Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 1

Mata Kuliah : Pembelajaran IPS di SD


NAMA : Khairusyifa Pratiwi
NIM : 857980434

1. Idealnya pembelajaran IPS yang diterapkan di kelas SD mampu mengembangkan sikap


kritis dan kreativitas dalam diri peserta didik. Namun realitas di lapangan masih banyak
dijumpai materi IPS diajarkan dengan konvensional dan membosankan sehingga siswa
kurang tertarik dengan materi IPS.
Pembelajaran konvensional tentu saja membosankan karena terlalu monoton. Terlebih
jika guru hanya sibuk menjelaskan materi sementara siswa tidak dilibatkan dalam
proses belajar mengajar. Hal ini dapat terjadi karena guru kurang mempersiapkan diri.
Maka guru perlu mempersiapkan diri dengan memilih model pembelajaran yang
menarik dan membuat media pembelajaran. Seorang guru harus rajin. Sebagai contoh
pada materi kemerdekaan RI siswa dapat dilibatkan aktif dengan metode pembelajaran
role playing atau drama. Media pembelajaran berupa property drama yang lengakp
dapat disiapkan bersama dengan siswa. Tentunya dengan model pembelajaran yang
demikian siswa akan lebih memahami materi karena pembelajaran yang mengena.

2. Idealnya metode dan model pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran di


kelas. Faktanya seringkali metode dan model pembelajaran IPS yang diterapkan guru
masih kurang pas.
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan riset secara berkala untuk
menentukan metode dan metode pembelajaran yang tepat. Riset ini harus dilakukan
dengan serius, karena nantinya model dan metode pembelajaran yang tepat dapat
digunakan berkelanjutan. Sebagai contoh pada materi situs peninggalan hindu dan
budha, apabila dilakukan pembelajaran di dalam kelas kurang efektif, maka dapat
dicoba dengan mengajak siswa mengunjungi situs-situs tersebut secara langsung. Di
sana guru dapat sambal menjelaskan dan juga membuka sesi tanya jawab. Selanjutnya
dapat dilakukan diskusi. Setelah pembelajaran dilakukan evaluasi apakan metode yang
digunakan sudah efektif atau belum.
Selain menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat, guru juga dapat
menggunakan media pembelajaran interaktif.

3. Idealnya lembaga pendidikan seperti sekolah mampu mendampingi dan


mensosialisasikan pendidikan karakter sejak dini kepada peserta didik.
Mengapa persoalan kekerasan pada anak (fiskis, psikis, seksual) masih saja sering
terjadi karena siswa SD kondisi emosionalnya memang masih belum stabil. Selain itu
karakteristik siswa juga berbeda-beda dipengaruhi oleh lingkungan dan pola asuh orang
tua. Guru harus lebih memahami karakteristik siswa, lebih peduli dan peka. Sehingga
guru bisa merangkul siswa, tidak hanya sekedar sebagai guru akan tetapi juga sebagai
teman.
Sejatinya peran sekolah dalam mendampingi perkembangan peserta didik adalah
sebagai lembaga yang memberikan kepastian hukum. Sekolah dapat memberikan
apresiasi kepada yang benar dan hukuman kepada yang salah. Akan tetapi dalam
prosesnya harus betul-betul diinvestigasi agar tidak ada kekeliruan dan kekecewaan
pada siswa.
4. Idealnya peserta didik dan guru di sekolah terjalin hubungan yang saling harmonis.
Informasi-informasi dalam pemberitaan sering melihat bahwa ketika anak
mendapatkan hukuman dari guru karena sikapnya yang tidak bagus namun orangtua
justru tidak terima dan melaporkan guru tersebut ke pihak hukum. Hal ini terjadi karena
terdapat perbedaan paham dan persepsi antara orang tua terhadap yang sebenarnya
terjadi di sekolah.
Perlu diciptakan hubungan komunikasi yang harmonis antara orang tua dan guru
tentang perkembangan siswa di sekolah. Orang tua harus lebih dilibatkan dalam
perkembangan siswa tidak hanya sewaktu pengambilan rapot saja.
Selain itu perlu juga diadakan sebuah kontrak antara orang tua dengan sekolah dalam
hal pendidikan anak hitam di atas putih. Sehingga terdapat kejelasan peran sekolah dan
peran orang tua dalam pendidikan anak.

Anda mungkin juga menyukai