ANAK DI AFENGMALE
DISUSUN OLEH :
NIM : 22586208002
Kelas :A
1
Daftar Isi:
Halaman Judul..........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB I. Pendahuluan.................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Identifikasi masalah…………………………………………………………….4
C. Rumusan masalah………………………………………………………………5
D. Pemfokusan masalah…………………………………………………………...5
E. Tujuan Penulisan.................................................................................................5
F. Manfaat Penulisan...............................................................................................5
A. Hakekat disiplin..................................................................................................6
B. Manfaat disiplin...................................................................................................7
C. Macam-macam disiplin.......................................................................................8
D. Pengertian disiplin belajar...................................................................................9
E. Macam-macam peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar . 9
A. Jenis penelitian………………………………...…………………………..12
B. Tempat dan waktu penelitian ………………..…………………………....12
C. Sumber data..………….…………….………………………………….....12
D. Teknik pengumpulan data……………….……………………..………....12
E. Teknik analisis data…………………………….………………..…..……12
Kesimpulan......................................................................................................13
Daftar pustaka..................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguatan pendidikan karakter di era sekarang merupakan hal yang penting untuk
dilakukan mengingat banyaknya peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis moral baik di
kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. salah satu nilai karakter yang perlu
dikembangkan adalah disiplin. Nilai karakter disiplin sangat penting dimiliki oleh manusia
agar kemudian muncul nilai-nilai karakter yang baik lainnya.
Pentingnya penguatan nilai karakter disiplin didasarkan pada alasan bahwa sekarang
banyak terjadi perilaku menyimpang yang bertentangan dengan norma kedisiplinan. Perilaku
tidak disiplin contohnya adalah membuang sampah sembarangan, parkir tidak ditempat yang
telah ditentukan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas, dan lain-lain. Adanya perilaku
melanggar tersebut menunjukkan belum adanya kesadaran diri. Oleh karena itu, penguatan
pendidikan karakter Disiplin perlu ditanamkan pada anak.
disiplin akan membantu anak untuk membangun kontrol dirinya dan membantu anak
mengenali perilaku yang salah lalu mengoreksinya. Keluarga adalah kelompok primer yang
paling penting dalam masyarakat, sedangkan dalam hubungan dimensi sosial, keluarga
merupakan suatu kesatuan yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya (Pebriana, 2018). Keluarga merupakan suatu
kelompok untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan orang tua dan
pemeliharaan anak walaupun sulit menentukan atau mencari persamaan-persamaan dan ciri
pada semua keluarga, paling tidak kita dapat menentukan ciri-ciri keluarga (Setyowati, 2013).
Keluarga merupakan unit yang terdiri dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang mendukung dan tinggal disuatu tempat yang disebutkan diatas atap yang
saling terkait (Andriani, 2012). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
3
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Perilaku tidak disiplin juga sering ditemui di lingkungan keluarga, khususnya disiplin
dalam belajar. Sebagai contoh perilaku tidak disiplin belajar dirumah yaitu anak-anak sering
menghabiskan waktu belajar dirumah untuk bermain Bersama teman-temannya, menonton
TV maupun HP, tidur dan lain sebagainya. Jarang sekali ada anak yang dengan kesadarannya
sendiri memilih untuk hidup disiplin khususnya dalam disiplin belajar di rumah.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang dilakukan oleh
penulis, masalah yang dihadapi yaitu:
4
1. Orang tua siswa belum mengerti sepenuhnya pengaruh bimbingan orang tua
terhadap pembentukan karakter siswa.
2. Tingkat kedisiplinan belajar yang rendah.
C. RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi
siswa?
2. Apa saja manfaat karakter disiplin orangtua bagi anak?
3. Bagaimana respon anak terhadap karakter disiplin dari orangtua?
D. PEMFOKUSAN MASALAH
E. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi
siswa
2. Untuk mengetahui manfaat karakter disiplin orang tua bagi anak
3. Untuk mengetahui apa respon anak terhadap karakter disiplin dari orang tua
F. MANFAAT PENULISAN
Terdapat beberapa kegunaan atau manfaat peneliti dengan adanya penelitian ini yaitu:
1. Manfaat secara teoretis
a. Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti
tentang peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi anak.
b. Bagi pembaca, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang cara
membentuk karakter disiplin belajar bagi anak yang baik.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi orang tua, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta
menjadi pengetahuan cara membentuk karakter disiplin anak yang baik.
b. Bagi penulis, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
karakter.
Manfaat penulisan makalah ini yaitu supaya kita dapat mengetahui peran orang
tua dalam menanamkan karakter disiplin bagi anak, manfaat dari penanaman karakter
5
disiplin bagi anak, dan untuk mengetahui respon anak terhadap karakter disiplin dari
orang tua.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Disiplin
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin
"Disuciplina" yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Disiplin berasal dari
kata "disciple" yakni seseorang yang belajar secara suka rela mengikuti seorang
pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid-murid
yang belajar menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi, disiplin merupakan cara
masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok (Hurlock, 2002: 82).
Stara Waji (2009: 75) menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin Discere
yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau
pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa
pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk
pada pengawasan dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Berdasarkan uraian di atas dapatlah
disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan atau
kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang
hati dan kesadaran diri.
Untuk lebih memahami konsep dari disiplin secara lebih luas, ada beberapa defenisi
disiplin menurut beberapa orang ahli. Wyckof (Gunarsah singgih.2000) mengemukakan
bahwa disiplin merupakan proses belajar mengajar yang mengarah pada ketertiban dan
pengendalian diri. Disiplin juga diartikan, "sebagai watak yang dimiliki oleh seseorang
merupakan hasil belajar sekaligus berdasarkan atas faktor yag dibentuk lewat latihan atau
disiplin di rumah maupun di sekolah."
Sedangkan menurut Schaefer dalam Suryadi (Gunarsah Singgih.2000) , disiplin adalah
pengajaran bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa yang tujuannya
menolong anak-anak belajar hidup sebagai mahluk sosial dan untuk mencapai
pertumbuhan serta perkembangan mereka yang seoptimalnya.
Tulus Tu'u (Gunarsah singgih.2000) mengemukakan bahwa disiplin adalah: Kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
6
nilai ketaatan kepatuhan, kesetiaan, keraturan, atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah
menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui suatu proses
binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.
Andi Rasdiyanah (1995: 28) mengemukakan bahwa disiplin yaitu kepatuhan untuk
menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk
pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat diketahui bahwa
disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan
ketertiban yang mengacu pada nilai moral. Berdasarkan kajian teori di atas dapat
simpulkan bahwa disiplin merupakan suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata
tertib yang berlaku dimasyarakat dimana orang tersebut tinggal, dan perbuatan itu
dilakukan karena kesadaran yang timbul dari dalam dirinya untuk selalu menaati tata
tertib tersebut. Disiplin juga berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi,
mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
dan diajarkan.
B. Manfaat Disiplin
Manfaat dari disiplin menurut (Salsabila Rahma Az.Z, 2016) yaitu :
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang
lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain,
termasuk orang tuanya.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak
memiliki prinsip selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah
dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya
dengan baik
4. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan
sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
5. Menumbuhkan kemandirian
7
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan
yang bijak.
6. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya
beradaptasi lebih terasah.
7. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi
peniru perilaku yang mahir. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang
tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
8. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan
penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan
khusus bisa hidup lebih baik.
9. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.
C. Macam-macam Kedisiplinan :
Macam-macam disiplin menurut (Salsabila Rahma Az.Z, 2016) yaitu :
1. Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Yang dimaksud adalah bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik.
Karena waktu sangat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu dengan baik
2. Disiplin dalam Beribadah
Yang dimaksud adalah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang
terdapat didalamnya.Kedisiplinan dalam beribadah sangat dibutuhkan, Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman
Tuhan.
3. Disiplin dalam belajar
Yang dimaksud adalah peserta didik diharapkan dapat mendisiplinkan
belajarnya dengan baik sesuai dengan aturan yang diterapkan bukan saja di sekolah
tetapi juga dirumah.
4. Disiplin Sosial
8
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dalam hubungannya dengan
masyarakat. Contoh prilaku disiplin social adalah melaksanakan siskaling kerja bakti,
Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
9
tersebut sangat berarti bagi anak agar mereka memiliki minat belajar dan semangat
dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka. Motivasi bisa berasal dari faktor internal
maupun eksternal. Motivasi internal adalah kesadaran yang berasal dari dalam diri
seorang anak untuk berupaya mencapai apa yang diinginkan. Adapun motivasi
eksternal berasal dari faktor diluar diri anak misalnya dari orang tua, teman, guru,
lingkungan dan sebagainya. Orang tua dapat menanamkan kedisiplinan melalui
pemotivasian dan dorongan positif sehingga anak mempunyai kemauan yang kuat
serta semangat berupaya sungguh-sungguh mencapai tujuan pembelajaran.
Nurhidayah, Siti (2022), mengatakan bahwa Sebagai Orang Tua Sudah menjadi
kewajiban mereka untuk menjadi contoh yang baik untuk anaknya. Anak akan bersifat
sebagaimana yang dia lihat, terutama yang dia lihat dari kedua orang tuanya. dengan
menjadi tauladan yang baik, orang tua sudah mengajarkan anak untuk bersikap baik
dan menumbuhkan sikap dewasa siswa dalam berperilaku. Anak tidak akan ragu
dalam mengambil keputusan Karena dia sudah belajar dari sikap kedua orang tuanya.
Pemberian perhatian yang tepat pada anak dapat menjadi bentuk pemberian
motivasi bagi anak. Perhatian yang diterima anak dari orang tua dapat menjadi sarana
mengarahkan anak pada pendisiplinan belajar. Anak tanpa merasa dipaksa dan secara
menyenangkan belajar di rumah bersama orang tua.
Selain melalui pemberian perhatian yang tepat pada anak, pemberian reward
atau hadiah juga dapat dijadikan strategi orang tua mendisiplinkan anak. Pada
dasarnya, dunia anak bukanlah dunia akademis yang bergelut(bergumul) dengan
pelajaran. Anak-anak memiliki dunia yang unik yang penuh dengan imajinasi,
bermain, , menari, senang jajan, dan bahagia dengan hadiah-hadiah kecil. Orang tua
membuat kesepakatan dengan anak dengan menawarkan imbalan hadiah seperti
dibelikan mainan, permen atau es krim. Upaya ini dinilai lebih menghargai anak
sehingga anak lebih suka rela diarahkan untuk belajar. Sebagian orang tua mengklaim
bahwa metode reward/penghargaan menjadi upaya yang tepat dalam memotivasi
anak untuk belajar. Anak memerlukan motivasi atau dorongan yang kuat dari luar
dirinya untuk tergerak melakukan sesuatu dan mencapai tujuan. Dengan menawarkan
hadiah atau reward, anak menunjukkan ekspresi yang ceria serta menyenangkan
dalam aktivitasnya. Respon ini jauh berbeda dengan anak yang diberi motivasi
melalui ancaman.
Pada periode awal, reward merupakan media yang berfungsi mendorong anak
memiliki motivasi untuk belajar, dimana pada tahap selanjutnya akan menghadirkan
10
sebuah kebiasaan belajar pada anak. Dan diharapkan dengan adanya kebiasaan
belajar, maka akan tumbuh dan berkembang kedisiplinan belajar pada anak sebagai
motif pemenuhan kebiasan dan kebutuhan belajarnya
3. Peran orang tua sebagai pendamping dalam pembentukan kedisiplinan
Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah memegang peran
yang sangat sentral/penting. Peran orang tua sebagai pengawas atau supervisor bagi
anak perlu dipahami tidak sebatas mengamati perkembangan anak. Lebih dari itu
orang tua berperan melakukan pendampingan dan pembinaan agar anak mampu
memenuhi tugas-tugas perkembangannya.
Sebagai orang tua, sudah sewajarnya untuk menyediakan dan mendampingi ketika
anak belajar. Anak akan merasa senang ketika mereka ditemani oleh orang tuanya.
Peran orang tua dalam mendampingi anak ini sangat penting agar anak bisa saling
berkomunikasi dengan orangtua. Dengan dampingan orang tua, Anak akan lebih
terawasi dan bisa belajar dengan efektif berdasarkan waktu yang telah disepakati oleh
orangtua dan anak untuk belajar (Nurhidayah, 2022).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yaitu ingin mencari tahu peran orangtua dalam membentuk
karakter disiplin anak dalam belajar.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Tempat
Yang menjadi tempat penelitian adalah kampung afengmale, Desa teluk kenari
Kecamatan teluk Mutiara Kabupaten Alor
Waktu
Waktu penelitian berlangsung selama satu minggu, yaitu dari tanggal 26 maret
sampai dengan tanggal 2 april 2023
C. SUMBER DATA
Data-data di peroleh langsung dari lokasi penelitian dari 3 orang tua siswa
yang memiliki nilai yang bagus di SD Inpres IV kalabahi barat desa teluk kenari
kecamatan teluk Mutiara. Data-data juga diperoleh dari sumber-sumber tertulis berupa
buku dan bahan tertulis lainnya.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data, maka Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah :
Interview
Dengan mewawancarai 3 orangtua siswa dari SD Inpres IV kalabahi barat
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Orang tua harus berperan sebagai edukator, motivator dan supervisor bagi anak.
Sebagai pendidik atua edukator, orang tua harus mampu membagi waktu antara
kesibukan dengan keharusan memenuhi kebutuhan belajar anak. Sebagai pemberi
motivasi atau motivator, orang tua membuat kesepakatan belajar dengan anak, memberi
reward, menerapkan sikap tegas pada anak, memberi perhatian dan kasih sayang. Dan
sebagai pengawas atau supervisor, orang tua mengawasi lingkungan bermain, waktu
belajar, melakukan pendampingan saat anak bermain HP. Orang tua melakukan
komunikasi dengan mendengarkan anak bercerita tentang aktivitas hariannya. Orang tua
juga melakukan pengawasan dengan mengawasi permainan/game dan situs-situs yang
diaktivasi anak. Melalui aktualisasi peran orang tua selama masa pandemik dengan
belajar bersama anak di rumah membuat hubungan kelekatan anak dengan orang tua
meningkat. Demikian pula dengan kemandirian dan kedisplinan anak
B. DAFTAR PUSTAKA
D Gunarsah Singgih .(2000). Kesiplinan keluarga. Jakarta. Rineka Cipta
Dowshen, Steven. Cerdas Menjalin Komunikasi dengan Anak Panduan Praktis dalam
Memahami Perkembangan Jiwa dan Mental Anak, terj. Halimatus Sa'diyah
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1426/pdf
13
Lickona, T. 2012. Character matters: persoalan karakter, bagaimana membantu
anak
mengembangkan penilaian yang baik, integritas, dan kebajikan penting lainnya
Setiawani Mary, Tong Stephen. Seni Membentuk Karakter kristen (Surabaya:
Momentum, 2012), 133.
https://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disiplin_
14