Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang tinggal disuatu tempat dalam satu atap. 1

Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak dan berfungsi untuk memberikan

pengajaran, bimbingan dan menanamkan sifat kemandirian pada diri anak yang

berguna bagi perkembangan pribadi maupun psikologis anak.

Dalam keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak yang di mana kedua

orang tua inilah yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan

membesarkan anak agar menjadi pribadi yang lebih baik. Bagi anak, orang tua

mereka adalah panutan yang mereka miliki hingga mereka tumbuh dewasa.

Anak adalah titipan tuhan, tugas orang tua yaitu membesarkan,

membimbing, dan mengarahkan anak untuk menjadi orang yang berguna kelak

dikemudian hari. Termasuk pembelajaran etika serta norma-norma kesopanan

agar kelak anak dapat diterima dilingkungan masyarakat.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014

tentang perlindungan anak, anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan

belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.2 Dalam undang-

1
Ririn Agustiningsih, Pembinaan Moral Anak di Panti Pamardi Putra Mandiri,
(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2005), 12.
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak.

1
2

undang tentang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 dijelaskan juga bahwa

anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan

bangsa, yang akan melangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.3

Berdasarkan undang-undang tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwasanya, sebagai penerus generasi bangsa dan negara maka anak perlu

dibekali ilmu pengetahuan, dididik agar menjadi pribadi yang mandiri,

bertanggung jawab, menaati etika serta norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat dan agama serta menjadi anak yang bermanfaat untuk orang lain,

bangsa dan negara. Tujuannya adalah agar kelak saat ia jauh atau ditinggalkan

oleh orang tua, ia dapat menyesuaikan diri dan diterima dilingkungkan

masyarakat.

Kemandirian berarti hal-hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri

sendiri tanpa bergantung pada orang lain.4 Manusia memang tidak bisa hidup

secara sendiri-sendiri, sebab manusia adalah makhluk sosial yang saling

berhubungan secara timbal balik. Manusia saling membutuhkan satu sama lain

untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Namun belajar menjadi anak yang mandiri

bukanlah perkara yang mudah, apalagi tanpa dukungan langsung dari orang tua.

Sifat kemandirian apabila tidak direspon secara tepat, dapat menimbulkan dampak

yang merugikan bagi perkembangan psikologis anak karena pada saat itu anak

sedang mencari jati diri mereka. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan

bimbingan kemandirian dan arahan kepada anak, agar mereka dapat

3
Ibid
4
Bahara dan Nasim, Kemandirian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 83.
3

mempersiapkan diri dalam mengarungi kehidupan dimasa mendatang setelah

mereka beranjak dewasa.

Namun, bagi anak yang tidak memiliki orang tua (yatim dan yatim piatu),

serta anak fakir miskin, mereka harus membiasakan diri untuk hidup mandiri agar

dapat menyesuaikan diri dilingkungan masyarakat. Mereka dituntut untuk

melakukan segala aktivitasnya sendiri dengan tidak bergantung pada orang lain,

dan mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah. Tetapi tanpa

bantuan orang tua, membangun sifat kemandirian tidaklah mudah. Oleh karena

itu, dibutuhkan suatu lembaga sosial seperti panti asuhan yang dapat merawat,

mengasuh, serta membimbing seorang anak agar dapat hidup layak dan menjadi

pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab pada diri sendiri.

Panti asuhan merupakan lembaga sosial perlindungan anak yang berfungsi

untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak.5 Panti asuhan didirikan

untuk membina dan mendidik, serta memelihara anak-anak yang berlatar kurang

sempurna dari segi kekeluargaan seperti anak yatim, anak yatim piatu, dan fakir

miskin. Dalam panti asuhan, tentu ada beberapa pengasuh yang berperan penting

sebagai pengganti orang tua bagi anak-anak yang terlantar. Mereka yang

mendidik, merawat dan mengasuh anak-anak tersebut agar menjadi anak yang

berpengetahuan, taat pada agama, mandiri, bertanggung jawab dan disiplin. Agar

saat mereka tumbuh dewasa mereka dapat terbiasa hidup dengan tidak

mengharapkan bantuan orang lain serta dapat menyesuaikan diri dengan

masyarakat luas.
5
Dwita Ratih Natasha, Peran Pendidikan Panti Asuhan Dalam Mengembangkan
Kemandirian Anak Studi Kasus Panti Asuhan Aisyiyah Semarang, (Semarang : Universitas Negeri
Semarang, 2016), 2.
4

Salah satu panti asuhan yang menjadi tempat penelitian ini adalah Panti

Asuhan Al-Mabrukah yang berada di Kota Palu Kecamatan Ulujadi Kelurahan

Silae. Dalam panti asuhan tersebut, para pengasuh membuat beberapa kegiatan

yang diharapkan dapat membantu anak-anak asuh untuk menjadi pribadi yang

lebih baik, berwawasan luas, berpengetahuan, mandiri dan bertanggung jawab

atas hidupnya. Namun dalam proses menumbuhkan sifat kemandirian pada anak

tidaklah mudah, pengasuh seringkali mengalami kesulitan ketika dihadapkan

dengan anak-anak yang masih memiliki ketergantungan pada pengasuhnya.

Seperti bangun pagi atau ketika sholat subuh, anak-anak harus dibangunkan

berulang-ulang, masih membutuhkan bantuan pengasuh dalam menyiapkan alat

sekolah, beberapa kegiatan harus diingatkan terlebih dahulu dan masih bingung

dalam menentukan pilihan. Sehingga pembinaan kemandirian perlu diberikan

kepada anak asuh agar mereka dapat terbiasa hidup dengan tidak mengharapkan

bantuan orang lain serta mampu menjalani kehidupan ditengah-tengah masyarakat

setelah mereka beranjak dewasa dan keluar dari panti asuhan nantinya.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Panti Asuhan Al-Mabrukah

karena pada panti ini anak-anak bukan hanya diajarkan dan dididik dalam bidang

keagamaan, tetapi juga mereka dibekali keterampilan-keterampilan guna untuk

membuat anak-anak menjadi lebih produktif dan kreatif, sehingga bukan hanya

nilai-nilai keagamaan yang didapatkan tetapi juga dalam bidang seni dimana anak

bisa berkreasi yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun pada orang lain.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dan pembahasan dengan judul “Peran Pengasuh dalam


5

Pembinaan Kemandirian Anak Panti Asuhan Al-Mabrukah Kecamatan Ulujadi

Kelurahan Silae”. Peneliti akan meneliti tentang bagaimana peran pengasuh

tersebut dalam membangun dan membentuk sifat kemandirian pada anak, serta

apa saja faktor penghambat dan pendukung, dan bagaimana para pengasuh

mengatasi hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan

utama dalam penelitian ini adalah mengenai peran pengasuh dalam pembinaan

kemandirian anak di Panti Asuhan Al-Mabrukah, sehingga dapat dirincikan

sebagai berikut

1. Bagaimana kemandirian anak di Panti Asuhan Al-Mabrukah?

2. Bagaimana peran pengasuh dalam pembinaan kemandiriaan anak di Panti

Asuhan Al-Mabrukah ?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam membina kemandirian

anak di Panti Asuhan Al-Mabrukah ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui seperti apa kemandirian anak di Panti Asuhan Al-

Mabrukah

b. Untuk mengetahui bagaimana peran pengasuh dalam pembinaan

kemandiriaan anak di Panti Asuhan Al-Mabrukah.

c. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

membina kemandirian anak di Panti Asuhan Al-Mabrukah.


6

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang ingin diberikan penulis dari skripsi ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini dapat menambah

wawasan baik teori yang diperoleh selama perkuliahan, memberi

pengalaman, dan memperluas pengetahuan mengenai peran pengasuh

dalam pembinaan kemandirian anak yatim.

b. Bagi peneliti lain, dengan adanya hasil penelitian ini menjadi bahan

referensi, dan dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan

penelitian dimasa yang akan datang.

c. Bagi masyarakat, hasil dari penelitian ini dapat menjadi rekomendasi

kepada masyarakat agar mengetahui tentang bagaimana pembinaan

kemandiriann pada anak.

D. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pemahaman kita terhadap judul penelitian ini, maka

peneliti memberikan sedikit penegasan dan penjelasakan tentang “Peran Pengasuh

dalam Pembinaan Kemandirian Anak Panti Asuhan Al-Mabrukah Kecamatan

Ulujadi Kelurahan Silae”. Untuk terlebih dahulu, peneliti mencoba

mengkemukakan pengertian dari beberapa unsur yang terangkat dalam judul

proposal ini sebagai berikut:

1. Peran
7

Peran adalah proses dinamis atau kedudukan (status) apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu peran6. Jadi

peran merupakan suatu keterlibatan atau keikutsertaan seseorang dalam suatu

kegiatan ataupun peristiwa.

2. Pengasuh

Pengasuhan atau mengasuh adalah menjaga dan memelihara anak kecil,

membimbing agar bisa mandiri. Pengasuhan anak ditunjukkan kepada anak yang

orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik

fisik, mental, spritual, maupun sosial.7

3. Pembinaan

Pembinaan adalah usaha atau tindakan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik.8

4. Kemandirian

Kemandirian berarti hal-hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri

sendiri tanpa bergantung pada orang lain. 9 Perilaku mandiri yang penulis maksud

dalam penelitian ini adalah mampu memandirikan diri sendiri dalam segala hal

dengan tidak bergantung pada orang lain yang meliputi pada sikap dan perilaku,

serta kedisiplinan anak. Maka seorang anak perlu dilatih untuk tidak bergantung

pada orang lain, dan agar selalu mempersiapkan segala kebutuhannya serta

menjadi orang yang bertanggung jawab, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
6
Soenjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Kanisius,1992), 10.
7
Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008), 75.
8
M Arifin, Hubungan, Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2008),
30.
9
Bahara dan Nasim, Kemandirian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 83.
8

5. Panti Asuhan

Panti asuhan adalah tempat untuk menggasuh anak-anak yatim, piatu, anak

yatim-piatu, dan anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang mandiri,

bertanggung jawab, serta patuh dan beguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa.10

E. Garis-garis Besar Isi

Untuk memudahkan pembahasan proposal ini, maka penulisan dibagi

kedalam tiga Bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab I, berisikan pendahaluan yang merupakan landasan dalam

memberikan arahan pada pembahasan-pembahasan berikutnya. Pada bab ini

berisikan tentang dasa-dasar pembahasan yang meliputi: latar belakang masalah,

rumusan masalah, dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan

istilah dan sistematika penulisan yang menjelaskan rangkaian pembahasan dari

awal hingga akhir.

Bab II, merupakan tinjauan pustaka yang terdiri dari dua sub pembahasan

yang meliputi pendelitian terdahulu dan peran pengasuh dalam pembinaan

kemandrian anak dipanti asuhan.

Bab III, merupakan metode penelitian yang memaparkan bagaimana dan

dimana penulis melakukan penelitian ini yang memuat tentang jenis penelitiam,

rancangan penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan

data, pengolahan data dan pengecekan keabsahan data.

Bab IV, membahas tentang hasil penelitian yang meliputi gambaran

umum Panti Auhan Al-Mabrukah Kecamatan Ulujadi Kelurahan Silae, metode

10
Safira Triantoro, Autis Pemahaman Baru Untuk Hidup Bermakna Bagi Orang Tua,
(Jakarta: Graha Ilmu, 2005), 31.
9

pengauhan dan strategi pembinaan dalam membangun kemandirian pada anak

asuh, bentuk-bentuk kegiatan kemandirian yang dilakukan di Panti Asuhan Al-

Mabrukah serta apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan

pembinaan kemandirian terhadap anak asuh Panti Asuhan Al-Mabrukah di

Kecamatan Ulujadi Kelurahan Silae.

Bab V adalah bab penutup yang merupakan bab terakhir dalam

pembahasan ini yang meliputi kesimpulan serta saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai