Anda di halaman 1dari 11

MENGETAHUI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK UNTUK MEMAKSIMALKAN

PEMBELAJARAN

Agung Hermawan

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta


e-mail: agung.hermawan2016@student.uny.ac.id

Abstrak: Artikel ini dibuat dengan tujuan memberi pengetahuan kepada para pembaca
tentang karakteristik peserta didik agar dapat memaksimalkan pembelajaran, yaitu dengan
memahami masing masing karakteristik peserta didik dari kecerdasan dan gaya belajar yang
beragam. Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar yaitu dengan meratanya
pemahaman siswa yang beragam karakteristiknya. Dengan lancarnya pembelajaran maka
tujuan dari pembelajaran tersebut akan mudah tercapai dan menguntungkan guru serta siswa.
Penulisan artikel ini menggunakan metode studi pustaka, dengan melihat berbagai sumber
atau referensi seperti buku dan beberapa jurnal lain yang menyangkut tentang materi yang
sama dengan jur nal yang saya buat. Dengan demikian, tujuan-tujuan pembelajaran dapat
tercapai tanpa harus memberikan tekanan kepada peserta didik. di samping itu, dengan
adanya pemahaman guru tentang karakteristik dalam diri peserta didik dapat menumbuhkan
perasaan nyaman untuk belajar di sekolah.

Kata Kunci: karakteristik, peserta didik, dan pembelajaran

KNOWING THE CHARACTERISTICS OF EMPLOYEES FOR MAXIMIZING


LEARNING

Abstract: This article was created with the aim of providing knowledge to the readers about
the characteristics of learners in order to maximize learning, namely by understanding each of
the characteristics of learners of the intelligence and learning styles are diverse. So that
learning can run smoothly that is with uniform understanding of student with various
characteristic. With the smoothness of learning then the purpose of the learning will be easily
achieved and beneficial teachers and students. Writing this article using literature study
method, by looking at various sources or references such as books and some other journals
that concerns about the same material with jur nal I make. Thus, learning objectives can be
achieved without having to put pressure on the learner. in addition, with the teacher's
understanding of the characteristics in the learner can foster a comfortable feeling to study in
school.

