Anda di halaman 1dari 40

MODUL AJAR IPAS

KELAS X
Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial

A. Bagian I: Informasi Umum

Judul Elemen Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan


Dinamika Sosial

Deskripsi Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas


diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda,
serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai
warga Indonesia dan bagian dari warga dunia.
Peserta didik mempelajari tentang interaksi dan
institusi sosial, peluang dan tantangannya,
mempelajari dinamika/problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia
dan bumi.
Kelas X
Alokasi Waktu 30 jp
Jumlah Pertemuan 5
Fase Capaian E E
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari materi Interaksi, Komunikasi,
Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial peserta
didik diharapkan telah memiliki pengetahuan tentang
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu.
Profil Pelajar Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Pancasila berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 1


Sarana Prasarana • Papan tulis
• Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik  Regular/tipikal
 Hambatan Belajar
 Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa.

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Moda Pembelajaran Daring / Blended learning.


Metode Pembelajaran Pengamatan, tanya jawab ,Diskusi, presentasi.

Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif


Sumber Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Pembelajaran
Bahan Pembelajaran -
Media Pembelajaran PPT, LKPD

B. BAGIAN II: KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan


syarat terjadinya interaksi sosial
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor
pendorong interaksi sosial
3. Peserta didik dapat menjelaskan status dan
peranan individu dalam interaksi sosial
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk-
bentuk interaksi sosial
5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan
tipe institusi sosial
6. Peserta didik dapat merencanakan karya ilmiah
tentang dampak / problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 2


7. Peserta didik dapat membuat karya ilmiah tentang
dampak / problematika sosial, faktor penyebab
dan solusinya

Pemahaman  Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan


Bermakna keterkaitan dengan manusia lain melalui interaksi
sosial.
 Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia
sebagai makhluk individu dan sosial yang
merupakan kodrat manusia.
Pertanyaan Pematik  Pernahkah kalian mengamati interaksi sosial di
lingkungan sekitar ? Berikan contohnya!
 Bentuk interaksi sosial antara lain individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok dan individu
dengan kelompok. Mengapa interaksi sosial itu
penting ?
Pesiapan  Guru membuat presentasi tentang interaksi sosial
Pembelajaran  Guru menyiapkan file modul dan LKPD
 Guru memberi file materi dan tugas di Classroom.
 Menyiapkan link google meet yang dibagikan pada
group whatshap kelas.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan memeberi salam dilanjutkan


dengan berdoa bersama atau melalui google meet menunjukkan sikap
bertakwa dan berakhlak mulia
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru atau mengingatkan mengisi daftar hadir lewat link google
form.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran (berbicara atau menulis di kolom
chat dengan sopan, rentang waktu melakukan pengamatan dan
pengumpulan tugas.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik :

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 3


a. Pernahkah kalian mengamati interaksi sosial di lingkungan sekitar ?
Berikan contohnya!
b. Bentuk interaksi sosial antara lain individu dengan individu, kelompok
dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Mengapa interaksi
sosial itu penting ?
Kegiatan Inti (60 Menit)
Fase I : Orientasi peserta didik kepada masalah
1. Peserta didik mengamati gambar tentang interaksi sosial di slide ppt

2. Peserta didik membaca LKPD tentang interaksi sosial, institusi sosial dan
dinamika sosial
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan interaksi sosial, institusi sosial
dan dinamika sosial
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik
1. Peserta didik membentuk 6 kelompok peserta didik, dengan masing-masing
kelompok 5 orang
2. Peserta didik mengisi LKPD melalui googledoc
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1. Peserta didik secara mandiri mengamati dengan seksama tentang interaksi
sosial, institusi sosial dan dinamika sosial melalui video animasi atau modul
2. Peserta didik membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman untuk mengerjakan LKPD
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang data hasil
pengamatan dan jawaban pertanyaan di LKPD.
2. Peserta didik mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Fase 5: Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 4


1. Peserta didik bersama guru membahas materi yang telah dipelajari melalui
LKPD.
2. Peserta didik memverifikasi kembali jawaban kelompok setelah dilakukan
diskusi serta dengan teori dari buku referensi maupun masukan dari guru.
3. Peserta didik diberi kesempatan bertanya yang masih merasa bingung dan
kurang mengerti terkait materi yang dipelajari.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan dengan membuat rangkuman tentang poin-poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Mengerjakan evaluasi interaksi sosial, institusi sosial dan dinamika sosial
yang telah dipelajari dengan membuka google form
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
mempelajari interaksi sosial, institusi sosial, dinamika sosial.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi
tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
Refleksi Disajikan dalam Google form

Assesmen Asesmen Formatif : Lembar Kerja Peserta Didik


Asesmen Sumatif : Soal Latihan

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 5


C. BAGIAN III : LAMPIRAN

BAHAN BACAAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL

A. Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Kehidupan bersama manusia dapat dilihat dari segi statis (struktur


masyarakat) dan segi dinamis (proses sosial). Proses sosial terjadi ketika
individu-individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan berinteraksi.
Interaksi sosial merupakan hubungan antarindividu, antar individu dengan
kelompok, dan antar kelompok. Interaksi sosial menyebabkan adanya proses
sosial suatu masyarakat. Proses sosial menyebabkan munculnya perubahan
dan perkembangan dalam masyarakat.

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki hasrat untuk berkomunikasi,


bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Hasrat itu muncul secara alami
dari dalam diri manusia. Karena itu, interaksi dengan orang lain merupakan

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 6


kebutuhan mendasar yang muncul dari dalam diri manusia itu sendiri.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Secara etimologis, interaksi berasal dari kata inter- (artinya berbalas-
balasan) dan aksi (artinya tindakan). Jadi, interaksi berarti tindakan berbalas-
balasan. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis
antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya 2 syarat, yaitu kontak sosial
dan komunikasi.
a. Kontak sosial
Menurut pelakunya, kontak sosial dapat dibedakan menjadi :
1) Kontak sosial antarindividu. Misalnya, seorang anak berbincang
dengan ibunya.
2) Kontak sosial antara individu dengan kelompok. Misal, seorang
narasumber berbicara di depan peserta seminar.
3) Kontak sosial antarkelompok. Misal, sebuah perusahaan memberi
order pekerjaan kepada perusahaan lain.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika
menghasilkan konflik.
2) Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu langsung. Misalnya, guru
mengajar di kelas, atasan memanggil bawahan.
b. Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut :
1) Komunikator, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
menyampaikan pesan, perasaan, pendapat kepada orang atau
kelompok lain.
2) Komunikan, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menerima
pesan, perasaan, pendapat dari pihak lain.
3) Pesan, yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan dapat berupa informasi, instruksi, pikiran dan perasaan.
4) Media, yaitu sarana untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi
dapat berupa lisan, tulisan, gambar dan lain-lain.
5) Efek, yaitu perubahan yang terjadi pada komunikan setelah
mendapat pesan dari komunikator.

