Anda di halaman 1dari 34

2022

MODUL
AJAR
BENTUK INTERAKSI SOSIAL

SOSIOLOGI
Kelas X
MODUL AJAR SOSIOLOGI

1. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA Negeri 3 Lumajang


Penyusun Elis Alfiyah Wardhani
Tahun Penyusunan 2022
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 2 JP x 45 menit
Capaian Pembelajaran Pemahaman tentang hubungan sosial mulai dari lingkungan terdekat
hingga kelompok masyarakat yang lebih luas membantu dalam
mewujudkan tertib sosial dalam masyarakat melalui berbagai lembaga
sosial.
Elemen Pemahaman Konsep
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi
sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji masyarakat. Di samping itu
peserta didik mampu mengenal identitas diri, menjelaskan tindakan
sosial, menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosial
dalam mewujudkan tertib sosial, dan memahami berbagai ragam gejala
sosial yang ada di masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar
sosiologi.

Tujuan Pembelajaran Melalui slide ppt, peserta didik mampu membedakan proses interaksi
sosial asosiatif dan disosiatif dengan benar
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk interaksi asosiatif dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan dampak
interaksi sosial di masyarakat dengan tepat
Pengetahuan/ Peserta didik memahami hakikat interaksi sosial dengan tepat
Keterampilan Peserta didik memahami faktor pendorong interaksi sosial dengan tepat
Prasayarat

Dimensi Profil Pelajar 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengajak peserta
Pancasila didik berdoa sebelum memulai pembelajaran dan besyukur setelah
selesai pembelajaran)
2. Bernalar kritis (menumbuhkan sifat bernalar kritis peserta didik dalam
menyampaikan pendapat ketika berdiskusi maupun dalam waktu
pembelajaran klasikal).
Materi Ajar Rincian materi yang akan dipelajari pada modul ini :
Proses hubungan sosial
Bentuk interaksi asosiatif
Dampak hubungan sosial bagi kehidupan masyarakat
Target Peserta Didik Peserta didik reguler, peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta
didik dengan pencapaian tinggi.
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Tatap muka
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok

2. KOMPONEN INTI

Sumber/bahan
pembelajaran 1. Video Youtube tentang warga bergoyong-royong membangun
jembatan sementara akibat dampak ambruknya Jembatan Mukus di
Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek,
Jumat (4/11/2022).
https://www.youtube.com/watch?v=tdOzltYSUNM
2. Oktafiana Sari. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial SMA kelas X.
Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
3. Kun Maryati & Juju Suryawati. 2016. Sosiologi Kelas X SMA/MA.
Jakarta: Esis.
4. Partiwi. 2020. E-Modul Pembelajaran Sosiologi SMA. Direktorat
SMA, Kemdikbud.
5. Materi PPT mengenai bentuk interaksi asosiatif

Pemahaman Ilmu sosiologi memberikan pembahasan tentang hubungan sosial dalam


Bermakna masyarakat. Hubungan sosial yang bersifat positif akan membentuk
keteraturan sosial dalam masyarakat. Sebaliknya hubungan sosial yang
negatif akan menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. Oleh karena itu
hendaknya selalu menjalin hubungan yang bersifat positif.
Pertanyaan Bagaimana membedakan bentuk interaksi sosial asosiatif dan bentuk
Pemantik interaksi sosial disosiatif?
Apa dampak dari bentuk interaksi sosial terhadap masyarakat?
Sarana dan Media : Aplikasi Canva, Lembar Kerja Peserta Didik, Video Youtube,
Prasarana PPT.
Alat: Laptop, spidol, HP.
Lingkungan belajar: Ruang kelas.

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahulu Orientasi 15 menit
an 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya: apakah diantara kalian
masih ingat materi pembelajaran di pertemuan sebelumnya?
Kemudian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas mengenai bentuk interaksi asosiatif

Motivasi
5. Guru menyampaikan motivasi mengenai “jika kamu tidak tahan
dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan dengan perihnya
kebodohan.
6. Guru menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari yakni dapat
membantu penyelesaian masalah di kehidupan masyarakat melalui
penentuan akomodasi yang tepat.
Pemberian acuan
7. Guru menyampaikan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran yang
akan dicapai oleh peserta didik
8. Pembagian kelompok belajar (dengan peserta didik yang heterogen)
Kegiatan Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan) 60 menit
Inti

• Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan perhatian pada


topik materi bentuk interaksi sosial asosiatif melalui tayangan
video dari youtube mengenai warga bergoyong-royong
membangun jembatan sementara akibat dampak ambruknya
Jembatan Mukus di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo,
Kabupaten Trenggalek, Jumat (4/11/2022).
https://www.youtube.com/watch?v=tdOzltYSUNM
• Peserta didik memberikan pendapat terkait dengan berita tersebut
• Guru membagikan LKPD

Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)


• Guru memberikan penjelasan bahwa setiap kelompok mencari
artikel yang berkaitan dengan bentuk interaksi sosial asosiatif
yang telah ditentukan
• Peserta didik mendiskusikan bersama anggota kelompok

Data collection (pengumpulan data)


• Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur,
menggunakan buku teks pelajaran, atau sumber infromasi lainnya
berkaitan dengan topik pertanyaan di LKPD mengenai bentuk
interaksi asosiatif
• Peserta didik mencari artikel yang sesuai dengan bentuk interaksi
asosiatif yang sudah ditentukan masing-masing kelompok

Data Processing (pengolahan data)


• Peserta didik mengolah data dan informasi dari berbagai sumber
(buku, internet) tentang bentuk interaksi asosiatif yang sudah
dikumpulkan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
• Peserta didik mendiskusikan artikel yang telah didapatkan
• Peserta didik bersama kelompok mengidentifikasi bentuk
interaksi asosiatif sesuai artikel
• Peserta didik bersama kelompok menuliskan pihak-pihak yang
terlibat dalam artikel dan menjelaskan dampak interaksi sosial
• Peserta didik bersama kelompok menuangkan data yang telah
didapatkan ke dalam lembar kerja melalui canva

Verification (pembuktian)
• Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data melalui
pengolahan informasi
• peserta didik melalukan ice breaking melalui permaian hitam dan
hijau

Generalization (menarik kesimpulan)


• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
• Peserta didik mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
• Peserta didik menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan yakni
mengenai bentuk interaksi asosiatif yang bisa meningkatkan
solidaritas antarindividu atau kelompok.

Penutup 1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan terkait dengan materi 15 menit


yang dipelajari yakni bentuk interaksi asosiatif
2. Guru memberikan penguatan materi mengenai bentuk interaksi
asosiatif
3. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi melalui kahoot untuk
mengecek penguasaan terhadap materi pelajaran.
4. Guru memberikan reward kepada peserta didik yang mendapatkan
skor tertinggi
5. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran
6. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yakni mengenai bentuk interaksi sosial disosiatif
7. Guru memberikan pesan moral bahwa kita harus menjalin hubungan
sosial yang baik dengan anggota masyarakat di lingkungan tempat
tinggal ataupun dimanapun kita berada. Misalnya dengan pola hidup
rukun, mengembangkan sikap peduli, gotong royong agar tercipta
kehidupan yang aman, damai dan teratur.
8. Guru mengakhiri pembelajaran dengan “Doa” dan salam penutup

A. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja

b. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : Pilihan ganda
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Penugasan : lembar kerja

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang capaian kurang dari KKTP dengan
mengikuti program pembelajaran kembali baik dengan memberikan pembahasan soal-soal
uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) atau memberikan tugas yang
berkaitan dengan indikator yang belum tuntas kemudian melakukan uji pemahaman ulang
(ujian perbaikan) sesuai dengan indikator/kompetensi yang belum tuntas melalui
pemanfaatan tutor sebaya.

b. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas lebih dari KKTP (Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) dengan memberikan program pembelajaran tambahan
berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan
materi yang lebih dalam, atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal melalui
pembelajaran mandiri.

Glosarium
Akulturasi Proses perpaduan dua kebudayaan tanpa menghilangkan salah satu unsur
kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Akomodasi proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia sebagai upaya untuk
mengatasi ketegangan
Bargaining kesepakatan tukar-menukar barang atau jasa antara dua pihak atau lebih dengan
mengutamakan prinsip keadilan
BAHAN AJAR

Mata pelajaran : Sosiologi


Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 Lumajang
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi pokok : Bentuk-bentuk Interaksi sosial

Capaian Pemahaman tentang hubungan sosial mulai dari lingkungan terdekat


Pembelajaran hingga kelompok masyarakat yang lebih luas membantu dalam
mewujudkan tertib sosial dalam masyarakat melalui berbagai lembaga
sosial.
Elemen Pemahaman Konsep
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi
sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji masyarakat. Di samping itu
peserta didik mampu mengenal identitas diri, menjelaskan tindakan
sosial, menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosial
dalam mewujudkan tertib sosial, dan memahami berbagai ragam gejala
sosial yang ada di masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar
sosiologi.

