Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Badarudin, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4

1. Trisnadi Kholiq (2101100106)


2. Imtinan Dhiya Shafa (2101100110)
3. Indriana Meisa Damayanti (2101100121)
4. Nabila Rizqia Putri (2101100128)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
Profil Sekoah Dasar Negeri 4 Mersi

Nama SD NEGERI 4 MERSI

NPSN 20301630

Alamat Jl. Kenanga Rt 01 Rw 02 No 19

Kode Pos 53112

Desa / Kelurahan Mersi

Kecamatan / Kota (LN) Kec. Purwokerto Timur

Kab. / Kota / Negara (LN) Kab. Banyumas

Provinsi / Luar Negeri Jawa Tengah

Status Sekolah Negeri


Waktu Penyelenggaraan 5 / Pagi hari

Jenjang Pendidikan SD

Naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

No. SK. Pendirian -

Tanggal. SK. Pendirian -

No. SK. Operasional 422.1/06624/1994

Tanggal SK. Operasional 1994-08-27

File SK Operasional
-

Akreditasi A

No. SK. Akreditasi 137/BAP-SM/X/2014

Tanggal SK. Akreditasi 20-11-2014

No. Sertifikasi ISO 9001:2000

SD NEGERI 4 MERSI adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Mersi,
Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya,
SD NEGERI 4 MERSI berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SD NEGERI 4 MERSI beralamat di Jl. Kenanga Rt 01 Rw 02 No 19, Mersi, Kec. Purwokerto
Timur, Kab. Banyumas, Jawa Tengah, dengan kode pos 53112.

Pembelajaran di SD NEGERI 4 MERSI dilakukan pada Pagi. Per tanggal 1 Agustus dalam
seminggu, pembelajaran dilakukan selama 5 hari.

Visi

Kuat Iman dan Takwa, Unggul Terampil Berbudi Luhur, serta Berwawasan Lingkungan.

Misi

Meningkatkan pengamalan ajaran agama untuk mewujudkan kualitas keimanan dan


ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1. Meningkatkan pembelajaran yang efektif dengan sumber dan media belajar yang
memadai.
2. Meningkatkan budaya minat baca dan tulis bagi siswa.
3. Mengadakan kegiatan pembinaan mental yang berkesinambungan .
4. Melaksanakan manajemen sekolah yang memadai.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan hijau.
6. Menciptakan iklim sejuk antara sekolah dengan masyarakat agar terlaksana program
sekolah.

Tujuan Sekolah

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan
dasar, yaitu meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Sedangkan secara khusus sekolah, sesuai dengan visi misi sekolah adalah :

1. Siswa bermain dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Siswa sehat jasmani dan rohani.
3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaan.
5. Siswa kreatif terampil dan bekerja untuk mengembangkan diri secara terus menerus.
6. Menjalin kerja sama dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka
pengembangan pendidikan yang berakar pada ajaran agama, budaya bangsa,
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
7. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
8. Memiliki angka kelulusan 100%.

