MODUL 5
PEMBELAJARAN IPS DI SD
Masalah ada dalam pikiran berkaitan dengan gejala yang tampak atau dapat
ditangkap olehpancaindra kita. Misalnya, suatu waktu terjadi hujan lebat
sehingga air sungai melimpah keluardari badan sungai dan masuk ke
kawasan sekitar aliran sungai. Apa-apa yang diamati adalahfenomena atau
gejala alam.
Proses berfikir terjadi bila ada proses asimilasi ( kontak objek dengan
pikiran) danketerkaitan konsep-konsep dalam pikiran dengan informasi
tentang objek yang disebut prosesakomodasi. Masalah yang dirumuskan
pada dasarnya merupakan hasil rekayasa pikiranberkenaan dengan
fenomena dan teori dan nilai yang ada pada pikiran kita.
2. Hipotesis
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.Teori merupakan
bentuk pengetahuan yang paling tinggi dan merupakan isi pokok ilmu pengetahuan.
Orientasi ini sering diberi label bermacam-macam, seperti inquiry, discovery, problem
solving,
critical thinking, reflective thinking, induction, dan investigator ( Jarolimek, 1971: 11).
Menurut Jarolimek (1971) menyebutkan sebagai idea cantered program atau program
pembelajaran yang berorientasi pada ide atau gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah
konsep,
generalisasi, konstruksi, ide dasar, ide pokok, atau pengertian umum
D. KONSEP
1. Nilai
Sesuatu dapat dinilai memiliki value atau harga apabila memang hal itu memiliki
kualitaskebaikan dan dilihat oleh pengamat sebagai hal yang baik.Nilai adalah
suatu jenis kepercayaan yang adadalam keseluruhan sistem kepercayaan
seseorang, mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau tidakseharusnya
berperilaku atau perlu tidak sesuatu dicapai Nilai juga merupaka ukuran untuk
menetapkanbaik dan buruk. Contohnya, setiap orang memiliki sistem nilai religi
yang terbentuk dari pengetahuanpemahaman pelaksanaan dan komitmen
seseorang pada agama yang dipeluknya dengan baik.
2. Sikap
Perilaku social sering disebut dengan ketrampilan social yang mengandung unsure
proficiency atau kemahiran dan the capability of doing something well atau
kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Aspek emosi, social, dan ketrampilan
social di SD dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, diantaranya:
• Kehidupan kelas sehari – hari; adanya kepedulian terhadap orang lain, kebebasan
dan persamaan, kemerdekaan berpikir dll.
• Mempelajari sejarah; terutama mengenai cita – cita sejarah dan ideology bangsa.
• Mempelajari riwayat tokoh – tokoh penting.
• Mempelajari hokum, beserta system hokum dan system peradilannya
• Merayakn hari – hari besar
• Menganalisis makna kata – kata dalan teks proklamasi, pembukaan UUD ’45,
batang tubuh dan peraturan perundangan yang lainnya.
Model - model pendekatan pembelajaran yang terpilih yang dapat diterapkan di
SD untuk menunjang ketercapaian ketrampilan social :
Ketrampilan emosi, sikap dan nilai serta perilaku social dapat dikembangkan baik
secara formal maupun informal