Disusun Oleh:
Bintang Najwa Nafilah (1222060016)
Laporan studi kasus dengan judul “ Peserta Didik Sekolah Dasar yang Kurang
Motivasi Untuk Belajar”
Nama : Bintang Najwa Nafilah
NIM : 1222060016
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Mengetahui.
Kepala Sekolah
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan
laporan sudi kasus ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah limpahkan kepada
Baginda Rasulullah SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus.
Saya sampaikan terimakasih kepada Ibu Sri Hartati, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah membimbing saya
guna menyelesaikan laporan studi kasus ini,
Adapun penulisan laporan studi kasus ini berisi tentang “Pserta Didik Sekolah
Dasar Yang Kurang Motivasi Untuk Belajar” dibuat untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Saya berharap laporan studi kasus ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan.
Saya menyadari laporan studi kasus ini masih perlu penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Saya terbuka terhadap kritik dan saran agar laporan
studi kasus ini dapat lebih baik. Apabila terdapat kesalahan pada laporan studi kasus
ini saya memohon maaf.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SD Negeri Bintara II
2. Akreditasi : A
3. Kurikulum : SD 2013
4. Guru : 17
5. Siswa laki-laki : 211 siswa
6. Siswa Perempuan : 196 Siswi
7. Penyelenggaraan : Double shift/6 hari
1
C. Identifikasi Siswa
1. Nama : Nurul Dwi Novianti
2. TTL : Jakarta, 15 November 2015
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Intara IV Rt. 04/015 No.45 Kwl. Bintara Kec. Bekasi Barat.
6. Saudara Kandung : 3 bersaudara
7. Keadaan Sosial Ekonomi : Kurang
8. Situasi Belajar di Rumah : Kurang
9. Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
terbuka dan mau menceritakan semua masalah yang sedang dihadapinya. Kemudia
pemberian terapi ini tidak hanya dilakukan sekali bahkan harus beberapa kali dan
terus berkelanjutan sampai anak keluar dari masalah tersebut.
2. Layanan Bimbingsn Belajar
Dalam teknik ini pemberian bantua dilaksanakan dalam bentuk hubungan yang
bersifat face to face yaitu antara peserta didik dengan konselor. Layanan ini yang
bertujun untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah, dengan
bantuan yangdiberikan konselor terhadap peserta didik. Maka praktikan dapat
mengharapkan terjadi perubahan yang terjadi pada diri peserta didik agar tidak
mengulangi kembali masalah yang sudah terjadi. Maka dengan itu praktikan
memberikan nasehat agar peserta didik mulai memperhatikan saat proses belajar
berlangsung. Dalam konseling konselor memberikan masukan bahwa setiap
manusia pasti mempunyai masalah namun berat dan ringannya permasalahan
tersebut tergantung pada diri kita sendiri.
3. Kerja sama dengan Orang Tua
Kujungan kerumah (home visit) dilakukan untuk mengetahui latar belakang
kondisi peserta didik di lingkungan rumah. Komunikasi kasi di lingkungan dengan
orang tua peserta didik (ibu) agar peserta didik diberikan perhatian khusus dalm
kaitannya dengan proses belajar di rumah. Jika dianggap perlu maka
sebaiknyadidatangkan guru privat untuk memberikan bimbingan belajar bagi
peserta didik, untuk mengkoordinasikan klien menjadi menjalani proses belajar di
rumah, maka secara bergantian seminggu 3x praktikan memberikan bimbingan
belajar. Rupanya usaha ini membuahkan hasil, dimana orang tua semakin terbuka
dan menyadari akan kebutuhan anak untuk diberikan perhatian khusus dalam
belajar. Selama ini orang tua hanya memerintahkan untuk belajar, tetatpi tidak
pernah diimbing dalam belajar. Setelah proses bimbingan selama 3x pertemuan
ternyata klien menunjukan perubahan yang cukup positif yaitu merasa nyaman
untuk menjalani proses belajar secara mandiri, pada tahap ini mulai muncul
motivasi dan kesadaran belajar secara serius yang menggambarkan keinginan
orisinil yang dimiliki selama ini.
5
D. Hasil
Dari kasus tersebut maka Nurul sedang mengalami masalah yaitu kurang
motivasi untuk belajar karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Dari rumusan, jenis, dan bentuk masalah yang sedang dihadapi Nurul, maka dibuat
alternatif yaitu berupa tindakan bantua seperti diberikannya motivasi yang cukup
dan juga kasih sayang kepada Nurul baik orang tua, guru, teman, dan orang-orang
yang ada disekitarnya. Terutama yang paling berpengaruh disini perhatia dari pihak
orang tua sangat diperlukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan pada hakikatnya merupakan upaya untuk memberikan bantuan
kepada individu atau peserta didik. Bantuan yang dimaksud adalah bantuan bersifat
psikologis. Tercapainya penyesuaian diri, perkembangan optimal dan kemandirian
merupakan tujuan yang ingin dicapai dari bimbingan.
Dari pengamatan yang dilakukan konselor, dengan menggunakan metode
observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang
bernama Nurul Dwi Novianti mengalami permasalahan berikut:
a. Prentasi belajar menurun.
b. Nilai tugas, ulangan, dan ujian rendah.
c. Peringkat di bawah rata-rata, dan sebagainya.
d. Sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
B. Saran
Usaha pemberian bantuan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah
menuju perkembangan yang optimal. Perlu kerja sama semua pihak diantaranya,
orang tua, wali kelas, teman-teman Nurul, dan peserta didik itu sendiri. Maka dari
itu konselor perlu memberikan masukan kepada peserta didik antara lain:
a. Untuk lebih berusaha dan semangat agar tidak tertinggal teman-temannya.
b. Untuk leboh terbuka dengan teman, orang tua, wali kelas, untuk
mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi.
c. Hendaknya menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman, dan dengan
guru mata pelajaran umtuk memperlancar komunikasi dan jangan pernah
takut atau malu untuk bertanya tentang apapun kepada guru tentang apa saja
yang belum dimengerti.
Untuk kedua orang tua Nurul hendaknya, antara lain:
a. Memberikan perhatian khusus dalam pergaulannya saat di rumah.
b. Memberikan bimbingan belajar kepada anak saat di rumah.
6
c. Memenuhi kebutuhan anak yang menunjang proses belajarnya
d. Memberikan motivasi dan intensif yang diperlukan anak.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/7bYrrzFaidk