Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Wayan Wijania, S.Pd.AUD., M.Pd.

Jabatan: Kepala TK Sai Prema KUmara


Aksi Nyata Forum Diskusi Terarah Mengenai Pola Pikir Bertumbuh

1. Dokumentasi kegiatan diskusi bersama guru-guru di TK Sai Prema Kumara


2. Hasil refleksi dan rencana tindak lanjut diskusi tentang pola pikir bertumbuh.

I know
Kami mengetahui
 Bahwa kesalahan bisa dijadikan pelajaran untuk menjadi lebih baik
kedepannya.
 Setiap anak adalah pribadi yang unik dan memiliki potensi yang berbeda-
beda yang mesti kita kembangkan.
 Guru perlu memberikan apresiasi dan umpan balik kepada peserta didik
atas segala hal yang telah dicapai.
 Peserta didik perlu diberikan waktu yang cukup dan tentunya tidak sama
antara satu murid dan yang lainnya dalam memahami suatu pembelajaran
agar anak benar-benar paham secara mendalam bukan hanya sekedar
hafal dengan materi.
I wonder
Kami bertanya-tanya
 Bagaimana caranya agar guru bisa menahan diri dan memberikan
dukungan positif terhadap murid yang melakukan kesalahan?
 Bagaimana caranya menemukan startegi yang tepat untuk
mengembangkan potensi yang beragam agar semua murid dapat
terlayani dengan baik?
 Bagaimana cara memberikan apresiasi yang sekedar saja namun benar-
benar menyentuh hati dan dapat membangkitkan semangat belajar
murid?
 Bagaimana cara mengatur waktu agar peserta didik dapat mendalami
suatu materi sesuai dengan tingkat kemampuan/ daya tangkap anak
yang berbeda-beda?
 Bagaimana cara untuk melibatkan anak PAUD dalam melakukan asesmen
secara mandiri dan melakukan asesmen terhadap temannya?
 Bagaimana cara mengembangkan potensi otak anak usia dini agar
berkembang secara optima?
Confirmed
Terkonfirmasi bahwa
 Guru mesti memahami murid dan tidak memaksan murid untuk
memahami guru, karena guru pernah menjadi anak-anak dan anak-anak
belum pernah menjadi orang dewasa, jadi kesalahan adalah hal yang
wajar dan dengan memahami hal ini diharapkan guru bisa lebih sabar
dalam memberi ruang kepada anak untuk memperbaikai kesalahannya
atau belajar dari kesalahannya.
 Guru mesti mengijinkan anak untuk menentukan pilihan kegiatan
mainnya di sekolah. Guru mesti mengingat bahwa yang dipegang oleh
guru adalah tujuan pembelajaran buka semata-mata kegiatan bermain
anak. Anak diijinkan melakukan kegiatan sesuai minatnya dan guru
mengamati tujuan pembelajaran yang mana muncul dari kegiatan murid.
 Untuk memberikan apresiasi yang tepat guru mesti mengenal muridnya
dengan lebih baik lagi. Mengenal gaya belajar, kebutuhan belajar,
tingkat pemahaman anak dan apa yang dia sukai. Disarankan kalau
memuji anak didepan orang lain atau teman-temannya namun ketika
memberikan masukan perlu diberikan secara pribadi.
 Guru mesti fleksibel dalam menjalankan rencana kegiatan pembelajaran
dan tidak kaku terhadap rencana alokasi waktu pelaksanaan topik
pembelajaran, dan guru mesti mengembangkan pembelajaran yang
berdiferensiasi.
 Untuk melibatkan anak PAUD dalam asesemen perlu pembiasaan dan
membangun budaya refleksi dari hal yang sederhana dengan bantuan
gambar emotikon dan dilanjutkan dengan hal-hal yang lainnya sesuai
dengan kemampuan anak.
 Untuk mengembangkan potensi otak anak guru mesti memberikan
pengalaman bermain yang menyenagkan, bermakna dan kontekstual
menggunakan benda-benda nyata dan alat dan bahan yang ada di
sekitar anak. Selain itu anak juga diajak berkomunikasi yang
berkualitas agar anak merasa nyaman dalam bermain dan belajar.
Misconception
Miskonsepsi selama ini
 Perencanaan pembelajaran mesti terlakasana sesuai rencana awal.
 Hasil belajar anak mesti sama atau setidaknya ada setandar yang
ditentukan dalam kurun waktu tertentu.
 Pembelajaran yang baik adalah ketika anak belajar banyak tema/topik.
Banyak yang diketahiu anak namun tidak mendalam.
 Anak mesti melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang diinginkan guru.
 Tidak mempercayai anak bahwa mereka bisa melakukan asesmen
mandiri dan juga menentukan pilihan kegiatan main secara mandiri.
 Menggunakan LK untuk pembelajaran.
 Apresiasi anak hanya dengan pujian yang hampir sama kepada semua
anak seperti “kamu pintar, hebat dll” Apresiasi yang diberikan kurang
menyentuh hati anak.
I learn
Saya belajar
 Kesalahan yang dilakuakn anak adalah sebuah kewajaran yang mana guru
mesti memahami anak dan memberi ruang kepada anak untuk
memperbaiki kesalahan dan belajar dari kesalahan.
 Pembelajaran berdiferensiasi adalah hal yang mesti dilakukan guru dan
guru mesti mengenal anak didiknya secara lebih mendalam baik gaya
belajar dan minat belajarnya, Guru dapat melakukan asesmen awal
untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar muridnya.
 Perencanaan pembelajaran yang dirancang guru tidak mesti dipaksakan
terlaksana sesuai rencana yang terpenting adalah Tujuan pembelajaran
yang dijadikan acuan, kegiatan anak bisa berfariasai sesuai dengan
minat dan kebutuhan belajar anak.
 Apresiasi yang diberikan kepada siswa mesti ditail dan sesuai dengan
kebutihan dan karakteristik murid.
 Guru meyakini bahwa tidak ada murid yang tidak mampu asal diberikan
kesempatan dan didukung dengan lingkungan belajar yang aman dan
menyenagkan.

Anda mungkin juga menyukai