Anda di halaman 1dari 14

PERAN ORANGTUA DALAM MENANAMKAN DISIPLIN BELAJAR BAGI

ANAK DI AFENGMALE

DISUSUN OLEH :

Nama : Agnes Moka

NIM : 22586208002

Kelas :A

Mata Kuliah : Pendidikan karakter

Dosen Pengasuh : Adolfina Oualeng

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN THEOLOGY


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRIBUANA KALABAHI
2023

1
Daftar Isi:

Halaman Judul..........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................2

BAB I. Pendahuluan.................................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Identifikasi masalah…………………………………………………………….4
C. Rumusan masalah………………………………………………………………5
D. Pemfokusan masalah…………………………………………………………...5
E. Tujuan Penulisan.................................................................................................5
F. Manfaat Penulisan...............................................................................................5

BAB II Kajian Teori.................................................................................................6

A. Hakekat disiplin..................................................................................................6
B. Manfaat disiplin...................................................................................................7
C. Macam-macam disiplin.......................................................................................8
D. Pengertian disiplin belajar...................................................................................9
E. Macam-macam peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar . 9

BAB III Metode penelitian.....................................................................................12

A. Jenis penelitian………………………………...…………………………..12
B. Tempat dan waktu penelitian ………………..…………………………....12
C. Sumber data..………….…………….………………………………….....12
D. Teknik pengumpulan data……………….……………………..………....12
E. Teknik analisis data…………………………….………………..…..……12

BAB IV. Penutup...................................................................................................13

Kesimpulan......................................................................................................13

Daftar pustaka..................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penguatan pendidikan karakter di era sekarang merupakan hal yang penting untuk
dilakukan mengingat banyaknya peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis moral baik di
kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. salah satu nilai karakter yang perlu
dikembangkan adalah disiplin. Nilai karakter disiplin sangat penting dimiliki oleh manusia
agar kemudian muncul nilai-nilai karakter yang baik lainnya.

Pentingnya penguatan nilai karakter disiplin didasarkan pada alasan bahwa sekarang
banyak terjadi perilaku menyimpang yang bertentangan dengan norma kedisiplinan. Perilaku
tidak disiplin contohnya adalah membuang sampah sembarangan, parkir tidak ditempat yang
telah ditentukan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas, dan lain-lain. Adanya perilaku
melanggar tersebut menunjukkan belum adanya kesadaran diri. Oleh karena itu, penguatan
pendidikan karakter Disiplin perlu ditanamkan pada anak.

Secara jangka pendek, penanaman kedisiplinan bertujuan `mengogntrol dan melatih


anak dari berbagai prilaku yang pantas atau tidak pantas. Secara jangka panjang, penanaman
disiplin bertujuan membentuk pengendalian diri dan kemandirian anak. Pada anak-anak,
orang tua berperan penting dalam pembentukan kedisiplinan.

disiplin akan membantu anak untuk membangun kontrol dirinya dan membantu anak
mengenali perilaku yang salah lalu mengoreksinya. Keluarga adalah kelompok primer yang
paling penting dalam masyarakat, sedangkan dalam hubungan dimensi sosial, keluarga
merupakan suatu kesatuan yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya (Pebriana, 2018). Keluarga merupakan suatu
kelompok untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan orang tua dan
pemeliharaan anak walaupun sulit menentukan atau mencari persamaan-persamaan dan ciri
pada semua keluarga, paling tidak kita dapat menentukan ciri-ciri keluarga (Setyowati, 2013).
Keluarga merupakan unit yang terdiri dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang mendukung dan tinggal disuatu tempat yang disebutkan diatas atap yang
saling terkait (Andriani, 2012). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

3
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.

Muriel Brown (Handbook of adult Education, 1948) berpendapat bahwa: “Pendidikan


untuk kehidupan keluarga merupakan cabang dari pendidikan orang dewasa. ”Disiplin diri
merupakan aspek penting yang perlu dimiliki oleh setiap individu, karena disiplin sangat
besar pengaruhnya dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun
bernegara. Disiplin adalah patuh dan taat pada tanggung jawab. Kedisiplinan pada anak
adalah memberikan pengertian mana yang baik dan yang buruk. Pendidikan disiplin perlu di
tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,
untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak.

Perilaku tidak disiplin juga sering ditemui di lingkungan keluarga, khususnya disiplin
dalam belajar. Sebagai contoh perilaku tidak disiplin belajar dirumah yaitu anak-anak sering
menghabiskan waktu belajar dirumah untuk bermain Bersama teman-temannya, menonton
TV maupun HP, tidur dan lain sebagainya. Jarang sekali ada anak yang dengan kesadarannya
sendiri memilih untuk hidup disiplin khususnya dalam disiplin belajar di rumah.

Berdasarkan observasi di kampung Afengmale ditemukan ada sekitar 3 orang anak di


SD Inpres IV kalabahi barat, dikelas 3, 4 dan 5 yang memiliki nilai yang baik, hal ini karena
anak-anak ini dibiasakan oleh orang tua untuk dapat mengatur waktu belajar dengan baik dan
benar. Anak-anak didik oleh orang tua mereka agar dapat disiplin dalam hidupnya salah
satunya yaitu orang tua menerapkan disiplin belajar bagi anak-anak. Orang tua tidak hanya
mendidik dengan memberikan aturan-aturan tetapi orang tua juga mendidik anak-anak
dengan memberikan teladan dalam sikap hidupnya. Orang tua mereka tidak hanya sebatas
memberikan didikan tetapi juga memberikan motivasi kepada mereka dengan hadiah-hadiah
yang akan diberikan kepada mereka Ketika mereka mendapat nilai yang bagus. Disiplin yang
baik dari orangtua dapat menghasilakn karakter disiplin baik pada anak Hal ini yang
membuat anak-anak ini memiliki semangat belajar yang tinggi lalu dengan semangat belajar
yang tinggi ini tumbuh rasa meyukai belajar dalam diri anak dan akhirnya anak-anak dengan
keadaran yang penuh dapat mendisiplikan belajar mereka dan akhirnya mereka mendapatkan
nilai yang baik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang dilakukan oleh
penulis, masalah yang dihadapi yaitu:

4
1. Orang tua siswa belum mengerti sepenuhnya pengaruh bimbingan orang tua
terhadap pembentukan karakter siswa.
2. Tingkat kedisiplinan belajar yang rendah.

C. RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi
siswa?
2. Apa saja manfaat karakter disiplin orangtua bagi anak?
3. Bagaimana respon anak terhadap karakter disiplin dari orangtua?
D. PEMFOKUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi


masalah dalam penelitian ini yaitu: peran orangtua dalam menanamkan disiplin belajar
bagi anak di Afengmale Desa Teluk Kenari Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.

E. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi
siswa
2. Untuk mengetahui manfaat karakter disiplin orang tua bagi anak
3. Untuk mengetahui apa respon anak terhadap karakter disiplin dari orang tua
F. MANFAAT PENULISAN
Terdapat beberapa kegunaan atau manfaat peneliti dengan adanya penelitian ini yaitu:
1. Manfaat secara teoretis
a. Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti
tentang peran orang tua dalam menanamkan karakter disiplin belajar bagi anak.
b. Bagi pembaca, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang cara
membentuk karakter disiplin belajar bagi anak yang baik.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi orang tua, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta
menjadi pengetahuan cara membentuk karakter disiplin anak yang baik.
b. Bagi penulis, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
karakter.

Manfaat penulisan makalah ini yaitu supaya kita dapat mengetahui peran orang
tua dalam menanamkan karakter disiplin bagi anak, manfaat dari penanaman karakter

5
disiplin bagi anak, dan untuk mengetahui respon anak terhadap karakter disiplin dari
orang tua.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Disiplin
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin
"Disuciplina" yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Disiplin berasal dari
kata "disciple" yakni seseorang yang belajar secara suka rela mengikuti seorang
pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid-murid
yang belajar menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi, disiplin merupakan cara
masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok (Hurlock, 2002: 82).
Stara Waji (2009: 75) menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin Discere
yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau
pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa
pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk
pada pengawasan dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Berdasarkan uraian di atas dapatlah
disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan atau
kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang
hati dan kesadaran diri.
Untuk lebih memahami konsep dari disiplin secara lebih luas, ada beberapa defenisi
disiplin menurut beberapa orang ahli. Wyckof (Gunarsah singgih.2000) mengemukakan
bahwa disiplin merupakan proses belajar mengajar yang mengarah pada ketertiban dan
pengendalian diri. Disiplin juga diartikan, "sebagai watak yang dimiliki oleh seseorang
merupakan hasil belajar sekaligus berdasarkan atas faktor yag dibentuk lewat latihan atau
disiplin di rumah maupun di sekolah."
Sedangkan menurut Schaefer dalam Suryadi (Gunarsah Singgih.2000) , disiplin adalah
pengajaran bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa yang tujuannya
menolong anak-anak belajar hidup sebagai mahluk sosial dan untuk mencapai
pertumbuhan serta perkembangan mereka yang seoptimalnya.
Tulus Tu'u (Gunarsah singgih.2000) mengemukakan bahwa disiplin adalah: Kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-

6
nilai ketaatan kepatuhan, kesetiaan, keraturan, atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah
menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui suatu proses
binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.

Andi Rasdiyanah (1995: 28) mengemukakan bahwa disiplin yaitu kepatuhan untuk
menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk
pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat diketahui bahwa
disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan
ketertiban yang mengacu pada nilai moral. Berdasarkan kajian teori di atas dapat
simpulkan bahwa disiplin merupakan suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata
tertib yang berlaku dimasyarakat dimana orang tersebut tinggal, dan perbuatan itu
dilakukan karena kesadaran yang timbul dari dalam dirinya untuk selalu menaati tata
tertib tersebut. Disiplin juga berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi,
mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
dan diajarkan.
B. Manfaat Disiplin
Manfaat dari disiplin menurut (Salsabila Rahma Az.Z, 2016) yaitu :
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang
lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain,
termasuk orang tuanya.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak
memiliki prinsip selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah
dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya
dengan baik
4. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan
sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
5. Menumbuhkan kemandirian

7
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan
yang bijak.
6. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya
beradaptasi lebih terasah.
7. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi
peniru perilaku yang mahir. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang
tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
8. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan
penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan
khusus bisa hidup lebih baik.
9. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.
C. Macam-macam Kedisiplinan :
Macam-macam disiplin menurut (Salsabila Rahma Az.Z, 2016) yaitu :
1. Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Yang dimaksud adalah bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik.
Karena waktu sangat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu dengan baik
2. Disiplin dalam Beribadah
Yang dimaksud adalah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang
terdapat didalamnya.Kedisiplinan dalam beribadah sangat dibutuhkan, Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman
Tuhan.
3. Disiplin dalam belajar
Yang dimaksud adalah peserta didik diharapkan dapat mendisiplinkan
belajarnya dengan baik sesuai dengan aturan yang diterapkan bukan saja di sekolah
tetapi juga dirumah.
4. Disiplin Sosial

8
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dalam hubungannya dengan
masyarakat. Contoh prilaku disiplin social adalah melaksanakan siskaling kerja bakti,
Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.

D. Pengertian Disiplin Belajar


Disiplin adalah sikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral. Prijodarminto
(1994 : 23) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha atas pengaruh yang
dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan, sikap dan sesuatu yang
baru sebagai hasil pengalaman yang dilaluinya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan
acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup
perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar sosial.
E. Macam-macam peran orangtua dalam menanamkan karakter disiplin belajar
1. Peran orang tua sebagai pendidik dalam pembentukan kedisiplinan
berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua ketiga siswa di SD inpres IV
kalabahi barat desa teluk kenari mengenai peran orang tua sebagai pendidk
menunjukan bahwa orang tua dapat menanamkan kedisplinan pada anak melalui
pendampingan yang terus-menerus dan membantu anak belajar tentang pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Orang tua harus mampu menyisihkan waktu
ditengah kesibukannya untuk dapat belajar dengan anak di rumah.
Peran orang tua dalam membimbing adalah sebagai pendidik utama termasuk
membimbing anak menghadapi dunia persekolahan. Tujuan pendidikan dan
pengajaran ialah membantu anak menjadi orang dewasa mandiri dalam kehidupan
bermasyarakat. Nasihat yang diberikan orang tua untuk Anaknya akan membuka
pengetahuan anak. sebisa mungkin, usahakan orang tua menasehati anak dengan cara
yang santai dan nyaman untuk anak (Nurhidayah, 2022).
2. Peran orang tua sebagai pemberi motivasi/ motivator dalam pembentukan
kedisiplinan
orangtua tidak sekedar berperan sebagai pendidik tetapi orangtua juga
berperan penting dalam memberikan motivasi agar anak mandiri dan disiplin belajar.
Anak memerlukan dukungan psikologis berupa motivasi dari orang tua. Motivasi

9
tersebut sangat berarti bagi anak agar mereka memiliki minat belajar dan semangat
dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka. Motivasi bisa berasal dari faktor internal
maupun eksternal. Motivasi internal adalah kesadaran yang berasal dari dalam diri
seorang anak untuk berupaya mencapai apa yang diinginkan. Adapun motivasi
eksternal berasal dari faktor diluar diri anak misalnya dari orang tua, teman, guru,
lingkungan dan sebagainya. Orang tua dapat menanamkan kedisiplinan melalui
pemotivasian dan dorongan positif sehingga anak mempunyai kemauan yang kuat
serta semangat berupaya sungguh-sungguh mencapai tujuan pembelajaran.
Nurhidayah, Siti (2022), mengatakan bahwa Sebagai Orang Tua Sudah menjadi
kewajiban mereka untuk menjadi contoh yang baik untuk anaknya. Anak akan bersifat
sebagaimana yang dia lihat, terutama yang dia lihat dari kedua orang tuanya. dengan
menjadi tauladan yang baik, orang tua sudah mengajarkan anak untuk bersikap baik
dan menumbuhkan sikap dewasa siswa dalam berperilaku. Anak tidak akan ragu
dalam mengambil keputusan Karena dia sudah belajar dari sikap kedua orang tuanya.
Pemberian perhatian yang tepat pada anak dapat menjadi bentuk pemberian
motivasi bagi anak. Perhatian yang diterima anak dari orang tua dapat menjadi sarana
mengarahkan anak pada pendisiplinan belajar. Anak tanpa merasa dipaksa dan secara
menyenangkan belajar di rumah bersama orang tua.
Selain melalui pemberian perhatian yang tepat pada anak, pemberian reward
atau hadiah juga dapat dijadikan strategi orang tua mendisiplinkan anak. Pada
dasarnya, dunia anak bukanlah dunia akademis yang bergelut(bergumul) dengan
pelajaran. Anak-anak memiliki dunia yang unik yang penuh dengan imajinasi,
bermain, , menari, senang jajan, dan bahagia dengan hadiah-hadiah kecil. Orang tua
membuat kesepakatan dengan anak dengan menawarkan imbalan hadiah seperti
dibelikan mainan, permen atau es krim. Upaya ini dinilai lebih menghargai anak
sehingga anak lebih suka rela diarahkan untuk belajar. Sebagian orang tua mengklaim
bahwa metode reward/penghargaan menjadi upaya yang tepat dalam memotivasi
anak untuk belajar. Anak memerlukan motivasi atau dorongan yang kuat dari luar
dirinya untuk tergerak melakukan sesuatu dan mencapai tujuan. Dengan menawarkan
hadiah atau reward, anak menunjukkan ekspresi yang ceria serta menyenangkan
dalam aktivitasnya. Respon ini jauh berbeda dengan anak yang diberi motivasi
melalui ancaman.
Pada periode awal, reward merupakan media yang berfungsi mendorong anak
memiliki motivasi untuk belajar, dimana pada tahap selanjutnya akan menghadirkan

10
sebuah kebiasaan belajar pada anak. Dan diharapkan dengan adanya kebiasaan
belajar, maka akan tumbuh dan berkembang kedisiplinan belajar pada anak sebagai
motif pemenuhan kebiasan dan kebutuhan belajarnya
3. Peran orang tua sebagai pendamping dalam pembentukan kedisiplinan
Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah memegang peran
yang sangat sentral/penting. Peran orang tua sebagai pengawas atau supervisor bagi
anak perlu dipahami tidak sebatas mengamati perkembangan anak. Lebih dari itu
orang tua berperan melakukan pendampingan dan pembinaan agar anak mampu
memenuhi tugas-tugas perkembangannya.
Sebagai orang tua, sudah sewajarnya untuk menyediakan dan mendampingi ketika
anak belajar. Anak akan merasa senang ketika mereka ditemani oleh orang tuanya.
Peran orang tua dalam mendampingi anak ini sangat penting agar anak bisa saling
berkomunikasi dengan orangtua. Dengan dampingan orang tua, Anak akan lebih
terawasi dan bisa belajar dengan efektif berdasarkan waktu yang telah disepakati oleh
orangtua dan anak untuk belajar (Nurhidayah, 2022).

Bentuk pengawasan yang dilakukan orang tua siswa/siswi SD inpres IV


kalabahi barat tersebut adalah mengawasi aktivitas bermain anak di rumah. Orang tua
menanyakan pada anak siapa saja teman bermain, ke mana, dan apa saja yang
dilakukan anak. Ini dapat melatih ingatan pengalaman dan melatih percaya diri
dengan anak bercerita tentang aktivitasnya. Orang tua dapat menggali informasi dan
sekaligus melatih kemampuan Bahasa anak. Selain itu dengan mendengarkan anak,
akan semakin melekatkan hubungan antara orang tua dengan anak.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yaitu ingin mencari tahu peran orangtua dalam membentuk
karakter disiplin anak dalam belajar.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
 Tempat
Yang menjadi tempat penelitian adalah kampung afengmale, Desa teluk kenari
Kecamatan teluk Mutiara Kabupaten Alor
 Waktu

Waktu penelitian berlangsung selama satu minggu, yaitu dari tanggal 26 maret
sampai dengan tanggal 2 april 2023

C. SUMBER DATA
Data-data di peroleh langsung dari lokasi penelitian dari 3 orang tua siswa
yang memiliki nilai yang bagus di SD Inpres IV kalabahi barat desa teluk kenari
kecamatan teluk Mutiara. Data-data juga diperoleh dari sumber-sumber tertulis berupa
buku dan bahan tertulis lainnya.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data, maka Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah :
 Interview
Dengan mewawancarai 3 orangtua siswa dari SD Inpres IV kalabahi barat

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Teknik analisis data
berdasarkan Teknik analisis data kualitatif.

12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Orang tua harus berperan sebagai edukator, motivator dan supervisor bagi anak.
Sebagai pendidik atua edukator, orang tua harus mampu membagi waktu antara
kesibukan dengan keharusan memenuhi kebutuhan belajar anak. Sebagai pemberi
motivasi atau motivator, orang tua membuat kesepakatan belajar dengan anak, memberi
reward, menerapkan sikap tegas pada anak, memberi perhatian dan kasih sayang. Dan
sebagai pengawas atau supervisor, orang tua mengawasi lingkungan bermain, waktu
belajar, melakukan pendampingan saat anak bermain HP. Orang tua melakukan
komunikasi dengan mendengarkan anak bercerita tentang aktivitas hariannya. Orang tua
juga melakukan pengawasan dengan mengawasi permainan/game dan situs-situs yang
diaktivasi anak. Melalui aktualisasi peran orang tua selama masa pandemik dengan
belajar bersama anak di rumah membuat hubungan kelekatan anak dengan orang tua
meningkat. Demikian pula dengan kemandirian dan kedisplinan anak

Tujuan Pendidikan karakter disiplin adalah untuk menolong anak-anak untuk


hidup sebagai makhluk sosial, dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan
mereka yang seoptimal mungkin. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk membuat
anak-anak terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka bentuk-bentuk tingkah
laku yang pantas dan yang tidak pantas atau yang masih asing bagi mereka.

B. DAFTAR PUSTAKA
D Gunarsah Singgih .(2000). Kesiplinan keluarga. Jakarta. Rineka Cipta
Dowshen, Steven. Cerdas Menjalin Komunikasi dengan Anak Panduan Praktis dalam
Memahami Perkembangan Jiwa dan Mental Anak, terj. Halimatus Sa'diyah
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1426/pdf

2011. “Emotional Action And Communication In Early Moral Development”.

13
Lickona, T. 2012. Character matters: persoalan karakter, bagaimana membantu
anak
mengembangkan penilaian yang baik, integritas, dan kebajikan penting lainnya
Setiawani Mary, Tong Stephen. Seni Membentuk Karakter kristen (Surabaya:
Momentum, 2012), 133.

Astuti Darmiyanti, Nancy Riana


DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1426

Tang.2023.”cara guru sekolah minggu mengajarkan karakter disiplin pada anak”.


Hasil wawancara pribadi: 2 april 2023, Gereja Gmit Esa Afengmale.

https://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disiplin_

14

Anda mungkin juga menyukai