Anda di halaman 1dari 32

MODUL AJAR

Sosiologi

Konflik Sosial
A. IFORMASI UMUM MODUL
Nama Penyusun : Dra. Hartati, M.Si

Instansi/Sekolah : SMA Negeri 18 Palembang

Jenjang / Kelas : SMA / XI F

Alokasi Waktu : 5 X 8 Pertemuan (40 x 45 menit)

Tahun Pelajaran : 2023 / 2024


B. KOMPONEN INTI

Capaian Pembelajaran Fase : F


Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasiberbagai permasalahan sosial aki
bat terjadinya kelompok sosialyang beragam sehingga berpotensi menyebabkan permasal
ahansosial, konflik, dan kekerasan. Untuk itu, peserta didik mampusecara kritis dan kreatif
memberikan pemecahan masalah yangsolutif terhadap dinamika kehidupan sosial di teng
ah dinamikamasyarakat digital saat ini. Penerapan prinsip kesetaraan dalamperbedaan so
sial digunakan untuk mewujudkan masyarakatyang harmonis dan integratif. Peserta didik j
uga mampumenganalisis terjadinya perubahan sosial pada kelompok ataukomunitas di te
ngah arus globalisasi dan mampu memberikansolusi terhadap dampak globalisasi dan per
kembangan teknologidigital berupa ketimpangan sosial dan problem lainnya sepertiperilak
u asosial, dan lain-lain. Peserta didik juga mampumerancang strategi, melakukan dan me
ngevaluasi kegiatan/projek pemberdayaan komunitas berbasis kearifanlokal, serta mampu
menyajikan hasil aksi pemberdayaan sertahasil pelibatan diri dalam kewirausahaan sosial

Elemen Capaian
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan terjadi
nya kelompok sosial dan mengidentifikasi berbagai permasal
ahan sosial akibat hubungan antar kelompok sosial. Peserta
didik juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan dalam perb
edaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmo
nis, menjelaskan konflik dan kekerasan dan upaya untuk men
ciptakan integrasi sosial di tengah dinamika masyarakat digita
l yang terus berubah. Di samping itu, peserta didik mampu m
enganalisis berbagai perubahan sosial, ketimpangan sosial, e
ksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat da
mpak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan penelitia
n sosial berorientasi pemecahan masalah dari permasalahan
sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi di tengahtengah ma
syarakat dan mengomunikasikan hasil penelitiannya. Di sam
ping itu, peserta didik juga mampu melakukan penelitian dan
mengomunikasikan hasil penelitian tentang perubahan sosial
akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Pes
erta didik juga mampu merancang, melakukan, mengevaluasi
pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal, menjadi akt
or atau turut serta dalam proses kewirausahaan sosial dan m
enyajikan serta mengomunikasikan hasilnya. Peserta didik m
ampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secar
a kolaboratif.
Tujuan Pembelajaran 1. mendeskripsikan konsep konflik sosial, kekerasan, dan da
mpak yang ditimbulkan;
2. menjelaskan berbagai resolusi konflik dan upaya memban
gun perdamaian;
3. mendesain penelitian berbasis pemecahan konflik;
4. menerapkan pemanfaatan alat analisis konflik dalam pene
litian;
5. menerapkan berbagai penyelidikan dan pemecahan kasus
berorientasi pemecahan masalah konflik; serta
6. mengomunikasikan laporan hasil penyelidikan yang memu
at rekomendasi pemecahan konflik sosial di lingkungan se
kitar.

Konsep Utama Konflik Sosial.


Dampak sosial: Perpecahan / disintegrasi
Pertanyaan Pemantik  Jelaskan apa yang dimaksud dengan konflik sosial dan
berikan contohnya?
 Apa Faktor Penyebab Konflik Sosial ?
 Jelaskan macam-macam Konflik Sosial ?
 Apa saja dampak yang terjadi akibat konflik sosial?

Profil Pancasila  Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak


Mulia
 Berkebhinekaan Global
 Mandiri
 Bernalar
 Kritis
 Kreatif
Kata kunci Konflik, kekerasan, resolusi konflik, manajemen konflik, transf
ormasi konflik, perdamaian, analisis konflik, peta konflik, poho
n konflik, dan segitiga SPK

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

Jumlah Siswa :
30 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah
siswa sedikti atau lebih banyak)

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

Jenis Assesmen :
 Presentasi
 Produk
 Tertulis
 Unjuk Kerja
 Tertulis
 Proyek

Model Pembelajaran
 Tatap muka

Ketersediaan Materi :
 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep:
YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik :


 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Model Pembelajaran :
a. Problem Based Learning
b. Project Based Learning
c. Team Based Learning
d. Contextual Learning and Teaching (Pembelajaran Kontekstual)
e. Cooperative learning.
d. mean-ends analysis

Metode Pembelajaran
a. Case Method
b. Tutor Sebaya
c. Debat
d. contextual learning dan pembelajaran berbasis kasus

Materi Pembelajaran
Konflik Sosial
a. Konflik Sosial
b. Penanganan Konflik untuk Menciptakan Perdamaian
c. Penelitian Berbasis Pemecahan Konflik

Sumber Belajar:
Sumber Belajar Utama:
1. Buku Siswa Sosiologi untuk SMA Kelas XI.
2. Lyamouri-Bajja, N., Ohana, Y., Markosyan, R., Abukatta, O., Dolejšiová, D., &
Vidanovic, A. 2012. Youth Transforming Conflict. Council of Europe

Sumber Belajarn lain :


1. Jurnal ilmiah terakreditasi (dapat diakses di https://sinta.ristekbrin.go.id/journals)
2. Internet
3. video
4. lingkungan sekitar
5. Sumber lain relevan.

Sumber Alternatif :
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Media, Alat dan Bahan :


1. LCD Proyektor, komputer serta tayangan slide PowerPoint (ppt), video pembelajaran,
dan media lain yang telah disiapkan.
2. White board, penghapus, spidol dan alat tulis sekolah.
Persiapan Pembelajaran :
 Menyiapkan bahan ajar/materi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menyiapkan rubric penilaian
 Menyiapkan alat penilaian

Langkah-langkah pembelajaran :
Pertemuan Pertama : Konflik Sosial
Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan konsep konflik sosial dan
kekerasan melalui pengamatan di lingkungan sekitar.
2. Peserta didik mampu mengomunikasikan faktor penyebab konflik
Tujuan sosial setelah melakukan diskusi kelompok.
Pembelajaran 3. Peserta didik mampu mengidentifikasi macam-macam konflik sosi
al secara kontekstual melalui penelusuran kasus di kehidupan se
hari-hari.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru perlu membangun suasana belajar dengan menu


njukkan ekspresi semangat, senyum, salam, dan sapa terhadap p
eserta didik. Selain itu, Bapak/Ibu Guru memimpin doa sebelum p
embelajaran dimulai sebagai pengamalan sikap bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kesiapan belajar peserta didik dapat ditunjukkan melalui berbagai
cara. Misalnya, memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kondisi
peralatan belajar yang akan digunakan, dan melakukan komunika
si secara langsung untuk mengecek kehadiran peserta didik sesu
ai buku presensi.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu mend
eskripsikan konsep dan faktor penyebab konflik sosial. Selanjutny
a, peserta didik dapat menyimak Apersepsi pada Buku Siswa se
bagai pengantar untuk membahas materi pada kegiatan inti. Bapa
k/Ibu Guru juga dapat menyampaikan apersepsi melalui pertanya
an berikut.

Kegiatan Inti 1. Sebelum masuk pada materi konflik sosial, Bapak/Ibu Guru disar
ankan melakukan Uji Pengetahuan Awal sesuai petunjuk pada
Buku Siswa. Sebaiknya soal dikerjakan secara individu pada buk
u tugas masing-masing, lalu ditukarkan dengan teman sebangku
dan dibahas bersama-sama. Adapun kunci jawaban dan pembah
asan aktivitas Uji Pengetahuan Awal yang dapat Bapak/Ibu Gur
u gunakan sebagai berikut.
Tidak
No. Pernyataan Setuju
Setuju

Perbedaan sosial menjadi satu-satunya akar


1. √
masalah munculnya konflik sosial.
Alasan: Konflik dapat terjadi bukan hanya karena adanya
perbedaan sosial, tetapi juga perbedaan kepentingan,
perbedaan kebudayaan, miskomunikasi, dan perubahan sosial
dalam masyarakat.

Konflik sosial merupakan tindakan menyakiti


2. √
pihak lawan, baik secara fisik maupun n onfisik.

Alasan: Konflik sosial merupakan perselisihan atau perseteruan


antarpihak akibat benturan perbedaan atau kepentingan
mencapai tujuan dengan mengalahkan pihak lawannya.
Sebagian konflik sosial dapat disertai dengan kekerasan. Akan
tetapi, ada juga konflik yang tidak disertai dengan kekerasan.
Misalnya, konflik akibat perbedaan pendapat antaranggota
keluarga.

Setelah melakukan perdamaian, konflik sosial


berpotensi muncul kembali karena perbedaan
3. √
sosial merupakan kondisi yang mutlak dalam
kehidupan sosial masyarakat.

Alasan: Jika perdamaian pascakonflik sosial tidak dipelihara dan


dijaga dengan baik, konflik sosial berpotensi kembali terjadi. Kondisi
ini juga dilandasi oleh sifat masyarakat yang dinamis atau selalu
mengalami perubahan.

Kekerasan merupakan perwujudan dari konflik



yang tidak terselesaikan.

4.
Alasan: Kekerasan terjadi karena
pertentangan yang tidak dapat diterima
oleh pihak-pihak berkonflik. Akhirnya, konflik
pun dilampiaskan dalam bentuk kekerasan
berupa fisik, verbal, ataupun simbolik.

Kekerasan hanya dapat diselesaikan


5. √
melalui jalur hukum.

Alasan: Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk


melakukan perdamaian akibat kekerasan. Tindak kekerasan
dapat diselesaikan melalui mediasi apabila kedua pihak sepakat
mengakhiri konflik dan kekerasan secara kekeluargaan. Jika tindak
kekerasan berat, maka perlu diselesaikan melalui jalur hukum.
Selain untuk memberikan efek jera, upaya hukum bertujuan
melindungi korban tindak kekerasan.

Konflik sosial hanya dapat diselesaikan


6. jika kita mengetahui kronologi dan posisi √
pihak-pihak yang terlibat.

Alasan: Penyelesaian konflik sosial hanya dapat dilakukan jika


kronologi dan posisi antarpihak diketahui dengan baik. Dengan
demikian, peta konflik dapat digunakan untuk menganalisis konflik
yang terjadi.

2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan umpan balik terhadap jawaba


n yang disampaikan peserta didik melalui aktivitas Uji Pengetahu
an Awal. Contoh jawaban yang dapat digunakan Bapak/Ibu Guru
sebagai berikut.
No. Setuju Tidak Setuju
Sayangnya jawaban yang Hebat! jawaban yang kamu
kamu pilih masih kurang pilih sudah tepat.
tepat. Selanjutnya, mari kita Penyebab konflik sosial
1. pelajari konflik sosial dimulai tidak selalu karena
dari konsepnya terlebih perbedaan sosial, misalnya
dahulu. karena salah paham dan
perubahan sosial.
Jawabanmu kurang tepat. Jawaban kamu tepat.
Setelah ini kita akan Konflik yang disertai
2. mempelajari lebih lanjut dengan tindakan
mengenai konsep konflik menyakiti pihak lain dapat
sosial. diartikan sebagai tindak
kekerasan.
Bagus! Jawaban yang kamu Jawaban yang kamu pilih
pilih sudah benar. Konflik sosial belum
berpotensi kembali terjadi tepat. Kamu tentu masih
3. jika pihak-pihak yang terlibat ingat bahwa kelompok sosial
tidak dapat menjaga selalu mengalami dinamika.
komitmen memelihara Artinya, potensi konflik akan
perdamaian. selalu ada.
Bagus, konflik yang berlarut- Jawaban kamu belum tepat.
larut dapat mendorong Kekerasan adalah upaya
kekecewaan mendalam menyakiti pihak lawan.
4. sehingga muncul aksi Perhatikan kata kunci berikut,
kekerasan. konflik berarti pertentangan,
sementara kekerasan berarti
tindakan menyakiti pihak lain.

Jawaban kamu masih kurang Pilihan jawaban yang tepat!


tepat. Kekerasan tidak selalu Kekerasan tidak selalu
diselesaikan melalui pengadilan. diselesaikan melalui
Musyawarah harus diutamakan pengadilan sebab pada
5. dalam setiap penyelesaian beberapa kasus kekerasan
masalah. Akan tetapi, jika dapat diselesaikan melalui
kekerasan yang dilakukan mediasi.
tergolong berat maka jalur
hukum perlu dilakukan.

Jawaban kamu tepat. Jawabanmu belum tepat.


Konflik sosial dapat Coba bayangkan, jika
diselesaikan ketika seseorang meminta
informasi yang diperoleh penyelesaian konflik
6. utuh. kepadamu tentu kronologi
Oleh karena itu, penyelidikan peristiwa kejadian harus
untuk memperoleh kronologi diketahui terlebih dahulu.
kejadian yang utuh perlu Kemudian kamu baru dapat
dilakukan. memberikan saran yang
sesuai.

3. Hasil Uji Pengetahuan Awal dapat Bapak/Ibu Guru manfaatkan


sebagai penguatan konsep di awal pemaparan materi. Selain itu,
soalsoal yang disajikan dapat digunakan untuk mengetahui kem
ampuan awal peserta didik dalam memahami materi yang akan
disajikan.
4. Bapak/Ibu Guru dapat menyampaikan garis besar materi, yaitu ko
nsep dan faktor penyebab terjadinya konflik. Konsep konflik sosia
l dikemukakan oleh beberapa tokoh sosiologi. Selain itu, ada Und
ang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pe
nanganan Konflik Sosial. Konsep mengenai konflik sosial tersebu
t harus benar-benar dipahami terlebih dahulu oleh peserta didik.
5. Pembelajaran diperdalam dengan mengerjakan Aktivitas pada B
uku Siswa. Peserta didik diminta menulis ragam faktor penyebab
konflik sosial. Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan papan tulis at
au karton besar untuk mengumpulkan jawaban peserta didik, sep
erti ilustrasi berikut.

6. Pembelajaran dapat dikembangkan dengan mengidentifikasi cont


oh konflik dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penyebab konflik s
osial diberi contoh yang relevan. Misalnya, dengan menggunakan
model make a match. Bapak/Ibu Guru menyiapkan kartu berisi m
acammacam faktor penyebab konflik, misalnya menggunakan ker
tas warna merah. Sementara itu, contoh konflik ditulis pada kerta
s warna putih.
7. Setiap peserta didik menerima satu kartu, bisa berwarna merah a
tau putih. Selanjutnya, peserta didik diminta menemukan pasang
an kartu yang sesuai. Bapak/Ibu Guru kemudian memeriksa kese
suaian pasangan kartu dan menilai jawaban peserta didik. Denga
n demikian, pemahaman peserta didik dapat meningkat dengan b
aik.
8. Pertemuan minggu ini juga membahas tentang dampak konflik so
sial. Dampak konflik dapat dilihat dari jenis konfliknya, yaitu intrap
ersonal, interpersonal, intergrup, intrasociety, dan internasional. K
onflik sosial dapat menyebabkan dampak negatif dan positif. Artin
ya, tidak semua dampak pada peristiwa konflik dan kekerasan da
pat disamakan. Perlu penyelidikan dan data yang memadai untuk
mengidentifikasi dampak konflik dan kekerasan.
9. Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan model Student Teams Achi
evement Division (STAD) dalam pembelajaran ini. STAD merupa
kan salah satu model cooperative learning. Adapun langkahlangk
ah yang dapat dilakukan sebagai berikut. Pertama, peserta didik
membentuk kelompok berjumlah 4-5 orang. Kedua, Bapak/Ibu G
uru menyampaikan materi mengenai ragam konflik sosial, serta
diperdalam dengan perbedaan antara konflik dan kekerasan.
10. Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan setiap kelompok mencari tig
a berita tentang konflik sosial melalui surat kabar, majalah, atau i
nternet sesuai dengan rubrik Aktivitas di Buku Siswa. Peserta di
dik menulis berita yang telah ditemukan pada kolom yang tersedi
a. Adapun contoh konflik yang mungkin ditemukan peserta didik s
ebagai berikut.

