Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 3

MODUL 5
PEMBELAJARAN IPS DI SD

TB. Ludy Agustia M


Ani Riyanti
Evana
Lasmi Dasimah
Yan Aryani
PENDEKATAN DALAM
PENGAJARAN IPS DI
SEKOLAH DASAR
Kb 1. Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran IPS
SD

Ilmu pendidikan sosial dalam kurikulum 2006 memiliki


fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan sikap
rasional tentang gejala - gejala sosial serta kemampuan
tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia di
masa lampau dan masa kini. Karakteristik IPS secara
umum merupakan pendidikan kognitif sebagai dasar
partisipasi sosial yang artinya pusat perhatian utama
terletak pada pengembangan diri peserta didik sebagai
aktor sosial yang cerdas.
Beberapa pendekatan IPS di SD:

1. Pendekatan pembelajaran IPS di SD berpusat kepada siswa (student


centered approach) dan berpusat kepada guru (teacher centered
approach).
2. Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih
dalam kegiatan pembelajaranyang bertujuan untuk mengubah keadaan
pembelajaran yang diharapkan.
3. Metode pembelajaran yaitu cara mengajar guru secara umum yang
dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
4. Teknik pembelajaran yaitu penerapan dari metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan
kebiasaan guru.
5. Model pembelajaran yaitu suatu desain yang menggambarkan
proses rincian dan penciptaan situasi yang dapat merubah
peserta didik untuk dapat berinteraksi.

Dengan mengetahui perbedaan pendekatan, strategi, metode,


teknik dan model guru dapat memilih salah satu dalam penyajian
materi yang sesuai standar kompetensi serta kompetensi dasar
dalam standar isi.
A.TUJUAN

Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah


membangun teori atau secara umum membangun
pengetahuan.Tujuan pendekatan penelitian sosial di
SD adalah memperkenalkan dan melatih anak cara
berfikir ilmu sosial yang dapat dibangun tentu saja
belum sampai pada teori pengetahuan sosial, tetapi
berupa pengetahuan sosial dengan kerangka
keilmuan sederhana
B.PROSES PENELITIAN

Bagi siswa SD proses penelitian berfungsi sebagai media


untuk mengenal gejala-gejala sosial dan perkembangan
masyarakat dengan menggunakan kaca mata atau cara kerja
ilmu sosial, Tentu anda dapat membayangkan modelnya dan
bentuknya sebagai berikut.

Masalah Hipotesis Data Kesimpulan


1. Masalah

Masalah ada dalam pikiran berkaitan dengan gejala yang tampak atau dapat
ditangkap olehpancaindra kita. Misalnya, suatu waktu terjadi hujan lebat
sehingga air sungai melimpah keluardari badan sungai dan masuk ke
kawasan sekitar aliran sungai. Apa-apa yang diamati adalahfenomena atau
gejala alam.

Proses berfikir terjadi bila ada proses asimilasi ( kontak objek dengan
pikiran) danketerkaitan konsep-konsep dalam pikiran dengan informasi
tentang objek yang disebut prosesakomodasi. Masalah yang dirumuskan
pada dasarnya merupakan hasil rekayasa pikiranberkenaan dengan
fenomena dan teori dan nilai yang ada pada pikiran kita.
2. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa latin hypo dan thesis.


Hipotesis dapat diartikan sebagai suatukesimpulan
yang masih sementara atau setengah benar dan masih
memerlukan pengujian danpembuktian. Sedangkan
Asumsi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan unsur-unsur yang dipermasalahkan
yang diterima sebagai kebenaran tanpa bukti-bukti.
3. Pengumpulan dan Analisis Data

Data berasal dari bahasa latin datum yang artinya satu


informasi petunjuk.Instrumen yang baikadalah alat yang dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur dan ini dikenal sebagai alat
yang valid atausahih. Apabila data mengenai hal-hal yang bersifat
psikologis, sosial atau kultural diperlukan alatpengumpul data
berupa pedoman observasi, data cek, catatan pengamatan, angket,
pedoman wawancaradan tes.
4. Kesimpulan

Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.Teori merupakan
bentuk pengetahuan yang paling tinggi dan merupakan isi pokok ilmu pengetahuan.

Orientasi ini sering diberi label bermacam-macam, seperti inquiry, discovery, problem
solving,
critical thinking, reflective thinking, induction, dan investigator ( Jarolimek, 1971: 11).

• Menitikberatkan pada proses berfikir yang berkaitan dengan pemecahan masalah;


• Melibatkan murid dalam proses belajar
• Merupakan alternatif lain yang bersifat inovatif yang lebih maju dari pada penyampai
informasi secara ekspositori.

Menurut Jarolimek (1971) menyebutkan sebagai idea cantered program atau program
pembelajaran yang berorientasi pada ide atau gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah
konsep,
generalisasi, konstruksi, ide dasar, ide pokok, atau pengertian umum
D. KONSEP

Konsep merupakan suati kata atau pernyataan abstrak yang berguna


untuk mengelompokkan benda, idea tau peristiwa. Apabila dilihat dari
sifatnya, ada beberapa konsep, yakni konsep teramati atau observed
concept, konsep tersimpul atau inferred concept, konsep relasional atau
relational concept, dan konsep ideal atau ideal type concept. (Fenton:
1966, Jarolimek: 1971, Banks: 1977). Konsep teramati adalah konsep
yang contohnya dapat ditangkap pancaindra, seperti manusia, rumah,
jalan raya, bising, manis, merdu. Konsep tersimpul adalah konsep yang
contohnya harus disimpulkan dari beberapa hasil pengamatan atau
beberapa peristiwa sebagai indikator. Misalnya, sopan, tertib, pahlawan,
makmur, dan adat
E. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih
Contohnya, perilaku guru di muka kelas merupakan produk interaktif antara
kompetensi mengajar guru dengan lingkungan belajar.
Secara umum generalisasi dapat digolongkan menjadi tiga aras (Banks, 1977: 99-100):
1. Generalisasi aras tinggi, berlaku secara universal, artinya pernyataan itu berlaku, di
mana saja, kapan saja dan bagi siapa saja. contohnya : manusia dengan lingkungannya.
2. Generalisasi aras sedang, berlaku terbatas pada suatu wilayah budaya atau kurun
waktu tertentu. contohnya : pada masa penjajahan Belanda kesempatan pendidikan
bagi rakyat Indonesia sangat terbatas .
3. Generalisasi aras rendah, berlaku lebih terbatas lagi pada lingkup yang lebih
sempit. contohnya : pada musim angin barat penghasilan nelayan tradisional di
pelabuhan ratu menurun karena terbatas frekuensi dan jarak tangkapan ikan.
F. TEORI/KONSTRUK

Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat


digunakan untuk menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia
(Banks, 1977 : 103). Teori aras tinggi yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
• Melukiskan hubungan antar konsep atau variable yang di definisikan
secara jernih.
• Mengandung system deduksi yang secara logis ajeg atau tetap.
• Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah di uji kebenarannya.
(Banks,1977:103)
Kb 2. pendekatan sosial, personal dan perilaku
dalam pembelajaran ips sd

Pendekatan social, personal dan perilaku pada prinsipnya


merupakan betuk sentuhan pedagogis  terhadap demensi
social dan personal atau bentuk sentuhan  demensi
intelegensia emosional. Menurut
pendapat Goleman  (1996)  demensi social, dan personal
atau emosional ini memiliki aspek – aspek emosi, nilai,
dan sikap, serta perilaku social yang mana satu sama lain
saling berkaitan.
A Emosi

Emosi adalah pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan


mental yang meluap-luap .emosi dapat berupa amarah,kesehatan, rasa
takut, cinta, terkejut, jengkel dan malu. Menurut W.T Grand
Consortiums, dalam Goleman (1996:426-427) ketrampilan emosional
ancangkup:
1. mengidentifikasi dan memberi nama perasaan
2. mengungkapkan perasaan
3. menilai intensitas perasaan
4. mengelola perasaan.
5. menunda pemuasan.
6. mengendalikan dorongan hati.
7. mengurangi stres
8. mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan/
B. Nilai dan Sikap

1. Nilai
Sesuatu dapat dinilai memiliki value atau harga apabila memang hal itu memiliki
kualitaskebaikan dan dilihat oleh pengamat sebagai hal yang baik.Nilai adalah
suatu jenis kepercayaan yang adadalam keseluruhan sistem kepercayaan
seseorang, mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau tidakseharusnya
berperilaku atau perlu tidak sesuatu dicapai Nilai juga merupaka ukuran untuk
menetapkanbaik dan buruk. Contohnya, setiap orang memiliki sistem nilai religi
yang terbentuk dari pengetahuanpemahaman pelaksanaan dan komitmen
seseorang pada agama yang dipeluknya dengan baik.
2. Sikap

Sikap adalah suatu kondisi kesiapan mental dan syarat


yang terbentuk melalui pengalaman yangmemancarkan
arah atau pengarah yang dinamis terhadap respons atau
tanggapan individu terhadap.objekatau situasi yang
dihadapinya. Sikap juga dapat bersifat simpleks atau
sederhana atau dapat pula bersifatmultipleks atau rumit
C. PERILAKU SOSIAL

Perilaku social sering disebut dengan ketrampilan social yang mengandung unsure
proficiency atau kemahiran dan the capability of doing something well atau
kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Aspek emosi, social, dan ketrampilan
social di SD dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, diantaranya:
• Kehidupan kelas sehari – hari; adanya kepedulian terhadap orang lain, kebebasan
dan persamaan, kemerdekaan berpikir dll.
• Mempelajari sejarah; terutama mengenai cita – cita sejarah dan ideology bangsa.
• Mempelajari riwayat tokoh – tokoh penting.
• Mempelajari hokum, beserta system hokum dan system peradilannya
• Merayakn hari – hari besar
• Menganalisis makna kata – kata dalan teks proklamasi, pembukaan UUD ’45,
batang tubuh dan peraturan perundangan yang lainnya.
Model - model pendekatan pembelajaran yang terpilih yang dapat diterapkan di
SD untuk menunjang ketercapaian ketrampilan social :

1. Pendekatan akspositori, berorientasi pada Nilai dan Sikap


Tujuannya adalah menyampaikan nilai/ sikap secara dialogis melalui ceramah,
peragaan dan Tanya jawab
2. Pendekatan Analitik keteladanan
Tujuannya adalah menangkap sikap/ nilai melalui analisis sampel keteladanan dlam
masyarakat dalam berbagai bidang, tempat, waktu.
3. Pendekatan kajian nilai
Tujuannya menangkap nilai melalui kajian nilai secara sistematis dan mendasar
4. Pendekatan integrative konsep dan nilai
Tujuannya adalah menangkap nilai yang melekat atau merupakan implikasi dan suatu
konsep melalui kajian akademis.

Ketrampilan emosi, sikap dan nilai serta perilaku social dapat dikembangkan baik
secara formal maupun informal

Anda mungkin juga menyukai