Nim : 211340065
Jur/Smt/Kls : BKI/4/B
Soal
Petunjuk :
1. Jawaban diketik diserahkan dlm soft file dg identitas diri lengkap : Nama dan NIM
4. Jawaban direkap oleh PJ kls dan diforward ke dosen pengampu mk. Konseling Keluarga
pada hari yang sama pukul 16.00
Tugas UTS:
1. Setiap mhs menuliskan topik perkuliahan yang sdh dan atau telah dibuat dan
dipresentsikan
2. Tuliskan
4. Berikan saran atau rekomendasi utk perbaikan paparan materi dari topik yg telah dan atau
akan dipresentasikan.
5. Dari 12 topik materi, pilih sekurang2nya 2 topik dan berikan ulasan seperti pd no 1; 2a,b; 3
dan 4
Jawaban
1. Kelompok 6
2. Manfaat
√ Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi pijakan referensi untuk
penulisan selanjutnya mengenai model, bentuk, dan teknik konseling keluarga tersebut.
√ Manfaat Praktis
3. Contoh kasus
konseling keluarga dapat ditinjau dari sudut pandang seorang konselor yang sedang
menangani keluarga yang mengalami masalah. Dalam kasus ini, keluarga tersebut terdiri dari
seorang ayah, ibu, dan anak laki-laki berusia 12 tahun. Ayah bekerja sebagai karyawan
swasta, sedangkan ibu bekerja sebagai guru di sekolah. Anak mereka, Tommy, telah
mengalami masalah di sekolah, termasuk menjadi target bullying dan mengalami penurunan
nilai.
Setelah itu, konselor mengadakan sesi konseling kelompok dengan seluruh anggota keluarga.
Sesi konseling kelompok ini bertujuan untuk membantu keluarga untuk belajar
berkomunikasi secara efektif dan menyelesaikan masalah mereka secara bersama-sama.
Selama sesi konseling kelompok, konselor juga dapat memberikan intervensi yang tepat.
untuk membantu keluarga dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Selama proses konseling, konselor juga dapat bekerja sama dengan sekolah Tommy untuk
membantu mengatasi masalah yang dihadapinya di sekolah. Ini termasuk mengadakan sesi
konseling dengan guru Tommy dan juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk
mengambil tindakan preventif terhadap bullying yang dialami Tommy.
Setelah beberapa sesi konseling, keluarga tersebut mulai menunjukkan perbaikan dalam
menyelesaikan masalah mereka. Ayah dan ibu mulai lebih terbuka dalam berkomunikasi dan
bekerja sama dalam mendukung Tommy. Tommy juga mulai menunjukkan perbaikan dalam
prestasinya di sekolah dan tidak lagi menjadi target bullying. Konselor juga terus bekerja
sama dengan sekolah Tommy untuk memastikan bahwa masalah ini tidak terulang kembali.
Yaitu menambahkan referensi serta menggunakan referensi yang relevan dan menggunakan
referensi hanya 10 tahun kebelakang dari tahun ajaran kita tidak lebih dari 10 tahun
kebelakang.
5. (1). Kelompok 1
(2). Manfaat
√ Manfaat Teoritis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran serta ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai
konseling keluarga serta menjadi keluarga yang harmonis karena mengetahui mengapa
adanya konseling keluarga.
√ Manfaat Praktis
Dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam sebuah keluarga dan mencegah terjadinya
masalah dalam keluarga.
Konseling keluarga dilakukan jika suatu keluarga mengalami ketidakkukuhan dalam rumah
tangga atau mengalami masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam keluarga tersebut
Terdapat karakteristik bagi keluarga yang tidak membutuhkan konseling yaitu, memiliki
komitmen, terdapat ketersediaan untuk mengungkapkan apresiasi, terdapat waktu luang untuk
berkumpul bersama, mengembangkan nilai-nilai spiritualitas, dapat menyelesaikan konflik
dengan efektif dan memiliki aturan-aturan atau rutinitas.
Dan kasus yang didapatkan dapat dikatakan bahwa keluarga tersebut membutuhkan konseling
keluarga dikarenakan keluarga itu tidak termasuk dalam karakteristik keluarga yang kukuh
atau harmonis atau dapat dikatakan bahwa keluarga tersebut mengalami masalah yang belum
terselesaikan dengan baik. Dapat dilihat dari komitmen yang dimiliki oleh ibu E dan bapak
W, diawal pernikahan mereka memiliki komitmen yang bagus dan saling percaya namun
seiring berjalannya waktu mereka mengalami masalah ekonomi yang menyebabkan bapak w
lebih sering berada di perusahaan tempatnya bekerja dan jarang ada waktu untuk keluarganya
yang menyebabkan ibu e merasa kesepian dan berakhir dengan perselingkuhan dengan laki-
laki lain. Selain itu bapak W dan ibu E memiliki komunikasi yang kurang baik meskipun
pada akhirnya komunikasinya sudah membaik tapi jika ada suatu permasalahan mereka tidak
akanı membahas lebih lama dikarenakan tidak ingin adanya perselisihan, mereka tidak saling
mengungkapkan apa yang dirasakannya dan dipikirkannya selain itu Tidak adanya waktu
luang juga menjadi salah satu yang menyebabkan komunikasi yang terjalin antara mereka
menjadi jarang dan menimbulkan perasaan hampa dan jenuh yang dirasakan oleh ibu E yang
berakhir pada perselingkuhan Selain itu dalam keluarga tersebut terkait mengembangkan nilai
spiritualitas juga kurang dapat dilihat dari ketika ibu E meminta bapak W untuk menjadi
imam sholat tapi bapak w menolak dengan alasan belum hafal bacaan sholat, disisi lain bapak
w juga seorang mualaf, padahal dalam sebuah keluarga tentu membutuhkan milai-nilai
spiritualitas terutama dari kepala keluarga Keluarga tersebut juga tidak dapat menyelesaikan
konflik dengan baik, meskipun pada akhirnya bapak w memaafkan perbuatan yang telah
dilakukan oleh ibu e atas perselingkuhannya, namun hal tersebut berdampak pada anak
terakhimya yang didapat dari hasil perselingkuhan yang mana kurangnya kasih sayang atau
perhatian dari bapak W.
Yaitu memberikan pemaparan yang lebih luas mengenai konseling keluarga tersebut serta
lebih teliti lagi dalam penulisan karena ada beberapa penulisan yang typo.
(1). Kelompok 4
(2). Manfaat
√ Manfaat Teoritis
Dapat memotivasi dan memberikan wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai materi
tersebut
√ Manfaat Praktis
Dapat menempatkan sikap kita terhadap keluarga serta tidak salah dalam bertindak dan ketika
memiliki masalah kita dapat menyelesaikannya
Kasus ini terjadi pada sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Bapak bekerja
sebagai direktur, ibu sebagai wanita karir, dan anak sebagai pelajar. Bapak dan ibu sibuk
dengan pekerjaannya dan anak merasa kesepian dirumah. si anak lebih suka main di luar
rumah dan melakukan hal-hal yang menjurus ke hal negatif. Gara-gara masalah anak, ke dua
orang tua tersebut selalu bertengkar. Mereka sudah berusaha untuk mengatasi masalahnya
secara pribadi tapi belum menemukan jalan keluar.
Hal tersebut karena orangtua juga sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak bisa
membagi waktu untuk anaknya sehingga anak diabaikan dan bermasalah hingga
membutuhkan konseling keluarga. Jadi, perlu orang tua faham akan fungsi, tujuan dalam
konseling keluarga sehingga hal tersebut tidak terulang kembali.
Yaitu materi yang disampaikan sesuai tema tepi saran saya agar lebih teliti dan dibaca ulang
lagi karena ada penulisan yang typo.