1. Masalah pribadi yang meliputi kepercayaan diri, mengenal potensi diri, dan mengenal
apa yang disukai oleh siswa
Dalam hal mengenal potensi diri dan mengenal kesukaan siswa, sebagai konselor dapat
dengan cara mendekati murid tersebut dan menanyakannya apakah ada pelajaran yang
disukai . jika ada maka tugas guru adalah membimbing siswa agar dapat memaksimalkan
potensinya didalam mata pelajaran tersebut. dan jika kesukaan siswa tidak terdepat dalam
bidang akademik maka konselor dapat menganjurkan murid tersebut untuk ikut bergabung
kedalam ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut, agar potensi atau bakat yang dimiliki
murid tersebut nampak atau muncul dan bisa bersaing di lingkungan luar sekolah dengan
yang lainnya.
Dalam membangun kepercayaan diri siswa konselor dapat melakukan bimbingan
kelompok. Dalam bimbingan ini konselor dapat membentuk sebuah kelompok bimbingan
yang diisi oleh beberapa siswa yang mempunyai karakter lemah semuanya agar tidak ada
salahsatu anggota kelompok bimbingan yang merasa lebih rendah dari yang lain. Dalam
kegiatan ini semua siswa akan secara bergantian bercerita tentang kehidupannya dalam hal ini
pasti siswa tidak akan mudah menceritakan kehidupannya maka tugas konselor adalah
mendekatkan diri dengan siswa agar mereka lebih percaya diri untuk bercerita. Semua
kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat lebih terbuka dengan siswa yang lain untuk
membangun kepercayaan diri mereka
2. Masalah sosial interaksi dengan teman sebaya, Konflik dengan teman sebaya,
Keterampilan komuni-kasi.
Dalam,menyelesaikan masalah dengan teman sebaya guru membina siswa yang
mengalami untuk saling menjalin kepercayaan dari hati kehati dan membuat suasana tepat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan konflik, melalui pembicaraan yang namun
dalam pembicaraan tersebut guru harus memperhatikan lingkungan apakah mendukung
apa tidak, guru mengarahkan siswa yang mengalami masalah sosial dengan teman
sebaya,nya untuk saling memaafkan atas masalah yang sedang dialami oleh kedua siswa
yang mengalami konflik, menjalin komunikasi yang baik dengan berbicara yang sopan
dan tidak kasar, agar dimengerti dan tersampaikan keinginan masing- masing.
Dalam mengatasi masalah ketrampilan komunikasi siswa guru dapat mengarahkan
siwa untuk memberikan waktu dan perhatian dalam percakapan bagi siswa yang
mengalami konflik dalam berkomunikasi dilanjutkan dengan melakukan kontak mata
dengan lawan bicara / saling tatap mata untuk siswa yang mngalami konflik, menggunkan
bahasa tubuh yang baik selama berbicara, mendengarakan hal ini sangat penting untuk
dilakukan karena komunikasi adalah percakapan dua arah yang memungkinkan siswa
yang mengalami konflik dalam menyampaikan pesan dan mendengarkan secara timbal
balik.
3. Masalah belajar Sulit memahami mata pelajaran, Malas belajar
1) Memberi Sentuhan pada Titik Peka Anak
Sebagai orang tua sekaligus sebagai pendidik bagi anak harus memiliki kesabaran
untuk memulai menyentuh titik peka anak dengan memberi perhatian khusus pada
hal-hal yang amat menarik perhatian anak. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh
tanggapan dan perhatian anak. Dengan demikian anak tentunya akan terbuka
menerima pendapat dengan perasaan senang dan gembira, bebas dari perasaan
tertekan, takut dan terpaksa. Pada akhirnya aanak akan menerima pemahaman, betapa
penting dan dibutuhkan proses belajar untuk mencapai tujuan (memperoleh
keperkasaan menurut daya nalarnya). Dalam hatinya pun tergerak untuk melakukan
dan merencanakan kegiatan belajarnya. Hanya saja di sini dibutuhkan kesabaran anda
untuk melakukan pendekatan kepada anak.
Dalam pemahaman belajar dan sukses dimasa depan siswa dapat diberikan sebuah
motivasi untuk menunjang dalam semangat belajar, berikan rasa percaya dalam
mengatasi masalah yang menunjang kesuksesannya pada masa depan, mencerminkan
rasa bersyukur untuk meningkatkan rasa perhatian, sikap atusias, jadi melalui cara
tersebut siswa dapat memahami pentingnya belajar dalam mengejar masa depan guna
mengendalikan efisiensi karir dimasa depan.