Anda di halaman 1dari 3

PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Mila Dwi Lasmirah


Kelas : PAI K2.09
Tema : Indahnya Toleransi

C. Analisa Penentu Penyebab Masalah


Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri.
Setiap orang pasti memiliki ketergantungan hidup dengan orang lain. Seperti seorang
anak yang memerlukan kehadiran orangtuanya atau pasien yang memerlukan dokter
untuk menyembuhkan penyakitnya bahkan seorang murid memerlukan kehadiran
sosok guru dalam proses belajarnya. Hal tersebut akan berjalan jika terbangun
hubungan yang baik antar sesama individu. Dan ketika Allah menciptakan manusia
dalam bentuk yang beragam, maka setiap individu harus siap berdampingan hidup
dengan orang yang beragam pula. Namun pada kenyataannya masih saja ada individu
yang belum sepenuhnya siap hidup berdampingan dengan orang yang berbeda
dengannya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mau hidup
berdampingan atau berinteraksi dengan orang yang berbeda dengannya, baik berbeda
suku, ras, bahasa, agama, atau warna kulitnya. Faktor tersebut bisa berasal dari status
ekonomi dan sosial yang berbeda, kualitas pendidikan seseorang, kurang utuhnya
pemahaman informasi yang didapatkan, fanatisme yang berlebihan hingga politisasi
agama. Hal tersebut yang menjadi pemicu timbulnya sikap intoleran atau tidak mau
menghargai dan menghormati perbedaan. Dan yang menyebabkan timbulnya sikap
intoleran di dunia Pendidikan adalah karena kurangnya interaksi dan dialog antar
peserta didik dari berbagai latar belakang perbedaan serta pendidikan keagamaan dan
budi pekerti yang diajarkan di sekolah masih sebatas ceramah atau pengajaran.
Semua faktor diatas sangat berpengaruh pada munculnya sikap intoleran
terutama di dunia pendidikan. Namun yang paling mendominasi adalah pendidikan
keagamaan dan budi pekerti yang diajarkan di sekolah masih sebatas ceramah atau
pengajaran. Hal ini terlihat dengan masih banyaknya guru yang hanya mengandalkan
ceramah saat proses pembelajaran.
Masih ada beberapa guru atau pendidik yang menganggap bahwa dengan
metode ceramah peserta didik dapat memahami materi secara utuh. Namun pada
kenyataannya karakter peserta didik saat ini bukan lagi seperti karakter peserta didik
dua puluh tahun yang lalu. Anak-anak saat ini lebih senang mengeksplorasi hal-hal
yang menurut mereka menarik yang terjadi di kehidupannya. Mereka lebih senang jika
ada pengalaman langsung yang mereka rasakan sendiri. Jika peserta didik sekarang
terus diberikan metode ceramah dalam proses belajar, maka mereka akan cepat merasa
bosan dan tidak memiliki ketertarikan terhadap materi tersebut.
Begitupun dalam penanaman nilai-nilai toleransi, peserta didik akan lebih
tertarik jika guru menggunakan metode dan media yang interaktif. Peserta didik akan
lebih merasakan hasil dari pembelajaran jika mereka diajak untuk mengenal langsung
perbedaan tersebut, bertemu dengan orang-orang yang berbeda agamanya, berdialog
langsung dan hal-hal menarik lainnya. Peserta didik akan lebih cepat memahami nilai-
nilai keindahan toleransi yang disampaikan oleh guru, bahkan peserta didik bisa
langsung mengimplementasikan nilai-nilai toleransi tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
Dari hasil analisis penentu penyebab masalah diatas, maka penulis hendak
melakukan pembelajan dengan judul Memahami Pentingnya Sikap Toleransi dalam
Keseharian Hidup menggunakan Metode Problem Based Learning.

D. Rencana Aksi
1. Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
a. Guru memutarkan media pembelajaran video tentang sikap intoleransi
b. Peserta didik diminta untuk menyimak dan mengamati video tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hasil
pengamatannya (Berpikir kritis)
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain untuk
menanggapi permasalahan yang disampaikan temannya (Berpikir kritis)
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
a. Dikelas IV B terdapat 29 peserta didik, kemudian peserta didik dibagi menjadi
5 kelompok. Empat kelompok terdiri dari enam orang, dan satu kelompok
berjumlah lima orang.
b. Guru memberikan LKPD pada setiap kelompok untuk didiskusikan
(Kolaborasi)
c. Setiap anggota kelompok memahami dan mengerjakan tugas yang sudah
diberikan
3. Membimbing penyelidikan
a. Setiap kelompok berdiskusi memecahkan masalah dengan menggunakan
berbagai sumber belajar seperti buku, internet, dan sumber lainnya (HOTS)
b. Guru membimbing dan memastikan setiap peserta didik memperoleh
data/informasi yang valid
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
a. Data/informasi yang diperoleh setiap peserta didik kemudian digunakan dalam
diskusi kelompok
b. Hasil diskusi kelompok berupa pemecahan masalah atau solusi (pemecahan
masalah)
c. Pemecahan masalah atau solusi yang disepakati dibuat dalam bentuk karya/peta
konsep (kreativitas dan inovasi)
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:
a. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi/memberi masukan (komunikasi)
b. Setiap peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan hasil diskusi (Literasi)

Anda mungkin juga menyukai