Anda di halaman 1dari 7

PENGINDENTIFIKASIAN PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

Makalah ini Disusun Sebagai Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Semester IV

Dosen Pengampu Dr. Naharus Surur M.Pd.

Disusun oleh :
NAMA : RIZKY HERJANANTO PUTRO

PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI

NIM : K5418066

KELAS : B

Surakarta

2020
SOAL
1. Identifikasi berbagai permasalahan yang sering muncul pada peserta didik di sekolah!
JAWAB
A. Bidang Karir
Bidang Karir merupakan suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling/konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan
dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
B. Tujuan
Tujuan dari Bidang Sosial dalam Bimbingan Konseling ini membantu peserta
didik/konseli agar mampu diantaranya :
1. Berempati terhadap kondisi orang lain,
2. Memahami keragaman latar sosial budaya,
3. Menghormati dan menghargai orang lain,
4. Menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku,
5. Berinteraksi sosial yang efektif,
6. Bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan
7. Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

C. Ruang Lingkup
Lingkup materi bimbingan dan konseling sosial meliputi : pemahaman keragaman
budaya, nilai-nilai dan norma sosial, sikap sosial positif (empati, altruistis, toleran,
peduli, dan kerjasama), keterampilan penyelesaian konflik secara produktif, dan
keterampilan hubungan sosial yang efektif.
D. Identifikasi Masalah
Ada beberapa Contoh Permasalahan Sosial :
a. Masalah Sosial yang terdiri dari:
1. Kurang menyenangi kritikan orang lain.
2. Kurang memahami etika pergaulan.
3. Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis.
4. Kurang mampu menyesuaikan diri.
Penyakit sosial yang timbul seperti ;
Tawuran, gang motor, pemalakan, pencurian.
Ada 2 Faktor Besar Penyebab munculnya permasalahan Sosial Peserta Didik :

a. Faktor Pribadi :
• Penyakit kronis (Menjadi Minder dan Canggung)
• Cacat intelektual atau kognitif
• Kesulitan atau gangguan perilaku atau perkembangan
• Masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan
• Riwayat penyalahgunaan dan penelantaran
• Miskin konsep diri atau harga diri
• Keterampilan komunikasi yang buruk
• Keterampilan sosial yang buruk

b. Faktor Sekolah :
• Ditindas
• Tidak menyukai, atau tidak merasa terhubung dengan budaya sekolah atau
lingkungan
• Mata pelajaran sekolah tidak disukai, tidak menyukai pilihan mata pelajaran,
atau tidak merasa tertantang dengan pelajaranya
• Sekolah yang buruk atau kurang dukungan akademik, terutama dalam kaitannya
dengan beban pelajaran yang berat
• Tidak bergaul dengan guru atau siswa lain di sekolah
• Bolos sekolah karena salah satu alasan di atas

c. Faktor Lingkungan

• Keluarga (Broken Home)


• Pergaulan
b. Strategi Guru Bimbingan dan Konseling :
a. Konsultasi
Dalam tahap ini merupakan strategi yang penting karena konsultasi dalam program
bimbingan konseling di pandang sebagai suatu proses menyediakan bantuan teknis
untuk guru, orang tua, dan konselor lainnya untuk memperbaiki masalah murid di
sekolah.
b. Penelitian
Pada tahap penelitian ini, Guru BK melakukan penelitian terhadap murid yang
mengalami masalah dalam pribadi sosial tersebuat. Seperti contoh di lingkungan
keluarga yang broken home atau mempunyai masalah dengan teman di kelas, dalam
hal ini guru BK harus aktif dalam penelitian tersebut untuk mengetahui permasalahan
yang dihadapi murid tersebut.
c. Tatap Muka Individual
Guru BK harus mengadakan tatap muka dengan murid yang mempunyai masalah
tersebut dengan metode wawancara kepada murid dengan perkataan yang halus
jangan sesekali guru bk melakukan kekerasan atau membentak, misalnya guru bk
dengan memangil siswa tersebut kemudian diarahkan ke ruangan bk dengan
tujuan agar murid bisa mengubah sikap dan perilaku murid. Dengan pertanyaan yang
menyangkut dalam masalah yang dihadapi murid tersebut.

Mengidentifikasikan permasalahan bidang sosial yang biasa muncul pada peserta didik sekolah

Permasalahan pada bidang sosial yang seringkali muncul pada peserta didik di sekolah
dapat berupa permasalahan yang berkaitan pada pemahaman aspek keragaman budaya, nilai dan
norma sosial, sikap sosial positif ( berupa kepekaan sosial, empati, altuiris, toleran, peduli, dan
kerjasama ), keterampilan terhadap penyelesaian konflik secara profuktif serta keterampilan
hubungan sosial yang efektif. Sehingga dalam hal ini posisi kita sebagai pendidik tentu akan
memiliki peran yang sangat penting untuk mengetahui dan memahami atas permasalahan bidang
sosial yang memiliki tujuan setidaknya mampu mengatasi permasalahan sosial yang dialami oleh
peserta didik, dengan harapan peserta didik akan mampu menyesuaikan dirinya dengan nilai dan
norma yang berlaku baik di lingkungan sekola, maupun lingkungan sosial kemasyarakatannya.
Mengutip melalui pendapat W.S. Winkel, memberikan bimbingan dalam permasalahan
pada bidang sosial kepada pribadi peserta didik dan dalam menghadapi keadaan batinnya diakui
mampu mengatasi pergumulan-pergumulan yang ada didalam hatinya sendiri di bidang pribadi
sosial sehingga diharapkan peserta didik secara individu mampu mengatur pribadinya serta dapat
membina hubungan yang baik dengan lingkungan ( pergaulan sosial ) serta mampu dalam
melakukan penyelesaian konfilik yang sedang dihadapinya. Bimbingan dalam permasalahan
bidng sosial pun bertujuan agar mampu membantu dalam memahami siswa yang dikaitkan
dengan lingkungan serta etika bergaul dengan dilandasi budi pekerti dan tanggung jawab secara
sosial.

Selanjutnya, terkait beberapa permasalahan bidang sosial yang biasa muncul pada peserta
didik di sekolah antara lain : bullying, penyakit sosial seperti tawuran, geng motor, pemalakan,
pencurian, kemudian masalah sosial yang berkaitan dengan sikap peserta didik yang kurang
dalam memahami etika bergaul, atau memiliki kelemahan dalam bidang penyesuaian dengan
lingkungan pergaulan bersama dengan teman sebaya. Lalu apa penyebab dari permasalahan
bidang sosial yang seringkali dihadapi oleh peserta didik di sekolah, berikut dijabarkan latar
belakang permasalahan beserta upaya dan cara mengatasi permasalahan-permasalahan bidang
sosial tersebut :

1. Bullying

Fenomena bullying kerapkali menimpa pada peserta didik sekolah yang seringkali
dilakukan oleh teman-teman sebaya nya, bahkan dilakukan pula oleh senior tingkat atas dengan
subjek pribadi peserta didik itu sendiri. Bullying juga merupakan tindakan yang sifatnya
menyakiti seseorang baik secara verbal dengan pemanggilan nama, mengejek, mengitimidasi,
serta menghina dalam bentuk homophobia atau rasisme selain itu bullying pada peserta didik juga
kerapkali dalam bentuk fisik seperti menendang, memukul, mendorong dan merusak property
milik korban bullying yang menyebabkan munculnya kerusakan pada jangka pendek dan jangka
panjang.

Sehingga dalam hal ini peran pendidik dan sekolah sebagai garda terdepan bagi peserta
didik korban bullying adalah dengan mensosialisasikan kepada kepada murid dengan menjadikan
salah satu topic pembahasan didalam pembelajaran, dengan kata lain akan memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk memahami bullying dan jenisnya. Selanjutnya pendidik
harus bersikap responsive dengan segera mengambil tindakan tegas ketika terjadi intimidasi yang
menyasar peserta didik, misalnya dengan mengajak bicara langsung pelaku bullying mengenai
maksud dan tindakan yang dilakukan terhadap korban. Dan terakhir, adalah dengan melibatkan
peran serta orangtua untuk ikut melaporkan dan melakukan pengawalan isu pencegahan bullying
yang menimpa peserta didik.

2. Penyakit Sosial

Dalam hal ini, penyakit sosial yang sudh kerapkali menjadi fenomena yang
memprihatinkan bagi peserta didik diantaranya tawuran pelajar,geng motor, permalakan, dan
pencurian. Jika menelusuri kembali apa yang menjadi motif beserta dampak yang ditimbulkan
tentu akan berdampak pada terganggunya ketertiban, ketentraman, serta keamanan di lingkungan
masyarakat, pasalnya masalah ini sering dilakukan dan melibatkan tidak hanya pelajar pada satu
sekolah saja, namun juga melibatkan pelajar lain sekolah yang bersatu dalam sebuah gank. Tidak
lain yang seringkali menjadi latar belakang permasalahan ini muncul adalah tidak adanya figure
yang dapat dijadikan role mode oleh peserta didik, serta dipengaruhi oleh iklim lingkungan
masyarakat dengan sosialisasi negative.

Maka dalam hal ini peran pendidik dan sekolah juga sangat diharapkan mampu untuk
mengatasi permasalahan bidang sosial yang terjadi pada peserta didik di sekolah, misalnya
dengan memberikan arahan layanan bimbingan pribadi sosial kepada peserta didik dengan tujuan
untuk memantapkan kepribadian serta mengembangkan proses komunikasi yang baik sehingga
nantinya diharapkan mampu untuk menciptakan mindset atau pola pikir bagi peserta didik untuk
tidak melakukan perbuatan penyimpangan masalah sosial lagi, sehingga diharapkan nantinya
peserta didik mampu memiliki sikap positif atau respect pada dirinya sendiri, dan impact yang
ditimbulkan jika ia melakukan tawuran pelajar atau penyakit sosial lainnya.

3. Peserta Didik Kurang Memahami Etika Bergaul

Dalam konteks ini yang dijelaskan adalah konteks etika pergaulan pada lingkungan
sekolah tempat peserta didik belajar, misalnya kurangnya kepekaan sosial yang dimiliki oleh
peserta didik, etika bergaul yang buruk seperti tidak sopan kepada guru, maupun orang yang lebih
tua yang berada di lingkungan sekolah, lalu merokok pada jam sekolah, colut, membolos jam
pelajaran dan bersikap arrogant terhadap nasehat yang diberikan kepada peserta didik.
Sehingga dalam hal ini peran pendidik adalah untuk memberikan layanan bimbingan
sosial kepada peserta didik menjadi sangat penting baik dalam memberikan pelayanan orientasi
sebagai upaya dalam membantu memahami lingkungan baru peserta didik, dan mempelajari
onyek-obyek dalam rangka untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan sekolahnya, maka
penyelesaian ini tentu akan mampu memberikan sifat bantuan layanan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai