Anda di halaman 1dari 4

Membangun Kedekatan dan Hubungan Baik Antara Guru dengan Siswa

Hubungan yang harmonis antara guru dan siswa akan membuat kegiatan pembelajaran berjalan
dengan lancar
Membangun kedekatan dengan siswa tidak ada salahnya sama sekali. Dengan menjadi dekat
dengan siswa, Guru Pintar akan memiliki hubungan yang baik dengan siswa yang akan
menciptakan rasa aman dan nyaman siswa ketika belajar bersama guru. Siswa memiliki beragam
latar belakang dan karakter sehingga menjadikan tantangan bagi guru untuk membangun
kedekatan antara guru dengan siswa. Meskipun demikian, Guru Pintar harus memiliki
kemampuan untuk dapat memahami dan mengenal potensi siswa untuk menemukan cara yang
tepat dalam mengajar. Harapannya tentu saja siswa dapat belajar dengan baik dan tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Pentingnya membangun hubungan baik antara guru dan murid adalah supaya kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Dengan begitu maka akan secara otomatis
mendorong kesuksesan akademis dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Hubungan
guru dan murid yang harmonis akan membuat siswa lebih bersemangat belajar dan dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hasil akhir yang diinginkan tentu saja
tujuan pembelajaran sekaligus tujuan dari pendidikan akan tercapai.
Menjalin hubungan yang baik antara guru dan siswa terdengar hal yang mudah dan biasa saja.
Ternyata di lapangan, hal ini memiliki tantangan tersendiri terutama bagi guru-guru baru yang
baru terjun dalam dunia pengajaran. Supaya Guru pintar dapat menjawab tantangan ini, ada
beberapa cara menjaga kedekatan dengan siswa dan juga cara membangun kedekatan dengan
siswa, seperti berikut ini:
1. Kenali Karakter dan Kebutuhan Siswa
Mengenali ragam karakter dan kebutuhan siswa yang berbeda-beda memang menjadi tantangan
tersendiri. Menjadi guru yang baik artinya tidak hanya mampu menyampaikan materi pelajaran,
tetapi juga harus mampu mengenali karakter setiap siswa yang diajarnya. Hal ini sangat penting
sebagai pedoman Guru Pintar untuk merancang pembelajaran sekaligus menentukan metode
dalam berinteraksi dengan siswa tersebut.
2. Selalu Bersikap Sabar 
Untuk menjaga keharmonisan di sekolah dan juga hubungan guru dengan peserta didik, sikap
sabar sangat diperlukan. Guru Pintar tidak dapat memilih akan berhadapan dengan tipe siswa
yang seperti apa. Tidak semua siswa akan dapat memenuhi ekspektasi Guru Pintar. Oleh karena
itu, Guru Pintar harus selalu ingat bahwa setiap siswa punya sifat dan keunikannya sendiri-
sendiri.
Selain mampu mengenali karakter siswa, Guru Pintar juga harus mampu meredam segala bentuk
emosi untuk melakukan pendekatan kepada siswa. Selalu menunjukkan sikap sabar dan ramah
akan membuat siswa memberikan persepsi yang baik terhadap guru. Hal ini sangat berguna
karena siswa akan lebih mudah menerima pesan dan pelajaran yang disampaikan.
3. Menunjukkan Semangat dan Antusiasme Saat Mengajar
Hubungan guru dengan siswa adalah hubungan dua arah. Ketika guru menunjukkan semangat
dan antusiasme saat mengajar, maka otomatis siswa juga akan memberikan respon yang positif.
Semangat, antusias, sabar, dan sifat-sifat baik yang positif guru akan menular kepada siswa.
Kenapa? Karena guru adalah panutan dan sumber inspirasi siswa.
Terbayang kan, jika Guru Pintar mengajar dengan ogah-ogahan dan semaunya sendiri, maka
siswa juga akan menunjukkan hal yang sama. Siswa akan segera merasa bosan mengikuti
pembelajaran. Parahnya, Guru Pintar mungkin akan segera masuk daftar guru yang tidak disukai
siswa.  
4. Manfaatkan Hal-Hal yang Disukai Siswa dalam Pembelajaran
Pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa adalah supaya siswa dapat belajar
dengan penuh semangat dan menunjukkan hasil yang baik, yaitu tercapainya tujuan belajar. Para
siswa pasti memiliki ketertarikan terhadap hal-hal tertentu. Supaya Guru Pintar lebih mudah
masuk dalam dunia siswa dan sebaliknya siswa lebih mudah merasa terlibat secara emosional,
Guru Pintar dapat menggunakan hal-hal yang disukai oleh siswa sebagai penunjang
pembelajaran. Misalnya siswa suka dengan games tertentu, Guru Pintar dapat mengadopsi games
tersebut ke dalam pembelajaran. Ketika berdiskusi, sisipkan informasi-informasi seputar hal-hal
yang sedang trending topic di kalangan siswa supaya mereka lebih antusias mengikuti
pembelajaran. 
Di luar pelajaran, jika memang ada kesempatan seperti pada saat kegiatan ekstra kurikuler atau
istirahat, Guru Pintar juga tetap dapat memanfaatkan kesukaan siswa untuk membangun
kedekatan. Hal lain yang dapat Guru Pintar lakukan melalui hobi atau kegemaran siswa adalah
memasukkan pesan-pesan moral tanpa terasa keras dan kaku.
5. Menghargai Usaha dan Pencapaian Siswa
Cara menjaga kedekatan dengan siswa salah satunya adalah dengan memberikan penghargaan
atau apresiasi yang mampu mendorong siswa untuk terus belajar, menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Hal ini juga akan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. 
Banyak sekali bentuk-bentuk apresiasi yang dapat Guru Pintar berikan pada siswa. Contoh
bentuk apresiasi guru pada siswa misalnya pemberian hadiah, tepukan bahu, senyuman, atau
pujian, dan lain sebagainya. Penghargaan yang Guru Pintar berikan akan membuat siswa selalu
mengulangi keberhasilan yang telah diraih dan juga memotivasi siswa lain yang mungkin belum
berkesempatan memiliki pencapaian yang bagus. 
6. Membangun Hubungan Baik dengan Wali Murid
Hubungan relasi di sekolah bukan hanya hubungan guru dan siswa saja. Guru Pintar juga harus
selalu berkomunikasi dan membina hubungan yang baik dengan wali murid. Wali murid adalah
partner guru. Wali murid juga memiliki peranan penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
Wali murid dan juga anggota keluarga lainnya sebagai lingkungan sosial terdekat siswa akan
dapat membantu guru dalam berkomunikasi dan juga mengawasi siswa.
Membuat penjadwalan rutin untuk melakukan pertemuan dengan wali murid atau membuat
wadah komunikasi melalui media sosial akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Hal
yang harus dicatat adalah Guru Pintar harus tahu batasan-batasan sejauh mana dapat
berkoordinasi dan berkomunikasi dengan wali murid. Hindari mencampuri permasalahan pribadi
keluarga yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran siswa di sekolah.
Demikianlah cara-cara yang dapat Guru Pintar coba untuk membina kedekatan dengan siswa
sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
Hubungan positif antara siswa dan guru: 8 Cara untuk membangun koneksi yang lebih kuat di
dalam kelas
1. Menunjukkan minat dan perhatian: Tunjukkan minat pada kehidupan dan kepentingan
siswa. Tanyakan tentang hobi mereka dan dengarkan dengan sungguh-sungguh ketika
mereka berbicara.
2. Menghargai perbedaan: Hargai keberagaman di dalam kelas dan dorong siswa untuk
menghormati dan memahami perbedaan satu sama lain.
3. Memberikan umpan balik positif: Berikan pujian dan umpan balik konstruktif kepada
siswa secara teratur. Fokus pada kekuatan mereka dan bantu mereka berkembang.
4. Membangun komunikasi terbuka: Jadilah pendengar yang baik dan berkomunikasi
dengan jelas. Dorong siswa untuk berbagi ide, pendapat, dan masalah mereka dengan
Anda.
5. Mengenal siswa secara individu: Ketahui lebih dalam tentang setiap siswa, termasuk
minat, kebutuhan, dan kekuatan mereka. Ini akan membantu Anda menyediakan
pengalaman belajar yang lebih personal.
6. Melibatkan keluarga: Bekerja sama dengan orangtua siswa dan melibatkan mereka dalam
proses pembelajaran. Buatlah pertemuan dan komunikasi reguler untuk berbagi
perkembangan siswa.
7. Membuat lingkungan belajar yang positif: Ciptakan suasana yang aman dan inklusif di
kelas. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dan bekerja sama.
8. Jadilah teladan: Jadilah contoh yang baik bagi siswa dengan menunjukkan sikap dan
perilaku yang positif. Tunjukkan integritas, empati, dan keadilan