Kasus Pada kelas II : Anak yang Hiperaktif dan Masalah keterlambatan perkembangan
belajar
Perkembangan belajar siswa adalah proses kualitatif progresif yang sistematis dalam
diri individu karena adanya proses mental yang menghasilkan perubahan kemampuan
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya dan berkeinginan mengembangkan
potensi dirinya melalui proses belajar mengajar. Perkembangan anak mengikuti perubahan
yang terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang terkait dengan
kesehatan fisik, kesiapan mental, kemantapan emosi, kemampuan sosial, dan kesiapan
belajar.
Menurut Santrock (1996) dalam bukunya Retno Pangestuti, perkembangan merupakan
bagian dari perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang rentang
kehidupannya. Bersifat kompleks karena melibatkan banyak proses seperti biologis, kognitif,
dan sosioemosional. F.J Monks, dkk (2001) menambahkan pengertian perkembangan
merujuk pada proses menuju kesempurnaan yang tidak dapat diulang kembali berdasarkan
pertumbuhan, pematangan, dan belajar. Perkembangan peserta didik terbagi menjadi empat
ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual (kognitif dan bahasa), emosi dan sosial.
Adapun karakteristik dari perkembangan belajar siswa meliputi Etnik, Kultural, Status sosial,
Perkembangan kognitif, Kemampuan awal, Gaya belajar, Motivasi, Perkembangan emosi,
Perkembangan moral dan spiritual, serta Perkembangan motoric. Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa perkembangan belajar siswa adalah perkembangan yang terdapat
dari dalam diri siswa dengan memperhatikan perkembangan fisik, perkembangan kognitif,
kemapuan belajar, sikap dan bakat.
1. Gambaran masalah
Dalam suatu kelas yaitu kelas II di SD Negeri 4 Mersi, yang terdiri dari 34 siswa yaitu 18
laki-laki dan 16 perempuan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat salah
satu siswa laki-laki yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan belajarnya.
Masalah utama dari Keterlambatan perkembangan belajarnya karena adanya faktor dari diri
siswa tersebut yang berkaitan dengan kelemahan dalam perkembangan kognitif, sehingga
guru harus ekstra dalam memberikan pembelajaran pada anak tersebut. Berdasarkan hasil
pengamatan,Asfa ini berusia 8 tahun merupakan murid sekolah dasar yang duduk dikelas
II, Asfa dikenal suka berbaur namun, terkadang juga usil ke teman teman nya, dalam
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, dia juga sering tidak mengerjakan dan lebih
suka untuk bermain dengan alat tulisnya atau mengajak teman sebangkunya yang sedang
mengerjakan tugas untuk bercengkrama, tak jarang dia juga berkata kotor secara tiba tiba,
Asfa ini juga masih kurang lancar dalam membaca, dan menulis, jadi masih harus di bantu
ketika dia menulis atau mengerjakan tugas
2. Latar belakang dan latar depan masalah
a. Latar belakang
Setelah saya mengamati dan mewawancarai bapak/ibu guru yang mengajar untuk dimintai
pendapat, hal ini di sebakan oleh factor internal dan eksternal seperti:
a) Asfa tidak menyadari betapa pentingnya belajar.
b) Rasa malas yang timbul pada diri Asfa, karena Asfa ini juga termasuk
siswa yang terkena dampak Covid 19.
c) Orang tua yang terlalu memanjakan siswa dan tidak memberikan batasan
pada penggunaan handphone.
d) Orang tua dari Asfa sendiri tidak begitu menghiraukan perilkau nya yang
seperti itu.
b. Latar depan
Adapun apabila hal-hal ini terus berlanjut maka aka nada beberapa kemungkinan
1) Asfa akan kehilangan minat dalam mengikuti pembelajaran
2) Tidak dapat memahami mata pelajaran
3) Sikap Asfa tersebut merupakan kebiasaan jelek yang nantinya kan membawa
dia untuk membolos atau berhenti sekolah
3. Pengumpulan data
Untuk memahami permasalahan tersebut dan cara mengatasinya diperlukan adanya
pengumpulan data. Pengumpulan data yang dapat dilakukan, sebagai berikut:
a. Mewancarai Asfa tentang hal hal yang disukainya ataupun yang tidak disukai.
b. Menayakan kenapa dia lebih senang bermain daripada belajar.
c. Memeriksa dokumen dokumen tentang andi ,yaitu yang berkenaan dengan alamat
keadaan orang tuanya ,dan kehadiranya di sekolah;
d. Mewawancarai teman teman andi tentang bagaimana tingkah laku Asfa sehari hari
pada umumnya dan dalam belajar pada khususnya.
4. Usaha pencegahan
Usaha yang dilakukan oleh Pak Dedi dan guru yang lain adalah
a. Memberitahukan bahwa malaS itu perilaku yang tidak terpuji
b. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
c. Membertahu bahwa sifat usil itu adalah sifat yang tercela
d. Proses pembelajaran yang menyenangkan dengan metode yang beragam
e. Memberikan arah kepada orang tua untuk membatasi anak dalam
penggunaan handphone atau barang elektronik lainya
5. Usaha pemecahan masalah
Usaha pemecahan masalah yang dilakukan oleh guru adalah
a. Dengan menggunakan metode belajar yang beragam, sehingga siswa tidak
akan bosan.
b. Memberikan reward atau hadiah kepada Asfa jika dia berhasil mengerjakan
soal, hal ini dapat membuat siswa bersemangat.
c. Membantu asfa dalam mengejar ketertinggalan, seperti dengan mengadakan
kelas tambahan membaca/menulis.
6. Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan masalah
Pak Dedi tidak dapat bekerja sendirian untuk menangani masalah membolos yang
dilakukan Asfa.Ia perlu bekerja sama dengan pihak-pihak lain agar masalah itu dapat
teratasi secara tuntas.Beberapa orang yang perlu dilibatkan dalam penanganan
masalah ituantara lain adalah dengan orang tua, guru mata pelajaran tertentu dan
teman-teman dari Asfa, Hal ini dimaksudkan agar masing-masing dapat :
a. Memahami persoalan keterlambatan belajar dan rasa malas yang dialami oleh Asfa,
serta cara untuk mengatasi hal tersebut.
b. Melakukan hal-hal yang dapat menarik minat belajar Asfa
c. Membantu Andi dalam mengejar ketinggalannya dalam belajar
7. Catatan dan Lampiran
Dalam observasi ini saya mewawancarai Ibu Hikmah Melin Qoriah, karena bapak Dedi
selaku wali kelas dua berhalangan hadir karena sakit, saya mewawancarai Ibu Melin ini
karena menurut para siswa Ibu Melin ini yang paling sering menggantikan Pak Dedi, Jika
Pak Dedi berhalangan hadir, serta Asfa disini tidak mau untuk diajak berphoto berdua,
jadi kami berphoto dengan semua siswa kelas II
A. Biodata Siswa
Nama siswa : Akhmad Asfa Asfiya
Tanggal Lahir : Banyumas,21 November 2014
Nama Ayah : Imam Yanuar Musafirin
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Alamat : Mersi RT 05/RW 01
Agama : Islam

