Anda di halaman 1dari 14

MODUL 5

Pendekatan dalam Pembelajaran IPS di


Sekolah Dasar
Kelompok 2

Erdina Fathiyah Erfina Rahayu Ferli Subesta


(856622702) (859780177) (8566299049)

Firen Indi Sari Hairul Juniansyah Ilham


(856631844) (856631568) (856625858)
Larastia Anggraeni
(856625485)
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran
IPS SD

Karakteristik pembelajaran IPS di SD secara umum merupakan pendidikan kognitif sebagai


dasar partisipasi sosial. Artinya, pusat perhatian utama pembelajaran IPS SD adalah
pengembangan diri peserta didik sebagai aktor sosial yang cerdas.
Untuk menjadi aktor sosial yang cerdas, tidak berarti dan memang tidak bisa hanya
dikembangkan aspek kecerdasan rasionalnya (rational intelligence), tetapi juga kecerdasan
emosionalnya (emotional intelligence) (Goleman: 1996).
Pendekatan
Pembelajaran
Proses
Strategi
Pembelajaran
Pembelajaran Metode

Pembelajaran Teknik

Pembelajaran
Menurut Banks (1977) TUJUAN
pendekatan yang khas dalam
IPS yang potensial dapat PROSES PENELITIAN
mengembangkan
kecerdasan rasional adalah MODEL-MODEL PENELITIAN SOSIAL
Social Science Inquiry atau
Penelitian Ilmu Sosial. TEKNIK PEMBELAJARAN
Pendekatan ini memiliki KONSEP
karakteristik sebagai berikut.
(Banks, 1977: 41-70) GENERALISASI
TEORI/KONSTRUK
A.
TUJUAN
Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah
membangun teori atau secara umum membangun
pengetahuan. Untuk membangun pengetahuan atau teori
diperlukan fakta konsep dan generalisasi.

B. PROSES PENELITIAN

Menurut banks, ilmu Pengetahuan merupakan proses dan produk


berupa tubuh pengetahuan teoretis (body of theoretical knowledge).
Oleh karena itu, proposisi (pernyataan) dan generalisasi (kesimpulan)
selalu terbuka untuk direvisi (diperbaiki, disempurnakan). Proses dan
produk ilmu pengetahuan selalu bersifat interaktif. Metode ilmiah
memungkinkan para ilmuwan merevisi dan menyempurnakan
teorinya.
C. MODEL MODEL PENELITIAN
SOSIAL
Masalah — Hipotesis — Data — Kesimpulan Banks
(1977-57), memperkenalkan model tersebut.

D. KONSEP

Konsep merupakan suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna


untuk mengelompokkan benda, ide atau peristiwa (Banks, 1977:
85).Contoh konsep adalah pantai, silsilah, keluarga, norma, pemerintah,
pasar, dan organisasi
E. GENERALISASI
Banks (1977: 97) merumuskan bahwa generalisasi adalah pernyataan
mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih Contohnya, perilaku guru di
muka kelas merupakan produk interaktif antara kompetensi mengajar
guru dengan lingkungan belajar. Apabila dianalisis, dalam generalisasi
tersebut terdapat 3 konsep, yaitu perilaku guru, kompetensi
mengajar dan lingkungan belajar.

F. TEORI/KONSTRUK
Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk
menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia (Banks, 1977 : 103). Teori dibangun oleh
generalisasi aras tinggi yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. 1) Melukiskan hubungan
antarkonsep atau variabel yang didefinisikan secara jernih. 2) Mengandung sistem deduksi yang secara
logis ajeg atau tetap 3) Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah diuji kebenarannya (Banks, 1977:
103).
KEGIATAN BELAJAR 2

Pendekatan sosial, personal dan perilaku


dalam pembelajaran IPS di SD

Pendekatan sosial , personal dan perilaku pada prinsipnya merupakan betuk sentuhan
pedagogisnya terhadap demensi sosial dan personal atau bentuk sentuhan demensi
intelegensia emosional atau emotional intelligence menurut pendapat Goleman (1996).
Apabila kita menganalisis, dimensi atau aspek sosial dan personal atau emosional ini
memiliki aspek-aspek emosi, nilai dan sikap, serta perilaku sosial yang satu sama lain
memiliki saling kerterkaitan.
A. EMOSI
Goleman (1996) mengartikan emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran
atau suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Pikiran emosional cenderung bersifat cepat, namun
ceroboh atau tidak teliti, berbeda dengan pikiran rasional yang cenderung
sangat teliti, namun lambat. Menurut
W.T. Grand Consortiums, dalam Goleman (1996 : 426-427)
keterampilan emosional mencakup hal-hal berikut :
1. Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan – perasaan
2. Mengungkapkan persaan
3. Menilai intensitas perasaan
4. Mengelola perasaan
5. Menunda pemuasan
6. Mengendalikan dorongan hati
7. Mengurangi stress
8. Mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan.
B. NILAI DAN SIKAP

1.Nilai Menurut Doley dan Copaldi (1965 :32) kata value yang diterjemahkan menjadi nilai memiliki
dua sisi, yakni sebagai kata benda dan kata kerja. Dengan kata lain, sesuatu dapat dinilai memiliki value
atau harga apabila memang hal itu memiliki kualitas kebaikan dan dilihat oleh pengamat sebagai hal
yang baik. Dalam pengertian teknis, menurut Milton Rokeach dalam Banks (1977: 407-408) nilai
adalah suatu jenis kepercayaan yang ada dalam keseluruhan sistem kepercayaan seseorang,
mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau tidak seharusnya berperilaku atau perlu tidak sesuatu
dicapai, nilai juga merupakan ukuran untuk menetapkan baik dan buruk. Sistem nilai ini dapat juga
sebagai tatanan kebaikan yang diyakini dan dilaksanakan.
2.Sikap Menurut Alport (1935) dalam Winataputra (1989) sikap adalah suatu kondisi kesiapan
mental dan syarat yang terbentuk melalui pengalaman yang memancarkan arah atau pengarah yang
dinamis terhadap respon atau tanggapan individu terhadap objek atau situasi yang dihadapinya.
Sederhananya , sikap dapat dipahami sebagai kecenderungan seseorang untuk berbuat berkenaan dengan
objek dan situasi.
C. PERILAKU SOSIAL
Perilaku sosial juga sering disebut keterampilan sosial atau keterampilan studi sosial (Marsh dan Print,
1975, Jarolimeh, 1971). Keterampilan sosial pada dasarnya mencakup semua kemampuan operasional
yang memungkinkan individu dapat berhubungan dan hidup bersama secara tertib dan teratur dengan orang
lain. Di sekolah aspek emosi, sosial, dan ketrampilan sosial dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan,
diantaranya:
1.Kehidupan kelas sehari – hari; adanya kepedulian terhadap orang lain, kebebasan dan persamaan,
kemerdekaan berpikir, tanggung jawab dan penghormatan terhadap harga diri manusia.
2.Mempelajari sejarah dan perkembangan kehidupan negara terutama mengenai cita-cita dan ideologinya
yang memerlukan usaha untuk terus mewujudkannya.
3. Mempelajari riwayat hidup tokoh – tokoh penting yang mencerminkan
4. Mempelajari hukum, beserta system hokum dan system peradilannya.
5. Merayakn hari – hari besar
6.Menganalisis makna kata – kata dalan teks proklamasi, pembukaan UUD ’45, batang tubuh dan
peraturan perundangan yang lainnya.
Untuk kebutuhan praktis dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dalam modul ini akan
disajikan beberapa model terpilih yang dapat diterapkan di SD. Model tersebut akan
berbentuk model perpaduan atau model eklektik yang dalam modul ini akan dikemukakan
sebagai berikut :
1. Pendekatan ekspositori berorintasi nilai dan sikap
2. Pendekatan analitik keteladanan
3. Pendekatan kajian nilai
4. Pendekatan integratif konsep dan nilai
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai