Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FATMAWATININGSIH

NIM : 858911529
MATA KULIAH : PERSPEKTIF di SD
TUGAS TUTORIAL :2

JAWABAN !

1. Sebagai guru memberikan sebuah arahan atau peran kepada siswa agar dapat
bersosialisasi atau berinteraksi dengan merespon reaksi terhadap situasi sosial ketika
akan di hadapi di kemudian hari. Sebagai mana dikatakan oleh seorang ahli Harry Stuck
Sullivan bahwasannya pada persahabatan yang terjadi pada anak-anak merupakan
bentuk kebiasaan yang akan di bawa dalam kehidupan sehari-hari serta dalam
pergaulan yang akan berlanjut. Motivasi dalam berteman dengan anak yang lain atau
berbeda setiap perilaku pada anak Sekolah Dasar dibedakan dengan 3 tahapan
diantaranya sebagai berikut :
a. Tahap Pemenuhan Kebutuhan : tahap ini dengan perlahan anak-anak sudah
menghilangkan keegoaanya karena anak tersebut tidak lagi memandang temannya
dari kalangan orang kaya atau orang miskin melainkan mereka akan lebih tertarik
siapa saja yang mau menjadi temannya dalam hal bermain, belajar, saling tolong-
menolong dalam hal kebaikan, menjadikan sahabat untuk lebih mengenal dengan
baik. Kebutuhan ini memang sangatlah perlu karena dalam hal sosial perlu adanya
seorang teman dan sahabat dekat untuk mendengarkan keluh kesah dan senang
dalam hal apapun sehingga anak tersebut pada beban yang di emban akan lebih
ringan di banding di emban sendiri karena akan mengalami kesusahan.
b. Tahap Balas Jasa : tahap ini anak-anak mendapatkan seorang teman dikarenakan
dengan penuh rasa kemanusiaan dan adil baginya. Misalkan Riri pernah meminjam
buku materi kepada Rara karena ketinggalan. Suatu hari nanti Rara akan
meminjamkan juga buku materi kepada Riri ketika tidak membawanya ke sekolah.
Biasanya tahap balas saling membalas ini pasti sesama perempuan dan sesama laki-
laki atau jenis kelamin yang sama.
c. Tahap Akrab : tahap ini anak-anak akan menjalin sebuah persahabatan yang
memang benar-benar dekat. Biasanya 2 orang dan bahkan lebih itupun terbatas
karena kalau semakin banyak akan merasa di umbar atau tidak bisa di tutupin.
Mereka yang menjalin persahabatan akan mengalami namanya saling berbagi cerita,
berbagi suatu masalah agar mendapat solusi, saling bercanda dengan hal konyol
atau lucu, saling tertawa lepas untuk melegakan hati anak-anak tanpa mereka
sadari, terkadang juga bisa mengalami pertengkaran karena sesuatu tapi tidak
menutup kemungkinan akan bareng lagi atau bersahabat lagi. Pada tahap ini
emosional terhadap anak akan lebih dibentuk dengan lebih dalam lagi dalam
mengatur sebuah keputusan. Seiring berjalannya waktu ketika beranjak dewasa dan
berkumpul lagi dengan teman lama akan mengenang masa lalu yang penuh suka dan
duka yang di alami. Dengan begitu sikap dan pergaulan dalam sosial baik teman
sebaya atau orang lain akan membentuk masa pembentukan sikap sosialnya pada
kemudian hari.
2. Menurut saya sebagai guru kegiatan yang paling relevan untuk di laksanakan dan
diberikan kepada siswa sebagai berikut :
a. Belajar Meniru ialah merupakan keadaan atau lingkungan di rumah maupun di
sekolah. Terutama di rumah dengan keluarga yang begitu dekat dengan anak-anak
sehingga pada belajarnya melalui seperti melihat, diamati, meniru tingkah laku atau
perilaku, dan bahkan juga perilaku yang di tiru akan membawa kebiasaan dan
menjadi kegemaran pada anak karena menyukainya. Teruntuk juga ketika di sekolah
sebagai guru hendaknya memberikan contoh yang baik terhadap anak dan
membuang contoh yang tidak baik. Dengan begitu siswa atau anak-anak akan
meniru apa yang diberikan oleh guru untuk di lakukan atau dibuat menjadi
kebiasaan. Jadi siswa juga akan berperilaku apa yang mereka lihat dengan kedua
mata yang di miliki. Misalkan siswa diberikan peran sebagai polisi lalu lintas yang
mengatur arah para pengendara sepeda maupun mobil dan lainnya, guru dengan
mengajar di depan kelas, dokter dengan memeriksa pasien dengan menggunakan
alat medis, dan sebagainya.
b. Belajar Mengamalkan ialah berkaitan dengan mata pelajaran PPKn dan Agama
karena mata pelajaran kedua itu mengajarkan kehidupan sehari-hari dengan nilai-
nilai moral yang di terapkan serta perilaku yang akan dilakukan pada saat
bersosialisasi sesama manusia. Misalkan dengan sikap kita harus saling menghormati
dengan penganut agama yang berbeda karena kita harus bertoleransi tidak boleh
semena-mena karena tidak seagama kita itu di larang oleh Allah karena semestinya
saling menghargai dan mengasihani sesama manusia, guru mengajak siswa dalam
menanamkan nilai-nilai yang terdapat dari mata pelajaran ke dalam kehidupan
sehari-hari dengan menjalankan kewajiban seorang muslim dengan sholat, berpuasa
sunnah dan berpuasa wajib pada bulan ramadan, dan lainnya. Tak lupa siswa
menanamkan juga dengan memperingati hari-hari nasional yang telah gugur pada
masa penjajahan dengan mengenangnya. Karena pada tatap muka akan
dilaksanakan hal tersebut sesuai lembaga masing-masing.
c. Belajar Merespon ialah guru dengan memberikan sebuah tanggapan kepada siswa
dengan suatu peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Contohnya ketika teman
sekolahnya mendapat musibah banjir, mendapat kesusahan di dalam dirinya.
Otomatis siswa akan bersemangat akan menolongnya karena tindakan atau perilaku
tersebut dinamakan tindakan terpuji. Terkadang siswa bersemangat dalam hal yang
membuat mereka tertarik. Dengan menggabungkan media dan permainan dalam
mata pelajaran itu sangatlah bagus. Dengan begitu siswa akan terlibat aktif dan
memotivasi didalam dirinya pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam bentuk
nyata misalkan guru menjadi fasilitator dengan memberikan pertanyaan soal
matematika dengan angka 1 sampai 10 menggunakan kertas serta pada tanda yang
digunakan atau simbolnya adalah perkalian (x). Setelah itu guru menempelkan pada
papan tulis untuk di jawab siswa dengan cepat karena itu memerlukan berpikir kritis
dengan cepat untuk menjawabnya. Maka akan terlihat semakin menarik karena
tidak melihat buku saja melainkan langsung praktek ke depan itu membuat mereka
bersemangat dan senang dalam mengembangkan pengetahuan.
d. Belajar Mengamati ialah seorang guru membawa siswa dengan keluar kelas dengan
mengamati ekosistem pada sungai sekitarnya. Mengiringi siswa lebih dekat dengan
membawa buku untuk menuliskan apas aja yang terdapat di dalam sungai yang
jernih sehingga mereka lebih dalam mengamati bahwasannya ada ikan yang kecil,
ada lumut di bebatuan, ada tanaman hijau yang tumbuh di samping sungai dan
sebagainya. Pada siswa akan sangat senang karena langsung menghirup udara segar
dan sangat menikmati pembelajaran tersebut karena berkaitan dengan mata
pelajaran IPA dimana yang memegang kelas 4-6. Ketertarikan siswa lebih menguat
karena alam yang luas. Sebagai guru itu suatu contoh bentuk pengamatan
sederhana mungkin dengan pengamatan lainnya diperlukan adanya komunikasi
denga pihak lembaga kalau ingin mengajak siswa lebih dengan praktek
keanekaragaman yang lebih besar lagi.