Keywords: characteristics, learners, and learning


PENDAHULUAN perlu diketahui dan dipahami oleh para
Peserta didik merupakan suatu pelaksana pendidik agar dapat merancang
organisme yang sedang tumbuh dan rencana pelaksaanan pendidik dengan
berkembang. Setiap dari peserta didik optimal. Dengan demikian juga jika
memiliki potensi masing-masing seperti masing masing karakterisitik peserta didik
bakat, minat, kebutuhan dan lain-lain. Oleh dipahami maka masing masing peserta
karena itu para peserta didik butuh dan didik akan merasa diperhatikan dan akan
perlu dikembangkan memalui pendidikan melaksanakan pembelajaran dengan
dan pengajaran, sehingga dapat tumbuh menyenangkan tanpa tekanan.
dan berkembang.
Dalam era modern ini di bidang
pendidikan, perbedaan karakteristik
peserta didik perlu dipertimbangkan dan
diperhatikan dalam kegiatan belajar
mengajar. Maka dari itu, setiap
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di PEMBAHASAN
sekolah harus sesuai dengan karakteristik,
gaya belajar, dan kecerdasan masing A. Pengertian Karakteristik
masing peserta didik. Hal ini sejalan
dengan pendapat Yeti dan Mumuh (2014: Menurut Piuas Partanto, Dahlan
72) yang menyatakan bahwa peserta didik (1994) Karakteristik berasal dari kata
dalam kegiatan pendidikan merupakan karakter dengan arti tabiat/watak,
objek utama yang kepadanyalah segala pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki
yang berhubungan dengan aktivitas oleh individu yang relatif tetap.
pendidikan dirujukkan. Menurut Moh. Uzer Usman (1989)
Melihat penjelasan diatas, Karakteristik adalah mengacu kepada
karakteristik, gaya belajar, kecerdasan karakter dan gaya hidup seseorang serta
peserta didik merupakan hal yang perlu nilai-nilai yang berkembang secara teratur
diketahui oleh pelaksana pendidikan sehingga tingkah laku menjadi lebih
terutama pendidik yang secara langsung konsisten dan mudah di perhatikan.
mendidik peserta didik tersebut. Bagi Menurut Sudirman (1990)
sesama peserta didik juga perlu diketahui Karakteristik siswa adalah keseluruhan
agar dapat bertoleransi dengan sesama pola kelakuan dan kemampuan yang ada
peserta didik yang memiliki perbedaan pada siswa sebagai hasil dari pembawaan
karakteristik. Guru dapat memberikan dari lingkungan sosialnya sehingga
contoh sikap penerimaan dan toleransi menentukan pola aktivitas dalam meraih
sehingga peserta didik merasa nyaman di cita-citanya.
sekolah sekaligus untuk menanamkan Menurut Hamzah. B. Uno (2007)
nilai-nilai dan bahkan menikmati Karakteristik siswa adalah aspek-aspek
perbedaan diantara mereka tanpa adanya atau kualitas perseorangan siswa yang
rasa curiga (Law Nolte & Harris, 2016: terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar,
137). gaya belajar kemampuan berfikir, dan
Dengan demikian karakteristik, kemampuan awal yang dimiliki.
gaya belajar, dan kecerdasan peserta didik
Siswa atau anak didik adalah setiap karakteristik siswa baik sebagai individu
orang yang menerima pengaruh dari maupun kelompok.
seseorang atau sekelompok orang yang Setiap satuan kelas memiliki
menjalankan pendidikan. Anak didik karakteristik yang berbeda. Heterogenitas
adalah unsur penting dalam kegiatan kelas menjadi salah satu keniscayaan yang
interaksi edukatif karena sebagai pokok harus dihadapai guru. Sebagai pendesain
persoalan dalam semua aktifitas pembelajaran guru harus menjadikan
pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, karakteristik siswa sebagai salah satu tolok
2000) ukur bagi perencaan dan pengelolaan
proses belajar mengajar. Proses belajar
B. Pentingnya Identifikasi Karakteristik mengajar di sekolah dasar memiliki corak
Peserta Didik dalam Pembelajaran. yang berbeda dengan proses belajar
mengajar di sekolah menengah.
Berdasarkan landasan yuridis dan Karakteristik siswa itu sesuai dengan
teoritik, perlu dilakukan identifikasi tahap-tahap perkembangan siswa.
karakteristik peserta didik. Pertama Misalnya, keberhasilan dalam bidang
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 akademik di sekolah dasar menjadi hal
tentang standar nasional pendidikan bahwa utama sebagai salah satu pencapaian
pengembangan pembelajaran dilakukan keberhasilan seorang siswa, oleh
dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, karenanya penghargaan terhadap mereka
minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa. yang memiliki kemampuan akademis
Kedua secara teoretik siswa berbeda dalam tinggi akan sangat dirasakan. Sebaliknya
banyak hal yang meliputi perbedaan fitrah bagi mereka yang duduk di bangku
individual disamping perbedaan latar sekolah menengah, mulai memiliki
belakang keluarga, sosial, budaya, pergesaran paradigma terhadap makna
ekonomi, dan lingkungan. keberhasilan belajar. Perkembangan siswa
Salah satu ciri kegiatan belajar akan berjalan lurus dengan kompleksitas
mengajar adalah terjadinya interaksi antara masalah yang dihadapi oleh guru.
guru dan siswa. Masing-masing memiliki Kenyataan lain yang juga harus dihadapi
tugas yang saling mendukung. Siswa guru adalah meski mereka menghadapi
bertugas untuk belajar dan guru bertugas kelompok kelas dengan umur yang relatif
mendampingi siswa dalam belajar. Dalam sama tetapi guru tidak bisa
kegiatan belajar, siswa diharapkan memperlakukan sama terhadap perbedaan
mencapai tujuan pembelajaran tertentu karakteristik siswa. Setiap satuan kelas itu
yang meliputi tujuan umum dan tujuan berbeda dalam hal motivasi belajar,
khusus. Sesuai orientasi baru pendidikan, kemampuan belajar, taraf pengetahuan,
siswa menjadi pusat terjadinya proses latar belakang, dan sosial ekonomi. Hal ini
belajar mengajar (student center), maka mengharuskan guru memperlakukan
standar keberhasilan proses belajar satuan kelas itu dengan pendekatan yang
mengajar itu bergantung kepada tingkat berbeda.
pencapaian pengetahuan, keterampilan dan Memahami heterogenitas siswa
afeksi oleh siswa. Oleh karenanya guru berarti menerima apa adanya mereka dan
sebagai pendesain pembelajaran sudah merencakan pembelajaran sesuai dengan
seharusnya mempertimbangkan keadaannya. Program pembelajaran di
sekolah dasar akan berlangsung efektif jika Analisis karakteristik awal siswa
sesuai dengan karakteristik siswa yang merupakan salah satu upaya yang
belajar. Smaldino dkk, mengemukakan dilakukan untuk memperoleh pemahaman
empat faktor penting yang harus tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan
diperhatikan dalam menganalisis karakter dan kepentingan siswa, berkaitan dengan
siswa: (1) Karakteristik umum; (2) suatu program pembelajaran tertentu.
kompetensi atau kemampuan awal; (3) Tahapan ini dipandang begitu perlu
gaya belajar; (4) motivasi. Berkaitan mengingat banyak pertimbangan seperti;
dengan motivasi sangat diperlukan untuk siswa, perkembangan sosial, budaya,
memberi dorongan bagaimana siswa ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi,
melakukan akativitas belajar agar menjadi serta kepentingan program
kompeten dalam bidang yang dipelajari. pendidikan/pembelajaran tertentu yang
Karekteristik Umum akan diikuti siswa.
Karakteristik umum pada dasarnya Berikut akan dijelaskan tentang
menggambarkan tentang kondisi siswa perkembangan siswa dari segi usia, fisik,
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. psikomotorik dan akademik bagi anak di
Karakteristik siswa merujuk kepada ciri sekolah dasar.
khusus yang dimiliki oleh siswa, dimana
ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat 1. Perkembangan Fisik
keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Fisik atau tubuh manusia merupakan
Karakteristik siswa merupakan ciri khusus sistem organ yang kompleks dan sangat
yang dimiliki oleh masing-masing siswa mengagumkan. Semua organ ini terbentuk
baik sebagai individu atau kelompok pada periode pranatal (dalam kandungan).
sebagai pertimbangan dalam proses Berkaitan dengan perkembangan fisik ini
pengorganisasian pembelajaran. Winkel Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956)
mengaitkan karakteristik siswa dengan mengemukakan bahwa perkembangan
penyebutan keadaan awal, dimana keadaan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu
awal itu bukan hanya meliputi kenyataan (1) Sistem syaraf, yang sangat
pada masing-masing siswa melainkan pula mempengaruhi perkembangan kecerdasan
kenyataan pada masing-masing guru. dan emosi; (2) Otot-otot, yang
Cruickshank mengemukakan mempengaruhi perkembangan kekuatan
beberapa karakteristik umum siswa yang dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar
perlu mendapatkan perhatian dalam Endokrin, yang menyebabkan munculnya
mendesain proses atau aktivitas pola-pola tingkah laku baru, seperti pada
pembelajaran, yaitu: (1) kondisi sosial usia remaja berkembang perasaan senang
ekonomi, (2) faktor budaya, (3) jenis untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang
kelamin, (4) partumbuhan, (5) gaya belajar sebagian anggotanya terdiri atas lawan
dan (6) kemampuan belajar. Semua jenis; dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang
karakteristik yang bersifat umum perlu meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
dipertimbangkan dalam menciptakan a) Karakteristik perkembangan fisik pada
proses belajar yang dapat membantu masa kanak – kanak
individu mencapai kemampuan yang 1) Usia 0 – 5 tahun
optimal.
Perkembangan kemampuan fisik pada kematangan seksual. (San– trock, 2007:
anak kecil ditandai dengan anak mampu 161)
melakukan bermacam-macam gerakan
dasar yang semakin baik, yaitu gerakan 2. Perkembangan Psikomotorik
gerakan berjalan, berlari, melompat dan
meloncat, berjingkrak, melempar, Loree menyatakan bahwa ada dua
menangkap, yang berhubungan dengan macam perilaku psikomotorik utama yang
kekuatan yang lebih basar sebagai akibat bersifat universal harus dikuasai oleh
partumbuhan jaringan otot lebih besar. setiap individu pada masa bayi atau awal
Selain itu perkembangan juga ditandai masa kanak-kanaknya ialah berjalan
dengan pertumbuhan panjang kaki dan (walking) dan memegang benda
tangan secara proporsional. Perkembangan (prehension). Kedua jenis keterampilan
fisik pada masa anak juga ditandai dengan psikomotorik ini merupakan basis bagi
koordinasi gerak dan keseimbangan perkembangan keterampilan yang lebih
berkembang dengan baik. kompleks seperti yang kita kenal dengan
sebutan bermain (playing) dan bekerja
2) Usia 5-8 tahun (working). Sementara Gessel menjelaskan
Pada tahap ini waktu perkembangan lebih bahwa perilaku motorik itu meliputi
lambat dibanding masa kanak-kanak, gerakan tubuh, koordinasi, dan keahlian
koordinasi mata berkembang dengan baik, motorik khusus.
masih belum mengembangkan otot-otot Dua prinsip perkembangan utama
kecil, kesehatan umum relatif tidak stabil yang tampak dalam semua bentuk perilaku
dan mudah sakit, rentan dan daya tahan psikomotorik ialah (1) bahwa
kurang. perkembangan itu berlangsung dari yang
sederhana kepada yang kompleks, dan (2)
3) Usia 8-9 tahun dan yang kasar dan global (gross bodily
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, movements) kepada yang halus dan
ketahanan tubuh bertambah, anak laki-laki spesifik tetapi terkoordinasikan (finely
cenderung menyu– kai aktivitas yang ada coordinated movements).
kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, a) Karakteristik perkembangan
koordinasi mata dan tangan lebih baik, psikomotorik pada masa kanak– kanak:
sistem peredaran darah ma– sih belum Usia 3 tahun:
kuat, koordinasi otot dan syaraf masih - Tidak dapat
kurang baik, da– ri segi psikologi anak berhenti dan
perempuan lebih maju satu tahun dari berputar secara
lelaki. tiba – tiba atau
4) Usia 10-11 tahun secara cepat
- Dapat
Kekuatan anak laki-laki lebih kuat dari melompat 15-24
perempuan, Kenaikan tekanan darah dan inchi,
metabolism yang tajam. Perempuan mulai - Dapat menaiki
mengalami kematangan seksual (12 tangga tanpa
tahun), lelaki hanya 5% yang mencapai bantuan, dengan
berganti kaki, Keterampilan Mengembangkan
- Dapat sekolah berbagai
berjingkat keterampilan
yang diperlukan
usia 4 tahun: untuk menulis,
- Lebih efektif menggambar,
mengontrol melukis, menari,
gerakan berhenti, bernyayi, dll.
memulai, dan
berputar, 3. Karakteristik Perkembangan
- Dapat Akademik
melompat 24- 33 Karakteristik perkembangan
inchi, akademik ini dijelaskan dengan
- Dapat menuruni menggunakan tahap perkembangan
tangga, dengan kognitif menurut Piaget.11 Kemampuan
berganti kaki, akademik berkaitan dengan cara kerja
dengan bantuan, otak. Adapun perkembangan kognitif itu
- Dapat meliputi:
melakukan a) Tingkat sensori motor pada umur 0-2
jingkat 4 sampai tahun
6 langkah dengan
satu kaki Bayi lahir dengan refleks bawaan,
dimodifikasi dan digabungkan untuk
Usia 5 tahun: membentuk tingkah laku yang telah lebih
- Dapat kompleks. Pada masa ini anak belum
melakukan mempunyai konsepsi tentang objek tetap.
gerakan start, Ia hanya mengetahui hal-hal yang
berputar, atau ditangkap oleh inderanya.
berhenti secara b) Tingkat pra operasional pada umur 2-7
efektif, tahun
- Dapat
melompat 28-36 Anak mulai timbul pertumbuhan
inchi, kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal-
- Dapat menuruni hal yang dapat dijumpai (dilihat) di dalam
tangga tanpa lingkungannya saja. Baru pada menjelang
bantuan, berganti akhir tahun ke-2 anak telah mengenal
kaki, simbol dan nama:
- Dapat 1) Anak dapat mengaitkan
melakukan pengalaman yang telah ada di lingkungan
jingkat dengan bermainnya dengan pengalaman
sangat mudah pribadinya, dan karenanya ia menjadi
egois.
2) Anak belum memiliki kemampuan antara individu dan dunia luar merupakan
untuk memecahkan masalah yang sumber pengetahuan baru.
membutuhkan berikir “yang dapat di b) Kematangan, artinya membuka
balik” (reversible). Pikiran mereka bersifat kemungkinan untuk perkembangan
ireversible. sedangkan kalau kurang hal itu akan
3) Anak belum mampu melihat dua aspek membatasi secara luas prestasi kognitif
dari satu objek atau situasi sekaligus dan c) Pengaruh sosial, artinya termasuk
belum mampu bernalar (reasoning) secara penanaman bahasa dan pendidikan
induktif dan deduktif. pentingnya lingkungan sosial adalah
4) Anak bernalar secara tranduktif (dari pengalaman seperti itu seperti pengalaman
khusus ke khusus), juga belum mampu fisik dapat memacu atau menghambat
membedakan antara fakta dan fantasi perkembangan struktur kognitif;
5) Anak belum memiliki konsep kekekalan d) Proses pengaturan diri yang disebut
(kuantitas, materi, luas, berat dan isi) equilibrasi, Proses pengaturan bukannya
6) Menjelang tahap akhir ini, anak mampu “penambah” pada ketiga faktor yang lain.
memberi alasan mengenai apa yang alih-alih ekuilibrasi mengatur interaksi
mereka percayai. Anak dapat spesifik dari individu dengan lingkungan
mengklasifikasikan objek ke dalam maupun pengalaman fisik, pengalaman
kelompok yang hanya memiliki satu sifat sosial, dan perkembangan jasmani.
tertentu dan telah mulai mengerti konseo Ekuilibrasi menyebabkan perkembangan
yang konkrit. kognitif berjalan secara terpadu dan
tersusun dengan baik.
c) Tingkat operasional konkrit pada umur
7-11 tahun Gaya Belajar
Anak telah dapat mengetahui simbol-
simbol matematis, tetapi belum dapat Willing (1988) mendefinisikan
menghadapi hal-hal yang abstrak, gaya belajar sebagai kebiasaan belajar
kecakapan kognitif anak adalah : yang disenangi oleh pembelajar. Menurut
1) Kombinasivitas/klasifikasi Fleming dan Mills (1992), gaya belajar
2) Reversibelitas merupakan kecenderungan siswa untuk
mengadaptasi strategi tertentu dalam
3) Asosiativitas
belajarnya sebagai bentuk tanggung
4) Identitas
jawabnya untuk mendapatkan satu
5) seriasi pendekatan belajar yang sesuai dengan
tuntutan belajar yang sesuai dengan
Selanjutnya Brunner mengatakan bahwa tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun
perkembangan kognisi seseorang bisa tuntutan dari mata pelajaran. Jadi bisa
dimajukan dengan jalan mengatur bahan diartikan gaya belajar atau learning style
pelajaran. Adapun faktor-faktor yang merupakan karakteristik atau
berpengaruh dalam perkembangan kognitif kecenderungan dalam proses pembelajaran
ada 4 faktor12 : dan disenangi oleh pelaku pembelajar.
a) Lingkungan fisik; kontak dengan
lingkungan fisik perlu karena interaksi Macam- macam gaya belajar :
1. Visual (belajar dengan cara melihat) 4. Senang membaca dan mendengarkan.
Gaya belajar secara visual ini yaitu 5. Dapat mengulangi suara.
kemampuan belajar dengan melihat. Gaya 6. Pembicara yang fasih.
belajar ini digunakan pada orang dengan 7. Lebih suka musik daripada seni.
indera pengelihatan yang tajam dan teliti. 8. Belajar dengan mendengarkan.
Kemampuan belajar yang berhubungan 9. Lebih suka membacakan daripada
dengan ini yaitu seperti matematika, menuliskan.
bahasa arab, bahasa jepang, simbol- Kendala dalam gaya belajar
simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan auditorial ini adalah anak sering lupa apa
bentuk. yang dijelaskan guru. Sering keliru apa
Ciri – ciri gaya belajar visual : yang disampaikan oleh guru, dan juga
1. Bisa mengingat lebih mudah dengan sering lupa membuat tugas yang
melihat. diperintahkan melalui lisan. Siswa yang
2. Tidak terganggu dengan suara suara menyukai gaya belajar auditorial
berisik. umumnya tidak suka membaca buku
3. Memiliki hobi membaca. petunjuk. Dia lebih suka bertanya untuk
4. Suka melihat dan mendemonstrasi mendapatkan informasi yang