Tujuan Melalui kegiatan menyimak gambar, peserta didik mampu membedakan


Pembelajaran proses interaksi sosial asosiatif dan disosiatif dengan benar
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk interaksi asosiatif dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan dampak
interaksi sosial di masyarakat dengan tepat

PETA KONSEP

BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL

ASOSIATIF DISOSIATIF

kerjasama
persaingan
akomodasi
pertentangan
akulturasi
kontravensi
asimilasi
Uraian Materi

Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi atau hubungan timbal balik antar individu atau kelompok yang
mengarah pada persatuan. Maksudnya, interaksi ini bersifat positif karena mengarah pada persatuan atau kegiatan-
kegiatan yang bersifat baik. Nah, bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif, di antaranya ada kerja sama,
akulturasi, dan asimilasi.

KERJA SAMA

Dalam kerja sama, harus ada yang namanya kesadaran dari setiap orang yang terlibat, serta suasana yang
menyenangkan dalam setiap pembagian tugasnya. Individu yang terlibat dalam sebuah kerja sama pasti
mendapat job desc atau tugasnya masing-masing, sehingga setiap individu harus memiliki kemampuan yang
sesuai dengan tugas yang dikerjakan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan pelaksanaannya, terdapat lima bentuk kerja sama yaitu gotong royong, bargaining, kooptasi,
koalisi, dan joint venture.

Gotong royong

Keterangan : contoh gotong royong


https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-interaksi-sosial-asosiatif-kerja-sama-asimilasi-dan-akulturasi

Gotong royong atau bekerja bersama-sama merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan untuk mencapai
kepentingan bersama. Gotong royong termasuk jenis kerja sama spontan. Hal ini karena masyarakat melakukan
tindakan tersebut secara sukarela, tanpa perintah atau tekanan, dan saling membantu untuk mencapai tujuan yang
mereka inginkan.

Bargaining
Bargaining
Keterangan : kegiatan tawar menawar di pasar
https://adjar.grid.id/read/543554501/bentuk-bentuk-kerja-sama-dalam-interaksi-sosial?page=all

Bargaining atau tawar menawar merupakan kesepakatan tukar-menukar barang atau jasa antara dua pihak
atau lebih dengan mengutamakan prinsip keadilan. Maksud dari prinsip keadilan adalah kedua pihak bisa
sama-sama memperoleh keuntungan. Misalnya, ketika sedang melakukan tawar-menawar barang, harga akhir
merupakan hasil keputusan bersama antara penjual dan pembeli yang dirasa adil. Penjual masih bisa memperoleh
keuntungan yang cukup, sedangkan pembeli bisa mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal.

Kooptasi

Keterangan : contoh kooptasi


https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-interaksi-sosial-asosiatif-kerja-sama-asimilasi-dan-akulturasi

Kooptasi adalah proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik untuk
menghindari konflik yang bisa merusak suatu organisasi. Unsur-unsur baru tersebut bisa berupa pergantian
pemimpin atau kebijakan yang dilakukan pemimpin tersebut.
Koalisi

Keterangan : Koalisi partai gerindra dan pkb


https://news.detik.com/pemilu/d-6232519/gerindra-dan-pkb-resmi-koalisi-di-pilpres-2024

Koalisi adalah kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. meskipun
tujuannya sama, koalisi memungkinkan terjadinya keadaan yang tidak stabil karena masing-masing organisasi
memiliki struktur yang berbeda satu sama lain. Contoh koalisi adalah ketika dua atau lebih partai saling bergabung
untuk memberikan dukungan kepada partai lain untuk maju pada pemilihan presiden.

Joint Venture

Keterangan : MNC dan Hillhouse melakukan joint venture


https://www.biskom.web.id/2013/03/01/mnc-tencent-dan-hillhouse-bangun-joint-venture-di-indonesia.bwi

Joint venture adalah kerja sama antara dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dalam
periode waktu tertentu. Kerja sama ini biasanya terjadi antara perusahaan luar negeri (asing) dengan perusahaan
dalam negeri. Joint venture termasuk jenis kerja sama kontrak karena dilakukan atas dasar aturan tertentu dan
sudah disepakati secara tertulis dalam sebuah kontrak.