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 7


B. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri
manusia itu sendiri maupun faktor dari luar manusia. Faktor dari dalam manusia
meliputi :
 Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
 Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
 Mempengaruhi orang lain melalui imitasi, sugesti, identifikasi, simpati
dan empati.
Faktor dari luar manusia adalah dorongan rasa ingin tahu yang
menyebabkan manusia berinteraksi dengan sesamanya untuk memenuhi rasa
ingin tahu tersebut.
1. Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru sikap, cara bicara, perilaku, atau
penampilan seseorang. Menurut Chorus, imitasi terjadi bila ada minat terhadap
objek atau subjek yang ditiru dan ada sikap menghargai, mengagumi, dan
memahami sesuatu yang ditirunya itu. Misalnya, seorang anak memiliki potongan
rambut bergaya tokoh kartun Tin Tin yang disukainya. Imitasi berdampak positif
apabila yang ditiru adalah individu atau kelompok berperilaku baik menurut
masyarakat. Akan tetapi, sebaliknya, imitasi berdampak negatif apabila individu
atau kelompok yang ditiru berperilaku tidak baik menurut pandangan masyarakat.
2. Sugesti
Sugesti adalah tindakan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
menerima pandangan atau sikap yang dianutnya. Sugesti umumnya berasal dari
orang yang berwibawa, karismatik, atau orang yang berpengaruh, misalnya
orang tua, ulama, dan lain-lain. Selain itu, sugesti dapat pula berasal dari orang
yang memiliki kedudukan tinggi, misalnya menteri, direktur, dan lain-lain.
Selain dari individu, sugesti dapat pula berasal dari kelompok mayoritas
terhadap kelompok minoritas. Seseorang yang mengubah pendapatnya hanya
karena ia satu-satunya orang yang berpendapat demikian dapat dikatakan telah
tersugesti. Contoh lain adalah seseorang membeli pelembab muka tertentu
karena ingin kulit wajahnya menjadi lebih putih. Iklan menjadi sumber sugesti
yang dapat menggiring orang untuk membeli produk tertentu. Sugesti mungkin
terjadi jika orang yang disugesti tidak mampu berpikir kritis karena emosi, sedang
kebingungan, ragu-ragu, atau pendapat searah dari orang yang memberi sugesti.
3. Identifikasi

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 8


Identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjaadikan dirinya
sama dengan orang lain. Identifikasi dapat membentuk kepribadian seseorang.
Misalnya, seorang adik mengidentifikasikan diri dengan kakaknya yang lulus ITB
dengan predikat cum laude. Adik tersebut mengidentifikasikan cara belajar, cara
berpakaian, cara menggunakan waktu, bahkan cara berpikirnya dengan si kakak.
4. Simpati
Simpati terjadi ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Rasa
tertarik itu didorong oleh keinginan untuk memahami perasaan dan pikiran orang
lain. Ketika ada teman yang rumahnya kebanjiran, kita juga sedih berusaha
membantunya.
5. Empati
Empati adalah perasaan ketertarikan yang mendalam kepada orang lain.
Empati lebih dalam pengaruhnya dibanding simpati. Contohnya, seorang ibu
merasa sangat sedih karena anaknya sakit keras. Ia selalu membayangkan
penyakit dan penderitaan yang dialami anaknya itu sehingga si jatuh sakit.
C. Status dan Peranan Individu Dalam Interaksi Sosial
Status dan peranan seseorang mempengaruhi cara atau bentuk interaksi
sosialnya. Perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam
proses sosial. Status seseorang menentukan perannya, peran seseorang
menentukan perilakunya.
1. Kedudukan (status)
Status sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok masyarakat
secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain disekitarnya. Status
sosial meliputi lingkungan pergaulan, prestise (harga diri), hak, dan
kewajibannya. Menurut Ralph Linton dalam Soekanto, dilihat dari proses
terjadinya, status sosial seseorang terbagi atas tiga bagian :
a. Ascribed Status
Status ini diperoleh secara otomatis melalui kelahiran atau keturunan,
tanpa melalui suatu bentuk usaha tertentu. Misalnya, kedudukan
sebagai putra mahkota, kasta pada masyarakat Hindu, dan lain-lain.
b. Achieved Status
Status ini diperoleh melalui usaha-usaha yang dilakukan sendiri. Jadi,
status sosial ini terbuka bagi setiap orang. Semua orang dapat
mencapainya asalkan memenuhi syarat tertentu. Misalnya, guru,
dokter, jaksa, dan lain-lain.

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 9


c. Assigned Status
Status ini merupakan pemberian dari orang lain. Status ini umumnya
diberikan kepada orang yang berjasa memperjuangkan sesuatu bagi
masyarakat. Misalnya gelar “Bapak Koperasi” kepada Drs. Moh. Hatta
yang banyak berjasa memajukan koperasi di Indonesia.
2. Peran sosial
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan
status sosialnya. Jika seseorang telah melaksanakan kewajiban dan meminta
haknya sesuai status sosial yang disandangnya, maka dia telah melaksanakan
perannya. Misalnya, Pak Andi terpilih sebagai ketua RW. Ia harus membantu
warga mengurus KTP, mengikuti ronda malam, dan memimpin rapat RW.
D. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin and Gillin, proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial ada dua, yaitu proses sosial asosiatif (processes of association)
dan proses sosial disasosiatif (processes of disassociation).
1. Proses Sosial Asosiatif
Proses sosial asosiatif (processes of association) adalah proses sosial
yang menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial dan mendorong
terbentuknya pranata, lembaga, atau organisasi sosial. Proses ini dapat
berbentuk kerja sama (cooperation), akomodasi (accomodation), asimilasi
(assimilation), dan akulturasi (aculturation).
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama adalah usaha bersama antarindividu, antarkelompok, atau
antara individu dan kelompok. Menurut pelaksanaannya, bentuk-bentuk kerja
sama adalah sebagai berikut :
1) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
2) Cooptation, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk
menghindari keguncangan stabilitas.
3) Coalition, yaitu kombinasi dua organisasi atau lebih yang memiliki
tujuan sama.
4) Joint venture, kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya
pertambangan.
Bentuk-bentuk kerja sama lainnya adalah sebagai berikut :

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 10


1) Kerja sama tradisional (traditional cooperation)
Kerja sama ini terbentuk karena sudah menjadi tradisi, misalnya
kebiasaan gotong royong membangun rumah di beberapa daerah.
2) Kerja sama kontrak (contractual cooperation)
Kerja sama ini muncul atas dasar ikatan kontrak atau perjanjian,
misalnya kerja sama antara karyawan dan perusahaan.
3) Kerja sama langsung (directed cooperation)
Kerja sama ini terbentuk karena adanya perintah atasan, misalnya
kerja sama dalam suatu proyek yang diatur oleh atasan.
4) Kerja sama spontan (spontaneous cooperation)
Kerja sama ini muncul tanpa ada perencanaan terlebih dahulu.
b. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi memiliki dua arti, yaitu sebagai keadaan dan sebagai proses
yang sedang berlangsung. Tujuan akomodasi berbeda-beda, tergantung pada
keadaan yang dihadapi. Tujuan akomodasi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Mendapatkan sintesa atau titik temu dari beberapa pendapat yang
berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
2) Meredam perselisihan untuk sementara.
3) Berusaha mengadakan kerja sama antar kelompok sosial yang
terpisah karena faktor sosial, budaya, dan psikologis.
4) Mengusahakan penyatuan antar kelompok sosial yang berselisih.
Menurut prosesnya, bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut :
1) Koersi (coercion), yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui
paksaan fisik atau psikologis, ada yang lemah dan ada yang kuat.
Misalnya perbudakan, penjajahan, dan lain-lain.
2) Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi
karena pihak yang bersengketa saling mengurangi tuntutannya
agar tercapai kesepakatan. Misalnya penyelesaian ganti rugi.
3) Arbitrasi (arbitration), yaitu akomodasi dengan menggunakan jasa
pihak ketiga karena pihak yang bersengketa tidak mampu
menyelesaikan persengketaan. Pihak ketiga merupakan pihak
yang berwenang.
4) Mediasi (mediation) hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja
pihak ketiganya netral dan tidak bisa memutuskan. Ia hanya bisa
mengusahakan jalan damai tetapi tidak mempunyai wewenang

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 11


untuk menyelesaikan atau memutuskan masalah.
5) Konsiliasi (conciliation), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih untuk mencapai
mufakat. Misalnya, mempertemukan tersangka, pelapor, dan
pengacara masing-masing pihak yang bersengketa.
6) Toleransi (tolerance), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa
persetujuan formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak
sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu.
7) Stale Mate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki
kekuatan yang seimbang. Misalnya, Amerika dan Uni Sovyet pada
perang nuklir.
8) Ajudikasi (adjudication), penyelesaian pertikaian melalui
pengadilan.
9) Segregasi (segregation) yaitu masing-masing pihak yang bertikai
memisahkan diri dan menghindar dalam rangka mengurangi
ketegangan.
10) Eliminasi (elimination), yaitu pengunduran diri salah satu pihak
yang bersengketa karena mengalah.
11) Subjugation atau domination, yaitu pihak yang memiliki kekuatan
besar meminta pihak lain menaatinya.
12) Keputusan mayoritas (majority rule), yaitu keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak.
13) Minority consent, yaitu golongan minoritas yang tidak merasa
dikalahkan masih dapat melakukan kegiatan bersama.
14) Konversi, yaitu penyelesaian pertikaian di mana salah satu pihak
bersedia mengalah dan mau menerima syarat yang diajukan pihak
lain.
15) Gencatan senjata (cease fire), yaitu penangguhan permusuhan
pada waktu tertentu karena menunggu jalan keluar yang baik.
c. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan upaya untuk mengurangi perbedaan antarindividu
atau antarkelompok guna menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan bersama. Syarat- syarat asimilasi adalah sebagai berikut
:
1) Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 12


berbeda.
2) Terjadi pergaulan antar individu atau antar kelompok secara intensif
dalam waktu yang relatif lama.
3) Kebudayaan masing-masing kelompok mengalami perubahan dan
penyesuaian diri.
Faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi :
1) Sikap toleransi antar kelompok yang berbeda latar kebudayaan.
2) Kesempatan yang berimbang dalam bidang ekonomi.
3) Sikap menghargai dan menghormati orang lain beserta
kebudayaannya.
4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
5) Persamaan dalam unsur budaya secara universal
6) Terjadinya perkawinan campur antar kelompok yang berbeda budaya
7) Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-
masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor-faktor yang menjadi penghalang asimilasi sebagai berikut :
1) Terisolasonya kehidupan suatu golongan tertentu di masyarakat.
2) Kurangnya pengetahuan tentang budaya baru.
3) Adanya prasangka buruk terhadap budaya baru
4) Adanya perasaan bahwa kebudayaan kelompok lebih tinggi dari
kelompok lain, sehingga kelompok tertentu tidak mau menerima
kebudayaan baru.
5) Adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit, atau
warna rambut.
6) Adanya perasaan keterikatan yang kuat terikat dengan kebudayaan
yang ada.
7) Golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan mayoritas.
d. Akulturasi (aculturation)
Akulturasi adalah hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang
membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri
kebudayaan masing-masing.
2. Proses Sosial Disasosiatif
Proses Sosial Disasosiatif disebut pula proses oposisi. Proses ini
merupakan cara yang bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses sosial yang bersifat dissasosiatif, dibedakan

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 13


menjadi tiga bentuk yaitu :
a. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika individu atau kelompok
manusia bersaing untuk mendapat sesuatu. Persaingan tersebut
bersifat pribadi dan kelompok.
Persaingan pribadi terjadi antara dua orang untuk memperebutkan
sesuatu. Misalnya, pertandingan catur. Persaingan kelompok terjadi
ketika kelompok bersaing secara bebas tetapi sportif dalam
memperebutkan sesuatu. Misalnya, persaingan tim-tim sepakbola.
b. Kontravensi (contravension)
Kontravensi adalah proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi ditandai adanya gejala-gejala
ketidakpastian diri seseorang, ketidakpastian suatu rencana,
perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan
terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi memiliki 5 bentuk
sebagai berikut :
1) Umum, misalnya penolakan, perlawanan, perbuatan menghalang-
halangi, protes, gangguan, tindakan dengan kekerasan,
mengacaukan rencana pihak lain.
2) Sederhana, misalnya menyangkal pernyataan orang di muka
umum, memaki-maki dengan surat kaleng.
3) Intensif, dapat berupa penghasutan atau penyebaran desas-
desus.
4) Rahasia, misalnya membocorkan rahasia lawan dan berkhianat.
5) Taktis, mengejutkan lawan seteru, membingungkan pihak lawan,
provokasi,dan intimidasi.
c. Konflik (conflict)
Konflik merupakan proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya. Bentuk-bentuk konflik adalah sebagai berikut :
1) Konflik pribadi, yaitu perselisihan antara dua pribadi yang berselisih
karena suatu hal. Misalnya, kakak adik berebut harta warisan.
2) Konflik antar kelompok, yaitu perselisihan antara dua kelompok atau
lebih untuk memperebutkan sesuatu.
3) Konflik rasial, yaitu pertentangan antar ras. Biasanya terjadi jika ras

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 14


yang satu merupakan golongan minoritas dan ras lain golongan
mayoritas.
4) Konflik antar kelas sosial, yaitu perselisihan karena adanya
perbedaan kepentingan. Misalnya, konflik majikan dan buruh. Majikan
ingin memberi gaji kecil, sebaliknya buruh ingin gajinya besar.
5) Konflik politik, yaitu perselisihan yang terjadi pada kelompok-
kelompok politik yang berbeda pandangan.
6) Konflik internasional, yaitu perselisihan yang disebabkan kepentingan
hubungan antar negara.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

INSTITUSI SOSIAL

A. Pengertian Institusi Sosial

Di Indonesia istilah institusi sosial biasanya diterjemahkan dengan istilah


Lembaga Sosial, atau dibahasakan dengan pranata sosial. Pengertian institusi
menurut para sosiolog :

1) Paul Horton dan Chester L. Hunt Institusi sosial adalah sistem norma-
norma dan hubungan-hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.

2) Peter L Berger Lembaga sosial adalah prosedur yang menyebabkan


perbuatan manusia ditekankan olehpola tertentu dan dipaksa bergerak
sesuai dengan keinginan masyarakat.

3) Soerjono Soekanto Lembaga sosial adalah himpunan norma berkisar dari


segala tingkatan kebutuhan pokok manusia.

B. Tipe-tipe Institusi Sosial

Menurut pendapat JL. Gillin and JP.Gillin, ada beberapa tipe institusi
sosial sebagai berikut:

1) Tipe institusi sosial dilihat dari sudut perkembangannya :

a. Crescive institution atau lembaga paling primer, yaitu Suatu tipe


institusi yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat
istiadat. Contoh; hak milik, bentuk-bentuk perkawinan.

b. Enacted institution, yaitu Tipe institusi yang dibentuk dengan sengaja

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 15


dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang
bersangkutan. Contoh institusi utang piutang, lembaga pendidikan
dan lembaga perdagangan. Semuanya ini berakar dari kebiasaan-
kebiasaan yang sistimatis dan diatur kemudian dituangkan institusi
yang disahkan oleh pemerintah.

2) Tipe institusi sosial dilihat dari sudut nilai :

a. Basic institution, yaitu sebagai lembaga sosial yang paling penting


untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh; institusi keluarga dan institusi agama.

b. Subsidiary institution, yaitu institusi sosial yang dianggap kurang


penting oleh sekelompok masyarakat tertentu, misalnya lembaga
rekreasi dan lembaga olah raga.

3) Tipe institusi sosial dilihat dari sudut penerimaan oleh masyarakat :

a. Aproved social institution, yaitu Tipe institusi ini merupakan lembaga-


lembaga yang diterima oleh masyarakat karena dirasa memberi
manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan misalnya lembaga
agama, lembaga pendidikan, lembaga perdagangan, lembaga
bantuan hukum dan lembaga penitipan anak dan lembaga-lembaga
swadaya masyarakat.

b. Unproved - unsanctioned intitution, yaitu tipe institusi ini ditolak oleh


masyarakat secara umum sebab dianggap meresahkan dan
merugikan masyarakat secara umum, misalnya gank persatuan
perampok/ copet/ kumpul kebo/ kaum gay, lebian/ homo seks dan
lembaga perakitan bom ilegal.

4) Tipe linstitusi sosial dilihat dari sudut penyebarannya.

a. General institution, yaitu suatu institusi yang lahir atas dasar faktor
penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia, misalnya institusi
pemerintahan, institusi agama dan perserikatan bangsa-bangsa.

b. Ristricted institution, yaitu isntitusi yang dikenal hanya terbatas pada


suatu masyarakat atau Negara tertentu, misalnya lembaga adat,
lembaga keyakinan/ aliran dan lembaga pemerintahan (khususnya
pada sistemnya).

5) Tipe lembaga sosial dilihat dari sudut fungsinya :

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 16


a. Operative institution, institusi yang befungsi untuk menghimpun pola-
pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu,
misalnya LSM, IMF, UMDB, dan lembaga industri.

b. Regulated institution, yaitu institusi yang berfungsi mengawasi adat


istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak manjadi bagian dari pada
lemabaga tersebut. Contoh institusi hukum dan institusi verifikasi.

Kelima tipe institusi sosial di atas dapat mengetahui adanya bermacam-


macam institusi kemasyarakatan dalam suatu masyarakat tertentu. Jadi setiap
masyarakat mempunyai sistem nilai yang menentukan lembaga sosial mana
yang dianggap paling atas dari lembaga-lembaga sosial lainnya. Semuanya
tergantung dari masyarakat yang bersangkutan.

Institusi Utama

Berikut kita akan membahas beberapa institusi utama, yaitu institusi


keluarga, pendidikan, politik, ekonomi dan agama.

1) Institusi Keluarga

Proses terbentuknya institusi keluarga adalah melalui pernikahan baik


secara agama, adat dan hukum. Dimulai interaksi antara pria dan
wanita. Interaksi berulang-ulang hingga terjadi proses perkawinan.
Setelah perkawinan terbentuk keturunan kemudian keluarga inti. Ada
3 bentuk keluarga; Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak yang belum menikah. Keluarga besar (extended
family) ikatan keluarga dalam satu keturunan, kakek, nenek, ipar,
paman dsb. Keluarga poligamous, beberapa keluarga inti yang
dipimpin oleh satu kepala keluarga.

Fungsi Keluarga

Sebagai sebuah institusi, keluarga mempunyai fungsi :

 Fungsi perngaturan seks. Keluarga berfungsi untuk mengatur


penyaluran dorongan seks. Tidak ada masyarakat yang
membolehkan hubungan seks sebebas-bebasnya antara siapa
saja dalam masyarakat.

 Fungsi reproduksi, berupa pengembangan keturunan. Fungsi


sosialisasi, dimana keluarga mensosialisasikan anggota baru
masyarakat sehingga dapat memerankan apa yang mesti

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 17


dilakukannya di masyarakat.

 Fungsi afeksi, dimana keluarga memberikan cinta kasih.


Beberapa studi yang dilakukan membuktikan, seorang anak
yang tidak mendapatkan cinta kasih biasanya melakukan
tindakan menyimpang.

 Fungsi ekonomi, dimana berjalannya proses produksi,


distribusi dan konsumsi.

 Fungsi status, dimana keluarga memberikan fungsi status


kepada anak baik status terkait dengan jenis kelamin, urutan
kelahiran, kekerabatan maupun status yang diperoleh orang
tua seperti kelas social tertentu.

2) Institusi Pendidikan Pendidikan juga mendapat perhatian besar dari


para sosiolog. Institusi pendidikan yang menjadi perhatian yaitu
Pendidikan formal seperti sekolah, pendidikan non-formal seperti
institusi kursus dan pendidikan informal seperti institusi keluarga.

3) Institusi politik Institusi politik berupa perangkat aturan atau status


yang menghususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan
wewenang. Institusi politik mengkaji hal-hal :

a. Bentuk Negara, secara umum dikenal bentuk negara;

 Negara kesatuan yaitu dengan satu kesatuan


pemerintahan, parlemen, institusi peradilan dan konstitusi.

 Negara federasi / serikat yaitu adanya negara bagian yaitu


negara yang memiliki undang-undang dan peradilan
sendiri.

b. Bentuk Pemerintahan. Bentuk pemerintahan yang berkembang di


dunia yaitu:

 Republik yaitu dipimpin oleh presiden yang memegang


kekuasan eksekutif dan parlemen dengan kekuasan
legislatif.

 Monarki yaitu dipimpin oleh raja/ ratu yang didapatkan


berdasarkan keturunan dan diperoleh seumur hidup.

 Kekaisaran dipimpin seorang kaisar yang diperoleh secara

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 18


turun temurun.

c. Bentuk kekuasaan, Menurut Weber birokrasi kekuasaan ada


ddalam tiga bentuk ;

 Kewibawaan lahiriah (kharismatik) misalnya tokoh agama.


Tradisi atau keturunan, misalnya raja.

 Secara formal (legal-rasional) berdasarkan hukum


misalnya presiden.

4) Institusi Ekonomi

Menurut Kornblum (dalam Sunarto, 2000) penelitian terhadap institusi


ekonomi difokuskan pada pokok bahasan berikut, yaitu:

Pasar dan pembagian kerja Interaksi antara pemerintah dengan


institusi ekonomi Perubahan pada pekerjaan

a. Pola-pola politik ekonomi

1. Sistem feodalisme yaitu seperangkat lembaga politik dan


ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit
yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta
benda dan hak penguna tanah.

2. Sistem merkatilisme yaitu sistem yang menempatkan negara


bertanggungjawab mengendalikan dan mengarahkan seluruh
kegiatan ekonomi termasuk mengatur individu untuk profesi-
profesi tertentu.

3. Sistem kapitalisme yaitu pemilik modal bebas


mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya.

4. Sistem komunisme yaitu partai tunggal atau diktator sebagai


wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat.

5. Sistem sosialisme yaitu bertujuan merombak masyarakat pada


persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk
kesejahteraan masyarakat.

5) Institusi Agama

Durkherm (1966) menyatakan bahwa agama merupakan suatu sistem


terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 19


dengan hal yang suci. Agama merupakan sarana manusia untuk
berhubungan dengan sang pencipta.

Fungsi Agama :

a) Fungsi Manifes

 Sumber pedoman hidup manusia.

 Mengatur hubungan (tata cara) manusia secara vertikal dan


horizontal.

 Nilai-nilai hidup manusia (ukuran).

 Pedoman rasa kebersamaan.

 Pedoman keyakinan (confidence).

 Pedoman keberadaan (existence). Pengungkapan estetika


(keindahan).

 Pedoman rekreasi dan hiburan.

 Memberi identitas.

b) Fungsi laten

 Sarana untuk kupul kebo, zina dan perjudian.

 Dijadikan landasan aktivitas SARA atau peperangan.

 Kedok untuk meminta bantuan di luar kepentingan agama.

Unsur-unsur institusi agama Menurut Light, Killer dan Callhoun (1989) :

 Kepercayaan

 Praktek keagamaan

 Simbol keagamaan Umat

 Pengalaman keagamaan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

DINAMIKA SOSIAL
Dinamika sosial adalah sebuah kajian dalam rabah sosiologi yang
membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial.
Dinamika sosial diartikan bahwa manusia dan masyarakat akan selalu

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 20


berkembang dan mengalami perubahan. Menurut Soerjono Soekanto
(2006:146), perubahan akan selalu ada dalam setiap kelompok sosial. Ada yang
mengalami perubahan secara cepat maupun lambat. Terkait dengan dinamika
sosial, obyek pembahasannya meliputi:
1) Pengendalian sosial (social control).
Pengendalian sosial adalah proses atau cara pengawasan baik yang
direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak,
mendidik, bahkan memaksa warga masyarakat mematuhi norma dan
nilai yang berlaku. Dalam pengendalian sosial, struktur sosial memiliki
alat-alat pengendalian yang berupa nilai-nilai dan norma yang
dilengkapi dengan unsur kelembagaannya.
2) Perilaku Menyimpang atau Penyimpangan Sosial (role expectation)
Perilaku menyimpang ialah perilaku sejumlah besar orang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam
masyarakat sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertenti seperti
cemoohan, gunjingan, dan celaan masyarakat hinga menimbulkan
hukuman.
3) Mobilitas Sosial (social mobility)
Mobilitas sosial ialah suatu peristiwa sosial dimana individu atau
kelompok bergerak atau pindah dari satu lapisan sosial tertentu ke
lapisan sosial lainnya. Pergerakan tersebut mengarah pada gerak
sosial baik dari lapisan sosial bawah yang bergerak ke atas ataupun
sebaliknya.
4) Perubahan Sosial (social change)
Perubahan sosial ialah pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial,
kekuasaan dan wewenang, susunan lembaga kemasyarakatan, pola-
pola perilaku organisasi, pelapisan sosial, interaksi sosial, dan lain
sebagainya. Perubahan sosial dapat mengarah pada pergeseran
pola-pola kehidupan yang tradisional ke arah modern namun ada juga
yang justru bergeser dari pola-pola peradaban yang maju ke pola-pola
tradisional atau bahkan mengalami kehancuran. Bentuk perubahan
dapat dilihat dari mekanisme perubahan itu sendiri, yaitu ada
perubahan sosial yang disengaja atau dikehendaki atau direncanakan
(planned change) dan ada juga perubahan yang tidak dikehendaki
atau tidak direncanakan atau tidak di sengaja (unplaned change).

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 21


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1.1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Kelas/Semester : X /Ganjil
Elemen : Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial,
dan Dinamika Sosial
Jumlah Pertemuan :5
Nama Kelompok/Individu : ...................................
Nama Anggota Kelompok : 1. ..................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5. ...................................

Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan pengertian dan syarat terjadinya interaksi sosial
2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong interaksi sosial
3. Menjelaskan status dan peranan individu dalam interaksi sosial
4. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial
5. Menjelaskan pengertian dan tipe institusi sosial
6. Merencanakan karya ilmiah tentang dampak / problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya
7. Membuat karya ilmiah tentang dampak / problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 22


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. INTERAKSI SOSIAL
Perhatikan gambar di bawah ini !

Tahu Jelaskan apa yang kamu ketahui dari materi interaksi sosial ?
Interaksi sosial terjadi karena .............................................................
.............................................................................................................
Ingin Tuliskan pertanyaan yang ingin kamu temukan dalam materi
tersebut?
1. Apa yang dimaksud interaksi sosial?
2. Sebutkan syarat terjadinya interaksi sosial?
3. Sebutkan lima faktor pendorong terjadinya interaksi sosial ?
4. Apakah tujuan akomodasi?
5. Jelaskan bentuk-bentuk akomodasi yang kamu ketahui ?
6. ............................................................................................
7. ............................................................................................
8. ............................................................................................
Pelajari Jawablah pertanyaan yang sudah kamu buat sebelumnya !
1. Interaksi sosial adalah .......................................................
...........................................................................................
2. Syarat terjadinya interaksi sosial .......................................
...........................................................................................
3. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial : ...................
............................................................................................
4. Tujuan akomodasi ..............................................................

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 23


............................................................................................
5. Bentuk-bentuk akomodasi ..................................................
.............................................................................................
6. .............................................................................................
7. .............................................................................................
8. .............................................................................................

B. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 1
Ceklislah pada bagian yang sesuai dengan bentuk interaksi sosialnya
Kerjasama Akomodasi Asimilasi
Gotong royong Koersi Ajudikasi
Akulturasi Kompromi
Bargaining Arbitasi
Cooptation Mediasi
Coalition Toleransi
Joint venture Stale Mate

Deskripsikan gambar di atas ke dalam bentuk tulisan


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Tuliskan pengertian dari bentuk interaksi sosialnya
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 24


Gambar 2

Ceklislah pada bagian yang sesuai dengan bentuk interaksi sosialnya


Kerjasama akomodasi asimilasi
Gotong royong Koersi Ajudikasi
akulturasi kompromi
Bargaining arbitasi
Cooptation mediasi
Coalition toleransi
Joint venture Stale Mate

Deskripsikan gambar di atas ke dalam bentuk tulisan


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Tuliskan pengertian dari bentuk interaksi sosialnya
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 25


KEGIATAN BELAJAR 2
INSTITUSI SOSIAL
No Jenis Lembaga Sosial Contoh
1. Keluarga
2. Pendidikan
3. Ekonomi
4. Politik
5. Agama

Selesaikan contoh studi kasus di bawah ini !


Masih maraknya kasus kekerasan remaja, menjadi cambuk sosial dimasa
kini bagi siapapun. Masih menjadi perbincangan, kasus perundungan remaja
bernama Audrey yang terjadi di Pontianak baru-baru ini. Kasus ini menunjukan
bahwa fenomena kekerasan masih marak dikalangan pelajar.
“Ya kasus ini memang menjadi cambuk. Namun kita tidak boleh saling
menyalahkan. Ini bukan sekedar salah orang tua dan pelaku. Tetapi salah
seluruh masyarakat yang kurang sigap terhadap perubahan yang terjadi.” ungkap
Daisy kepada Genpi.co (15/4). Perubahan yang dimaksud Daisy adalah
perubahan menuju masyarakat infomasi yang identik dengan penggunaan
teknologi digital dan media sosial. Dalam hal ini, Daisy melihat bajwa fenomena
kekerasan seakan sudah menjadi biasa dalam konteks digital. Hal ini ditandai
dengan maraknya konten negatif dan kekerasan verbal yang dilakukan di dunia
digital atau lewat media sosial. “Yang perlu disayangkan adalah kemajuan
teknologi dan informasi justru menyebabkan maraknya konten kekerasan, yang
akhirnya memicu atau memberi contoh kepada anak untuk melakukan hal
tersebut,” tutur Daisy.
"Mengingat Kasus Audrey, Saatnya Institusi Sosial Cegah Kekerasan Remaja",

https://www.genpi.co/berita/9175/mengingat-kasus-audrey-saatnya-institusi-
sosial-cegah-kekerasan-remaja
Bagaimana menurut pendapat kalian tentang kasus di atas, jelaskan peran
institusi sosial mulai dari yang terdekat (keluarga) untuk mencegah dan
memberikan solusi dari kasus diatas !
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 26


Selesaikan contoh studi kasus di bawah ini !
Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukkan
peningkatan. Angka penambahan kasus positif Covid-19 mulai melebihi 40.000
dalam satu hari belakangan ini. Terhitung pandemi telah melanda selama 500
hari, sejak kasus positif pertama diumumkan pada 2 maret 2020. Pandemi ini
tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi
dan pendidikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip dari Kompas.id,
secara umum tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 adalah 6,26
persen. Angka ini menurun dari posisi Agustus 2020 yang sebesar 7,07 persen.
Pada Februari 2020 ada 6,93 juta orang angkatan kerja yang menganggur.
Dengan adanya Covid-19, jumlah penganggur meningkat menjadi 9,77 juta orang
pada Agustus 2020. Setelah situasi ekonomi sedikit membaik, pada Februari
2021, jumlah penganggur menurun menjadi 8,75 juta orang.
Dari Februari 2020 ke Februari 2021 ada tambahan jumlah penganggur
sebanyak 1,82 juta, dengan catatan 1,62 juta orang di antaranya menjadi
penganggur karena kehilangan pekerjaan selama pandemi. Salah satu kelompok
yang merasakan dampak pandemi yakni pekerja rumah tangga. Sektor yang
didominasi oleh perempuan ini menghadapi risiko berat, dari tertular Covid-19
hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Komisioner Komnas Perempuan
Theresia Iswarini mengatakan, kerentanan yang dialami PRT merupakan akibat
belum adanya pengakuan dan perlindungan hukum dari negara. “Akibat belum
adanya pengakuan dan perlindungan terhadap PRT, pada situasi pandemi
seperti saat ini banyak PRT kehilangan pekerjaan,” ungkap Theresia, dalam
konferensi pers 15 Februari 2021.
Hasil kajian Komnas Perempuan menunjukkan, pada masa pandemi
kondisi kesehatan PRT terancam akibat tinggal di rumah majikan, tidak memiliki
jaminan perlindungan kesehatan, dan terabaikan dari skema bantuan nasional.
Hasil survei Komnas Perempuan pada April hingga Mei 2020 menunjukkan
adanya peningkatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kekerasan terjadi
pada perempuan yang berpenghasilan di bawah Rp 5 juta setiap bulan, berusia
31-40 tahun, memiliki 3 orang anak atau lebih, dan berada di 10 provinsi dengan
paparan Covid-19 tertinggi. Selain itu, berdasarkan catatan tahunan (Catahu)
Komnas Perempuan pada 5 Maret 2021, kekerasan berbasis gender siber
(KBGS) meningkat signifikan selama pandemi.

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 27


Pandemi Covid-19 juga berdampak serius pada sektor pendidikan.
Banyak anak putus sekolah karena kegiatan sekolah berubah, dari tatap muka
menjadi jarak jauh atau daring. Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, 18
Maret 2021 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Menteri
Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi) Nadiem Makarim mengatakan,
salah satu alasan anak putus sekolah yakni bekerja untuk membantu
perekonomian keluarga. “Ini dampak riil dan dampak permanen yang bisa terjadi,
anak itu putus sekolah karena anak harus bekerja, ini riil yang terjadi di
lapangan,” ucap Nadiem. Nadiem juga menyebutkan, pembelajaran jarak jauh
(PJJ) menyebabkan penurunan capaian belajar dengan kesenjangan makin lebar
karena perbedaan akses dan kualitas pembelajaran. Selain itu kekerasan
terhadap anak di keluarga tidak terdeteksi oleh guru.
"Krisis ekonomi yang menyebabkan berkurangnya pekerja dewasa pada
sektor-sektor tertentu, angka kematian yang tinggi dan ketimpangan sosial dalam
akses teknologi informasi untuk pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan
risiko lahirnya banyak pekerja anak baru di tengah pandemi," kata Bintang,
dalam webinar Pencegahan Pekerja Anak, Rabu (23/6/2021). Adapun anak yang
bekerja merupakan anak yang melakukan pekerjaan dalam jangka waktu
pendek, di luar waktu sekolah, dan tanpa unsur eksploitasi. Misalnya, dalam
rangka membantu orangtua, melatih tanggung jawab, disiplin atau keterampilan.
Usia minimum anak yang bekerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan
adalah 13 tahun, dengan syarat-syarat yang sangat ketat. Sementara itu, pekerja
anak melakukan pekerjaan secara intens sehingga mengganggu dan
membahayakan kesehatan, keselamatan, dan tumbuh kembangnya. Bintang
mengatakan, fenomena pekerja anak merupakan akibat dari berbagai
permasalahan sosial. Permasalahan itu semakin memuncak pada masa pandemi
Covid-19. Faktor penyebabnya bermacam-macam. Pada masa pandemi Covid-
19 ini, Bintang khawatir jumlah pekerja anak akan terus bertambah. "Angka
pekerja anak di Indonesia hingga kini masih memprihatinkan dan bahkan
semakin mengkhawatirkan setelah datangnya pandemi Covid-19," kata Bintang.
Berdasarkan data Sakernas pada Agustus 2020, diketahui 9,34 persen
atau 3,36 juta anak usia 10-17 tahun bekerja. Dari 3,36 juta anak yang bekerja
tersebut, sebanyak 1,17 juta merupakan pekerja anak. "Anak yang dipekerjakan
di bawah usia minimum yang diperbolehkan UU juga termasuk pekerja anak,"
kata Bintang. Jika membandingkan data Sakernas 2020 dan 2019, kata dia,

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 28


terlihat persentase pekerja anak di Indonesia meningkat dalam kurun waktu dua
tahun terakhir. "Peningkatan pekerja anak justru terjadi pada kelompok umur 10-
12 tahun dan 13-14 tahun," kata dia.
"Meskipun demikian, ILO menyebutkan terdapat kemungkinan bahwa
banyak pekerjaan anak perempuan yang tidak terhitung karena mereka banyak
mengerjakan beban perawatan tidak berbayar seperti mengurus rumah tangga,"
ujar Bintang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/14/15035201/500-hari-pandemi-covid-
19-masalah-pengangguran-hingga-pekerja-anak

Bagaimana menurut pendapat kalian tentang kasus di atas, jelaskan peran


institusi sosial untuk mencegah dan memberikan solusi dari kasus diatas !
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

