MOTIVASI BELAJAR
MENGGUNAKAN
KONSELING KELUARGA
2018
10
M MIRA RIZKI NOVIA AJAD HERLIN
Pengertian konseling keluarga
1. Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi yang khusus. Konseling keluarga
memfokuskan pada masalah-masalah berhubungan dengan situasi keluarga dan
penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga.Konseling keluarga memandang keluarga
secara keseluruhan bahwa permasalahan yang dialami seorang anggota keluarga akan efektif
diatasi jika melibatkan anggota keluarga yang lain.Konseling keluarga bertujuan membantu
anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh
hubungan anggota keluarga. Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa
apabila salah seorang anggota keluarga memiliki permasalahan, hal itu akan berpengaruh
terhadap persepsi, harapan, dan interaksi anggota keluarga lainnya. ( Wikipedia.com ).
Sedangkan menurut Willis (2008:83) Konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan
kepada individu anggota keluarga melalui system keluarga (pembenahan komunikasi keluarga)
agar potensi perkembangan seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasiatas dasar kemauan
membantu dari semua anggota keluarga bersasarkan kerelaan dan kecintaan pada keluarga.
Sehingga dapat dipahami bahwa konseling keluarga dilaksanakan dengan melibatkan antar
anggota keluarga konseli baik secara bersama-sama atau satu per satu.
Model therapy yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa
membenahi masalah masalah dalam keluarga .
Di dalam konseling keluarga dapat menggunakan salah satu Terapy , salah satunya
yaitu Therapy Keluarga Struktural . ada 3 prinsip utama dalam Teori,yaitu:
Penyebab Sirkular :
mengatakan bahwa satu
pemicu masalah akan Setiap tingkah laku akan
menimbulkan masalah melengkapi tingkah laku
pertama dan masalah Mengatakan bahwa setiap yang lain
pertama akan bagian dari suatu system
menimbulkan masalah akan mempengaruhi
kedua dan seterusnya bagian yang lainnya. Contoh: Setiap sifat
Contoh : Siswa yang yang Contoh : Seorang yang individu akan
dibully temanya akan mengalami masalah dalam menentukan interaksinya
mengganggu kondisi hal motivasi diri akan dengan orang lain.
psikisnya, selanjutnya mempengaruhi kegiatan
menggangu proses belajar belajar dan sosialnya.
dan hubungan sosialnya di
sekolah.
Tujuan Therapy Struktural Keluarga
Mengatasi berbagai masalah dengan mengubah struktur system yang mendasari dan untuk
merubah konteks hubungan dalam rangka rekonstruksi organisasi keluarga serta merubah pola
disfungsi transaksional.
Mengatasi berbagai masalah dengan mengubah struktur system yang mendasari dan untuk merubah
konteks hubungan dalam rangka rekonstruksi organisasi keluarga serta merubah pola disfungsi
transaksional.
Terapis dalam motivasi belajar siswa dapat menggunakan atau menerapkan teknik family
mammping (genogram)
Terapis dapat mengidentifikasi melalui genogram dan hasil intervensi yang diberikan.
Evaluasi: terapis melakukan penilaian apakah proses terapi sudah mencapai tujuan atau belum
CONTOH KASUS
Seorang murid yang bernama melati (disamarkan) mengalami kesulitan dalam belajar. Guru
mata pelajar memberitahukan hal ini kepada konselor sekolah atau guru BK. Dalam proses
wawancara didapatkan informasi bahwa melati mengalami kesulitan belajar dikarenakan ia tidak
mempunyai waktu belajar di rumah. Seringkali ia membantu ibunya untuk menyiapkan dagangan.
Ibunya memiliki usaha di online shop, seringkali ketika ibunya mendapat banyak pesanan melati
membantu ibunya untuk mengemas barang dan mengirimkan barang sehingga ia tidak bisa
meluangkan waktunya hanya sekedar untuk belajar. Ayah dan ibunya telah lama bercerai
dikarenakan ayahnya jatuh dipelukan wanita lain (pelakor). Dalam hal ini melati hanya bisa pasrah
dan ia sadar bahwa sebagai anak perempuan ia semestinya harus membantu ibunya untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.
LANGKAH-LANGKAH
1. Asesmen
Dalam permasalahan ini konselor mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara
beberapa pertanyaan yang diajukan untuk konseli.
2. Merumuskan Diagnosis
Dari hasil wawancara konselor dapat merumusan informasi yang didapatkan.
3. Menentukan Teknik
Dalam hal ini konselor menggunakan teknik genogram (family therapy) untuk mendapatkan
informasi lebih valid.
GENOGRAM
INTERVENSI
Lembar Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lembar Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
FORM MEMBANTU MENGIDENTIFIKASI NILAI – NILAI DALAM
KELUARGA YANG MENDUKUNG MENINGKATNYA MOTIVASI
BELAJAR
1. Tuliskan latar belakang keluargamu dalam bidang akademik!
2. Bagaimana keluargamu memandang belajar? (penting tidaknya)
3. Berapa persen keikutsertaan keluarga dalam belajar untuk meningkatkan bidang
akademikmu?
4. Bagaimana sikap anggota keluargamu untuk mendukungmu dalam belajar?
5. Apa yang kamu dan anggota keluargamu lakukan untuk mencapai hasil belajar maksimal?
6. Apakah yang diberikan keluargamu ketika kamu memiliki prestasi?jelaskan
Lembar Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lembar Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lembar Evaluasi
Konselor memberi tanda centang pada kolom penilaian sesuai dengan keadaan konseli.
Konselor menuliskan hal-hal yang dilakukan sesuai hasil analisis dari evaluasi.