Anda di halaman 1dari 23

Media Pembelajaran

Sosiologi
untuk SMA/MA Kelas XI

SMA/MA SOSIOLOGI
Bab Membangun Harmoni Sosial
4
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:

1. menjelaskan konsep harmoni sosial;

2. menjelaskan integrasi, inklusi, dan kohesi sosial;

menguraikan upaya-upaya untuk membangun harmoni


3.
sosial dalam masyarakat;

mendesain strategi untuk membangun harmoni sosial di


4.
lingkungan sekitar; dan

ikut serta dalam membangunharmoni sosial di kehidupan


5.
sehari-hari dan lingkungan sekitar.

SMA/MA SOSIOLOGI
Perhatikan gambar berikut, tampak
sekelompok orang yang sedang berpegangan
tangan. Tecermin keharmonisan di antara
mereka karenna semuanya berkumpul bersama
dan saling berpegangan tangan.
1. Apakah kondisi pada gambar
mencerminkan harmoni sosial?
2. Apakah prinsip integrasi, inklusi, dan
kohesi sosial ditunjukkan oleh orang-orang
pada gambar?
3. Bagaimana cara membangun harmoni
sosial dalam masyarakat?
4. Apakah Anda dapat berpartisipasi aktif
dalam membangun harmoni sosial dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan
sekitar?

SMA/MA SOSIOLOGI
A. Prinsip-Prinsip dalam
Membangun Harmoni
Sosial

SMA/MA SOSIOLOGI
1. Hakikat Harmoni Sosial

Harmoni sosial adalah kondisi ketika individu hidup Harmoni sosial terjadi dalam masyarakat yang
sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya. ditandai dengan solidaritas. Ada dua jenis solidaritas,
Masing-masing anggota masyarakat dapat menjalani yakni solidaritas mekanik dan solidaritas organik.
hidup secara baik sesuai kodrat dan posisi sosialnya. a. Solidaritas mekanik muncul ketika individu
memainkan peran yang sama dalam masyarakat.
Solidaritas mekanik mengacu pada jenis
Herbert Spencer menyatakan bahwa di dalam solidaritas sosial masyarakat praindustri di mana
masyarakat industri, harmoni sosial pada dasarnya ada pembagian kerja minimal.
berasal dari pembagian kerja. Setiap individu b. Dalam masyarakat dengan solidaritas organik,
mengorbankan dirinya untuk fungsi tertentu dalam kesatuan didasarkan pada diferensiasi pedan dan
tatanan masyarakat bukan kesamaan. Peran tidak lagi selalu sama,
tetapi peran-peran tersebut selalu saling terkait.
2. Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi
satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnis, agama, bahasa,
kebiasaan, sistem nilai, dan norma. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat
sepakat mengenai struktur kemasyarakatan yang dibangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-
pranata sosial.

William Fielding Ogburn dan Meyer Francis Nimkoff menyebutkan beberapa syarat terwujudnya integrasi
sosial, antara lain sebagai berikut.
a. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga
keterikatan antara satu dengan yang lainnya.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai
sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan secara
konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

SMA/MA SOSIOLOGI
2. Integrasi Sosial
Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut.

a. Homoginetas Kelompok c. Mobilitas Geografis

Dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat Anggota kelompok yang baru datang tentu harus
kemajemukannya rendah, integrasi sosial akan menyesuaikan diri dengan identitas masyarakat
mudah dicapai. Sebaliknya, dalam kelompok atau yang ditujunya. Makin sering anggota masyarakat
masyarakat majemuk, integrasi sosial akan sulit datang dan pergi, makin sulit pula terjadi proses
dicapai dan memakan waktu yang sangat lama. integrasi sosial. Dalam masyarakat yang
mobilitasnya rendah, integrasi sosial dapat terjadi
dengan cepat.

b. Besar Kecilnya Kelompok d. Efektivitas Komunikasi

Dalam kelompok kecil, tingkat kemajemukan


Efektivitas komunikasi yang baik dalam
anggotanya relatif rendah sehingga integrasi
masyarakat juga akan mempercepat integrasi
sosialnya lebih mudah tercapai. Sebaliknya, dalam
sosial. Makin efektif komunikasi berlangsung,
kelompok besar, tingkat kemajemukannya relatif
makin cepat pula integrasi anggota-anggota
tinggi sehingga integrasi sosial akan lebih sulit
masyarakat yang tercapai.
dicapai.