11. Bapak/Ibu Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompo


k mengemukakan hasil temuannya di kelas. Bapak/Ibu Guru me
mberikan penghargaan, tanggapan, dan saran atas hasil pekerja
an peserta didik.

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan bersama peserta didik dengan


menarik kesimpulan materi yang disajikan.
 Bapak/Ibu Guru juga dapat melakukan tanya jawab untuk
memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik.
 Peserta didik dimotivasi mengemukakan pendapat atas proses
pembelajaran yang sudah berlangsung. Selanjutnya, mereka
diminta mengajukan saran atau usulan proses pembelajaran
berikutnya.
 Pelajaran kemudian ditutup dengan doa dan ucapan salam dari
guru sebelum meninggalkan kelas

Pertemuan Kedua

Alokasi
5 JP
waktu
Tujuan 1. Peserta didik mampu membedakan konflik sosial dan kekerasan m
Pembelajaran elalui identifikasi ragam kasus.
2. Peserta didik mampu menjelaskan dampak konflik sosial di kehidu
pan sehari-hari melalui identifikasi ragam kasus.

Pendahuluan 1. Kegiatan Pembelajaran dimulai dengan doa bersama. Bapak/Ibu G


uru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi p
embelajaran. Selain itu, Bapak/Ibu Guru mengajukan beberapa per
tanyaan untuk mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya. Mi
salnya, menggunakan instruksi berikut. Jelaskan pengertian konflik
sosial! Identifikasilah faktor penyebab konflik sosial! Apa saja jenis
konflik sosial?
2. Bapak/Ibu Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicap
ai, yaitu membedakan konflik dan kekerasan serta mengidentifikasi
dampak yang ditimbulkan. Misalnya, Bapak/Ibu Guru mengajukan
pertanyaan berikut. Apakah semua konflik selalu disertai dengan k
ekerasan? Deskripsikan konsep kekerasan menurut pemahaman k
alian!
3. Bapak/Ibu Guru memberikan tanggapan atas jawaban yang disamp
aikan peserta didik. Misalnya, dengan memberikan saran atau mas
ukan contoh sikap yang harus mereka terapkan, yaitu toleransi dan
musyawarah.

Kegiatan Inti 1. Materi dapat diperdalam dengan membahas perbedaan konflik dan
kekerasan. Kekerasan merupakan perwujudan konflik yang dapat d
iekspresikan dalam bentuk fisik, verbal, dan mental. Bapak/Ibu Gur
u dapat memperkaya materi dengan meminta peserta didik menyim
ak rubrik Pengayaan pada Buku Siswa. Terdapat infografis yang m
emuat macam-macam perilaku perundungan yang tergolong krimin
al. Melalui informasi tersebut, Bapak/Ibu Guru perlu menyisipkan i
mbauan dan penanaman karakter agar tidak melakukan tindakan s
erupa.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik mengerjakan Aktivitas
pada Buku Siswa. Kunci jawaban yang dapat digunakan untuk me
mperkuat jawaban peserta didik sebagai berikut.

3. Setelah membahas soal yang tersedia pada rubrik Aktivitas, Bapa


k/ Ibu Guru melakukan penilaian berdasarkan jawaban yang diberik
an peserta didik. Bapak/Ibu Guru dapat memindahkan pertanyaan
pada aplikasi sederhana, misalnya google form agar mudah mendo
kumentasikan dan mengolah hasil penilaian. Instrumen yang bisa d
igunakan sebagai berikut.
4. Pembelajaran pada minggu ini juga membahas tentang dampak ko
nflik sosial. Bapak/Ibu Guru dapat menerapkan metode pemecahan
kasus. Bapak/Ibu Guru dapat meminta peserta didik membentuk ke
lompok dengan anggota yang terdiri atas 4-5 orang. Jika peserta di
dik sudah memiliki kelompok pada aktivitas sebelumnya, Bapak/ Ib
u Guru dapat menggunakan kelompok yang telah terbentuk.
5. Bapak/Ibu Guru bisa mengajak peserta didik mencermati laporan te
ntang perundungan di Indonesia yang dikeluarkan oleh UNICEF pa
da tahun 2020 sebagai contoh kasus. Laporan tersebut dapat Bapa
k/Ibu Guru akses melalui penelusuran internet menggunakan kata
kunci tersebut atau diunduh pada laman https://www.unicef.org/ ind
onesia/media/5691/file/Fact%20Sheet%20Perkawinan%20Anak%2
0 di%20Indonesia.pdf.
6. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik mengerjakan Aktivitas
yang tersedia di Buku Siswa. Adapun kunci jawaban yang dapat di
gunakan untuk memberi penguatan kepada peserta didik sebagai b
erikut.
7. Bapak/Ibu Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan jawab
an hasil diskusi secara bergantian berdasarkan urutan kelompok di
depan kelas. Peserta didik lainnya mendengarkan dan diberi kese
mpatan untuk merespons pekerjaan kelompok penampil.

Penutup  Bapak/Ibu Guru mengajukan pertanyaan berikut untuk membimbin


g proses penarikan kesimpulan pembelajaran. Apa saja dampak ko
nflik dan kekerasan? Setelah membaca dan mengerjakan Aktivita
s, bagaimana sikap yang perlu kalian miliki ketika menghadapi kas
us konflik dan kekerasan? Bapak/Ibu Guru meminta beberapa pes
erta didik yang belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran unt
uk menjawab pertanyaan tersebut. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru m
emberikan tanggapan dan penguatan tambahan agar peserta didik
benar-benar memahami materi.
 Bapak/Ibu Guru berkolaborasi dengan peserta didik untuk
mengembangkan pembelajaran selanjutnya (assessment for learni
ng). Misalnya, meminta peserta didik mengisi angket. Hasil angket
dapat Bapak/Ibu Guru gunakan untuk mengembangkan model, me
tode, atau pemanfaatan media yang cocok untuk peserta didik. Co
ntoh angket sebagai berikut.

 Bapak/Ibu Guru memimpin doa penutup pelajaran dan


mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

Pertemuan Ketiga : Penanganan Konflik dalam Menciptakan Perdamaian

Alokasi
5 JP
waktu
Tujuan 1. Peserta didik mampu menjelaskan upaya pencegahan konflik sosial.
Pembelajara 2. Peserta didik mampu menjelaskan upaya resolusi konflik sosial.
n 3. Peserta didik mampu menjelaskan manajemen konflik sosial.
Pendahulua 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, men
n yapa, dan menanyakan kabar peserta didik. Selanjutnya, Bapak/ Ibu
Guru memimpin doa atau memberikan kesempatan kepada salah sa
tu peserta didik sebagai perwakilan untuk memimpin doa sebelum b
elajar.
2. Setelah seluruh peserta didik siap untuk belajar, Bapak/Ibu Guru me
mberikan motivasi dan apersepsi seperti berikut.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dic
apai pada pertemuan ini dan garis besar langkah pembelajaran yan
g akan diterapkan.

Kegiatan 1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota 4-5
Inti peserta didik secara heterogen, misalnya dengan memperhatikan pe
rbedaan jenis kelamin (membiasakan kesetaraan gender) dan kema
mpuan akademik. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru mengarahkan pesert
a didik untuk menyelesaikan Aktivitas yang tersedia di Buku Siswa.
Peserta didik diarahkan mengakses sumber yang memadai atau kre
dibel, misalnya melalui google scholar, jurnal-jurnal pada laman http
s://sinta.kemdikbud.go.id/journals, dan surat kabar.
2. Adapun contoh jawaban yang mungkin diberikan peserta didik seba
gai berikut.
Alasan
Saran Bentuk Sumber/Bukti
Merekomendasikan
Pencegahan Dukung yang
Bentuk Tersebut
Memadai

Ditempatkannya Karena aparat


aparat keamanan dapat http://
keamanan melakukan langkah www.jurnal.ummu.ac.id/
seperti BRIMOB pencegahan melalui index.php/kawasa/article/
di daerah yang patroli dan sosialisasi di view/359/246
sering terjadi lokasi rawan konflik.
perkelahian
massal.

