Anda di halaman 1dari 3

1.

Mengapa kita perlu mengenal peserta didik dalam menerapkan Pendidikan yang
Memerdekakan?
2. Apa saja cara yang dapat digunakan untuk mengenal potensi/karakteristik
peserta didik Anda? jelaskan! 

1. Menjadi seorang guru yang profesional memang tidak cukup dengan hanya
mengandalakan penguasaan materi ajar saja, dan juga harus mampu
mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran, serta harus memiliki 4 kompetensi
dasar. Menjadi seorang guru juga harus mampu mengenal karakater/kepribadian yang
dimiliki siswanya.

Karakter merupakan kelakuan atau tingkah laku yang dimilkii seseorang. Maka dari
itu karakter merupakan suatu sifat yang melekat pada diri, sehingga sangat sulit untuk
merubah karakter seseorang. Setiap orang pasti memiliki karakter yang berbeda-beda,
begitu pula degan siswa, mereka juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Seperti
dalam suatu kelas terdapat 30 siswa, maka di dalam kelas tersebut akan terdapat 30
karakter. Maka dari itu penting bagi seorang guru untuk mengenal dan mengetahui
karakter yang dimiliki siswanya.

Mengenal karakter siswa memang tidaklah mudah, karena tidak semua guru dapat
mengenal karakter yang ada pada seluruh siswanya. Jika seorang guru ingin
mengetahui karakter dari siswanya, maka seorang guru harus terlebih dahulu
mengenal siswanya.

Mengenal atau mengetahui karakter anak merupakan hal yang harus dilakukan oleh
seorang pengajar/guru. Dengan mengenal karakter siswa, guru akan mampu
membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran akan berjalan
dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik pula.

Begitu banyak macam-macam karakter atau kepribadian yang ada pada diri siswa,
diantaranya yaitu, aktif, kreatif, ramah, menyenagkan, bersahabat, memiliki sikap
pemalu, menyendiri, mandiri, cerdas, nakal, tenang, ramah, membangkang, dan
sebagainya.

Secara sederhana karakteristik anak dapat dibedakan atau dikelompokan menjadi


beberapa kelompok yaitu, kelompok anak yang mudah atau menyenangkan, anak
yang biasa-biasa saja, serta anak yang sulit dalam menyesuaikan diri, baik dalam
kegiatan pembelajaran ataupun dalam lingkungan sekolah.

Maka dari itu dengan guru mengenal karakter yang dimiliki siswa, maka dapat
memudahkan guru dalam menghadapi siswa, baik dalam kegiatan pembelajaran
ataupun dalam menerapkan dalam lingkungan sekolah.
2. cara yang harus dilakukan untuk mengenal potensi/karakteristik peserta didik adalah
Pada pra pembelajaran bisa di lakukan asesmen diagnostik Yang perlu dikenali antara
lain: potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan peserta didik, tahap
capaian pembelajaran anak, dalam proses pembelajaran bisa dengan cara:

a. Kenali Temperamen peserta didik

Pada dasarnya, bagaimana siswa memahami materi pelajaran dan mengerjakan tugas-
tugasnya terkait erat dengan temperamen siswa itu sendiri. Bahkan eksplorasi cara-
cara baru dalam menuntaskan tugasnya juga sangat dipengaruhi oleh karakteristik
siswa.

Ada sebagian siswa yang tampak antusias dan mudah beradaptasi dengan lingkungan
baru. Ada pula karakter siswa yang cenderung berhati-hati saat beradaptasi degan
lingkungan baru, namun semakin santai seiring waktu. Dan, ada karakter siswa yang
lambat beradaptasi serta rentan menampilkan ledakan emosi.

Bagaimana siswa belajar dan mengerjakan tugasnya biasanya dipengaruhi oleh


karakteristik peserta didik – termasuk dari caranya berinteraksi dengan lingkungan.
Perlu diketahui, pengertian karakter siswa juga mencakup latar belakang dan
pengalaman yang berpengaruh pada efektivitas proses belajar.

b. Amati peserta didik selama Proses Belajar

Sebagai individu, karakter siswa tampak dari caranya berkomunikasi – baik verbal
maupun non-verbal. Bagaimana siswa berinteraksi dengan teman-temannya juga bisa
memberi petunjuk tentang karakteristiknya. Lebih dari itu, pola interaksi yang sama
boleh jadi terulang pada saat siswa harus bekerja dan mengerjakan tugasnya dalam
kelompok.

Apa lagi karakteristik siswa yang penting untuk diperhatikan selama proses belajar?
Guru Pintar perlu memperhatikan bagaimana siswa berkomunikasi – apakah
mengajukan pertanyaan, aktif dalam diskusi, hingga bagaimana tingkat kesulitannya
dalam mengerjakan tugas.

Raut muka juga mampu menunjukkan apakah siswa sudah memahami materi
pelajaran atau belum. Karakteristik siswa juga dapat diamati dari perilakunya –
apakah relatif tenang, mengganggu kelas, dan seterusnya. Pada akhirnya, proses
belajar seorang siswa yang kurang lancar dapat menghambat proses belajar mengajar
kelas – dengan mengganggu temannya, misalnya.

c. Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah menjadi penanda penting karakteristik guru dan siswa abad 21.
Komunikasi dua arah berperan penting sebagai sarana Guru untuk mengetahui sudut
pandang dan perasaan siswa. Bahkan, siswa dapat menyampaikan apa yang ingin
diketahui dan dipelajarinya melalui komunikasi yang baik dengan Gurunya.

Bagaimana mengembangkan komunikasi dua arah yang baik? Guru Pintar dapat
memulai dengan bertanya tentang pendapat siswa, misalnya. Alih-alih menjelaskan,
Guru dapat mengajak siswa untuk aktif berpikir dengan bertanya 'kenapa' atau
'bagaimana.'

Tugas atau project juga dapat didiskusikan bersama siswa. Melibatkan siswa dalam


menentukan tugas yang akan dibuat, termasuk ketua kelompoknya, merupakan bentuk
komunikasi dua arah yang berjalan baik.

Cara mengelola kelas dengan karakteristik siswa yang berbeda adalah dengan
memahami setiap karakteristik yang ada. Akan tetapi, komunikasi dua arah yang baik
mampu menentukan pemahaman karakteristik siswa tersebut akan dibawa ke mana.

d. Menyertakan peserta didik pada Program Pengenalan Diri

Jika Guru perlu memahami karakteristik peserta didik, maka bagaimana dengan siswa
sendiri? Karakteristik siswa abad 21 tentu tak bisa disamakan dengan generasi-
generasi sebelumnya. Mereka perlu mengenali potensi dirinya sendiri – bukan hanya
karakter, tapi juga bakat dan minatnya.

Jika karakteristik siswa dapat dipahami melalui observasi, bakat dan minat
memerlukan cara pemahaman yang berbeda. Bakat siswa tampak dari
kemampuannya, prestasinya, bahkan tes intelegensinya. Sedangkan minat siswa
tampak pada hobinya, kegiatan ekstrakurikuler yang diikutinya, kegiatan yang
disukainya, maupun tes minat yang diambilnya.

Semakin baik siswa mengenal dirinya sendiri, semakin mudah bagi Guru untuk
membantu mengarahkannya dalam memahami pelajaran. Di sisi lain, semakin baik
pemahaman Guru tentang karakteristik siswa, semakin baik manajemen kelas. Jadi,
pemahaman karakter siswa membawa dampak positif bagi diri siswa sendiri maupun
Guru.

Anda mungkin juga menyukai