SMA/MA SOSIOLOGI
2. Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk berikut.

a. Integrasi Normatif b. Integrasi Fungsional c. Integrasi Koersif

Integrasi normatif dapat diartikan sebagai Integrasi fungsional terbentuk karena Integrasi koersif terbentuk berdasarkan
bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya adanya fungsi-fungsi tertentu dalam kekuasaan yang dimiliki pengusaha. Dalam
norma-norma yang berlaku di masyarakat. masyarakat. Misalnya, suku Bugis yang hal ini, penguasa menerapkan cara-cara
Misalnya, bangsa Indonesia dipersatukan suka melaut difungsikan sebagai penyedia koersif (kekerasan). Contoh integrasi
oleh prinsip Bhinneka Tunggal Ika. hasil-hasil laut, dan suku Minang yang koersif adalah perusuh yang berhenti
Bhinneka Tunggal Ika menjadi sebuah pandai berdagang difungsikan sebagai mengacau karena polisi datang dan
norma yang berfungsi mengintegrasikan penjual hasil-hasil laut tersebut. Dengan mengamankan lokasi kerusuhan.
perbedaan yang ada dalam masyarakat. demikian, akan tercipta sebuah integrasi
dalam masyarakat.

SMA/MA SOSIOLOGI
2. Integrasi Sosial
Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut.

a. Akulturasi
Menurut Koentjaraningrat, akultirasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial akan berlangsung hingga unsur kebudayaan
asing tersebut diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian
masing-masing kebudayaan.

b. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-
perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Batas-batas di antara mereka akan hilang
dan lebur menjadi satu kesatuan. Asimilasi dintandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, dengan tujuan
mencapai kesatuan (integrasi).

c. Akomodasi
Soerjono Soekanto mengartikan akomodasi sebagai suatu proses usaha manusia untuk meredakan pertentangan dan
mencapai kestabilan. Akomodasi di dalam masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik
tanpa menghancurkan pihak lawan.

SMA/MA SOSIOLOGI
3. Kesetaraan Sosial
Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, prinsip kesetaraan harus diterapkan di tengah-tengah diferensiasi dan stratifikasi.
Kesetaraan kerap dimaknai sebagai penghapusan pengecualian dalam hukum formal berdasarkan karakteristik tertentu, seperti ras dan
gender. Perwujudan kesetaraan merupakan penghargaan terhadap martabat individu.

Ada lima kategori kesetaraan yang berbeda, yaitu sebagai


berikut.
Terdapat pula tiga konsep kesetaraan yang berbeda, yaitu
a. Kesetaraan hukum mengacu pada pengakuan
sebagai berikut.
bahwa semua warga adalah subjek hukum. Hukum
a. Kesetaraan kesempatan. Akses ke semua posisi
harus diterapkan dalam cara yang tidak memihak.
sosial harus diatur oleh kriteria universal.
b. Kesetaraan politik mengacu pada pengakuan
Berdasarkan kriteria tersebut, posisi sosial harus
bahwa orang-orang yang menjadi subjek peraturan
terbuka untuk semua atas dasar kepantasan.
negara harus memiliki hak yang sama.
b. Kesetaraan sejak awal. Kesetaraan kesempatan
c. Kesetaraan sosial mengacu pada gagasan
masuk akal hanya jika orang mulai keluar dari posisi
kesetaraan status atau posisi seseorang dalam
yang sama. Kesetaraan sejak awal sering dipandang
masyarakat, serta tidak adanya ancaman dominasi
sebagai kondisi yang diperlukan untuk memperoleh
dalam hubungan sosial masyarakat.
kesempatan yang benar-benar efektif.
d. Kesetaraan ekonomi mengacu pada situasi
c. Kesetaraan hasil. Semua orang harus menikmati
pembagian sumber daya yang dilakukan secara adil.
standar hidup dan peluang kehidupan yang setara.
e. Kesetaraan moral mengacu pada kondisi di mana
setiap warga memiliki nilai yang sama.

SMA/MA SOSIOLOGI
4. Inklusi Sosial
Organisasi PBB mendefinisikan inklusi sosial sebagai proses Salah satu syarat untuk mewujudkan masyarakat inklusif adalah
meningkatkan partisipasi dalam masyarakat, khususnya bagi orang kesadaran akan nilai moral, yang mengandung:
atau kelomok yang berada pada posisi kurang beruntung karenna a. kesadaran bahwa pluralisme tidak bisa dihindari;
usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, agama, ekonomi, atau b. sikap jujur dan pikiran sehat dijunjung tinggi;
status yang dimiliki, melalui peningkatan kesempatan, akses ke c. kerja sama antarwarfa untuk mencapai tujuan bersama; dan
sumber daya, dan penghormatan terhadap hak-hak. d. sikap dewasa dalam bermasyarakat.

5. Kohesi Sosial
Menurut Émile Durkheim, kohesi sosial tercipta karena Faktor-faktor yang memengaruhi kohevisitas kelompok menurut
persamaan nilai dan tantangan serta kesempatan yang setara yang Dorwin Cartwright dan Alvin Zander antara lain sebagai
didasari oleh haraoan dan kepercayaan. Kohesivitas kelompok berikut.
terbentuk karena adanya ketertarikan antara anggota yang satu a. Potensi kelompok yang memberi pengaruh terhadap individu.
dengan lainnya. Makin kohesif sebuah kelompok, makin mudah b. Motif yang mendasari keanggotaan dalam kelompok.
pula anggota-anggotanya tunduk pada norma-norma dan makin c. Harapan terhadap kelompok.
tidak toleran kepada anggota yang menyimpang. d. Penilaian individu terhadap hasil yang diperoleh.

SMA/MA SOSIOLOGI
B. Upaya untuk
Membangun Harmoni
Sosial

SMA/MA SOSIOLOGI
Penciptaan harmoni di masyarakat tergantung dari sikap dan perilaku kita sebagai warga masyarakat. Jika kita hendak
mewujudkan kondisi yang harmonis dalam masyarakat, hal pertama yang perlu kita persiapkan adalah sikap mental
masyarakat itu sendiri.

Manisha Sharma menyebutkan bahwa upaya menciptakan dan mendorong harmoni sosial dapar dilakukan pada tingkat
pribadi atau individu dan institusi atau lembaga sosial. Hal-hal yang dapat dilakukan pada tingkat individu antara lain
sebagai berikut.

1. Mengembangkan empati. Perasaan atau emosi mendorong seseorang untuk berbuat benar atau salah. Saat menilai
perbuatan benar atau salah orang lain, seseorang sebaiknya mencoba memahami perasaan atau emosi orang tersebut.

2. Membangun kelompok persahabatan atau pertemanan. Kelompok ini terdiri atas dua atau lebih orang yang memiliki
kesamaan tujuan atau minat, umumnya bertujuan untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan erat.

3. Saling menguatkan. Sekelompok orang yang saling bekerja sama dan saling berbagi pengetahuan serta keahlian mereka
akan saling melengkapi sehingga dapat menjadi kekuatan yang hebat.

4. Membentuk persekutuan. Orang-orang yang saling percaya dan saling peduli tidak memiliki rasa takut antara satu sama
lainnya. Hal tersebut akan mendorong terjalinnya hubungan yang harmonis dan adil.

5. Menjembatani kesenjangan atau perbedaan. Jika kita menghormati hak dan kebebasan orang lain, akan tercipta
keseimbangan dan harmoni.

SMA/MA SOSIOLOGI
Ada beberapa peran yang dapat kita lakukan untuk mendorong pembangunan harmoni sosial dalam masyarakat, antara lain
sebagai berikut.

1. Menyebarkan Informasi

Penyebaran informasi merupakan hal yang paling penting dalam upaya membangun harmoni sosial. Melalui penyebaran
informasi, masyarakat akan mengetahui tentang pentingnya harmoni dalam kehidupan bermasyarakat serta cara-cara yang
dapat dilakukan untuk mencapail hal tersebut. Salah satu cara yang dapat dipilih untuk menyebarkan informasi tentang
harmoni sosial adalah melalui kampanye. Melalui kampanye, gagasan, ide, dan inovasi dapat disampaikan kepada publik
sehingga publik menjadi tertarik, bersimpati, dan peduli serta mau menerima gagasan, ide, dan inovasi tersebut.

2. Melakukan diskusi atau dialog

Proses penyebaran informasi biasanya bersifat satu arah, dari pemberi informasi kepada penerima informasi. Diskusi atau
dialog membuka peluang terjadinya komunikasi dua arah antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga
pertanyaan dan penjelasan dapat disampaikan secara langsung, pemahaman bersama antara kedua belah pihak pun dapat
tercapai. Salah satu model diskusi atau dialog yang dapat dilakukan untuk membangun harmoni sosial adalah dengar pendapat
umum/publik atau public hearing. Umumnya, dengar pendapatan umum/publik dilakukan oleh lembaga negara atau instansi
pemerintah secara formal, dengan perencanaan dan ketentuan khusus, untuk membahas topik atau kegiatan yang berkaitan
dengan masyarakat umum.

SMA/MA SOSIOLOGI
3. Bekerja sama dan berkolaborasi

Selain menyebarkan informasi dan melakukan diskusi, kita dapat juga bekerja sama dan berkolaborasi dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang mendorong terciptanya harmoni sosial dalam masyarakat. Kerja sama dan kolaborasi dapat dilakukan
dalam kegiatan-kegiatan sosial, misalnya kegiatan amal (filantropi) serta kegiatan pendampingan dan perawatan sosial.

Kegiatan pendampingan dan perawatan sosial merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh anggota masyarakat untuk
membantu anggota masyarakat lainnya yang membutuhkan bantuan. Kegiatan pendampingan dan perawatan sosial
umummnya ditujukan kepada kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus dan kelompok marginal, seperti difabel,
lansia, dan korban bencana.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, orang yang melakukan pelayanan sosial
dalam upaya membantu seseorang memenuhi kebutuhan dasarnya antara lain pekerja sosial dan relawan sosial.

SMA/MA SOSIOLOGI
B. Merancang Aksi untuk
Membangun Harmoni
Sosial

SMA/MA SOSIOLOGI
Berikut ini kita akan membahas langkah-langkah mendesain kegiatan untuk membangun harmoni sosial. Secara garis besar, langkah-
langkah tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan.

1. Tahap Perencanaan

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam tahap perencanaan adalah mengamati gejala-gejala sosial di lingkungan
sekitar yang berpotensi menimbulkan masalah sosial. Ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu penyusunan
rencana kegiatan membangun harmoni sosial, antara lain sebagai berikut.
a. Apa yang ingin dicapai?
b. Siapa sasaran yang dituju?
c. Apa pesan yang ingin disampaikan?
d. Bagaimana cara penyampaian pesan?
e. Bagaimana mengevaluasi kegiatan yang dilakukan?

SMA/MA SOSIOLOGI
1. Tahap Perencanaan
Pada pembahasan ini, contoh gejala sosial yang diangkat adalah fenomena perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.

a. Mencari informasi

Agar dapat menyusun kegiatan yang sesuai, Anda harus memahami gejala sosial yang dihadapi
dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.
Mengacu pada gejala sosial yang dipilih, yaitu fenomena perundungan di lingkungan sekolah, Anda
dapat mencari informasi menggunakan metode studi kepustakaan dan diskusi kelompok terpumpun
atau focus group discussion (FGD). Pemahaman tentang konsep dan fenomena perundungan di
sekolah antara peneliti dan informan belum tentu sama. Melalui diskusi kelompok terpumpun,
peneliti dan informan dapat menyepakati yang dimaksud dengan perundungan di sekolah.

SMA/MA SOSIOLOGI
1. Tahap Perencanaan

b. Merumuskan masalah

Berdasarkan berbagai informasi yang Anda dapatkan, rumuskan pokok permasalahan yang berkaitan dengan
gejala sosial perundungan yang ada di lingkungan sekolah Anda. Pada pokok ini, Anda dapat menggunakan
metode analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) untuk lebih memahami fenomenna
masalah sosial yang dipilih serta alternatif tindakan pemecahannya. Dengann metode ini, Anda dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang akan mendukung atau menghambat rencana kegiatan yang sedang disusun.

Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


Pengetahuan yang dimiliki terkait fenomena Kemampuan untuk melaksanakan kegiatan terbatas.
perundungan. Perlu bantuan dan dukungan dari warga sekolah
lainnya.

Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)


1. Potensi dukungan dari kepala sekolah dan guru Minimnya pengetahuann warga sekolah mengenai
untuk menyelenggarakan gerakan anti bentuk-bentuk perundungan dan dampak perundungan
perundungan. terhadap korban, pelaku, dan lingkungan sekolah
2. Potensi dukungan dari organisasi-organisasi secara umum.
kesiswaan di sekolah.

SMA/MA SOSIOLOGI
1. Tahap Perencanaan

b. Merumuskan masalah

Setelah merumuskan dan menganalisis masalah, Anda dapat menyusun rencana kegiatan yang akan
dilakukan. Mengacu pada contoh gejala sosial yang dipilih, bentuk kegiatan yang akan dilakukan
adalah gerakan anti perundungan yang disosialisasikan melalui kegiatan kampanye sosial.
Kampanye dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kampanye secara langsung antara
lain melalui kegiatan diskusi, workshop, atau seminar. Kampanye secara tidak langsung antara lain
melalui media cetak, media sosial, atau media massa.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan gerakan anti perundungan antara lain sebagai berikut.
1) Mencari informasi titik-titik lokasi penyebaran poster dan pamflet yang sesuai.
2) Menyiapkan materi isi poster dan pamflet serta teks pengantar dan tagar yang akan digunakan.
3) Media pembuatan poster dan pamflet.
4) Mencari informasi vendor dan biaya untuk mencetak poster dan pamflet.
5) Menyusun jadwal kerja dan pembagian tugas.
6) Menyusun rencana anggaran biaya kegiatan dan sumber pembiayaan.

SMA/MA SOSIOLOGI
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, diperlukan kerja sama dan kolaborasi yang baik dari semua pihak yang terlibat, terutama tim
pelaksana. Setiap penganggung jawab dan anggota kelompok harus mengetahui dan melaksanakan tugasnya masing-
masing dengan baik serta saling berkoordinasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan kegiatan, antara lain sebagai berikut.

a. Terdapat pembagian tugas dan alur koordinasi yang d. Apabila kegiatan melibatkan pihak dari luar,
jelas sehingga meminimalkan kesalahpahaman. komunikasi, koordinasi, dan kesepakatan sudah
dilakukan sebelum pelaksanaan.

b. Seluruh bahan dan peralatan yang dibutuhkan saat e. Dokumentasikan seluruh proses kegiatan, dari
pelaksanaan sudah lengkap dan berfungsi dengan tahap perencanaan hingga evaluasi, baik dalam
baik. bentuk catatan, foto, maupun video.

c. Perizinan pelaksanaan kegiatan dari pihak-pihak yang f. Mematuhi peraturan di lokasi pelaksanaan kegiatan
berwenang sudah didapatkan. sehingga ketertiban tetap terjaga.

SMA/MA SOSIOLOGI
3. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Setelah melaksanakan suatu kegiatan, ada baiknya kita melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam
pelaksanaan suatu kegiatan, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu kegiatan berhasil berjalan dengan baik sesuai
rencana atau tidak berhasil.

Cara-cara melakukan evaluasi antara lain sebagai berikut.

a. Meninjau kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disusun,


termasuk akurasi jadwal kerja dan anggaran. Dapat dilakukan dengan mereviu catatan
atau dekomentasi perencanaan dan pelaksanaan.

b. Menganalisis penerimaan dan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan, dengan


melihat jumlah tanggapan dan masukan yang diterima atau melakukan survei terkait
kegiatan.

c. Mengamati dampak yang muncul setelah pelaksanaan kegiatan, dengan melakukan


pengamatan berkala di lokasi yang menjadi target kegiatan atau melakukan diskusi
kelompok terpumpun.

d. Melakukan analisis kegiatan menggunakan metode analisis SWOT.

SMA/MA SOSIOLOGI
3. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Proses pelaksanaan kegiatan dan evaluasi sebaiknya disusun dalam bentuk laporan. Laporan kegiatan berfungsi sebagai
pemberitahuan sekaligus pertanggungjawaban dan evaluasi atas kegiatan yang telah dilaksanakann. Secara umum, laporan
terdiri atas tiga bagian utama sebagai berikut.

a. Bagian Awal b. Bagian Isi c. Bagian Penutup

Bagian ini terdiri atas halaman judul, kata Bagian ini memuat informasi umum Bagian ini memuat kepustakaan, indeks,
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar kegiatan, seperti jenis kegiatan, latar dan lampiran.
gambar/ilustrasi atau diagram-diagram. belakang, tujuan, lokasi dan waktu
pelaksanaan, tim panitia atau pelaksana,
peserta, serta anggaran dan
pertanggungjawaban. Pada bagian ini juga
dapat dijelaskan evaluasi kegiatan.

SMA/MA SOSIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai