Anda di halaman 1dari 13

A.

PENGERTIAN DAN PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK


Menurut Forsyth, (2010:3) kelompok adalah hubungan dua orang atau lebih
individu dalam suatu hubungan sosial.Terbentuknya sebuah kelompok itu sendiri
pada dasarnya didukung dan terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang
dalam beberapa situasi tertentu, kumpulan orang-orang itu kemudian menjunjung
suatu atau beberapa kualitas tertentu, sehingga dengan demikian kumpulan
tersebut terbentuklah menjadi sebuah kelompok.
1. Unsur Kuantitas dan Kualitas
Ukuran suatu kelompok dapat dilihat dari unsur kuantitas dan kualitas yang ada
pada diri individu atau kelompok. Unsur atau ciri yang ada di dalam kumpulan
orang orang itu hanya satu yaitu “kuantitas. Unsur “kuantitas” dapat meningkat
secara signifikan apabila diwarnai oleh unsur “kualitas”, yaitu kumpulan orang-
orang tersebut di atas mulai tumbuh inisiatif atau dorongan untuk saling
berinteraksi satu sama lain. Adanya suatu kelompok tidak harus diawali dengan
adanya kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terbentuk apabila sebelum
orang-orang yang berkumpul terlebih dahulu mereka diberikan informasi tujuan
yang akan dicapai dan peranan masing-masing anggota kelompok.
2. Kumpulan Orang, Kerumunan, dan Kelompok
kumpulan orang-orang” tersebut dapat menjadi suatu “kelompok”. Apabila
sejumlah orang-orang itu, masing-masing tidak mempunyai hubungan apa-apa
atau biasa disebut dengan kerumunan. Adanya suatu kelompok tidak harus
diawali dengan adanya kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terjadi, yaitu
apabila sebelum orang-orang yang bersangkutan berkumpul terlebih dahulu
kepada mereka telah diberitahukan informasi (tujuan) yang akan dicapai dan
peranan mereka masing-masing. dapat disimpulkan bahwa kerumunan adalah
berkumpulnya sejumlah orang yang masing masing tidak mempunyai hubungan
satu sama lain, orang-orang tersebut berkumpul karena ada objek yang menarik
perhatian mereka. Sedangkan kelompok adalah berkumpulnya sejumlah orang
yang saling berkaitan satu sama lain Kerumunan dapat berubah menjadi
kelompok, apabila unsur-unsur hubungan antara orang-orang yang ada di
dalamnya ditingkatkan.
3. Karakteristik Kelompok
faktor utama dalam terbentuknya suatu kelompok, yakni adanya unsur/faktor
pengikat sebagai norma bersama yang berfungsi untuk
mengarahkan/menjembatani suatu kelompok. Faktor pengikat ini dapat juga
disebut sebagai karakteristik kelompok yang dapat muncul dan berkembang di
dalam suatu kelompok. Prayitno, (1995) dan Forsyth, (2010: 12) menyebutkan
faktor faktor pengikat dalam suatu kelompok, antara lain:
a. terjadi interaksi antara orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau
kerumunan itu;
b. terbentuknya ikatan emosional antaranggota kelompok sebagai pernyataan
senasib,seperjuangan, dan kebersamaan;
c. anggota memiliki tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai;
d. terjadi suasana mempengaruhi dan terpengaruhi antaranggota kelompok
sehingga menimbulkan suasana ketergantungan antaranggota;
adanya kepemimpinan (leadership) yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan
atau kepentingan bersama, dan;
f. norma yang diakui dan diikuti secara penuh oleh mereka yang terlibat di
dalamnya.
B. JENIS-JENIS KELOMPOK
1. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kelompok primer yaitu suatu kelompok yang mana hubungan yang terjalin di
dalam kelompok tersebut diwarnai oleh hubungan pribadi yang akrab dan
kerjasama terus menerus di antara para anggotanya.
2. Kelompok Sosial dan Kelompok Psikologikal
Dalam pengklasifikasian ini, jenis-jenis kelompok dibedakan terutama sekali atas
dasar yang ingin dicapai. Pada kelompok sosial, tujuan yang hendak dicapai
biasanya tidak bersifat pribadi (impersonal), melainkan merupakan tujuan
bersama dan untuk kepentingan bersama para anggota kelompok. Sedangkan,
kelompok psikologikal yaitu kelompok yang dibentuk atas dasar mempribadi
(personal), dimana para anggota kelompok biasanya didorong oleh kepentingan
antarpribadi.
3. Kelompok Terorganisasikan dan Kelompok Tidak Terorganisasikan
Kelompok yang terorganisasikan yaitu suatu kelompok yang terbentuk
berdasarkan tata aturan yang disepakati secara bersama dan bersifat tegas. Ciri
utama pada kelompok terorganisasikan ialah adanya pemimpin (leader) yang
secara jelas mengatur dan memberi kemudahan serta mengawasi jalannya peranan
masing-masing anggota kelompok.
4. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Menurut Prayitno, (1995) kelompok formal yaitu suatu kelompok yang terbentuk
berdasarkan aturan tertentu yang bersifat resmi (tertulis). Gerak dan arah kegiatan
kelompok formal lebih cenderung diatur dan tidak boleh menyimpang dari
ketentuan yang telah dibuat untuk itu. Sedangkan kelompok informal, yaitu suatu
kelompok yang dibentuk dengan tidak didasarkan pada hal-hal resmi (tertulis)
sebagaimana pada kelompok formal. Pada kelompok informal, gerak dan arah
kegiatan kelompok lebih didasarkan oleh kemauan, kebebasan dan/atau selera
orang-orang yang terlibat di dalamnya.
5. Kelompok Sukarela dan Kelompok Tidak Sukarela
Selain keempat jenis kelompok sebagaimana yang telah disebutkan di atas, jenis
kelompok dapat juga diklasifikasikan berdasarkan sifat keanggotaanya, yaitu
dibagi ke dalam kelompok sukarela dan kelompok tidak sukarela. Kelompok
sukarela, yaitu suatu kelompok yang dibentuk berdasarkan keinginan pribadi
masing-masing anggota. Prayitno, (1995) mengungkapkan sekurang-kurangnya
tiga alasan yang mendasari mengapa seseorang mau memasuki suatu kelompok
secara sukarela, yaitu:
a. dalam kelompok itu dapat dicapai tujuan atau kepentingan pribadi yang
penting, misalnya kedudukan dan penghargaan;
b. kelompok itu menyajikan kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti diskusi,
menjelajah alam, darmawisata, olahraga, dan lain sebagainya,
dan;
c. Dengan memasuki kelompok itu kebutuhan-kebutuhan tertentu dapat terpenuhi,
seperti kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, kebutuhan akan dikenal oleh
orang lain, kebutuhan akan rasa aman, dan lain sebagainya.

A. Bimbingan Kelompok
1. Pengertian Bimbingan Kelompok
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli
kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang yang dibimbingan dapat mengembangkan kemampun dirinya
sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Kelompok adalah
layanan yang membantu klien atau peserta didik dalam pengembangan pribadi,
kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier dan pengambilan keputusan
serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok sedangkan
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana
kelompok. Gazda mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah
merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok peserta didik untuk membantu
mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan
bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang
bersifat personal, vokasional, dan sosial. Menurut Winkel dan Sri Hastuti,
bimbingan kelompok merupakan salah satu pengalaman melalui pembentukan
kelompok yang khas untuk keperluan pelayanan bimbingan kelompok. Thantawy
menjelaskan pengertian bimbingan kelompok merupakan salah satu upaya yang
diberikan kapada beberapa individu dalam stuasi kelompok, dengan sasaran
kelompok tetap adalah individu yang memiliki masalah yang sama. Sitti Hartinah
mengemukakan bahwa bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang
dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus agar individu
tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok


Adapun tujuan layanan bimbingan kelompok menurut beberapa para ahli.
Menurut Halena tujuan dari layanan bimbingan kelompok yaitu untuk
mengembangkan langkah-langkah bersama untuk menangani permasalahan yang
dibahas di dalam kelompok, dengan demikian dapat menumbuhkan hubungan
yang baik antar anggota kelompok, kemampuan berkomunikasi antar individu,
pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, dapat mengembangkan
sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana
terungkap didalam kelompok. Sedangkan menurut Bennet tujuan layanan
bimbingan kelompok adalah
sebagai berikut:
a. memberikan kesempatan-kesempatan pada peserta didik belajar hal-hal penting
yang berguna bagi pengarahan dirinya yang kaitan dengan masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi dan sosial;
b. memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok;
c. bimbingan secara kelompok lebih ekonomis dari pada melalui kegiatan
bimbinganindividual; dan
d. untuk melaksanakan layanan konseling individu secara lebih efektif.
denganmemepelajari masalah-masalah yang umum dialami oleh individu dan
dengan meredakan atau menghilangkan hambatan-hambatan emosional melalui
kegiatan kelompok, maka pemahaman terhadap masalah individu menjadi
lebihmudah.
3. Unsur-Unsur Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
unsur-unsur terpenting dari bimbingan kelompok diantarnya adalah
dinamika kelompok, pemimpin kelompok dan anggota kelompok serta
tahapantahapan bimbingan kelompok yang harus ada agar tercapai tujuan dari
bimbingan kelompok.
a. Dinamika kelompok
Shertzer dan Stone mengemukakan definisi dinamika kelompok yaitu kuatnya
interaksi antar anggota kelompok yang terjadi untuk mencapai tujuannya. Adapun
aspek-aspek dinamika kelompok menurut Hartinah diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Komunikasi dalam kelompok.
2) Kekuatan di dalam kelompok.
3) Kohesi kelompok

b. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok


Menurut Tatiek
peranan pemimpin kelompok adalah sebagai berikut:
1. memberikan dorongan emosional (emotional stimulation):
memberikan motivasi, memberikan kenyamanan, memimpin untuk
mendapatkan solusi;
2. mempedulikan (caring): memberi dorongan, mengkasihi, menghargai,
menerima, tulus dan penuh perhatian;
3. memberikan pengertian (meaning attribution): menjelaskan,mengklarifikasi,
menafsirkan;dan
4. fungsi eksekutif (excecutive function): menentukan batas waktu,
norma-norma, menetukan tujuan-tujuan dan memberikan saran saran.
sedangkan menurut . Menurut Sukardi peranan anggota kelompok yang harus
dilaksanakan dalam layanan bimbingan kelompok yaitu:
1) membantu terbinanya suasana keakraban antar anggota kelompok;
2) mencurahkan segenap perasaan dalam mengikuti kegiatan kelompok;
3) berusaha agar yang dilakukanya itu membatu tercapainya tujuan bersama;
4) membantu tersusunya aturan kelompok dan melaksanakannya dengan baik;
5) aktif ikut serta dalam kegiatan kelompok;
6) mampu berkomunikasi secara terbuka; dan
7) berusaha membantu anggota lain.

ada tiga unsur pokok dalam bimbingan kelompok yakni;


1. dinamika kelompok yang berfungsi sebagai ruh dalam bimbingan
kemlompok;
2. pemimpin kelompok yang berfungsi sebagai penentu arah jalannya
bimbingan kelompok; dan
3. anggota kelompok yang merupakan unsur penting dalam suatu layanan
bimbingan kelompok.

4. Manfaat Bimbingan Kelompok


Adapun manfaat dari bimbingan kelompok. Teaxler mengemukakan bahwa
bimbingan kelompok mempunyai manfaat tertentu seperti;
a. bimbingan kelompok dapat menghemat waktu khususnya dalam memberikan
layanan-layanan yang berguna untuk para peserta didik;
b. bimbingan kelompok cocok digunakan untuk melaksanakan beberapa kegitan
trutama kegiatan yang bersifat intruksional;
c. bimbingan kelompok menolong individu untuk memahami bahwa orang lain
ternyata mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah yang sama;
d. bimbingan kelompok dapat membantu pelaksanaan konseling individual;dan
e. bimbingan kelompok juga meniliki nilai penyembuhan khususnya untuk
kegiatan role playing, psikodrama, sosiodrama, dinamika kelompok, serta
psikoterapi kelompok.

Manfaat Mengetahui Konsep Diri


yaitu Dengan adanya konsep diri individu memandang atau menilai dirinya
sendiri akan tampak jelas dari seluruh perilakunya, dengan kata lain perilaku
seseorang akan sesuai dengan cara individu memandang dan menilai dirinya
sendiri.

A. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan
kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar
anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Bimbingan kelompok juga
dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam
situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi
ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi dan sosial Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai suatu upaya
bimbingan yang dilakukanmelalui situasi, proses dan kegiatan kelompok.

B. Layanan Bimbingan Kelompok


Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
pengembangankemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi
peserta layanan. layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong
pengembangan. perasaan, pikiran, persepsi, $a$asan dan sikap yang menunjang
perwujudan tingkah laku yang lebih efektif tujuan khusus bimbingan kelompok
ialah
•melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-
temannya.
•melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
•melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman
dalamkelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
•melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
•melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
•melatih siswa memperoleh keterampilan sosial
•membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan
orang lain

C.Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok


Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan
tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
2.Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang
berbagai hal tentang apa yang mereka bicarakan.
3.Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan
mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam
kelompok.
4.Menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap
sesuatu hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang
baik.
5.Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan
hasil sebagaimana apa yang mereka programkan semula.

D.Isi Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik
topik tugas maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas ialah topik atau
pokok bahasan yang diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada
kelompok untuk dibahas. Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok
bahasan yang dikemukakan secara bebas oleh anggota kelompok. Topik-topik
yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik bebas maupun topik
tugas dapat mencakup bidang-bidang pengembangan kepribadian, hubungan
sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama dan lain
sebagainya.

E.Tahap-tahap Bimbingan Kelompok


Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno ada empat tahapan,
yaitu:
1)Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok.
2)Tahap Peralihan
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Adapun
yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu:
Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya
Membahas suasana yang terjadi
Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama.

3)Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok.Tahap ini ada berbagai kegiatan
yang dapat dilaksanakan, yaitu:
Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik
bahasan.
Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu
Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.
Kegiatan selingan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau
topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok.

4)Tahap Pengakhiran
Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, Ada beberapa hal yang dilakukan
pada tahap ini, yaitu:
Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil
kegiatan.
Membahas kegiatan lanjutan. Mengemukakan pesan dan harapan.

F.Teknik Layanan Bimbingan Kelompok


ada beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok,
yaitu
1.Pengembangan Dinamika Kelompok
Secara umum, teknik-teknik yang digunakan oleh pemimpin kelompok dalam
menyelenggarakan layanan konseling kelompok mengacu kepada berkembangnya
dinamika kelompok yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dalam rangka
mencapai tujuan layanan. Teknik-teknik ini secara garis besar meliputi :
Komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka.
Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan,
diskusi, analisis, pengembangan argumentasi.
Dorongan minimal untuk memantapkan respon dan aktivitas anggota
kelompok.
Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan
analisis, argumentasi dan pembahasan.
Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku (baru) yang dikehendaki.
2.Permainan Kelompok
Permainan kelompok yang efektif bercirikan : (1) sederhana, (2)
menggembirakan, (3) menimbulkan suasana relaks dan tidak melelahkan, (4)
meningkatkan keakraban, dan (5) diikuti oleh semua anggota kelompok.

G.Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan Kelompok


layanan bimbingan kelompok memerlukan kegiatan pendukung seperti
1.) aplikasi instrumentasi
2.) Himpunan data
3.) Konferensi kasus
4.) Kunjungan rumah
5.)Alih tangan kasus
catatan Penting yang Harus Diperhatikan Pertama,
Pertama layanan bimbingan kelompok bukan sekedar kegiatan kelompok.
kegiatan bimbingan kelompok mengemban fungsi-fungsi konseling seperti
pemahaman, pencegahan, pengentasan masalah, pengembangan, pemeliharaan
dan fungsi advokasi serta menerapkan prinsip-prinsip dan asas-asas konseling.
Kedua,
kegiatan bimbingan kelompok bukan berarti membimbing kelompok,melainkan
suatu layanan terhadap sejumlah klien &siswa sebagai anggota kelompok
agarsetiap klien &siswa memperoleh manfaat tertentu.
Ketiga,
kegiatan bimbingan kelompok tidak sama dengan diskusi biasa atau
rapat.Sehingga, dalam bimbingan kelompok tidak diperlukan adanya laporan
kelompok dengannotulennya.
Keempat,
heterogenitas dalam kelompok. dinamika kelompok yang kaya dan bersemangat
memerlukan kondisi kelompok yang relatif heterogen sehingga terjadi
prosessaling merangsang dan merespon dengan materi yang bervariasi.
Kelima,
layanan bimbingan kelompok tidak sekedar memberikan informasi kepadaanggota
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai