Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EVALUASI PENDIDIKAN I

Mata kuliah yang diampuh oleh dosen pembimbing :


Dr. Hj. Endang Sri Andayani, S.E., M.Si. Ak.

Disusun Oleh :
1. Khovivatul Choiriyah 180421621582
2. Laila Nur Anna 180421621513
3. Lidia Natalia Boro 160421607603

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
1. Jelaskan alasan mengapa kita harus menggunakan :
A) Untuk open book ini merupakan suatu strategi mengerjakan soal dengan
membuka buku sehingga secara otomatis guru didorong dalam hal
membuat soal kualitas tinggi. Maka dari itu guru akan tertantang
membuat soal yang berkaitan dengan aplikasi, analisis, dan sebagainya.
Jika siswa menerapkan Formasi atau menggunakan bahan referensi
khusus Ujian buku terbuka sering merupakan pilihan yang baik. jika ingat
informasi yang diinginkan atau jika jumlah waktu yang disimpan dalam
terial adalah kriteria, buku tertutup examina - mungkin lebih berguna
B) Alasan menggunakan frequent test karena lebih signifikan berpengaruh
terhadap hasil belajar, pengujian ini jika dilakukan dengan sering akan
menghasilkan pengujian yang lebih andal, selain itu juga memberikan
feedback kepada peserta tes untuk mengetahui seberapa baik
kualitas/kinerja dan dapat mengidentifikasi kesalahan apa saja yang
dilakukan selama pengerjaaan tes sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan kemampuan siswa.
Infrequent test
C) Adanya announce test tersebut mungkin siswa dapat lebih untuk
mempersiakan diri dalam mengerjakan soal ujian sedangkan unannounce
test ini sebagai bentuk penilaian guru sejauh mana siswanya memahami
materi, jika sebagian besar siswa memiliki kemampuan yang masih
kurang maka itu akan menjadikan analisis guru bagaimana
mengaplikasikan pembelajaran sebagai bentuk perbaikan sehingga siswa
dapat menghadapi unannounced test sewaktu – waktu.

2. A) Tujuan proses menggambarkan siapa yang akan bertanggung jawab


atas suatu kegiatan tertentu, apa kegiatan itu, dan kapan kegiatan itu akan
selesai sedangkan tujuan product itu sebuah pernyataan yang
menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan atau diketahui siswa
sebagai hasil dari instruksi
B) Kriteria absolut dan relatif atau objectves.
Kriteria absolut atau tujuan menentukan skor minimum yang diperlukan
untuk menunjukkan penguasaan tujuan tertentu, kriteria relatif untuk
tujuan ditentukan setelah guru telah melihat kemajuan siswa. Kriteria
mutlak sangat diperlukan ketika semua siswa harus menguasai tujuan
kursus.
C) Tujuan instruksional dan implisit. Tujuan instruksional menyatakan
apa yang harus dilakukan siswa untuk menunjukkan pencapaian suatu
tujuan. Sedangkan tujuan implisit mengacu pada perilaku terselubung.
Banyak tujuan implisit dapat dibuat insructional dengan menyatakan
kondisi di mana pengujian adalah untuk mengambil tempat. Tujuan
instruksional adalah penting dalam kondisi berikut:
 Mereka membantu guru memutuskan apa yang mereka ingin dalam
belajar
 Membantu menentukan strategi yang akan digunakan guru untuk
mempromosikan pembelajaran yang paling efisien
 Dapat mempromosikan komunikasi yang efektif antara siswa dan guru

Tujuan implisit dapat digunakan pada keadaan berikut:


 Jika tujuan hanya perlu berfungsi sebagai titik penekanan
 Jika tujuan mengacu pada tujuan yang diinginkan tidak terukur dalam
keterbatasan sekolah
 Jika tujuan adalah untuk melayani maka sebagai dasar yang luas dari
mana tujuan instruksional dapat ditulis

D) Tujuan immedite adalah tujuan yang dapat diajarkan di sekolah dan


diukur oleh guru atau administrator untuk menentukan efektivitas
pengajaran. tujuan ultimate sebaliknya, merujuk pada tujuan jangka
panjang di mana sekolah memiliki kontrol lebih sedikit.
E) beberapa tujuan sangat terbatas sehingga praktis setara dengan item
lainnya itu sendiri; yang lain secara lebih luas dinyatakan untuk
memungkinkan inklusi.
3. - Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
pengetahuan, penalaran, atau pikiran. Bloom membagi ranah kognitif ke
dalam enam kategori, yaitu:
a) Pengetahuan (knowlegde) mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Sehingga pengetahuan yang
tersimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk
ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).
b) Pemahaman (comprehension) di tingkat ini, seseorang memiliki
kemampuan untuk menangkap makna dan arti tentang hal yang dipelajari.
Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok bacaan; mengubah
data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain.
c) Penerapan (application) ialah kemampuan untuk menerapkan suatu
kaidah atau metode untuk menghadapi suatu kasus atau problem yang
konkret atau nyata dan baru. Sehingga kemampuan untuk menerapkan
gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya. Adanya
kemampuan tersebut dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada
persoalan yang dihadapi atau aplikasi suattu metode kerja pada
pemecahan problem baru.
d) Analisis (analysis) untuk tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan
informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan
informasi dengan informasi lain. Kemampuan untuk merinci suatu
kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik.
e) Sintesis (synthesis) Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau
pola baru. Bagian – bagian dihubungkan satu sama lain. Kemampuan
mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan
solusi yang dibutuhkan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam
membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program kerja.
f) Evaluasi (evaluation) Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang
diketahui, dipahami, dilakukan, dianalisis dan dihasilkan. Kemampuan
untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya
kemampuan menilai hasil karangan.

- Ranah afektif merupakan kemampuan yang mengutamakan


perasaan/emosi. Kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-
aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap
moral dan sebagainya. Pembagian ranah afektif ini disusun oleh Bloom
bersama dengan David Krathwol, antara lain:
 Penerimaan (receiving) dimaksud ialah seseorang peka terhadap suatu
perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu,
seperti penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan untuk
menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya yang dalam
pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian,
mempertahankannya, dan mengarahkannya. Misalnya juga
kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
 Partisipasi(responding) mmerupakan tingkatan yang mencakup
kerelaan dan kesediaan untuk memperhatikan secara aktif dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Hal ini dinyatakan dalam
memberikan suatu respon terhadap rangsangan yang disajikan,
meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan. Misalnya, mematuhi aturan dan berpartisipasi dalam suatu
kegiatan.
 Penilaian atau Penentuan Sikap (valuing) ialah kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai
dengan penilaian itu. Mulai dibentuk suatu sikap,menerima, menolak
atau mengabaikan. Misalnya menerima pendapat orang lain.
 Organisasi (organization) Kemampuan untuk membentuk suatu sistem
nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Misalnya,
menempatkan nilai pada suatu skala nilai dan dijadikan pedoman
dalam bertindak secara bertanggungjawab.
 Pembentukan Pola Hidup (characterization by a value) Kemampuan
untuk menghayati nilai kehidupan, sehingga menjadi milik pribadi
(internalisasi) menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur
kehidupannya sendiri. Memiliki sistem nilai yang mengendalikan
tingkah lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya.
Kemampuan ini dinyatakan dalam pengaturan hidup diberbagai
bidang, seperti mencurahkan waktu secukupnya pada tugas belajar
atau bekerja. Misalnya juga kemampuan mempertimbangkan dan
menunjukkan tindakan yang berdisiplin.

- Ranah psikomotor berkaitan dengan aspek keterampilan yang melibatkan


fungsi system syaraf serta otot dan juga fungsi. Rician dalam ranah ini
tidak dibuat oleh Bloom, namun oleh ahli lain yang berdasarkan ranah
yang dibuat oleh Bloom, antara lain:
1) Kesiapan (set) Kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam
memulai suatu keterampilan/gerakan. kesiapan fisik, mental, dan
emosional untuk melakukan gerakan. Misalnya, posisi start lomba lari.
2) Peniruan (imitation)
3) Membiasakan (habitual)
4) Menyesuaikan (adaptation) Kemampuan untuk mengadakan
perubahan dan menyesuaikan pola Gerakan/keterampilan dengan
persyaratan khusus yang berlaku. Keterampilan yang sudah
berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
Misalnya, keterampilan bertanding.
5) Menciptakan (origination) Kemampuan dimana digunakan untuk
kreasi menciptakan keterampilan baru atas dasar prakarsa atau inisiatif
sendiri. Misalnya, kemampuannya membuat kreasi tari baru.

4. Terlampir
5. Tujuan pembelajaran
1) C1 : dengan diberikannya modul tentang pangkat, bentuk akar, dan
logaritma , siswa diharapkan mampu menjelaskan konsep bilangan
berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dengan benar
2) C2 : setelah penjelasan dari guru, siswa diharapkan mampu
mendeskripsikan konsep aturan sinus dan cosinus
3) C3 : setelah penjelasan dari guru, siswa diharapkan mampu
menerapkan perhitungan bilangan berpangkat, bentuk akar, dan
logaritma
4) C4 : dengan adanya diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu
menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan
deret geometri
5) C5 : setelah dibentuk forum diskusi terkait barisan deret geometri,
siswa diharapkan mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan barisan dan deret geometri
6) C6 : setelah mengetahui berbagai macam permasalahan dalam materi
barisan deret geometri, siswa diharapkan mampu menerapkan dan
mengamplikasian baris dan deret dalam menyelesaikan masalah

Anda mungkin juga menyukai