Setiap guru pernah menjadi siswa. Kita tahu bahwa siswa tidak belajar ketika mereka tidak
menyukai guru mereka. Hubungan positif antara siswa dan guru, seperti yang diingatkan oleh
Rita Pierson, semuanya tentang membangun lingkungan pembelajaran yang memadai di mana
guru meningkatkan harga diri siswa dan meminta maaf jika diperlukan.
Dengan cara ini, siswa akan merasa lebih percaya diri untuk berbagi informasi pribadi, mengakui
kebutuhan bantuan dalam kelas, mendekati guru untuk mencari bantuan dalam situasi seperti
perundungan, dan menunjukkan tingkat konflik yang lebih rendah dan tingkat kemandirian yang
lebih tinggi.
Saya berusaha mendekatinya secara perlahan dengan duduk bicara empat mata walaupun
dia tidak mau. Mengajaknya untuk mengulang pelajaran di kelas saat jam pulang,
membantunya memahami soal, selalu memanggil namanya saat KBM berlangsung,
menyuruhnya untuk selalu menjadi pembaca materi utama di kelas. Ada sedikit perubahan
setelah saya lakukan beberapa hal tersebut, tetapi tidak dengan sikapnya. Saya tidak
memaksanya. Saya memberinya waktu untuk berpikir, merenungkan apa yang terjadi pada
dirinya minggu lalu.

Anda mungkin juga menyukai