. tapi tahukah anda bahwa pengukuran di
lapangan tidak bisa seperti itu. biasanya ada sedikit kesalahan jumlah sudut dalam karena
beberapa faktor di lapangan. Misalkan saya bandingkan hasil pengukuran dari lapangan
sebelum dikoreksi didapat jumlah sudut dalam sebesar 720d54'43" (720 derajat 54 menit 43
detik). Maka hasil pengukuran saya ini ada kesalahan atau kelebihan sudut sebesar 54'43". 

Maka yang harus dikoreksi adalah sebesar 54'43" agar sudut dalam sesuai dengan hasil rumus
di atas. Selain untuk mengkoreksi sudut dalam, fungsi dari poligon tertutup ini adalah untuk
mengkoreksi elevasi. Misalkan saat kita mulai pengukuran dari titik awal atau titik 1 dengan
elevasi awal 100 m dari permukaan laut. Maka saat kita kembali ketitik awal lagi setelah melalui
titik poligon 2,3,4,5, dan 6 harusnya elevasi akhir adalah 100 m juga. apabila lebih atau kurang
dari itu maka harus dikoreksi.

Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur jalan, sungai, maupun irigasi. tapi
kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur luas lahan terbuka. namun tetap disarankan
untuk menggunakan poligon tertutup apabila mengukur luas lahan. Yang dimaksud terbuka disini
adalah poligon tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada tertutup. jadi pengukuran di
mulai dari titik awal tapi tidak kembali ke titik awal seperti pada gambar di bawah ini. 

Poligon terbuka sendiri terbagi menjadi 2 yaitu terikat sempurna dan tidak terikat sempurna.
Dikatakan terikat sempurna apabila kita mempunyai data-data koordinat pada titik awal dan titik
akhir berupa data koordinat dan elevasi (x,y,z). Sedangkan terikat tidak sempurna adalah hanya
mempunyai data koordinat dan elevasi pada titik awal saja. Data koordinat tersebut bisa
didapatkan dari benchmark. apa yang dimaksud dengan benchmark? silakan baca artikel saya
sebelumnya. 

Poligon terbuka tidak terikat sempurna ini tidak bisa dikoreksi sehingga hanya surveyor-surveyor
handal dan berpengalaman banyak lah yang bisa menggunakan ini karena yakin ketelitian dan
kesalahan sudut hanya kecil. Tingkat kesalahan pada pengukuran sangat tergantung dari
pengukurnya sendiri seberapa akurat bisa melakukannya.

Demikian artikel yang membahas tentang pengertian poligon tertutup dan terbuka pada ilmu
ukur tanah. sebenarnya secara teori saya sudah agak lupa tapi aplikasi dilapangan saya masih
paham betul. tentu untuk mengatasi itu semua saya sambil buka-buka lagi buku ilmu ukur dan
saya singkronkan dengan pengalaman saya dilapangan. semoga bermanfaat. 
lalu bagaimana pelaksanaan pengukuran di lapangan?bisa baca artikel yang berjudul cara
mengukur luas tanah dengan metode poligon tertutup.

Anda mungkin juga menyukai