Anda di halaman 1dari 2

RESUME KELOMPOK 4

NAMA :NINDYA PUTRI PRATAMA


NPM : 2011080211

Dengan adanya struktur organisasi, setiap anggota dapat mengetahui peran yang harus dilaksanakan sesuai kedudukan
dalam jenjang organisasi.Seorang pemimpin dapat mengetahui tanggungjawab dan kewajibannya, demikian pula bawahan
dapat melaksanakan tugasnya sebagai tanggungjawabnya masing-masing.Srtuktur organisasi 8 memberikangambaran yang
jelas tentang kedudukan dan tanggungjawab setiap personil dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi.:

1. Kedudukan kompetensi perkembangan pribadi.


Kompetensi merupakan peran penting dalam perkembangan. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk
melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan- ketrampilan, sikap-
sikap dan nilainilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Robbins (2007:38) bahwa kompetensi adalah “kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik.
Sedangkan Zwell (2000) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecakapan
kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:

1) Keyakinan dan Nilai-nilai Keyakinan terhadap diri


2) Keterampilan Keterampilan memainkan peran
3) Pengalaman Keahlian dari banyak kompetensi
4) Karakteristik Kepribadian

2. Perkembangan kompetensi social pada elemen BK.


Standar Kompetensi Guru BK telah dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka fikir yang menegaskan konteks
tugas dan ekspektasi kinerja guru BK ke dalam empat jenis kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalamPermendiknas
No. 27 Tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor, yang diuraikan di bawah ini :
a) Kompetensi Pedagogik
b) Kompetensi Kepribadian
c) Kompetensi Sosial
d) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional berasal dari dua kata yaitu kompetensi dan profesional. Pengertian dasar kompetensi (competency)
adalah “kemampuan atau kecakapan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti “kewenangan/kekuasaan
untuk menentukan (memutuskan sesuatu)”.
Kompetensi sosial adalah kemampuan, kecakapan atau keterampilan individu dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan dan memberi pengaruh pada orang lain demi mencapai tujuan dalam konteks sosial tertentu yang disesuaikan
dengan budaya lingkungan, dan kondisi yang dihadapi serta nilai yang dianut oleh individu). Menurut Buchari Alma dalam
Agus Wibowo, definisi yang lebih terarah dengan mengartikan kompetensi sosial sebagai: “kemampuan guru dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah”.

3. Dasar teori BK
A. Struktur Kepribadian
a) Id :Dalam teori psikonalisa, id merupakan sistem kepribadiaan yang paling dasar yang didalamnya terdapat naluri-naluri
bawaan.
b) Ego :Freud mengemukakan bahwa Ego terbentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil dari hubungan dengan
luar.
c) Super Ego: Menurut Psikoanalisa, super ego adalah suatu sistem kepribadian yang mengandung nilai-nilai dan aturan-
aturan yang digunakan untuk menilai suatu hal yang menunjukan pada suatu kebenaran dan kesalahan.

Perkembangan Kepribadian
Kepribadiaan berkembang sehubungan dengan empat macam pokok sebagai sumber ketegangan, yaitu :
1. Proses pertumbuhan fisiologi (kedewasaan)
2. Frustasi
3. Konflik
4. Ancaman
Tahun pertama kehidupan fase Oral: pada fase ini mulut merupakan daerah pokok dari aktivitas dinamis.
- Usia 1-3 Frase Anal : Fase ini berpusat pada anal (pembuangan kotoran)
- Usia 3-6 fase Phalis: pada masa ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting
- Usia 6-12 fase Latent: pada masa ini impuls-impuls cenderung untuk ada dalam keadaan tertekan.
- Usia 12-18 fase Genital: pada fase ini individu telah berubah dari mengejar kenikmatan, menjadi orang dewasa yang telah
disosialisasikan dengan realitas.
dari hasil Hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai kepribadian, kemampuan intelektual dan kompetensi guru
menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif antara kepribadian dan kemampuan intelektual terhadap
kompetensi guru. Sehingga semakin baik atau tinggi variabel kepribadian dan kemampuan intelektual maka akan semakin
meningkat juga variabel kompetensi guru dan pengaruh diantara ketiga variabel tersebut adalah positif. Hal ini memberikan
kesimpulan bahwa kepribadian dan kemampuan intelektual yang tinggi maka kompetensi guru juga akan lebih baik untuk
menunjang pekerjaan mereka sebagai seorang guru, seperti halnya kemampuan mereka dalam berpikir untuk memahami
keadaan, karakteristik siswa-siswinya.

Anda mungkin juga menyukai