K
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL SENA
RUMAH SAKIT JIWA AMINO SEMARANG
Disusun Oleh:
SEMARANG
2017
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. A DENGAN KASUS RESIKO PERILAKU KEKERASAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. K Tanggal Pengkajian : 25 September 2017
Umur : 25 Tahun No Rm : 00112865
Alamat : Pemalang Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Informan : Klien dan Perawat Ruang
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
32
Ket :
: Perempuan : Laki-laki
a. Orang tua dari kedua orang tua klien sudah meninggal karena faktor usia (kakek
nenek klien)
b. Klien memiliki 3 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan kandung yang telah
menikah.
c. Klien masih tinggal bersama kedua orangtuanya dan klien sampai sekarang belum
menikah.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan mensyukuri apa yang
telah Allah SWT telah berikan kepada dirinya.
b. Identitas
Klien mengatakan ia mengenal akan dirinya sendiri seperti tepat dalam mengatakan
nama lengkap dan umur dirinya sendiri. Klien juga puas dengan dirinya sebagai
seorang perempuan di dalam keluarga karena bisa merawat anaknya.
c. Peran
Klien mengatakan dapat melakukan tugas yang diberikan pada dirinya, seperti jika
ada pekerjaan di rumah yang bisa dikerjakan maka klien akan bisa mengerjakan
dengan senang hati jika itu bisa membantu. Klien mengatakan klien jarang
menjalankan perannya di masyarakat contohnya sebagai masyarakat klien jarang
utnuk ikut membantu gotong royong yang ada di lingkungan sekitar karena malu
dengan tetangga sekitar.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan jika ia ingin tubuhnya segera pulih dan sehat agar bisa kembali
pulang ke rumah. Klien juga mengatakan jika ia ingin ayah dan ibunya dihargai oleh
para masyarakat di kampungnya karena mereka sering merendahkan orangtua dari
klien.
e. Harga Diri
Klien mengatakan jika orang di sekitarnya tidak bisa menerima dirinya dan merasa
tidak dipedulikan karena keluarga tidak berkunjung menemui klien di rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan jika keluarganya sangat berarti bagi hidupnya yaitu suami dan
anaknya, biasanya klien akan mengadu kepada suaminya jika mengalami masalah.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien pernah mengikuti kegiatan remaja masjid saat masih usia anak sekolahan,
tetapi sekarang sudah tidak lagi karena klien sudah tidak remaja lagi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak dapat bercerita kepada orang yang dianggapnya baru, klien bisa bercerita
apabila ada yang mengajaknya berbicara atau sekedar mengobrol.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan jika iya beragama islam dan dia percaya jika sakit yang
dideritanya merupakan ujian dari Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jika dia kadang-kadang menjalankan sholat karena hatinya belum
siap untuk berdoa. Klien saat ditanyakan mengenai ayat pendek Al-fatehah, klien
langsung mengiyakan dan melafalkan ayat pendek tersebut.
Data Objektif :
- Klien tampak murung atau sedih ketika ditanya
siapa yang datang untuk menjenguknya di RSJ.
- Kontak mata klien kurang ketika
berkomunikasi.
3. Data Subjektif : Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan jarang untuk menggosok
gigi.
- Sehabis mandi biasanya klien akan mengganti
pakaian kalau baju bersihnya ada, kalau tidak
ada maka bajunya tidak dipakai.
Data Objektif :
- Klien tampak tidak mengurus penampilan
dengan baik.
- Gigi klien tampak berwarna kuning.
- Kuku klien jarang dibersihkan sehingga kotor.
- Jarang untuk mengganti baju jika sehabis
mandi karena tergantung ada atau tidaknya
pakaian bersih.
- Ketika sebelum dan sesudah makan klien
jarang untuk mencuci tangan.
TUK 2: Diskusikan dengan klien tentang penyebab marah, tanda Dengan diskusi
19 Klien mampu mengenali dan gejala yang dirasakan saat marah, perilaku apa yang dapat mengetahui
Sept penyebab, tanda gejala, akan dilakukan saat marah dan akibat apa yang akan masalah yang
2016 perilaku dan akibat marah. muncul setelah melakukan perilaku kekerasan. dialami klien dan
13.15 dengan klien
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel makan
akan sedikit
mengurangi beban
pikiran klien.
19 TUK 3 : Berikan SP I yaitu latihan napas dalam memukul bantal Membantu
Sep Klien mampu mengontrol ketika mulai merasa jengkel ataupun marah : merelaksaksikan
2016 perilaku kekerasan fisik. b. Jelaskan cara tarik nafas dalam yang baik dan tubuh maupun
13.30 benar. emosi klien.
c. Jelaskan cara pukul bantal selanjutnya dengan
merapikannya kembali.
d. Peragakan cara tarik nafas dalam yang dan pukul
bantal.
e. Minta klien untuk melakukannya kembali
TUK 4 : Berikan SP II yaitu penggunaan obat secara teratur : Selain latihan fisik,
20 Klien mampu mengontrol a. Jelaskan pentingnya obat. dengan obat pun
Sept perilaku kekerasan dengan b. Jelaskan bila obat tidak digunakan sesuai program. bisa ikut
2016 cara menggunakan obat. c. Jelaskan akibat putus obat. membantu yaitu
08.00 d. Jelaskan cara mengkomsumsi obat dengan prinsip 5 untuk
benar (nama, obat, dosis, waktu pemberian, cara merelaksaksikan
pemberian). tubuh klien dan
membuat klien
tenang.
21 Sept TUK 5 : Berikan SP III yaitu mengungkapkan perasaan secara Cara komunikasi
2016 Klien mampu mengontrol verbal : yang baik secara
08.00 perilaku kekerasan dengan a. Jelaskan cara mengungkapkan perasaan saat mulai verbal dan non
dan cara verbal. marah. verbal menjadi
22 Sept 2016 b. Meminta dan menolak keinginan orang lain dengan alternatif lain
13.30 lain. dalam mengurangi
c. Peragakan bersama dengan klien. resiko emosi klien
dengan rpk.
23 TUK 6 : Berikan SP IV yaitu meningkatkan kegiatan spiritual Menguangi rasa
Sept Klien mampu mengontrol klien : emosi dengan
2016 perilaku kekerasan dengan a. Jelaskan pentingnya kegiatan spiritual untuk menyerahkan
09.30 cara melakukan spiritual. mengontrol marah. semuanya kepada
b. Diskusikan aktivitas spiritual yang biasa dilakukan Tuhan.
klien.
XVII. CATATAN KEPERAWATAN
A. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN I (SP I)
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
S:
Data Subjektif :
19 - Klien mengatakan sudah
- Klien mengatakan jengkel karena
September merasa baik, mulai senang
harus berebutan rokok dengan
2016 ditunjukan dengan klien
temannya di bangsai Sena.
tertawa.
- Klien mengatakan pernah memukul
13.00 - Klien mengatakan rasa
orang lain yaitu adik perempuannya.
jengkelnya sudah mulai
Data Objektif :
berkurang.
- Klien terlihat tegang saat ditanyakan
mengenai alasannya masuk RSJ.
O:
- Emosi klien labil
- Wajah klien yang awalnya
- Kontak mata klien tampak tajam
tegang, sudah tidak terlalu
- Ketika dalam berkomunikasi klien
kelihatan tegang.
sangat lambat dalam menjawab
- Pandangan klien masih tajam.
pertanyaan yang dilontarkan.
- Rasa jengkel klien sudah
Dx. Keperawatan :
mulai berkurang.
Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan :
A:
- BHSP
Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Mengidentifikasi penyebab marah,
masih ada
tanda, gejala, perilaku yang akan
dilakukan saat marah dan akibat
P:
marah.
- Latih nafas dalam dan pukul
- Latih cara mengontrol marah dengan
bantal 3x dalam sehari pada
latihan tarik nafas dalam dan
pukul 17.00 setelah selesai
memukul bantal.
mandi sore, 18.30 setelah
RTL :
makan dan minum obat obat
Latihan mengontrol marah dengan cara
malam, dan pukul 21.00
meminum obat yang benar.
sebelum tidur malam.
B. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN II (SP II)
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif : S:
20 - Klien mengatakan kadang-kadang - Klien mengatakan senang diajari.
September masih terpancing emosi di dalam - Klien mengatakan memahami
2016 ruangan. prinsip 5 benar pemberian obat.
Data Objektif : - Klien mengatakan akan
08.00 - Klien terlalu mudah merasa memperhatikan prinsip 5
jengkel, pandangan mata tidak pemberian obat ketika mau
terlalu tajam, tangan klien masih meminum obat.
dikepal di depan dada.
O:
Dx. Keperawatan : - Klien mampu mengulang
Resiko Perilaku Kekerasan latihan dengan prinsip 5 benar
obat
Tindakan :
Latihan mengontrol marah dengan A:
cara meminum obat dengan prinsip 5 Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
benar pemberian obat.
P:
RTL : - Latihan nafas dalam dan
Latihan cara mengontrol perasaan latihan pukul bantal 3x dalam
marah dengan cara berbicara dengan sehari pukul 13.00, 17.00,
baik 18.30, 21.00.
- Latihan 5 benar obat yang
benar setiap meminum obat
pukul 10.00.
C. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN III
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
21 - Klien mengatakan sudah - Klien mengatakan sudah mulai
September mengontrol marah dengan rileks.
2016 latihan nafas dalam dan dengan O :
cara minum obat dengan - Klien kooperatif saat berinteraksi
08.00 prinsip 5 benar pemberian - Klien mampu mempraktekkan SP 1
obat. dan SP 2
- Klien mengatakan jarang - Klien masih belum mampu
mengungkapkan perasaan mempraktekkan cara verbal untuk
dengan bercakap-cakap jika mengontrol marah klien
sedang marah.
Data Objektif : A:
- Klien terlihat mulai rileks Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Ketika melihat orang klien masih ada
masih beberapa kali pandangan
mata klien masih tajam. P:
- Klien terlihat masih jarang - Latihan nafas dalam dan latihan
melakukan interaksi yang aktif pukul bantal 3x dalam sehari pukul
dengan orang lain. 17.00, 18.30, 21.30.
Dx. Keperawatan : - Latihan 5 benar obat yang benar
Resiko Perilaku Kekerasan setiap meminum obat 21.00.
Tindakan : - Latihan berbicara dengan bahasa
Latihan mengontrol marah yang baik dan mengajak teman
dengan cara berbicara yang baik. untuk bercakap-cakap pukul 21.15.
- Latihan mengungkapkan marah
RTL : dengan bercerita ke orang lain
Latihan cara mengontrol perasaan 21.15.
marah dengan cara berbicara
dengan baik dan mampu bercerita
dengan orang lain.
D. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN III (VALIDASI)
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
22 - Klien mengatakan masih sulit - Klien mengatakan mau mengajak
September untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk bercakap-cakap.
2016 orang lain ketika marah. - Klien mengatakan senang bercakap-
cakap dengan orang lain.
13.30 Data Objektif : O:
- Klien masih belum mampu - Klien sudah mampu mempraktekkan
mempraktekkan cara verbal cara verbal untuk mengontrol emosi
untuk mengontrol marah klien dengan bantuan perawat
Dx. Keperawatan : A:
Resiko Perilaku Kekerasan Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
masih ada
Tindakan :
Latihan mengontrol marah P:
dengan cara berbicara yang baik - Latihan nafas dalam dan latihan
dengan orang lain. pukul bantal 3x dalam sehari pukul
17.00, 18.30, 21.30.
RTL : - Latihan 5 benar obat yang benar
Latihan cara mengontrol perasaan setiap meminum obat pukul 21.00.
marah dengan cara spiritual. - Latihan berbicara dengan bahasa
yang baik dan mengajak teman
untuk bercakap-cakap pukul 21.15
- Latihan mengungkapkan marah
dengan bercerita ke orang lain pukul
21.15.
E. DOKUMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN IV
TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
Data Subjektif: S:
23 - Klien mengatakan sudah jarang - Klien mengatakan hatinya sedikit
September terpancing emosinya. tenang ketika diajarkan untuk berdoa
2016 - Klien mengatakan tidak dan melafalkan ayat pendek.
menjalankan sholat 5 waktu - Klien mengatakan jika perasaanya
09.30 - Klien mengatakan jika ia akan lebih lega.
ibadah atau sholat jika tidak O:
berhalangan. - Klien terlihat kooperatif saat diajak
- Klien mengatakan jika marah untuk melafalkan ayat pendek dan
dia belum bisa untuk saat berdoa.
mengontrolnya dengan berdoa. - Klien terlihat sudah tidak emosi
- Klien terlihat lebih sering tertawa.
Data Objektif: A:
- Klien sudah jarang memiliki Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) (-)
pandangan mata yang tidak
tajam lagi. P:
- Klien sudah aktif mengajak - Latihan nafas dalam dan latihan
teman atau perawat untuk pukul bantal 3x dalam sehari pukul
berbicara. 13.00, 17.00, 18.30.
- Klien selama di RSJD tidak - Latihan 5 benar obat yang benar
pernah berdoa. setiap meminum obat pukul 21.00
- Latihan berbicara dengan bahasa
Dx. Keperawatan : yang baik dan mengajak teman
Resiko Perilaku Kekerasan untuk bercakap-cakap pukul 21.15.
Tindakan : - Latihan mengungkapkan marah
Latihan cara mengontrol perasaan dengan bercerita ke orang lain pukul
marah dengan cara spiritual. 21.15.
RTL : - Latihan mengontrol marah dengan
Mengevaluasi SP 1- SP 4 beribadah pukul 21.15