Masalah Data
Hipotesis Kesimpulan
1. Masalah
Masalah ada dalam pikiran dengan gejala yang tampak/ dapat ditangkap pancaindra. Masalah pada dasarnya muncul
dari rasa ingin tahu terhadap suatu gejala yang tertangkap pancaindra.
2. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara dan masih memerlukan pengujian dan pembuktian.
3. Pengumpulan dan analisis
Data dalam Bahasa latin berarti informasi petunjuk. Apa yang ditangkap pancaindra adalah fakta. Data diperlukan
untuk menguji hipotesis data yang terpercaya memerlukan instrumen/ alat dan tekhnik pengumpulan data yang
memadai. Data yang diperoleh dengan alat yang valid sangat menunjang pengujian hipotesis.
4. Kesimpulan
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya. Apabila kesimpulan terus diuji dan
dibangun secara keterkaitan dalam suatu bidang maka akan muncul teori. Teori adalah pernyataan hubungan yang
sudah dites kebenarannya dan berlaku umum.
D. KONSEP
Konsep merupakan suatu pernyataan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan benda, ide, atau peristiwa (Banks, 1977 : 85).
Jenis konsep :
1. Konsep teramati/ Observed concept
Konsep yang dapat ditangkap pacaindra, contoh : manusia, rumah, jalan raya dll.
2. Konsep tersimpul/ inferred concept
Konsep yang harus disimpulkan dari beberapa hasil pengamatan.
3. Konsep relasional/ relational concept
Konsep yang melibatkan jarak dan waktu.
4. Konsep ideal/ ideal type concept
konsep tersimpul yang lebih abstrak, konsep yang memerlukan pengumpulan indicator yang lebih luas.
E. GENERALISASI
Generalisasi adalah pernyataan mengenai keterkaitan 2 konsep atau lebih. Secara umum generalisasi dapat digolongkan menjadi 3 aras/ level
(Banks, 1977:99)
1. Generalisasi aras tinggi (berlaku secara universal)
2. Generalisasi aras sedang (berlaku terbatas pada suatu wilayah budaya atau kurun waktu tertentu).
3. Generalisasi aras rendah (berlaku lebih terbatas lagi pada lingkup yang lebih sempit)
F. TEORI/ KONSTRUK
Teori atau konstruk adalah bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk enerangkan dan eperkirakan perilaku
anusia. Teori dibangun oleh generalisasi aras tinggi dengan syarat :
1. Melukiskan hubungan antar variable
2. Mengandung sisten dedukasi yang logis dan ajeg
3. Bersumber dari hipotesis yang sudah diuji kebenarannya.
Pendekatan Sosial, Personal dan Perilaku
dalam Pembelajaran IPS
Tujuan akhir pengajaran IPS adalah terbentuknya peserta didik sebagai aktor social yang cerdas
(intelligent social actor), maka selain dimensi kognitif perlu pendekatan social, personal dan
perilaku yang meliputi aspek
1. Emosi
2. Nilai dan sikap
3. Perilaku sosial
Emosi
Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat
atau meluap-luap (Oxford English dictionary).
Mengidentif Mengetahui
ikasi dan Mengendali perbedaan
Mengungka Menilai
memberi Mengelola Menunda kan Mengurangi antara
pkan intensitas
nama perasaan pemuasan dorongan stress perasaan
perasaan perasaan
perasaan- hati dan
perasaan tindakan
Keterampilan Emosional
(W.T. Grand Consortiums, dalam Goleman, 1996)
Nilai dan Sikap
• Nilai : ukuran untuk menetapkan baik dan buruk.
• Sikap : kondisi mental dan syarat yang terbentuk melalui pengalaman terhadap respon atau
objek yang dihadapinya.
Perilaku Sosial
• Keterampilan sosial yang meliputi berkomunikasi, membaca, menulis, menggunakan
kepustakaan, menganalisis, menggunakan peta.
Pendekatan penbelajaran IPS di SD
Pendekatan ekspositori berorientasi nilai dan sikap
• Menyampaikan nilai/sikap secara dialogis melalui ceramah, peragaan dan tanya jawab.