sesuatu. diperlukannya.
5. Belajar dengan mengamati.
6. Memiliki kemampuan menggambar dan 3. Kinestetik (Bergerak)
mencatat sesuai dengan detail. Gaya Belajar macam ini berhubungan
Kendala dalam gaya belajar visual dengan masalah gerak siswa. Hal ini
seperti terlambat menyalin pelajaran di kaitannya dengan proses belajar seperti
papan tulis, dan tulisannya berantakan pelajaran olah raga, menari dan percobaan-
sehingga tidak mudah terbaca. Siswa yang percobaan sains.
mempunyai gaya belajar visual umumnya Ciri-ciri Kinestetik :
lebih suka melihat daripada 1. Kalau menghafal sesuatu dengan cara
mendengarkan, umumnya mereka berjalan atau melihat langsung.
cenderung teratur, rapi dan berpakaian 2. Lebih suka memanipulasikan atau
indah. mempraktekan.
3. Banyak gerak, memiliki perkembangan
2. Auditori (belajar dengan mendengarkan) otot yang baik.
Orang dengan gaya belajar auditori Kendala dalam gaya belajar
memiliki indera pendengaran yang lebih kinestetik seperti anak cenderung tidak
baik dan lebih terfokus. Orang dengan bisa diam. Siswa yang dengan gaya belajar
gaya belajar ini mampu memahami sesuatu seperti ini tidak dapat belajar di sekolah-
lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal sekolah yang bergaya konvensional
ini berkaitan dengan proses menghafal, dimana guru menjelaskan dan anak duduk
membaca, atau soal cerita. diam. Siswa akan lebih cocok berkembang
Ciri-ciri Auditori bila di sekolah dengan sistem active
1. Berbicara sendiri saat belajar. learning, di mana anak banyak terlibat
2. Mudah terganggu dengan kebisingan. dalam proses belajar. Siswa yang
3. Menggerakan bibir ketika membaca menyukai gaya belajar kinestetik
dalam hati. umumnya lebih suka bergerak dan tidak
betah duduk lama serta sering Anak yang memiliki gaya belajar
menundukkan kepala saat mendengarkan. analitik dalam memandang sesuatu
cenderung lebih terperinci, spesifik dan
teratur. Namun mereka kurang bisa
4. Global (Menyeluruh)
memahami masalah secara menyeluruh.
Anak dengan gaya belajar global
memiliki kemampuan memahami sesuatu Dalam mengerjakan tugas analitik
secara menyeluruh. Pemahaman yang akan mengerjakan tugasnya secara teratur,
dimiliki berisi gambaran yang besar dan dari satu tahab ke tahab berikutnya.
juga hubungan antara satu objek dengan Mereka memiliki kecenderungan untuk
yang lainnya. Anak dengan gaya belajar mengerjakan satu tugas dalam satu waktu,
dan mereka belum akan mengerjakan tugas
global juga mampu mengartikan hal hal
lain sebelum tugas pertamanya selesai.
yang tersirat dengan bahasanya sendiri Mereka membutuhkan waktu yang cukup
secara jelas. untuk menyelesaikan tugas mereka, karena
Ciri-ciri gaya belajar Global : mereka tidak ingin ada satu bagian yang
1. Bisa mengerjakan tugas banyak terlewatkan.
sekaligus. Ciri-ciri gaya belajar analitik :
2. Mampu berkerjasama dalam tim. 1. Menyelesaikan tugas satu, baru
menyelesaikan tugas berikutnya.
3. Mampu mendalami masalah dengan
2. Menggunakan logika dalam berpikir.
baik. 3. Cara belajar yang konsisten.
4. Mampu mengutarakn kata kata tentang 4. Tidak menyukai hal yang terlewat.
apa yang ia alami. Anak dengan gaya belajar analitik
Anak dengan gaya belajar global lebih cocok belajar sendiri baru kemudian
biasanya kurang rapi, meskipun bergabung dengan kelompok belajar.
Mereka juga mengalami kesulitan dalam
sebenarnya menyukai kerapian. Dalam
belajar dikarenakan hanya berfokus pada
melakukan suatu hal, seringkali berserakan satu hal. Cara terbaik untuk mengatasinya
dan barang- barangnya tidak rapi. Untung yaitu membuat jadwal belajar yang
mengatasi hal ini maka akan membuat terstruktur sehingga sasaran belajar yang
suatu sistem penataan dengan ingin dicapai jelas. Metode belajar yang
mengkategorikan barang- barang sesuai tepat yaitu dengan konsisten melakukan
tipenya. Anak dengan tipe global ini tidak atau mengerjakan tugas sesuai dengan
jadwal harian yang dibuatnya.
bisa hanya memikirkan satu hal namun
memikirkan bnayak hal sekaligus.
Meskipun satu tugas belum selesai, dia
juga akan mengerjakan tugas berikutnya.
Anak dengan gaya belajar global peka
terhadap sekitarnya termasuk perasaan
orang lain dan merasa senang untuk
bekerja keras membuat orang lain senang.
Cenderung memerlukan banyak dorongan
semangat pada saat akan memulai
melakukan sesuatu.

5. Analitik (Terperinci)
PENUTUPAN DAFTAR PUSTAKA
Dari uraian diatas, dapat Ariesta K. S.(2014). Analisis Karakteristik
disimpulkan bahwa setiap peserta didik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
memiliki karakteristik dan gaya belajar Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan
yang berbeda, oleh karena itu setiap Informatika Angkatan 2014.Ilmiah Edutic,
pelaksana pendidikan harus bisa I (1). http://download.portalgaruda.org
mengetahui dan memahami karakteristik
dari setiap peserta didik agar pembelajaran Desmita.(2011).Psikologi Perkembangan
dapat berjalan dengan lancar. Guru dapat Peserta Didik.Bandung: PT Remaja
membuat rencana pelaksanaan Rosdakarya
pembelajaran dengan metode dan media
yang dapat membuat pembelajaran Gross, Richard.(2013).Psychology: The
menjadi lebih efektif. Adapun berbagai Science of Mind and Behaviour(Soetjipto,
perbedaan peserta didik yang perlu H.P, & Seotjipto, Mulyantini).Yogyakarta:
diketahui oleh pendidik atau guru yaitu : Pustaka Pelajar.(Original work published
1. Karakteristik peserta didik. 2010)
2. Kecerdasan peserta didik.
3. Gaya belajar. Halimah,dkk.(2007).Menumbuhkembangk
an Kecerdasan Majemuk Siswa SD
UCAPAN TERIMA KASIH melalui Penerapan Metodologi Quantum
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Teaching dalam Pembelajaran
semua pihak yang mendukung penulisan Tematik.Pendidikan Dasar, V (7).
artikel atau jurnal ini yang bertema http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PE
mengetahui karakteristik peserta didik untuk NDIDIKAN_DASAR
memaksimalkan pembelajaran sehingga
dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu. Hasrul.(2009).Pemahaman tentang Gaya
Terima kasih saya ucapkan kepada : Belajar.Medtek, I
1. Tuhan Yang Maha Esa (2).http://ftunm.net/medtek/Jurnal
2. Kedua orang tua saya
3. Dosen saya pak Ali Mustadi Jauharoti Alfin. (2015) ANALISIS
4. Teman teman saya. KARAKTERISTIK SISWA
PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR.

Lidinillah, D. A. M.(2008).Strategi
Pembelajaran Pemecahan Masalah di
Sekolah Dasar.Pendidikan Dasar (10).
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/P
ENDIDIKAN_DASAR

Utami, K. dan Mustadi, A. (2017).


Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Tematik dalam Peningkatan Karakter,
Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Karakter, VII (1), 14-25. doi:
10.21831/jpk.v7i1.15492.
https://journal.uny.ac.id/index.php/j
pka/article/view/15492

Yeti, H., & Mumuh,


M.(2014).Manajemen Sumber Daya
Pendidikan.Bandung: CV Pustaka
Setia

Anda mungkin juga menyukai