Anda di halaman 1dari 11

Karakteristik Peserta Didik

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
yang di ampu oleh Ibu Sulikah S.Pd,M.Pd.

Disusun oleh:
Khovivatul Choiriyah (180421621582)
Laila Nur Anna (180421621513)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
PRODI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Evaluasi Kurikulum” sebagai tugas mata
kuliah “Pengembangan Bahan Ajar dan Media Pembelajaran” yang dibina oleh Ibu Sulikah
S.Pd, M.Pd. Dalam makalah ini kami menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip, model
evaluasi kurikulum serta alasan evaluasi kurikulum.
Namun makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dalam proses
pembuatannya. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sehingga bisa menyempurnakan makalah kami. Harapan kami, makalah ini bisa
bermanfaat dan dijadikan sebagai referensi pembaca khususnya mahasiswa yang kelak akan
menjadi guru.

Malang, Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Belajar ialah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang berdasarkan praktek
penglaman dan pengetahuan peserta didik. Hal tersebut berkaitan erat dengan proses
belajar mengajar sehingga terjadi interaksi antara siswa dan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Seorang guru harus bersikap arif bijaksana dan penuh kasih sayang sebagai
landasan dalam mentranformasikan ilmu pengetahuan, sikap dan budaya, bahkan guru
dituntut untuk senantiasa mengetahui karakteristik peserta didik di antaranya adalah
sebagai berikut:
Pertama baground hight quality personality (latar belakang kualitas perseorangan). Latar
belakang inilah yang kemudian peserta didik mempunyai gaya belajar masing-masiang.
Semua peserta didik pasti memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sesuai dengan bakat
dan prilaku yang dibawanya. Kedua Social Culture (Sosial budaya) yaitu peranan dan
status seseorang tentunya memiliki status sosial yang heterogen pula seperti halnya latar
belakang keluarga yang termasuk golongan High Class (tinggi), middle class (menengah)
dan Law class (umum). Ketiga Psychology (Kondisi Psikologis) yaitu factor kejiwaan
masing-masing individu tentu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda pula dilihat
dari segi motivasi, kreativitas, dan kemampuan masing-masing peserta didik. Keempat
Antropologi yaitu dilahat dari struktur dan fisik seseorang memiliki ciri khas yang
berbeda-beda pula. Ada sebagian siswa yang mengalami gangguan penglihatan,
pendengaran, bicara, dan gangguan motorik lainnya.
Keempat faktor inilah yang menyebabkan gaya belajar peserta didik bersifat heterogen.
Oleh karena itu, guru harus mampu memahami atas kondisi tersebut sehingga kita dituntut
untuk mampu mempersiapkan dan menciptakan suasana yang kondusif dalam proses
interaksi belajar mengajar.
Seperti yang kita tahu bahwa peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda
tentunya ini menjadi kesulitan sendiri bagi pihak sekolah bahkan yang berhubungan
langsung dengan peserta didik yaitu guru. Adanya karakter siswa yang berbeda dengan
dengan karakter siswa normal yang sering dianggap sebagai siswa yang nakal, malas,
lambat, bodoh, dan sebagainya. Padahal belum tentu pandangan guru akan hal itu benar,
mungkin saja mereka para siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran karena tidak
bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut bisa dikarenakan
ketidaksesuaian antara gaya belajar siswa dan guru sehingga terjadi ketidak seimbangan
dalam proses belajar. Sebaliknya jika gaya belajar guru dengan siswa sesuai, semua
pelajaran yang diberikan guru akan terihat sangat mudah dan guru dapat senang dan
menganggap siswa-siswanya memiliki kecerdasan dan potensi. Sebagai seorang guru
hendaknya mengajar dengan dengan cara-cara yang tidak menjadikan beban bagi peserta
didik, merubah pola pikir dalam membelajarkan anak didiknya. Dan yang harus kita
pahami adalah masing-masing peserta didik memiliki kemampuan dan keistimewaan.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model
pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar
belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek
dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi
dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis model pembelajaran dapat digunakan oleh
pendidik. Model-model pembelajaran sosial merupakan pendekatan pembelajaran yang
dapat digunakan di kelas dengan melibatkan peserta didik secara penuh (student center)
sehingga peserta didik

2. Rumusan Masalah
2.1. Apa pengertian dari karakteristik peserta didik?
2.2. Apa yang dimaksud umur dan psikologis ?
2.3. Apa yang dimaksud Entry Knowledge ?
2.4. Apa yang dimaksud Learning Style peserta didik?

3. Tujuan
3.1. Untuk mengetahui pengertian dari karakteristik
3.2. Untuk mengetahui maksud dari umur dan psikologis
3.3. Untuk mengetahui maksud dari entry knowledge
3.4. Untuk mengetahui maksud dari learning style peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik


Istilah kata “karakter” membuat orang banyak yang menyamakannya dengan
sifat, watak, akhlak, atau tabiat. Tetapi tak selalu bisa dimaknai dengan seperti itu.
Sehingga perlu dipelajari maksud dari pengertian karakter dari berbagai pendapat
para ahli agar memahami perbedaannya.
Menurut Doni Kusuma, karakter adalah ciri, karakteristik, gaya, atau sifat diri
dari seseorang yang bersumber dari bentukan yang diterima dari lingkungannya.
Berdasarkan pendapat tersebut karakter peserta didik juga dibentuk dan
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada
karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur
sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan. Lalu,
beberapa ahli mengatakan karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes),
perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills).
Siswa atau peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan suatu pendidikan.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter peserta
didik adalah ciri, sifat diri, budi pekerti, kepribadian maupun gaya hidup dari
seseorang yang telah ada sejak lahir serta dipengaruhi lingkungan sekitar untuk
menentukan kualitas hidupnya.

B. Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Umur dan Psikologis


Fase- Fase Perkembangan Manusia
1. Permulaan kehidupan (konsepsi)
2. Fase prenatal (dalam kandungan)
3. Proses kelahiran (± 0-9 bulan)
4. Masa bayi/anak balita (± 0-1 tahun)
5. Masa kanak-kanak (± 1-5 tahun)
6. Masa anak-anak (± 5-12 tahun)
7. Masa remaja (± 12-18 tahun)
8. Masa dewasa awal (± 18-25 tahun)
9. Masa dewasa (± 25-45)
10. Masa dewasa akhir (± 45- 55)
11. Masa akhir kehidupan (± 55 tagu ke atas)
Karakteristik atau kepribadian pada seseorang dapat berkembang secara
bertahap. Berikut ini ialah krakteristik perkembangan pada masa anak samapai
masa puber :
 Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak
meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di tingkat
TK/SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan di sekolah
menyebabkan perubahan pada perilaku, minat, dan nilai pada diri anak tersebut.
Pada masa ini, anak juga sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang
unik dan menuntut kebebasan. Seperti perilaku seorang anak sulit diatur, keras
kepala, dan sering membantah dan melawan orang tua. Hal tersebut memang
sangat menyulitkan bagi para pendidik. Tak heran, apabila para guru playgroup
sampai SD harus lebih bersabar saat berlangsungnya pembelajaran atau dalam
proses mendidik siswa. Menanamkan sikap disiplin mulai bisa diterapkan pada
anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para
pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
 Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya
dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau
label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak
akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak
dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Sebagian
besar anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung
jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi
sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak
bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh
dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk
keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya
kelak.
 Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak
akhir dan menuju masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu
tahap: prapuber, puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih
dengan dua tahun terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas
antara periode anak dan remaja, di mana ciri kematangan seksual semakin jelas
(haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua
tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun)
sebab hal ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan
mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan
tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula
pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan
penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di
sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku
anak puber yang kadang menaik diri, emosional, perilaku negative dan lain-
lain, serta membantunya agar anak dapat menerima peran seks dalam
kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.
C. Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Entry Knowledge

D. Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Learning Style


Gaya belajar adalah cara yang disukai atau terbaik dimana seorang individu belajar
untuk berfikir, memproses informasi dan mendemonstrasikan pembelajaran dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Macam – macam gaya belajar :
1) Visual Learners
Mereka belajar sesuatu paling baik melalui penglihatan. Memiliki kesulitan
menyerap informasi melalui presentasi verbal tanpa disertai dengan gambar-
gambar visual. Perlu alat bantu visual atau alat peraga yang dapat mereka lihat
dan saksikan secara langsung. Cara belajar mereka :
 Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar,
 Suka mencoret-coret sesuatu
 Pembaca cepat dan tekun
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan
 Rapi dan teratur
 Mementingkan penampilan
 Teliti terhadap detail
 Pengeja yang baik
 Lebih memahami gambar dan bagan dari pada instruksi tertulis
 Tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak terpikir kata yang tepat
 Biasanya tidak tertanggu oleh keributan
 Mengingat dengan asosiasi visual
2) Auditory Learners
Mereka belajar sesuatu paling baik melalui pendengaran. Lebih suka penyajian
materi lewat ceramah dan diskusi. Biasanya terfokus pada satu masalah dalam
satu waktu, mudah kehilangan konsentrasi jika ada gangguan, tidak suka pada
kelompok besar dan tugas berbasis proyek. Cara mereka belajar :
 Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan
 Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
 Bagus dalam bicara dan bercerita
 Berbicara dengan irama yang terpola
 Mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
 Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
 Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya
 Suka musik dan bernyanyi
 Tidak bisa diam dalam waktu lama
 Suka mengerjakan tugas kelompok

3) Kinesthetic Learners
Mereka melakukan aktifitas secara fisik, senang berpindah dan bergerak selama
pembelajaran. Gemar menulis dengan tangan dan yang terpenting adalah
menggunakan anggota tubuh dalam belajar. Mereka senang bergerak,
menggoyangkan kepala, tangan, kaki. Mereka senang dengan metode bermain
peran, dominan pada mapel olah raga, seni acting dan teater. Cara mereka
belajar :
 Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak
 Berbicara dengan perlahan
 Suka menggunakan berbagai peralatan dan media
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
 Belajar melalui praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
 Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
 Banyak menggunakan isyarat tubuh
 Tidak dapat duduk diam dalam waktu lama
 Ingin melakukan segala sesuatu
 Menyukai permainan dan olah raga
BAB III
PENUTUP

3.1.
DAFTAR PUSTAKA
https://p4tksb.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/73-pendidikan/707-mengenal-karakteristik-
peserta-didik

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/

http://ekaajimustari.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-peserta-didik.html

https://khizanaturrochmah.blogspot.com/2017/02/analisis-karakteristik-peserta-didik.html

Anda mungkin juga menyukai