Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK LIMA B.

INDONESIA
“PENGARUH ORANG TUA
DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK”

AULIA RAHMA PRAMITA


BAYU RIZA PRATOMO
MUTIARA ANANDA
SARI AINIDA
SYAHARANI
SHOLEHUDDIN SIREGAR

XI IPA 5
MAN PEMATANGSIANTAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjat kan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Orang Tua Dalam Membangun Karakter Anak” tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah


untuk meningkatkan kesadaran setiap orang bahwa
berkarakter itu penting

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian


ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa proposal
penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap semoga proposal penelitian ini
berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak berkepentingan
yang memiliki kaitan dengan penelitian yang kami lakukan.

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latarbelakang Masalah
Orang tua merupakan salah satu lembaga pendidikan yang pertama
dan paling utama dalam diri seorang anak, karena seorang anak
dibesarkan dan dilahirkan dari orag tua, serta akan berkembang
menuju dewasa. Orang Tua merupakan panutan pagi seorang anak.
Karena setiap anak mula mula mengagumi orang tuanya semua
tingkah orang tuanya akan di tiru oleh anak anaknya.
Tingkah laku anak akan menjadi baik jika tingkah laku orang tua Nya
baik. Dan tinggah laku anak akan menjadi buruk jika orang tuanya
berprilaku buruk. Dengan kata lain orang tua lah yang memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam menentukan karakter baik buruknya anak.
Peran orang tua yang dapat dilakukan dengan mendidik, membina dan
membesarkannya hingga menjadi dewasa. Dalam hal ini orang tua
memiliki peran yang sangat penting, serta orang tua merupakan guru
pertama dan utama bagi pendidikan dan membentuk karakter anak.
Ada tiga peran utama yang dapat dilakuan ayah dan ibu dalam
membentuk karakter anak, seperti: Berkewajiban menciptakan
suasana yang hangat dan tentram. Menjadi panutan yang positif bagi
anak Sebab anak banyak belajar dari apa yang dilihat mereka karena
karakter Orang tua yang diperlihatkan melalui prilaku nyata
merupakan bahan Pelajaran yang akan diserap anak, mendidik anak
artinya mengajarkan Karakter yang baik dan mendisiplinkan anak
agar berprilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkan orang tuanya.
B. Identifikasi Masalah
a. Banyaknya anak-anak yang memiliki perilaku buruk
terhadap lingkungan sekitarnya
b. Anak-anak yang tidak tau cara menghargai orang lain
c. Kurangnya didikan orang tua terhadap anak-anaknya

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dibatasi pembahasan masalah pada
“Pengaruh Orang Tua Dalam Membangun Karakter Anak”
D.Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara agar seorang anak memiliki karakter
yang baik?
b. Bagaimana cara orang tua menyikapi agar anaknya
mempunyai karakter yang baik?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui peranan orang tua dalam pembentukan
karakter anak
F. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian yang peneliti lakukan ini, diharapkan dapat
memberi manfaat bagi peneliti sendiri ataupun bagi pihak-pihak
yang terkait, yaitu:
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan
pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan agama
Islam bagi peneliti khususnya dan dunia pendidikan pada
umumnya.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
kepada masyarakat pada umumnya dan orangtua pada
khususnya mengenai peran orang tua dalam pembentukan
karakter anak sejak dini.
G.Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah peran orang tua
dalam membentuk karakter adalah Mendidik melalui contoh
perilaku, melakukan system pembiasaan, terapkan prinsip
keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia agar lebih
maksimal dan membentuk pribadi yang lebih baik untuk
seseorang kedepannya.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.Konsep Pendidikan Karakter


1. Pengertian Karakter

Bila ditelusuri asal karakter berasal dari bahasa latin


kharakter, Kharasain, kharax. Dalam bahasa inggris :character
Indonesia :karakter, Yunani : charassein yang berati membuat
tajam, membuat dalam. Dalam Kamus poerwadarminta, karakter
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, Akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Nama dari jumlah seluruh ciri pribadi yang meliputi hal-hal
seperti perilaku,kebiasaan, Kesukaan,ketidaksukaan,
kemampuan,kecenderungan, potensi, nila-nilai, dan pola
Pemikiran. Karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang
memang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang. Hal-hal
yang sangat abstrak yang ada pada diri seseorang. Sering orang
menyebutnya dengan tabiat atau perangai.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, istilah
“karakter” berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dari yang lain, adalah tabiat dan
watak. Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan
sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good
character) berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues)
yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat.
Lazimnya keluarga-keluarga bisa berfungsi sebagai tempat
terbaik bagi anak untuk mengenal dan mempraktikkan berbagai
kebajikan.

B. Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak


1. Peran Orang Tua

Ketika anak dilahirkan yang terbesit dalam hati barangkali


adalah keinginan
Agar anak tersebut menjadi anak yang shaleh. Untuk
mewujudkan itu semua, maka proses pendidikan yang
dijalankan anak tersebut harus juga benar. Namun dalam hal Ini
yang mendidik anak bukan hanya seorang ibu, ayah pun
mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik dan
membimbing anak untuk mengenal siapa Tuhan-Nya, Nabi-Nya
dan apa-apa yang diajarkan dalam Al-quran dan Al-hadits.
Tumbuh dan berkembangnya seorang anak dalam
lingkungan rumah
Membentuk kepribadian seorang anak, dari sejak anak
dilahirkan hingga ia dewasa dan mandiri. Oleh karena itu, peran
orang tualah yang sangat dominan di rumah, dalam mendidik
dan menjaga anak. Tetapi, pengaruh
Yang kuat adalah kejadian dan pengalaman yang ada pada masa
kecil sang anak yang tumbuh dari suasana keluarga yang ia
tempati.
Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ahmad Subandi dan
Salma Fadlullah orang tua juga mempunyai peran yang sangat
penting dan kewajiban yang
Lebih besar terhadap pendidikan anak, bahkan nasib seorang
anak itu sampai batas tertentu berada pada tangan kedua orang
tuanya, hal ini terkait tingkat pendidikan,
Sejauh mana mereka memberikan perhatian dan
mendidik dan mengajarkan anak-anaknya. Masa anak usia dini
merupakan masa yang menuntut perhatian ekstra
Karena masa ini merupakan masa yang cepat dan mudah dilihat
serta diukur.
Masa inisering disebut dengan istilah The golden age,
yakni masa keemasan dimana masa
Segala kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki masa ini tidak
akan terulang untuk
Kedua kalinya. Itulah masa ini sering disebut sebagai
masa penentu bagi kehidupan selanjutya. Masa golden age ini
sebaiknya dimanfaatkan sebagai masa pembinaan, pengarahan,
pembimbingan, dan pembentukan karakter anak usia dini.
Dengan mendidikan karakter sejak dini diharapkan kedepannya
anak akan menjadi manusia yang berkpribadian baik sehingga
bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat maupun bangsa dan
negara
Apabila rumah dapat membawa pengaruh yang sangat
besar terhadap kehidupan anak, maka wajib kiranya ditanamkan
sejak dini dalam jiwa semangat anak, dan kemuliaan budi
pekerti. Apabila terdapat dalam
Suasana akrab dan demokratis dalam satu keluarga, berarti
orang tua tersebut memperhatikan kepentingan anak dalam
merencanakan kegiatan-kegiatannya pendapatnya serta orang
tua merupakan orang pertama yang mengasuh, membesarkan,
membimbing dan mendidik serta memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Tugas dan Tanggung jawab Orang Tua


Tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah memelihara,
membesarkan, melindungi, menjamin kesehatannya, mendidik
dengan berbagai ilmu pengetahuan
Dan akhlak mulia yang berguna bagi kehidupannya serta
membahagiakan anak hidup
Di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Al-Ghazali metode pembinaan akhlak dimulai
sejak masa
Kanak-kanak dan pembinaan tersebut merupakan tugas dan
tanggung jawab ayah terhadap anaknya. Adapun tugas-tugas dan
tanggung jawab tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. mendidik dan membina anak dan mengajarkan kepada
anaknya untuk memiliki akhlak terpuji.
b. tidak dibenarkan memarahi atau memukul anak lantaran
melakuka kesalahan kecil. Akan tetapi ayah berkewajiban
untuk membimbing dan menasehati anak agar anak tidak
melakukan kesalahan tersebut dan memberikan contoh
kepada anak mengenai perbuatan yang baik yang harus
dilakukan anak.
c. Melarang anak bersikap sombong, angkuh terhadap teman-
temanya.
d. Anak harus dilarang melakukan perbuatan-perbuatan
tercela.
Hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan oleh
seorang ibu, adalaha Upaya pengembangan kepribadian
sang anak dan terus memotivasi mereka untuk mandiri,
serta tidak mendidik mereka dengan ketergantungan
yang berlebihan.
Demikian dikarenakan banyak para ibu yang takut dan
berlebihan terhadap anaknya, melakukan segala sesuatu
pekerjaan anak dan tidak membiarkan mereka untuk
kreatif mengerjakannya. Dan suatu sifat manja yang
diberikan kepada seorang anak akan membuat dia tidak
mandiri dan selalu bergantungan kepada orang lain.

D.Cara Menumbuhkan Karakter Anak


Ada banyak cara untuk menumbuhkan karakter pada diri
seorang anak dan cara yang paling tepat adalah penumbuhan
karakter melalui orang tuanya itu sendiri. Penumbuhan karakter
disini adalah bagaimana cara agar orang tua itu berhasil dalam
menanamkan karakter-karakter yang baik dalam diri seorang
anak
Tentu saja dalam penanaman karakter yang baik ini
membutuhkan orang tua yang memiliki karakter yang baik pula.
Jadi, bagaimana cara jika orang tua itu merasa dirinya
kurang baik tetapi menginginkan seorang anak yang baik?
Tentunya orang tua itu harus menempatkan anak itu di tempat²
yang bisa menumbuhkan karakter nya yang baik dan melarang
nya untuk berbaur dengan orang² yang dapat merusak karakter
nya
Dan dengan orang tua mengatur segala jadwal seorang
anak pula lah maka seorang anak itu akan menjadi lebih teratur
dan disiplin dalam menyikapi dirinya sendiri.

E. Manfaat Menjadi Yang Berkarakter


Menjadi seorang yang berkarakter gak hanya menghasilkan
manfaat untuk diri sendiri tetapi juga bisa bermanfaat untuk
orang lain.
Tentu orang² akan merasa senang terhadap orang² yang
memiliki karakter yang baik terutama jika orang itu adalah
seorang pelajar. Karena yang secara langsung pelajar itu akan
berinteraksi dengan yang namanya seorang guru yaitu orang tua
kedua nya di sekolah.
Menjadi seorang yang berkarakter pula juga kita akan
menjadi seorang yang mudah merasa iba dan menjadi seorang
yang benar² menjaga perasaan orang lain.
Contohnya saja antara si Fulan dan si Budi yang memiliki
karakter berbeda. Si Fulan ini mempunyai karakter yang baik
tutur katanya baik, tingkah lakunya sopan, menghargai siapa
saja yang menasehatinya sedangkan si Budi ia memiliki karakter
yang begitu buruk, tutur katanya yang suka menyinggung orang
lain, dan tingkah lakunya yang tidak tau menghargai orang lain.
Diantara kedua orang itu pastinya masyarakat akan lebih
menyukai dan menerima karakter si Fulan daripada si Budi.
Dapat disimpulkan pula bahwa penanaman karakter anak itu
dilakukan sejak dini tentang bagaimana cara orang tuanya itu
menyikapi karakter anaknya yang baik ataupun yang buruk
karena secara tidak sadar penanaman karakter yang dini akan
berpengaruh besar terhadap karakter anak di saat² remaja nya.
Dan itu semua kembali lagi kepada anak itu sendiri apakah dia
termasuk pemberontak atau termasuk tipe penurut. Tipe
pemberontak ini lah yang akan menghancurkan masa depannya
sendiri.

F. Dampak Positif Dari Berkarakter


Dampak positif jika kita memiliki karakter yang baik
diantaranya adalah:
1. Membuat kita menjadi seseorang yang disenangi oleh banyak
orang
2. Mengurangi permusuhan diantara kalangan masyarakat
3. Mengurangi kesenjangan sosial
4. Mempermudah jalan untuk menuju masa depan
G. Dampak Negatif Dari Berkarakter
Dampak Negatif jika kita memiliki karakter yang baik sudah
jelas tidak ada karena setiap masalah yang timbul itu berawal
dari kita yang tidak mau memperbaiki karakter yang kita punya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif
yaitu penelitian dengan cara menggambarkan dan mengamati
objek-objek sekitar yang menjadi tujuan penelitian. Penelitian
ini dilaksanakan dengan menelaah secara teratur dan
menyesuaikan dengan fakta yang ada.
B.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
yaitu mengamati objek-objek penelitian dengan teliti.
C.Teknik Analisis Data
Penelitian ini tergolong kualitatif, maka teknik analisis data
yang dilakukan dengan melalui beberapa tahap mulai dari
pengumpulan data yang ada, data primer maupun Skunder
dengan melalui dengan tahapan-tahapan berikut ini:
1. Editing, yaitu untuk dapat menganalisis data yang sudah
terkumpul guna memperbaiki data serta untuk menghilangkan
keraguan data melalui perkembangan guna melihat apakah
data yang ada tersebut benar atau Konsisten atau tidak.
2. Kategorisasi, yaitu menggelompokkan dari semua data yang
telah terkumpul dan disusun atas dasar pemikiran
membedakan yang bersifat data pokok ataup atau pendapatan
yang ada.
3. Penyajian data, yaitu dengan secara bagian baik data yang
disajikan dengan angket atau dari data penunjang lainnya.
Dengan demikian dapat diketahui beberapa jumlah populasi
yang menjawab dari jawaban alternatif yang tersedia.
4. Penafsiran merupakan tahap akhir dalam menganalisis data,
baik melalui pengeditan, pengelompokan, dan penafsiran data
yang merupakan penjelasan yang terperinci tentang arti yang
sebenarnya dalam temuan-temuan yang didapat dalam
penelitian, sehingga dapat diambil interpretasi sesuai apa
yang terjadi didalam suatu penelitian.

Anda mungkin juga menyukai