Mengenal atau mengetahui karakter anak merupakan hal yang harus dilakukan oleh
seorang pengajar/guru. Dengan mengenal karakter siswa, guru akan mampu
membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran akan berjalan
dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik pula
2. Apa saja cara yang dapat digunakan untuk mengenal potensi dan
karakteristik peserta didik Bapak/Ibu? Jelaskan!
Memang tidak semua anak didik memiliki karakter yang baik. Dalam sebuah kelas bisa
jadi ada berbagai karakteristik peserta didik dari mulai yang paling menyenangkan hingga
yang paling tidak disenangi oleh orang banyak. Hal ini adalah sesuatu yang alamiah
karena peserta didik datang dari berbagai macam lingkungan dan dengan berbagai
macam pengalaman yang telah dilalui sehingga membentuk karakter dirinya. Guru perlu
menyikapi hal ini dengan baik, salah mengenali karakter dari peserta didik akan
menghambat proses belajar mengajar. Bisa jadi peserta didik akan menjadi malas, tidak
memperhatikan, atau bahkan tidak mengerjakan tugas apabila sang guru tidak mampu
memahami karakter siswa tersebut. Oleh karena itu, mengenali dan memahami karakter
dari peserta didik sangat penting untuk dikuasai.
Ada dua hal yang membentuk karakteristik seorang anak, yaitu lingkungan sekitar dan
pengalaman yang ia alami sebelumnya. Lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh
terhadap karakter yang dimilikinya. Bisa saja seorang siswa tumbuh besar di keluarga
yang broken home dan kerap mengalami kekerasan dalam rumah, mengakibatkan ia tidak
mampu fokus dan berkonsentrasi di sekolah karena perlakuan di rumah. Ada juga kasus
anak yang besar di lingkungan pekerja kasar, sehingga ia biasa mendengar perkataan
kasar dan kotor, sehingga ia sering berkata-kata kasar dan kotor di sekolah. Hal-hal inilah
yang perlu guru pahami terlebih dahulu untuk mengenali karakteristik peserta didik yang
ditangani.
8. Jadilah Sahabat
Orang yang penting dalam hidup murid ini bisa dimaksudkan juga sebagai sahabat atau
orang yang sering bercerita dengannya. Kedekatan emosional ini dapat membantu guru
untuk memahami karakteristik siswa itu sendiri. Dengan adanya kedekatan emosional,
siswa tidak lagi ragu untuk menyampaikan apa yang menjadi masalah atau pendapatnya
tentang suatu hal. Terkadang guru hanya menilai karakteristik peserta didik hanya dari
tampilan luar atau dari pengenalan sesaat saja. Akan tetapi, pasti lebih banyak hal-hal
yang tidak mungkin mereka sampaikan di depan kelas atau depan orang banyak. Oleh
karena itu, diperlukan inisiatif dari guru itu sendiri untuk lebih dekat dan menjadi sahabat
dari sang murid, supaya lebih mengenali karakter dan perilaku dari siswanya.