Anda di halaman 1dari 44

MODUL AJAR

Sosiologi

Permasalahan Sosial Akibat


Pengelompokan Sosial
A. IFORMASI UMUM MODUL
Nama Penyusun : Dra. Hartati, M.Si

Instansi/Sekolah : SMA Negeri 18 Palembang

Jenjang / Kelas : SMA / XI F

Alokasi Waktu : 5 X 10 Pertemuan (50 x 45 menit)

Tahun Pelajaran : 2023 / 2024

B. KOMPONEN INTI

Capaian Pembelajaran Fase : F


Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasiberbagai permasalahan sosial aki
bat terjadinya kelompok sosialyang beragam sehingga berpotensi menyebabkan permasal
ahansosial, konflik, dan kekerasan. Untuk itu, peserta didik mampusecara kritis dan kreatif
memberikan pemecahan masalah yangsolutif terhadap dinamika kehidupan sosial di teng
ah dinamikamasyarakat digital saat ini. Penerapan prinsip kesetaraan dalamperbedaan so
sial digunakan untuk mewujudkan masyarakatyang harmonis dan integratif. Peserta didik j
uga mampumenganalisis terjadinya perubahan sosial pada kelompok ataukomunitas di te
ngah arus globalisasi dan mampu memberikansolusi terhadap dampak globalisasi dan per
kembangan teknologidigital berupa ketimpangan sosial dan problem lainnya sepertiperilak
u asosial, dan lain-lain. Peserta didik juga mampumerancang strategi, melakukan dan me
ngevaluasi kegiatan/projek pemberdayaan komunitas berbasis kearifanlokal, serta mampu
menyajikan hasil aksi pemberdayaan sertahasil pelibatan diri dalam kewirausahaan sosial

Elemen Capaian
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan terjadi
nya kelompok sosial dan mengidentifikasi berbagai permasal
ahan sosial akibat hubungan antar kelompok sosial. Peserta
didik juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan dalam perb
edaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmo
nis, menjelaskan konflik dan kekerasan dan upaya untuk men
ciptakan integrasi sosial di tengah dinamika masyarakat digita
l yang terus berubah. Di samping itu, peserta didik mampu m
enganalisis berbagai perubahan sosial, ketimpangan sosial, e
ksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat da
mpak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan penelitia
n sosial berorientasi pemecahan masalah dari permasalahan
sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi di tengahtengah ma
syarakat dan mengomunikasikan hasil penelitiannya. Di sam
ping itu, peserta didik juga mampu melakukan penelitian dan
mengomunikasikan hasil penelitian tentang perubahan sosial
akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Pes
erta didik juga mampu merancang, melakukan, mengevaluasi
pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal, menjadi akt
or atau turut serta dalam proses kewirausahaan sosial dan m
enyajikan serta mengomunikasikan hasilnya. Peserta didik m
ampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secar
a kolaboratif.
Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan perbedaan permasalahan sosial pada
umumnya dengan permasalahan sosial akibat
pengelompokan sosial;
2. Menjelaskan ragam permasalahan sosial seperti
ketidakadilan, intoleransi, korupsi, kolusi dan nepotisme;
3. Mendesain rekomendasi pemecahan permasalahan sosial
akibat pengelompokan sosial;
4. Mengumpulkan informasi ragam permasalahan akibat
pengelompokan sosial di lingkungan sekitar; serta
5. Merancang rekomendasi pemecahan permasalahan
akibat pengelompokan sosial.
Konsep Utama Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial

Pertanyaan Pemantik  Apa yang di maksud dengan permasalahan sosial ?


 Apa saja contoh masalah sosial yang disebabkan oleh
faktor sosial?
 Apa akibat yang ditimbulkan dari permasalahan sosial?

Profil Pancasila  Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak


Mulia
 Berkebhinekaan Global
 Mandiri
 Bernalar
 Kritis
 Kreatif
Kata kunci Masalah sosial, prasangka, eksklusivisme, partikularisme, ek
sklusi sosial, ketidakadilan, korupsi, kolusi, nepotisme, identifi
kasi masalah, analisis data, dan pemecahan masalah.

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

Jumlah Siswa :
30 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah
siswa sedikti atau lebih banyak)

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

Jenis Assesmen :
 Presentasi
 Produk
 Tertulis
 Unjuk Kerja
 Tertulis
 Proyek

Model Pembelajaran
 Tatap muka

Ketersediaan Materi :
 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep:

Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik :


 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Model Pembelajaran :
a. Problem Based Learning
b. Project Based Learning
c. Team Based Learning
d. Contextual Learning and Teaching (Pembelajaran Kontekstual)

Metode Pembelajaran
a. Case Method
b. Tutor Sebaya
c. Debat
d. contextual learning dan pembelajaran berbasis kasus

Materi Pembelajaran
Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial
a. Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial
b. Ragam Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial
c. Penelitian Berbasis Pemecahan Masalah Sosial

Sumber Belajar:
Sumber Belajar Utama:
1. Buku Siswa Sosiologi untuk SMA Kelas XI.
2. Sullivan, T. J. 2016. Introduction to Social Problems. Pearson Higher Ed.
3. Creswell, John W. 2015. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
4. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Al
fabeta.

Sumber Belajarn lain :


1. Jurnal ilmiah terakreditasi (dapat diakses di ttps://sinta.ristekbrin. go.id/journals)
2. Internet
3. video
4. lingkungan sekitar
5. Sumber lain relevan.

Sumber Alternatif :
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Media, Alat dan Bahan :


1. LCD Proyektor, komputer serta tayangan slide PowerPoint (ppt), video pembelajaran,
dan media lain yang telah disiapkan.
2. White board, penghapus, spidol dan alat tulis sekolah.
Persiapan Pembelajaran :
 Menyiapkan bahan ajar/materi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menyiapkan rubric penilaian
 Menyiapkan alat penilaian

Langkah-langkah pembelajaran :
Pertemuan Pertama : Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Alokasi
5 JP
waktu
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan konsep permasalahan sosial
Tujuan disertai kata kunci yang relevan.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu mencari informasi tentang konsep
permasalahan sosial dari berbagai sumber yang kredibel.
Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru meminta peserta didik bersiap menerima pelajaran
dan berdoa sebelum memulai pembelajaran. Selanjutnya, Bapak/
Ibu Guru mengondisikan tempat duduk peserta didik sesuai rencana
penggunaan model pembelajaran pertemuan ini seperti contoh
berikut.

2. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada


pertemuan kesebelas dan memberikan apersepsi. Pada kegiatan ini
Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan apersepsi yang tercantum
pada Buku Siswa. Apersepsi pada Buku Siswa menampilkan contoh
sikap yang dapat memicu permasalahan sosial akibat
pengelompokan sosial dalam masyarakat, yaitu bergunjing atau
bergosip.
3. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengembangkan aktivitas
pada apersepsi sebagai berikut. Mengapa bergunjing dapat
menyebabkan keretakan dalam kelompok sosial? Bagaimana sikap
kalian jika diajak membicarakan kejelekan teman? Melalui
pertanyaan tersebut, Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik
untuk menghindari sikap-sikap yang dapat menyebabkan keretakan
sosial.
Kegiatan 1. Mengukur pemahaman awal peserta didik untuk mengidentifikasi ting
Inti kat pemahaman dan perbaikan konsep dalam pembelajaran. Bapak/I
bu Guru dapat menggunakan rubrik Uji Pengetahuan Awal yang ter
dapat di Buku Siswa seperti berikut.
No. Pernyataa Benar Salah
n
Suatu masalah dapat dikategorikan sebagai

permasalahan sosial jika memengaruhi banyak
orang.
Alasan:
1
. Permasalahan sosial dapat merusak tatanan yang sudah
dibangun masyarakat, yaitu nilai dan norma sosial. Kondisi
tersebut memunculkan keresahan, rasa tidak aman, dan
membawa dampak negatif bagi banyak orang.

Suatu masalah yang bersifat pribadi terkadang


dapat berkembang sebagai permasalahan √
sosial karena mendapat perhatian dari
banyak orang.
2 Alasan:
.
Masalah pribadi yang mendapatkan perhatian banyak orang
bisa menjadi permasalahan sosial. Misalnya, karena mendapat
sorotan media dan merepresentasikan isu sosial bersama.

Akar masalah pengelompokan sosial dalam


masyarakat adalah prasangka atau pandangan √
negatif atas keberadaan kelompok sosial lain.

Alasan:
3
. Perbedaan sosial dalam masyarakat dapat menjadi masalah
apabila disertai dengan prasangka. Prasangka menyebabkan
sensitivitas antarkelompok meningkat sehingga menimbulkan
sikap keengganan untuk membaur, intoleransi, eksklusivisme,
partikularisme, dan eksklusi sosial.

Semua permasalahan sosial dalam


masyarakat dapat dikategorikan sebagai √
permasalahan sosial akibat pengaruh
pengelompokan sosial.

4 Alasan:
. Tidak semua masalah sosial dapat dikategorikan sebagai
permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial. Misalnya,
masalah sosial akibat dampak bencana, wabah penyakit,
kemiskinan kultural (yang muncul dari sikap malas dalam diri
seseorang), serta perilaku menyimpang seperti minum minuman
keras dan narkoba. Masalah tersebut pada umumnya lebih
dipengaruhi oleh faktor sosialisasi.

Permasalahan sosial hanya dapat diselesaikan


dengan cara merefleksikan diri atau memikirkan √
berbagai alternatif solusinya secara mendalam.

Alasan:
5
. Permasalahan sosial melibatkan kepentingan beberapa pihak
sehingga tidak dapat diselesaikan hanya dengan pemikiran
mendalam. Perlu penyelidikan dan penelitian lebih lanjut untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang ada.

2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan tanggapan atau umpan balik jaw


aban yang diberikan peserta didik. Contoh tanggapan atau umpan b
alik yang dapat disampaikan sebagai berikut.
No. Benar Sala
h
Pilihan yang tepat, suatu Jawabanmu masih kurang tepat. Kata
masalah dapat dikategorikan kuncinya ada di unsur sosial. Jika tidak
sebagai permasalahan sosial memengaruhi banyak orang, masalah
1
jika memengaruhi banyak tersebut lebih bersifat pribadi atau
.
orang. perorangan sehingga tidak dapat
dikategorikan sebagai permasalahan
sosial.
Hebat, jawaban yang kamu pilih Jawaban kamu belum tepat, coba amati
tepat. Permasalahan pribadi berita dan media sosial. Terdapat
dapat menjadi permasalahan beberapa masalah pribadi yang
2
sosial jika mendapatkan mendapat perhatian publik. Ini
.
perhatian banyak orang karena menunjukkan bahwa media massa dapat
dapat memberikan pengaruh menyebabkan masalah
yang luas. pribadi menjadi masalah sosial.

Terima kasih, jawabanmu Jawabanmu kurang tepat. Masalah sosial


sudah tepat. Permasalahan akibat pengelompokan sosial (category)
sosial akibat pengelompokan melekat pada persepsi negatif
sosial dapat muncul dari (prasangka). Kondisi tersebut juga dapat
3
prasangka. mengarah pada pemberian label
.
Hubungan internal atau (labelling) terhadap suatu pihak sehingga
eksternal kelompok dapat sensitivitas antarpihak atau
menyebabkan eksklusivisme, antarkelompok meningkat.
partikularisme,
dan eksklusi sosial.

Hebat, kamu dapat menjawab Jawabanmu kurang tepat. Coba


dengan benar. Penjelasan perhatikan bukankah tadi kita sudah
melalui contoh yang kamu membahas bahwa masalah pribadi
berikan sudah benar. dapat menjadi masalah sosial. Artinya,
4
tidak semua masalah sosial disebabkan
.
oleh pengelompokan sosial dalam
masyarakat. Contoh lainnya, yaitu
dampak bencana bagi kehidupan
masyarakat.

Terima kasih, jawabanmu Jawabanmu belum tepat, mari


sudah benar. Masalah sosial renungkan bersama contoh masalah
memang harus diatasi sosial seperti kemiskinan. Kemiskinan
5
melalui penyelidikan atau tidak dapat
.
penelitian sosial. kita selesaikan sendiri, perlu kerja
sama berbagai pihak agar
pengentasan kemiskinan dapat
dilakukan.

3. Jawaban peserta didik menunjukkan pengetahuan awal yang merek


a miliki. Bapak/Ibu Guru memberikan perhatian khusus kepada peser
ta didik yang belum mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Mi
salnya, dengan memberikan penguatan contoh-contoh kasus selama
pembelajaran ke depan. Sementara itu, peserta didik yang mampu m
enjawab pertanyaan dengan benar dapat diberikan tambahan penga
yaan materi.
4. Materi awal dapat Bapak/Ibu Guru sampaikan melalui teknik induktif,
yaitu pemberian contoh kasus terlebih dahulu lalu diberi penguatan
materi. Bapak/Ibu Guru dapat meminta peserta didik membentuk kel
ompok secara heterogen. Peserta didik dapat diberi kebebasan mem
ilih anggota kelompok atau menggunakan cara undian agar pembagi
an kelompok adil dan merata.
5. Mengarahkan setiap kelompok untuk melihat dan mencermati potret
permukiman miskin di daerah rawan banjir yang tersaji di Buku Sisw
a. Selanjutnya, peserta didik mengerjakan Aktivitas yang tersedia di
Buku Siswa seperti berikut.

6. Mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk mencari data pendukung mel


alui sumber belajar seperti buku, artikel ilmiah, artikel di surat kabar
atau majalah, rekaman suara, dan video penjelasan yang mendukun
g jawaban pada rubrik Aktivitas.
7. Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran menggunaka
n model jigsaw melalui gambar potret permukiman miskin di daera
h rawan banjir yang tersaji di Buku Siswa. Misalnya, setiap kelompo
k diberi topik diskusi tentang permasalahan sosial berupa kriminalita
s, demografi, hukum, dan pencemaran lingkungan.
8. Setiap kelompok mendiskusikan topik permasalahan sosial yang mer
eka peroleh. Selanjutnya, perwakilan kelompok berkunjung ke kelom
pok ahli untuk memperoleh informasi. Contoh mobilitas yang dilakuk
an peserta didik sebagai berikut.
9. Setelah memperoleh informasi dari kelompok ahli, tiap-tiap perwakila
n kelompok kembali ke kelompok asalnya dan menyusun informasi y
ang diperoleh.
10. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan kuis yang terdiri atas pertanyaan
sesuai topik yang diberikan secara individu. Contoh pertanyaan yang
dapat digunakan sebagai berikut.
Pertanyaan :
a. Mengapa banyak kasus kriminalitas dilakukan oleh penduduk di
permukiman miskin daerah perkotaan?
b. Apakah kepadatan penduduk di permukiman miskin dapat meny
ebabkan masalah kesehatan?
c. Apakah ada peraturan yang mengatur permukiman miskin di per
kotaan?
d. Bagaimana cara mengatasi pencemaran lingkungan di permuki
man miskin daerah perkotaan?
11. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan umpan balik terhadap hasil kuis y
ang diselesaikan peserta didik. Jika jawaban peserta didik sudah tep
at, Bapak/Ibu Guru dapat memberikan penguatan materi melalui rek
omendasi buku atau artikel sebagai bahan bacaan. Jika hasil diskusi
kelompok belum tepat, Bapak/Ibu Guru dapat bertanya kesulitan yan
g dialami peserta didik untuk memahami materi mengenai permasala
han sosial. Jawaban peserta didik dapat dijadikan landasan pengula
ngan materi sesuai dengan gaya belajar. Misalnya, memberikan rang
kuman materi untuk dibaca, memberikan rekaman suara penjelasan
untuk didengarkan, dan memberikan video penjelasan untuk dilihat.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan untuk menyimpulkan materi pembelajar


an tentang permasalahan sosial.
 Guru melakukan kegiatan refleksi dengan mendengarkan kritik pese
rta didik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
 Kegiatan penutup juga dapat dilakukan untuk memberikan informasi
terkait pelaksanaan kegiatan pada rubrik Aktivitas
 Guru menyampaikan informasi mengenai materi pembelajaran yang
akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
 Pertemuan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh salah satu pesert
a didik sebagai perwakilan kelas.

Pertemuan Kedua

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu merumuskan konsep permasalahan sosial
Tujuan akibat pengelompokan sosial secara tepat.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu mengolah informasi tentang konsep
permasalahan sosial dari berbagai sumber belajar secara tepat.
Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan menyapa, menanyakan
kabar, dan memeriksa kesiapan belajar peserta didik. Selanjutny
a, Bapak/Ibu Guru memimpin doa dan mengecek kehadiran pese
rta didik sebelum pembelajaran dimulai.
2. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran di pertemua
n kedua belas yang akan dicapai melalui aktivitas pembelajaran.
Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan sedikit ulasan materi yan
g disampaikan pada pertemuan sebelumnya sebagai pengingat.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan apersepsi melalui contoh kasus,
misalnya fenomena kasus ketimpangan gender. Bapak/Ibu Guru
dapat memanfaatkan artikel berita atau gambar. Selanjutnya, Ba
pak/Ibu Guru mengajukan pertanyaan berikut. Bagaimana penda
pat kalian tentang kesetaraan gender? Mengapa ketimpangan ge
nder terjadi? Apakah ketimpangan gender termasuk masalah sos
ial akibat pengelompokan sosial?
4. Jawaban peserta didik tentu beragam. Akan tetapi, Bapak/Ibu Gu
ru dapat memberikan penguatan dan arahan bahwa pengelompo
kan sosial terbentuk karena adanya prasangka dan labelisasi. Mi
salnya, labelisasi budaya bahwa perempuan lebih cocok bekerja
di sektor domestik. Labelisasi tersebut menyebabkan terjadi mas
alah sosial berupa ketimpangan gender.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk membaca artikel berjudul Gen Z Dominan, Apa Mak
nanya bagi Pendidikan Kita? pada laman https://puslitjakdikbu
d. kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-ap
a- maknanya-bagi-pendidikan-kita sebagai bentuk penanaman b
udaya literasi peserta didik. Bapak/Ibu Guru dapat berdiskusi me
ngenai tantangan dan kesempatan yang dapat diraih kelompok g
enerasi Z di dunia pendidikan.
2. Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan model debat dalam pembel
ajaran. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu k
elompok pro dan kelompok kontra dengan pernyataan pemantik
bahwa pengelompokan sosial selalu menyebabkan permasalaha
n sosial.
3. Setiap kelompok diarahkan untuk berdiskusi mencari data-data y
ang mendukung sikap pro dan kontra berdasarkan berbagai sum
ber belajar. Setiap kelompok dapat membagi tim untuk mencari d
ata dan fakta pendukung menjadi empat kategori, yaitu (1) menc
ari melalui internet, (2) mencari video pendukung, (3) mencari inf
ografis, atau (4) gambar yang relevan dijadikan data pendukung.
4. Peserta didik dikondisikan untuk duduk berhadapan agar memud
ahkan proses debat. Bapak/Ibu Guru bertindak sebagai pihak net
ral yang mengontrol proses debat agar tidak keluar dari topik.
5. Bapak/Ibu Guru membimbing peserta didik melakukan penarikan
kesimpulan konsep masalah sosial akibat pengelompokan sosial
dari aktivitas debat yang telah dilakukan. Pada kesempatan ini pe
serta didik dapat melakukan penilaian terhadap teman sebaya. C
ontoh instrumen penilaian teman sebaya yang dapat digunakan s
ebagai berikut.
6. Pertemuan pada minggu kedua belas juga dapat dilanjutkan men
ggunakan metode kasus. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
kecil yang terdiri atas 4-5 orang menggunakan cara undian.
7. Bapak/Ibu Guru mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk mencer
mati artikel berikut.

8. Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan kunci jawaban berikut untuk


memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Pertanyaan
a. Deskripsikan maksud kalimat ”paradigma dalam menangani
penyandang disabilitas di Indonesia dari yang sifatnya charit
y menjadi pendekatan berbasis HAM” pada artikel!
b. Mengapa penyandang disabilitas perlu mendapat perhatian k
husus dari pemerintah pada masa pandemi Covid-19?
c. Mengapa pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaa
n dipandang tepat menjadi solusi untuk memecahkan masala
h eksklusi sosial bagi penyandang disabilitas?
9. Setelah memecahkan kasus, Bapak/Ibu Guru dapat memberikan
penguatan melalui umpan balik pembahasan jawaban soal yang t
ersedia. Bapak/Ibu Guru menanyakan materi yang sulit dipahami
dan mempersiapkan bahan bacaan atau rangkuman materi untuk
peserta didik.

Penutup  Peserta didik diberi kesempatan menanyakan materi yang belum


dipahami.
 Bapak/Ibu Guru membantu peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan ini.
 Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam.

Pertemuan Ketiga

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu menganalisis munculnya permasalahan sos
Tujuan ial akibat pengelompokan sosial.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu menyajikan informasi tentang penyebab mu
nculnya permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial.
Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memimpin doa sebelum memulai kegiatan pemb
elajaran atau meminta perwakilan kelas untuk memimpin doa ber
sama. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru berkeliling memeriksa kesiap
an belajar seperti melihat kehadiran peserta didik berdasarkan bu
ku kehadiran, melihat kebersihan kelas, dan ketersediaan fasilitas
pendukung pembelajaran.
2. Jika peserta didik dan lingkungan belajar sudah kondusif, Bapak/
Ibu Guru dapat memberikan motivasi belajar. Misalnya, melalui vi
deo pendek yang menginspiratif diambil dari akun YouTube Ditjen
Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI dengan judul Gading,
Penyandang Disabilitas Yang Menginspirasi Banyak Orang. J
ika Bapak/Ibu Guru kesulitan menayangkan video tersebut, dapat
diganti dengan cerita dari tokoh inspiratif di Indonesia.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada perte
muan ketiga belas dan menyampaikan apersepsi. Kegiatan apers
epsi dapat dilakukan menggunakan cerita pendek berdasarkan p
engalaman Bapak/Ibu Guru ataupun pengalaman peserta didik ke
tika berada dalam kelompok sosial. Bapak/Ibu Guru juga dapat m
emberikan sedikit ulasan materi yang disampaikan pada pertemu
an sebelumnya.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelom


pok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang, memiliki ketua k
elompok, dan terdiri atas laki-laki dan perempuan. Peserta didik d
apat memilih anggota kelompoknya dengan syarat yang ditetapka
n Bapak/Ibu Guru atau menggunakan cara undian.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik membaca artikel berj
udul Devide et Impera Mengenal Taktik dan Strategi Orang Be
landa yang disajikan pada Buku Siswa. Bapak/Ibu Guru dapat m
engembangkan pertanyaan berdasarkan artikel yang dibaca oleh
peserta didik. Misalnya, “Apa yang harus dilakukan jika ada kelo
mpok yang menyebarkan prasangka buruk untuk kelompok lai
n?”, “Apakah prasangka dapat menimbulkan dampak buruk bagi
masyarakat?”
3. Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan peserta didik menyelesaikan
Aktivitas yang terdapat pada Buku Siswa. Setiap kelompok diar
ahkan untuk mencari contoh kasus eksklusivisme dan partikularis
me dari berbagai sumber belajar.

4. Setelah mencari contoh kasus eksklusivisme dan partikularisme d


ari berbagai sumber belajar, arahkan peserta didik untuk mengide
ntifikasi latar belakang, pihak-pihak terkait, dan dampak dari cont
oh kasus yang ditemukan. Bapak/Ibu Guru juga dapat memberika
n rekomendasi sumber belajar kepada tiap-tiap kelompok, seperti
buku, artikel, atau sumber belajar lainnya. Hasil identifikasi dapat
dituliskan menggunakan contoh berikut.

5. Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pertanyaan tentang eksk


lusivismedan partikularisme, misalnya menggunakan pertanyaan
”Apakah kalianpernah melihat praktik eksklusivisme di lingkunga
n sekolah?” Bapak/IbuGuru dapat mendengarkan jawaban pesert
a didik dan mencatat poin-poinpenting di papan tulis dan membah
as bersama-sama keterkaitan pointersebut dengan materi yang di
sajikan.
6. Pertemuan minggu ketiga belas dapat dikembangkan menggunak
an model pembelajaran group investigation dengan cara mengara
hkan peserta didik untuk memilih kasus eksklusivisme atau partik
ularisme yang terjadi di lingkungan sekolah. Selanjutnya, peserta
didik diarahkan untuk merencanakan investigasi menggunakan c
ontoh instrumen berikut.
No Kriteria Deskripsi
1 Waktu pelaksanaan
2 Tempat pelaksanaan
3 Objek investigasi
4 Peralatan yang dibutuhkan
5 Strategi yang dilakukan

7. Jika investigasi selesai dilakukan, peserta didik diarahkan untuk


menuliskan hasil investigasi menggunakan contoh format berikut.
Kasus yang Diidentifikasi
No Aspek yang Diidentifikasi Deskripsi Hasil
1
2
Kesimpulan:

8. Setiap kelompok diarahkan untuk menyusun laporan lengkap akti


vitas investigasi dengan struktur laporan berikut.

9. Setiap kelompok diberi kesempatan secara bergiliran untuk meny


ampaikan hasil investigasi melalui presentasi di depan kelas. Pes
erta didik diminta untuk membuat peta hasil investigasi seperti co
ntoh berikut.
Penutup  Kegiatan penutup digunakan untuk menyusun kesimpulan hasil
belajar pada pertemuan ketiga belas bersama-sama dengan
peserta didik.
 Kegiatan ini dapat Bapak/Ibu Guru gunakan untuk meminta
pendapat peserta didik terkait kritik terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan sebagai upaya perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya dengan menuliskan pada kertas yang
telah disiapkan.
 Bapak/Ibu Guru memimpin doa penutup pelajaran dan
mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

Pertemuan Keempat : Ragam Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi ragam masalah sosial
terkait pengelompokan sosial melalui diskusi kelompok secara
Tujuan kritis.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu memilah informasi tentang ragam masalah
sosial terkait pengelompokan sosial dari berbagai sumber belajar.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucap salam, mem


berikan senyum, dan menanyakan kabar peserta didik. Selanjutn
ya, Bapak/Ibu Guru memimpin doa atau menunjuk perwakilan kel
as untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Bapak/Ibu Guru berkeliling untuk melihat kesiapan peserta didik
mengikuti proses pembelajaran.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan menayangkan video inspiratif yang diambil berdasarkan p
engalaman pribadi atau pengalaman peserta didik. Durasi kegiata
n ini disarankan selama tiga menit.
3. Bapak/Ibu Guru dapat melanjutkan dengan pemberian apersepsi.
Apersepsi dapat dilakukan sebagai berikut.
4. Bapak/Ibu Guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan keempat belas.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru membagi peserta didik ke dalam kelompokkelom


pok kecil terdiri atas 4-5 orang, pembagian kelompok dapat dilak
ukan melalui undian agar terjadi pemerataan jenis kelamin dan k
emampuan peserta didik.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan penjelasan singkat mengenai
ketidakadilan dan mengarahkan setiap kelompok menyelesaikan
rubrik Aktivitas yang terdapat pada Buku Siswa untuk diidentifika
si. Pertanyaan pada Aktivitas yang dimaksud sebagai berikut.
Pertanyaan:
a. Apakah penyebab utama diskriminasi gender pada artikel?
b. Penulis tidak menunjukkan secara eksplisit “pihak” yang bert
anggung jawab atas masalah diskriminasi gender pada artike
l. Siapakah pihak yang dimaksud?
c. Tahukah kalian bahwa kesetaraan gender menjadi sasaran p
embangunan berkelanjutan dunia atau Sustainable Develop
ment Goals (SDGs)? Mengapa kesetaraan gender penting di
angkat dalam sasaran SDGs?
d. Berikan contoh masalah ketidaksetaraan gender yang ada di
lingkungan sekitar kalian!
e. Kemukakan ide/gagasan contoh partisipasi nyata yang dapat
kalian lakukan di sekolah untuk membangun kesetaraan gen
der!
3. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyaksikan t
ayangan video dari akun YouTube Kementerian LHK dengan jud
ul Kisah Unik dari Masyarakat Adat Wanaposangke. Jika tidak
dapat menayangkan video, Bapak/Ibu Guru dapat menyampaikan
ilustrasi berikut.
4. Peserta didik diarahkan untuk memainkan kuis yang dilakukan se
cara individu. Anggota kelompok tidak dapat membantu peserta d
idik untuk menjawab pertanyaan. Aktivitas ini merupakan pertandi
ngan di antara peserta didik yang diakhiri dengan imbalan dari Ba
pak/Ibu Guru. Kuis yang dapat diberikan sebagai berikut.

5. Setelah menyelesaikan kuis, Bapak/Ibu Guru dapat menilai hasil j


awaban peserta didik dan merankingnya. Peserta didik yang me
mperoleh nilai tertinggi diapresiasi dengan cara Bapak/Ibu Guru
membuat papan prestasi yang ditempelkan di dinding kelas bertul
iskan nama peserta didik. Setiap peserta didik memperoleh prest
asi dapat digambarkan bintang sebagai bentuk apresiasi. Contoh
papan apresiasi yang dapat digunakan sebagai berikut.
6. Pada pertemuan keempat belas, Bapak/Ibu Guru juga dapat men
yajikan kasus melalui gambar untuk dianalisis peserta didik. Cont
oh gambar yang dapat diberikan sebagai berikut.

7. Setelah mengamati gambar, peserta didik diarahkan untuk memb


uat daftar pertanyaan. Misalnya, “Apakah jenis kelamin menentuk
an jenis buku yang digemari?”, dan “Apakah jumlah buku di perpu
stakaan cukup untuk seluruh siswa di sekolah?”, dan “Seberapa s
ering seseorang datang ke perpustakaan?”
8. Peserta didik diarahkan untuk mengembangkan salah satu pertan
yaan menjadi angket. Misalnya, tentang ketersediaan jumlah buk
u di perpustakaan. Peserta didik diarahkan untuk menentukan ju
mlah peserta yang akan mengisi angket di setiap jenjang kelas.
Misalnya, di kelas X sebanyak 15 orang, kelas XI sebanyak 15 or
ang, dan kelas XII sebanyak 15 orang. Selanjutnya, peserta didik
diarahkan menyebarkan angket sesuai jumlah yang telah ditetapk
an.
9. Setelah angket diisi, peserta didik diarahkan untuk menafsirkan d
ata dalam bentuk diagram seperti contoh berikut.
10. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan arahan agar peserta didik me
nyimpulkan hasil diagram yang dibuat seperti contoh berikut.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan bersama peserta didik untuk menyus


un kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.
 Bapak/Ibu Guru dapat mendengarkan kritik dan saran dari peserta
didik berdasarkan keseluruhan kegiatan pembelajaran sebagai m
asukan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Misalnya, Bapak/I
bu Guru seharusnya memberikan penjelasan singkat sebelum me
ngarahkan peserta didik melakukan aktivitas kelompok.
 Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan informasi aktivitas dan m
ateri pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan selan
jutnya dan memberikan pengayaan yang terdapat pada Buku Sis
wa tentang Pedoman Kejaksaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Ak
ses Keadilan bagi Perempuan dan Anak dalam Penanganan Perk
ara Pidana.
 Pembelajaran di tutup dengan dengan doa dan mengucapkan
salam

Pertemuan Kelima:
Alokasi
5 JP
waktu
1. Peserta didik mampu menjelaskan ragam permasalahan sosial akib
at pengelompokan sosial setelah berdiskusi kelompok.
Tujuan 2. Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi tentang ragam perm
Pembelajaran asalahan sosial akibat pengelompokan sosial dari berbagai sumber
belajar.

Pendahuluan 1. Setelah mengucapkan salam, Bapak/Ibu Guru dapat menunjuk


salah satu perwakilan kelas untuk memimpin doa sebelum belajar.
Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru berkeliling untuk memeriksa kehadiran
peserta didik melalui buku kehadiran dan memastikan kesiapan
belajar peserta didik.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan waktu kepada peserta didik
untuk membaca informasi yang tersedia pada Buku Siswa tentang
cyberbullying melalui laman
https://indonesiabaik.id/media/konten/1121 atau meminta peserta
didik memindai QR Code yang tersedia. Jika Bapak/Ibu Guru tidak
dapat memberikan link berita kepada peserta didik, sumber literasi
dapat diganti menggunakan buku-buku di sekolah atau yang dimiliki
peserta didik. Durasi kegiatan ini disarankan tidak lebih dari enam
menit.
3. Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi melalui cerita pendek tentang
perjalanan hidup salah satu tokoh nasional di Indonesia. Pada
kegiatan ini Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan apersepsi
sebagai berikut. 4. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan dari aktivitas yang akan dila
kukan peserta didik. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru membentuk kelo
mpok dengan jumlah anggota 4-5 peserta didik yang terdiri atas lak
i-laki dan perempuan. Setiap kelompok menunjuk salah satu pesert
a didik untuk dijadikan ketua kelompok. Peserta didik juga dapat m
emilih sendiri anggota kelompoknya sesuai dengan syarat yang dib
erikan Bapak/Ibu Guru.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan
Aktivitas yang tersedia di Buku Siswa sebagai berikut.

3. Setelah menyelesaikan Aktivitas pada Buku Siswa dan menjelask


an tentang intoleransi, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pe
mbelajaran dengan memberikan kupon kepada peserta didik yang
akan digunakan untuk bicara selama 30 detik. Total jumlah kupon y
ang diberikan kepada peserta didik, yaitu empat buah sehingga sat
u peserta didik diberikan kesempatan berbicara selama dua menit.
Contoh kupon yang dapat digunakan sebagai berikut.
4. Kupon berbicara berfungsi agar peserta didik dapat bergiliran untuk
menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya, setiap peserta didik dib
erikan kesempatan untuk menganalisis gambar Cara Menolak Into
leransi di Indonesia yang disajikan di Buku Siswa. Bapak/Ibu Gur
u dapat mengajukan pertanyaan seperti “Apa sikap yang harus ditu
njukkan jika melihat dan mengalami perlakuan intoleransi seperti p
ada gambar?”
5. Setiap peserta didik yang akan mengemukakan tanggapannya terk
ait pertanyaan yang diajukan harus mengumpulkan kupon bicara. P
eserta didik yang tidak memiliki kupon tidak dapat berbicara, sedan
gkan peserta didik yang masih memegang kupon harus menyampa
ikan tanggapannya hingga kupon yang dimiliki habis.
6. Bapak/Ibu Guru dapat melakukan proses penilaian aktivitas pesert
a didik.
7. Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan car
a mengarahkan peserta didik untuk menyaksikan tayangan video d
ari akun YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI dengan judul
Lingkungan Pendidikan Bebas Intoleransi.Jika video tidak dapat
ditayangkan,Bapak/Ibu Guru dapat menggantinya menggunakan c
erita berikut.
8. Bapak/Ibu Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok bes
ar, yaitu kelompok yang menghadap ke dalam dan kelompok yang
menghadap ke luar. Posisi berdiri peserta didik tergambar sebagai
berikut.

9. Peserta didik di lingkaran luar akan bergeser searah jarum jam dan
membagikan informasi berdasarkan tayangan video atau cerita tent
ang Lingkungan Pendidikan Bebas Intoleransi kepada kelompok da
lam. Cara ini dilakukan hingga semua peserta didik di kelompok lin
gkaran dalam memperoleh informasi.
10. Setelah semua peserta didik memperoleh informasi, peserta didik d
ari kelompok luar diarahkan untuk kembali ke tempat duduk masin
g-masing. Peserta didik yang menjadi anggota kelompok dalam di
minta untuk menjelaskan informasi yang diperoleh dari kelompok lu
ar. Jika ada kesalahan atau kurang informasi, kelompok luar dapat
menambahkan.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan bersama dengan peserta didik untuk


menyusun poin-poin kesimpulan materi pembelajaran di
pertemuan kelima belas.
 Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk
melakukan refleksi pembelajaran dengan menyiapkan kertas
kosong yang dapat diisi peserta didik.
 Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan informasi tentang aktivitas
dan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam

Pertemuan Keenam

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu menyeleksi permasalahan sosial akibat
pengelompokan sosial melalui diskusi berkelompok secara baik.
Tujuan 2. Peserta didik mampu menyajikan informasi tentang permasalahan
Pembelajaran sosial akibat pengelompokan sosial dari berbagai sumber belajar
secara baik.

Pendahuluan 1. Setelah memasuki kelas, Bapak/Ibu Guru memimpin doa sebelum


melakukan kegiatan pembelajaran atau menunjuk salah satu pes
erta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dilaksanak
an. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru berkeliling memeriksa kehadiran
peserta didik berdasarkan buku presensi, memeriksa kesiapan bel
ajar peserta didik, dan kesiapan lingkungan belajar seperti kebersi
han kelas.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan menceritakan atau memberikan bacaan mengenai tokoh i
nspiratif Asep Heryanto yang dapat diakses melalui laman https://
ditpsd. kemdikbud.go.id/artikel/detail/perjuangan-asep-heryanto-m
engajar-anakanak-di-pedalaman-sukabumi sebagai kegiatan pena
naman budaya literasi. Jika Bapak/Ibu Guru tidak dapat mengaks
es artikel tersebut, tokoh inspiratif dapat diganti dengan tokoh na
sional lain di Indonesia. Durasi untuk kegiatan ini disarankan tidak
lebih dari lima menit.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan apersepsi berdasarkan pengalam
an pribadi atau pengalaman peserta didik. Selanjutnya, Bapak/Ibu
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pesert
a didik pada pertemuan keenam belas ini.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru menyampaikan penjelasan mengenai konsep kor


upsi, kolusi, dan nepotisme sebagai pengetahuan awal sebelum
memberikan aktivitas belajar kepada peserta didik.
2. Bapak/Ibu Guru selanjutnya membagi peserta didik menjadi dua
kelompok besar dengan tiap-tiap kelompok diberi kartu berisi pert
anyaan atau jawaban. Contoh kartu yang diberikan seperti beriku
t.

3. Setiap peserta didik harus mengingat tulisan dalam kartunya dan


mencari pasangan kartu tersebut. Peserta didik juga diarahkan u
ntuk mencatat pasangan kartunya. Kegiatan ini dilakukan secara
bergantian hingga semua peserta didik memperoleh dan member
ikan informasi.
4. Setelah memperoleh informasi, Bapak/Ibu Guru meminta peserta
didik untuk menuliskan hasil informasi yang diperoleh pada buku
tulis masing-masing. Bapak/Ibu Guru kemudian memberikan pert
anyaan yang ada pada kartu untuk mengetahui pemahaman pes
erta didik terkait materi yang disampaikan. Contoh pertanyaan ya
ng dapat diajukan seperti berikut.
5. Bapak/Ibu Guru melakukan proses penilaian aktivitas peserta didi
k.
6. Setelah peserta didik memiliki pengetahuan tentang korupsi, kolu
si, dan nepotisme, Bapak/Ibu Guru dapat membagi peserta didik
menjadi kelompok kecil dengan jumlah anggota 4-5 orang secara
heterogen jenis kelamin dan kemampuan akademiknya.
7. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk memilih salah
satu permasalahan sosial berkaitan dengan topik korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang terjadi di sekolah ataupun bidang pendidika
n. Meskipun memiliki kesamaan topik, permasalahan yang dipilih
tidak boleh sama antarkelompok. Untuk menentukan permasalah
an yang akan dikaji, tiap-tiap kelompok dapat mengurutkan terleb
ih dahulu permasalahan yang tingkatnya belum mendesak hingg
a sangat mendesak untuk diselesaikan melalui instrumen berikut.

8. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik mencari informasi m


engenai topik dari berbagai sumber belajar seperti buku, artikel, v
ideo, ataupun pihak yang dapat memberikan informasi melalui ke
giatan wawancara. Hasilnya disajikan seperti format berikut.

9. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun kesi


mpulan dari hasil pencarian dan sajian informasi untuk dipresenta
sikan di depan kelas dalam bentuk poster, slide powerpoint, atau
dengan kategori identifikasi permasalahan, kebijakan terhadap p
ermasalahan, solusi yang ditawarkan kelompok, dan implementa
si yang akan dilakukan kelompok.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan bersama peserta didik untuk menyus


un kesimpulan materi pembelajaran korupsi, kolusi, dan nepotism
e sebagai salah satu permasalahan sosial akibat pengelompokan
sosial.
 Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk melakuk
an refleksi pembelajaran dengan menuliskan kekurangan selama
proses pembelajaran berlangsung dan harapan di kegiatan pemb
elajaran selanjutnya pada kertas kosong.
 Bapak/ Ibu Guru juga dapat memberikan informasi tentang aktivit
as dan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutny
a serta memberikan rekomendasi buku dengan judul Modul Pend
idikan Antikorupsi untuk SMA/ MA yang dapat diunduh peserta
didik pada laman https://aclc.kpk.go.id/materipembelajaran/pendi
dikan/buku/modul-pendidikan-antikorupsi-untuk-sma-ma sebagai
penguatan pengetahuan tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme y
ang telah dipelajari.
 Selanjutnya, pembelajaran ditutup dengan doa bersama.

Pertemuan Ketujuh : Penelitian Berbasis Pemecahan Masalah Sosial

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu merekomendasikan pemecahan masalah
sosial berdasarkan sikap kritis setelah berdiskusi kelompok.
Tujuan
2. Peserta didik mampu mengembangkan informasi tentang
Pembelajaran
pemecahan masalah sosial dari berbagai sumber belajar.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam dan


tersenyum serta menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpi
n doa sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Selanjutnya,
Bapak/Ibu Guru berkeliling untuk memeriksa kehadiran peserta did
ik berdasarkan buku presensi.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memotivasi peserta didik dengan cara men
ampilkan video dari akun YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud
RI berjudul Tanpa Aksi, Inovasi Tak Berarti. Jika Bapak/Ibu Guru
tidak dapat menayangkannya, video dapat diganti dengan cerita p
erjuangan tokoh nasional di Indonesia.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertem
uan ketujuh belas menggunakan apersepsi berikut.
Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru memberikan penjelasan awal kepada peserta didi
k terkait materi. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru membentuk kelompo
kkelompok kecil yang terdiri atas 4-5 peserta didik dengan perbed
aan jenis kelamin dan kemampuan akademik pada setiap kelomp
ok.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan
aktivitas yang tersedia pada Buku Siswa sebagai berikut.
3. Setelah mengerjakan soal, Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta
didik untuk mengamati satu permasalahan sosial dengan topik keti
dakadilan, intoleransi, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selanjutnya,
peserta didik diarahkan untuk mendiskusikan situasi permasalaha
n yang dipilih, membuat kesepakatan pencarian informasi, dan me
netapkan tujuan pencarian informasi.
4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari inform
asi dari berbagai sumber berkaitan dengan permasalahan sosial y
ang telah dipilih. Peserta didik diarahkan untuk memilah informasi
yang diperoleh dengan mengkaji relevansi permasalahan sosial y
ang dipilih. Contoh instrumen yang dapat digunakan peserta didik
sebagai berikut.

5. Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mengung


kapkan kembali permasalahan yang dipilih dengan dukungan dat
a dan fakta yang telah dicari dan dipilih sebelumnya. Setelah perm
asalahan dianggap memiliki fakta dan data lengkap, Bapak/Ibu Gu
ru mengarahkan peserta didik untuk menyusun rekomendasi solus
i dari permasalahan yang dipilih. Instrumen yang dapat digunakan
seperti berikut.
6. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk memilih kriteria
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Selanjutnya,
peserta didik diarahkan untuk melihat, mencermati, dan memilih u
sulan solusi yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Peserta
didik diarahkan untuk mempertimbangkan isu-isu lain yang dapat
memengaruhi penerapan solusi. Ketika peserta didik sudah meng
evaluasi usulan solusi, maka Bapak/Ibu Guru dapat meminta pese
rta didik menetapkan satu solusi dari permasalahan yang dipilih se
bagai solusi final.
7. Bapak/Ibu Guru dapat melakukan penilaian aktivitas peserta didik
melalui instrumen penilaian diskusi kelompok.
8. Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan me
ngarahkan peserta didik untuk membaca artikel yang tersedia di B
uku Siswa dengan judul Kasus Bullying di Sekolah. Bapak/Ibu G
uru dapat mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk fokus pada hasil
pengamatan sebelumnya. Selanjutnya, peserta didik diarahkan un
tuk menelaah literatur dan melakukan prasurvei sesuai permasala
han yang telah dipilih.
9. Bapak/Ibu Guru memberikan penjelasan singkat tentang tata cara
penulisan Bab 1 sebagai laporan hasil aktivitas yang dilakukan se
belumnya. Laporan terdiri atas empat bagian, yaitu latar belakang
masalah yang dituliskan dengan rentang 1.000-1.500 kata, rumus
an masalah, tujuan, dan manfaat. Setiap kelompok menyusun Bab
1 sebagai laporan hasil telaah literatur dan prasurvei. Bapak/Ibu G
uru dapat memberikan umpan balik Bab 1 yang telah diselesaika
n.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan untuk menyusun kesimpulan dan


refleksi berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan.
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya
 Kegiatan Pembelajaran di tutup dengan doa dan Salam.

Pertemuan Kedelapan:

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu merancang pemecahan masalah sosial
berdasarkan aktivitas belajar dengan baik.
Tujuan
2. Peserta didik mampu merumuskan pemecahan masalah sosial
Pembelajaran
berdasarkan informasi dari berbagai sumber belajar.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memberikan kesempatan kepada salah satu


peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru memeriksa kehadiran
peserta didik berdasarkan buku kehadiran. Setelah peserta didik
siap belajar, Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi dari video atau
cerita pendek berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu Guru atau
tokoh inspiratif di Indonesia.
2. Bapak/Ibu Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik
melalui cerita. Bapak/Ibu Guru juga dapat mengulang sedikit
materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan kedelapan belas.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk duduk sesuai k
elompok belajar pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok di
arahkan untuk menyimak ilustrasi lanjutan yang tersedia pada Buk
u Siswa berjudul Kasus Bullying di Sekolah.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk mengident
ifikasi aspek atau indikator yang relevan dengan rumusan masala
h pada Bab 1. Selanjutnya, tiap-tiap kelompok diarahkan mengem
bangkan aspek atau indikator menjadi sejumlah pertanyaan yang l
ebih terperinci untuk memperoleh informasi tentang permasalahan
yang dikaji. Contoh instrumen yang dapat digunakan sebagai berik
ut.

3. Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, setiap kelompok diarah


kan untuk menyusun angket atau kuesioner yang berhubungan de
ngan permasalahan sosial. Jenis angket yang dapat digunakan an
tara lain angket terbuka, angket tertutup, atau angket kombinasi (t
ertutup dan terbuka).
4. Peserta didik diarahkan untuk menyusun perencanaan berdasarka
n data yang dibutuhkan dan menyusun jadwal pelaksanaan kegiat
an. Contoh instrumen yang dapat digunakan sebagai berikut.
5. Pada tahap pengumpulan data melalui wawancara, observasi, ata
u menyebarkan angket, Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan pese
rta didik agar pencarian data yang dilakukan tepat sasaran dan rel
evan dengan data yang dibutuhkan.
6. Bapak/Ibu Guru mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk mencari k
onsep dan teori sosiologi sesuai dengan permasalahan sosial yan
g dikaji. Peserta didik dapat menggunakan instrumen penelaahan
sebelum menentukan konsep dan teori yang digunakan sebagai b
erikut.

7. Setelah menemukan konsep dan teori yang tepat, Bapak/Ibu Guru


dapat mengarahkan peserta didik menyusun kriteria untuk menent
ukan konsep dan teori yang berkaitan dengan permasalahan.
8. Bapak/Ibu Guru dapat mengajari peserta didik mengoperasikan ap
likasi Mendeley, Zotero, Endnote, atau aplikasi lain yang berfungsi
mendeteksi kutipan atau sitasi yang digunakan. Kegiatan ini juga
memberikan wawasan mengenai cara pengutipan yang benar aga
r terhindar dari plagiarisme. Jika tidak memungkinkan menggunak
an aplikasi, Bapak/Ibu Guru dapat mengajarkan cara mengutip se
suai kaidah pengutipan dalam karya tulis ilmiah.
9. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menulis secara
ringkas konsep dan teori yang telah ditentukan sebagai Bab II. Pe
nulisan konsep dan teori maksimal 1.000 kata secara keseluruha
n. Selanjutnya, peserta didik diarahkan untuk menyusun Bab III ya
ng berisi lokasi, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, validitas data, dan analisis data.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan dengan merangkum materi


pembelajaran yang disajikan bersama peserta didik.
 Bapak/Ibu Guru meminta peserta didik menuliskan kritik dan saran
selama pembelajaran pada kertas kosong sebagai bentuk refleksi
belajar.
 Bapak/Ibu Guru menyampaikan informasiaktivitas dan materi yang
akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya
 Pelajaran dapat ditutup dengan doa bersama.

Pertemuan Kesembilan

Alokasi waktu 3 JP
1. Peserta didik mampu mengumpulkan data untuk menyusun
pemecahan masalah sosial berdasarkan aktivitas belajar dengan
Tujuan baik.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu menunjukkan informasi tentang pemecahan
masalah sosial dari sumber belajar dengan baik.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucap salam,


senyum, dan sapa. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru menunjuk salah
satu peserta didik sebagai perwakilan kelas untuk memimpin doa
sebelum belajar.
2. Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan menceritakan tokoh inspiratif di Indonesia. Durasi
aktivitas ini disarankan tidak lebih dari tiga menit. Bapak/Ibu Guru
juga dapat memberikan apersepsi berdasarkan pengalaman
pribadi dan mengulang sedikit materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kesembilan belas.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk duduk pada kel
ompok-kelompok kecil yang telah dibentuk pada pertemuan sebel
umnya. Peserta didik diminta menyimak ilustrasi di Buku Siswa, y
aitu aktivitas penelitian yang dilakukan oleh kelompok Andi.
2. Bapak/Ibu Guru meminta peserta didik menyusun transkrip hasil o
bservasi dan wawancara atau hasil angket yang telah dikumpulka
n pada pertemuan sebelumnya. Hasil wawancara disajikan dalam
bentuk transkrip seperti berikut.

3. Peserta didik diminta mengeliminasi jawaban dari informan yang ti


dak relevan. Selanjutnya, informasi dikelompokkan berdasarkan k
onsep-konsep yang telah dicari sebelumnya. Pada kegiatan ini Ba
pak/Ibu Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menelaah u
lang kelengkapan jawaban yang diberikan informan. Selanjutnya,
peserta didik diminta menyajikan hasil temuan dalam bentuk matri
ks atau bagan seperti berikut.
4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun kesi
mpulan sementara berdasarkan data-data yang diperoleh.
5. Penilaian dapat dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru dengan melihat ke
terampilan peserta didik yang ditunjukkan selama proses diskusi
berlangsung. Contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan s
ebagai berikut.
6. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun Bab
V, yaitu kesimpulan berupa poin penting dari aktivitas penelitian.
Bagian ini juga mencantumkan saran untuk penelitian serupa yan
g akan dilakukan selanjutnya. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan
umpan balik berdasarkan Bab IV dan Bab V yang telah disusun p
eserta didik.
7. Jika keseluruhan bab telah tersusun secara sistematis dan lengka
p, peserta didik diarahkan untuk menyusun halaman cover, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka, dan lampiran.

Penutup  Kegiatan penutup pembelajaran dilakukan dengan


menyampaikan materi yang disajikan pada pertemuan minggu
kesembilan.
 Guru menyampaikan informasi materi dan aktivitas pembelajaran
yang akan disampaikan di pertemuan selanjutnya, yaitu
mempresentasikan hasil karya yang sudah ditulis serta
melakukan Uji Pengetahuan Akhir dan Refleksi pembelajaran.
 Pelajara di tutup dengan doa dan salam

Pertemuan sembilan

Alokasi waktu 2 JP
1. Peserta didik mampu menampilkan alternatif pemecahan masalah
sosial berdasarkan aktivitas belajar dengan baik.
Tujuan
2. Peserta didik mampu mendesain pemecahan masalah sosial dari
Pembelajaran
aktivitas pencarian informasi dengan baik.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, me


mperlihatkan senyuman, dan menyapa peserta didik. Selanjutnya,
Bapak/Ibu Guru mempersilakan perwakilan peserta didik untuk me
mimpin doa sebelum belajar. Setelah berdoa, Bapak/Ibu Guru ber
keliling memeriksa kehadiran peserta didik dan kesiapan belajar.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan motivasi kepada peserta didik
melalui cerita inspiratif dari tokoh nasional di Indonesia. Durasi unt
uk kegiatan ini disarankan tidak lebih dari tiga menit. Pembelajara
n dilanjutkan dengan menyampaikan apersepsi berdasarkan peng
alaman Bapak/Ibu Guru atau pengalaman peserta didik.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertem
uan kedua puluh.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk duduk bersama
kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimak ilust
rasi yang tersedia pada Buku Siswa tentang pengomunikasian ya
ng dilakukan oleh kelompok Andi. Setiap kelompok mempersiapk
an presentasi hasil penelitian dengan mempertimbangkan cara pe
nyampaian, audiens, waktu, dan ketersediaan sumber daya.
3. Peserta didik diarahkan untuk menyusun presentasi dengan men
yajikan teks dalam bentuk visual untuk ditampilkan dalam present
asi. Perubahan teks dalam bentuk visual dapat menjadikan prese
ntasi lebih menarik. Misalnya, peserta didik dapat membuat powe
rpoint, poster ilmiah, ataupun infografis berdasarkan hasil peneliti
an seperti berikut.

4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk mengadakan p


ekan seminar ilmiah sosiologi yang akan diikuti semua kelompok.
Setiap kelompok mempersiapkan hasil penelitian dalam bentuk p
oster ataupun infografis.
5. Bapak/Ibu Guru dapat memilih panitia yang akan dilibatkan dalam
pekan seminar ilmiah sosiologi seperti ketua, wakil ketua, sekreta
ris, humas, bagian perlengkapan, dan bagian acara. Tim ini akan
mengatur tempat, waktu, dan teknis penyelenggaraan kegiatan.
6. Kegiatan dapat dilakukan di aula sekolah atau ruang kelas. Kegiat
an ini dapat dilakukan secara daring jika tidak memungkinkan unt
uk dilaksanakan secara langsung. Tim penyelenggara juga perlu
mempromosikan kegiatan kepada seluruh warga sekolah melalui
poster ataupun membagikan informasinya di media sosial.
7. Setiap kelompok mempresentasikan produk hasil penelitian saat
pekan seminar ilmiah sosiologi dan memberikan masukan untuk ti
ap-tiap kelompok penampil. Masukan diberikan menggunakan ins
trumen berikut.

8. Hasil penilaian yang diberikan oleh peserta pekan seminar ilmiah


sosiologi dapat dipertimbangkan sebagai penilaian tambahan dan
dikombinasikan dengan nilai dari Bapak/Ibu Guru.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan untuk menyimpulkan materi yang


disampaikan pada pertemuan kedua puluh.
 Bapak/Ibu Guru dapat meminta peserta didik untuk
menyampaikan secara lisan kesan dan kritik terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan sebagai bentuk refleksi
pembelajaran.
 Bapak/Ibu Guru juga dapat mengarahkan peserta didik
menyelesaikan Uji Pengetahuan Akhir dan lembar Refleksi yang
tersedia di Buku Siswa. Disarankan setiap aktivitas refleksi,
peserta didik menyertakan bukti pendukung sebagai penilaian
nontes hasil belajar. Misalnya, setiap kelompok mengumpulkan
hasil laporan penelitian dari Bab 1 sampai Bab V untuk penilaian
portofolio.
 Pelajaran di tutup dengan Doa dan salam

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada
jurnal, baik sikap positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial
 Pengayaan diberikan untuk  Remedial dapat diberikan kepada
menambah wawasan peserta didik peserta didik yang capaian
mengenai materi pembelajaran yang kompetensi dasarnya (KD) belum
dapat diberikan kepada peserta didik tuntas.
yang telah tuntas mencapai  Guru memberi semangat kepada
kompetensi dasar (KD). peserta didik yang belum tuntas.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau  Guru akan memberikan tugas bagi
tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan peserta didik yang belum tuntas dalam
dengan peserta didik. bentuk pembelajaran ulang,
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, bimbingan perorangan, belajar
peserta didik yang sudah mencapai kelompok, pemanfaatan tutor sebaya
ketuntasan belajar diberi kegiatan bagi peserta didik yang belum
pembelajaran pengayaan untuk mencapai ketuntasan belajar sesuai
perluasan atau pendalaman materi hasil analisis penilaian.

Kriteria Penilaian :
 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian :
Tabel 2.2 Instrumen penilaian kelompok
Pembagian Perolehan
Partisipasi
Tugas Informasi
Nama
No. Jumlah
Kelompok 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:

4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan


pendampingan

Instrumen Penilaian Teman Sebaya


Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan tentang
keikutsertaan anggota kelompok!
N Pernyataan Ya Tidak
o.
1 Temanmu aktif mencari data yang mendukung argumentasi ke
tika debat.
2 Temanmu memberikan solusi ketika data pendukung sulit dite
mukan.
3 Temanmu memberikan bantuan ketika argumentasi dilemahka
n kelompok lawan.
4 Temanmu memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tuga
s bersama-sama
5 Temanmu tidak memaksakan pendapatnya.
Tabel 2.3 Instrumen penilaian produk
Topik Penyusunan
Investigasi Laporan
No. Nama Kelompok Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan.

Tabel 2.4 Instrumen penilaian aktivitas

Ide yang
Argumentasi
Disampaikan
No. Nama Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 2.6 Instrumen penilaian aktivitas


Penguasaan Penyampaian Mempertahankan
Materi Pendapat Pendapat
No. Nama Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan
Tabel 2.9 Instrumen penilaian aktivitas
Kedalaman
Ketepatan
Informasi
No. Nama Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 2.12 Instrumen penilaian aktivitas


Kelengkapan Penyusunan
Informasi Hasil
No. Nama Jumlah

4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 2.13 Instrumen Penilaian Sikap


Nama Peserta Butir
No. Catatan Perilaku
Didik Sikap

Memberikan kesempatan kepada anggota


1. Ayu Adil
kelompok lain menyampaikan pendapatnya.

2.

Tabel 2.14 Instrumen penilaian

Isi Teks Kualitas


No. Nama Produk Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Refleksi Guru:
 Apakah kegiatan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

Refleksi Peserta Didik:


 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan
 pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

C. LAMPIRAN

Lembar Kerja Peserta Didik 1:

Gambar 2.2 Potret permukiman penduduk miskin di daerah rawan banjir

Apakah kalian pernah melihat pemandangan yang serupa dengan gambar diatas? Coba k
alian bayangkan potret kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
1. Bagaimana kira-kira kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada pada gambar?
2. Mengapa kondisi pada gambar dapat dikategorikan sebagai suatu fenomena permas
alahan sosial?
3. Mengapa kondisi sosial pada gambar banyak ditemukan di wilayah perkotaan?
Silakan jawab pertanyaan tersebut disertai data-data ilmiah. Kalian dapat berdiskusi deng
an teman sebangku dan melakukan penelusuran informasi melalui berbagai fasilitas yang
ada di sekolah. Selanjutnya, kemukakan hasil jawaban kalian secara santun di kelas.
Simaknlah artikel yang berjudul Devide et Impera, Mengenal Taktik dan Strategi Orang
Belanda yang terdapat pada buku siswa
Setelah kalian menyimak artikel, lakukanlah analisis kasus secara berkelompok berdasark
an instruksi berikut.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat hingga lima peserta didik!
2. Temukan contoh kasus eksklusivisme dan partikularisme!
3. Identifikasilah latar belakang, pihak-pihak, dan dampak kasus yang kalian temukan!
Perkuat jawaban kalian dengan melakukan penelusuran informasi dari data atau sumber-
sumber tepercaya seperti buku, jurnal, laporan penelitian, film dokumenter, dan berita
tepercaya lainnya. Selanjutnya, kemukakan hasil temuan kalian secara santun di kelas. Mi
ntalah masukan dari Bapak/Ibu Guru dan teman-teman lainnya untuk memperkaya wawas
an dan ketajaman analisis kalian.

Pentingnya Moderasi Beragama


Kementerian Agama aktif mempromosikan pengarusutamaan moderasi beragama dalam
empat tahun terakhir. Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama sec
ara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, ba
ik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan ant
arumat beragama merupakan masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Ole
h karena itu, program pengarusutamaan moderasi beragama dinilai penting dan menemuk
an momentumnya. Bentuk ekstremisme dapat dibedakan dalam dua kutub yang saling ber
lawanan. Kutub pertama, kutub kanan yang sangat kaku dan cenderung memahami ajara
n agama dengan membuang penggunaan akal. Kutub kedua, sangat longgar dan bebas d
alam memahami sumber ajaran agama. Kebebasan tersebut tampak pada penggunaan a
kal yang berlebihan. Akibatnya, mereka menempatkan akal sebagai tolok ukur utama keb
enaran sebuah ajaran.
Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama. Menjadi moderat bukan b
erarti cenderung terbuka dan mengarah pada kebebasan. Seseorang yang bersikap mode
rat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi, tidak serius, atau tidak sungguh-sungg
uh dalam mengamalkan ajaran agamanya adalah pandangan keliru. Moderasi beragama
merupakan sebuah jalan tengah dalam keberagaman agama di Indonesia. Moderasi bera
gama menjadi warisan budaya Nusantara yang berjalan seiring, tidak saling menegasikan
antara agama dan kearifan lokal (local wisdom).
Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas 3-4 peserta didik sesuai komposisi peserta d
idik di kelas. Selanjutnya, jawablah pertanyaan berikut!
1. Setujukah kalian bahwa moderasi beragama dapat menangkal intoleransi beragama?
Berikan alasannya!
2. Mengapa seseorang bisa berpikir ekstrem pada kutub kanan ataupun kutub kiri?
3. Berikan rekomendasi contoh-contoh sikap yang dapat menumbuhkan moderasi berag
ama!
Kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan penelusuran informasi di i
nternet dan buku-buku di perpustakaan. Berikan data-data yang mendukung setiap argum
entasi kalian. Selanjutnya, kemukakan hasil diskusi kalian secara santun di kelas!

Mari ingat kembali materi penelitian sosial di kelas X! Bentuklah kelompok kecil yang terdir
i atas 4-5 peserta didik. Sebaiknya kelompok terdiri atas laki-laki dan perempuan dengan j
umlah yang proporsional.
Selanjutnya, diskusikanlah pertanyaan berikut!
1. Coba deskripsikan bagan langkah-langkah penelitian pada gambar 2.9 menggunakan
bahasa kalian sendiri!
2. Kalian telah mempelajari jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif di kelas X. Coba ing
at kembali perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan melengkapi tabel ber
ikut!
No Aspek Kualitatif Kualitatif Kuantitatif
1 Keunggulan
2 Kelemahan
3 Teknik pengumpulan data yang sesuai
4 Proses pengolahan/analisis data
5 Hasil atau data yang diperoleh
Setelah menjawab kedua pertanyaan tersebut, coba rangkum jawaban kalian dalam bentuk peta pi
kiran (mind map). Tunjukkan dalam dua bentuk bagan besar yaitu desain penelitian kualitatif dan k
uantitatif. Kalian dapat menuangkan hasilnya dalam kertas ukuran besar, atau menggambarnya me
nggunakan aplikasi di laptop/komputer. Misalnya, menggunakan aplikasi sederhana pada microsoft
word, paint, microsoft whiteboard, ataupun aplikasi lainnya. Selanjutnya, presentasikan hasil kerja k
elompok kalian di kelas untuk mendapat masukan dari Bapak/Ibu Guru dan teman-teman lainnya.

Fase Identifikasi dan Perumusan Masalah


Mari berlatih melakukan penelitian untuk memecahkan masalah sosial di lingkungan sekit
ar. Proyek ini dapat dilakukan secara berkelompok terdiri atas 3-4 peserta didik. Lakukan
aktivitas seperti yang dilakukan Andi dan kelompoknya!
1. Amatilah gejala sosial di lingkungan sekitar kalian! Lalu, identifikasilah beberapa rag
am gejala sosial yang mengarah pada permasalahan sosial!
Gejala sosial yang kami temukan:
2. Coba tentukan fokus masalah yang akan kalian teliti dengan cara melakukan telaah li
teratur dan prasurvei. Fokus masalah yang diteliti:

Alasan:
Bukti Literatur Bukti Prasurvei

3. Tulislah temuan kalian dalam bentuk Bab 1: Pendahuluan, minimal terdiri atas latar
belakang dan rumusan masalah yang disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Latar bel
akang tidak perlu terlalu panjang, dapat disajikan dalam rentang 1.000-1.500 kata de
ngan ukuran kertas A4, spasi 1,15, dengan batas keseluruhan margin 2,5 cm. Sebaik
nya latar belakang memuat garis besar isu/masalah dari kondisi umum ke khusus. Mi
salnya, gambaran umum masalah di level makro seperti kebijakan/aturan, data terkin
i, hingga penelitian terdahulu. Selanjutnya, kerucutkan pada gambaran garis besar ge
jala yang ditemukan melalui literatur dan prasurvei lapangan.

Fase Merumuskan Kajian Pustaka dan Metode Penelitian


Kalian sudah merancang Bab I Pendahuluan pada aktivitas sebelumnya. Selanjutnya, m
ari kembangkan Bab II Kajian Pustaka dan Bab III Metode Penelitian. Jangan lupa leng
kapi desain penelitian kalian dengan instrumen pengumpulan data.
1. Kajian pustaka memuat konsep-konsep penting dan teori yang digunakan untuk menga
nalisis data. Kalian dapat mencoba belajar menggunakan aplikasi untuk mengutip refer
ensi dan membuat daftar pustaka. Beberapa aplikasi yang dapat kalian manfaatkan, y
aitu Mendeley, Zotero, Endnote, dan lainnya. Kalian dapat mempelajarinya melalui tuto
rial di internet.
2. Metode penelitian memuat lokasi, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan d
ata, validitas data, dan analisis data. Kalian juga perlu membuat instrumen pengumpul
an data yang tepat. Instrumen penelitian disesuaikan dengan jenis penelitian yang kali
an pilih, baik metode kuantitatif maupun kualitatif. Beberapa instrumen penelitian terse
but meliputi wawancara, observasi, angket/kuesioner, atau dokumentasi.
Sajikan hasil kajian pustaka dan metode penelitian kalian secara ringkas. Setiap bab mak
simal menggunakan 1.000 kata. Mintalah masukan dari Bapak/Ibu Guru apabila kalian kes
ulitan dalam mengembangkan kedua bab tersebut.

Fase Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian


Kalian telah mempelajari tahap pengumpulan dan analisis data dalam penelitian. Selanjut
nya, coba buatlah Bab IV Hasil dan Pembahasan serta Bab V Penutup. Lakukan pemb
agian kerja yang jelas dalam kelompok agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal. Liha
tlah beberapa hasil laporan penelitian agar kalian memiliki gambaran utuh dalam menulis
sebuah hasil analisis data.
1. Kalian dapat menulis hasil temuan data secara kronologis mulai dari jawaban atas rum
usan masalah pertama dan kedua.
2. Analisislah data kalian pada sub pembahasan. Analisis data dengan mengaitkan hasil t
emuan dan teori yang digunakan. Misalnya, cara pandang teori tersebut dalam menjel
askan temuan-temuan data kalian.
3. Simpulan tidak perlu terlalu panjang, namun menunjukkan pokokpokok temuan data se
cara sistematis.
4. Pada bagian saran kalian dapat memberikan rekomendasi penyelesaian masalah bagi
berbagai pihak secara logis dan ilmiah.

Fase Mengomunikasikan dan Merekomendasikan Hasil Penelitian


Apakah laporan penelitian sudah kalian selesaikan dengan baik? Sudahkah kalian yakin b
ahwa rekomendasi penyelesaianmasalah tersebut efektif? Sudahkah rekomendasi kalian
benar-benar dimanfaatkan? Penelitian yang kalian lakukan hendaknya dapat memberi ma
nfaat bagi orang lain. Jangan sampai temuan-temuan tersebut hanya tersimpan dalam se
buah laporan terbatas di sekolah. Oleh karena itu, mari lakukan perubahan melalui aktivit
as berikut.
1. Buatlah seminar terbuka untuk menyebarluaskan hasil dan rekomendasi penyelesaian
masalah sosial yang sudah kalian teliti. Misalnya, kalian bekerja sama dengan guru da
n teman-teman di kelas membuat kegiatan Pekan Seminar Ilmiah Sosiologi di sekola
h.
2. Bentuklah tim kecil untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Misalnya, terdiri atas ketu
a, sekretaris, humas, perlengkapan, dan acara.
3. Susunlah rancangan kegiatan dengan melibatkan Bapak/Ibu Guru. Kalian dapat memp
ertimbangkan keluasan/keterbukaan acara ini. Misalnya, terbuka untuk umum (dilakuka
n secara daring melalui aplikasi tertentu), dilakukan terbatas di aula sekolah, atau dala
m bentuk gabungan dari keduanya (hybrid).
4. Buatlah poster acara tersebut untuk disebarkan melalui media sosial, web sekolah, ata
u majalah dinding sekolah.
5. Dokumentasikan kegiatan kalian dan catatlah masukan-masukan hasil penelitian kalia
n. Sudahkah penelitian kalian membawa hasil dan dampak yang optimal?
Selain mengadakan proyek Pekan Seminar Ilmiah Sosiologi, kalian dapat memublikasik
an hasil penelitian dalam bentuk lain. Misalnya, dalam seminar nasional, koran/majalah, d
an jurnal ilmiah. Mintalah masukan Bapak/Ibu Guru agar kemampuan menulis karya ilmia
h kalian dapat optimal dan dapat mengharumkan nama sekolah.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik :


- Guru dan peserta didik dapat mencari berbagai informasi tentang Permasalahan Sosial
Akibat Pengelompokan Sosial dari berbagai media atau website resmi di bawah
naungan Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi
- Buku sosiologi untuk SMA Kelas XI : Penerbit, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Glosarium:
Permasalahan sosial: kondisi sosial yang dipandang masyarakat sebagai situasi berbah
aya dan membutuhkan perbaikan.
Prasangka: dugaan yang kurang baik dan belum tentu kebenarannya.
Eksklusivisme: kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.
Partikularisme: kecenderungan untuk mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepen
tingan umum.
Eksklusi sosial: sikap mengeluarkan, menyingkirkan, atau mengenyampingkan orang lai
n.
Ketidakadilan: suatu kondisi yang tidak memihak kebenaran dan cenderung berat sebela
h.
Intoleransi: sikap mengabaikan kepentingan ataupun perasaan orang lain.
Korupsi: tindak penyelewengan atau penyalahgunaan yang dapat merugikan dan bertuju
an untuk memperkaya diri, keluarga, ataupun kelompoknya.
Kolusi: persekongkolan antarpihak yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat d
an negara.
Nepotisme: perilaku menganakemaskan keluarga, saudara, atau teman dekatnya sendiri
di atas kepentingan umum.
Identifikasi masalah: menentukan fokus pertanyaan masalah penelitian yang akan ditelit
i.
Analisis data: penguraian data dari hasil penyelidikan yang sistematis untuk memecahka
n suatu masalah atau persoalan.
Pemecahan masalah: cara untuk menyelesaikan suatu masalah agar tidak berlarut-larut
atau terulang kembali.

Daftar Pustaka:
1. Andriasari, Dita, dkk. (2019). Kajian Perlindungan Anak Korban Konflik. Jakarta: Keme
nterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
2. Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Statistik Kriminal 2020. Jakara: BPS RI.
3. Ferrante, Joan. 2011. Seeing Sociology: An Introduction. USA: Wadsworth
4. Hartoyo. (2018). Konflik dan Harmoni Sosial: Strategi Memelihara Ketahanan Masyara
kat Lokal Multikultural di Lampung. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Kementerian Sosial RI. (2021). Pedoman Operasional Asistensi Rehabilitasi Sosial Pe
nyandang Disabilitas. Diakses dari: https://kemensos.go.id/uploads/topics/1638443373
1911.pdf, pada 16/12/2021
6. Schaefer, Richard T. (2012). Sosiologi Edisi 12 - Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai