Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

K
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL SENA
RUMAH SAKIT JIWA AMINO SEMARANG

Disusun Oleh:

Freyti. M.E. Tumanduk


1708277

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2017
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN KASUS RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Ruang Rawat : Ruang Sena Tanggal Dirawat : 15 September 2016

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. K Tanggal Pengkajian : 25 September 2017
Umur : 25 Tahun No Rm : 00112865
Alamat : Pemalang Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Informan : Klien dan Perawat Ruang

II. KELUHAN UTAMA


Marah jika ada yang mengganggunya dan tidak mengikuti perintahnya.

III. ALASAN MASUK


Klien mengamuk kurang lebih 4 hari, memukul ibu dan merusak barang.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Klien memiliki riwayat gangguan jiwa di masa lalu, dan sudah masuk rumah sakit
jiwa 1 kali pada tahun 2016. Klien masuk dengan diagnosa yang sama yaitu dengan
masalah Resiko Perilaku Kekerasan. Pengobatan yang dijalani oleh Klien sebelumnya
kurang berhasil.
b. Riwayat Psikososial
Klien pernah menjadi korban kekerasan di usia yang ke 25 tahun dan yang menjadi
pelaku tidak lain yaitu kakak korban sendiri dengan alasan korban bergaul dengan anak-
anak yang urakan. Klien juga seringkali tidak diterima di sekitar lingkungan karena
dianggap bergaul dengan anak-anak yang urakan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga Klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.
V. PENGKAJIAN FISIK
a. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg T : 36,80C
HR : 80x RR : 20x
b. Ukuran
TB : 157 Kg
BB : 48 Cm
c. Keluhan Fisik
Klien tidak memiliki kelainan fisik hanya saja tangan dan kakinya mempunyai bekas
luka akibat tertimpa batu.

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

32

Ket :
: Perempuan : Laki-laki

: Meninggal : Tinggal Serumah

: Klien 32 : Umur Klien

a. Orang tua dari kedua orang tua klien sudah meninggal karena faktor usia (kakek
nenek klien)
b. Klien memiliki 3 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan kandung yang telah
menikah.
c. Klien masih tinggal bersama kedua orangtuanya dan klien sampai sekarang belum
menikah.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan mensyukuri apa yang
telah Allah SWT telah berikan kepada dirinya.
b. Identitas
Klien mengatakan ia mengenal akan dirinya sendiri seperti tepat dalam mengatakan
nama lengkap dan umur dirinya sendiri. Klien juga puas dengan dirinya sebagai
seorang perempuan di dalam keluarga karena bisa merawat anaknya.
c. Peran
Klien mengatakan dapat melakukan tugas yang diberikan pada dirinya, seperti jika
ada pekerjaan di rumah yang bisa dikerjakan maka klien akan bisa mengerjakan
dengan senang hati jika itu bisa membantu. Klien mengatakan klien jarang
menjalankan perannya di masyarakat contohnya sebagai masyarakat klien jarang
utnuk ikut membantu gotong royong yang ada di lingkungan sekitar karena malu
dengan tetangga sekitar.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan jika ia ingin tubuhnya segera pulih dan sehat agar bisa kembali
pulang ke rumah. Klien juga mengatakan jika ia ingin ayah dan ibunya dihargai oleh
para masyarakat di kampungnya karena mereka sering merendahkan orangtua dari
klien.
e. Harga Diri
Klien mengatakan jika orang di sekitarnya tidak bisa menerima dirinya dan merasa
tidak dipedulikan karena keluarga tidak berkunjung menemui klien di rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan jika keluarganya sangat berarti bagi hidupnya yaitu suami dan
anaknya, biasanya klien akan mengadu kepada suaminya jika mengalami masalah.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien pernah mengikuti kegiatan remaja masjid saat masih usia anak sekolahan,
tetapi sekarang sudah tidak lagi karena klien sudah tidak remaja lagi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak dapat bercerita kepada orang yang dianggapnya baru, klien bisa bercerita
apabila ada yang mengajaknya berbicara atau sekedar mengobrol.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan jika iya beragama islam dan dia percaya jika sakit yang
dideritanya merupakan ujian dari Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jika dia kadang-kadang menjalankan sholat karena hatinya belum
siap untuk berdoa. Klien saat ditanyakan mengenai ayat pendek Al-fatehah, klien
langsung mengiyakan dan melafalkan ayat pendek tersebut.

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien terlihat tidak terlalu rapi, rambutnya terurai dengan poni yang diikat,
pakaian yang dipakai adalah pakaian rumah sakit, gigi klien berwarna kuning.
2. Pembicaraan
Klien aktif berbicara dan cepat tetpi kualitas pembicaraan kurang.
3. Aktivitas motorik
Klien tampak biasa saja ketika melakukan kegiatannya.
4. Alam Perasaan
Klien akan merasa sedih jika ditanya mengenai keluarganya karena semasa kecil klien
tinggal dengan ibu tiri dan kemudian klien disiksa oleh ibu tirinya.
5. Afek
Terjadi perubahan emosi dari klien (labil) yaitu ketika diberikan stimulus yang tidak
menyenangkan, klien terpancing suasana terlihat dari gertakan gigi dan tatapan mata
yang tajam.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif ketika dilakukan wawancara dan kontak mata tidak lama ketika
menatap lawan bicara selama wawancara.
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan presepsi sensori.
8. Proses pikir
Klien ketika diberikan pertanyaan akan langsung menjawab apa yang ditanyakan.
9. Isi pikir
Isi pikiran klien berupa obsesi yaitu pikiran yang muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya. Contohnya klien selalu terbayang mengenai tetangga di lingkungan
yang merendahkan orangtuanya dan klien menyesal telah memukul adiknya masih belum
hilang dari ingatannya. pikiran yang muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang yaitu klien masih mengingat
alasannya masuk ke rumah sakit karena dia mengamuk. Kemudian klien juga masih
mengingat siapa saja yang saja yang mengantarkannya ke rumah sakit yaitu tetangga
klien dan suami klien.
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek dan saat ini dalam hal
kejadian yang terjadi, tetapi klien sulit mengingat dan menghafal nama orang.
12. Tingkat kosentrasi dan berhitung
Klien memiliki konsentrasi yang baik ketika dilakukan wawancara, hal in dilihat ketika
diberikan pertanyaan klien akan menjawab. Ketika dikasih beberapa pertanyaan
mengenai hitungan klien akan menjawab jika sudah tahu jawabannya.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan secara sederhana yaitu lebih memilih untuk mencuci
tangan sebelum makan walaupun sudah sangat lapar.
14. Daya tilik diri
Klien mengetahui dan mengerti bahwa sekarang dia berada di rumah sakit karena sedang
sakit. Klien mengetahui alasan kenapa klien dirawat di rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan dan minum secara mandiri, yaitu untuk makan 3x sehari dan minum saat
haus klien akan mencari air minum untuk diminum. Klien juga tidak memiliki alergi
terhadap makanan. Klien mampu menyiapkan makanan dan membersihkan alat
makannya secara mandiri. Ketika sebelum dan sesudah makan klien jarang untuk
mencuci tangan.
2. Defekasi/berkemih
Klien melakukan BAB dan BAK secara mandiri tanpa ada bantuan orang lain. Klien
membersihkan WC dan dirinya sendiri setelah menggunakan WC baik BAK maupun
BAB.
3. Mandi
Klien biasanya mandi 2-3x sehari. Jadwal mandi klien yaitu jam 05.30 ketika pagi,
sekitar jam 11.00 untuk mandi siang saat merasa gerah, dan mandi sore sekitar 16.00-
17.00. klien jarang untuk menggosok gigi sehingga mulutnya bau.
4. Berpakaian/berhias
Klien akan mengganti pakaian ketika sudah mandi, namun jika tidak ada pakaiannya
maka klien akan tetap memakai baju yang sebelumnya. Klien jarang untuk sikat gigi dan
jarang membersihkan kuku. Setelah mandi klien tidak menggunakan handuk.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidurnya cukup untuk yang malam yaitu dari jam 22.30-04.00. Namun
untuk yang siang, klien kadang-kadang hanya sekedar berbaring di tempat tidur atau jika
tidur hanya dari jam 13.30-15.00 saja.
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan jika ia sudah tahu untuk obat yang dia komsumsi, yaitu untuk
membantu merelaksaksikan tubuhnya. Klien pun sudah tahu jam berapa saja akan
diberikan obat dan sudah mengetahui cara meminumnya walaupun dengan bantuan
minimal.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika ia sakit, ia akan pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh keluarga
terdekatnya. Klien rajin meminum obat dan mengikuti segala program terapi yang sudah
dijadwalkan rumah sakit.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien akan membantu ibunya jika adik perempuannya tidak ada. Klien ketika keluar
rumah sering memakai motor untuk keperluannya atau mengunjungi keluarga lainnya.

IX. MEKANISME KOPING


1. Adaptif
Sewaktu di rumah jika marah atau jengkel klien mengatakan terkadang akan memilih
untuk tidur.
Selama di RSJ jika marah atau jengkel klien mengatakan memilih nonton tv atau
menyendiri dan tidur.
2. Maladaptif
Klien mengamuk dan memukul orang.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengganggap bahwa orangtuanya direndahkan oleh para tetangga sekitar. Klien
kurang menerima apa yang diperlakukan lingkungan sekitar terhadap keluarganya.

XI. KURANG PENGETAHUAN


Klien kurang mengetahui proses pengobatan akan masalah gangguan jiwanya, karena klien
sudah pernah sekali masuk ke rumah sakit dengan gangguan jiwa yang sama.

XII. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci (F.20.3)
2. Terapi Medik :
a. Risperidone 2 x 2mg
b. Trihexyphenidil 2 x 2mg
c. Chlorpromazine 1 x 100mg (malam)
XIII. ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN
1. Data Subjektif :
- Klien mengatakan jengkel karena harus
berebutan rokok dengan temannya di bangsai
Sena.
- Klien mengatakan pernah memukul orang lain
yaitu adik perempuannya.

Resiko Perilaku Kekerasan


Data Objektif :
- Klien terlihat tegang saat ditanyakan mengenai
alasannya masuk RSJ.
- Afek klien labil
- Kontak mata klien tampak tajam
- Berbicara klien lambat dalam menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.
2. Data Subjektif :
- Klien mengatakan ingin cepat segera pulang
karena orangtuanya sering direndahkan oleh
masyarakat atau tetangga sekitar
lingkungannya.
- Klien mengatakan jika orang di sekitarnya tidak
bisa menerima dirinya dan merasa tidak
dipedulikan karena keluarga tidak berkunjung Gangguan Konsep Diri :
menemui klien di rumah sakit selain dari bule Harga Diri Rendah
(adik ayahnya).

Data Objektif :
- Klien tampak murung atau sedih ketika ditanya
siapa yang datang untuk menjenguknya di RSJ.
- Kontak mata klien kurang ketika
berkomunikasi.
3. Data Subjektif : Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan jarang untuk menggosok
gigi.
- Sehabis mandi biasanya klien akan mengganti
pakaian kalau baju bersihnya ada, kalau tidak
ada maka bajunya tidak dipakai.

Data Objektif :
- Klien tampak tidak mengurus penampilan
dengan baik.
- Gigi klien tampak berwarna kuning.
- Kuku klien jarang dibersihkan sehingga kotor.
- Jarang untuk mengganti baju jika sehabis
mandi karena tergantung ada atau tidaknya
pakaian bersih.
- Ketika sebelum dan sesudah makan klien
jarang untuk mencuci tangan.

XIV. POHON MASALAH


Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Effect

Defisit Perawatan Diri Resiko Perilaku kekerasan/amuk Core


Problem

Isolasi Sosial : Gangguan konsep diri : HDR Causa


Menarik Diri

XV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TANGGAL/ RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWAT
JAM TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
AN
Tujuan Umum : Bina hubungan saling percaya dengan memakai prinsip Hubungan saling
19 Resiko Perilaku Setelah dilakukan tindakan komunikasi therapeutik : percaya sebagai
Sept Kekerasan keperawatan selama 3x a. Sapa klien dengan ramah secara verbal maupun non dasar interaksi
2016 pertemuan diharapakan klien verbal. perawat dan klien.
13.00 dapat mengontrol perilaku b. Perkenalkan diri dengan sopan.
kekerasan. c. Tanyakan nama (lengkap dan panggilan yang
disukai).
Tujuan Khusus : d. Jelaskan tujuan pertemuan dengan klien.
TUK 1 : e. Tunjukan sikap empati pada klien.
Klien bisa membina
hubungan saling percaya
dengan perawat.

TUK 2: Diskusikan dengan klien tentang penyebab marah, tanda Dengan diskusi
19 Klien mampu mengenali dan gejala yang dirasakan saat marah, perilaku apa yang dapat mengetahui
Sept penyebab, tanda gejala, akan dilakukan saat marah dan akibat apa yang akan masalah yang
2016 perilaku dan akibat marah. muncul setelah melakukan perilaku kekerasan. dialami klien dan
13.15 dengan klien
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel makan
akan sedikit
mengurangi beban
pikiran klien.
19 TUK 3 : Berikan SP I yaitu latihan napas dalam memukul bantal Membantu
Sep Klien mampu mengontrol ketika mulai merasa jengkel ataupun marah : merelaksaksikan
2016 perilaku kekerasan fisik. b. Jelaskan cara tarik nafas dalam yang baik dan tubuh maupun
13.30 benar. emosi klien.
c. Jelaskan cara pukul bantal selanjutnya dengan
merapikannya kembali.
d. Peragakan cara tarik nafas dalam yang dan pukul
bantal.
e. Minta klien untuk melakukannya kembali
TUK 4 : Berikan SP II yaitu penggunaan obat secara teratur : Selain latihan fisik,
20 Klien mampu mengontrol a. Jelaskan pentingnya obat. dengan obat pun
Sept perilaku kekerasan dengan b. Jelaskan bila obat tidak digunakan sesuai program. bisa ikut
2016 cara menggunakan obat. c. Jelaskan akibat putus obat. membantu yaitu
08.00 d. Jelaskan cara mengkomsumsi obat dengan prinsip 5 untuk
benar (nama, obat, dosis, waktu pemberian, cara merelaksaksikan
pemberian). tubuh klien dan
membuat klien
tenang.
21 Sept TUK 5 : Berikan SP III yaitu mengungkapkan perasaan secara Cara komunikasi
2016 Klien mampu mengontrol verbal : yang baik secara
08.00 perilaku kekerasan dengan a. Jelaskan cara mengungkapkan perasaan saat mulai verbal dan non
dan cara verbal. marah. verbal menjadi
22 Sept 2016 b. Meminta dan menolak keinginan orang lain dengan alternatif lain
13.30 lain. dalam mengurangi
c. Peragakan bersama dengan klien. resiko emosi klien
dengan rpk.
23 TUK 6 : Berikan SP IV yaitu meningkatkan kegiatan spiritual Menguangi rasa
Sept Klien mampu mengontrol klien : emosi dengan
2016 perilaku kekerasan dengan a. Jelaskan pentingnya kegiatan spiritual untuk menyerahkan
09.30 cara melakukan spiritual. mengontrol marah. semuanya kepada
b. Diskusikan aktivitas spiritual yang biasa dilakukan Tuhan.
klien.
XVII. CATATAN KEPERAWATAN
A. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN I (SP I)
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
S:
Data Subjektif :
19 - Klien mengatakan sudah
- Klien mengatakan jengkel karena
September merasa baik, mulai senang
harus berebutan rokok dengan
2016 ditunjukan dengan klien
temannya di bangsai Sena.
tertawa.
- Klien mengatakan pernah memukul
13.00 - Klien mengatakan rasa
orang lain yaitu adik perempuannya.
jengkelnya sudah mulai
Data Objektif :
berkurang.
- Klien terlihat tegang saat ditanyakan
mengenai alasannya masuk RSJ.
O:
- Emosi klien labil
- Wajah klien yang awalnya
- Kontak mata klien tampak tajam
tegang, sudah tidak terlalu
- Ketika dalam berkomunikasi klien
kelihatan tegang.
sangat lambat dalam menjawab
- Pandangan klien masih tajam.
pertanyaan yang dilontarkan.
- Rasa jengkel klien sudah
Dx. Keperawatan :
mulai berkurang.
Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan :
A:
- BHSP
Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Mengidentifikasi penyebab marah,
masih ada
tanda, gejala, perilaku yang akan
dilakukan saat marah dan akibat
P:
marah.
- Latih nafas dalam dan pukul
- Latih cara mengontrol marah dengan
bantal 3x dalam sehari pada
latihan tarik nafas dalam dan
pukul 17.00 setelah selesai
memukul bantal.
mandi sore, 18.30 setelah
RTL :
makan dan minum obat obat
Latihan mengontrol marah dengan cara
malam, dan pukul 21.00
meminum obat yang benar.
sebelum tidur malam.
B. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN II (SP II)

TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif : S:
20 - Klien mengatakan kadang-kadang - Klien mengatakan senang diajari.
September masih terpancing emosi di dalam - Klien mengatakan memahami
2016 ruangan. prinsip 5 benar pemberian obat.
Data Objektif : - Klien mengatakan akan
08.00 - Klien terlalu mudah merasa memperhatikan prinsip 5
jengkel, pandangan mata tidak pemberian obat ketika mau
terlalu tajam, tangan klien masih meminum obat.
dikepal di depan dada.
O:
Dx. Keperawatan : - Klien mampu mengulang
Resiko Perilaku Kekerasan latihan dengan prinsip 5 benar
obat
Tindakan :
Latihan mengontrol marah dengan A:
cara meminum obat dengan prinsip 5 Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
benar pemberian obat.
P:
RTL : - Latihan nafas dalam dan
Latihan cara mengontrol perasaan latihan pukul bantal 3x dalam
marah dengan cara berbicara dengan sehari pukul 13.00, 17.00,
baik 18.30, 21.00.
- Latihan 5 benar obat yang
benar setiap meminum obat
pukul 10.00.
C. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN III
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
21 - Klien mengatakan sudah - Klien mengatakan sudah mulai
September mengontrol marah dengan rileks.
2016 latihan nafas dalam dan dengan O :
cara minum obat dengan - Klien kooperatif saat berinteraksi
08.00 prinsip 5 benar pemberian - Klien mampu mempraktekkan SP 1
obat. dan SP 2
- Klien mengatakan jarang - Klien masih belum mampu
mengungkapkan perasaan mempraktekkan cara verbal untuk
dengan bercakap-cakap jika mengontrol marah klien
sedang marah.
Data Objektif : A:
- Klien terlihat mulai rileks Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Ketika melihat orang klien masih ada
masih beberapa kali pandangan
mata klien masih tajam. P:
- Klien terlihat masih jarang - Latihan nafas dalam dan latihan
melakukan interaksi yang aktif pukul bantal 3x dalam sehari pukul
dengan orang lain. 17.00, 18.30, 21.30.
Dx. Keperawatan : - Latihan 5 benar obat yang benar
Resiko Perilaku Kekerasan setiap meminum obat 21.00.
Tindakan : - Latihan berbicara dengan bahasa
Latihan mengontrol marah yang baik dan mengajak teman
dengan cara berbicara yang baik. untuk bercakap-cakap pukul 21.15.
- Latihan mengungkapkan marah
RTL : dengan bercerita ke orang lain
Latihan cara mengontrol perasaan 21.15.
marah dengan cara berbicara
dengan baik dan mampu bercerita
dengan orang lain.
D. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN III (VALIDASI)
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
22 - Klien mengatakan masih sulit - Klien mengatakan mau mengajak
September untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk bercakap-cakap.
2016 orang lain ketika marah. - Klien mengatakan senang bercakap-
cakap dengan orang lain.
13.30 Data Objektif : O:
- Klien masih belum mampu - Klien sudah mampu mempraktekkan
mempraktekkan cara verbal cara verbal untuk mengontrol emosi
untuk mengontrol marah klien dengan bantuan perawat

Dx. Keperawatan : A:
Resiko Perilaku Kekerasan Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
masih ada
Tindakan :
Latihan mengontrol marah P:
dengan cara berbicara yang baik - Latihan nafas dalam dan latihan
dengan orang lain. pukul bantal 3x dalam sehari pukul
17.00, 18.30, 21.30.
RTL : - Latihan 5 benar obat yang benar
Latihan cara mengontrol perasaan setiap meminum obat pukul 21.00.
marah dengan cara spiritual. - Latihan berbicara dengan bahasa
yang baik dan mengajak teman
untuk bercakap-cakap pukul 21.15
- Latihan mengungkapkan marah
dengan bercerita ke orang lain pukul
21.15.
E. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN IV
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
23 - Klien mengatakan sudah jarang - Klien mengatakan hatinya sedikit
September terpancing emosinya. tenang ketika diajarkan untuk berdoa
2016 - Klien mengatakan tidak dan melafalkan ayat pendek.
menjalankan sholat 5 waktu - Klien mengatakan jika perasaanya
09.30 - Klien mengatakan jika ia akan lebih lega.
ibadah atau sholat jika tidak O:
berhalangan. - Klien terlihat kooperatif saat diajak
- Klien mengatakan jika marah untuk melafalkan ayat pendek dan
dia belum bisa untuk saat berdoa.
mengontrolnya dengan berdoa. - Klien terlihat sudah tidak emosi
- Klien terlihat lebih sering tertawa.
Data Objektif: A:
- Klien sudah jarang memiliki Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) (-)
pandangan mata yang tidak
tajam lagi. P:
- Klien sudah aktif mengajak - Latihan nafas dalam dan latihan
teman atau perawat untuk pukul bantal 3x dalam sehari pukul
berbicara. 13.00, 17.00, 18.30.
- Klien selama di RSJD tidak - Latihan 5 benar obat yang benar
pernah berdoa. setiap meminum obat pukul 21.00
- Latihan berbicara dengan bahasa
Dx. Keperawatan : yang baik dan mengajak teman
Resiko Perilaku Kekerasan untuk bercakap-cakap pukul 21.15.
Tindakan : - Latihan mengungkapkan marah
Latihan cara mengontrol perasaan dengan bercerita ke orang lain pukul
marah dengan cara spiritual. 21.15.
RTL : - Latihan mengontrol marah dengan
Mengevaluasi SP 1- SP 4 beribadah pukul 21.15

Jadwal Kegiatan Harian Tn. A Di Bangsal Sena


Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta

Tanggal Jam Jenis Kegiatan Harian TTD Perawat


19 Sep 2016 16.30 Mandi Sore
17.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
18.00 Makan malam dan minum obat
18.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
21.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukukul bantal
22.30 Tidur malam
20 Sep 2016 04.30 Bangun pagi dan mandi pagi
05.00 Merapikan tempat tidur
06.15 Makan pagi dan minum obat
07.15 Periksa tanda-tanda vital (ttv) pagi
08.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
10.00 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
10.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
11.00 Bermain tenis meja
11.30 Makan siang
12.00 Bermain tenis meja
13.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
16.30 Mandi sore
17.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
18.00 Makan malam dan minum obat
18.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
21.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
22.30 Tidur malam
21 Sep 2016 04.30 Bangun pagi dan mandi pagi
05.00 Merapikan tempat tidur
06.15 Makan pagi dan minum obat
07.15 Periksa tanda-tanda vital (ttv) pagi
08.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
08.45 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
09.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
09.30 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
10.00 Bermain tenis meja
11.30 Makan siang
12.00 Bermain tenis meja
13.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
16.30 Mandi sore
17.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
18.00 Makan malam dan minum obat
18.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
21.00 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
21.15 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
21.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
22.00 Tidur malam
22 Sep 2016 04.30 Bangun pagi dan mandi pagi
05.00 Merapikan tempat tidur
06.15 Makan pagi dan minum obat
07.15 Periksa tanda-tanda vital (ttv) pagi
08.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
08.45 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
09.30 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
10.00 Bermain tenis meja
11.30 Makan siang
12.00 Bermain tenis meja
13.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
13.30 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
16.30 Mandi sore
17.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
18.00 Makan malam dan minum obat
18.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
21.00 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
21.15 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
22.00 Tidur malam
23 Sep 2016 04.30 Bangun pagi dan mandi pagi
05.00 Merapikan tempat tidur
06.15 Makan pagi dan minum obat
07.15 Periksa tanda-tanda vital (ttv) pagi
08.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
08.45 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
09.00 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
09.30 Latihan mengontrol emosi dengan berdoa
10.00 Bermain tenis meja
11.30 Makan siang
12.00 Bermain tenis meja
13.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
14.30 Latihan mengontrol emosi dengan berdoa
16.30 Mandi sore
17.00 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
18.00 Makan malam dan minum obat
18.30 Latihan teknik nafas dalam dan memukul bantal
21.00 Latihan pemberian obat dengan prinsip 5 benar
obat.
21.15 Latihan berbicara dengan bahasa yang baik
22.00 Tidur malam

Anda mungkin juga menyukai