Anda di halaman 1dari 3

MODUL 5

KEGIATAN BELAJAR 1
PENDEKATAN KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Karakteristik pembelajaran di SD secara umum merupakan pendidikan kognitif sebagai dasar


partisipasi sosial. Artinya, pusat perhatian utama pembelajaran IPS adalah pengembangan
murid sebagai aktor sosial yang cerdas, tidak berarti dan memang tidak bisa hanya
dikembangkan aspek kecerdasan rasionalnya tetapi juga kecerdasan emosionalnya.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekolah dasar tahun 2006, telah merumuskan
bahwa mata pelajaran IPS berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan
kemampuan dan sikap rasional tentang gejala sosial serta kemampuan tentang perkembangan
masyarakat indonesia dan dunia dimasa lampau dan masa kini.
Kajian IPS mempelajari berbagai ilmu geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi.

Pendekatan pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau peserta didik
dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan.
Menurut Banks(1977) pendekatan yang khas dalam IPS yaitu pendekatanyang potensial dapat
mengembangkan kecerdasan rasional yang disebut dengan penelitian ilmu sosial (social
science inquiry).
Pendekatan ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
A. TUJUAN
Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah membangun teori atau secara
umum membangun pengetahuan. Untuk membangun pengetahuan diperlukan fakta
konsep atau generalisasi. Pendekatan penelitian sosial murid SD harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan kognitif anak usia SD.
B. PROSES PENELITIAN
Menurut Banks (1977:43) ilmu pengetahuan merupakan proses dan produk berupa
tubuh pengetahuan teoritis.oleh karena itu, proposisi (pernyataan) dan generalisasi
(kesimpulan) selalu terbuka untuk direvisi.
Bagi siswa SD penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala sosial dan
perkembangan masyarakat dengan cara kerja ilmu sosial.
C. MODEL PENELITIAN SOSIAL
Model penelitian ini merupakan perkembangan dari model dasar penelitian yang
terdiri dari masalah, hipotesis, data, dan kesimpulan.
1. Masalah
Masalah ada dalam pikiran berkaitan dengan gejala yang tampak atau dapat
ditangkap dengan panca indera kita.
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang masih sementara atau setengah benar
dan masih perlu dilakukan pengujian dan pembuktian.Apabila hipotesis ini sudah
diuji secara empiris maka hipotesis ini akan menjadi kesimpulan.
3. Pengumpulan dan analisis data
Data diperlukan untuk menguji hipotesis. Untuk mendapatkan data diperlukan
instrumen atau alat pengumpul data yang memadai.
Instrumen yang baik adalah alat yang dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.
4. Kesimpulan
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.
Model penelitian sosial yang kita bahas merupakan kecenderungan dari pendekatan kognitif
yang berorientasi pada proses inkuiri.
D. KONSEP
Konsep merupakan suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk
mengelompokkan benda, ide, atau peristiwa (Banks, 1977: 85).
Contoh konsep adalah pantai, silsilah, keluarga, norma, dll.
Konsep terbagi menjadi beberapa jenis yaitu konsep teramati, konsep tersimpul,
konsep relasional dan konsep ideal.
Konsep teramati adalah konsep yang contohnya dapat ditangkap panca indera.
Konsep tersimpul adalah konsep yang contohnya harus disimpulkan dari beberapa
pengamatan.
Konsep relasional adalah konsep yang melibatkan jarak dan waktu.
Konsep ideal adalah konsep yang memerlukan pengumpulan indikator yanglebih luas.
E. GENERALISASI
Generalisasi adalah pernyataan mengenai dua konsep atau lebih.
Pernyataan hubungan antar konsep biasanya menggunakan kata-kata: merupakan hasil
dari, disebabkan oleh, berdampak pada, dan sebagainya.
Secara umum generalisasi dapat digolongkan menjadi 3 aras yaitu:
1. Generalisasi aras tinggi, berlaku secara universal, artinya pernyataan itu berlaku
dimana saja, kapan saja dan bagi siapa saja.
2. Generalisasi aras sedang, berlaku terbatas pada wilayah budaya atau kurun waktu
tertentu.
3. Generalisasi aras rendah, berlaku lebih terbatas pada lingkup yang sempit.
F. TEORI /KOSTRUK
Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan
untuk menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia. Teori dibangun oleh
generalisasi aras tinggi dengan syarat:
1. Melukiskan hubungan antar konsep atau variabel yang didefinisikan.
2. Mengandung sistem deduksi yang secara logis ajeg atau tetap.
3. Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah diuji kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai