Anda di halaman 1dari 20

Masalah Masalah dalam BK

Keluarga
Pengertian Masalah Keluarga
◦ Peran keluarga sangat penting bagi kehidupan masing-masing individu. Apabila peran atau fungsi dari keluarga
tersebut tidak berjalan dengan baik maka akan timbul ketidakserasian dalam hubungan keluarga dan akan
menimbulkan masalah.
◦ Masalah keluarga ini juga bisa dikenal dengan sebutan krisis keluarga. Di mana suatu kondisi keluarga yang
labil, tidak terarah, dan juga komunikasi yang terganggu.
◦ Terdapat beberapa kategori masalah yang dihadapi keluarga seperti, masalah ekonomi, masalah kesehatan,
masalah seksual, masalah pendidikan, masalah pekerjaan, masalah agama, dan masalah komunikasi.
Masalah Ekonomi
◦ Masalah perekonomian keluarga sering menjadi pemicu terjadinya pertengkaran antara suami dan istri yang
bisa berujung perceraian. Pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang atau memang kondisi kemiskinan
yang dialami menjadi pemicu masalah ekonomi keluarga.
◦ Faktor-faktor penyebab masalah perekonomian keluarga, sebagai berikut:
1. Keadaan ekonomi keluarga yang lemah dan berpengaruh pada kebutuhan sandang, pangan dan papan yang
baik
2. Penghasilan istri yang lebih besar
3. Gaya hidup yang berbeda
4. Gaya hidup royal tidak sesuai penghasilan
Masalah Kesehatan
◦ Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit pasti akan berpengaruh pada anggota lain. Baik secara finansial
karena pasti kebutuhan untuk berobat meningkat, secara psikis, bahkan ketika penyakit yang diderita anggota
keluarga tersebut adalah penyakit menular bisa berpengaruh pada kesehatan anggota keluarga yang lain.
◦ Faktor penyebab masalah kesehatan tersebut, sebagai berikut:
1. biaya kesehatan yang kian mahal tidak sebanding dengan pendapatan per kapita
2. Beragam penyakit semakin bermunculan
Masalah Seksual
◦ Hubungan seksual yang tidak harmonis menjadi salah satu penyebab masalah keluarga. Banyak pasangan tidak
menyadari pentingnya hubungan seksual, dan menjalani hubungan seksual hanya rutinitas semata dan sekedar
menjalankan kewajiban. Pada akhirnya banyak terjadi masalah perselingkuhan.
◦ Faktornya masalah seksual adalah:
1. Kurang puas terhadap pelayanan dari pasangan
2. Hubungan seks tidak dapat dikendalikan mengakibatkan pertambahan keluarga yang semakin banyak
Masalah Pendidikan
◦ Masalah pendidikan juga sering menjadi penyebab terjadinya masalah keluarga. Dalam menghadapi kehidupan
berkeluarga butuh wawasan yang cukup. Maka, ketika suami istri memiliki pendidikan yang rendah akan lebih
rentan terjadi pertengkaran dalam menghadapi krisis keluarga.
◦ Faktor penyebab masalah pendidikan adalah:
1. Pendidikan yang tidak seimbang antara suami istri
2. Pasangan yang sama-sama memiliki pendidikan rendah
Masalah Pekerjaan
◦ Lowongan kerja yang semakin terbatas dan pencari kerja yang kian banyak,dan persaingan dunia usaha yang
semakin banyak menjadi pemicu masalah pekerjaan keluarga. Karena beban tanggungan keluarga semakin
berat dalam memenuhi kebutuhan. Selain itu, masalah yang dihadapi di tempat kerja sering berimbas pada
keluarga. Orang tua atau anggota keluarga yang terfokus pada pekerjaan, lupa dengan komunikasi keluarga
yang harus dibangun, hal itu bisa memicu terjadinya konflik keluarga.
◦ Faktor penyebab masalah pekerjaan adalah:
1. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya
2. Faktor PHK dan tidak mempunyai pekerjaan
Masalah Agama
◦ Agama memiliki peran yang penting dalam mewujudkan keluarga sakinah. Pernikahan yang dibangun atas
dasar kesamaan agama masih sering terjadi konflik, apalagi jika berbeda agama semakin memicu adanya krisis
keluarga.
◦ Faktor penyebab masalah agama adalah:
1. Perbedaan agama suami istri
2. Jauh dari agama dan hanya memikirkan urusan duniawi atau materi
Masalah komunikasi
◦ Komunikasi merupakan fondasi atau dasar kebahagiaan keluarga. Adanya kesenjangan komunikasi sering memicu timbulnya
masalah keluarga yang lebih kompleks. Dan perlu disadari bersama bahwa apa pun masalah keluarga solusi terbaiknya
melalui komunikasi keluarga yang baik. Semua anggota keluarga perlu belajar cara komunikasi yang baik demi keutuhan
keluarga. Dibutuhkan pribadi yang saling terbuka, menerima, dan memahami dalam komunikasi keluarga.
◦ Faktor penyebab masalah komunikasi keluarga
1. Anak yang takut pada orang tua
2. Orang tua yang sering bertengkar
3. Kaka adik yang tidak akur
4. Orang tua tidak adil
5. Tidak cocok antara mertua dan menantu
Program BK Keluarga Berdasarkan Masalah
Keluarga
1. upaya mengatasi krisis keluarga :

a. Kearifan dari kedua orang tua, maksudnya dengan cara kasih sayang, kekeluargaan, memupuk
komunikasi keluarga yang baik terhadap anggota keluarga.

b. Meminta bantuan orang bijak seperti, konselor, ustadz atau kyai yang memiliki ilmu agama yang luas

c. Menggunakan cara ilmiah, yaitu pendekatan konseling individu untuk menggali lebih luas tentang
perasaan yang dialami konseli, dan menggali latar belakang masalah. Selanjutnya melaksanakan
konseling keluarga, di mana konseling yang melibatkan anggota keluarga, konseli diminta untuk
meluapkan segala perasaan yang dialami, anggota keluarga juga berhak meluapkan perasaan, sehingga
antara keduanya bisa saling memahami kesalahan dan melakukan introspeksi diri
2. Upaya Mengatasi Masalah Perekonomian:

a. Sifat terbuka terhadap pasangan terkait keuangan seperti pengeluaran, pendapatan, tabungan dll.

b. Menentukan tujuan jangka panjang seperti kebutuhan pendidikan anak, hal ini akan lebih mudah dalam mengelola
keuangan dengan cara menabung

c. Menabung walau dengan jumlah kecil yang disimpan sendiri di rumah, bisa meringankan beban jika ada kebutuhan
mendesak

d. Sisihkan uang untuk reward atas kerja keras dengan pasangan, misalnya untuk makan bersama keluarga, jalan-jalan atau
hadiah untuk keluarga. Tidak perlu banyak, namun bisa mewakili apa yang menyenangkan buat keluarga

e. Bekerja sama dalam mengelola keuangan dengan pasangan

f. Memiliki usaha sampingan atau tambahan jika memungkinkan


3. Upaya Masalah Kesehatan

a. Membiasakan keluarga hidup bersih dan sehat

b. Makan makanan yang bergizi dan sehat

c. Memelihara kesehatan lingkungan


4. Upaya Mengatasi Masalah Seksual

a. Komunikasikan semua masalah seksual yang dirasakan, hindari rasa malu atau tertutup dengan
pasangan terkait seksual

b. Menahan emosi seks agar satu sama lain merasakan kenikmatan yang sama

c. Hindari membawa permasalahan dari kantor, keluarga, atau masalah yang lain ke tempat tidur.

d. Luangkan waktu untuk berduaan dengan pasangan

e. Menjaga kesehatan diri dengan mengatur pola makan agar badan tetap prima
5. Upaya Mengatasi Masalah Pendidikan

a. Mengikuti program wajib belajar dari pemerintah

b. Memprogram pendidikan yang baik untuk anak atau keluarga

c. Memberi kebebasan memilih pendidika yang akan ditempuh anggota keluarga

d. Menyiapkan tabungan pendidikan sedini mungkin

e. Menyiapkan alternatif pendidikan jika pilihan anggota keluarga ada yang tidak tercapai
6. Mengatasi Masalah Pekerjaan

a. Adanya komunikasi dan interaksi satu sama lain terkait pekerjaan. Jika ada beban pekerjaan salah satu
anggota keluarga bisa dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman

b. Menerima pekerjaan pasangan dan ikut memelihara dan mencintai pekerjaan pasangan

7. Upaya Mengatasi Masalah Agama

c. Luangkan waktu untuk introspeksi diri

d. Memahami agama pasangan

e. Berusaha selalu mendekatkan diri pada Allah SWT


8. Upaya Mengatasi Masalah Komunikasi

a. Luangkan waktu untuk mendengarkan satu sama lain

b. Berusaha untuk komunikasi intens dengan anggota keluarga

c. Buat tradisi keluarga, misal: pergi jalan-jalan bersama saat hari libur atau ada acara spesial seperti
ulang tahun dll.
Pentingnya BK dalam Keluarga
1. Semakin kompleksnya permasalahan dalam keluarga modern

2. Adanya perbedaan individual antara suami istri serta anggota keluarga yang mengakibatkan
timbulnya permasalahan keluarga

3. Semakin meningkatnya kebutuhan manusia, sedangkan sumber pemenuhannya terbatas

4. Adanya perkembangan individu akibat pengaruh luar yang berdampak bagi perilaku anggota
keluarga dalam lingkung keluarga
Bentuk Bimbingan dan Konseling Keluarga
 Memandang konseli bagian dari sistem keluarga, maka pelaksanaan BK Keluarga tidak terlepas dari
peran keluarga

Berfokus pada permasalahan konseli saat ini, bukan kehidupan masa lalu atau rencana jangka panjang

Konseling keluarga sebagai pengembangan dari konseling kelompok. Bentuk konseling yang
dilakukan bisa terdiri ayah, ibu dan anak. Ayah dan anak laki-laki, ibu dengan anak perempuan, ayah
dan anak perempuan, ibu dengan anak laki-laki, kakak dengan adik dan sebagainya menyesuaikan
kebutuhan penyelesaian masalah konseli.
Prosedur Konseling Keluarga
1. Pengumpulan informasi atau data keluarga konseli, seperti medical record, pendidikan,
kerabat/saudara, agama, kehidupan sosial masyarakat dan data lain yang berkaitan dengan
penyelesaian masalah konseli

2. Menggunakan informasi yang telah dimiliki dengan sebaik-baiknya

3. Mempersiapkan pertanyaan dengan data yang sudah diperoleh

4. Memastikan keluarga dalam masalah dan konselor siap untuk terbuka pada perubahan yang akan
terjadi

5. Memilih konselor atau terapi yang tepat untuk menangani masalah yang dihadapi
Tahapan Konseling Keluarga
1. Tahap menciptakan hubungan, di mana konselor memberikan kesempatan konseli untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan dengan penuh empati dan keterbukaan. Membaut konseli
merasa nyaman menceritakan masalahnya kepada konselor.

2. Tahap pemahaman. Tahap meningkatkan pemahaman antara konselor dengan konseli tentang
permasalahan yang dihadapi konseli. Memberi kesempatan konseli mendalami emosional yang
mendukung pemikiran ke arah yang lebih baik

3. Tahap perubahan. Melakukan perubahan untuk mengatasi situasi yang menjadi masalah dengan
membuat tujuan, mengkomunikasikan, menentukan dan melaksanakan startegi dalam menghadapi
masalah.

Anda mungkin juga menyukai