2007) mengemukakan secara khusus tujuan konseling psikoanalisis adalah: 1.Meningkatkan kesadaran dan kontrol ego
terhadap impuls-impuls dan berbagai bentuk dorongan naluriah yang tidak rasional. 2.Memahami sifat dan macam-macam
mekanisme pertahanan ego sehingga lebih efektif, lebih matang,dan lebih dapat diterima. 3.Mengembangkan kemampuan
untuk membentuk dan sehat dengan cara yang menghargai hak-hak pribadi dan orang lain. Sedang menurut pendapat lainnya
yaitu Sayekti Pujosuwarno(1993:45) terdapat dua pokok tujuan konseling psikoanalis,yaitu: 1.Untuk menolongin dividu
mendapatkan pengertian yang terus menerus daripada mekanisme penyesuaian dirimereka sendiridan dengan demikian
menolong mereka menyelesaikan masalah dasar yang mereka hadapi. 2. Untuk membentuk kembali struktur karakter individu
dengan menggunakan yang taksadarmenjadisadarpadadiriklien.Prosesnya berpusat pada menghidupkan kembali pengalaman
masa kanak-kanak. Fungsi konselor dalam konseling psikoanalisis sangat dominan.Konselor menentukan proses dan arahan
konseling.Peran dan fungsi konselor pada pendekatan psikoanalisis adalah: 1.Sedikit bicara tentang dirinya dan jarang sekali
menunjukkan reaksi pribadinya. 2.Percaya bahwa apapun perasaan konseli terhadap konselor merupakan produk dari
perasaannya yang diasosisasikan dengan orang yang penting di masalalunya. 3.Melakukan analisis terhadap perasaan -
perasaan konseli adalah esensiterapi. 4.Menciptakan susana agar konseli merasa bebas mengekspresikan pikiran –pikiran yang
sulit setelah beberapa kali pertemuan tatap muka. Dengan cara meminta konseling berbaring disofa dan terapis duduk diarah
belakang kepala konseli sehingga tidak terlihat. 5.Berupaya agar konseli mendapat wawasan terhadap permasalahan dengan
mangalami kembali dan kemudian menyelesaikan masalalunya. 6.Membantu konseli menemukan kebebasan bercinta, bekerja,
danbermain. 7.Membantu konseli menemukan kesadaran diri,kejujuran dan hubungan pribadi yang efektif, dapat mengatasi
kecemasan dengan cara realistis dan dapat mengendalikan tingkah laku impulsif dan irasional.