KEGIATAN BELAJAR 3
DINAMIKA SOSIAL
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang pengertian dinamika sosial
beserta contohnya !
2. Dalam dinamika sosial sering kali muncul masalah-masalah yaitu
masalah kepemimpinan, komunikasi, konflik, pengambilan keputusan dan
kepemimpinan. Menurut anda masalah manakah yang paling sering
muncul dalam suatu kelompok. Jelaskan dengan disertai alasan yang
tepat !
Lengkapi tabel berikut, diskusikan dengan anggota kelompok !
a. Masalah sosial di lingkungan keluarga
Masalah sosial Penyebab Akibat Usaha untuk
mengatasi
Kurangnya perhatian
orang tua terhadap anak
Anak tidak patuh terhadap
orang tua
Broken home

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 29


b. Masalah sosial di lingkungan sekolah
Masalah sosial Penyebab Akibat Usaha untuk
mengatasi
Siswa membolos
Siswa berkelahi
Membuang sampah
sembarangan

c. Masalah sosial di lingkungan masyarakat


Masalah sosial Penyebab Akibat Usaha untuk
mengatasi
Tinginya penyakit menular
Covid-19
Kemiskinan
Pengangguran

RUBRIK PENILAIAN
1. Penilaian Diri
Lembar Penilaian Diri
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom Ya atau Tidak pada tiap-tiap
kolom sesuai nomor.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya dapat menjelaskan pengertian dan
syarat terjadinya interaksi sosial
2. Saya dapat mengidentifikasi faktor-faktor
pendorong interaksi sosial
3. Saya dapat menjelaskan status dan peranan
individu dalam interaksi sosial
4. Saya dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk
interaksi sosial
5. Saya dapat menjelaskan pengertian dan tipe
institusi sosial

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 30


2. Penilaian Antar Teman
Lembar Penilaian Teman Sebaya
Nama Kelompok : ...................................................
Nama Penilai : ....................................................
Penilaian : Partisipasi dalam diskusi kelompok
No Pernyataan Skor
Teman Teman Teman Teman
1 2 3 4
1. Selama diskusi teman saya
memunculkan ide kepada
kelompok untuk didiskusikan
2. Selama diskusi teman saya
menjawab pertanyaan dari
teman lain
3. Teman saya memberikan
solusi atas masalah yang
dibahas dalam kelompok
4. Teman saya mengerjakan
tugas kelompok yang menjadi
bagiannya
5. Teman saya membantu
teman kelompok yang
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya
Jumlah Skor
Keterangan :
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan tetapi kadang-
kadang tidak melakukan
Skor 2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
Skor 1 : Tidak pernah, apabila ia tidak pernah melakukan

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 31


TUGAS AKHIR PENULISAN KARYA ILMIAH SEDERHANA
Tujuan Pembelajaran :
1. Merencanakan karya ilmiah tentang dampak / problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya
2. Membuat karya ilmiah tentang dampak / problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya

RUBRIK PENILAIAN KARYA ILMIAH


Deskripsi Kualitas Rentang
Skor
Pengembangan topik sangat padat, Sangat Baik 17-20
lengkap, jelas, dan runtut
Pengembangan topik lengkap, jelas, dan Baik 13-16
runtut
Pengembangan topik kurang lengkap, Cukup 9-12
tetapi runtut
Pengembangan topik terbatas, tidak jelas, Kurang 5-8
dan tidak runtut
Pengembangan topik sangat terbatas dan Sangat Kurang 0-4
tidak relevan, atau tidak tersedia bahan
untuk menilai
Keterangan : Skor x 4

Assesmen Sumatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Di antara faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial, suatu cara
untuk meniru orang lain dalam bentuk sikap dan tingkah laku orang tersebut
disebut ...
a. Identifikasi
b. Imitasi
c. Sugesti
d. Simpati
e. Empati
2. Sistem pendidikan di Indonesia merupakan hasil pengaruh dari kebudayaan
barat. Setelah mengalami pengolahan dan penyesuaian sedemikian rupa,

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 32


seolah-olah sistem pendidikan tersebut merupakan unsur kebudayaan
sendiri. Contoh tersebut termasuk proses ...
a. Internalisasi
b. Akulturasi
c. Sosialisasi
d. Akulturasi
e. Evolusi sosial budaya
3. Dalam proses asimilasi budaya antarsuku bangsa, sebaiknya kita
melaksanakan amalgamasi, yaitu lewat saluran ..
a. Angkatan bersenjata
b. Lembaga keagamaan
c. Lembaga pendidikan
d. Organisasi politik
e. Perkawinan
4. Di bawah ini merupakan faktor pendorong asimilasi, kecuali ...
a. Perkawinan campuran
b. Persamaan unsur kebudayaan
c. Menghargai budaya
d. Fanatisme yang tinggi
e. Adanya musuh bersama
5. Berikut ini ciri-ciri interaksi sosial, kecuali ..
a. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
b. Ada komunikasi antar para pelakunya dengan simbol
c. Ada kontak primer dan sekunder
d. Ada suatu dimensi waktu menentukan sifat interaksi
e. Ada suatu tujuan yang hendak di capai
6. Perhatikan beberapa bentuk interaksi sosial berikut :
1) Kerja bakti membersihkan halaman sekolah
2) Terjadinya tawuran pelajar antar sekolah
3) Bergotong royong membangun tempat peribadatan
4) Persaingan tidak sehat untuk meraih prestasi tertinggi
5) Penyebaran rasa benci untuk menjatuhkan orang lain.
Dari contoh interaksi sosial di atas, yang bersifat disasosiatif adalah ...
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 4

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 33


c. 2,3, dan 5
d. 2,4, dan 5
e. 3,4, dan 5
7. Petinju Hashim Rahman berlatih tinju dengan sparing partner sebelum
menghadapi penantangnya. Interaksi sosial tersebut termasuk ...
a. Kerja sama
b. Akomodasi
c. Kompetisi
d. Konflik
e. Asimilasi
8. Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan
pendapat dalam menentukan objek wisata. Untuk mencapai kata mufakat
diadakan voting. Contoh penyelesaian konflik tersebut termasuk bentuk
akomodasi ...
a. Subjugation
b. Stale mate
c. Majority rule
d. Elimination
e. Integration
9. Banyak siswa baru ikut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti
seniornya. Hubungan sosial antara yunior dan senior tersebut dipengaruhi
oleh faktor ...
a. Identifikasi
b. Motivasi
c. Imitasi
d. Simpati
e. Sugesti
10. Berikut ini yang merupakan contoh kontravensi ...
a. Perilaku antar milisi di Timor Timur
b. Teror yang dilakukan oleh sekelompok provokator
c. Persaingan memperebutkan kejuaraan basket
d. Perdebatan antar warga untuk mempertahankan prinsip
e. Perasaan takut menghadapi lawan yang tanggung
11. Pranata/lembaga sosial adalah seperangkat norma yang terinstitusionalisasi
yakni, ...

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 34


a. Telah diterima sejumlah besar anggota sistem sosial
b. Ditanggapi secara sungguh-sungguh
c. Diwajibkan, dan terhadap pelanggarnya dikenakan sanksi
d. Terintegrasi dalam konflik sosial
e. (a), (b), dan (c) benar
12. Lembaga sosial merupakan sistem norma yang mengatur masyarakat dalam
mencapai tujuan tertentu. Tujuan diciptakannya lembaga sosial adalah ....
a. Memenuhi kebutuhan hidup manusia
b. Menciptakan keseimbangan hak dan kewajiban
c. Menyamakan persepsi masyarakat yang berbeda budaya
d. Melegitimasi penguasaan kelompok mayoritas atas minoritas
e. Mengawasi partisipasi anggota masyarakat pada lembaga tertentu
13. Suatu norma dikatakan telah melembaga, bila memenuhi sejumlah syarat,
kecuali ...
a. Diketahui
b. Dipahami
c. Ditaati
d. Dihargai
e. Disukai
14. Perhatikan gejala sosial berikut :
1) Memiliki simbol/lambang tertentu
2) Usia lembaga lebih panjang
3) Memiliki anggota lebih dari satu orang
4) Tidak dapat berubah/statis
Diantara gejala diatas yang merupakan ciri-ciri lembaga sosial adalah ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
15. Sumber pemenuhan kebutuhan hidup dikatakan tidak seimbang dengan
jumlah penduduk yang semakin bertambah. Dalam hal ini, lembaga sosial
berperan ...
a. Memberikan aturan dalam persaingan memperebutkan kebutuhan hidup
b. Mengurangi jumlah penduduk

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 35


c. Meningkatkan sumber pemenuhan kebutuhan hidup
d. Menjaga keutuhan masyarakat
e. Memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial
16. Yang dimaksud fungsi manifest suatu lembaga sosial adalah ...
a. Fungsi yang tidak disadari
b. Fungsi yang bukan menjadi tujuan utama
c. Fungsi yang tak tampak di permukaan
d. Fungsi yang tidak diharapkan masyarakat
e. Fungsi yang disadari
17. Dibawah ini yang bukan termasuk fungsi laten suatu lembaga sosial adalah
...
a. Sarana pembangkangan
b. Alat untuk menumpuk kekuasaan
c. Mengatur produksi, distribusi dan konsumsi
d. Pengembangan fundamentalisme
e. Keterbelakangan dan ketergantungan ekonomi
18. Kenyataan berikut yang menunjukkan adanya subsidiary institusions yakni ...
a. Setelah pacaran lebih dari 3 tahun, akhirnya Wahyu menikahi Deyna
b. Fadhil memutuskan beralih profesi menjadi pengusaha catering
c. Rendy berekreasi ke pantai bersama sahabat karibnya
d. Bembeng saat taat dalam menjalankan perintah agama
e. Denny mencalonkan diri sebagai walikota lewat jalur independen atau
non partai
19. Perhatikan lembaga berikut :
1) Hak milik
2) Perkawinan
3) Utang piutang
4) Pendidikan
Yang termasuk cresscive institutions adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
20. Kenyataan berikut yang menunjukkan unsanctioned institutions adalah ...

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 36


a. Rendy melanjutkan pendidikan ke sebuah PTN ternama di kotanya
b. Fadhil berekreasi ke puncak bersama kekasihnya
c. Bembeng seorang pengusaha kuliner yang sukses
d. Wahyu terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga
triliunan rupiah
e. Ridho giat mempromosikan kebudayaan Indonesia hingga ke
mancanegara

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian.
Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta mencari di internet
terkait dengan materi tambahan tentang interaksi sosial, institusi sosial dan
dinamika sosial. Program pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk diskusi
kelompok untuk mendiskusikan materi terkait.
Remedial
Remedial dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Remedial
dilakukan dengan cara peserta didik mengulang mempelajari materi tentang
interaksi sosial, institusi sosial dan dinamika sosial dengan bimbingan secara
individu, bimbingan secara berkelompok, pemberian tugas, atau pemanfaatan
tutor sebaya.

GLOSARIUM

 Ascribed Status : Status ini diperoleh secara otomatis melalui kelahiran


atau keturunan, tanpa melalui suatu bentuk usaha tertentu.
 Achieved Status : Status ini diperoleh melalui usaha-usaha yang
dilakukan sendiri. Jadi, status sosial ini terbuka bagi setiap orang.
 Assigned Status : Status ini merupakan pemberian dari orang lain. Status
ini umumnya diberikan kepada orang yang berjasa memperjuangkan
sesuatu bagi masyarakat.
 Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang
atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
 Cooptation, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 37


menghindari keguncangan stabilitas.
 Coalition, yaitu kombinasi dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan
sama.
 Joint venture, kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya pertambangan.
 Coercion, yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan fisik
atau psikologis, ada yang lemah dan ada yang kuat.
 Compromise, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi karena pihak yang
bersengketa saling mengurangi tuntutannya agar tercapai kesepakatan.
 Arbitration, yaitu akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga
karena pihak yang bersengketa tidak mampu menyelesaikan
persengketaan.
 Mediation hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya
netral dan tidak bisa memutuskan.
 Conciliation, yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak yang berselisih untuk mencapai mufakat.
 Tolerance, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal.
Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat
reaksi alamiah individu.
 Stale Mate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan
yang seimbang.
 Adjudication, penyelesaian pertikaian melalui pengadilan.
 Segregation yaitu masing-masing pihak yang bertikai memisahkan diri
dan menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
 Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang bersengketa
karena mengalah.
 Subjugation atau domination, yaitu pihak yang memiliki kekuatan besar
meminta pihak lain menaatinya.
 Majority rule, yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.
 Minority consent, yaitu golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan
masih dapat melakukan kegiatan bersama.
 Asimilasi merupakan upaya untuk mengurangi perbedaan antarindividu
atau antarkelompok guna menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan bersama.
 Akulturasi adalah hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang
membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 38


kebudayaan masing-masing.
 Persaingan merupakan proses sosial ketika individu atau kelompok
manusia bersaing untuk mendapat sesuatu.
 Kontravensi adalah proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan.
 Konflik merupakan proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 39


DAFTAR PUSTAKA

Freud, Sigmund. 2016. Pengertian Institusi Sosial dan Tipe Institusi Sosial
Menurut Para Ahli.
https://www.psikologimultitalent.com/2016/12/Pengertian.Institusi.Sos
ial.dan.Tipe.Institusi.Sosial.Menurut.Para.Ahli.html, diakses pada 12
Agustus 2021 pukul 20.00
Guritno, Tatang. 2021. "500 Hari Pandemi Covid-19: Masalah Pengangguran
hingga Pekerja Anak",
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/14/15035201/500-hari-
pandemi-covid-19-masalah-pengangguran-hingga-pekerja-anak,
diakses pada 19 Agustus 2021 pukul 10.00
Rabbani, Aletheia. 2017. Soal Uji Kompetensi pilihan Ganda Kelas XII Bab
3. Lembaga Sosial. https://www.sosiologi79.com/2017/03/soal-uji-
kompetensi-pilihan-ganda-kelas_21,diakses pada 17 Agustus 2021
pukul 22.00
Rawie, Yaserrina. 2019. https://www.genpi.co/berita/9175/mengingat-kasus-
audrey-saatnya-institusi-sosial-cegah-kekerasan-remaja di unduh 14
Agustus 2021 pukul 10.30
S, Alam dan Henry H. 2008 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK
Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta. Rajawali
Pers
Sunarto, Kamanto. 2000, Pengantar Sosiologi. Jakarta, Lembaga Penerbit,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Modul B 4.6 IPAS :: Kurikulum 2021 :: SMKN 1 Glagah 40

Anda mungkin juga menyukai