B. Biodata Wali Kelas


Nama : Dedi Ariyanto S.Pd
NIP : -
TTL : Brebes, 17 Mei 1985
No Hp : 0823 2295 0913
Email : dediariyanto75@guru.sd.belajar.id
Riwayat pendidikan :
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan Tinggi
5. Jabatan Kelas

Photo bersama murid

Photo bersama guru


Kasus pada Kelas 3 : Permasalahan Kesulitan Membaca pada Anak

1. Masalah yang Diangkat


Dalam kasus membaca, masih banyak ditemukan anak yang membaca dengan
terbata-bata dan masih terdengar belum jelas. Proses pembelajaran membaca hanya
dapat terhenti dilihat dari bagaimana kelancaran membaca terhadap murid yang masih
terbata-bata atau tidak. Sebagian besar anak masih dalam tahapan untuk mengenali
kode/tanda dan masih sedikit anak yang telah memahami dengan baik makna teks yang
dibacanya. Sehingga permasalahan seperti ini perlu dikaji lebih lanjut dengan mencari
metode dan alternatif yang ampuh untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada dasarnya membaca ialah suatu proses yang melibatkan kemampuan visual
dan kemampuan kognisi yang dibutuhkan untuk memberikan lambang-lambang huruf
agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. Kridalaksana (1982:105)
mengungkapkan bahwa dalam kegiatan membaca terdapat dua hal yang terlibat,
yaitu (1) pembaca yang berimplikasi adanya pemahaman dan (2) teks yang
berimplikasi adanya penulis. Dalam membaca pada hakikatnya terjadi proses yang
bersifat fisik dan psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati
tulisan secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca. Proses
pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap
tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf (Patiung, 2016).
Disleksia atau kesulitan membaca merupakan suatu permasalahan kesulitan pada
anak dalam memaknai simbol, huruf, dan angka melalui persepsi visual dan auditoris.
Hal ini akan berdampak terhadap kemampuan membaca pemahaman pada anak.
Adapun bentuk-bentuk kesulitan membaca pada anak, yaitu berupa: 1) Penambahan
(Addition), yang berupa adanya penambahan huruf pada suku kata. 2) Penghilangan
(Omission), berupa adanya ungkapan dalam menghilangkan huruf pada suku kata. 3)
Pembalikan kiri-kanan (Inversion) , yaitu berupa adanya pembalikan terhadap bentuk
huruf, kata, ataupun angka dengan arah terbalik kiri kanan. Dan 4) Penggantian
(Substitusi), yaitu berupa adanya penggantian terhadap huruf atau angka.

2. Gambaran Masalah
Seorang anak berusia 9 tahun yang bernama Putra Isma Kurniawan atau yang biasa
dipanggil Putra merupakan salah satu murid di SD Negeri 4 Mersi yang telah duduk di
kelas III. Sudah lama hingga sekarang Putra duduk di kelas III, dia masih mengalami
permasalahan kesulitan dalam membaca. Ibu Dwi selaku wali kelasnya, menuturkan
bahwa ketika Putra disuruh untuk membaca, bacaannya masih belum lancar dan masih
terbata-bata. Hal ini Ibu Dwi ketahui ketika awalnya meminta Putra untuk membacakan
sebuah kalimat yang ada di dalam buku.
Berdasarkan hasil pengamatan, sewaktu Putra membacakan dari setiap kata ke kata
selanjutnya, selalu ada jeda dari kata tersebut. Ini disebabkan karena Putra masih harus
memahami setiap huruf yang ada dalam setiap kata, masih mengejanya di dalam hati,
dan masih kurang mengerti tentang arti tanda baca sehingga bacaan yang dibacanya
terdengar masih belum lancar. Diketahui juga bahwa Putra tidak tinggal bersama
dengan kedua orang tuanya, melainkan tinggal dengan Bude dan Pakde, serta nenek
dan kakeknya yang belum lama ini meninggal karena sakit. Hal inilah yang
menyebabkan Putra kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang
sesungguhnya dari kedua orang tuanya walaupun keluarganya juga sangat menyayangi
Putra. Padahal peranan orang tua ini cukup besar dalam mendukung dan membantu
proses belajar membaca pada Putra.
Ayah Putra merupakan orang asli Malaysia dan Ibunya asli dari Purwokerto yang
kerja di Malaysia, sehingga sudah sedari lama keduanya menetap dan tinggal di
Malaysia. Meskipun Putra merupakan anak tunggal, tetapi kedua orang tua Putra tidak
membawa Putra untuk ikut tinggal bersama dengan mereka di Malaysia. Putra hanya
sempat ikut tinggal dengan orang tuanya ketika dia lahir dan saat usianya masih kecil.
Dia mengaku bahwa dirinya sering merasa rindu dan ingin bertemu langsung dengan
kedua orang tuanya. Namun demikian, komunikasi Putra dan kedua orang tuanya masih
terjalin dengan baik dan masih sering menghubungi.
Terkait dengan sikap dan tingkah laku Putra selama di sekolah, Putra merupakan
anak yang baik, mudah bersosialisasi dengan teman, dan memiliki sifat yang jujur. Hal
ini berdasarkan dari penuturan wali kelas dan teman-teman kelasnya. Namun, terkadang
Putra juga dinilai cukup cerewet ketika sedang berbicara. Maka dari itu, keluarga dan
wali kelas sangat ingin mengupayakan supaya Putra bisa keluar dari permasalahannya
dalam kesulitan membaca.

3. Latar Belakang dan Latar Depan Masalah


1. Latar Belakang
Setelah saya memperoleh banyak informasi dari Ibu Dwi, dan menganalisis
permasalahan tersebut, saya meminta izin untuk berbicara dan mewawancarai Putra
pada waktu senggang. Dari hasil kegiatan tersebut disimpulkan bahwa:
a. Putra masih mengalami kesulitan dalam memahami setiap huruf yang ada pada
setiap kata.
b. Adanya keraguan-raguan dalam membaca.
c. Putra kurang mengerti tentang arti tanda bacaan, sehingga kurang
memperhatikannya.
d. Putra kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sesungguhnya dari
kedua orang tuanya.
e. Putra sering merasa rindu dan ingin bertemu langsung dengan kedua orang
tuanya.
Dengan memperhatikan permasalahan yang dialami Putra, maka dapat
dicatat beberapa kemungkinan yang dapat timbul dari permasalahan Putra,
apabila masalah tersebut terus dikaji maka kemungkinan kelanjutan yang dapat
timbul yaitu:
a. Putra akan tertinggal dari teman-temannya yang sudah lancar membaca, terlebih
sekarang Putra sudah duduk di bangku kelas III SD.
b. Putra akan merasa kesulitan jika dia menemui mata pelajaran yang banyak berisi
tentang bacaan.
c. Karena kerinduannya dengan kedua orang tuanya, Putra bisa saja merasa sedih
dan iri ketika melihat ada teman-temanya yang bisa sangat dekat dengan kedua
orang tua mereka.

4. Pengumpulan Data
Untuk dapat memahami permasalahan yang dialami Putra, saya melakukan
serangkaian kegiatan yang berguna untuk mengumpulkan berbagai data lengkap
berkenaan dengan Putra melalui hal-hal sebagai berikut:
1) Mewawancarai Putra tentang penyebabnya masih kesulitan dalam membaca,
mengetahui cara belajar Putra, dan mengetahui kegiatan kesehariannya.
2) Mengetes bacaan Putra dengan memberinya beberapa kalimat untuk kemudian
di baca.
3) Mewawancarai Bu Dwi selaku wali kelas berkaitan dengan permasalahan Putra
yang masih belum lancar membaca, serta meminta dokumen-dokumen tentang
Putra, yaitu berkaitan dengan data diri Putra dan orang tuanya, hubungan
kedekatan dan peranan orang tua atau keluarganya dalam membantu mengatasi
permasalahannya tersebut.
4) Menanyakan ke beberapa teman kelas Putra tentang bagaimana sikap dan
perilaku Putra dalam kesehariannya dan menanyakan apa yang mereka ketahui
berkaitan dengan permasalahan Putra yang masih belum lancar membaca.
5. Usaha Pencegahan
Permasalahan belum lancar membaca yang terjadi pada diri Putra sebenarnya tidak
harus terjadi apabila peluang-peluang timbulnya hal tersebut dapat dihilangkan.
Kegiatan pencegahan ini dapat dilakukan oleh guru, orang tua dan pihak-pihak yang
terkait. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah belum lancar
membaca ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang pentingnya belajar membaca kepada seluruh murid;
2. Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat dan menyenangkan pada murid, sehingga
murid akan senang dan menikmati ketika belajar membaca, menulis, berhitung, dan
yang lainnya;
3. Melatih dan mengajari anak untuk belajar membaca secara rutin;
4. Memberi pemahaman bahwa belajar membaca itu tidak sulit;
5. Orang tua, keluarga, dan guru harus selalu memantau perkembangan belajar anak.

6. Usaha Pemecahan Masalah


Permasalahan belum lancar membaca yang dialami Putra hingga sekarang dia sudah
duduk di bangku kelas III ini, beserta akibat-akibat yang ditimbulkanya perlu diusahakan
penangananya. Usaha yang dapat dilakukan dalam menangani persoalan tersebut,
antara lain dengan melakukan hal-hal berikut ini :
1) Memberi jam tambahan kepada Putra untuk berlatih dan mengajarinnya membaca di
luar jam sekolah atau bisa juga menyarankan Putra untuk mengikuti kegiatan
bimbingan belajar di luar sekolah.
2) Memanggil Bude Putra selaku wali orang tuanya saat ini untuk bertemu dengan wali
kelas membicarakan terkait permasalahan yang dihadapi Putra dan
menyampaikannya kepada kedua orang tua Putra yang berada di Malaysia agar tetap
mengetahui perkembangan anaknya.
3) Meminta wali orang tuanya untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih
agar Putra tetap bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya walaupun
sudah lama tidak bertemu.
4) Memberi semangat dan membantu Putra dalam mengejar ketertinggalanya dalam hal
membaca.
5) Memberikan media pembelajaran menarik yang dapat membantu Putra dan murid-
murid yang masih kesulitan membaca.
6) Menguatkan pemahaman dengan menyatukan atau memecah suku kata pada suatu
kata yang dibacanya.
7) Membiasakan Putra untuk berlatih membaca buku.

7. Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan masalah


Dalam menghadapi permasalahan Putra, Ibu Dwi tidak dapat bekerja sendirian untuk
menangani masalah belum lancar membaca yang dialami Andi. Ibu Dwi perlu bekerja
sama dengan pihak-pihak lain supaya masalah yang dihadapi tersebut dapat teratasi
dengan baik. Beberapa orang yang perlu dilibatkan dalam penanganan masalah Putra
antara lain yaitu orang tua atau wali murid, guru, kepala sekolah, dan teman-teman
Putra. Hal ini dimaksudkan supaya:
1. Putra mengalami peningkatan dalam belajar membaca sehingga ketika diminta
untuk membaca, bacaannya sudah lancar dan tidak terbata-bata;
2. Adanya jalinan komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua atau wali
Putra.
3. Dapat membantu Putra dalam mengejar ketertinggalannya dalam belajar
membaca.
8. Lampiran
a. Biodata Siswa
Nama : Putra Isma Kurniawan
Tempat, Tanggal Lahir : Malaysia, 4 November 2013
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kelurahan Mersi RT 7 RW 1, Kecamatan Purwokerto
Timur, Banyumas, Jawa Tengah
Nama Ayah : Mohammad Nooh Bin Palan
Nama Ibu : Leni Astuti
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta

b. Biodata Wali Kelas


Nama : Dwi Suetmi, S. Pd. SD
NIP : 196305091987022001
Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 9 Mei 1963
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Sunan Kalijaga, RT 5 RW 1, Berkoh,
Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah

c. Foto bersama Wali Kelas

d. Foto bersama Putra dan Wali Kelas


Kasus pada kelas 4 : Anak Hiperaktif
1. Gambaran masalah

Kiki berusia 10 tahun adalah seorang murid sekolah dasar yang telah duduk di kelas
IV. Saat pertama kali masuk sekolah dan naik ke kelas IV orang tua sudah berbicara
dengan para guru di sekolah tersebut karena Kiki merupakan anak yang berbeda dari
siswa yang lain. Kemudian sejak saat itu Bu Windi selaku wali kelas dengan rutin selalu
memperhatikan perilaku Kiki saat melakukan pembelajaran. Kiki merupakan anak yang
sangat aktif dan sulit untuk fokus, tetapi dia pandai untuk bersosialisasi bersama teman-
temannya di dalam kelas. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung seringkali Kiki
mengajak temannya untuk mengobrol dan bermain.

2. Latar belakang dan latar depan masalah


a. Latar belakang
Menurut kesimpulan Bu windi setelah menganalisis yaitu, Kiki merupakan anak
yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya dalam hal belajar maupun dalam
kegiatan lainnya. Orang tua Kiki baik ibu dan ayahnya bekerja sebagai pedagang
di pasar sehingga tanpa sadar mereka sudah mengabaikan perkembangan
anaknya. Pada saat akan berangkat sekolah tentu saya orang tuanya sudah pergi
untuk berdagang, lalu dirumah orang tua Kiki menyiapkan makanan dan uang
jajan. Orang tuanya tidak pernah menanyakan bagaimana kegiatan Kiki disekolah
bahkan tidak bertanya mengenai tugas-tugas sekolah. Sehingga tugas-tugasnya
banyak yang tidak dikerjakan atau bahkan tidak mengerti bagaimana cara untuk
mengerjakan tugas tersebut karena Kiki mungkin tidak menyadari bagaimana
pentingnya belajar dan mengerjakan tugas. Karena kurang mendapatkan perhatian
dari orang tuanya maka Kiki menginginkan perhatian lain yaitu dari teman-teman
sekolahnya, dia sering mengganggu teman dan selalu mengajak temannya untuk
selalu berbicara meskipun saat pembelajaran berlangsung.
b. Latar Depan
Apabila permasalahan tersebut berlanjut, maka:
1) Siswa tersebut akan mempengaruhi kegiatan belajar temannya.
2) Siswa yang bermasalah sulit untuk memahami materi yang disampaikan.

3. Pengumpulan data
Untuk dapat memahami permasalahan yang ada, Bu Windi selaku wali kelas
melakukan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang
lengkap berkenaan dengan andi dengan melakukan hal hal berikut:
a. Mewancarai Kiki apa hal yang dia sukai, kegiatan belajar seperti apa yang dia
sukai.
b. Memeriksa dokumen dokumen tentang latar belakang keluarga, bagaimana
tugas-tugas sekolah.
c. Mewawancarai teman teman Kiki bagaimana perilaku Kiki sehari-hari pada
saat bermain dan belajar di sekolah.

4. Usaha pencegahan
Masalah yang terjadi pada Kiki sebenarnya masih dapat diatasi. Kegiatan
pencegahan ini dapat dilakukan oleh guru, orang tua dan pihak-pihak yang
terkait.Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah
membolos ini antara lain adalah :
a. Memberikan pembelajaran yang menarik kepada seluruh murid, seperti
membuat kuis yang akan membuat siswa menjadi fokus dan merasa
menyenangkan.
b. Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat pada murid-murid.
c. Memberikan pengertian kepada orang tua siswa agar dapat lebih
memperhatikan anak mereka.
d. Memberikan arahan yang baik kepada siswa yang bermasalah agar dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik.

5. Usaha pemecahan masalah


Ibu Windi telah berusaha menangani persoalan tersebut, antara lain dengan
melakukan hal-hal berikut ini :
a. Memanggil Kiki untuk membahas perbuatan yang dapat mengganggu teman-
temannya.
b. Memanggil orang tua Kiki kesekolah untuk membicarakan tingkah laku Kiki
dan Ibu Windi meminta perhatian orang tua Andi agar dapat lebih banyak
memperhatikan anaknya di rumah dan banyak memberikan waktu bersama.
c. Membantu Kiki dalam mengejar ketinggalan-ketinggalanya dalam beberapa
tugas yang tidak dikerjakan.
d. Selalu memperhatikan Kiki setiap hari pada saat sekolah.

6. Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan masalah


Ibu Windi dapat mengatasi permasalahan Kiki ketika disekolah tetapi lebih baik
lagi jika mendapat bantuan dari pihak lain yaitu orang tua Kiki agar masalah itu
dapat teratasi dengan sangat baik. Beberapa orang yang perlu dilibatkan dalam
penanganan masalah itu antara lain adalah dengan orang tua, guru, dan teman-
teman Kiki.

7. Lampiran
a. Biodata Siswa
1. Nama siswa : Alfianda Riski
2. Nama Ayah : Bambang
3. Nama Ibu : Suharti
4. Tempat tanggal lahir : Ciamis, 10 Maret 2012
5. Alamat : Mersi, RT.4/RW.3
6. Pekerjaan orang tua : Pedagang
b. Biodata Wali Kelas
1. Nama Wali Kelas : Windi Gebiyanti. S.Pd.
2. Alamat : Jl.Beringin A 9. Perum Berkoh Purwokerto
3. Riwayat Pendidikan : S1 PGSD Universitas Terbuka
c. Foto bersama Wali Kelas
d. Foto bersama Siswa dan Wali Kelas
Kasus pada kelas 5: Permasalahan dalam perkembangan belajar siswa
Perkembangan belajar siswa adalah proses kualitatif progresif yang sistematis dalam
diri individu karena adanyaproses mental yang menghasilkan perubahan kemampuan
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya dan berkeinginan mengembangkan
potensi dirinya melalui proses belajar mengajar. Menurut Abdul Mujib (2006) perkembangan
belajar siswa adalah bentuk penyebutan murid yang mengisyaratkan atau menunjukan
dalam pendidikan formal dan non formal. Hal ini di dasari pada kebutuhan peserta didik di
sekolah yang memerlukan kajian demi meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2006), perkembangan belajar siswa sebagai
simbul penyebutan adanya suatu hubungan antara tenaga pendidik dan murid yang
dilakukan dengan bentuk pengajaran atau adanya transfer ilmu dari guru sebagai objek dan
murid sebagai objek. Perkembangan peserta didik merupakan proses yang kompleks.
Perkembangan peserta didik dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan
fisik, intelektual (kognitif dan bahasa), emosi dan sosial. Adapun karakteristik dari
perkembangan belajar siswa meliputi Etnik, Kultural, Status sosial, Perkembangan kognitif,
Kemampuan awal, Gaya belajar, Motivasi, Perkembangan emosi, Perkembangan moral dan
spiritual, serta Perkembangan motoric. Faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar
siswa adalah faktor psikologis yang utamanya ialah Proses perkembangan siswa, hormone,
Intelegensi, Sikap dan bakat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan belajar siswa adalah
perkembangan yang terdapat dari dalam diri siswa dengan memperhatikan perkembangan
fisik, perkembangan kognitif, kemapuan belajar, sikap dan bakat.
1. Gambaran masalah
Dalam suatu kelas yaitu kelas 5A di SD Negeri 4 Mersi, yang terdiri dari 34 siswa yaitu 18
perempuan dan 16 laki-laki. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat salah
satu siswa perempuan yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan belajarnya.
Masalah utama dari Keterlambatan perkembangan belajarnya karena adanya faktor dari diri
siswa tersebut yang berkaitan dengan kelemahan dalam perkembangan kognitif.
2. Latar belakang dan latar depan masalah
a. Latar belakang
Terdapat 2 faktor yang berkaitan dengan masalah tersebut yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri siswa tersebut, misalnya
malas belajar dan kemampuan anak dalam memahami pembelajaran yang lambat.
Contohnya pada Sudis Condro Tri Astuti, mendapatkan hasil belajar yang rendah
yang tidak sesuai dengan nilai KKM yang telah ditentukan. sehingga, guru harus
lebih menyesuaikan dengan kemampuan anak dalam menerima pembelajan yang
disampaikan oleh guru. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor lingkungan
misalnya lingkungan keluarga. apabila keluarga kurang memperhatikan dalam
perkembangan pendidikan anak, sehingga anak akan mengalami permasalahan
dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.
b. Latar depan
Apabila permasalahan tersebut berlanjut, Adapun beberapa hal yang mungkin akan
terjadi yaitu:
1) Siswa yang bermasalah akan mengalami keterlambatan pembelajaran
dengan siswa yang lainnya.
2) Siswa yang bermasalah akan selalu kesulitan dalam menerima pembelajaran
yang disampaikan oleh guru hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Pengumpulan data
Untuk memahami permasalahan tersebut dan cara mengatasinya diperlukan adanya
pengumpulan data. Pengumpulan data yang dapat dilakukan, sebagai berikut:
a. Dengan mengamati bagaimana cara siswa menerima pembelajaran yang
disampaikan oleh guru, apakah siswa tersebut dapat menerima materi yang
disampaikan secara normal atau lambat dengan adanya faktor genetic.
b. Dengan menanyakan kepada siswa apakah ada permasalahan yang
menyebabkan siswa tersebut sulit untuk menerima materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
c. Guru dapat memahami karakteristik siswa dan dapat menerapkan metode
tertentu kepada siswa yang bermasalah dalam memahami pembelajaran yang
disampaikan.
d. Dilakukanya konsultasi dengan orangtua siswa untuk membantu dalam
memperhatikan tentang permasalahan siswa disekolah yaitu keterlambatan
siswa dalam menerima pembelajaran yang disampaikan.
e. Mengamati dan memahami lingkungan sosial siswa seperti lingkungan
masyarakat dan lingkungan keluarga.
4. Usaha pencegahan
Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya siswa yang mengalami
keterlambatan dalam menerima pembelajaran adalah dengan memberikan soal
berkaitan dengan materi yang disampaikan. Dan guru dapat menyimpulkan dari hasil
siswa mengerjakan soal tersebut, tentu akan terlihat dari hasil siswa mengerjakan
soal seperti siswa yang sudah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan atau siswa
yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan.
5. Usaha pemecahan masalah
Usaha dalam pemecahan masalah keterlambatan menerima pembelajaran yang
disampaikan oleh guru adalah dengan menanyakan kepada orangtua siswa
berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan selama dirumah seperti apakah siswa
bermasalah rajin belajar atau tidak. Selain itu, guru dapat selalu memberikan
motivasi semangat belajar kepada siswa, agar siswa bermasalah memiliki rasa
semangat untuk selalu aktif dalam pembelajaran sehingga tidak akan mengalami
keterlambatan dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
6. Pihak – pihak yang terlibat dalam penanganan masalah
Dalam menangani masalah tersbut Bu Tri Hastuti selaku wali kelas dan guru
bimbingan konseling dari kelas 5A juga meminta bantuan kepada orangtua siswa
untuk lebih memperhatikan kegiatan belajar anaknya dirumah.
7. Lampiran
a. Biodata siswa

Nama siswa : Sudis Condro Tri Astuti

Nama ayah : Rinanto

Nama ibu : Marlina

Pekerjaan ayah : Buruh

Pekerjaan ibu : Pedagang

Alamat : Jalan Adipati RT 5, Kelurahan Mersi, Kecamatan


Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah

Agama : Islam

Jumlah keluarga : 2 bersaudara

b. Biodata Wali Kelas


Nama : Tri Hastuti
Alamat : Sappire Residence Blok E4, Karangwangkal,
Tambaksari
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 2 Sokanegara
2. SMP Negeri 6 Purwokerto
3. SMA Negeri 2 Purwokerto
4. Akta 4 PGSD Univeritas Terbuka 2014
c. Foto bersama Wali Kelas

d. Foto bersama Siswa

Anda mungkin juga menyukai