PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang tinggal disuatu tempat dalam satu atap. 1
Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak dan berfungsi untuk memberikan
pengajaran, bimbingan dan menanamkan sifat kemandirian pada diri anak yang
Dalam keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak yang di mana kedua
orang tua inilah yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan
membesarkan anak agar menjadi pribadi yang lebih baik. Bagi anak, orang tua
mereka adalah panutan yang mereka miliki hingga mereka tumbuh dewasa.
membimbing, dan mengarahkan anak untuk menjadi orang yang berguna kelak
tentang perlindungan anak, anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.2 Dalam undang-
1
Ririn Agustiningsih, Pembinaan Moral Anak di Panti Pamardi Putra Mandiri,
(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2005), 12.
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak.
1
2
undang tentang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 dijelaskan juga bahwa
anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan
bangsa, yang akan melangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.3
bahwasanya, sebagai penerus generasi bangsa dan negara maka anak perlu
masyarakat dan agama serta menjadi anak yang bermanfaat untuk orang lain,
bangsa dan negara. Tujuannya adalah agar kelak saat ia jauh atau ditinggalkan
masyarakat.
sendiri tanpa bergantung pada orang lain.4 Manusia memang tidak bisa hidup
berhubungan secara timbal balik. Manusia saling membutuhkan satu sama lain
untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Namun belajar menjadi anak yang mandiri
bukanlah perkara yang mudah, apalagi tanpa dukungan langsung dari orang tua.
Sifat kemandirian apabila tidak direspon secara tepat, dapat menimbulkan dampak
yang merugikan bagi perkembangan psikologis anak karena pada saat itu anak
sedang mencari jati diri mereka. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan
3
Ibid
4
Bahara dan Nasim, Kemandirian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 83.
3
Namun, bagi anak yang tidak memiliki orang tua (yatim dan yatim piatu),
serta anak fakir miskin, mereka harus membiasakan diri untuk hidup mandiri agar
melakukan segala aktivitasnya sendiri dengan tidak bergantung pada orang lain,
bantuan orang tua, membangun sifat kemandirian tidaklah mudah. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu lembaga sosial seperti panti asuhan yang dapat merawat,
mengasuh, serta membimbing seorang anak agar dapat hidup layak dan menjadi
untuk membina dan mendidik, serta memelihara anak-anak yang berlatar kurang
sempurna dari segi kekeluargaan seperti anak yatim, anak yatim piatu, dan fakir
miskin. Dalam panti asuhan, tentu ada beberapa pengasuh yang berperan penting
sebagai pengganti orang tua bagi anak-anak yang terlantar. Mereka yang
mendidik, merawat dan mengasuh anak-anak tersebut agar menjadi anak yang
berpengetahuan, taat pada agama, mandiri, bertanggung jawab dan disiplin. Agar
saat mereka tumbuh dewasa mereka dapat terbiasa hidup dengan tidak
masyarakat luas.
5
Dwita Ratih Natasha, Peran Pendidikan Panti Asuhan Dalam Mengembangkan
Kemandirian Anak Studi Kasus Panti Asuhan Aisyiyah Semarang, (Semarang : Universitas Negeri
Semarang, 2016), 2.
4
Salah satu panti asuhan yang menjadi tempat penelitian ini adalah Panti
Silae. Dalam panti asuhan tersebut, para pengasuh membuat beberapa kegiatan
yang diharapkan dapat membantu anak-anak asuh untuk menjadi pribadi yang
atas hidupnya. Namun dalam proses menumbuhkan sifat kemandirian pada anak
Seperti bangun pagi atau ketika sholat subuh, anak-anak harus dibangunkan
sekolah, beberapa kegiatan harus diingatkan terlebih dahulu dan masih bingung
kepada anak asuh agar mereka dapat terbiasa hidup dengan tidak mengharapkan
setelah mereka beranjak dewasa dan keluar dari panti asuhan nantinya.
karena pada panti ini anak-anak bukan hanya diajarkan dan dididik dalam bidang
membuat anak-anak menjadi lebih produktif dan kreatif, sehingga bukan hanya
nilai-nilai keagamaan yang didapatkan tetapi juga dalam bidang seni dimana anak
bisa berkreasi yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun pada orang lain.
tersebut dalam membangun dan membentuk sifat kemandirian pada anak, serta
apa saja faktor penghambat dan pendukung, dan bagaimana para pengasuh
B. Rumusan Masalah
utama dalam penelitian ini adalah mengenai peran pengasuh dalam pembinaan
sebagai berikut
Asuhan Al-Mabrukah ?
1. Tujuan Penelitian
Mabrukah
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang ingin diberikan penulis dari skripsi ini adalah
sebagai berikut:
b. Bagi peneliti lain, dengan adanya hasil penelitian ini menjadi bahan
D. Penegasan Istilah
1. Peran
7
2. Pengasuh
membimbing agar bisa mandiri. Pengasuhan anak ditunjukkan kepada anak yang
orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik
3. Pembinaan
4. Kemandirian
sendiri tanpa bergantung pada orang lain. 9 Perilaku mandiri yang penulis maksud
dalam penelitian ini adalah mampu memandirikan diri sendiri dalam segala hal
dengan tidak bergantung pada orang lain yang meliputi pada sikap dan perilaku,
serta kedisiplinan anak. Maka seorang anak perlu dilatih untuk tidak bergantung
pada orang lain, dan agar selalu mempersiapkan segala kebutuhannya serta
menjadi orang yang bertanggung jawab, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
6
Soenjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Kanisius,1992), 10.
7
Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008), 75.
8
M Arifin, Hubungan, Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2008),
30.
9
Bahara dan Nasim, Kemandirian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 83.
8
5. Panti Asuhan
Panti asuhan adalah tempat untuk menggasuh anak-anak yatim, piatu, anak
yatim-piatu, dan anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang mandiri,
bertanggung jawab, serta patuh dan beguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa.10
rumusan masalah, dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan
Bab II, merupakan tinjauan pustaka yang terdiri dari dua sub pembahasan
dimana penulis melakukan penelitian ini yang memuat tentang jenis penelitiam,
rancangan penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan
10
Safira Triantoro, Autis Pemahaman Baru Untuk Hidup Bermakna Bagi Orang Tua,
(Jakarta: Graha Ilmu, 2005), 31.
9
Mabrukah serta apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan