Anda di halaman 1dari 25

Fase E

Perangkat
PembelaJaran
Sosiologi Kelas X
Capaian Pembelajaran
Sosiologi Fase E Kelas X

Elemen Konsep
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami fungsi
sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji masyarakat.
Di samping itu peserta didik mampu mengenal identitas diri,
menjelaskan tindakan sosial, menjelaskan hubungan sosial,
menjelaskan peran lembaga sosial dalam mewujudkan tertib
sosial, dan memahami berbagairagam gejala sosial yang ada di
masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar sosiologi.

Elemen Keterampilan
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan penelitian sosial
sederhana dengan memilih metode yang tepat untuk mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian tentang
berbagai keragaman gejala sosial dengan konsep dasar sosiologi.
Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek
lanjutan secara kolaboratif.
DAFTAR ISI

Cover
Daftar Isi ............................................................................................... i
Capaian Pembelajaran ........................................................................... ii
Tujuan Pembelajaran ............................................................................. iii
Modul Ajar ............................................................................................. 1
1. Unit 5 : Peran Lembaga Sosial dalam Kehidupan Sosial Masyarakat
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Fase E (Umumnya untuk Kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir fase


E, peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji
masyarakat masyarakat yang memberikan landasan berpikir kritis,
analitis, dan kreatif dalam merespons gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
Dengan berbekal pengetahuan kritis itu, peserta didik mampu
mempraktikkan pengetahuan sosiologi untuk mengenali identitas diri dan
lingkungan sosial sekitarnya yang beragam sehingga mampu berperilaku sesuai
dengan lingkungan sosial budaya masyarakatnya. Pemahaman tentang
hubungan sosial mulai dari lingkungan terdekat hingga kelompok
masyarakat yang lebih luas membantu dalam mewujudkan tertib sosial
dalam masyarakat melalui berbagai lembaga sosial. Pengenalan dan
pemahaman akan berbagai ragam gejala sosial dapat menumbuhkan sikap
toleransi dan empati sosial dalam diri peserta didik dalam bingkai masyarakat
multikultural. Dalam fase ini, peserta didik juga dibekali dengan kemampuan
melakukan penelitian dasar berupa pengumpulan data untuk mengkaji
realitas sosial dan gejala sosial serta mampu mengomunikasikan hasil
penelitian secara sederhana.
FASE E
SEMESTER 1 SEMESTER 2
10.1 Menjelaskan fungsi 10.7 Merumuskan penelitian
sosiologi sebagai ilmu yang sederhana dengan memilih
kritis untuk mengkaji metode yang tepat untuk
kehidupan masyarakat mengamati, menanya,
dengan berbagai presektif mengumpulkan informasi,
kajian teori sosiologi. mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil
penelitian tentang berbagai
keragaman gejala sosial
dengan konsep dasar sosiologi.
10.2 Menerapkan ilmu
pengetahuan sosiologi untuk
mengenali identitas diri dan
TUJUAN lingkungan sosial sekitarnya
yang beragam sehingga
PEMBELAJARAN mampu berperilaku sesuai
dengan lingkungan sosial
budaya masyarakatnya
10.3 Menjelaskan konsep
tindakan sosial dan
menyimpulkannya sebagai
bagian dari proses hubungan
dengan orang lain dalam
kehidupan sosial
bermasyarakat
10.4 Mengidentifikasikan
bentuk hubungan sosial yang
terjadi dalam kehidupan
masyarakat serta melaporkan
hasil pengamatan secara
ilmiah.
10.5 Menganalisis peran
lembaga sosial dalam
kehidupan sosial masyarakat
dan menghubungkannya
dalam upaya menciptakan
keteraturan dan tertib sosial
serta melakukan studi
investigasi berbagai peran
lembaga sosial dalam
kehidupan sosial secara
nyata.
10.6 Menganalisis ragam
gejala sosial sehingga dapat
menumbuhkan rasa toleransi
dan empati sosial dalam diri
peserta didik sebagai
dinamika dalam kehidupan
masyarakat mutikutural
MODUL AJAR

