Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Nurjanah

Nim : 211340065

Jur/Smt/Kls : BKI/4/B

Soal

Petunjuk :

1. Jawaban diketik diserahkan dlm soft file dg identitas diri lengkap : Nama dan NIM

2. Jawaban usahakan urut sesuai soal

3. Jawaban paling lambat Selasa, 4 April 2023 pukul 15.00

4. Jawaban direkap oleh PJ kls dan diforward ke dosen pengampu mk. Konseling Keluarga
pada hari yang sama pukul 16.00

Tugas UTS:

1. Setiap mhs menuliskan topik perkuliahan yang sdh dan atau telah dibuat dan
dipresentsikan

2. Tuliskan

a. Manfaat teoretis dan

c. Manfaat praktis dari topik yg menjadi tugas presentasi klp

3. Beri contoh kasus/masalah terkait materi dari topik tugas klp

4. Berikan saran atau rekomendasi utk perbaikan paparan materi dari topik yg telah dan atau
akan dipresentasikan.

5. Dari 12 topik materi, pilih sekurang2nya 2 topik dan berikan ulasan seperti pd no 1; 2a,b; 3
dan 4
Jawaban

1. Kelompok 6

Topik: Model, Bentuk, dan Teknik Konseling Keluarga

2. Manfaat

√ Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi pijakan referensi untuk
penulisan selanjutnya mengenai model, bentuk, dan teknik konseling keluarga tersebut.

√ Manfaat Praktis

Dapat membantu menyelesaikan permasalahan keluarga yang sedang dialami menggunakan


teknik-teknik yang kita pelajari tersebut dan menggunakan model atau cara yang tepat dalam
menyelesaikan masalahnya.

3. Contoh kasus

konseling keluarga dapat ditinjau dari sudut pandang seorang konselor yang sedang
menangani keluarga yang mengalami masalah. Dalam kasus ini, keluarga tersebut terdiri dari
seorang ayah, ibu, dan anak laki-laki berusia 12 tahun. Ayah bekerja sebagai karyawan
swasta, sedangkan ibu bekerja sebagai guru di sekolah. Anak mereka, Tommy, telah
mengalami masalah di sekolah, termasuk menjadi target bullying dan mengalami penurunan
nilai.

Konselor pertama-tama melakukan observasi terhadap keluarga dan mengidentifikasi


masalah yang mereka hadapi. Setelah itu, konselor mengadakan sesi konseling individu
dengan setiap anggota keluarga, termasuk Tommy, ayah, dan ibu. Sesi konseling individu ini
bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi
oleh setiap anggota keluarga dan bagaimana mereka menanggapi masalah tersebut.

Setelah itu, konselor mengadakan sesi konseling kelompok dengan seluruh anggota keluarga.

Sesi konseling kelompok ini bertujuan untuk membantu keluarga untuk belajar
berkomunikasi secara efektif dan menyelesaikan masalah mereka secara bersama-sama.

Selama sesi konseling kelompok, konselor juga dapat memberikan intervensi yang tepat.
untuk membantu keluarga dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

Selama proses konseling, konselor juga dapat bekerja sama dengan sekolah Tommy untuk
membantu mengatasi masalah yang dihadapinya di sekolah. Ini termasuk mengadakan sesi
konseling dengan guru Tommy dan juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk
mengambil tindakan preventif terhadap bullying yang dialami Tommy.

Setelah beberapa sesi konseling, keluarga tersebut mulai menunjukkan perbaikan dalam
menyelesaikan masalah mereka. Ayah dan ibu mulai lebih terbuka dalam berkomunikasi dan
bekerja sama dalam mendukung Tommy. Tommy juga mulai menunjukkan perbaikan dalam
prestasinya di sekolah dan tidak lagi menjadi target bullying. Konselor juga terus bekerja
sama dengan sekolah Tommy untuk memastikan bahwa masalah ini tidak terulang kembali.

4. Saran untuk makalah

Yaitu menambahkan referensi serta menggunakan referensi yang relevan dan menggunakan
referensi hanya 10 tahun kebelakang dari tahun ajaran kita tidak lebih dari 10 tahun
kebelakang.

5. (1). Kelompok 1

• Pengertian Konseling Keluarga

(2). Manfaat

√ Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan pemikiran serta ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai
konseling keluarga serta menjadi keluarga yang harmonis karena mengetahui mengapa
adanya konseling keluarga.

√ Manfaat Praktis

Dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam sebuah keluarga dan mencegah terjadinya
masalah dalam keluarga.

(3). Study Kasus

Konseling keluarga dilakukan jika suatu keluarga mengalami ketidakkukuhan dalam rumah
tangga atau mengalami masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam keluarga tersebut
Terdapat karakteristik bagi keluarga yang tidak membutuhkan konseling yaitu, memiliki
komitmen, terdapat ketersediaan untuk mengungkapkan apresiasi, terdapat waktu luang untuk
berkumpul bersama, mengembangkan nilai-nilai spiritualitas, dapat menyelesaikan konflik
dengan efektif dan memiliki aturan-aturan atau rutinitas.

Dan kasus yang didapatkan dapat dikatakan bahwa keluarga tersebut membutuhkan konseling
keluarga dikarenakan keluarga itu tidak termasuk dalam karakteristik keluarga yang kukuh
atau harmonis atau dapat dikatakan bahwa keluarga tersebut mengalami masalah yang belum
terselesaikan dengan baik. Dapat dilihat dari komitmen yang dimiliki oleh ibu E dan bapak
W, diawal pernikahan mereka memiliki komitmen yang bagus dan saling percaya namun
seiring berjalannya waktu mereka mengalami masalah ekonomi yang menyebabkan bapak w
lebih sering berada di perusahaan tempatnya bekerja dan jarang ada waktu untuk keluarganya
yang menyebabkan ibu e merasa kesepian dan berakhir dengan perselingkuhan dengan laki-
laki lain. Selain itu bapak W dan ibu E memiliki komunikasi yang kurang baik meskipun
pada akhirnya komunikasinya sudah membaik tapi jika ada suatu permasalahan mereka tidak
akanı membahas lebih lama dikarenakan tidak ingin adanya perselisihan, mereka tidak saling
mengungkapkan apa yang dirasakannya dan dipikirkannya selain itu Tidak adanya waktu
luang juga menjadi salah satu yang menyebabkan komunikasi yang terjalin antara mereka
menjadi jarang dan menimbulkan perasaan hampa dan jenuh yang dirasakan oleh ibu E yang
berakhir pada perselingkuhan Selain itu dalam keluarga tersebut terkait mengembangkan nilai
spiritualitas juga kurang dapat dilihat dari ketika ibu E meminta bapak W untuk menjadi
imam sholat tapi bapak w menolak dengan alasan belum hafal bacaan sholat, disisi lain bapak
w juga seorang mualaf, padahal dalam sebuah keluarga tentu membutuhkan milai-nilai
spiritualitas terutama dari kepala keluarga Keluarga tersebut juga tidak dapat menyelesaikan
konflik dengan baik, meskipun pada akhirnya bapak w memaafkan perbuatan yang telah
dilakukan oleh ibu e atas perselingkuhannya, namun hal tersebut berdampak pada anak
terakhimya yang didapat dari hasil perselingkuhan yang mana kurangnya kasih sayang atau
perhatian dari bapak W.

(4). Saran untuk pemakalah

Yaitu memberikan pemaparan yang lebih luas mengenai konseling keluarga tersebut serta
lebih teliti lagi dalam penulisan karena ada beberapa penulisan yang typo.
(1). Kelompok 4

Tujuan dan Fungsi Konseling Keluarga

(2). Manfaat

√ Manfaat Teoritis

Dapat memotivasi dan memberikan wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai materi
tersebut

√ Manfaat Praktis

Dapat menempatkan sikap kita terhadap keluarga serta tidak salah dalam bertindak dan ketika
memiliki masalah kita dapat menyelesaikannya

(3). Study Kasus

Kasus ini terjadi pada sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Bapak bekerja
sebagai direktur, ibu sebagai wanita karir, dan anak sebagai pelajar. Bapak dan ibu sibuk
dengan pekerjaannya dan anak merasa kesepian dirumah. si anak lebih suka main di luar
rumah dan melakukan hal-hal yang menjurus ke hal negatif. Gara-gara masalah anak, ke dua
orang tua tersebut selalu bertengkar. Mereka sudah berusaha untuk mengatasi masalahnya
secara pribadi tapi belum menemukan jalan keluar.

Hal tersebut karena orangtua juga sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak bisa
membagi waktu untuk anaknya sehingga anak diabaikan dan bermasalah hingga
membutuhkan konseling keluarga. Jadi, perlu orang tua faham akan fungsi, tujuan dalam
konseling keluarga sehingga hal tersebut tidak terulang kembali.

(4). Saran untuk Pemakalah

Yaitu materi yang disampaikan sesuai tema tepi saran saya agar lebih teliti dan dibaca ulang
lagi karena ada penulisan yang typo.

Anda mungkin juga menyukai