Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya sistemik dalam mengantarkan individu peserta didik menjadi manusia seutuhnya
mencakup berbagai komponen. Peserta didik sebagai raw input dalam menuju perkembangannya
secara optimal sebagai out came mengalami berbagai prosesi. Pada pendidikan disekolah
sekurang-kurangnya meliputi proses pelayanan pengembangan pribadi dan kesejahteraan peserta
didik, pelayanan pengajaran dan pelayanan administratif. Proses Bimbingan dan Konseling
seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaan sebagai totalitas yang menyangkut potensi-
potensi dan kecenderungan-kecenderungannya, perkembangannya dinamika kehidupannya,
permasalahan-permasalahannya dan interaksi dinamis antar berbagai unsur yang ada. Maka
untuk dapat tercapainya pelayanan Bimbingan dan Konseling dibutuhkan pemahaman terkait
pelayanan-pelayanan yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling..

Bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk layanan pemberian bantuan kepada individu
yang mempunyai suatu masalah. Layanan bimbingan dan konseling ini dapat dibagi menjadi 2,
yakni bimbingan konseling individu dan bimbingan konseling kelompok. Bimbingan konseling
individu dilakukan secara sendiri atau individual saja, tidak ada orang lain yang ikut di dalamnya
kecuali konselor dan individu itu sendiri. Sedangkan bimbingan dan konseling kelompok itu
dilakukan secara bersama-sama dan berkelompok. Biasanya disesuaikan dengan permasalahan-
permasalahan apa yang sedang dihadapi atau berdasarkan masalah-masalah yang sama antara
seseorang dengan orang lainnya. Dengan adanya pengelompokkan ini akan dapat lebih mudah
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara berkelompok. Dalam layanan
bimbingan konseling kelompok ini juga akan dibahas tentang bagaimana tahap-tahap
perkembangan kelompok. Tahap-tahap perkembangan kelompok ini dapat dijadikan sebagai
pedoman atau panduan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok, dan yang
selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan informatif?
2. Apa saja komponen dalam bimbingan informatif?
3. Apa yang dimaksud dengan kegiatan kelompok?
4. Apa saja tahap-tahap kegiatan kelompok dalam bimbingan kelompok?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan informatif
2. Untuk mengetahui komponen dalam bimbingan informatif
3. Untuk pengertian kegiatan kelompok
4. Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan kelompok dalam bimbingan kelompok

1
BAB II

PEMBAHASAN

I. A. Pengertian Bimbingan Informatif

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar
dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan
memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik. Sedangkan informatif adalah segala sesuatu yang bersifat
memberi informasi dan menerangkan sesuatu sehingga penerima informasi memahami
apa yang disampaikan.
Bimbingan kelompok yang bersifat informatif, lebih menekankan aspek
penyampaian informasi kepada individu. Dari bentuk ini, individu memperoleh
sejumlah informasi yang diperlukan. Macam-macam bimbingan kelompok yang
bersifat informatif adalah seperti : Bimbingan dalam pengajaran, ceramah kelas,
pemberian nasihat, pemberian informasi langsung, pemberian informasi melalui media
tulis, cetak, film, dsb.

B. Komponen dalam Bimbingan Informasi


Dalam layanan informasi terlibat tiga komponen pokok yaitu :
1. Konselor
Konselor, ahli dalam pelayanan konseling adalah penyelenggara layanan informasi.
Konselor menguasai sepenuhnya informasi yang menjadi isi layanan, mengenal
dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan informasi dan menggunakan
cara-cara yang efektif untuk melangsanakan layanan.
2. Peserta
Peserta layanan informasi dapat berasal dari berbagai kalangan, siswa di sekolah,
mahasiswa, anggota organisasi pemuda dan sosial politik, karyawan instansi dan
dunia usaha/industri serta anggota-anggota masyarakat lainnya, baik secara
perorangan maupun kelompok. Bahkan narapidana dan mereka yang berada dalam
kondisi khusus tertentupun dapat menjadi peserta layanan asal suasana dan
ketentuan yang berlaku memungkinkannya.Pada dasarnya peserta layanan
informasi pertama-tama menyangkut pentingnya isi layanan bagi (calon) peserta

