PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika kita melihat dinamika kehidupan ini, kita sudah tentu pasti melihat bahwa
dunia ini terus mengalami perubahan demi perubahan. Perubahan tersebut adalah
cenderung perubahan yang membawa ke hal yang lebih baik dari sebelumnya. Kita
misalkan saja pada masalah teknologi yang semakin berkembang pesat menjadikan kita
dituntut untuk mampu mengikuti arus tersebut. Mengikuti arus perkembangan zaman
sangat perlu kita lakukan agar kita tidak termasuk orang yang tertinggal yang disebut
kuno.
Media pendidikan yang memadai dan yang sesuai juga sangat mempengaruhi atas
perkembangan dan kemajuan pendidikan. Sudah seharusnya sebagai tenaga pendidik kita
harus mampu memberikan media pendidikan kepada siswa kita agar mereka dapat
berkembang dengan pesat pada ilmu pengetahuan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apakah yang dimaksud dengan alat?
3. Apakah media pembelajaran sama dengan alat?
1
4. Apa sajakah manfaat dari media pembelajaran?
5. Seberapa dalamkah pengaruh alat atau media dalam pembelajaran?
6. Bisakan siswa berkembang dan maju tanpa media pembelajaran?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Alat Peraga terdiri dari dua kata yakni “alat” dan “peraga”. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), alat adalah benda yang dipakai untuk melakukan sesuatu, yang
dipakai untuk mencapai yang dimaksud. Jadi dari pengertian tersebut dapat kita pahami
bahwa alat merupakan benda yang digunakan untuk mencapai tujuan yang kita maksud
misalnya untuk mengambil manggis, kita menggunakan galah. Galah merupakan alat,
sedangkan tujuan kita adalah untuk mencapai buah manggis. Sedangkan peraga menurut
kamus bahasa Indonesia adalah memperlihatkan agar dapat disimak, menunjukkan, atau
memamerkan. Jadi alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu.
Memperlihatkan yang kami maksud bisa berupa penjelasan kepada siswa tentang
pembelajaran yang kita ajarkan.
Alat peraga dapat dimasukkan sebagai bahan pembelajaran apabila alat peraga
tersebut merupakan desain materi pelajaran yang diperuntukkan sebagai bahan
pembelajaran. Misalnya, dalam pembelajaran klasikal, guru menggunakan alat sebagai
peraga yang berisi materi yang akan dijelaskan. Jadi alat peraga yang digunakan guru
tersebut memang berbentuk desain materi yang akan disajikan dalam pelajaran.
Jadi dari definisi yang disampaikan oleh para ahli dapat kita paham bahwa alat
peraga merupakan sesuatu yang digunakan oleh guru atau pendidik yang fungsinya untuk
menerangkan materi yang disampaikan agar lebih jelas dan lebih memahamkan siswa
3
akan pelajaran yang disampaikan. Tidak semua siswa mampu memahami apa yang
dijelaskan oleh guru, dan dengan adanya alat peraga ini akan mampu mengatasi
ketidakjelasan tentang materi yang disampaikan.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2011:3). Menurut Gerlach
dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut
Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Menurut Heinich yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011:4), media pembelajaran
adalah perantara yang membawa pesan atau informasi bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima.
Media pembelajaran dengan alat peraga dalam pendidikan merupakan hal yang
sangat membantu dalam kelancaran proses belajar mengajar, di mana tanpa adanya media
pembelajaran, siswa akan sulit bahkan tidak bisa untuk belajar begitu juga dengan alat
peraga dalam pelajaran akan menyebabkan siswa lambat untuk berkembang dalam proses
belajar mengajar. Kehadiran keduanya akan sangat membantu siswa dalam belajar.
Namun kedua tersebut memiliki perbedaan.
5
Adapun persamaan dari media pembelajaran dengan alat peraga dalam dunia
pendidikan atau khususnya sekolah adalah pada tujuan yang sama yaitu meningkatkan
hasil pada proses belajar mengajar. Selain itu persamaan yang paling dekat adalah
keduanya merupakan benda yang dapat dilihat dan dipakai.
Di lain sisi, alat peraga dengan media pembelajaran merupakan hal yang berbeda.
Alat peraga lebih dikhususkan pada alat berupa benda yang digunakan sebagai
pendukung dan memperjelas apa yang ingin disampaikan atau memperjelas tentang
pelajaran yang sedang dipelajari. Benda dalam alat peraga dapat kita contohkan yaitu
kotak Aqua. Kotak ini kita sebut alat peraga karena ini memperjelas penjelasan tentang
kubus. Selain itu dalam matematika juga banyak sekali alat peraga yang disediakan untuk
menjelaskan pelajaran kepada siswa, misalnya bola, kerucut penggaris, dan sebagainya.
Sedangkan pada media pembelajaran, ini lebih terfokus pada sarana yang akan
menyampaikan pesan atau pelajaran dengan cara lain. Misalnya persentase menggunakan
proyektor, buku pelajaran dari media cetak, belajar melalui Online, belajar melalui video,
dan sebagainya.
1. Landasan Filosofis
6
diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan
kemampuannya.
2. Landasan Psikologis
Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat
konkrit, ada beberapa pendapat dari beberapa ahli, di antaranya:
Menurut Jerome Bruner, ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu
pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial atau gambar
(iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Menurut Bruner, hal
tersebut berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
Menurut Charles F. Haban, nilai dari media terletak pada tingkat
realistiknya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang
berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak.
Menurut Edgar Dale, tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar
digambarkan sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin
7
disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai
pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan ke dalam simbol-
simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan
simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding). Cara
pengolahan pesan oleh guru dan murid dapat digambarkan sebagai
berikut:
Pesan diproduksi dengan: pesan dicerna dan diinterpretasikan
dengan:
Penglihatan 82%
Pendengaran 11%
Penciuman 1%
Pencecapan 2.5%
Perabaan 3.5%
3. Landasan Teknologis
8
Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu (terintegrasi)
yang melibatkan manusia, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
4. Landasan Empiris
a) Visual, yaitu belajar melalui apa yang dilihat. Ciri-ciri gaya visual adalah
teliti terhadap yang detail, mengingat dengan mudah apa yang dilihat,
mempunyai masalah dengan instruksi lisan, tidak mudah terganggu
dengan suara gaduh, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca dari
pada dibacakan, lebih suka metode demonstrasi dari pada ceramah, bila
menyampaikan gagasan sulit memilih kata, rapih dan teratur, dan
penampilan sangat penting.
b) Auditorial, yaitu belajar melalui apa yang didengar. Ciri-ciri gaya belajar
auditorial adalah bicara pada diri sendiri saat bekerja, konsentrasi mudah
terganggu oleh suara ribut, senang bersuara keras ketika membaca, sulit
menulis tapi mudah bercerita, pembicara yang fasih, sulit belajar dalam
9
suasana bising, lebih suka musik dari pada lukisan, bicara dalam irama
yang terpola, lebih suka gurauan lisan dari pada membaca buku humor,
dan mudah menirukan nada, irama dan warna suara.
c) Kinestetik, yaitu belajar lewat gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar
kinestetik adalah berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik,
menyentuh orang untuk mendapat perhatian, banyak bergerak dan selalu
berorientasi pada fisik, menggunakan jari sebagai penunjuk dalam
membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak bisa diam dalam
waktu lama, menyukai permainan yang menyibukkan, selalu ingin
melakukan sesuatu, dan tidak mudah mengingat letak geografis.
10
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan
atas kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam media
9. Kepraktisan dan ketersediaan media.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional
materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media
pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e”
merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat
elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai
bahan ajar Online.
a. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. sering kali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan
salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead
projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang
akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat
isi pelajaran semakin besar.
11
b. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi Kognitif
d. Fungsi Kompensatoris
e. Fungsi motivasi
f. Fungsi Informasi
12
g. Fungsi Instruksi
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam
media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara
lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat
menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran
harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
perorang siswa.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model;
b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain, dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain)
dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
g. Menimbulkan kegairahan belajar;
h. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan;
i. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
13
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Alat peraga adalah suatu benda yang digunakan untuk memperjelas penjelasan
yang dipelajari siswa. Terkadang jika hanya mendengar saja, siswa belum tentu mampu
menangkap sepenuhnya tentang apa yang dipelajari. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan
penjelasan melalui alat peraga oleh para guru. Alat peraga diadakan demi terwujudnya
cita-cita suatu dunia pendidikan yakni untuk mencerdaskan anak bangsa.
Media pembelajaran juga tidak kalah penting dengan alat peraga. Keduanya sama-
sama digunakan untuk mempercepat proses penangkapan siswa akan ilmu pengetahuan
yang diberikan. Dengan adanya media, siswa biasanya menjadi lebih bergairah dan
bersemangat untuk mengikuti pelajaran dibandingkan dengan yang tidak diberikan
medali pembelajaran.
Alat peraga dan media pembelajaran jika ditinjau lebih lanjut, maka akan terlihat
perbedaannya. Jika alat peraga merupakan benda yang digunakan untuk memperjelas
suatu penjelasan, media lebih menekan pada sarana. Media yang dimaksud di sini
digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau materi yang akan diberikan
kepada siswa.
Contoh alat peraga misalnya kardus, bola, kerucut dan sebagainya untuk
menjelaskan benda matematika, sedangkan contoh media berupa Grafis, media audio
visual, media proyeksi dan sebagainya.
b. saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA., 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers.
http://www.asikbelajar.com/2013/09/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan.html
http://digilib.unila.ac.id/781/8/BAB%20II.pdf
15