Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PENGUMPULAN DATA

A.PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

1.PELAKSANAAN STUDI KASUS

Study kasus ini dilaksanakan pada bulan mei-juni terhitung mulai tanggal 29 oktober sampai tanggal 5
november 2022

2.TEMPAT PELAKSANAAN STUDY KASUS

tempat pelaksanaan study kasus adalah di dua lokasi yang berbeda. hal ini terjadi karena keterbatasan
waktu yang dimiliki klien dan tim observer dimana klien dapat meluangkan waktunya hanya di sore hari
dan dilakukan selama kurang lebih 2 jam saja. lokasi pertama adalah di rumah klien yaitu di salam, patuk,
gunung kidul, di lokasi pertama ini observer melakukan observasi sekaligus meminta izin untuk melakukan
study kasus terhadap masalah klien. lokasi kedua dilakukan di rumah salah satu observer yaitu di bantul, di
lokasi kedua ini observer melakukan wawancara mengenai masalah ketergantungan yang dialami klien

3.METODE PENGUMPULAN DATA

metode pengumpulan data yang digunakan selama proses pengumpulan data study kasus ini adalah metode
observasi dan wawancara. metode observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
terhadap kondisi fisik klien dan sekilas hubungan klien dengan keluarga klien yang bersangkutan. apakah
nampak gejala-gejala sesuai jenis masalah yang teridentifikasi ataukah tidak. metode wawancara digunakan
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien mengenai masalah ketergantungan yang dialami.
pada pengumpulan data study kasus ini tidak digunakan metode dokumentasi, hal ini dikarenakan adanya
kesepakatan antara klien dengan observer agar proses wawancara terkesan nyaman dan tidak mengandung
unsur untuk mengekspos klien.

4.SUMBER DATA
adapun yang menjadi sumber data untuk study kasus ini adalah tiga sumber data, yaitu:

a.klien yang bersangkutan

b.ibu klien

c.teman klien

b.hasil pengumpulan data

1.HASIL OBSERVASI

proses pengumpulan data yang pertama dilakukan menggunakan metode observasi. observasi dilakukan
pada hari kamis, 31 mei 2012 yang bertempat di rumah klien. berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa klien sebenarnya adalah wanita yang tidak nyaman berada dirumah. hal itu dikarenakan
klien terlahirdari keluarga yang tidak memiliki cukup waktu untuk klien dan memiliki tetangga yang cukup
mengganggu klien , hal tersebut terlihat ketika dilakukan observasi, klien sedang berinteraksi dengan anak
tetangga yang terkesan nyaman dan asik. keadaan keluarga klien juga tergolong cukup harmonis. hal ini
dikarenakan klien memiliki hubungan yang baik dan erat dengan saudara lainnya. hubungan dengan orang tua
juga terlihat cukup baik, klien memiliki ibu yang cukup ramah dan sabar, serta ayah yang terkesan tegas dan
tidak banyak berbicara. berdasarkan observasi yang telah dilakukan, memang terlihat jelas bahwa klien
memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, hal tersebut terlihat dari sikap manja yang ditunjukkan
klien terhadap ibu seperti duduk menyender kepada ibu, bahasa yang digunakan terdengar memanja, dan
tingkah laku yang kekanak-kanakan saat berdekatan dengan ibu. kondisi ekonomi keluarga tergolong cukup
memenuhi kebutuhan, yang dapat dilihat dari kondisi tempat tinggal dan fasilitas yang dimiliki klien.

2.HASIL WAWANCARA DENGAN IBU KLIEN

proses pengumpulan data berikutnya dilakukan menggunakan metode wawancara. wawancara dilakukan pada
hari kamis, 31 mei 2012 yang bertempat di rumah klen. ketika ditanya mengenai sikap manja yang dimiliki
klien, ibu klien menceritakan bahwa klien cenderung bersikap manja karena klien merupakan anak terakhir
yang paling manja diantara saudaranya yang lain. ibu klien memaparkan bahwa klien bersikap demikian karena
dirumah klien merupakan anak satu-satunya yang tinggal bersama dengan orang tua, sedangkan ketiga saudara
lainnya sudah berumah tangga dan tinggal di rumahnya masing-masing, sehingga perhatian yang diberikan sang
ibu lebih banyak dicurahkan pada klien. ibu klien juga menjelaskan bahwa beliau cukup nyaman dengan
perilaku klien yang manja, karena ibu klien juga tidak mau ditinggal lama oleh anak bungsunya tersebut. ibu
klien mengaku bahwa beliau memiliki kecemasan yang berlebihan ketika anak bungsunya tersebut sedang
diluar rumah dan tidak ada kabar.

3.HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN KLIEN

agar pengumpulan data lebih mendalam, maka diperlukan data dari pihak lain yang memiliki hubungan denga
subjek. oleh karena itu, pengumpulan data yang dilakukan oleh observer yakni melakukan wawancara dengan
teman klien. teman klien yang dijadikan sumber informasi ini merupakan teman terdekat klien sejak smp
hingga sekarang, sehingga teman klien tersebut dianggap cukup mengenal bagaimana sikap yang dimiliki klien.
demi menjaga kerahasiaan identitas, maka nama teman klien tersebut kami samarkan menjadi kokom.

wawancara dilakukan dengan saling terbuka karena selama ini teman klien juga sudah memahami apa yang
dialamai oleh klien dan sudah menganggap klien sebagai bagian dari keluarganya sendiri. dijelaskan oleh
kokom bahwa klien sudah memiliki sifat itu sejak perkenalanya dari smp hingga sekarang ini. awalnya kokom
dan teman-temanya suka sekali mengejek klien akan sifat manjanya tersebut. akan tetapi lama-kelamaan kokom
tau bahwa klien memang pribadi yang manja.

hal itu terbukti ketika kokom dan semua teman-teman dekatnya main dengan klien, klien secara spontan
mengeluh kangen ibu dan sering mengeluh ingin pulang terus. kokom mengatakan bahwa klien memang manja
dengan ibunya. klien cenderung ke ibu karena ibu klien cenderung sabar dan mengerti akan diri klien. pernah
suatu saat ketika kokom main dengan klien dirumahnya, klien tidak segan-segan meminta ibunya untuk
menyuapinya saat kokom dan teman-temanya sedang makan siang bersama. hal lain juga terbukti bahwa ibunya
sangat menyanyangi klien adalah ketika puasa ramadhan klien ingin membatalkan puasa hanya demi sebuah
jambu air, mungkin dari kebiasaan ibu yang seperti itu kokom menilai klien menjadi pribadi yang manja.

hubungan dengan teman-temanya kokom menilai klien ini orang yang supel dan mudah bergaul. terkadang
klien juga sering meminta bantuan kepada teman-temanya jika klien sedang kesulitan. hubungan klien dengan
pacarnya yang jarak jauh juga sering diceritakan dengan kokom, klien juga terkesan manja sekali dengan
pacarnya. semasa sma pun klien juga menjadi anak manja yang inginya diantar jemput sekolah. ini membuat
ayahnya memiliki rutinitas mengantar klien tiap paginya.

sekarang ini klien juga masih bersifat manja baik dengan ibu maupun teman-temanya. tidak jarang kokom
dimintai untuk menemaninya pergi main maupun berbelanja. klien menurut kokom perilaku manjanya justru
semakin menjadi. kokom sering menyindir dan mengoloknya akan tetapi tanggapan klien biasa saja dan justru
malah bangga.

klien pernah menyatakan kepada kokom bahwa dengan perilakunya tersebut klien justru merasa nyaman dan
senang. klien mengakui juga bahwa pisah dengan ibunya merupakan hal terberat dan tidak bisa klien lakukan
dengan alasan apapun. klien juga pernah menolak mantan pacarnya dulu saat diajak menikah, dengan alasan
jangan pisahkan klien dengan ibunya jika memang benar-benar mencintainya. dengan kejadian tersebut justru
klien membuat dirinya sekarang ini sangat manja sekali dengan ibunya bahkan tidak ingin meninggalkan atau
ditinggalakan ibu apapun keadanya. menurut kokom temanya tersebut memang sudah tidak bisa diberi masukan
lagi bahkan sifat manja tersebut dibiarkan mengalir begitu saja karena klien merasa nyaman dan bangga meski
umur klien sudah menginjak 22 tahun dan sebentar lagi menyandang status sarjana.

4.WAWANCARA DENGAN KLIEN

pengumpulan data yang dilakukan oleh observer terhadap perilaku klien membenarkan adanya ketergantungan
yang dimiliki oleh klien. klien ternyata seorang pribadi yang supel dan mudah bergaul dengan teman-temanya.
klien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara yang notabenya kloen tinggal bertiga dirumah dengan
kedua orang tuanya. klien termasuk anak perempuan yang tau akan tanggunga jawabnya dirumah, pekerjaan
rumah pun klien lakukan sebagai rutinitas harianya. klien merupakan mahasisiwi disalah satu perguruan tinggi
negeri di yogyakarta. saat ini klien sedang menjalani masa skripsi.

wawancara tersebut mendapatkan pernyataan bahwa klien merupakan anak yang manja kepada ibunya. klien
sering bersikap manja dengan ingin disuapi ,dipangku ibunya bahkan sering tidur dengan ibunya. klien
berperilaku seperti itu karena keterbiasaan pola asuh orang tuanya dari kecil. meskipun dididik untuk belajar
mandiri klien merasa sampai saat ini memang belum bisa. dalam keluarganya yang bekerja adalah ayah,
sedangkan ibu tinggal dirumah. dalam keseharianya ayah yang bekerja sebagai pns cenderung jarang
bersenggama lebih dengan klien dikarenakan ayah bekerja dari jam 07.00 hingga 14.00. ayahnya tergolong
pribadi yang keras dan disiplin sehingga klien kurang dekat denganya, sedangkan ibunya termasuk pribadi yang
sabar dan suka bercanda.

dari sikap ibunya yang seperti itulah klien merasa dirinya lebih nyaman dekat dengan ibunya, bahkan dalam hal
bercerita apapun klien sangat terbuka dengan ibu. misalkan dalam hal berpakaian, kuliahnya, maupun masalah
pacaran, klien diskusikan dengan ibunya. hubungan komunikasi dengan kedua orang tuanya terjalin baik, sering
dilakukan saat makan malam maupun saat berkumpul bersama dimalam hari.

pendidikan orang tua klien memang berbeda, maksudnya sikap orang tua kepada klien bisa dikatakan spesial,
dikarenakan kakak klien lahir pada tahun 70-an sehingga cara mendidik yang diterapkan berbeda sesuai dengan
bagaimana pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. karena hal tersebut pribadi klien tersebut terbentuk dari
perilaku pendidikan orang tuanya, yang sekarang ini juga diakui klien bahwa dirinya sangat manja dengan
orang tuanya, khususnya dengan sang ibu.

klien mengakui bahwa sifatnya tersebut memang tidak sepantasnya dilakukan dalam usianya yang sudah remaja
akhir, akan tetapi klien juga tidak bisa jauh dari ibunya. hal ini terbukti ketika klien pergi jauh ia akan
merasakan itu sebagai siksaan terberat dalam hidupnya karena jauh dari ibu, bahkan klien tidak malu untuk
menangis ketika hal tersebut dialaminya. klien sejak kecil tidak terbiasa berpisah dengan orang tuanya, maka
klien menganggap kejadian itu sebagai beban jika harus jauh dengan ibunya.

selama klien kuliah, status klien memang menjadi anak kos, tetapi status itu hanya bertahan beberapa hari saja.
klien ternyata tidak betah tinggal di kost dan mengambil keputusan untuk pulang pergi kuliah dengan
mengendarai motor saja. kamar kost yang klien sewa hanya dijadikan tempat beristirahat ketika menunggu
jadwal pergantian kuliah. hal ini membuat klien tidak dapat memutuskan permasalahanya sendiri, jadi klien
melibatkan ibunya dalam permasalahnya tersebut.

klien juga sering meminta sesuatu kepada orang tuanya, jika tidak dituruti klien mengaku bahwa dirinya akan
menangis dan mengurung diri dikamar sampai tertidur. nantinya setelah bangun klien merasa sudah biasa saja
meskipun raut wajah cemberut itu masih akan nampak dalam wajah klien atas kekecewaanya. namun kadang
orang tua tiba-tiba memberi sesuatu yang klien minta meskipun sudah beberapa hari kemudian.
pergaulan klien dengan teman-temanya cukup terbilang baik. klien merasa mudah bergaul dengan siapa saja,
dan klien cepat akrab dengan orang meski baru dikenalnya. dalam bermain dengan teman-temanya klien
kadang sering diledek oleh teman-temanya dengan sebutan anak manja, tetapi klien merasa dirinya biasa saja
dan dia menanggapi dengan senyuman saja. klien juga merasa dia tidak ketergantungan denga temanya, selama
klien masih bisa mengerjakan sendiri.

orang tua klien juga membatasi pergaulannya dengan teman-temanya. orang tuanya sangat disiplin sekali dalam
hal pergaulan. hal ini terbukti ketika klien main , orang tua mangharuskan untuk pulang jam 17.00 dan harus
jelas dengan siapa bermain dan kemana klien bermain. kalau melewati batas sampai rumah pasti klien akan
diceramahin dan ditanya-tanya bahkan akan didiamkan. klen memiliki hubungan yang cukup baik dengan
pacarnya. komunikasi yang terjadi diantara mereka berdua juga cukup lancar. karena komunikasi dan
kepercayaan itu kunci paling utama bagi orang yang menjalani long distance. klien mengakui dia tidak
ketergantungan dengan pacar, akan tetapi klien cenderung manja dengan pasanganya.

Anda mungkin juga menyukai