Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 PRAMBON
Ds. Wirobiting Kec.Prambon 61264 Sidoarjo

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BK


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Tanggung Jawab Seorang Siswa
Aspek Perkembangan : Kesadaran dan Tanggung Jawab
Capaian Layanan : Peserta didik mampu menunjukkan kemampuan interaksi
dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, memiliki empati,
dapat bekerja sama, dan memiliki karakter solidaritas.
Kelas/Semester : VII/Ganjil Dimensi PPP : Mandiri, Gotong Royong
Fase : D Alokasi waktu : 2 X 40 Menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik dapat memperjelas tanggung jawab siswa di lingkungan keluarga
2. Peserta didik dapat menyusun langkah-langkah kegiatan sebagai tangggung jawab siswa

2. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Diskusi kelompok.
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Video Tanggung Jawab Seorang Siswa
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan
4. Menanyakaan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Tahap Inti
1. Guru BK menayangkan media slide ppt atau video yang berhubungan dengan materi
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK mengelompokkan PD sesuai dengan gaya belajar visual, auditorial, kinestetik
5. Guru BK memberi tugas kelompok sesuai dengan gaya belajarnya
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok sebanyak 2 orang mempresetasikan tugasnya sesuai gaya belajarnya
Tahap Penutup
1. Membuat kesimpulan terkait materi layanan BK hari ini
2. Membagikan link google form yang berisi umpan balik dari layanan hari ini
3. Menyampaikan rencana layanan yang akan datang kegiatan diakhiri dengan doa dan
salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
Suasana menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Prambon, Juli 2023
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HERI KRISTIANTO,S.Pd Drs. MINTO TULUS, M.Pd


NIP.19700520 200701 1 019 NIP. 19671012 200501 1 003
Lampiran: Materi

TANGGUNG JAWAB SEORANG SISWA

Tanggung Jawab Siswa di Lingkungan Keluarga


Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga
merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya.
Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai
mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan
apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi
anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang
berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu
memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa
kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan
pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain
terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali
yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik,
dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani
hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya
menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.
Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak
terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua
orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena
takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain
sebagainya.
Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab
sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal
anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi,
mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa
tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua /
wali dari dirinya, yaitu :
1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang
membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat.
Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling
utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.

2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali


Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan
orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar
ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu,
melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang
yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya.
Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa
dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
2. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang
tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran
sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di
sekitarnya.
3. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang
memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana
pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang
sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.
4. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau
walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran,
perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui
kesulitan dan membantu orangtua.

7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali


Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal
yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka
adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar
perintah agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan
jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa.
Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar,
dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.
1. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga
tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat
penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku
yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal,
mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
2. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan
keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu
seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa
menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.

Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah maupun
oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik maupun psikis
anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung
mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan
untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.

Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial
perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota
keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah.

Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:

A. Belajar :

Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi
muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :

1. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan

2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.


3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

B. Taat pada peraturan sekolah

Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah
yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah.
Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib
dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

A. Patuh dan hormat pada guru


Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah
dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin
menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh:
1. Menuruti semua perintah guru.
2. Menghargai guru.
3. Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.

D. Disiplin

Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika
seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang
siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari
disiplin siswa adalah:

a. Disiplin dalam belajar


b. Disiplin dalam sekolah

E. Menjaga nama baik sekolah

Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa
dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi
bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai