MODUL
AJAR
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
SOSIOLOGI
Kelas X
MODUL AJAR SOSIOLOGI
1. INFORMASI UMUM
Tujuan Pembelajaran Melalui slide ppt, peserta didik mampu membedakan proses interaksi
sosial asosiatif dan disosiatif dengan benar
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk interaksi asosiatif dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan dampak
interaksi sosial di masyarakat dengan tepat
Pengetahuan/ Peserta didik memahami hakikat interaksi sosial dengan tepat
Keterampilan Peserta didik memahami faktor pendorong interaksi sosial dengan tepat
Prasayarat
Dimensi Profil Pelajar 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengajak peserta
Pancasila didik berdoa sebelum memulai pembelajaran dan besyukur setelah
selesai pembelajaran)
2. Bernalar kritis (menumbuhkan sifat bernalar kritis peserta didik dalam
menyampaikan pendapat ketika berdiskusi maupun dalam waktu
pembelajaran klasikal).
Materi Ajar Rincian materi yang akan dipelajari pada modul ini :
Proses hubungan sosial
Bentuk interaksi asosiatif
Dampak hubungan sosial bagi kehidupan masyarakat
Target Peserta Didik Peserta didik reguler, peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta
didik dengan pencapaian tinggi.
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Tatap muka
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok
2. KOMPONEN INTI
Sumber/bahan
pembelajaran 1. Video Youtube tentang warga bergoyong-royong membangun
jembatan sementara akibat dampak ambruknya Jembatan Mukus di
Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek,
Jumat (4/11/2022).
https://www.youtube.com/watch?v=tdOzltYSUNM
2. Oktafiana Sari. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial SMA kelas X.
Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
3. Kun Maryati & Juju Suryawati. 2016. Sosiologi Kelas X SMA/MA.
Jakarta: Esis.
4. Partiwi. 2020. E-Modul Pembelajaran Sosiologi SMA. Direktorat
SMA, Kemdikbud.
5. Materi PPT mengenai bentuk interaksi asosiatif
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahulu Orientasi 15 menit
an 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya: apakah diantara kalian
masih ingat materi pembelajaran di pertemuan sebelumnya?
Kemudian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas mengenai bentuk interaksi asosiatif
Motivasi
5. Guru menyampaikan motivasi mengenai “jika kamu tidak tahan
dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan dengan perihnya
kebodohan.
6. Guru menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari yakni dapat
membantu penyelesaian masalah di kehidupan masyarakat melalui
penentuan akomodasi yang tepat.
Pemberian acuan
7. Guru menyampaikan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran yang
akan dicapai oleh peserta didik
8. Pembagian kelompok belajar (dengan peserta didik yang heterogen)
Kegiatan Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan) 60 menit
Inti
Verification (pembuktian)
• Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data melalui
pengolahan informasi
• peserta didik melalukan ice breaking melalui permaian hitam dan
hijau
A. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja
b. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : Pilihan ganda
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Penugasan : lembar kerja
b. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas lebih dari KKTP (Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) dengan memberikan program pembelajaran tambahan
berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan
materi yang lebih dalam, atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal melalui
pembelajaran mandiri.
Glosarium
Akulturasi Proses perpaduan dua kebudayaan tanpa menghilangkan salah satu unsur
kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Akomodasi proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia sebagai upaya untuk
mengatasi ketegangan
Bargaining kesepakatan tukar-menukar barang atau jasa antara dua pihak atau lebih dengan
mengutamakan prinsip keadilan
BAHAN AJAR
PETA KONSEP
BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
ASOSIATIF DISOSIATIF
kerjasama
persaingan
akomodasi
pertentangan
akulturasi
kontravensi
asimilasi
Uraian Materi
Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi atau hubungan timbal balik antar individu atau kelompok yang
mengarah pada persatuan. Maksudnya, interaksi ini bersifat positif karena mengarah pada persatuan atau kegiatan-
kegiatan yang bersifat baik. Nah, bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif, di antaranya ada kerja sama,
akulturasi, dan asimilasi.
KERJA SAMA
Dalam kerja sama, harus ada yang namanya kesadaran dari setiap orang yang terlibat, serta suasana yang
menyenangkan dalam setiap pembagian tugasnya. Individu yang terlibat dalam sebuah kerja sama pasti
mendapat job desc atau tugasnya masing-masing, sehingga setiap individu harus memiliki kemampuan yang
sesuai dengan tugas yang dikerjakan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan pelaksanaannya, terdapat lima bentuk kerja sama yaitu gotong royong, bargaining, kooptasi,
koalisi, dan joint venture.
Gotong royong
Gotong royong atau bekerja bersama-sama merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan untuk mencapai
kepentingan bersama. Gotong royong termasuk jenis kerja sama spontan. Hal ini karena masyarakat melakukan
tindakan tersebut secara sukarela, tanpa perintah atau tekanan, dan saling membantu untuk mencapai tujuan yang
mereka inginkan.
Bargaining
Bargaining
Keterangan : kegiatan tawar menawar di pasar
https://adjar.grid.id/read/543554501/bentuk-bentuk-kerja-sama-dalam-interaksi-sosial?page=all
Bargaining atau tawar menawar merupakan kesepakatan tukar-menukar barang atau jasa antara dua pihak
atau lebih dengan mengutamakan prinsip keadilan. Maksud dari prinsip keadilan adalah kedua pihak bisa
sama-sama memperoleh keuntungan. Misalnya, ketika sedang melakukan tawar-menawar barang, harga akhir
merupakan hasil keputusan bersama antara penjual dan pembeli yang dirasa adil. Penjual masih bisa memperoleh
keuntungan yang cukup, sedangkan pembeli bisa mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal.
Kooptasi
Kooptasi adalah proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik untuk
menghindari konflik yang bisa merusak suatu organisasi. Unsur-unsur baru tersebut bisa berupa pergantian
pemimpin atau kebijakan yang dilakukan pemimpin tersebut.
Koalisi
Koalisi adalah kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. meskipun
tujuannya sama, koalisi memungkinkan terjadinya keadaan yang tidak stabil karena masing-masing organisasi
memiliki struktur yang berbeda satu sama lain. Contoh koalisi adalah ketika dua atau lebih partai saling bergabung
untuk memberikan dukungan kepada partai lain untuk maju pada pemilihan presiden.
Joint Venture
Joint venture adalah kerja sama antara dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dalam
periode waktu tertentu. Kerja sama ini biasanya terjadi antara perusahaan luar negeri (asing) dengan perusahaan
dalam negeri. Joint venture termasuk jenis kerja sama kontrak karena dilakukan atas dasar aturan tertentu dan
sudah disepakati secara tertulis dalam sebuah kontrak.
AKOMODASI
a. Koersi, yakni bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain
yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain.
b. Kompromi, yakni bentuk akomodasi di mana pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan
sehingga tercapai suatu penyelesaian bersama dengan cara kompromi.
c. Arbitrase, yakni bentuk akomodasi yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup
mencapai kompromi sendiri, sehingga diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan
penyelesaian.
d. Mediasi, yakni bentuk akomidasi dengan melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.
e. Konsiliasi, yakni bentuk akomodasi berupa upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk
tercapainya suat persetujuan bersama.
f. Toleransi, yakni bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan,
adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
g. Stalemate, yakni bentuk akomodasi yang terjadi saat kelompok yang terlibat pertentangan memiliki kekuatan
seimbang, sehingga konflik akan berhenti dengan sendirinya.
ASIMILASI
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu
kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuantujuan bersama. Contoh asimilasi misalnya seni kaligrafi yang
berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.
Asimilasi bertujuan untuk meleburkan perbedaan di antara individu atau kelompok, serta menambah
persatuan dengan mengutamakan tujuan atau kepentingan bersama. Contoh asimilasi antara lain yaitu
tradisi rijsttafel (prasmanan) dan perkawinan campuran (amalgamasi).
Keterangan : faktor pendorong asimilasi
https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-interaksi-sosial-asosiatif-kerja-sama-asimilasi-dan-akulturasi
AKULTURASI
Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur
yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama. Contoh akulturasi
misalnya musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik
keroncong. Musik keroncong sendiri sebenarnya merupakan bentuk akulturasi dari musik Portugis dan irama
Jawa. Musik Portugis pada umumnya diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan cello. Pada abad ke-16,
musik ini pertama kali diperkenalkan oleh para pelaut Portugis ke Nusantara, tepatnya Malaka. Pada tahun 1920-
1960, perkembangan musik ini pindah ke Solo dan beradaptasi dengan irama jawa yang lebih lambat, sehingga
menghasilkan musik keroncong yang kita kenal sekarang ini. Masyarakat di Jawa, membuat musik keroncong
menjadi seni campursari dengan alat musik seperti sitar india, rebab, suling bambu, kendang, dan saron.
DAMPAK INTERAKSI SOSIAL
a. Dampak positif
Dampak positif interaksi sosial akantercapai apabila menguntungkan diri sendiri, pihak lain, atau seluruh
anggota masyarakat. Interaksi sosial yang bersifat positif akan berdampak positif pula bagi pihak-pihak
yang terlibat dalam masyarakat. Adapun dampak positif interaksi sosial sebagai berikut :
1. Terbentuk keteraturan sosial
Keteraturan sosial merupakan keadaan yang menunjukkan keselarasan antara perilaku masyarakat
dengan nilai dan norma masyarakat. Keteraturan sosial mendorong terciptanya integrasi meskipun
terdapat perbedaan agama, ideologi, dan golongan dalam masyarakat. Keteraturan sosial tercipta
melalui proses interaksi sosial asosiatif dalam bentuk gotong royong, kerjasama, dll.
2. Muncul penemuan baru
Interaksi sosial pada dasarnya dibentuk dan dijalin oleh manusia untuk mendukung aktivitasnya
memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, interaksi sosial dapat mendorong munculnya penemuan
baru sehingga manusia lebih mudah menjakankan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penemuan baru yang muncul dalam kehidupan masyarakat disebut discovey.
b. Dampak Negatif
Interakasi sosial yang bersifat negatif dapat berdampak negatif bagi pihak-pihak yang melakukan interaksi
sosial. Kondisi tersebut terjadi karena pihak-pihak yang melakukan interaksi sosial mengabaikan nilai dan
norma sosial. Dampak negatif interaksi sosial sebagai berikut :
1. Timbul solidaritas sosial yang berlebihan akibatnya timbul rasa suka yang berlebihan pada
kelompoknya. Selain itu terganggunya stabilitas masyarakat karena tiap-tiap kelompok menganggap
bahwa kelompoknya paling unggul.
2. Timbulnya kelompok yang menyimpang, karena cenderung melanggar nilai dan norma sosial.
APERSEPSI
Bentuk
interaksi
asosiatif Keterangan : gotong royong membersihkan lingkungan
https://www.bhuanajaya.desa.id/warga-rt-005-gotong-royong-kerja-bakti-
membersihkan-lingkungan/
Keterangan : Tawuran pelajar
https://www.pramborsfm.com/news/hari-pertama-sekolah-tatap-muka-dijalankan-70-siswa-
ditahan-karena-terlibat-tawuran
Motivasi Manfaat
"Jika kamu tak sanggup menahan
Dapat menyelesaikan permasalahan
lelahnya belajar, maka kamu harus
sanggup menahan perihnya dari berbagai bidang
kebodohan
CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN
langkah-langkah pembelajaran
Teknik Penilaian
data
processing Verifikasi Kesimpulan
Pembagian kelompok belajar
1 2 3 4 5 6 7
berdasarkan video yang disimak, identifikasi termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial yang mana?
Pembagian LKPD
Interaksi sosial asosiatif adalah
interaksi atau hubungan timbal balik
antar individu atau kelompok yang bentuk interaksi
mengarah pada persatuan. sosial yang
bersifat asosiatif,
di antaranya ada
kerja sama,
akulturasi, dan
asimilasi.
KOOPTASI
proses penerimaan unsur-unsur baru Koalisi
dalam kepemimpinan .
KOERSI ARBITRASI
kerja sama antara dua
KONSILIASI
perusahaan atau lebih untuk
menjalankan usaha KOMPROMI MEDIASI
bersama dalam periode KONSILIASI
waktu tertentu
TOLERANSI
AJUDIKASI
Asimilasi
Akulturasi
penerimaan unsur-unsur
bertujuan untuk meleburkan
baru menjadi suatu
perbedaan di antara individu
atau kelompok, serta
kebudayaan baru tanpa
menambah persatuan dengan menghilangkan unsur-unsur
mengutamakan tujuan atau yang lama.
kepentingan bersama
LKPD
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Hari/tanggal :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui kegiatan menyimak slide PPT, peserta didik mampu membedakan proses interaksi asosiatif dan
disosiatif dengan benar
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi asosiatif
dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan dampak hubungan sosial di masyarakat
dengan tepat
INSTRUMEN PENILAIAN: SIKAP
Observasi: lembar pengamatan aktivitas peserta didik
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus(skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Penilaian dilakukan dengan menggunakan rumus : Nilai = x 100
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
NO INDIKATOR DESKRIPTOR
1 Kesesuaian artikel 4. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi sangat baik
3. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi baik
2. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi cukup
1. kesesuaian artikel yang dipilih terhadap materi kurang
2 Identifikasi artikel 4. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif sangat baik
3. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif baik
2. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif cukup
1. kemampuan mengidentifikasi (pihak-pihak yang terlibat, dampak ) dalam
artikel terhadap materi bentuk interaksi asosiatif kurang
3 Kebenaran konsep 4. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif sangat baik
3. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif baik
2. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif cukup
1. kemampuan untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif kurang
NAMA/KELOMPOK : .............................................................
KELAS : ............................................................. NILAI:
TANGGAL PENILAIAN : .............................................................
NO INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR
Total Skor
-----------------------------------
Nilai = -------------------- X 100
20
Penilaian Pengetahuan
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
1 Peserta didik Bentuk Disajikan ilustrasi C2 1 Putra mendapat tugas E 5
mampu interaksi proses sosial yang mencari sponsor dalam
mengidentifikasi asosiatif terjadi, peserta didik kegiatan pentas seni. Ia
bentuk-bentuk mampu mengajukan proposal
interaksi mengidentifikasi bentuk kepada pabrik garmen di
asosiatif dengan interaksi asosiatif daerahnya. Pemimpin
tepat dengan tepat pabrik menginginkan
menjadi sponsor utama
dalam pentas seni. Putra
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
menjelaskan bahwa
permintaan tersebut tidak
bisa dipenuhi karena sudah
ada sponsor lain. Setelah
berdiskusi, pemimpin
pabrik menerima tawaran
Putra menjadi sponsor
meskipun bukan sponsor
utama. Berdasarkan
ilustrasi tersebut proses
sosial terjadi karena
adanya …
A. kontravensi antara
pemimpin pabrik
garmen dengan
sponsor lain
B. kompetisi
anatarpihak untuk
menjadi sponsor
uatam kegiatan
pensi
C. kooptasi antara
pihak sekolah dan
masyarakat dalam
memberi sponsor
D. koalisi antarpihak
dalam memberikan
sponsor untuk
doorprize kegiatan
E. bargaining antara
Tingkat
Uraian No. Kunci
No TP Indikator Kesukar Butir Soal Skor
Materi soal Jawaban
an
Putra dan
pemimpin pabrik
garmen untuk tetap
menjadi sponsor
Bentuk Disajikan ilustrasi C2 2 Menjelang pemilu putaran D 5
interaksi tentang pemilu, peserta kedua, beberapa partai
asosiatif didik mampu pemilu yang tidak lolos
mengidentifikasi bentuk dalam putaran pertama
interaksi asosiatif bekerja sama dengan partai
dengan tepat yang lolos di putaran
pertama. Interaksi sosial
yang terbentuk
berdasarkan ilustrasi
tersebut yaitu …
A. Joint Venture
B. Konsiliasi
C. Kooptasi
D. Koalisi
E. Koersi