Karena keluarga
memiliki peran penting
dalam pembentukan
kepribadian anggota http://jurnal.untad.ac.id/
Melibatkan keluarganya serta jurnal/index.php/Katalogis
keluarga. berfungsi dan / article/view/18073/12460
berperan memberikan
pendidikan kepada
anggota keluarga
sebagai makhluk
sosial.

3. Setelah melakukan aktivitas tersebut, Bapak/Ibu Guru memberikan p


enjelasan singkat mengenai upaya pencegahan konflik sosial. Selanj
utnya, kegiatan dapat dilakukan dengan pemaparan materi resolusi
dan manajemen konflik secara singkat untuk mengenalkan kedua ko
nsep tersebut.
4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik mengerjakan Aktivitas
yang tersedia di Buku Siswa pada subpembahasan resolusi dan ma
najemen konflik. Misalnya, tetap dengan cara berkelompok seperti s
ebelumnya. Adapun contoh jawaban yang dapat digunakan untuk u
mpan balik kepada peserta didik sebagai berikut.

5. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan A


ktivitas yang tersedia di Buku Siswa. Contoh jawaban yang mungki
n disampaikan peserta didik sebagai berikut.
Manajemen Konflik dengan Manajemen Konflik
Pendekatan dengan
Kepentin Pendekatan
Contoh: Contoh:
Pada tahun 2017 seorang Terjadi klaim teritorial meliputi
eksekutif dari Prancis teritorial darat, sungai, dan laut
menghadapi mitra bisnis dari antara dua negara bagian yang
Timur Tengah membahas harus segera ditangani lembaga
proyek telekomunikasi. berwenang. Setiap
Pertemuan tersebut negara bagian menganggap telah
akhirnya ditunda selama dua hari terjadi pelanggaran batas teritorial
karena mengalami kendala. Akan sehingga ada hak negara bagian
tetapi, menurut salah satu negara yang diambil paksa.
penundaan dianggap tidak sopan
karena tidak sesuai dengan
budaya mereka. Pihak yang
melakukan penundaan berusaha
memberikan penjelasan agar
proyek dapat tetap berjalan.
Bentuk penanganan: Bentuk penanganan:
Penjelasan tentang norma dan Penanganan hak atas tanah
budaya dilakukan untuk dilakukan melalui upaya
menyelesaikan masalah arbitrase, sedangkan hak atas
kesalahpahaman selama laut dilakukan melalui upaya
negosiasi berlangsung. adjudikasi.

Sumber: Sumber:
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/ https://www.cambridge.org/core/
epdf/10.1111/ncmr.12155 journals/ political-science-research-
and-methods/ article/abs/conflict-
manage

6. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami dan m


engidentifikasi konsep-konsep yang relevan dengan konflik sosial be
rdasarkan permasalahan yang ditampilkan. Misalnya, pencegahan k
onflik di sekolah, upaya menangani konflik di sekolah, ataupun kons
ep mediasi dan adjudikasi.
7. Setiap kelompok diarahkan untuk menyusun subgoals berupa altern
atif resolusi konflik untuk menyelesaikan permasalahan yang ditampi
lkan. Setiap kelompok diarahkan berdiskusi mengenai kondisi atau s
yarat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir aktivitas pembel
ajaran.
8. Setiap kelompok mengidentifikasi perbedaan-perbedaan dan menyu
sunsubmasalah agar terjadi konektivitas menggunakan contoh instru
men berikut.
Objek Karakteristik Perilaku Syarat
Khusus

9. Bapak/Ibu Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menganalisis


upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. P
ada kegiatan ini setiap kelompok ditugaskan menyusun rencana yan
g akan dilakukan guna menyelesaikan konflik. Selanjutnya, setiap ke
lompok menyusun strategi resolusi konflik yang dapat diterapkan u
ntuk memecahkan konflik.
10. Jika seluruh proses telah dilaksanakan, Bapak/Ibu Guru mengarahk
an peserta didik untuk melakukan review, evaluasi, dan revisi hasil d
iskusi menggunakan contoh instrumen berikut.
Evaluasi
Hasil Ketercapaia
Revisi
Pelaksanaan n
Kekurangan Kelebihan
Rencan Tujuan
a

Penutup  Kegiatan penutup dilakukan bersama peserta didik untuk menyusun


kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.
 Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan informasi aktivitas dan mate
ri pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutny
a
 Pembelajaran di tutup dengan doa dan mengucapkan salam

Pertemuan Keempat :

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu menjelaskan upaya penanganan konflik
Tujuan melalui transformasi konflik sosial.
Pembelajaran 2. Peserta didik mampu menjelaskan upaya membangun
perdamaian sosial dalam masyarakat.
Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam da
n meminta salah satu peserta didik sebagai perwakilan kelas unt
uk memimpin doa.
2. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan ini, yaitu upaya penanganan konflik mela
lui transformasi konflik dan membangun perdamaian sosial.
3. Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada pes
erta didik dengan memberikan pertanyaan berikut. Apakah kalian
setuju bahwa konflik dapat memberikan dampak positif yang me
mbangun? Coba gambarkan kondisi sosial masyarakat yang men
junjung tinggi perdamaian sosial. Melalui pertanyaan tersebut, Ba
pak/Ibu Guru dapat menjelaskan bahwa konflik perlu ditangani da
n dikelola secara bijak agar mampu memberikan dampak positif.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru menjelaskan garis besar materi transformasi kon
flik dan membangun harmoni sosial. Misalnya, melalui metode ce
ramah menggunakan power point dan diselingi tanya jawab.
2. Bapak/Ibu Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelom
pok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta didik dengan k
emampuan akademik yang berbeda. Jika sudah dibentuk kelomp
ok pada aktivitas sebelumnya, peserta didik dapat bergabung de
ngan kelompok masingmasing seperti pertemuan sebelumnya.
3. Setiap kelompok diarahkan untuk mengidentifikasi masalah berd
asarkan topik yang diberikan. Misalnya, kekerasan di sekolah, tol
eransi beragama, kepedulian pada korban bencana, kesehatan d
alam masyarakat, ataupun kekerasan terhadap anak.
4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menelusuri
informasi yang berkaitan dengan topik permasalahan. Selanjutny
a, setiap kelompok menentukan upaya yang dapat dilakukan untu
k mewujudkan perdamaian sosial sesuai topik yang diberikan. Se
tiap kelompok perlu memilih media yang digunakan untuk memp
romosikan upaya tersebut kepada masyarakat luas. Media yang
dapat digunakan, yaitu poster, video pendek, ataupun podcast. B
apak/Ibu Guru perlu memperhatikan isi pesan yang disusun agar
tidak mengandung unsur SARA ataupun melanggar nilai dan nor
ma dalam masyarakat.
5. Setiap kelompok mencoba media yang dipilih untuk melihat efekti
vitas dan potensi kegagalan dalam mempromosikan perdamaian
sosial berdasarkan topik yang diberikan. Contoh instrumen yang
dapat digunakan sebagai berikut.
No. Jenis Kekurangan Kelebihan Kesimpulan
Media

6. Setiap kelompok perlu memperhatikan durasi pelaksanaan prom


osi perdamaian sosial yang dikaitkan dengan penggunaan media
promosi. Selanjutnya, setiap kelompok diminta melihat dan menil
ai promosi upaya perdamaian yang dilakukan oleh kelompok lain.
Saran dan masukan yang diberikan kelompok lain diterima untuk
melakukan perbaikan promosi perdamaian sosial.
7. Jika seluruh proses telah dilakukan, Bapak/Ibu Guru mengarahka
n tiap-tiap kelompok untuk melakukan promosi perdamaian sosial
menggunakan karya yang dibuat, misalnya poster, video, atau po
dcast dengan skala yang lebih luas. Peserta didik dapat menyeba
rluaskan promosi tersebut kepada semua warga sekolah atau ma
syarakat umum melalui perantara media digital. Durasi yang disar
ankan untuk kegiatan ini adalah 45 menit.

Penutup Kegiatan penutup dilakukan untuk menyusun kesimpulan materi pem


belajaran dan melakukan refleksi. Misalnya, peserta didik menjelaska
n perasaan dan nilai-nilai yang dapat dipetik selama aktivitas pembel
ajaran di selembar kertas, media pembelajaran seperti Padlet atau m
enyampaikannya secara lisan. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru dapat m
emberikan arahan agar peserta didik mencari dan membaca buku se
suai petunjuk rubrik Literasi, yaitu dengan judul Kajian Perlindungan
Anak Korban Konflik. Pada tahap akhir Bapak/Ibu Guru dapat menutu
p pembelajaran dengan doa bersama.

Pertemuan Kelima: Penelitian Berbasis Pemecahan Konflik

Alokasi
5 JP
waktu
Tujuan 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen konflik sosial ber
Pembelajaran dasarkan aktivitas pembelajaran.
2. Peserta didik mampu mengumpulkan informasi mengenai kompon
en konflik sosial berdasarkan sumber belajar yang digunakan.
Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, me
mperlihatkan senyuman, dan menyapa peserta didik serta dilanjutk
an dengan memimpin doa atau menunjuk salah satu peserta didik
untuk memimpin doa sebelum belajar.
2. Bapak/Ibu Guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta di
dik untuk melakukan kegiatan literasi berdasarkan buku yang diba
wa dari rumah. Durasi untuk aktivitas ini disarankan tidak lebih dari
10 menit.
3. Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi dan apersepsi yang dapat di
ceritakan melalui pengalaman pribadi atau pengalaman peserta did
ik tentang keterlibatan mereka dalam konflik sosial. Bapak/Ibu Gur
u menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada per
temuan kedua puluh lima.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengulang sedikit materi pembelajaran pada pert
emuan sebelumnya untuk mengingatkan kembali peserta didik tent
ang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru men
gelompokkan peserta didik menjadi kelompok kecil dengan jumlah
anggota 4-5 orang dan memiliki perbedaan kemampuan akademik.
2. Setiap kelompok membuat daftar (list) refleksi kasus konflik yang p
ernah dialami, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misal
nya, konflik yang terjadi di keluarga, konflik dengan tetangga, konfli
k di sekolah, atau konflik dengan teman sepermainan. Setiap reflek
si yang disampaikan dilakukan pengkategorian atau pelabelan. Co
ntoh instrumen yang dapat digunakan sebagai berikut.
Kategori
No. Konflik Sosial
Konflik

1. Perbedaan pendapat ketika rapat ekstrakurikuler Konflik di


menyebabkan terbentuknya kelompok setuju dan tidak sekolah.
setuju.

2. Perbedaan pendapat dengan orang tua untuk Konflik di


mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. keluarga.

3. Peserta didik diminta melakukan interpretasi data berdasarkan poi


npoin penting pada daftar konflik sosial yang diidentifikasi. Bapak/
Ibu Guru mengarahkan setiap kelompok untuk memilih satu bentuk
konflik yang perlu segera diselesaikan. Selanjutnya, setiap kelomp
ok ditugaskan untuk melakukan identifikasi lebih mendalam tentan
g kasus konflik yang dipilih melalui berbagai sumber belajar.
4. Setiap kelompok ditugaskan untuk memprediksi konsekuensi, menj
elaskan permasalahan lebih terperinci, dan menyusun jawaban se
mentara. Hasil diskusi dituliskan dalam bentuk slide powerpoint ata
u poster dan secara bergantian dipresentasikan di kelas. Kelompok
lain diarahkan untuk memberikan masukan berdasarkan hasil ident
ifikasi yang dilakukan kelompok penampil.
5. Hasil revisi dituliskan dalam bentuk laporan Bab I Pendahuluan de
ngan ketentuan sebagai berikut.

6. Setiap kelompok juga ditugaskan untuk menyusun Bab II Kajian P


ustaka yang berisi literatur konsep dan teori yang relevan dengan
permasalahan konflik yang dipilih. Bapak/Ibu Guru dapat memberik
an batasan kata untuk Bab II, yaitu maksimal sebanyak 600 kata. H
asil penulisan Bab I dan Bab II dikumpulkan pada pertemuan selanj
utnya untuk diberi umpan balik oleh Bapak/Ibu Guru. Misalnya, ber
kaitan dengan susunan kalimat, penggunaan istilah, dan pengutip
an.

Penutup Bapak/Ibu Guru dapat melakukan kegiatan penutup dengan meminta p


eserta didik menyusun kesimpulan berdasarkan materi yang disajikan.
Bapak/Ibu Guru mempersiapkan kertas HVS kosong dan meminta pes
erta didik menuliskan hasil refleksi pembelajaran berupa kritik dan mas
ukan selama proses pembelajaran pada kertas tersebut. Bapak/Ibu Gu
ru memberikan informasi berkaitan dengan aktivitas dan materi pada p
ertemuan selanjutnya.

Pertemuan Keenam

Alokasi waktu 5 JP
Tujuan 1. Peserta didik mampu menjelaskan teknik pengumpulan data berd
Pembelajaran asarkan aktivitas pengumpulan data secara berkelompok dengan
baik.
2. Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi tentang pengump
ulan data berdasarkan berbagai sumber belajar dengan tepat.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, m


enunjukkan semangat, dan senyuman. Selanjutnya, Bapak/Ibu G
uru menunjuk salah satu peserta didik sebagai perwakilan kelas
untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanak
an.
2. Bapak/Ibu Guru melihat kehadiran peserta didik secara fisik deng
an menyebutkan namanya berdasarkan buku presensi. Bapak/Ib
u Guru memberikan motivasi dengan menceritakan kisah salah s
atu tokoh inspiratif di Indonesia. Disarankan durasi aktivitas ini tid
ak lebih dari tiga menit.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajar
an yang akan dicapai pada pertemuan ini. Adapun contoh aperse
psi yang dapat disampaikan sebagai berikut.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru menginstruksikan peserta didik untuk duduk pada
kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Setiap kelompok men
cermati hasil diskusi tentang permasalahan konflik yang dipilih pa
da pertemuan sebelumnya.
2. Bapak/Ibu Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menyusun
Bab III Metode Penelitian dengan durasi kurang lebih 45 menit
(atau waktu yang telah disepakati bersama). Bapak/Ibu Guru dap
at memberikan arahan jika peserta didik mengalami kesulitan men
yusun Bab III dan memberikan umpan balik kekurangan dari peny
usunan Bab III. Umpan balik yang diberikan, misalnya teknik peng
umpulan data tidak sesuai dengan pendekatan yang digunakan, k
riteria pemilihan objek belum dituliskan, atau analisis data kurang
mendalam.
3. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan
Aktivitas yang tersedia pada Buku Siswa. Setiap kelompok ditug
askan memilih informan, memilih lokasi, dan merencanakan wakt
u pengumpulan data. Selanjutnya, peserta didik diminta memilih t
eknik pengumpulan data berdasarkan permasalahan konflik dan p
endekatan penelitian yang digunakan. Misalnya, teknik wawancar
a, observasi, atau focus group discussion (FGD). Contoh instrume
n wawancara dan observasi yang dapat digunakan sebagai beriku
t.
Tabel 3.4 Contoh pengumpulan data wawancara
Inisial dan
Pertanyaan Asal Garis Besar Jawaban Informan
Informan
Kesimpulan:

Tabel 3.6 Contoh pengumpulan data focus group discussion (FG


D)
Pertanyaan Notula Hasil FGD

4. Setiap kelompok menyusun instrumen dan peralatan yang dibutuh


kan sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan.
5. Setiap kelompok membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pengum
pulan data. Bapak/Ibu Guru mengarahkan tiap-tiap kelompok untu
k melakukan pengumpulan data sesuai jadwal yang telah disusun.
Waktu pengumpulan data diberikan di luar waktu belajar di kelas
dengan durasi lima hari (Bapak/Ibu Guru dapat menyepakati wakt
u pengumpulan data bersama peserta didik).

