Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MAULANA SIDIQ

KELAS : 1 G PGSD
NIM : 23842045
UTS : PENDIDIKAN IPS SD KELAS RENDAH

1. a. Somantri (Sapriya, 2012, hlm. 11) mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua jenis, yaitu
pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk pergunaan tinggi sebagai berikut:
"Pendidikan IPS untuk pendidikan dasar dan menengah yaitu Pendidikan IPS adalah
penyederhanaan atau adaptasi dari disjplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegitan dasar
manusia yang diorganisasikan dan disajikan sccara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
pendidikan. Sementara pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu pendidikan IPS adalah
seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan."
b. Struktur IPS terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Pemanfaatan fakta, konsep,
generalisasi, dan teori dalam pengajaran IPS bukanlah suatu hal yang baru. Namun dalam proses
belajar mengajar sering kali penggunaan istilah ini kurang tepat bahkan para siswa sering bingung
apa yang dimaksud dengan fakta, konsep, generalisasi, dan teori tersebut. Hal ini disebabkan
pengetahuan tentang fakta, konsep, generalisasi tersebut bersifat abstrak, oleh sebab iui bagian ini
akan membahas struktur IPS yang terdiri dari fakta, konsep, generalisasi dan teori tersebut.
Jacob Bronowski (Supardi, 2011, p. 13) menjelaskan bahwa ilmu adalah aktivitas menyusun
fakta-fakta yang diketahui dalam kelompokkelompok di bawah konsep-konsep umum, dan
konsep-konsep itu dinilai berdasarkan pernyataan dari tindakan-tindakan yang kita dasarkan
padanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa batang tubuh ilmu strukturnya mencakup:
fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Berikut gambar di bawah ini.
1. Fakta
Fakta ialah suatu objek, peristiwa, atau kejadian yang pernah terjadi pada saat ini, atau suatu
jejak-jejak peristiwa yang pernah terjadi atau pernah ada pada masa lalu. Fakta dihasilkan
dari data yang diperoleh di lapangan atau tempat penelitian dengan menggunakan penglihatan
dan pendengaran, kemudian data diolah dengan prosedur tertentu, sehingga dihasilkanlah
fakta. Fakta yang sama bisa menghasilkan makna yang berbeda, karena setiap manusia
memiliki persepsi sendiri.
Fakta disiplin ilmu sejarah: nama pelaku, tempat peristiwa, tanggal, bulan, dan tahun
kejadian. Fakta geografi: nama daerah, letak daerah, pantai, datar atau daerah pegunungan,
bagaimana tingkat kesuburan tanahnya, dan lain-lain. Faktadiperlukan untuk menentukan
mana yang masuk atribut, dari atribut-atribut tersebut akan membentuk konsep.
2. Konsep
Konsep menunjuk pada suatu abstraksi, penggambaran dari sesuatu yang konkret maupun
abstrak dapat berbentuk pengertian, definisi ataupun gambaran mental, atribut esensial dari
suatu kategori yang memiliki ciri-ciri esensial yang relatif sama. Hasil dari pengabstraksian
itu kita sederhanakan dengan cara menyebutnya dengan memberi nama “nama konsep”.
Konsep dirangkai dalam suatu hipotesis, dikembangkan menjadi generalisasi.
3. Generalisasi
Generalisasi ialahpernyataan tentang hubungan antara konsepkonsep dan berfungsi untuk
membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi
mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi
suatu kejadian yang berhubungan dengan pernyataan yag ada dalam generalisasi tersebut.
Bentuk pernyataan generalisasi ini dapat berupa prinsip, hukum, dalil, dan pendapat. Konsep
generalisasi dapat berkembang menjadi suatu teori.
4. Teori
Teori yaitu prinsip umum yang menjelaskan hakikat gejala atau hubungan gejala berupa
rumus, aturan, kaidah dan sebagainya. Teori merupakan rangkaian fakta-fakta, konsep-
konsep, dan generalisasi-generalisasi, serta perkiraan tentang implikasi (akibat) dari
rangkaian faktafakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi tersebut yang satu sama
lainnya sangat berhubungan. Keterhubungan antara preposisi atau generalisasi tersebut sudah
diuji kebenarannya secara empirik dan dianggap berlaku secara universal. Melalui teori para
ilmuwan dapat menjelaskan fenomena sosial yang ada.

FAKTA

KONSEP

GENERALISASI

TEORI
2. a. Tujuan pembelajaran IPS menurut National Council Social Studies (2003) adalah “The
primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed
and reasoned decisions for the public good as citizens of culturally diverse, democratic society in
an interdependent world”. Tujuan utama IPS adalah membantu manusia (generasi) muda
mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang informatif dan rasional sebagai
warga negara yang baik dari budaya yang berbeda-beda serta dalam konteks masyarakat yang
demokratis dalam dunia yang saling membutuhkan.
b.
3. a. keterkaitan/hubungan ilmu sosial dan IPS
Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Disiplin ilmu sosial dijadikan kerangka utama berpikir dalam mengembangkan kurikulum.
2. Bahan untuk IPS dikembangkan erlebih dahulu, serta memilih dan memilah disiplin-disiplin
ilmu sosial kemudian diidentifikasikan konsepkonsep dasar yang perlu diketahui peserta didik.
Konsep-konsep dasar ini dipilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
kurikulum IPS. Konsep dasar yang dipilih dijadikan pokok bahasan daa kurikulum. Dengan kata
lain, ilmu-ilmu sosial secara langsung memberikan bahan pembelajaran untuk kurikulum IPS.
Oleh karena itu, topik-topik yang diajarkan dalam kurikulum IPS ialah hasil dan inventarisasi
konsep dasar dari disipin ilmu-ilmu sosial.tidak salah jika dikatakan bahwa IPS ialh gabungan
ilmu-ilmu sosial yang diajarkan di sekolah.
b. pentingnya pembelajaran IPS (Pusat Kurikulum, 2006: 7), adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat

4. a. Menurut Zubaidah, seorang pakar pendidikan, keterampilan yang harus dimiliki oleh guru abad
21 meliputi:
1. Keterampilan Teknologi: Guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang
penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Mereka harus mampu menggunakan
perangkat lunak dan aplikasi yang relevan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa
dan memfasilitasi pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif.
2. Keterampilan Berpikir Kritis: Guru harus mampu mengajarkan siswa cara berpikir kritis
dan menganalisis informasi dengan kritis. Mereka harus mampu mengajukan pertanyaan
yang menantang, memotivasi siswa untuk berpikir mandiri, dan mengembangkan
kemampuan siswa dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan yang
tepat.
3. Keterampilan Kolaborasi: Guru harus mampu mengembangkan keterampilan kolaborasi
siswa dengan mendorong mereka untuk bekerja dalam tim, berbagi ide, dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Mereka harus mampu mengatur kegiatan pembelajaran
yang melibatkan kerja kelompok dan proyek kolaboratif.
4. Keterampilan Kreativitas: Guru harus mampu mengembangkan keterampilan kreativitas
siswa dengan mendorong mereka untuk berpikir out-of-the-box, menghasilkan ide-ide
baru, dan mengaplikasikan pemikiran kreatif dalam pemecahan masalah.
5. Keterampilan Komunikasi: Guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik
untuk dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif kepada siswa. Mereka
harus mampu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, mendengarkan
dengan empati, dan memfasilitasi diskusi yang produktif.
6. Keterampilan Pemecahan Masalah: Guru harus mampu mengajarkan siswa cara berpikir
sistematis dan menerapkan strategi pemecahan masalah yang efektif. Mereka harus
mampu membantu siswa mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi,
mengembangkan solusi, dan mengevaluasi hasilnya.
7. Keterampilan Kemandirian Belajar: Guru harus mampu mengembangkan keterampilan
kemandirian belajar siswa dengan mendorong mereka untuk mengatur waktu, mengatur
diri, dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka harus
mampu memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa
menjadi pembelajar yang mandiri.
8. Keterampilan Adaptabilitas: Guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan
tantangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Mereka harus mampu mengintegrasikan
inovasi dan perkembangan terbaru dalam pembelajaran mereka, serta mampu mengatasi
hambatan dan tantangan yang muncul.
9. Keterampilan Pemahaman Multikultural: Guru harus memiliki pemahaman yang baik
tentang keragaman budaya, agama, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Mereka harus
mampu mengajarkan siswa tentang penghargaan terhadap perbedaan dan
mempromosikan pemahaman yang inklusif dan toleransi di kelas.
10. Keterampilan Evaluasi Formatif: Guru harus mampu menggunakan metode evaluasi
formatif yang efektif untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik
yang konstruktif. Mereka harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa,
serta mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
individu siswa.
b. Menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
tidak secara khusus membahas tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab bagi anak sekolah dasar. Namun, sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab, ada beberapa prinsip dan nilai yang dapat diterapkan dalam konteks
pendidikan anak sekolah dasar. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijadikan
pedoman:
1. Melibatkan Diri dalam Kegiatan Sekolah: Warga negara yang baik harus aktif terlibat
dalam kegiatan sekolah anak-anak. Ini bisa meliputi partisipasi dalam pertemuan orang
tua dan guru, mendukung kegiatan ekstrakurikuler, dan berkontribusi dalam
pengembangan sekolah.
2. Menjaga Keamanan dan Kesejahteraan: Warga negara yang baik harus berperan aktif
dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak sekolah dasar. Ini termasuk
melaporkan tindakan kekerasan atau penyalahgunaan yang mungkin terjadi, serta
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/viewFile/198/189

Sumber: https://osf.io/preprints/inarxiv/vf3nd/download

Supardi. (2011.) Dasar-dasar Ilmu Sosial. Ombak: Yogyakarta.

Sumber:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php%3Fid
%3D81794&ved=2ahUKEwjwxv2hms2CAxX4TmwGHcdFCcwQFnoECBAQAQ&usg=AOvVaw0Dmc
EWjHAm7Eqm4T8jaiIJ

sumber:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://osf.io/
2u3hn/download/%3Fformat%3Dpdf%23:~:text%3Dsebagai%2520anggota%2520masyarakat.-,Ilmu
%252Dilmu%2520sosial%2520merupakan%2520dasar%2520dari%2520IPS.%2520Akan%2520tetapi
%252C,menjadi%2520bahan%2520atau%2520pokok%2520bahasan&ved=2ahUKEwi-
jZHKrM2CAxUUbmwGHSCnBIMQFnoECBIQBg&usg=AOvVaw0-n1eOmCDdMXUW_f6H4j9I

sumber : https://media.neliti.com/media/publications/146449-ID-pengembangan-pembelajaran-ilmu-
pengetahu.pdf
Sumber : Zubaidah,S. 2017. Keterampilan Adad Ke-21 Keterampilan yang diajarkan melalui
pembelajaran. Conference Paper Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “ Issu-isu Strategis
Pembelajaran MIPA Abad 21, tanggal Desember 2016 di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP
Persada Khatulistiwa Sintang Kalimantan Barat. 1-18.
sumber : http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang sistem- pendidikan-
nasional/ diakses pada tanggal 18 november pukul 19.00 wib

Anda mungkin juga menyukai