3. Ahli Agus Taufik (2005) mengatakan bahwa mengemukakan 8 prinsip yang telah di
paparkan dengan jelas. Menurut saya sebagai guru memang seharusnya melaksanakan
bimbingan dan konseling sebagai berikut :
a. Bimbingan Untuk Semua : sebagai guru tentu harus membimbing dan mengarahkan
semua siswa baik bermasalah yang dilakukan maupun tidak bermasalah. Siswa
mempunyai hak penuh di lingkungan sekolah untuk mendapat perhatian juga dari
guru dari finansial maupun non finansial.
b. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas : pada bimbingan ini
berbeda dengan lembaga SMP, SMA dan lanjutan dimana sudah ada guru yang
memang mempunyai kemampuan dalam mengkonseling siswa dan berbeda di SD
semua guru di gerakkan untuk mampu belajar dengan diri sendiri maupun belajar
dari orang lain karena pada anak SD itu tidaklah mudah harus memang bersabar dan
hati-hati karena mereka akan mudah berkata kepada orang tua jadi untuk
menghindar hal tersebut guru harus mempunyai cara tersendiri. Biasanya dilakukan
oleh guru di dalam kelas maupun di luar kelas.
c. Bimbingan Diarahkan untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif : ialah guru
tentunya bisa mengembangkan potensi didalam diri siswa untuk bersemangat dalam
meraih prestasi tentang akademik namun juga perlu bimbingan lebih lanjut dan
sering berlatih agar terbiasa dengan ujian yang kemungkinan yang akan di hadapi
ketika mengikuti sebuah ajang atau lomba yang di adakan. Namun perlu juga guru
tidak memaksa melainkan sesuai selera siswa mulai dari perasaan dan emosi jadi
bisa kita dekati dengan perlahan untuk bertanya apa yang di inginkan setelah itu
baru di berikan arahan dan menentukan pilihan mana yang akan di bawa siswa
dengan penguatan.
d. Bimbingan Diberikan secara Insidental dan Informal ialah berkelanjutan tugas pada
perkembangan siswa dalam aspek intelektuak dan aspek emosional. Sehingga pada
tujuan yang di sampaikan disini adalah mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan pada kurikulum 2013. Guru memang butuh sebuah keterampilan untuk
di salurkan kepada siswa.
e. Bimbingan Direkankan pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan Belajar ialah pada
dasarnya guru dan siswa saling feedback agar dapat memuaskan hasil dari prosedur
yang ditentukan dengan mengumpulkan tugas seorang siswa dan guru memberikan
sebuah penilaian terhadap siswa.
f. Bimbingan Difokuskan pada Aset ialah guru memberikan arahan khusus pada siswa
dalam menentukan impian mana yang di capai atau di inginkan pada kemampuan
yang dimiliki siswa sesuai bidang masing-masing.
g. Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan ialah guru harus mengamati dengan baik
siswa yang mulai pubertas atau masa remaja teruntuk kelas 6 jadi tidak memandang
sisi sebelah saja atau negatifnya melainkan ambil sisi baiknya atau positif terkadang
mereka hanya saja berkata seperti padahal kenyataannya tidak.
h. Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama ialah bimbingan yang akan
dilaksanakan dan bekerja sama antara komite, guru, siswa dan orang tua dalam
kesatuan dengan merapatkan bersama di suatu forum untuk lebih lanjutnya dengan
mengarahkan pengembangan d sekolah dengan lebih baik lagi.
Dari penjelasan ke 8 di atas ialah menjadi satu kesatuan didalam seorang guru karena
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pencapaian yang di raih bersama
siswa jadi guru harus maksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya di lembaga.
Teruntuk juga guru SD memang harus lebih extra dalam segala hal berbeda dengan SMP
yang hanya mengajar satu mata pelajaran dan masih ada guru bimbingan sedangkan SD
guru kelas mengajar semua mata pelajaran selain itu juga harus membimbing juga, jadi
harus bisa semua dengan cara membiasakan diri dalam hal apapun yang ada di sekolah
bersama guru lain dan siswa.
Bagaimana telah di paparkan oleh ahli Traxler (dalam HM Surya, 2005) bahwasannya
guru secara tidak sadar sudah pernah melakukan tugas rangkap atau memegang 2 kelas
ketika salah satu guru berhalangan hadir dikarenakan suatu ada kegiatan di luar. Guru
memang harus siap dalam hal apapun karena berkaitan dengan ketertiba sekolah jika
tidak di ambil alih kelas tersebut dan malah siswa banyak yang keluar dari dalam kelas.
Selanjutnya guru memberikan penjelasan kalau guru kelas tidak masuk dan akan
digantikan oleh guru yang di pasrahi tanggung jawab. Setelah itu silahkan kalian
membuka mata pelajaran hari ini tentang apa, serentak siswa mengatakan hal sekian bu
guru. Guru akan memberikan waktu untuk di simak dan di baca dengan benar, setelah
itu di beri tugas untuk maju ke depan untuk membacakan di depan kelas. Ternyata salah
satu murid yang di tunjuk kurang lancar membaca atau masih kaku dan masih di eja.
Sontak membuat semua siswa di dalam kelas ketawa semua. Mendengar hal tersebut
guru memberikan arahan untuk diam dulu terhadap siswa. Anak-anak tidak boleh
seperti itu jika ada teman yang sedang dalam kesulitan membaca karena kita di ciptakan
oleh Allah SWT dengan kurang sempurna dengan kelebihan dan kekurangan masing-
masing jadi seharusnya kita saling menghargai dan menghormati dengan begitu kalian
saling menyayangi dengan setulus hati. Ketika kalian merasa lebih baik dari teman yang
lain itu tidak boleh sombong seharusnya diam saja jangan di tampakkan sedangkan yang
memiliki kekurangan tidak boleh merasa iri karena dalam hal ini masih belajar terus dan
menerus dengan semangat dan tidak putus asa. Jadi bu guru harap kalian saling
mengerti kondisi teman kalian apapun itu karena kita saling berbagi dalam hal apapun.
Tentunya guru harus bersabar dan agak tegas sedikit karena siswa dalam tahap tumbuh
di usianya mereka jadi jangan terlalu memberikan kekangan jadi harus dengan cara lain
supaya mereka mau mendengarkan dan melaksanakan.

4. Ada 4 kompetensi yang akan di jelaskan di bawah ini :


a. Kompetensi Pedagogik ialah kemampuan seorang guru yang harus di miliki ketika
dia hendak mengajar di suatu lembaga sekolah. Walaupun sebenarnya bukan
jurusan pendidikan dalam kuliah tapi setidaknya pernah mengikuti KKN (Kuliah Kerja
Nyata) dimana ditempatkan suatu desa bersama teman yang berbeda jurusan
tentunya di daerah tersebut kita menawarkan namanya mengajar di sekolah dan
lebih dekat dengan siswa atau anak didik sehingga kita sudah mempunyai dasar
menjadi guru walaupun masih belum mahir atau ahli di bidangnya. Serta ketika
malam menglesi anak-anak di rumah yang disediakan. Seketika itu bisa berhubungan
dengan karakteristik siswa yang berbeda, mulai dari aspek moral perilaku di
kehidupan sehari-hari, emosional yang masih belum di kontrol serta intelektual
dalam hal pengetahuan yang di kembangkan. Guru harus bisa memaksimalkan di
dalam diri siswa untuk mengembangkan potensi di dalam kelas dengan kemampuan
masing-masing anak sehingga guru juga melakukan penilaian terhadap siswa atau
feedback atau timbal balik pada saat pembelajaran. Jadi guru harus memiliki
kemampuan yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar terhadap siswa dengan
ide yang kreatif agar lebih menarik.
b. Kompetensi Kepribadian ialah perilaku seorang guru yang memiliki nilai-nilai atau
norma di dalam kehidupan pribadinya dengan keluarga serta lingkungan masyarakat
dan menerapkan juga di sekolah kepada anak karena keterkaitannya sangatlah erat.
Jiwa yang memiliki prinsip hidup dengan nilai luhur yang sudah turun-temurun dari
keluarga hingga sampai sekarang. Mengenal tindakan atau perlaku yang baik dan
mana yang buruk. Mengontrol diri sendiri adalah hal penting karena usia dewasa
seperti ini sudah sepantasnya mengenal pribadi yang lebih baik dan belajar merubah
diri dengan keadaan bukan semaunya sendiri karena kita hidup saling berdampingan
dengan orang lain jadi harus merangkul dengan hangat. Serta di dalam sekolah
seorang guru akan menjadi panutan bagi siswa dalam meraih impian untuk
mengejar cita2 dalam belajar. Sikap dan perbuatan yang akan di lakukan seorang
guru akan di diikuti juga oleh siswa karena di dalam pemikiran mereka meniru
karena beliau guru mereka hanya dengan melihat maka dari itu jagalah sikap dengan
baik dan bisa menempatkan pada tempatnya baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Pribadi setiap orang tidaklah sama karena itulah yang membedakan dengan
yang lain misalkan dari mulai berpakaian, tindakan yang di ambil dan dalam
mengambil keputusan ketika ada masalah tentunya berbeda mempunyai
penyelesaiannya sendiri. Tidak lupa guru juga harus memperbaiki diri juga bukan
siswa saja dengan berpikir lebih logis dan tepat untuk aspek yang positif dan negatif
sehingga bisa memahami dengan bijak serta bisa merubah dalam mengembangkan
profesi yang di ambil dengan membuat inovatif dan kreatif tingakt tinggi.
c. Kompetensi Sosial ialah kemampuan guru dalam menyesuaikan keadaan atau
kondisi dengan tuntutan baik di lingkungan sekitar atau bermasyarakat dengan
lingkungan sekolah atau lingkungan luar disana. Ketika di lingkungan sekolah guru
harus menyesuaikan dengan peraturan yang telah di tetapkan dan harus di patuhi
dan di kerjakan. Ketika didalam bermasyarakat agak sedikit berbeda bukan mengajar
melainkan sebagai arahan atau pendapat sesama yang lain. Di luar lingkungan juga
mungkin berbeda juga karena sangatlah bebas jadi bisa mengikut saja aturan yang
berlaku. Terutama di lingkungan sekolah guru harus bisa terampil dan tidak kaku
dalam hal berkomunikasi dengan guru lain dan juga kepada siswa, bersikap simpatik,
bisa bekerja sama dengan dewan pendidikan atau komite sekolah, bisa bergaul dan
mudah akrab dan juga bisa memahami di sekitarnya. Guru saling berinteraksi
dengan guru lain agar bisa memberi juga pengalaman yang mungkin sudah lama
mengajar dengan bagaimana kondisi sekolah dengan siswa sehingga bisa kita
mengambil keputusan seperti apa nantinya kepada siswa. Guru juga interaksi
dengan siswa ketika ada siswa yang memang butuh perhatian penuh untuk bisa
lebih mengeluarkan uneg-uneg yang ada di dalam di diri siswa sehingga bu guru bisa
memikirkan hal hal apa yang perlu di perhatikan kedepannya dengan semua siswa
yang berbeda.
d. Kompetensi Profesional ialah kemampuan yang dimiliki guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Mulai
dari menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa agar
mencapai dengan baik. Supaya tidak monoton guru memberikan trik atau ide
dengan merubah pada mata pelajaran yang ingin di susun sehingga mudah di
pahami oleh siswa. Sebelum itu harus memang mencari informasi lebih dalam
dengan membaca buku lain atau sumber lain dengan ke toko buku seperti gramedia,
togamas dan lainnya, bisa di ambil dari internet yang jelas seperti academia edu,
scrib, dan lainnya, bisa juga dengan mengikuti perkembangan dan kemajuan saat ini
dengan pemutusan yang di tetapkan oleh pusat. Guru juga mengikuti perkembangan
zaman sekarang dimana teknologi semakin canggih dan tidak boleh ketinggalan
karena anak zaman sekarang sudah pintar dalam hal bermain handphone begitu
juga guru harus lebih dari itu. Serta penguasaan yang lebih luas bagi guru dengan
membawa hubungan dengan materi pelajaran sesuai standar kompetensi satuan
pendidikan dan konsep yang di hubungkan dengan ilmu teknologi dengan kesenian
yang beragam. Tentunya juga bisa memanfaatkan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk di salurkan kepada siswa untuk bisa di simak mngkin suatu nanti
akan bermanfaat juga.

Anda mungkin juga menyukai