AKOMODASI

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri individu atau kelompok


manusia sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Tujuannya
mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik serta untuk
mencegah terjadinya konflik.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk akomodasi beserta pengertian dan penjelasannya.

a. Koersi, yakni bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain
yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain.

b. Kompromi, yakni bentuk akomodasi di mana pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan
sehingga tercapai suatu penyelesaian bersama dengan cara kompromi.

c. Arbitrase, yakni bentuk akomodasi yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup
mencapai kompromi sendiri, sehingga diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan
penyelesaian.

d. Mediasi, yakni bentuk akomidasi dengan melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.

e. Konsiliasi, yakni bentuk akomodasi berupa upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk
tercapainya suat persetujuan bersama.

f. Toleransi, yakni bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan,
adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.

g. Stalemate, yakni bentuk akomodasi yang terjadi saat kelompok yang terlibat pertentangan memiliki kekuatan
seimbang, sehingga konflik akan berhenti dengan sendirinya.

ASIMILASI

Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu
kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuantujuan bersama. Contoh asimilasi misalnya seni kaligrafi yang
berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.
Asimilasi bertujuan untuk meleburkan perbedaan di antara individu atau kelompok, serta menambah
persatuan dengan mengutamakan tujuan atau kepentingan bersama. Contoh asimilasi antara lain yaitu
tradisi rijsttafel (prasmanan) dan perkawinan campuran (amalgamasi).
Keterangan : faktor pendorong asimilasi
https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-interaksi-sosial-asosiatif-kerja-sama-asimilasi-dan-akulturasi

AKULTURASI

Keterangan : masjid kudus


https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/28/110000679/wujud-akulturasi-budaya-lokal-dengan-
islam?page=all

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur
yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama. Contoh akulturasi
misalnya musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik
keroncong. Musik keroncong sendiri sebenarnya merupakan bentuk akulturasi dari musik Portugis dan irama
Jawa. Musik Portugis pada umumnya diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan cello. Pada abad ke-16,
musik ini pertama kali diperkenalkan oleh para pelaut Portugis ke Nusantara, tepatnya Malaka. Pada tahun 1920-
1960, perkembangan musik ini pindah ke Solo dan beradaptasi dengan irama jawa yang lebih lambat, sehingga
menghasilkan musik keroncong yang kita kenal sekarang ini. Masyarakat di Jawa, membuat musik keroncong
menjadi seni campursari dengan alat musik seperti sitar india, rebab, suling bambu, kendang, dan saron.
DAMPAK INTERAKSI SOSIAL

a. Dampak positif
Dampak positif interaksi sosial akantercapai apabila menguntungkan diri sendiri, pihak lain, atau seluruh
anggota masyarakat. Interaksi sosial yang bersifat positif akan berdampak positif pula bagi pihak-pihak
yang terlibat dalam masyarakat. Adapun dampak positif interaksi sosial sebagai berikut :
1. Terbentuk keteraturan sosial
Keteraturan sosial merupakan keadaan yang menunjukkan keselarasan antara perilaku masyarakat
dengan nilai dan norma masyarakat. Keteraturan sosial mendorong terciptanya integrasi meskipun
terdapat perbedaan agama, ideologi, dan golongan dalam masyarakat. Keteraturan sosial tercipta
melalui proses interaksi sosial asosiatif dalam bentuk gotong royong, kerjasama, dll.
2. Muncul penemuan baru
Interaksi sosial pada dasarnya dibentuk dan dijalin oleh manusia untuk mendukung aktivitasnya
memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, interaksi sosial dapat mendorong munculnya penemuan
baru sehingga manusia lebih mudah menjakankan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penemuan baru yang muncul dalam kehidupan masyarakat disebut discovey.

b. Dampak Negatif
Interakasi sosial yang bersifat negatif dapat berdampak negatif bagi pihak-pihak yang melakukan interaksi
sosial. Kondisi tersebut terjadi karena pihak-pihak yang melakukan interaksi sosial mengabaikan nilai dan
norma sosial. Dampak negatif interaksi sosial sebagai berikut :
1. Timbul solidaritas sosial yang berlebihan akibatnya timbul rasa suka yang berlebihan pada
kelompoknya. Selain itu terganggunya stabilitas masyarakat karena tiap-tiap kelompok menganggap
bahwa kelompoknya paling unggul.
2. Timbulnya kelompok yang menyimpang, karena cenderung melanggar nilai dan norma sosial.
APERSEPSI

perhatikan gambar dibawah ini

Bentuk
interaksi
asosiatif Keterangan : gotong royong membersihkan lingkungan
https://www.bhuanajaya.desa.id/warga-rt-005-gotong-royong-kerja-bakti-
membersihkan-lingkungan/
Keterangan : Tawuran pelajar
https://www.pramborsfm.com/news/hari-pertama-sekolah-tatap-muka-dijalankan-70-siswa-
ditahan-karena-terlibat-tawuran

Motivasi Manfaat
"Jika kamu tak sanggup menahan
Dapat menyelesaikan permasalahan
lelahnya belajar, maka kamu harus
sanggup menahan perihnya dari berbagai bidang
kebodohan
CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui tayangan slide PPT , peserta didik mampu membedakan proses


Pemahaman tentang hubungan sosial mulai dari lingkungan terdekat hingga interaksi sosial asosiatif dan proses interaksi disosiatif dengan benar
kelompok masyarakat yang lebih luas membantu dalam mewujudkan tertib sosial Melalui diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk
dalam masyarakat melalui berbagai lembaga sosial. interaksi asosiatif dengan tepat
Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan dampak interaksi
sosial di masyarakat dengan tepat

langkah-langkah pembelajaran
Teknik Penilaian

Stimulasi Identifikasi data collection


masalah
SIKAP PENGETAHUAN
KETRAMPILAN

data
processing Verifikasi Kesimpulan
Pembagian kelompok belajar

1 2 3 4 5 6 7

berdasarkan video yang disimak, identifikasi termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial yang mana?

Pembagian LKPD
Interaksi sosial asosiatif adalah
interaksi atau hubungan timbal balik
antar individu atau kelompok yang bentuk interaksi
mengarah pada persatuan. sosial yang
bersifat asosiatif,
di antaranya ada
kerja sama,
akulturasi, dan
asimilasi.

Berdasarkan pelaksanaannya, terdapat lima


bentuk kerja sama yaitu
kerja sama gotong royong,
Usaha bersama antarorang
bargaining,
atau kelompok untuk kooptasi,
mencapai tujuan bersama koalisi, dan
joint venture.
BARGAINING kesepakatan
tukar-menukar barang atau

gotong jasa antara dua pihak atau


lebih dengan mengutamakan

royong prinsip keadilan

dilakukan secara sukarela, tanpa perintah atau


tekanan, dan saling membantu untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan.

KOOPTASI
proses penerimaan unsur-unsur baru Koalisi
dalam kepemimpinan .

Koalisi adalah kerja sama antara dua organisasi


atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
akomodasi
proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia sebagai
upaya untuk mengatasi ketegangan. Tujuannya mengurangi

Joint Venture perbedaan pandangan dan pertentangan politik serta untuk


mencegah terjadinya konflik.

KOERSI ARBITRASI
kerja sama antara dua
KONSILIASI
perusahaan atau lebih untuk
menjalankan usaha KOMPROMI MEDIASI
bersama dalam periode KONSILIASI

waktu tertentu
TOLERANSI
AJUDIKASI

Asimilasi
Akulturasi
penerimaan unsur-unsur
bertujuan untuk meleburkan
baru menjadi suatu
perbedaan di antara individu
atau kelompok, serta
kebudayaan baru tanpa
menambah persatuan dengan menghilangkan unsur-unsur
mengutamakan tujuan atau yang lama.
kepentingan bersama
LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik

Mata pelajaran : Sosiologi


Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 Lumajang
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi pokok : Bentuk Interaksi Asosiatif

Kelompok :
Anggota :

Kelas :
Hari/tanggal :

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui kegiatan menyimak slide PPT, peserta didik mampu membedakan proses interaksi asosiatif dan
disosiatif dengan benar
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi asosiatif
dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan dampak hubungan sosial di masyarakat
dengan tepat
INSTRUMEN PENILAIAN: SIKAP
Observasi: lembar pengamatan aktivitas peserta didik
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.

NAMA PESERTA ASPEK PERILAKU YANG DINILAI


NO. JUMLAH SKOR
DIDIK
n1
2 .

Indikator Deskripsi indikator Skor Kriteria


Disiplin 1. Tertib mengikuti instruksi. 4 Jika 4 indikator terlibat
2. Mengerjakan tugas tepat waktu.
3. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta. 3 Jika 3 indikator terlibat
4. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif 2 Jika 2 indikator terlibat
1 Jika 1 indikator terlibat
Kerjasama 1. Menyelesaikan tugas secara bersama-sama 4 Jika 4 indikator terlibat
2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Membantu menyampaikan gagasan 3 Jika 3 indikator terlibat
4. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan 2 Jika 2 indikator terlibat
1 Jika 1 indikator terlibat
Berpikir Kritis 1. Berani bertanya 4 Jika 4 indikator terlibat
2. Berani berpendapat
3. Berani menjawab pertanyaan 3 Jika 3 indikator terlibat
4. Berani tampil di depan kelas 2 Jika 2 indikator terlibat
1 Jika 1 indikator terlibat
Jujur 1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang 4 Jika 4 indikator terlibat
sebenarnya
2. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi 3 Jika 3 indikator terlibat
3. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain 2 Jika 2 indikator terlibat
4. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
1 Jika 1 indikator terlibat

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus(skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Penilaian dilakukan dengan menggunakan rumus : Nilai = x 100
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍

Kategori nilai sikap :


4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
INSTRUMEN PENILAIAN PENUGASAN (lembar kerja)

Kesesuaian Analisa Kebenaran


Kerapian
NO Kelompok artikel artikel konsep

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

NO INDIKATOR DESKRIPTOR

1 Kesesuaian artikel 4. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi sangat baik
3. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi baik
2. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi cukup
1. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi kurang
2 Identifikasi artikel 4. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif sangat baik
3. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif baik
2. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif cukup
1. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif kurang
3 Kebenaran konsep 4. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif sangat baik
3. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif baik
2. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif cukup
1. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif kurang

Keterangan Penilaian dilakukan dengan menggunakan rumus


Skor 4 = Sangat Baik
Skor 3 = Baik Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor 2 = Cukup Skor maksimal
Skor 1 = Kurang

INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN


Unjuk Kerja: lembar penilaian diskusi dan presentasi
Instrumen Penilaian Diskusi
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI

NAMA/KELOMPOK : .............................................................
KELAS : ............................................................. NILAI:
TANGGAL PENILAIAN : .............................................................
NO INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR

1 Penguasaan 4. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat baik


materi yang
dipresentasikan 3. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan cukup baik
2. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan kurang baik
1. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat kurang baik
2 Sistematika 4. Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis
presentasi
3. Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis
2. Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis
1. Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis
3 Penggunaan 4. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami
bahasa
3. Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami
1. Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami
4 Ketepatan 4. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan
intonasi dan artikulasi/lafal yang jelas
kejelasan
artikulasi 3. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan
artikulasi/lafal yang agak jelas
2. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan
artikulasi/lafal yang kurang jelas
1. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan
artikulasi/lafal yangtidak jelas
5 Kemampuan 4. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan
mempertahankan dengan arif dan bijaksana
dan menanggapi
pertanyaan atau 3. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan
sanggahan dengan cukup baik
2. Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau
sanggahan dengan baik
1. Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan
atau sanggahan
TOTAL SKOR

Total Skor
-----------------------------------
Nilai = -------------------- X 100

20

KISI– KISI PENULISAN SOAL


TES TULIS

Satuan Pendidikan : SMAN 3 Lumajang Kurikulum : Kurmer


Kelas/Program : X /- Jumlah Soal : 7 soal

Mata Pelajaran : Sosiologi Penyusun : Elis Alfiyah Wardhani, S.Sos

Penilaian Pengetahuan

Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
1 Peserta didik Bentuk Disajikan ilustrasi C2 1 Putra mendapat tugas E 5
mampu interaksi proses sosial yang mencari sponsor dalam
mengidentifikasi asosiatif terjadi, peserta didik kegiatan pentas seni. Ia
bentuk-bentuk mampu mengajukan proposal
interaksi mengidentifikasi bentuk kepada pabrik garmen di
asosiatif dengan interaksi asosiatif daerahnya. Pemimpin
tepat dengan tepat pabrik menginginkan
menjadi sponsor utama
dalam pentas seni. Putra
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
menjelaskan bahwa
permintaan tersebut tidak
bisa dipenuhi karena sudah
ada sponsor lain. Setelah
berdiskusi, pemimpin
pabrik menerima tawaran
Putra menjadi sponsor
meskipun bukan sponsor
utama. Berdasarkan
ilustrasi tersebut proses
sosial terjadi karena
adanya …
A. kontravensi antara
pemimpin pabrik
garmen dengan
sponsor lain
B. kompetisi
anatarpihak untuk
menjadi sponsor
uatam kegiatan
pensi
C. kooptasi antara
pihak sekolah dan
masyarakat dalam
memberi sponsor
D. koalisi antarpihak
dalam memberikan
sponsor untuk
doorprize kegiatan
E. bargaining antara
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
Putra dan
pemimpin pabrik
garmen untuk tetap
menjadi sponsor
Bentuk Disajikan ilustrasi C2 2 Menjelang pemilu putaran D 5
interaksi tentang pemilu, peserta kedua, beberapa partai
asosiatif didik mampu pemilu yang tidak lolos
mengidentifikasi bentuk dalam putaran pertama
interaksi asosiatif bekerja sama dengan partai
dengan tepat yang lolos di putaran
pertama. Interaksi sosial
yang terbentuk
berdasarkan ilustrasi
tersebut yaitu …
A. Joint Venture
B. Konsiliasi
C. Kooptasi
D. Koalisi
E. Koersi

3 Bentuk Disajikan ilustrasi, C2 3 Sejak pak Edi meninggal, A 5


interaksi peserta didik mampu kedua anaknya
asosiatif mengidentifikasi bentuk memperebutkan harta
interaksi atau warisan berupa tanah
akomodasi dengan tepat danrumah mewah.
Akibatnya, keduanya
sering mengalami
perselisihan hingga
mengganggu ketenanagan
tetangga sekitar. Ketua
RW pun mencoba
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
memberikan nasihat dan
solusi atas permasalahan
yang terjadi diantara
keduanya. Interaksi sosial
yang terbentuk
berdasarkan ilustrasi
tersebut adalah ….
A. Mediasi
B. Kooptasi
C. Asimilasi
D. Ajudikasi
E. Konsiliasi

Bentuk Peserta didik mampu C2 4 Akomodasi merupakan B 5


interaksi menunjukkan salah satu proses sosial
asosiatif pernyataan yang sesuai yang asosiatif yang
(akomodasi) dengan contoh bertujuan mengembalikan
akomodasi dengan tepat integrasi sosial.
Pernyataan yang tepat
terkait akomodasai
ditunjukkan oleh pilihan

A. Tino dan Arga
membantu warga
bergotong royong
untuk memperbaiki
jembatan
B. Pak Bima dan Pak
Udin menjelaskan
kasus sengketa
lahan melalui
pengadilan
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
C. Partai Melati dan
partai Mawar
bekerja sama untuk
memenangi
pemilihan kepala
daerah
D. Anton dan Inara
bersaing
mendapatkan
medali emas dalam
ajang olimpiade
sains
E. Masyarakat
melakukan aksi
protes kepada
perusahaan tekstil
terkait pembebasan
lahan
Bentuk Peserta didik mampu C2 5 Kepala Desa Banyu Urip D 5
interaksi menyebutkan contoh terbukti melakukan tindak
asosiatif dari bentuk interaksi pidana korupsi. Oleh
asosiatif dengan tepat karena itu, kepala daerah
menunjuk pejabat baru
menggantikan kedudukan
Kepala Desa Banyu Urip
sampai diadakan
pemilihan kepala desa
baru. Peristiwa tersebut
merupakan contoh ….
A. Konsiliasi
B. Koaliasi
C. Koersi
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
D. kooptasi

Akomodasi Peserta didik mampu C2 6 Salah satu bentuk B 5


menyebutkan bentuk akomodasi yang prosesnya
akomodasi dengan tepat melalui paksaan secara
fisik maupun psikologis
disebut …
A. mediasi
B. koersi
C. arbitrasi
D. ajudikasi
Bentuk Disajikan deskripsi, C2 7 Dalam upaya D 5
interaksi peserta didik mampu menyelesaikan pertikaian
asosiatif menentukan bentuk dalam bentuk tawuran
interaksi asosiatif antar pelajar di Surabaya
dengan tepat beberapa waktu yang lalu,
pihak pimpinan kedua
lembaga pendidikan
mempertemukan pihak-
pihak yang bertikai.
Keduanya
mengesampingkan
perbedaan persepsi
sehingga tercapai
kesepakatan bagi
penyelesaian tawuran
tersebut. Kasus tersebut
merupakan interaksi soial
dalam bentuk …
A. mediasi
B. konsiliasi
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
C. koersi
D. kompromi

Anda mungkin juga menyukai