Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

TINJAUAN KASUS
A.                Pengkajian

I.                   Identitas Klien


            Nama                           : Tn. K
            Umur                           : 27th
            Status Perkawinan      : Belum Kawin
            Agama                         : Islam
            Pendidikan                  : SMA
            Pekerjaan                     : Buruh
            Suku/Bangsa                : Jawa / Indonesia
Alamat                         : Way Kanan

Identitas Penanggung Jawab


Nama                                    : Bpk. T
Umur                                     : -
Pekerjaan                              : Buruh
Hub. Dengan Klien                : Bapak
Alamat                                  : Way Kanan

B.                 Alasan Masuk


Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2011 pukul 11.00 WIB, klien
mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia berhenti dari
pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu, keluarga klien juga mengatakan klien
selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di
rumahnya dan tetangga sekitarnya.

C.                Faktor Predisposisi


1.      Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009 karena klien
sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga membahayakan orang
disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk bila keinginanya tidak di turuti dan
yang kedua kalinya adalah sekarang, klien dimasukan ke RSJ provinsi lampung karena klien
selalu berdiam diri dan tidak bersosialisasi, baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.

2.      Riwayat pengobatan


Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal tetapi tidak ada
perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di RSJ provinsi Lampung, namun
setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri di kamar dan tidak pernah bersosialisasi.   

3.      Riwayat penganiayaan


Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan minuman keras pada
tahun 2009  membawa motor hampir menabrak anak kecil.
4.      Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
5.      Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah mengalami kejadian yang
tidak menyenangkan.

D.                Fisik
1.      Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi                : 94 x/menit
Suhu                : 36,1 0C
Pernafasan       : 20 x/menit
2.      Ukur
Berat badan     :  68 kg
Tinggi badan   : 178 cm
3.      Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan  : tidak ditemukan

E.                 Psikososial
1.      Genogram

Keterangan:

: laki-laki
: perempuan

27
 
: umur

                                                                                 : Klien
                          --------------- : Orang yang tinggal serumah dengan klien
            : meninggal

2.      Konsep diri


a.       Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan kalau pria
berbadan besar itu akan disegani orang.
b.      Identitas diri
Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga bersaudara
c.       Peran
Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien membantu
orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak mempedulikan perannya.
d.      Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena klien ingin
bekerja kembali seperti  layaknya orang sehat.
e.       Harga diri
Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak berharga karena
tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar, tidak berinteraksi dengan
orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3.      Hubungan sosial


a.       Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya. Keluarga klien adalah
orang yang mengerti dan memahami klien.
b.      Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan
tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore hari.
c.       Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada hal
yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien mengatakan dia
bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain
di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4.      Spiritual
a.       Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah, namun klien
tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.
b.      Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat lima waktu. Begitu
juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.
F.                  Status mental
a.       Penampilan
Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak kusam,
lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari namun tidak
pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias

b.      Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien menjawab
pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal

c.       Aktifitas motorik


Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika tidak
ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial

d.      Alam perasaan


Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya karena ia sudah
tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain itu  menganggap dirinya tidak baik karena
dahulu klien pernah meresahkan tetangganya yaitu dengan merusak kaca tetangganya dengan
cara menimpukinya dengan batu dan dianggap buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia
malu bila bertemu orang karena dia pernah masuk RSJ sebelumnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

e.       Afek
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya. Terkadang
klien langsung pergi ke kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

f.       Interaksi selama wawancara


Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien berbicara hanya saat
diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah dialihkan bila ada klien
lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

g.      Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan, klien mengatakan
suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara wanita utu mengajak dia untuk
bersenang – senang, dan paling sering suara itu terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi
perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara
sendiri, tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

h.      Proses pikir


Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka menyendiri.
Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus,dialihkan bila ada klien lain,
pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

i.        Isi Pikir


Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan tidak baik
terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

j.        Tingkat Kesadaran


a.    waktu  : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan saja waktu ia
harus mandi
b.    tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c.    orang   : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruangan pun
klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

k.      Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien masih ingat jam
berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien berhenti kerja.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

l.        Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu menjawab
dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

m.    Kemampuan Penilaian


Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa sebelum
dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi, melempar batu ke rumah
tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan

n.      Daya tilik diri


Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat tidak perlu
pengobatan khusus untuk dirinya.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
G.                Keperluan Persiapan Pulang