Penutup Bapak/Ibu Guru bersama peserta didik menyusun poin-poin penting d


ari materi yang telah disajikan sebagai kesimpulan pembelajaran. Ba
pak/Ibu Guru dapat meminta peserta didik untuk mengungkapkan sec
ara lisan kritik dan masukan terhadap proses pembelajaran yang tela
h dilaksanakan. Bagian penutup juga dapat digunakan untuk member
ikan informasi tentang aktivitas belajar dan materi pada pertemuan se
lanjutnya. Bapak/Ibu Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran pada p
ertemuan ini dengan doa bersama.

Pertemuan Ketujuh

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu menganalisis data dalam penelitian sosial k
onflik berdasarkan aktivitas pembelajaran.
Tujuan
2. Peserta didik mampu menyajikan informasi tentang konflik sosial
Pembelajaran
berdasarkan hasil eksplorasi di berbagai sumber belajar.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan menunjukkan senyuma


n, menyapa, dan mengucapkan salam. Bapak/Ibu Guru memberi
kan kesempatan kepada salah satu peserta didik untuk memimpi
n doa sebelum belajar.
2. Bapak/Ibu Guru mengelilingi kelas untuk memeriksa kesiapan bel
ajar peserta didik. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan me
mberikan motivasi tentang kisah inspiratif dari salah satu tokoh n
asional di Indonesia. Durasi kegiatan ini disarankan tidak lebih da
ri tiga menit.
3. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajara
n yang akan dicapai dan apersepsi yang dapat diambil berdasark
an pengalaman pribadi Bapak/Ibu Guru atau peserta didik.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik duduk bersama kelo
mpok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Selanjut
nya, Bapak/Ibu Guru memberikan penjelasan singkat tentang mat
eri sebelumnya dan mengarahkan setiap kelompok mencermati h
asil pengumpulan data. Bapak/Ibu Guru dapat mengarahkan pes
erta didik untuk menyelesaikan Aktivitas yang tersedia pada Buk
u Siswa.
2. Setiap kelompok mencermati hasil pengumpulan data dan mema
stikan tidak ada informasi yang terlewat pada kegiatan pengumpu
lan data. Setiap kelompok memilih metode analisis konflik sesuai
dengan permasalahan dan data yang telah dikumpulkan. Bapak/I
bu Guru dapat mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk membandi
ngkan metode analisis konflik yang tepat digunakan sesuai kasus
konflik yang dikaji. Instrumen yang dapat digunakan sebagai beri
kut.
Digunakan/Tidak
No. Metode Kekurangan/Kelemahan
Digunakan
Analisis

3. Setiap kelompok menyusun gagasan atau poin-poin penting berd


asarkan hasil pengumpulan data. Setiap kelompok ditugaskan m
enampilkan hasil pengumpulan data dalam bentuk mind map. Ga
gasan atau poin utama yang telah disusun kemudian dihubungka
n satu sama lain sehingga menunjukkan jaringan relasi satu sam
a lain yang berkaitan dengan permasalahan yang terpilih.
4. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat gam
bar hasil temuan menggunakan aplikasi komputer. Jika tidak me
mungkinkan menggunakan komputer, peserta didik diarahkan me
nggunakan kertas karton atau bahan belajar lain yang mudah dite
mukan di tempat Bapak/Ibu Guru bertugas. Selanjutnya, peserta
didik diarahkan untuk mencermati kembali kelengkapan dan kese
suaian data yang telah disajikan pada gambar analisis konflik.
5. Setiap kelompok perlu menuliskan hasil pengumpulan data dala
m bentuk laporan Bab IV Paparan Data dan Analisis. Bapak/Ibu
Guru memberikan arahan kepada setiap kelompok untuk menulis
kan isi Bab IV dengan batas maksimal tulisan sebanyak 800-1.00
0 kata. Hasil pengumpulan data dituliskan dengan runtut, singkat,
padat, dan jelas. Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan umpan
balik berdasarkan susunan Bab IV yang dikumpulkan setiap kelo
mpok.
Penutup Pada bagian penutup Bapak/Ibu Guru dapat menarik kesimpulan pe
mbelajaran bersama peserta didik dengan menyusun poin-poin penti
ng dari materi yang disajikan. Bapak/Ibu Guru juga dapat melakukan
refleksi pembelajaran dengan meminta peserta didik menyampaikan
secara lisan kritik dan masukan berdasarkan proses pembelajaran ya
ng telah dilaksanakan. Bapak/Ibu Guru dapat menutup pembelajaran
dengan doa bersama.

Pertemuan Kedelapan:

Alokasi waktu 5 JP
1. Peserta didik mampu menyusun rekomendasi penyelesaian konfli
k berdasarkan aktivitas pembelajaran kolaboratif secara baik.
Tujuan
2. Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi tentang penyele
Pembelajaran
saian konflik dari berbagai sumber belajar secara tepat.

Pendahuluan 1. Bapak/Ibu Guru memasuki kelas dengan menunjukkan senyuma


n, mengucapkan salam, menyapa peserta didik, dan memimpin d
oa. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru memberikan kesempatan kepad
a salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum belajar.
2. Bapak/Ibu Guru dapat melihat kehadiran peserta didik secara lan
gsung berdasarkan buku presensi. Bapak/Ibu Guru memberikan
motivasi kepada peserta didik dengan menceritakan kisah salah
satu tokoh nasional di Indonesia. Disarankan durasi untuk aktivita
s ini tidak lebih dari tiga menit.
3. Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan memberikan apersepsi berdasarkan pengalaman prib
adi atau memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk me
nyampaikan pengalamannya.

Kegiatan Inti 1. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemu
an sebelumnya. Bapak/Ibu Guru mengarahkan setiap kelompok
untuk menyelesaikan Aktivitas yang tersedia di Buku Siswa.
2. Setiap kelompok mencermati dan mempersiapkan peta konsep y
ang telah disusun pada pertemuan sebelumnya. Bapak/Ibu Guru
meminta setiap kelompok membuat rekomendasi dan saran berd
asarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan.
3. Secara bergiliran setiap kelompok menyampaikan hasil tugas kel
ompoknya. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang di
pandu oleh Bapak/Ibu Guru. Kelompok penampil memberikan ja
waban atas pertanyaan yang diajukan kelompok audiens sesuai
materi presentasi yang disampaikan. Kelompok audiens juga dap
at memberikan masukan atas peta konsep yang telah dibuat oleh
kelompok penampil.
4. Setelah setiap kelompok menyelesaikan presentasi, peserta didik
diarahkan duduk berpasangan. Selanjutnya, peserta didik berbag
i peran sebagai pendengar dan penyaji informasi. Peserta didik y
ang berperan sebagai pendengar akan mencatat poin-poin pentin
g yang disampaikan. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. S
elanjutnya, Bapak/Ibu Guru secara acak menunjuk peserta didik
untuk menjelaskan catatan yang telah dibuat. Bapak/Ibu Guru me
mberikan umpan balik terhadap catatan materi yang disampaikan
oleh peserta didik. Peserta didik lain diminta menyampaikan tang
gapan dan melengkapi catatan yang disampaikan.
5. Setiap kelompok diarahkan untuk menyusun Bab V Penutup. Ba
gian penutup berisi kesimpulan berdasarkan hasil penelitian di la
pangan dan rekomendasi untuk permasalahan konflik yang ditelit
i. Bapak/ Ibu Guru mencermati penulisan kesimpulan dan rekome
ndasi yang disusun setiap kelompok. Bapak/Ibu Guru juga memb
erikan umpan balik terhadap hasil penulisan laporan setiap kelom
pok.
6. Setiap kelompok diinstruksikan untuk mengumpulkan hasil penuli
san dari Bab I sampai Bab V yang telah diperbaiki berdasarkan u
mpan balik yang diberikan. Bapak/Ibu Guru menilai laporan yang
telah disusun peserta didik menggunakan instrumen berikut.

Penutup  Bapak/Ibu Guru bersama peserta didik menyusun kesimpulan pe


mbelajaran berdasarkan poin-poin materi pembelajaran yang
disampaikan. Pada bagian penutup Bapak/Ibu Guru dapat melaku
kan refleksi pembelajaran menggunakan lembar Refleksi yang te
rsedia di Buku Siswa. Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik
untuk menyelesaikan Uji Pengetahuan Akhir yang tersedia di Bu
ku Siswa.
 Pelajaran ditutup dengan doa bersama.

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada
jurnal, baik sikap positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial
 Pengayaan diberikan untuk  Remedial dapat diberikan kepada
menambah wawasan peserta didik peserta didik yang capaian
mengenai materi pembelajaran yang kompetensi dasarnya (KD) belum
dapat diberikan kepada peserta didik tuntas.
yang telah tuntas mencapai  Guru memberi semangat kepada
kompetensi dasar (KD). peserta didik yang belum tuntas.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau  Guru akan memberikan tugas bagi
tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan peserta didik yang belum tuntas dalam
dengan peserta didik. bentuk pembelajaran ulang,
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, bimbingan perorangan, belajar
peserta didik yang sudah mencapai kelompok, pemanfaatan tutor sebaya
ketuntasan belajar diberi kegiatan bagi peserta didik yang belum
pembelajaran pengayaan untuk mencapai ketuntasan belajar sesuai
perluasan atau pendalaman materi hasil analisis penilaian.

Kriteria Penilaian :
 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian :
Tabel 3.2 Instrumen penilaian aktivitas minggu kedua puluh dua
Ketepatan Keluasan
Jawaban Pengetahuan
No. Jumlah
Nama
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 3.3 Instrumen penilaian aktivitas minggu kedua puluh empat


Pesan yang Desain
Disajikan Produk
No. Nama Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 3.7 Instrumen penilaian produk peta konsep


Urutan Gagasan/ Desain Peta
No. Nama Kelompok Poin Utama Konsep Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Tabel 3.8 Instrumen penilaian aktivitas minggu kedua puluh delapan


Skor (1-4)
No. Nama Tata Kosa Kelengkapan Sistematika Jumlah
Bahasa Kata Gagasan Penulisan

Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik, 3 = Bagus/baik, 2 = Cukup bagus/baik, 1 = membutuhkan
pendampingan

Refleksi Guru:
 Apakah kegiatan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

Refleksi Peserta Didik:


 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan
 pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

C. LAMPIRAN

Lembar Kerja :
Identifikasi penyebab konflik bersama teman-teman kalian di kelas. Gunakan media yang
sesuai dengan kondisi sekolah masingmasing. Misalnya, dengan menggunakan papan tuli
s, kertas, sticky note seperti contoh, ataupun aplikasi daring yang biasa kalian gunakan d
alam pembelajaran. Temukan faktor penyebab konflik sosial sebanyakbanyaknya. Berika
n pula contoh konflik beserta penyebabnya di lingkungan sekitar kalian!

Ajaklah teman-teman kalian membentuk kelompok yang terdiri atas empat peserta didik. L
akukan penelusuran di internet, buku, atau surat kabar mengenai tiga contoh konflik sosia
l. Kalian juga dapat memberikan contoh kasus konflik sosial yang terjadi di lingkungan sek
itar. Selanjutnya, identifikasilah jenis konflik dari tiap-tiap kasus yang sudah kalian pilih pa
da tabel berikut.

Kekerasan seksual merupakan tindakan seksual secara memaksa yang meliputi perkataa
n, penglihatan, atau sentuhan terhadap korban (Efendi, 2020). Contoh kekerasan seksual,
yaitu pelecehan, perkawinan paksa, dan pemerkosaan. Untuk memperdalam pemahaman
kalian, lakukan kegiatan berikut.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan dengan jumlah anggota 4-5
peserta didik. Selanjutnya, diskusikan informasi dalam infografis berikut bersama kelompo
k kalian.
Jawablah pertanyaan berikut dengan melakukan penelusuran informasi tambahan melalui
internet, buku, surat kabar, atau sumber informasi lain yang memadai di sekolah.
1. Setujukah kalian bahwa perempuan merupakan kelompok yang rentan mengalami kek
erasan? Berikan alasannya.
2. Haruskah perempuan memperoleh perlindungan khusus dari pemerintah? Kemukakan
pendapat kalian secara santun di kelas. Simpulkan jawaban kalian bersama Bapak/Ibu
Guru dan teman!

Setelah mencermati data pada infografis, lakukan penyelidikan untuk menjawab beberapa
pertanyaan berikut.
1. Identifikasilah bentuk kekerasan fisik berdasarkan data pada infografis!
Jawaban:

2. Identifikasilah bentuk kekerasan nonfisik berdasarkan data pada infografis!


Jawaban:
3. Jelaskan dampak yang dirasakan anak-anak pada infografis! (Sertakan juga sumber il
miahnya).
Jawaban:

4. Buatlah rekomendasi pencegahan kasus pada infografis!


Jawaban:

Perhatikan wacana berikut!


Persentase Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi di Desa/ Kelurahan Seluruh In
donesia pada 2011, 2014, dan 2018
Hasil Potensi Desa (Podes) 2011, 2014, dan 2018 menunjukkan kecenderungan peningk
atan jumlah dan persentase desa/kelurahan yang mengalami perkelahian massal. Jumlah
desa/kelurahan yang mengalami kejadian perkelahian massal selama setahun terakhir me
ngalami peningkatan pada 2011 dari 3,26% menjadi 3,38% desa/kelurahan pada 2014, ke
mudian pada 2018 meningkat kembali menjadi 3,75%.
Jenis kejadian perkelahian massal berdasarkan data Podes 2018 meliputi perkelahian ant
arkelompok warga, perkelahian warga antardesa/kelurahan, perkelahian warga dengan ap
arat keamanan, perkelahian warga dengan aparat pemerintah, perkelahian antarpelajar, d
an perkelahian antarsuku. Hasil Podes 2018 menunjukkan bahwa perkelahian antarkelom
pok warga merupakan perkelahian massal yang paling sering terjadi, disusul oleh perkela
hian warga antardesa/kelurahan. Persentase desa/kelurahan yang mengalami perkelahia
n antarkelompok warga sebesar 1,71% pada 2014 meningkat menjadi 1,99% pada 201
8. Sumber: BPS (2020: 37)
Setelah menyimak data tersebut, bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-4 peserta didik. L
akukan penyelidikan dari berbagai sumber seperti internet, buku, surat kabar, majalah, ata
u media lain untuk menemukan rekomendasi pencegahan kasus berdasarkan wacana di a
tas. Gunakan format berikut untuk melaporkan hasil penyelidikan kalian.

Gunakan sumber-sumber tepercaya dalam memberikan rekomendasi pencegahan konflik.


Dengan demikian, kalian dapat berlatih melakukan literasi secara kritis. Setelah melakuka
n penyelidikan, presentasikan hasil kerja kelompok kalian di kelas secara santun. Mintalah
Bapak/Ibu Guru memberikan masukan dan saran atas hasil diskusi kelompok kalian.

Kalian sudah mengetahui konsep resolusi konflik. Selanjutnya, ajaklah 2-3 teman kalian u
ntuk mengerjakan aktivitas berikut. Lakukanlah sebuah penyelidikan melalui observasi ata
u studi literatur mengenai resolusi konflik dalam kehidupan masyarakat. Sajikan hasil tem
uan kalian dalam beberapa kolom berikut.

1. Temukan contoh kasus yang menunjukkan resolusi konflik.


Contoh Kasus:
Sumber:

2. Argumentasi dan data yang menunjukkan contoh resolusi konflik.


Analisis:

Presentasikan hasil penyelidikan kalian di kelas untuk memperoleh masukan dan tanggap
an dari guru. Kalian juga perlu memperhatikan dan memberikan masukan hasil penyelidik
an kelompok lain. Rangkumlah garis besar hasil presentasi antarkelompok sebagai penga
yaan. Misalnya, kendala yang dihadapi dalam melakukan resolusi konflik dan cara-cara ef
ektif yang diterapkan.

Kalian sudah mengetahui perbedaan manajemen konflik dengan pendekatan kepentingan


dan hak. Selanjutnya, lakukan penyelidikan melalui observasi atau studi literatur untuk me
ngidentifikasi contoh kedua pendekatan tersebut. Sajikan temuan kalian melalui langkahla
ngkah berikut.
1. Temukan contoh manajemen konflik sosial dengan pendekatan kepentingan dan hak.
2. Identifikasilah bentuk penanganan konflik yang kalian temukan.
3. Cantumkan sumber kasus dan informasi tambahan yang kalian gunakan.

Kampanye untuk Menjaga Perdamaian Dunia

Ikut serta menjaga perdamaian dunia merupakan salah satu cita-cita luhur bangsa Indone
sia. Menjaga perdamaian dunia menjadi agenda tetap yang dicanangkan oleh lembaga int
ernasional PBB. Kalian juga dapat berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia. Lakuk
an aktivitas berikut agar kalian secara tidak langsung berperan serta menjaga perdamaian
dunia.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 peserta didik.
2. Tentukan topik/isu untuk mengampanyekan perdamaian dunia. Misalnya, fokus men
olak kekerasan pada anak, toleransi beragama, kepedulian terhadap korban bencan
a, atau pentingnya menjaga kesehatan.
3. Lakukan penelusuran informasi dari berbagai sumber mengenai cara atau praktik yan
g dapat dilakukan masyarakat untuk ikut serta menjaga perdamaian di lingkungan se
kitarnya. Upaya tersebut pada prinsipnya bersifat ajakan ataupun edukasi.
4. Sajikan dalam bentuk media yang dapat dipromosikan untuk masyarakat secara luas.
Misalnya, video pendek, podcast, poster, infografis ataupun bentuk lainnya.
5. Bagikan hasil karya kalian melalui media sosial.

Fase Identifikasi Konflik

Setelah menyimak contoh identifikasi awal kondisi konflik, lakukan aktivitas serupa melalui
langkah-langkah berikut.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-4 peserta didik.
2. Refleksikan kasus-kasus konflik yang ada di lingkungan sekitar kalian. Setiap anggot
a kelompok harus menyampaikan hasil observasi masing-masing.
3. Pilihlah salah satu kasus konflik yang memungkinkan untuk kalian teliti. Perhatikan un
sur keterjangkauan waktu, lokasi, tenaga, dan keselamatan kerja di lapangan. Hindari
konflik sosial yang sulit diteliti atau berpotensi mengancam keselamatan jiwa kalian.
4. Identifikasilah konflik yang sudah kalian pilih seperti contoh yang sudah dijelaskan di
atas. 5. Presentasikan hasil diskusi kalian agar memperoleh masukan dan arahan dar
i Bapak/Ibu Guru. Mintalah masukan agar penyelidikan lapangan di tahap selanjutnya
berjalan dengan baik.
5. Setelah mendapat persetujuan dari Bapak/Ibu Guru, kalian dapat mengembangkan h
asil diskusi tersebut menjadi sebuah hasil penelitian. Tuliskan hasil temuan kalian dal
am laporan dengan format seperti berikut. Bab I Pendahuluan minimal terdiri atas lat
ar belakang dan rumusan masalah yang disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Latar
belakang tidak perlu terlalu panjang dan dapat disajikan dalam rentang 1.000-1.500 k
ata dengan ukuran kertas A4, spasi 1,5, dengan batas keseluruhan margin 2,5 cm. B
agian latar belakang hendaknya memuat garis besar isu/masalah dari kondisi umum
ke khusus. Misalnya, gambaran umum kondisi konflik di level makro, kebijakan/aturan
terkait konflik tersebut, data terkini yang ada di daerah, hingga penelitian terdahulu. S
elanjutnya, kerucutkan pada garis besar konflik yang sudah kalian temukan saat mela
kukan diskusi dan membaca literatur. Kalian juga dapat mengembangkan Bab II Kaji
an Pustaka, yaitu memuat literatur konsep dan teori yang relevan dan disajikan maks
imal sampai dengan 600 kata.

Berdiskusilah tentang hasil temuan atau data lapangan penelitian konflik kalian. Selanjutn
ya, lakukanlah langkah-langkah berikut.
1. Baca kembali data-data yang sudah kalian kumpulkan dan pastikan tidak ada informa
si yang terlewat.
2. Pilihlah salah satu alat bantu analisis konflik yang relevan dengan penelitian kalian. K
alian dapat berdiskusi dengan Bapak/Ibu Guru terkait keunggulan dan kelemahan ala
t bantu tiap-tiap metode.
3. Gambarlah hasil temuan kalian dalam kertas ukuran besar atau aplikasi menggunaka
n komputer (jika memungkinkan).
4. Lihat dan cermati kembali kelengkapan dan kesesuaian data dalam gambar analisis k
onflik kalian. 5. Presentasikan hasil analisis kalian di kelas.
5. Mintalah masukan dari kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru di kelas.
6. Lakukan perbaikan gambar analisis dari hasil diskusi dan masukan yang sudah disa
mpaikan di kelas. Sajikan temuan data dan hasil analisis pada BAB IV Paparan Data
dan Analisis. Tuliskan dalam deskripsi yang runtut, singkat, padat dan jelas. Gunaka
n dengan batasan 800-1.000 kata.

Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya adalah menyusun rekomendasi penyelesai


an konflik yang sudah kalian teliti. Lakukan langkah-langkah berikut.
1. Kalian perlu mencermati kembali hasil analisis yang sudah disempurnakan dari masu
kan sebelumnya.
2. Pertimbangkan kembali akar masalah dan pihak yang terlibat. Lalu, pertimbangkan st
rategi yang mungkin bisa diterapkan.
3. Tulislah langkah-langkah penyelesaian konflik secara runtut dan logis.
4. Mintalah masukan dari Bapak/Ibu Guru jika kalian menghadapi kendala. Gabungkan
hasil rekomendasi kalian pada BAB IV, yaitu pada bagian analisis. Selanjutnya, buatl
ah BAB V Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran hasil penelitian kalian.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik :


- Guru dan peserta didik dapat mencari berbagai informasi tentang Konflik Sosial dari
berbagai media atau website resmi di bawah naungan Kementerian pendidikan,
kebudayaan, riset dan teknologi
- Buku sosiologi untuk SMA Kelas XI : Penerbit, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Glosarium:
Konflik: benturan kepentingan antarpihak disertai dengan upaya untuk menjatuhkan satu
sama lain.
Kekerasan: perbuatan paksa atau tidak menyenangkan yang dapat menyebabkan ceder
a, kerusakan fisik, dan rasa sakit bagi orang lain.
Resolusi konflik: menyelesaikan konflik secara tuntas sehingga semua kebutuhan para p
ihak terpenuhi.
Manajemen konflik: upaya mengendalikan intensitas konflik, dampak, dan efeknya melal
ui berbagai metode.
Transformasi konflik: mengubah konflik menjadi kondisi yang lebih konstruktif melalui ke
terlibatan berbagai pihak.
Perdamaian: kondisi masyarakat tanpa terjadinya konflik sosial.
Analisis konflik: proses memahami konteks masalah, dinamika, pihak, faktor, hingga rek
omendasi pemecahan konflik.
Peta konflik: alat analisis konflik yang menggambarkan para pihak yang terlibat serta hub
ungannya dalam konflik.
Pohon konflik: alat analisis konflik yang menggambarkan akar sebagai penyebab konflik,
batang sebagai inti masalah, dan daun sebagai dampak yang ditimbulkan.
Segitiga SPK: alat analisis yang memuat gambaran sikap, perilaku, dan kontradiksi dala
m konflik sosial.

Daftar Pustaka:
1. Andriasari, Dita, dkk. (2019). Kajian Perlindungan Anak Korban Konflik. Jakarta: Keme
nterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
2. Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Statistik Kriminal 2020. Jakara: BPS RI.
3. Hartoyo. (2018). Konflik dan Harmoni Sosial: Strategi Memelihara Ketahanan Masyara
kat Lokal Multikultural di Lampung. Yogyakarta: Graha Ilmu.
4. JKementerian Sosial RI. (2021). Pedoman Operasional Asistensi Rehabilitasi Sosial P
enyandang Disabilitas. Diakses dari: https://kemensos.go.id/uploads/topics/163844337
31911.pdf, pada 16/12/2021
5. Schaefer, Richard T. (2012). Sosiologi Edisi 12 - Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai