Anda di halaman 1dari 3

Nama : Igis Yazid

NIM : 857494657
Pokjar : Pangandaran

JAWABAN TUGAS 1
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD PDGK 4104

1. Dengan menggunakan teori Piaget tersebut, kita dapat melihat bahwa anak usia
SD/MI berada dalam tahap perkembangan kognitif Praoperasional sampai Konkret.
Pada usia ini anak memerlukan bimbingan sistematis dan sistemik guna membangun
pengetahuannya. Oleh karena itu, peran pendidikan di SD/MI sangatlah strategis
bagi pengembangan kecerdasan dan kepribadian anak.
pendidikan manusia secara utuh dan menyeluruh, yang memusatkan perhatian pada
proses pendidikan yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar menikmati
kehidupan atau mencapai kebutuhan lebih tinggi dalam pengertian kebutuhan akan
kehidupan yang optimal atau kemungkinan pertumbuhan yang positif.

2. Bila seluruh ketentuan perundang-undangan tentang wajib belajar 9 tahun dapat


dilaksanakan dengan baik, maka program Wajar tersebut akan memberi dampak
yang luas bagi pencerdasan kehidupan bangsa secara bertahap. Oleh karena itu,
sinergi seluruh unsur pemerintahan pusat dan daerah sangatlah penting.

3. a. Dirangkum dari beberapa jawaban siswa, karena latar belakang mata pencaharian
orang tua masing-masing siswa berbeda. Bagi siswa yang memiliki latar belakang
keluarga dengan mata pencaharian bertani maka karakter yang melekat adalah
disiplin karena harus sering datang ke ladang setiap pagi. Karakter kerja keras dan
tanggung jawab terbentuk pada siswa dari latar belakang mata pencaharian dari
pekerjaan apapun.
Kemudian untuk peduli lingkungan, terbentuk dari sistem mata pencaharian
bertani. Sebagai anak dari orang tua yang memenuhi kebutuhan dengan
mengandalkan alam, anak menjadi terbentuk rasa hormat kepada alam dan
lingkungan, sehingga membentuk karakter peduli lingkungan.
Sistem religi membentuk karakter religius, jujur, toleransi, cinta damai, dan peduli
sosial. Karakter religius sangat melekat pada siswa karena memiliki kepercayaan
atau agama yang dianut, lingkungan yang mendukung kegiatan keagamaan juga
membentuk siswa memiliki karakter religius.
b. sebagai informasi, masih ada siswa yang suka menyontek saat sedang
melaksanakan ulangan harian, siswa belum menjawab soal dengan kemampuan
sendiri dan tidak melakukan kecurangan.
Untuk membentuk karakteristik pendidikan dasar upaya yang dilakukan guru
adalah dengan membentuk karakter religius pada siswa SD tampak pada kegiatan
berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar, serta turut serta melakukan sholat
jamaah dzuhur.

4. * Kelebihan Homeschooling
1. Memberikan lebih banyak kebebasan dalam merencanakan kurikulum dan jadwal
memiliki waktu yang fleksibel sehingga anak-anak dapat menghabiskan lebih
banyak waktu untuk mempelajari mata pelajaran yang benar-benar menarik
minat mereka atau lebih banyak waktu untuk mempelajari sesuatu yang sulit.
2. Kesempatan belajar lebih personal
Salah satu masalah dengan pembelajaran di sekolah formal adalah hanya ada satu
guru untuk siswa yang cukup banyak. Belum lagi waktu yang terbatas
memungkinkan sebagian anak enggak bisa belajar dengan fokus.
Dengan homeschooling, orang tua hanya akan berfokus pada satu anak dan
menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar terbaik masing-masing
anak.
3. Melindungi anak dari pengaruh negatif di luar rumah
Anak terhindar dari perasaan takut anak mendapatkan perilaku buruk seperti
bullying. Untuk alasan keamanan anak, homeschooling bisa jadi pilihan yang
tepat.
* Kekurangan Homeschooling
1. Membatasi kesempatan anak untuk bersosialisasi
Anak akan kehilangan banyak pengalaman seperti mengerjakan tugas kelompok,
mengikuti ekstrakurikuler, atau bahkan kehilangan waktu untuk bermain bersama
teman sebayanya.
2. Orang tua harus benar-benar fokus dengan pendidikan anak
harus mempersiapkan diri agar lebih sabar dan inovatif dalam membantu anak
yang lambat belajar atau yang memiliki kebutuhan belajar khusus.
3. Punya berbagai fasilitas penunjang
Saat homeschooling, artinya seluruh fasilitas penunjang pembelajaran juga harus
tersedia. Misalnya buku-buku, komputer, papan tulis, dan lain-lain.
Belum lagi kalau anak butuh alat penunjang untuk melakukan praktikum. Untuk
menyediakan berbagai fasilitas penunjang tersebut, tentunya orang tua harus
mengeluarkan biaya ekstra.

5. a. Mengingat siswa yang pindahan disini bukan siswa normal, guru dituntut mampu
mengenal situasi dan kondisi dengan baik.
Ketahuilah kalau siswa berkebutuhan khusus tidak bisa diajari sebagaimana anak-
anak pada umumnya. Harus lebih telaten, lebih sabar juga tentunya karena butuh
tenaga ekstra agar siswa bisa beradaptasi dan memahami materi yang dijelaskan
di depan kelas.
Sesuai dengan Pasal 15 (RPP Wajar) diatur perpindahan peserta didik antar satuan
pendidikan SD dan antar jalur pendidikan SD dengan jalur pendidikan non formal
dan informal. Memungkinkan peserta didik pada pendidikan nonformal pindah ke
SD, atau dari home schooling pindah ke SD. Pasal 16 diatur tentang kewajiban
peserta didik yang intinya berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan.
Kewajiban menjaga norma-norma seyogianya dilakukan dengan bimbingan dan
keteladanan pendidik dan tenaga kependidikan, serta melalui pembiasaan peserta
didik. Hal ini mengandung makna bahwa para pendidik dan tenaga kependidikan
harus menjadi teladan bagi para peserta didik dalam menjalankan norma sosial
yang menjadi kewajiban peserta didik tersebut.
Sehingga anak pindahan merasa diperhatikan karena ada norma-norma yang
dijalankan dengan baik.
b. Sinergikan Kinerja dengan Orang Tua Anak
Tidak hanya di sekolah, di rumah pun anak berkebutuhan khusus perlu
diperlakukan dengan sama. Maka dari itu, sinergikan pembelajaran ini dengan
orang tua untuk meningkatkan daya eksplorasi, rasa percaya diri, dan karakter
anak. Alhasil, perkembangan anak semakin terlihat dari waktu ke waktu.

Anda mungkin juga menyukai