2
yang bersangkutan. Apabila seseorang tidak memerlukan informasi yang menjadi
isi layanan informasi, ia tidak perlu menjadi peserta layanan
3. Informasi
Jenis, luas dan keadaan informasi yang menjadi isi layanan informasi sangat
bervariasi tergantung pada kebutuhan para peserta layanan. Dalam hal ini
identifikasi keperluan akan penguasaan informasi tertentu oleh para ( calon ) peserta
sendiri, konselor maupun pihak menjadi sangat penting. Pada dasarnya informasi
yang dimaksud mengacu pada seluruh bidang layanan pelayanan konseling yaitu
pengembangan pribadi, sosial, kegiatan belajar, perencanaan karir, kehidupan
berkeluarga dan beragama. Lebih rinci berbagai informasi tersebut dapat
digolongkan ke dalam :
a. Informasi perkembangan diri.
b. Informasi hubungan antar pribadi, sosial, nilai dan moral.
c. Informasi pendidikan, kegiatan belajar dan keilmuan teknologi.
d. Informasi pekerjaan/karir dan ekonomi.
e. Informasi sosial budaya, politik, dan kewarganegaraan.
f. Informasi kehidupan berkeluarga.
g. Informasi kehidupan beragama.

Untuk keperluan layanan informasi, informasi yang menjadi isi layanan


harus spesifik dan dikemas secara jelas dan rinci sehingga dapat disajikan secara
efektif dan dipahami dengan baikoleh para peserta layanan. Informasi dimaksudkan
ini sesuai dengan kebutuhan aktual para peserta layanan sehingga tingkat
kemanfaatan layanan tinggi.

II. A. Pengertian Kegiatan Kelompok

Kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak
dilakukan secara terus menerus. Penyelenggara keitan itu sendiri bisa merupakan
badan, instansi pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga, dll. Biasanya
kegiatan dilaksanakan dengan berbagai alasan tertentu, mulai dari peringatan ulang
tahun sebuah organisasi, kampanye sebuah partai politik, atau bahkan sosialisasi
sebuah kebijakan pemerintah. Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih
yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling
mempengaruhi.

3
Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan,
karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu (para siswa) untuk
berpartisipasi secara baik. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil apabila
dilakukan secara kelompok. Melalui kegiatan kelompok dapat mengembangkan
bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan siswa dapat
menyumbangkan pemikirannya. Dengan demikian muncul tanggung jawab dan rasa
percaya diri.

B. Tahap-tahap Perkembanagan Kegiatan Kelompok


Tahap Pembentukan
Berkat hasil kegiatan awal maka dapat dimulailah pengumpulan para (calon) anggota
kelompok dalam rangka kegiatan kelompok yang direncanakan.
1. Pengenalan dan Pengungkapan Tujuan
Dalam tahap pembentukan ini peranan pemimpin kelompok hendaknya
memunculkan dirinya sehingga tertangkap oleh para anggota sebagai orang yang
benar-benar bisa dan bersedia membantu para anggota kelompok mencapai tujuan
mereka. Peranan ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa hendaknya
benar-benar terwujud. Di sini pemimpin kelompok perlu:
a. Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai melalui kegiatan kelompok itu
dan menjelaskan cara-cara yang hendaknya dilalui dalam mencapai tujuan itu.
b. Mengemukakan tentang diri sendiri yang kira-kira perlu untuk terselenggaranya
kegiatan kelompok secara baik (antara lain memperkenalkan diri secara terbuka,
menjelaskan peranannya sebagai pemimpin kelompok, dan sebagainya).
c. Menampilkan tingkah laku dan komunikasi yang mengandung unsur-unsur
penghormatan kepada orang lain (dalam hal ini anggota kelompok), ketulusan
hati, kehangatan dan empati.
2. Terbangunnya Kebersamaan
Hasil tahap awal suatu kelompok (yaitu menjelaskan dimasukinya tahap
“pembentukkan”), mungkin adalah suatu keadaan di mana para anggota kelompok
itu belum merasa adanya keterikatan kelompok. “kelompok” yang terbentuk
sesudah “tahap awal” yang sedang mengalami tahap pembentukan itu agaknya baru
merupakan suatu kumpulan oran-orang yang saling tidak mengenal. Dalam keadaan
seperti itu peranan utama pemimpin kelompok ialah merangsang dan memantapkan

4
keterlibatan orang-orang baru itu dalam suasana kelompok yang diinginkan dan
juga membangkitkan minat-minat dan kebutuhannya serta rasa berkepentingan para
anggota mengikuti kegiatan kelompok yang sedang mulai digerakkan itu. Pemimpin
kelompok harus mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan perasaan kelompok.
3. Keaktifan Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya pada:
a. Penjelasan tentang tujuan kegiatan.
b. Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota.
c. Penumbuhan sikap saling mempercayai dan saling menerima.
d. Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan suasasa perasaan dalam
kelompok.
4. Beberapa Teknik
a. Teknik “Pertanyaan dan Jawaban”
Salah satu teknik tersebut ialah: para anggota menulis jawaban atas suatu
pertanyaan pada selembar kertas yang disediakan oleh pemimpin kelompok.
Misalnya pertanyaan “siapa saya?” “bagaimana suasana hari ini?” “apakah yang
perlu kita lakukan sekarang?”. Cara ini dapat merupakan awal dari usaha
anggota untuk mengungkapkan diri sendiri.
b. Teknik “Perasaan dan Tanggapan”
Teknik ini adalah mempersilahkan atau meminta masing-masing anggota
kelompok mengemukakan perasaan dan tanggapannya atas sesuatu masalah
atau suasana yang mereka rasakan pada saat pertemuan itu berlangsung. Teknik
merangsang para anggota untuk mengenali masalahnya dan atau perasaannya
sendiri yang mungkin justru perlu menjadi pokok bahasan utama dalam
kelompok itu.
c. Teknik “Permainan Kelompok”
Berbagai permainan kelompok, seperti “Rangkaian Nama”, “Kebun Binatang”,
“Tiga Dot” dapat dipergunakan. Dalam menyelenggarakan permainan
kelompok perlu diingat bahwa tujuan permainan itu adalah penghangatan dan
pengakraban. Oleh karena itu, permaina kelompok yang layak diselenggarakan
dalam tahap ini ialah permainan yang mengandung ciri-ciri:

5
1) Dilakukan oleh seluruh anggota kelompok (termasuk PK).
2) Bersifat gembira atau lucu.
3) Tidak memakan tenaga atau melelahkan.
4) Sederhana.
5) Waktunya singkat.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bimbingan informasi ialah kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk
mengenal lingkungannya yang sekirannya dapat dimanfaatkan untuk masa kini maupun masa
yang akan datang. Bimbingan informasi diharapkan memenuhi kekurangan individu akan
informasi yang mereka perlukan. Informasi itu harusnya diolah dan digunakan oleh individu
untuk kepentingan hidup dan perkembangannya. Bimbingan informasi diselenggarakan oleh
konselor dan diikuti oleh seseorang atau lebih peserta.
Kegiatan kelompok merupaka tehnik dalam bimbingan kelompok yang memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk menyumbang pikirannya dan dapat mengembangkan rasa
tanggung jawab. Kegiatan kelompok merupakan teknik yang dalam bimbingan kelompok karena
kelompok memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-
baiknya. Kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan kelompok, salah satu diantaranya untuk
mengembangkan bakat-bakat khusus.

Anda mungkin juga menyukai