1.    Makan
Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain
. Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

2.    BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
3.    Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi yang benar,
namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan klien tidak mencuci rambut
dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi

4.    Berpakaian dan berhias


Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali dan
menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias

5.    Istirahat dan tidur


Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya :
tidur siang   : 13.00-15.00
tidur malam            : 19.30-04.00
Masalah  keperawatan : tidak ditemukan

6.    Penggunaan obat


Klien  minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis yang benar.
Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

7.    Pemeliharaan kesehatan


Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien sakitnya biasa
saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini klien mengatakan rutin
minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

8.    Kegiatan didalam rumah


Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur         dan berdiam diri
dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

9.    Kegiatan diluar rumah


Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke ladang dan
pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

H.       Mekanisme Koping


a.       Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b.      Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan keluar
sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun
bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang
ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif

I.         Masalah Psikososial Dan Lingkungan

1.      Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok


Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di buktikan dengan
datangnya keluarga klien untuk menjenguk.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

2.      Masalah berhubungan dengan lingkungan


Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam
berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang
mengajak bicara dahulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3.      Masalah dengan pendidikan


Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena
klien ingin langsung bekerja.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan

4.      Masalah dengan pekerjaan


Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai cleaning service di Bekasi dari tahun
2007 karena gajihnya sedikit dan klien malu karena tidak bisa menolong kedua orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

5.      Masalah dengan perumahan


Klien mengatakan dirumah tinggal dengan oarang tuanya, beserta dua adik perempuan dan satu
adik ipar. Klien pernah di kroyok dengan warga setempat karena mabuk-mabukkan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

6.      Masalah ekonomi


Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan

7.      Masalah dengan pelayanan kesehatan


Klien sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit jiwa sekali karena ngamuk-ngamuk
dilingkungn tempat tinggal dan di bawa ke RSJ lalu di ikat satu malam.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan

J.         Kurang Pengetahuan Tentang


Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum
mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien
menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
K.      Aspek Medis
1.      Dx. Medis                               : Skizofrenia
2.      Therapi medis (saat ini)           :
Haloperidol (HLP)                  5 mg                3x1
Trihexyphenidil (THP)            2 mg                3x1
Chlorpomazin  (CPZ)              100 mg            1x1

L.       Daftar Masalah Keperawatan


1.      Isolasi sosial
2.      Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3.      Harga diri rendah
4.      Koping Individu Tidak Efektif
5.      Kurang Pengetahuan
6.      Gangguan Proses Pikir
7.      Kerusakan Komunikasi Verbal
8.      Defisit Perawatan Diri

M.     Analisa Data


No. Analisa Data Maslah Keperawatan
1. DS :
Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan
karena menurut klien tidak ada bahan
pembicaraan untuk berinteraksi
DO : Isolasi Sosial
    Klien lebih banyak berdiam diri
    Kontak mata kurang
    Klien sering menyendiri
    Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
    Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus
perawat tertawa

2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita
yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak
benar. Halusinasi

    Klien sering menyendiri


    Klien terkadang berbicara sendiri
    Klien sering bengong / melamun

3. DS :
    Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.
    Klien mengatakan malu bila bertemu dengan orang yang Harga Diri Rendah
baru dikenal.
    Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut
menyakiti hati orang lain

DO :
    Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain
    Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
    Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara

4. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk
menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan Koping Individu Tidak
orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya. Efektif
DO :
    Klien tampak selalu menyendiri
    Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
    Klien selalu diam

5. DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya saat ini. Kurang Pengetahuan
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakit yang dideritanya saat ini.

6. DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri Gangguan Proses Pikir

DO :
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus

7. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai pembicaraan Kerusakan Komunikasi
dengan seseorang Verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan
bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang
diajukan

8. DS : Defisit Perawatan Diri


Klien mengatakan mandi 2 kali sehari namun klien tidak
sikat gigi, mencuci rambut ataupun sabunan.
DO :
    Gigi klien terlihat kotor
    Kulit klien kusam
Rambut klien kusam

N.      Pohon Masalah

Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar

Defisit Perawatan Diri                         ISOLASI SOSIAL

Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

Kurang Pengetahuan
O.      Daftar Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial

b. Harga diri rendah

c. Risiko gangguan persepsi sensori: Halusinasi

A. Rencana keperawatan isolasi sosial

DIAGNOSA PEREN CANAAN INTERVENSI RASIONAL

TUJUAN KRITERIA EVALUASI

1 2 3 4 5

Isolasi 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah bersahabat 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan
membina menunjukkan rasa senang, percaya dengan
sosial saling
hubungan ada kontak mata, mau mengungkapkan
saling berjabat tangan, mau prinsip komunikasi percaya
terapeutik. merupakan
percaya menjawab salam, klien mau
a. Sapa klien dengan
duduk berdampingan ramah baik verbal
dasar untuk
dengan perawat, mau maupun non kelancaran
mengutarakan masalah yang verbal hubungan
dihadapi. b. Perkenalkan diri
interaksi
dengan sopan
c. Tanyakan nama selanjutnya
lengkap klien dan
nama pangilan
yang disukai klien
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat menyebutkan 2.1.1 kaji pengetahuan klien Diketahui
menyebutkan penyebab menarik diri yang tentang perilku
penyebab
penyebab berasal dari: menarik diri dan
tanda-tandanya akan akan
menarik diri - Diri sendiri
2.1.2 Beri kesempatan dapat
- Orang lain
kepada klien untuk
- lingkungan mengungkapkan
dihubungkan
perasaan penyebab dengan fakor
menarik diri atau resipitasi
tidak mau bergaul
yang dialami
2.1.3 Diskusikan bersama
klien tentang perilaku klien
menarik diri tanda-
tanda serta penyebab
yang muncul
2.1.4 Berikan pujian
terhadap kemampuan
klien dalam
menggunakan
perasaannya
3. Klien dapat 3.1 Klien dapat menyebutkan 1.1.1 Kaji pengetahuan Klien harus
menyebutkan keuntungan berhubungan klien tentang manfaat
dicoba
keuntungan dengan orang lain dan keuntungan
berhubungan dengan berinteraksi
berhubungan
orang lain secara
dengan orang
1.1.2 Beri kesempatan
lain dan dengan klien untuk
bertahap
kerugian mengungkapkan agar terbiasa
tidak perasaan tentang membina
berhubungan keuntungan
dengan orang hubungan
berhubungan dengan
lain orang lain yang sehat
1.1.3 Diskusikan bersama dengan
klien tentang
orang lain
keuntungan
berhubungan dengan
orang lain
3.2 Klien dapat meyebutkan 1.1.4 Beri reinforement
kerugian tidak berhubungan positif terhadap
dengan orang lain kemampuan
pengungkapan
perasaan tentang
keuntungan
berhubungan dengan
orang lain

3.2.1 Kaji pengetahuan


klien tentang
manfaat dan Mengevalusi
kerugian tidak manfaat yang
berhubungan dengan
dirasakan
orang lain
3.2.2 Beri kesempatan klien
kepada klien untuk sehingga
mengungkapkan
timbul
perasaan tentang
kerugian tidak motivasi
berhubungan dengan untuk
orang lain
3.2.3 Diskusikan bersama
berinteraksi
klien tentang
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain
4. Klien dapat 4.1 Klien dapat 4.1.1 Kaji kemapuan klien
melaksanaka mendemonstrasikan membina hubungan
n hubungan hubungan sosial secara dengan orang lain
sosial secara bertahap, antara: 4.1.2 Dorong dan bantu
klien untuk
bertahap K-P
berhubungan dengan
K-P-K
K-P-Kel orang lain melalui
K-P-Klp tahap:
K-P
K-P-P lain
K-P-P lain-K lain
K-P-
Kel/Klp/Masy
4.1.3 Beri reinforcement
terhadap
keberhasilan yang
telah dicapai
4.1.4 Bantu klien untuk
mengevaluasi
manfaat
berhubungan
4.1.5 Diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan bersama
klien dalam mengisi
waktu
4.1.6 Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan
ruangan
4.1.7 Beri reinforcement
atas kegiatan klien
dalam ruangan

5. Klien dapat 5.1 Klien dapat 5.1.1 Dorong klien untuk


mengungkap mengungkapkan mengungkapkan
kan perasaannya setelah perasaannya bila
perasaannya berhubungan dengan orang berhubungan dengan
orang lain
setelah lain:
5.1.2 Diskusikan dengan
berhubungan - Diri sendiri klien tentang
dengan orang - Orang lain perasaan manfaat
lain berhubungan dengan
orang lain
5.1.3 Beri reinforcement
positif atas
kemampuan klien
mengungkapkan
klien manfaat
berhubungan dengan
orang lain
6. Klien dapat 6.1 Keluarga dapat: 6.1.1 Bisa berhubungan Keterlibatan
memberdaya - Menjelaskan saling percaya
keluarga
kan sistem perasaannnya dengan keluarga:
- Salam, sangat
pendukung - Menjelaskan cara
perkenalkan diri mendukung
atau keluarga merawat klien menarik
- Buat kontrak
mampu diri - Eksplorasi
terhadap
mengembang - Mendemonstrasikan perasaan proses
kan cara perawatan klien keluarga perubahan
kemampuan menarik diri 6.1.2 Diskusikan dengan
klien untuk - Berpartisipasi dalam perilaku klien
anggota keluarga
berhubungan perawatan klien tentang:
dengan orang menarik diri - Perilaku
lain menarik diri
- Penyebab
perilaku menarik
diri
- Akibat yang
akan terjadi jika
perilaku menarik
diri tidak
ditanggapi
- Cara keluarga
menghadapi
klien menarik
diri
6.1.3 Dorong anggota
keluarga untuk
memberikan
motivasi dan
dukungan kepada
klien untuk
berkomunikasi
dengan orang lain
6.1.4 Anjurkan anggota
keluarga secara rutin
dan bergantian
menjenguk klien
minimal satu kali
seminggu
6.1.5 Beri reinforcement
atas hal-hal yang
telah dicapai oleh
klien

B. Implementasi dan Evaluasi Isolasi Sosial


Hari/tgl Diagnosa Rencana Implementasi Evaluasi Keperawatan

keperwatan Keperawatan
Senin, Isolasi SP1P Isolasi Melakukan SP1P S :

16 sosial Sosial Isolasi Sosial: “waalaikumsalam,”

novemb 1. Mengidentifikai “nama saya Tn.k, baik bu

er 2020 penyebab setuju.”

isolasi sosial “saya senang aja sendiri,

2. Berdiskusi karena lebih enak sendiri,

dengan klien keuntungannya banyak teman

tentang dan ada teman ngobrol,

keuntungan bila kerugiannya tidak ada teman

berhubungan dan jadi sepi”

dnegan orang “bersalaman, ucapkan salam,

lain sebutkan nama, hobi dan asal

3. Berdiskusi lalu tanyakan namanya,

dengan klien hobinya dan asalnya.”

tentang “masukkan dijadwal jam 10.00

kerugian bila ya pak.”

tidak

berhubungan O:

dengan orang - Klien mampu menyebutkan

lain apa yang dia alami

4. Mengajarkan - Klien mampu menyebukan

klien cara kerugian dan keuntungannya

berkenalan - Klien menyebutkan cara

5. Menganjurkan berkenalan
klien - Kontak mata kurang

memasukkan - Afek tumpul

kegiatan latihan - Bicara lambat

berkenalan - Klien dapat memasukkan

didalam latihan berkenalan kedalam

kegiatan harian jadwal hariannya yaitu pada

jam 10.00

A : SP1P Tercapai

P:

Perawat

Lanjutkan SP2P Isolasi

Sosial pada pertemuan ke-2

hari senin, 16 november

2020 pukul 11.00 di ruang

perawatan pasien

Klien

Memotivasi klien latihan

berkenalan dengan sesuai

jadwal yang dibuat


11.00 Isolasi SP2P Isolasi Melakukan SP2P S :

sosial Sosial Isolasi Sosial: “waalaikumsalam”

1. Mengevaluasi “saya tadi jam 10.00 latihan

jadwal kegiatan berkenalan saya lakukan bu”

harian klien “assalamualaikum, perkenalkan

2. Memberikan nama saya K, hobi main tenis


kesempatan meja, asal dari ......, nama

pada klien bapak siapa, hobi bapak apa

mempraktikkan dan asal bapak darimana?”

cara berkenalan “assalamualaikum, kenalkan

3. Mengajarkan nama saya K, hobi saya

klien bermain tenis meja.asal saya

berkenalan dari ....... nama bapak siapa,

dengan orang hobi suster apa, kalau asalnya

pertama dari mana?”

(seseorang “masukkan jam 11.00 dan

perawat) 16.00 saja bu”

4. Menganjurkan

klien O:

memasukkan - Klien menyebutkan cara

kedalam jadwal berkenalan

kegiatan harian - Klien mempraktikkan

berkenalan dengan

seorang perawat

- Kontak mata kurang

- Afek tumpul

- Bicara lambat

- Klien dapat memasukkan

latihan berkenalan dengan

satu orang kedalam jadwal

hariannya yaitu pada jam

11.00 dan 16.00


A : SP2P Tercapai

P:

Perawat

Lanjutkan SP3P Isolasi Sosial

pada pertemuan ke-3 pada

hari selasa, 17 november 2020

pukul 08.00 di ruang

perawatan pasien

Klien

Memotivasi klien latihan

berkenalan dengan perawat

lain sesua jadwal yang dibuat

Selasa Isolasi SP3P Isolasi Melakukan SP3P S :

17 sosial Sosial isolasi sosial: “waalaikumsalam”

novemb 1. Mengevaluasi “saya tadi jam 11.00 dan jam

er 2020 jadwal kegiatan 16.00 latihan berkenalan

harian klien dengan perawat dan teman saya

2. Memberikan pak”

kesempatan “assalamualaikum, perkenalkan

pada klien nama saya B, hobi main tenis


mempraktikkan meja, asal ...., nama bapak

cara berkenalan siapa, hobi bapak dan asal

dengan orang bapak darimana?

pertama “masukkan ke jam 13.00 saja

3. Melatih klien pak”

berinteraksi

secara bertahap O :

(berkenalan - Klien mempraktekkan

dengan orang berkenalan dengan

kedua – seorang seorang perawat dan klien

klien) lain

4. Menganjurkan - Kontak mata kurang

klien - Afek tumpul bicara

memasukkan ke lambat

dalam jadwal - Klien dapat memasukkan

kegiatan harian latihan berkenalan dengan

orang kedua ke dalam

jadwal kegiatan harian

pada jam 13.00

A : SP3P Tercapai

P:

Perawat

Lanjutkan SP budaya isolasi


sosial pada selasa 17

november 2020 jam 10.00

diruang perawatan pasien

Klien

Memotivasi klien latihan

berkenalan dengan perawat

dan klien lain sesuai jadwal

yang dibuat

Anda mungkin juga menyukai