1. Informasi Umum
Identitas Sekolah SMAN 54 Jakarta
Nama Penyusun Eny Purwanti, S.Pd
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Jenjang SMA
Kelas X
Alokasi 3 x 40 Menit
2. Tujuan Pembelajaran
Fase E
Domain Konten Sosiologi
Konsep Dasar Lembaga Sosial
Tujuan Pembelajaran 1. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan
menggunakan berbagai media tentang contoh-contoh norma
dan pelanggaran serta solusi bagaimana mengatasi berbagai
pelanggaran.
2. Memahami dam mampu mempresentasikan bentuk-bentuk
lembaga sosial di dalam masyarakat
3. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan
menggunakan berbagai media tentang contoh-contoh tertib
sosial dan penyimpangan sosial serta solusi bagaimana
mengatasi berbagai pelanggaran.
4. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan
menggunakan berbagai media tentang pelapisan sosial,
diferensiasi sosial dan studi kasus kemiskinan.
Tujuan Per Pertemuan Pertemuan Ke-1 dan 2
1. Memahami proses terbentuknya, peran, dan fungsi lembaga
sosial
2. Memahami nilai sosial
3. Memahami lembaga sosial
4. Memahami macam norma beserta tingkatannya dan contoh
pelanggaran dari norma sosial.
5. Mengidentifikasi masalah yang terkait dengan norma dan
pelanggarannya.
6. Mencari informasi tentang contoh norma sesuai dengan
tingkatannya dan pelanggaran norma serta penyebabnya
dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan.
7. Memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
8. Menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan
berbagai media, dapat berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter, poster dan lain-lain sesuai dengan tugas pada
Lembar Aktivitas 5.
9. Mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai
media tentang contoh-contoh norma dan pelanggaran serta
solusi bagaimana mengatasi berbagai pelanggaran.
10. Menuliskan refleksi pembelajaran mengenai hal baru yang
telah mereka pelajari dan hal menarik yang telah dipelajari
selama proses kegiatan baik materi maupun proses investigasi
mereka.
Pertemuan Ke-3 dan 4
1. Menuliskan pengertian lembaga sosial
2. Memahami bagaimana peran, fungsi lembaga sosial serta
adanya penyimpangan sosial dan tertib sosial.
3. Memahami mengenai lembaga sosial, manfaat dan contoh
konkritnya.
4. Mengidentifikasi masalah yang terkait dengan tertib sosial dan
penyimpangan sosial yang terdapat di lingkungan sekitar.
5. Mencari informasi tentang contoh tertib sosial, penyimpangan
sosial dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan.
6. Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 6.
7. Memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
terkait dengan tertib sosial, penyimpangan sosial, dan
mengaitkan dengan fungsi dari pengendalian sosial dari
lembaga sosial.
8. Menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan
berbagai media, dapat berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter, poster dan lain-lain sesuai dengan tugas pada
Lembar Aktivitas 6.
9. Mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai
media tentang contoh-contoh tertib sosial dan penyimpangan
sosial serta solusi bagaimana mengatasi berbagai pelanggaran.
Pertemuan Ke- 5, 6, 7, dan 8
1. Menuliskan pengertian stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial
2. Menyikapi keragaman sosial baik dari aspek pelapisan sosial
(stratifikasi sosial) dan pembedaan sosial (diferensiasi sosial).
3. Memahami keragaman sosial (struktur sosial) suatu masyarakat
4. Memahami terdapat orang kaya (konglomerat yang termasuk
lapisan atas), kelompok kelas menengah dan orang miskin
sebagai kelompok lapisan bawah.
5. Memahami pelapisan sosial dan diferensiasi sosial
6. Memahami stratifikasi dan diferensiasi sosial dan studi kasus
kemiskinan.
7. Mengidentifikasi berbagai masalah tentang pelapisan sosial
dan diferensiasi sosial.
8. Mencari dan mengumpulkan informasi sesuai dengan
pertanyaan mereka dengan menggunakan berbagai sumber
belajar yang relevan.
9. Memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
10. Menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan
berbagai media, dapat berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter, poster dan lain-lain terkait dengan tugas pelapisan
sosial, diferensiasi sosial dan studi kasus kemiskinan.
11. Mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai
media tentang pelapisan sosial, diferensiasi sosial dan studi
kasus kemiskinan.
12. Menuliskan refleksi pembelajaran,
Kata Kunci Individu, Sosial, Masyarakat, Penelitian, Status Sosial, Norma Sosial,
Lembaga Keluarga, Lembaga Politik, Lembaga Pendidikan, Lembaga
Agama, Lembaga Ekonomi, Fungsi Laten, Fungsi Manifes,
Meritokrasi, Heterogenitas Sosial, Pelapisan Sosial, Difrerensiasi
Sosial, Kelas Sosial,
Pertanyaan Inti 1. Apa yang kalian ketahui mengenai nilai dan norma?
2. Apa yang kalian ketahui tentang lembaga sosial di dalam
masyarakat?
3. Bagaimana keterkaitan nilai dan norma dalam terbentuknya
lembaga sosial dalam masyarakat?
4. Bagaimana proses terbentuknya keteraturan sosial dalam
masyarakat?
5. Apa saja bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam
masyarakat?
Prasyarat Kompetensi Pertemuan Ke-1 dan 2
1. Memahami dan memiliki keterampilan analisis materi lembaga
sosial
2. Memahami norma sosial
Pertemuan Ke-3 dan 4
1. Memahami dan memiliki keterampilan analisis materi lembaga
sosial.
2. Menjelaskan fungsi manifest dan laten dari lembaga sosial
Pertemuan Ke- 5, 6, 7, dan 8
1. Memahami dan memiliki keterampilan analisis materi
keragaman sosial.
2. Memahami terjadi pelapisan sosial berdasarkan berbagai
macam kriteria dan mengapa terjadi pembedaan sosial secara
horisontal
3. Profil Pelajar Pancasila
☒Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
☒ Berkebhinekaan Global
☒ Bernalar Kritis (HOTS dan Critical Thinking And Problem Solving)
☒ Kreatif (Creative And Innovation)
☒ Bergotong royong (Collaborative)
☒ Mandiri (Comumnicative)

4. Sarana Prasarana
1. Gawai peserta didik dan guru
2. Media pembelajaran (Power point, Chart, Gambar, Video Pembelajaran)
3. LMS (Elearning 43 dan Google Classroom)

5. Target Siswa
☒ Regular/tipikal
☒ Hambatan Belajar
☒ Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
6. Jumlah Siswa
Jumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 36 orang
7. Ketersediaan Materi
A. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : YA
B. Alternatif penjelasan,metode,atau aktivitas untuk siswa yang memahami konsep : YA
8. Moda Pembelajaran
Tatap Muka (TM)
9. Materi Ajar alat dan bahan
A.Materi atau sumber Rincian Materi Pembelajaran :
pembelajaran yang Buku Teks Ilmu Pengetahuan Sosial Kemendikbud, Badan Penelitian
berguna dan Pengembangan dan Perbukuan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Sari Oktafiana, dkk, tahun 2021, halaman 118 – 139

B.Alat dan Bahan yang 1. Gambar


Diperlukan 2. Video
3. Papan tulis
4. Proyektor
5. Spidol
C.Perkiraan Biaya Tidak ada
10. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan siswa ☒ Individu
☒ Berpasangan
☒ Berkelompok (> 4 orang)
Metode Pembelajaran ☒ Diskusi
☒ Demonstrasi
☒ Eksperimen
☐ Permainan/game
☒ Studi lapangan
☒ Presentasi
☒ Project
☒ Eksplorasi
☒ Ceramah
☒ Simulasi

11. Asesmen
Bagaimana guru menilai ☐ Asesmen Individu
ketercapaian Tujuan ☐ Asesmen kelompok
Pembelajaran ☒ Keduanya
Jenis Asesmen ☒ Tertulis (laporan tugas mandiri dan soal tes uraian)
☒ Performa (kemampuan argumentasi secara ilmiah, keterampilan
komunikasi, kerjasama dalam kelompok)
12. Persiapan Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan pertanyaan pemantik untuk pembelajaran
2. Guru mempersiapkan materi ajar dalam PPT terkait tema yang akan disampaikan
3. Guru mempersiapkan bahan bacaan serta video yang akan ditanyangkan
4. Guru mempersiapkan lembar kerja siswa
5. Guru mempersiapkan Rubik penilaian
13. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-24 dan 25
Alokasi waktu 3JP (3JP / Minggu @ 40 Menit/JP)
Materi: Proses Terbentuknya, Peran, dan Fungsi Lembaga Sosial | Lembar Aktivitas 5
Pada pertemuan ini guru meninjau materi dari kegiatan sebelumnya serta memandu peserta didik
memahami
dan memiliki keterampilan analisis materi lembaga sosial. Tujuannya memberikan pijakan kepada
peserta didik bagaimana proses terbentuknya, peran, dan fungsi lembaga sosial.
Moda dan
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Pembelajaran
Alat
Pendahuluan Stimulation  Guru dan peserta didik mengucapkan salam
dan doa.
 Guru dan peserta didik mempersiapkan
pembelajaran. Tatap
 Guru melakukan apersepsi mengenai nilai Muka
sosial sebagai pengantar untuk materi norma
sosial sebagai basis dari lembaga sosial. Guru
memberikan contoh dalam kehidupan sehari-
hari yang mudah dipahami oleh peserta didik
mengenai norma sosial.
Inti Problem statemen  Guru menjelaskan tentang proses Tatap
melalui terbentuknya lembaga sosial secara singkat Muka
dengan memberi contoh yang sangat dekat
Gerakan Literasi dengan peserta didik yaitu norma sosial.
Sekolah Materi ini pernah dipelajari di jenjang
sebelumnya.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Guru menjelaskan tentang tugas yang akan
dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 5.
 Guru memastikan peserta didik memahami
tugas yang akan dikerjakan. (Berdasarkan
Lembar Aktivitas 5 yaitu macam norma
beserta tingkatannya dan contoh pelanggaran
dari norma sosial. Tugas dikerjakan secara
berkelompok.)
 Peserta didik mengidentifikasi masalah yang
terkait dengan norma dan pelanggarannya.
Data collection dengan  Peserta didik mencari informasi tentang Tatap
Creative contoh norma sesuai dengan tingkatannya dan Muka
pelanggaran norma serta penyebabnya dengan
And Innovation menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan.
Data  Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. Tatap Muka
processing dengan  Guru membimbing dan mengarahkan proses
HOTS dan Critical belajar peserta didik
Thinking And  Guru memastikan peserta didik mengerjakan
Problem Solving tugas dengan baik.
Data  Peserta didik menyusun laporan temuan Tatap
mereka dengan menggunakan berbagai Muka
verification dengan media, dapat berupa film, slide PowerPoint,
HOTS dan tulisan, newsletter, poster dan lain-lain sesuai
Comumnicative dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 5.
Genelarizatio dengan  Peserta didik mempresentasikan laporan
HOTS dan dengan menggunakan berbagai media tentang
Collaborative contoh-contoh norma dan pelanggaran serta
solusi bagaimana mengatasi berbagai
pelanggaran.
 Peserta didik menuliskan refleksi
pembelajaran mengenai:
■ Hal baru yang telah mereka pelajari.
■ Hal menarik yang telah dipelajari selama
proses kegiatan baik materi maupun proses
investigasi mereka. Tatap
 Guru memandu diskusi kelas dan Muka
menjelaskan tentang norma sebagai awal dan
basis dari terbentuknya lembaga sosial.
 Guru menjelaskan tentang lembaga sosial
 Guru menjelaskan dan memberikan
tanggapan (feedback) dari kegiatan diskusi
terutama yang terkait dengan mengapa
terdapat lembaga sosial.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Guru memberikan kuis secara singkat sebagai
evaluasi pembelajaran.
Penutup Reflection  Guru memberikan penguatan belajar kepada Tatap
peserta didik agar membaca materi yang Muka
hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya.
 Doa penutup pembelajaran.
PERTEMUAN KE-26 dan 27
Alokasi waktu 3JP (3JP / Minggu @ 40 Menit/JP)
Materi: Lembaga Sosial, Penyimpangan sosial dan Tertib sosial | Lembar Aktivitas 6
Pada pertemuan ini guru melakukan review materi dari kegiatan
sebelumnya serta memandu peserta didik memahami dan memiliki
keterampilan analisis materi lembaga sosial. Tujuannya memberikan
pijakan kepada peserta didik bagaimana peran, fungsi lembaga sosial serta
adanya penyimpangan sosial dan tertib sosial.
Moda dan
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Pembelajaran Alat
Pendahuluan Stimulation  Guru dan peserta didik mengucapkan salam
dan doa. Tatap
 Guru dan peserta didik mempersiapkan Muka
pembelajaran.
 Guru melakukan apersepsi mengenai lembaga
sosial, manfaat dan contoh konkritnya.
Inti Problem statemen  Guru menjelaskan tentang lembaga sosial
melalui secara singkat dengan memberi contoh yang
sangat dekat dengan peserta didik yaitu
Gerakan Literasi keluarga, sekolah, pemerintah dan lain-lain.
Sekolah Selain itu, guru juga menjelaskan fungsi
manifest dan laten dari lembaga sosial. Materi
ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pendapat atau
Tatap
pertanyaan.
Muka
 Guru menjelaskan tentang tugas yang akan
dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 6 yang terkait dengan penyimpangan
sosial dan tertib sosial.
 Guru memastikan peserta didik memahami
tugas yang akan dikerjakan. (Berdasarkan
Lembar Aktivitas 6 yaitu bentuk tertib sosial,
penyimpangan sosial berikut contohnya. Tugas
dikerjakan secara berkelompok)
 Peserta didik mengidentifikasi masalah yang
terkait dengan tertib sosial dan penyimpangan
sosial yang terdapat di lingkungan sekitar.
Data  Peserta didik mencari informasi tentang contoh Tatap
tertib sosial, penyimpangan sosial dengan Muka
collection dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang
Creative And relevan. Peserta didik mengerjakan tugas sesuai
Innovation dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6.
Data processing  Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
dengan HOTS dan informasi yang diperoleh. terkait dengan tertib
Critical Thinking sosial, penyimpangan sosial, dan mengaitkan
And Problem Solving Tatap
dengan fungsi dari pengendalian sosial dari
Muka
lembaga sosial.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses
belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati.
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan
tugas dengan baik.
Data verification  Peserta didik menyusun laporan temuan Tatap
dengan HOTS dan mereka dengan menggunakan berbagai media, Muka
Comumnicative dapat
berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter, poster dan lain-lain sesuai dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 6.

Genelarizatio dengan  Peserta didik mempresentasikan laporan


HOTS dan dengan menggunakan berbagai media tentang
Collaborative contoh- contoh tertib sosial dan penyimpangan
sosial serta solusi bagaimana mengatasi
berbagai pelanggaran.
 Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan
Tatap
tentang fungsi lembaga sosial baik manifest
Muka
maupun laten serta pengendalian sosial.
 Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang
terkait dengan mengapa terdapat tertib sosial
dan penyimpangan sosial.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
Penutup Reflection  Guru memberikan penguatan belajar kepada Tatap
peserta didik agar membaca materi yang Muka
hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya.
 Doa penutup pembelajaran.

PERTEMUAN KE-28, 29, 30, dan 31


3JP x 40@menit
Alokasi waktu 8JP (2JP / Minggu 45 Menit/JP)
Materi: Heterogenitas Sosial: Pelapisan Sosial dan Diferensiasi Sosial
Studi kasus: Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020
Pada pertemuan ini guru meninjau materi dari kegiatan sebelumnya serta memandu peserta didik
memahami dan memiliki keterampilan analisis materi keragaman sosial. Tujuannya memberikan pijakan
kepada peserta didik bagaimana menyikapi keragaman sosial baik dari aspek pelapisan sosial
(stratifikasi sosial)
dan pembedaan sosial (diferensiasi sosial).
Moda dan
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Pembelajaran Alat
Pendahuluan Stimulation  Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan
doa.
 Guru dan peserta didik mempersiapkan
pembelajaran. R Tatap
2 Daring
 Guru melakukan apersepsi melihat keragaman WAG,
Muka
sosial (struktur sosial) suatu masyarakat, GMeet,
mengapa terdapat orang kaya (konglomerat Zoom
yang termasuk lapisan atas), kelompok kelas
menengah dan orang miskin sebagai kelompok
lapisan bawah.
Inti Problem statemen  Guru menjelaskan tentang pelapisan sosial dan
melalui Gerakan diferensiasi sosial secara singkat dengan
Literasi Sekolah memberi contoh yang sangat dekat dengan
peserta didik yaitu mengapa terjadi pelapisan
sosial berdasarkan berbagai macam kriteria dan
R3 Daring
mengapa terjadi pembedaan sosial secara Tatap
WAG,
horisontal. Materi ini pernah dipelajari di Muka
YouTube,
jenjang sebelumnya.
GMeet,
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
Zoom
didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Guru menjelaskan tentang tugas yang akan
dikerjakan. yang terkait dengan stratifikasi dan
diferensiasi sosial dan studi kasus kemiskinan.
 Guru memastikan peserta didik memahami
tugas yang akan dikerjakan.(Tentang pelapisan
sosial, diferensiasi sosial, dan studi kasus
kemiskinan. Tugas dikerjakan secara
berkelompok.)
 Peserta didik mengidentifikasi berbagai masalah
tentang pelapisan sosial dan diferensiasi sosial.
Data  Peserta didik mencari dan mengumpulkan Tatap
informasi sesuai dengan pertanyaan mereka Muka
collection dengan dengan menggunakan berbagai sumber belajar
Creative And yang relevan.
Innovation
Data processing  Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
dengan HOTS dan informasi yang diperoleh.
Critical Thinking  Guru membimbing dan mengarahkan proses Tatap
Muka
And Problem belajar peserta didik apabila memiliki kesulitan
Solving yang terkait dengan sistem pelapisan sosial dan
cara mengukur kemiskinan di Indonesia.
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan
tugas dengan baik.
Data verification  Peserta didik menyusun laporan temuan mereka
dengan HOTS dan dengan menggunakan berbagai media, dapat Tatap
Comumnicative berupa film, slide PowerPoint, tulisan, Muka
newsletter, poster dan lain-lain terkait dengan
tugas pelapisan sosial, diferensiasi sosial dan
studi kasus kemiskinan.
Genelarizatio  Peserta didik mempresentasikan laporan dengan
dengan HOTS dan menggunakan berbagai media tentang pelapisan
Collaborative sosial, diferensiasi sosial dan studi kasus
kemiskinan.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran,
 Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan
tentang pentingnya memikirkan/mencari solusi
Tatap
akan tantangan dan dampak dari ketimpangan
Muka
sosial apabila tidak teratasi. Persoalan
kemiskinan seperti yang menjadi tujuan SDGs
untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala
bentuk di mana pun.
 Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
Penutup Reflection  Guru memberikan penguatan belajar kepada Tatap
peserta didik agar membaca materi yang hendak Muka
dipelajari di pertemuan selanjutnya.
 Doa penutup pembelajaran.
14. Refleksi Guru
1. Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
2. Apakah siswa terlihat belajar secara aktif?
3. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
4. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
5. Hal-hal apa yang berjalan dengan baik?
6. Kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika....
15. Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu
1. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai media
tentang contoh-contoh norma dan pelanggaran serta solusi bagaimana mengatasi berbagai
pelanggaran.
2. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai media
tentang contoh-contoh tertib sosial dan penyimpangan sosial serta solusi bagaimana mengatasi
berbagai pelanggaran.
3. Memahami dan mampu mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai media
tentang pelapisan sosial, diferensiasi sosial dan studi kasus kemiskinan.
16. Refleksi Siswa
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran hari ini?
2. Apa yang kamu dapatkan setelah mengikuti proses pembelajaran ini?
3. Kesulitan apa yang ditemukan selama proses pembelajaran?
4. Gaya belajar yang seperti apa yang membantumu lebih memahami materi dan keseluruhan
proses pembelajaran?
17. Daftar Pustaka
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana Prenada. Jakarta.
Macionis, John J. 2017. Sociology. 17 th Edition. Pearson.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Osborne, Richard., Borin van Loon, dan Siti Kusumawati, 1998. Mengenal sosiologi: for beginners.
Mizan. Bandung.
Ritzer, George. 2002. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Rajagraindo Persada. Jakarta.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir
postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Jakarta.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
Tantri, Erlita. “Letusan Krakatau 1883: pengaruhnya terhadap gerakan sosial Banten 1888”. Jurnal
Masyarakat dan Budaya, 16(1), 191-214. 2014.

18. Lembar Kerja Siswa + Rubrik


PERTEMUAN KE-24 dan 25
Petunjuk Kerja
1. Gunakan berbagai sumber baik buku maupun sumber lain untuk mengerjakan tugas di
bawah ini.
2. Salin format tugas (berupa kolom) dan laporan tugas di buku tulis atau dapat pula diketik.
3. Kerjakan tugas secara berkelompok.
4. Kemukakan temuan kalian dalam diskusi kelas.
Tugas
1. Tulis pendapat kalian mengenai deinisi dari masing-masing tingkatan norma dan aspek
pembeda setiap tingkatan norma.
2. Berikan contoh tentang pelanggaran norma yang kalian temukan dari lingkungan.
3. Jelaskan mengapa terdapat pelanggaran norma yang kalian temukan.

Contoh Penyebab
Tingkatan
Deinisi Pelanggaran Pelanggaran
Norma
Norma Norma

Cara (usage)

Kebiasaan
(folkways)
Tata kelakuan
(mores)

Adat istiadat
(custom)

4. Jelaskan pendapat kalian mengenai solusi untuk mengatasi pelanggaran tersebut!

Pesan: Tuliskan pula sumber/referensi yang kalian gunakan selama proses mengerjakan tugas
ini.

Jawaban
1.
2.
3.
NILAI PARAF GURU CATATAN

Pedoman Penskoran
URAIAN JAWABAN SKOR
1.
TOTAL SKOR

PERTEMUAN KE-26 dan 27


Petunjuk Kerja
1. Kalian dapat melakukan pengamatan, mencari dari berbagai sumber, misalnya melalui
buku, internet, koran, majalah dan melakukan wawancara untuk mengerjakan tugas ini.
2. Salin dan gunakan kolom ini di buku tulis atau diketik.
3. Kerjakan secara berkelompok dengan teman kalian untuk melakukan investigasi ini.
Tugas
1. Temukan berbagai contoh bentuk tertib sosial dan penyimpangan sosial yang terdapat di
masyarakat kalian.
2. Jelaskan, mengapa hal itu dapat terjadi?
3. - Apabila itu contoh tertib sosial, tuliskan hal baik apa yang patut dijaga.
- Apabila itu contoh penyimpangan sosial, tuliskan solusi yang menurut kalian dapat
mengatasi masalah tersebut.
4. Buatkah kesimpulan dari temuan kalian yang terkait dengan mengapa lembaga sosial yang
berfungsi dengan baik dapat menyebabkan tertib sosial, sebaliknya lembaga sosial yang
fungsinya tidak berjalan dapat menyebabkan penyimpangan sosial?

Tuliskan pula sumber/referensi yang kalian gunakan selama proses mengerjakan tugas ini.

Hal baik
Bentuk yang patut
penyesuaian Contoh yang Mengapa dijaga atau
terhadap ditemukan terjadi? solusi untuk
norma/aturan mengatasi
masalah sosial
Tertib sosial

Penyimpangan
sosial
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….

Jawaban
1.
2.
3.
NILAI PARAF GURU CATATAN

Pedoman Penskoran
URAIAN JAWABAN SKOR
1.
TOTAL SKOR

PERTEMUAN KE-28, 29, 30, dan 31


Informasi tentang Kemiskinan terkait Studi Kasus

Terdapat berbagai ukuran dan indikator untuk mengukur tentang kemiskinan, termasuk
definisi konseptual dan operasional tentang kemiskinan juga beragam.
Mengacu dari Bank Dunia (World Bank), mereka yang disebut sebagai orang miskin apabila
pengeluaran mereka kurang dari 1,9 USD per hari (kurs per 25 September 2020, 1 IUSD=14.925)
setara Rp28.000. Jadi menurut Bank Dunia, mereka yang disebut miskin bila pengeluaran mereka
sehari kurang dari Rp28.000.
Berdasarkan laporan dari CIFOR, “Bagaimana kemiskinan diukur? Beberapa model
penghitungan kemiskinan di Indonesia”, (2004:2), menjelaskan bahwa menurut BPS kemiskinan
adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi
kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Sedangkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, dengan pendekatan
kesejahteraan memiliki standar penghitungan yang berbeda, misalnya definisi dan kategori dari
Keluarga Prasejahtera (sangat miskin) diartikan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan
kesehatan. Indikator yang diukur adalah:
 Indikator Ekonomi: Makan dua kali atau lebih sehari; Memiliki pakaian yang berbeda
untuk aktivitas (misalnya di rumah, bekerja/ sekolah dan bepergian); Bagian terluas lantai
rumah bukan dari tanah.
 Indikator Non-Ekonomi: Melaksanakan ibadah dan Bila anak sakit dibawa ke sarana
kesehatan

Sumber: Bagaimana kemiskinan diukur? Beberapa model penghitungan kemiskinan di Indonesia,


CIFOR, 2004
Referensi lebih lanjut:
 bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html
 Rahman, P. A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif Ilmu
Sosiologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1542-1548.

Petunjuk Kerja
1. Tugas dikerjakan secara individu.
2. Laporan tugas ditulis atau diketik.
Soalan
Pilihan Isu SDGs:
Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk di Mana pun

Studi Kasus
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020

 Persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78


persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap September
2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret
2019.
 Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42
juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September
2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.
 Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada
September 2019 sebesar 6,56 persen, naik menjadi 7,38
persen pada Maret 2020. Sementara persentase penduduk
miskin di daerah perdesaan pada September 2019 sebesar
12,60 persen, naik menjadi 12,82 persen pada Maret 2020.

 Dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin


Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta
orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi
11,16 juta orang pada Maret 2020). Sementara itu, daerah
perdesaan naik sebanyak 333,9 ribu orang (dari 14,93 juta
orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang
pada Maret 2020).

 Garis Kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar


Rp454.652/kapita/bulan dengan komposisi Garis
Kemiskinan Makanan sebesar Rp335.793 (73,86 %) dan
Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp118.859
(26,14 %).

 Pada Maret 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di


Indonesia memiliki 4,66 orang anggota rumah tangga.
Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah
tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar
Rp2.118.678/rumah tangga miskin/bulan.

Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS 15 Juli 2020, diunduh


melalui https://www.bps.go.id/pressrelease

Pertanyaan relektif:
Berdasarkan data di atas kalian dapat temukan bahwa terdapat indikasi kenaikan angka
kemiskinan, jumlah penduduk miskin semakin naik sehingga indikasi ketimpangan sosial
semakin lebar antara kelas bawah dan kelas atas.
1. Menurut kalian mengapa terdapat kemiskinan?
2. Berdasarkan berbagai sumber, kalian dapat mencari tentang bagaimana standar mengukur
kemiskinan?
3. Dengan angka kemiskinan yang semakin tinggi, menurut kalian, bagaimana cara mengatasi
kemiskinan yang merupakan bagian dari masalah ketimpangan sosial? Berikan pendapat
kalian tentang solusi mengatasi masalah ini, setidaknya empat solusi.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Bagaimana perubahan sosial pasca-Revolusi Perancis dan Revolusi Industri dapat
melahirkan sosiologi?
2. Mengapa sosiolog perlu melakukan penelitian sosial?
3. Mengapa lembaga sosial dapat berfungsi dan mengapa tidak dapat berfungsi, berikan
contoh untuk menjelaskan pendapat kalian?
4. Mengapa terdapat heterogenitas sosial?
5. Refleksikan dengan bahasa dan pendapat kalian tentang manfaat belajar sosiologi? Serta
berikan satu contoh gejala sosial yang terdapat di sekitar kehidupan kalian yang dapat
menjadi obyek kajian sosiologi!
Jawaban
1.
2.
3.
NILAI PARAF GURU CATATAN

Pedoman Penskoran
URAIAN JAWABAN SKOR
1. Perubahan sosial pasca-Revolusi Perancis dan Revolusi Industri dapat melahirkan 20
sosiologi:
Revolusi Perancis dan Revolusi Industri yang terjadi pada akhir abad ke•17 hingga
abad ke•18, telah mengubah banyak tatanan dalam masyarakat Eropa. Hal ini juga
berdampak di berbagai wilayah di belahan dunia, termasuk Nusantara (Indonesia
pada masa prakemerdekaan). Dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Pergantian tenaga manusia tergantikan oleh mesin menyebabkan pengangguran,
ketimpangan sosial dan kemiskinan. Berbagai masalah-masalah sosial
menyebabkan para filsuf maupun sejarawan melakukan penelitian, sehingga
lahirlah sosiologi. Salah satu pelopor sosiologi saat itu adalah Auguste Comte yang
melakukan pendekatan positivisme.

Pada intinya adalah perubahan sosial yang begitu cepat mengubah banyak hal dan
terdapat banyaknya masalah sosial adalah konteks kelahiran sosiologi.

2. Sosiolog perlu melakukan penelitian sosial untuk mengembangkan teori, menguji


teori dalam konteks yang berbeda, mendapatkan temuan/ data baru dari data 20
empiris, dan memberikan kontribusi dari hasil penelitiannya demi kebaikan
masyarakat. Misalnya melakukan penelitian atas suatu masalah lalu menghasilkan
temuan dan memberikan solusi dan rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan
oleh pemerintah.

Pada intinya penelitian sosial dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan


demi dan untuk kebaikan manusia dan masyarakat.

3. Lembaga sosial dapat berfungsi dengan baik jika terpenuhi pada level prasyarat
yaitu: diketahui, diinginkan, dipahami dan dihargai. Teori fungsionalisme 20
struktural menekankan pengendalian sosial untuk memastikan terdapat tertib
sosial. Pengendalian sosial dapat berfungsi jika pengendalian sosial itu
terlembagakan. Jika terlembagakan dengan baik, maka dapat berfungsi tetapi jika
tidak terlembagakan akan terjadi disfungsi. Namun, teori konflik punya
penjelasan dan perspektif berbeda. Selama distribusi belum merata,
konflik/pertentangan akan terus terjadi yang berdampak pada berfungsi atau
disfungsi suatu lembaga sosial.

Contoh: siswa membolos. Disfungsi lembaga sekolah ini bisa terjadi karena
kontrol sosial lembaga sekolah lemah (teori fungsionalisme struktural) atau siswa
enggan belajar di sekolah (teori konflik).

4. Secara sosiologis, heterogenitas sosial terjadi karena keragaman identitas 20


individu, identitas sosial, terdapatnya pelapisan sosial, sistem lapisan sosial dan
diferensiasi sosial.

5. Manfaat belajar sosiologi menurut saya adalah: 20


 Penelitian sosial secara ilmiah
 Mengetahui sifat sosial manusia
 Meningkatkan tindakan sosial
 Mengetahui peran lembaga dalam pengembangan individu
 Memahami dan merencanakan masyarakat
 Memecahkan masalah sosial
 Menarik perhatian pada nilai intrinsik dan martabat manusia
 Mengubah pandangan manusia terkait masalah kejahatan
 Berkontribusi besar memperkaya budaya manusia
 Sosiologi mengajarkan manusia untuk bersikap objektif, kritis dan tidak
memihak.
 Penyelesaian masalah internasional.
 Memperbarui situasi terkini

Contoh gejala sosial yang terdapat di sekitar kehidupan sehari-hari adalah


penyalahgunaan Narkoba. Penyalahgunaan narkoba dewasa ini telah mengemuka
dan merupakan masalah sosial yang kompleks dengan melibatkan berbagai aspek
kehidupan yang luas seperti ekonomi, pendidikan, perawatan, kesehatan, agama
dan politik.
Permasalahan ini tidak lagi mengenal batas negara dan telah menjadi masalah
internasional, bahkan saat ini indonesia sudah dinyatakan status darurat narkoba.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan, narkoba dapat mengancam kelangsungan
hidup generasi bangsa dengan merusak mental, khususnya para generasi muda,
maka masyarakat dunia telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah
peredaran serta penyalahgunaannya, namun sampai saat ini belum mendapatkan
hasil yang memuaskan.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangannya memerlukan
tindakan secara berkelanjutan dan terencana dengan baik oleh seluruh stakeholder
sebagai sebuah tanggung jawab bersama.
TOTAL SKOR 100

Proyek

Praktik Penelitian Sosiologi


Jenis tugas: Kelompok
Tugas:
Kalian diminta untuk melakukan riset sederhana terkait dengan fokus kajian sosiologi yang sudah
kalian pelajari di bagian ini. Adapun penjelasan tugas adalah sebagai berikut:
 Buatlah riset sederhana dengan menggunakan langkah-langkah penelitian yang sudah kalian
pelajari dengan menggunakan metode penelitian sosial. Kalian dapat memilih dari ketiga
metode di atas. Selain itu kalian dapat berkonsultasi dan diskusi dengan guru kalian.
 Hal yang harus kalian lakukan adalah menentukan topik yang hendak diteliti. Sebaiknya topik
yang sangat ingin kalian ketahui.
 Setelah itu, cari dan baca dari berbagai sumber baik itu buku, majalah dan lain-lain mengenai
topik yang hendak diteliti.
 Buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan, pertanyaan sebaiknya fokus dan
membatasi masalah.
 Tentukan desain penelitian, buat rencana penelitian secara tertulis: Siapa respondennya?
Bagaimana teknik pengumpulan datanya?.
 Lakukan penelitian dengan gembira, karena di sana kalian akan belajar menjadi sosiolog yang
akan menemukan banyak data. Tetap menggunakan etika penelitian selama berhubungan
dengan subyek penelitian.
 Setelah penelitian selesai dilakukan, lakukan pengolahan data dan analisis kalian.
 Tulis laporan penelitian kalian, gunakan teori yang relevan dan mendukung untuk menjelaskan
temuan dan data kalian.
 Buat kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian kalian.

Penelitian kalian akan dinilai berdasarkan beberapa kriteria:


1. Proses penelitian (investigasi).
2. Penggunaan konsep atau teori sosiologi dalam laporan penelitian (aspek pengetahuan).
3. Penyajian laporan dan komunikasi.
4. Sikap, yaitu bagaimana kalian mampu bekerjasama dan berkolaborasi dalam mengerjakan
tugas.

19. Bahan Bacaan Siswa


Buku Teks Ilmu Pengetahuan Sosial, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, 2021

20. Bahan Bacaan Guru


Dewi, F. 2015. “Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon Guru
Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek”. Metodik Didaktik: Jurnal
Pendidikan Ke SD An, 9(2).
Mukhtar dan Rusmini. 2005. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran.
Jakarta: PT Nimas Multima.
Murphy, C., & Gompertz, B. 2005. Evaluation of a paired placement project.
Ngalim Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Umar, M. 2015. “Peranan orang tua dalam peningkatan prestasi belajar anak”. Jurnal Edukasi:
Jurnal Bimbingan Konseling, 1(1), 20— 28.
Rahmadana, M. F., & Rafika, I. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Think Paired Share Terhadap
Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Peserta didik SMKN7 Medan. Niagawan, 7(1),
14 21.
Tomlinson, C. A. (2014). The differentiated classroom: Responding to the needs of all learners.
ASCD.
Tomlinson, C. A., & Imbeau, M. B. (2010). Leading and managing a differentiated classroom.
ASCD.
Mengacu pada beberapa deinisi di atas, dapatkah kalian menemukan poin-poin yang dimaksud
dengan lembaga sosial? Apakah ada perbedaan dengan pranata sosial?

Dengan menggunakan berbagai sumber, kalian dapat mencari definisi dari keempat tingkatan norma
di atas, berikut contohnya. Materi di atas pernah kalian pelajari sewaktu di jenjang SMP.

Penyimpangan sosial biasanya juga disebut sebagai masalah sosial. Mengapa terjadi berbagai
masalah sosial?

22. Materi untuk siswa yang kesulitan belajar


Buku Teks Ilmu Pengetahuan Sosial, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, 2021 https://www.youtube.com/watch?
v=8_g15jleSD8 https://www.youtube.com/watch?v=3AS8DmsyYxM
https://www.youtube.com/watch?v=ro2MKjYfcHU

23. Glosarium

1. Differensiasi Sosial = Pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan


ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama.
2. Differensiasi Sosial = Pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan
ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama.
3. Fungsi Laten = Fungsi suatu lembaga yang bukan tujuan utama dari lembaga tersebut atau
suatu fungsi yang sudah ada namun tidak disadari.
4. Fungsi Manifes = Fungsi suatu lembaga yang sudah disadari serta sudah diakui bahkan telah
menjadi harapan oleh setiap anggota masayarakat.
5. Heterogenitas Sosial = Keberagaman masyarakat merupakan pengelompokan di masyarakat
yang didasarkan pada perbedaan peran dan fungsi yang dimiliki individu maupun kelompok.
Perbedaan tersebut meliputi suku bangsa, ras, agama, dan antargolongan.
6. Individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil
7. Kelas Sosial = Penggolongan atau pengelompokkan sosial yang biasanya dipakai untuk
menunjukkan lapisan sosial seseorang konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran.
8. Lembaga Agama = Organisasi yang terbentuk dimasyarakat yang memiliki tujuan  untuk
mengatur kehidupan dan perilaku manusia yang berhungan dengan keyakinan atau
keagamaan di masyarakat yang dianutnya agar senantiasa dapat hidup saling harmonis dalam
kerukunan, berbangsa, dan bernegara.  
9. Lembaga Ekonomi =  Seperangkat aturan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi masyarakat (produksi, distribusi, dan konsumsi). 
10. Lembaga Keluarga = Unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak yang punya peran dan fungsi tersendiri.
11. Lembaga Pendidikan = Lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan untuk
mengubah tingkah laku individu ke arah lebih baik melalui interaksi sosial dengan
lingkungan sekitar.
12. Lembaga Politik = Merupakan suatu badan khusus yang mengatur pelaksanaan kekuasaan
dan wewenang menyangkut kepentingan masyarakat pada umumnya agar tercapai suatu
keteraturan dan tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat.
13. Masyarakat = Sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena sistem tertentu,
tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif
14. Meritokrasi = Suatu tatanan sosial dan politik dimana kekuasaan atau otoritas diberikan
kepada mereka yang punya keahlian, pengetahuan dan talenta.
15. Norma Sosial = Aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat untuk memandu perilaku
anggota-anggotanya agar tidak keluar dari tujuan yang telah direncanakan.
16. Pelapisan Sosial = Penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara
bertingkat.
17. Penelitian = Kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis, dilakukan dengan sitematis dan
konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran.
18. Sosial = Merupakan suatu hal yang berhubungan timbal balik antar manusia.
19. Status Sosial = Posisi atau kedudukan seseorang pada suatu kelompok sosial dan juga
masyarakat secara umum dan memiliki hubungan dengan adanya orang lain dilingkungannya.

Catatan Kepala Sekolah:

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Jakarta, Juli 2022

Mengetahui
Kepala SMAN Jakarta Guru Mata Pelajaran
Sosiologi

Rustaman, S.Pd Eny Purwanti, S.Pd


NIP. 197103252000031001 NIP. 196604082016062001

Anda mungkin juga menyukai