Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

IPS FASE D KELAS VIII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : NURHASANAH, S.E.I


Instansi : SMPN 18 TANGERANG
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VIII
Tema 03 : Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa
Subtema D : Konflik dan Integrasi
Materi 2 : Dampak dan Penanganan Konflik Sosial
Alokasi Waktu : 4 JP (Pertemuan Ke- 57-58)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran IPS Fase D


Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan
antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat serta memahami potensi
sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman kondisi
geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami
bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia
mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap
perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis
perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan
potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian dari
masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan
ikut memberikan kontribusi yang positif.
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui
pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus
5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban-
jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan Teknik pengumpulan
informasi lainnya. Merencanakan dan mengembangkan penyelidikan. Peserta didik
mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan
triangulasi informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan
tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara
lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan atau non-digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu
mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan
proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

Elemen Pemahaman Konsep Elemen Keterampilan proses


Pada akhir fase ini, peserta didik Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu
mampu memahami dan memiliki memahami dan menerapkan materi
kesadaran akan keberadaan diri serta pembelajaran melalui pendekatan
mampu berinteraksi dengan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu
lingkungan terdekatnya. Ia mampu mengamati, menanya dengan rumus 5W
menganalisis hubungan antara kondisi 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa
geografis daerah dengan karakteristik yang akan terjadi berdasarkan jawaban-
masyarakat dan memahami potensi jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga
sumber daya alam serta kaitannya mampu mengumpulkan informasi melalui
dengan mitigasi kebencanaan . Ia juga studi pustaka, studi dokumen, lapangan,
mampu menganalisis hubungan antara wawancara, observasi, kuesioner, dan
keragaman kondisi geografis nusantara teknik pengumpulan informasi lainnya.
merencanakan dan mengembangkan
terhadap pembentukan kemajemukan
penyelidikan. Peserta didik
budaya. Ia mampu memahami mengorganisasikan informasi dengan
bagaimana masyarakat saling berupaya memilih, mengolah dan menganalisis
untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperoleh. Proses analisis
hidupnya. Ia mampu menganalisis peran informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
pemerintah dan masyarakat dalam interpretasi, dan triangulasi informasi.
Peserta didik menarik kesimpulan,
mendorong pertumbuhan perekonomian.
menjawab, mengukur dan mendeskripsikan
Peserta didik juga mampu memahami serta menjelaskan permasalahan yang ada
dan memiliki kesadaran terhadap dengan memenuhi prosedur dan tahapan
perubahan sosial yang sedang terjadi di yang ditetapkan. Peserta didik
era kontemporer. Ia dapat menganalisis mengungkapkan seluruh hasil tahapan di
perkembangan ekonomi di era digital. atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk
Peserta didik memahami tantangan media digital dan non-digital. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya
pembangunan dan potensi Indonesia
dengan mempublikasikan hasil laporan
menjadi negara maju. Ia menyadari dalam bentuk presentasi digital dan atau
perannya sebagai bagian dari masyarakat non digital, dan sebagainya. Selain itu
Indonesia dan dunia di tengah isu-isu peserta didik mampu mengevaluasi
regional dan global yang sedang terjadi pengalaman belajar yang telah dilalui dan
dan ikut memberikan kontribusi yang diharapkan dapat merencanakan proyek
positif. lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;
 Berkebhinekaan Global;
 Bergotong Royong;
 Mandiri;
 Bernalar Kritis; dan
 Kreatif.

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


Sumber utama:
 Slide gambar konflik yang terjadi di Indonesia.
 Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII, 2021, Jakarta: Kemendikbud, Pusta
Kurikulum dan Perbukuan.
 LCD, laptop, papan tulis.
Sumber alternatif:
 Guru dapat menggunakan sumber belajar alternatif yang terdapat di lingkungan sekitar.
Pengembangan sumber belajar
 Guru dapat melakukan role play terkait jenis-jenis penyelesaian konflik.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap Muka

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


3.1 Peserta didik mampu menganalisis dampak negatif dan positif adanya konflik sosial.
3.2 Peserta didik dapat menganalisis solusi penyelesaian konflik sosial.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Meningkatkan kemampuan siswa tentang menganalisis dampak negatif dan positif


adanya konflik sosial serta menganalisis solusi penyelesaian konflik sosial.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Bagaimana penyelesaian konflik yang sesuai dengan cita-cita Indonesia?


 Mengapa konflik sosial dapat menimbulkan dampak cukup besar dalam kelangsungan
suatu bangsa?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
 Guru dan peserta mengondisikan pembelajaran.
 Apersepsi : Guru dapat menampilkan beberapa gambar penyelesaian konflik seperti
musyawarah, pengadilan, dan beberapa kasus yang berakhir mendekam di sel penjara.
Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai salah contoh penanganan konflik
sosial, misalnya penanganan konflik yang terjadi di lingkungan sekolah atau
masyarakat. Peserta didik difasilitasi guru untuk mengaitkan materi dengan kasus yang
terdapat di lingkungan sekitar. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi agar
peserta diidik mengembangkan skill mengomunikasikan dan mengorganisasikan suatu
konflik agar dapat menempuh penyelesaian yang baik dan tidak merugikan pihak lain.
 Peserta didik dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam
Tema 03.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan 57 dan 58 tentang
dampak dan penanganan konflik sosial.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan petunjuk Lembar Aktivitas 24 untuk menganalisis dampak yang
ditimbulkan akibat konflik sosial. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mencari tahu
proses penyelesaian konflik yang belum dipelajari menggunakan lembar aktivitas 25. Peserta
didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan kritis dalam menyikapi suatu
permasalahan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman peserta didik
bahwa peserta didik akan selalu dihadapkan pada suatu hal yang berpotensi menimbulkan
konflik, sehingga perlu kemampuan penyelesaian masalah. Proses diskusi hasil dapat
dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
terkait hasil identifikasi. Secara interaktif guru mengaitkan hasil identifikasi dengan materi
penyebab konflik.

Peserta Didik Mengidentifikasi Masalah


Setelah peserta didik menganalisis berbagai upaya pergerakan bangsa Indonesia, selanjutnya
guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS.
Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Bagaimana penyelesaian konflik yang sesuai
dengan cita-cita Indonesia? mengapa konflik sosial dapat menimbulkan dampak cukup besar
dalam kelangsungan suatu bangsa?

Peserta Didik Mengelola Informasi


 Peserta didik dapat melihat artikel yang dipersiapkan oleh guru untuk mengetahui
contoh penyelesaian konflik.
 Guru memfasilitasi sumber lain misalnya memberikan tautan internet yang mendukung
penjelasan dan pendalaman sumber belajar. Contoh tautan : Animasi penyelesaian
konflik https://youtu.be/-I2v4ZWrCY0
Untuk memperoleh informasi lebih luas peserta didik juga dapat melakukan browsing
mengenai upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik. Guru dapat
memberikan beberapa tautan berita atau artikel yang memberikan informasi tentang
penyelesaian konflik misal menggunakan jalur hukum yaitu peradilan.
 Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan diskusi kelompok,
jigsaw learning, dan pemecahan masalah. Contoh: Group Investigation
1. Guru dapat menggunakan metode Group Investigation yang mengembangkan
peserta didik untuk berpikir kritis dan mampu bekerja sama dalam tim. Adapun
langkah-langkah dalam Group Investigation adalah:
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 10 kelompok yang terbagi masing-masing
3-4 peserta didik.
b. Guru memberikan penjelasan terkait dengan tugas dalam lembar aktivitas 24.
c. Peserta didik memahami tugas yang diberikan oleh untuk melakukan mini
penelitian yang sudah terlampir dalam lembar aktivitas 24.
d. Peserta didik melakukan pengamatan yang dilakukan dengan observasi, mencari
tahu faktor penyebab dan penyelesaian konflik sosial di linkgungan sekitar
peserta didik.
e. Guru memantau proses kerja peserta didik dan memberikan bimbingan terkait
dengan mini penelitian yang dilakukan oleh peserta didik.
2. Setiap kelompok melakukan analisis hasil pengamatan yang dilakukan.
3. Setiap kelompok menyusun presentasi dengan PowerPoint untuk mengomunikasikan
di depan kelas secara bergilir.
4. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil
mini penelitian.
 Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan belajar).
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.

Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide


 Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/ karya lainnya.
 Peserta didik menyampaikan hasil analisis suatu gambar/berita tenang konflik
pembebasan lahan untuk Bandara di Kulon Progo peserta didik mampu menganalis
penyebab dan memberikan solusi konflik tersebut.

Peserta Didik Melakukan Refleksi Diri dan Aksi


 Dalam kelas atau melalui media berbasis internet peserta didik mengomunikasikan hasil
pengolahan informasi.
 Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
 Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.
Penutup
 Apakah aku sudah mengikuti pembelajaran secara mandiri dan mampu menyelesaikan
proyek dengan tepat waktu?
 Inspirasi dari pembelajaran tentang manfaat penyelesaian konflik dalam hidup saya
adalah...
Sikap
 Apakah aku sudah memahami dampak yang ditimbulkan konflik?
 Mengapa penyelesaian konflik tidak selalu menemukan jalan tengah?
 Bagaimana penyelesaian konflik yang menyangkut SARA di Indonesia?
Pengetahuan:
 Apakah aku sudah memahami penyebab konflik sosial?
 Keberagaman memiliki dampak positif dan negatif, mengapa keberagaman dapat
menjadi pemicu oknflik sosial?
 Mengapa saat ini sering terjadi konflik?
Keterampilan :
 Apakah aku mampu menyelesaikan analisis konflik yang terjadi di Indonesia?
 Refleksi dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya kuis tentang, menuliskan hasil
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peserta didik
dapat menuliskan pandangan yang diperoleh setelah mempelajari materi.
 Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang proses integrasi sosial demi mencapai
kehidupan yang harmonis. Peserta didik dapat membaca artikel yang berhubungan
dengan kondisi Indonesia saat ini.
 Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Refleksi Guru :
 Apakah Kegitan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

Refleksi Peserta Didik :


 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaikan hasil belajaramu?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diminta untuk memberikan binta 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang kamu menyenakan?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan
proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat
kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian
pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk
menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut
dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan
(enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik
dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari
masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru
bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian
tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi
catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas,
dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku
peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam
jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik.
Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta
perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi
penilaian sikap peserta didik selama satu semester:

Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan
teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama
satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1
(satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam
satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku
yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran,
maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku
peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester
tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga
dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh
wali kelas.
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 16/01/23 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 16/01/23 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 16/01/23 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 16/01/23 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 23/01/23 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 06/02/23 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 13/03/23 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 11/04/23 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain
sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama
dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan
keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap
(spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:

Jurnal Penilaian Sikap


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 16/01/23 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 16/01/23 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 16/01/23 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 16/01/23 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan
mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik
penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan
kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan lembar penilaian diri
menggunakan Likert Scale.
Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan


2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat
digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu
lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial.
Berikut merupakan lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat
memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan
dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang
sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran
dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda,
benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:

Kisi-kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1 Menganalisis Dampak Dan 1. Peserta didik Tes 2


dampak negatif Penanganan mampu Tertulis
dan positif Konflik Sosial menganalisis
adanya konflik dampak negatif
sosial. dan positif
adanya konflik
sosial.
2 Menganalisis 2. Peserta didik
solusi dapat
penyelesaian menganalisis
konflik sosial. solusi
penyelesaian
konflik sosial.

Butir soal:
1. Bagaimanakah pemerintah dalam menangani konflik yang terjadi di Indonesia?
2. Mengapa negara Republik Indonesia dikatakan sebagai negara yang rawan terjadinya
konflik sosial?

Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 1. Membuat kerangka regulasi pencegahan konflik. 2. Membuat 2


kerangka regulasi penanganan konflik pada saat terjadi konflik. 3.
Membuat peraturan sebagai landasan penanganan pasca konflik

2 Namun, Indonesia menjadi negara yang sangat rentan 2


akan terjadinya perpecahan dan konflik karena keragaman
ini. Konflik merupakan hal yang terjadi sebagai akibat dari
interaksi manusia. Terjadinya konflik, biasanya dilatarbelakangi
oleh perbedaan yang dibawa oleh individu dalam interaksi.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
 Apakah aku sudah memahami dampak yang ditimbulkan konflik?
 Mengapa penyelesaian konflik tidak selalu menemukan jalan tengah?
 Bagaimana penyelesaian konflik yang menyangkut SARA di Indonesia?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas
dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai. Berikut merupakan kisi-kisi tugas dan pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

1. Menganalisis Dampak Dan 1. Peserta didik Penugasan


dampak negatif Penanganan mampu
dan positif Konflik Sosial menganalisis
adanya konflik dampak negatif
sosial. dan positif adanya
konflik sosial.
2. Peserta didik dapat
2. Menganalisis
menganalisis
solusi
solusi
penyelesaian
penyelesaian
konflik sosial.
konflik sosial.

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Apakah aku sudah memahami dampak yang ditimbulkan 0-2


konflik?

2 Mengapa penyelesaian konflik tidak selalu menemukan 0-3


jalan tengah?

3 Bagaimana penyelesaian konflik yang menyangkut SARA 0-3


di Indonesia?

4 Mengapa konflik sosial dapat menimbulkan dampak 0-2


cukup besar dalam kelangsungan suatu bangsa?

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian
keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
1 Menganalisis Dampak Dan 1. Peserta didik
dampak negatif dan Penanganan mampu
positif adanya Konflik Sosial menganalisis
konflik sosial. dampak negatif
dan positif adanya
konflik sosial.
2 Menganalisis solusi
2. Peserta didik dapat
penyelesaian konflik
menganalisis
sosial.
solusi
penyelesaian
konflik sosial.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan
memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.

Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.


yang diperlukan 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar dampak dan penanganan konflik sosial.
3. Mencantumkan dampak dan penanganan konflik sosial
pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di
gambar pada dampak dan penanganan konflik sosial.
3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan
bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan,
kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas
dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa
Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi,
pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VIII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1 Menganalisis Dampak Dan 1. Peserta didik mampu Penilaian


dampak negatif dan Penanganan menganalisis dampak Proyek
positif adanya Konflik Sosial negatif dan positif
konflik sosial. adanya konflik
sosial.

2 2. Peserta didik dapat


Menganalisis solusi
menganalisis solusi
penyelesaian penyelesaian konflik
konflik sosial. sosial.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan dampak dan penanganan konflik sosial
menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan
hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan dampak dan penanganan konflik sosial.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan dampak dan penanganan konflik sosial yang telah dipilih!
4. Tuliskan dampak dan penanganan konflik sosial konsep dari poster yang akan peserta
didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!

Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster


yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik Penilaian Proyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil),


dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik


poster secara tepat sesuai dan interpretasi tujuan pembangunan
dengan salah satu tujuan berkelanjutan dalam poster tepat.
dampak dan penanganan
1 = menggambar dan memberikan warna pada
konflik sosial.
poster tetapi salah dalam menginterpretasikan
tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam
menginterpretasikan tujuan pembangunan
berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan
Materi di bawah ini merupakan informasi penting yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kompetensi yang dipelajari peserta didik dalam buku teks.
Akomodasi merupakan salah satu istilah yang sering digunakan di dalam berbagai
interaksi sosial. Istilah akomodasi biasanya digunakan untuk menggambarkan penyelesaian
dari pertikaian yang terjadi di antara dua pihak tertentu.

Keragaman Peserta Didik


 Kondisi peserta didik dan lingkungan belajar memiliki perbedaan di setiap tempat baik di
sekolah, maupun daerah.
 Untuk menghadapi keragaman tersebut guru dapat melakukan adaptasi, inovasi dan
penyederhanaan kegiatan pembelajaran maupun penggunaan sumber belajar. Misalnya
dalam menggunakan metode debat dan jigsaw guru dapat melakukan penyesuaian
kegiatan pembelajaran.

Remedial
Remedial diberikan kepada siswa yang mendapat kriteria paham sebagian dan tidak paham
dengan kegiatan mengulang pembelajaran di luar jam pelajaran.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


(Dampak dan Penanganan Konflik Sosial)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Nama Kelompok :
Kelas :
Petunjuk!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Nama Kelompok :
Kelas :
Petunjuk!

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang dampak dan penanganan
konflik sosial dari berbagai media atau website resmi dibawa nauangan kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII :
Kemendikbudristek 2021.

C. GLOSARIUM

Glosarium

adat istiadat: Himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi
kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
benua: Hamparan daratan yang sangat luas yang berada di permukaan bumi.
budaya: Suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
cuaca: Keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada
jangka waktu yan singkat.
dinamika penduduk: Perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh
tiga faktor yaitu, kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
(migrasi).
diplomasi: Urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negara
lain.
eksogen: Tenaga yang berasal dari luar bumi, artinya tenaga luar berhubungan dengan tenaga
yang berasal dari atas permukaan bumi.
endogen: Tenaga yang berasal dari dalam perut bumi sehingga mengakibatkan pergerakan
kulit bumi.
globalisasi: Terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama
iklim: Rerata keadaan udara atau cuaca yang terjadi pada rentang wilayah yang luas serta
rentang waktu yang lama. Wilayah tersebut bisa satu benua atau negara dengan
waktu, misalnya 10 tahun atau 20 tahun.
imperialism : Sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan
kekuasaan dan keuntungan lebih besar.
inflasi: Kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang
inovasi: Diterapkannya alat/ide baru untuk melengkapi atau menggantikan ide/alat yang lama
integrasi sosial: Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga
menjadi satu kesatuan
kolonialisme: Penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud
untuk memperluas negara.
komoditas: Barang ekspor atau impor.
komposisi penduduk: Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. misalnya
berdasarkan agama, jenis kelamin, ras, usia, status perkawinan, dan lain-lain.
koperasi: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang,
badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
mobilitas sosial: Perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu
ke lapisan yang lain.
piramida penduduk: Dua buah diagram batang, pada sisi lainnya menunjukkan jumlah
penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk
perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan.
potensi: Kemampuan yang dimiliki.
reformasi: Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, agama) dalam
suatu masyarakat atau negara.
region: Suatu wilayah yang memiliki ciri atau karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
wilayah lainnya.
Think Pair Share: Think (berpikir secara mandiri), Pair (berpasangan) dan Share (berbagi
dalam segala hal termasuk pengetahuan ke satu individu atau grup belajar).
Two Stay Two Stray: Satu model pembelajaran kooperatif untuk menghadapi kemampuan
heterogen siswa yang dilakukan dengan membentuk kelompok yang bersifat
heterogen kemudian saling bertukar informasi dengan kelompok lain TSTS
memungkinkan siswa untuk saling bekerja sama dan saling bertukar informasi
dengan cara 2 anggota tinggal di kelompok dan 2 anggota menjadi tamu di
kelompok lain.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Abbas, Syamsuddin. 1997 Revolusi hijau dengan swasembada beras dan jagung. Jakarta:
Sekretariat Badan Pengendali Bimas Departemen Pertanian
Budiawan. 2017. Nasion & nasionalisme, jelajah ringkas teoritis. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Bahasa Indonsia.2007. Kerja sama Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan
bagi Bangsa Indonesia.Jakarta: PT Elekmediakomputindo.
Dawam, R.M, dkk. 1995. Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah. Jakarta: LP3S.
Djojohadikusumo, Sumitro. (1953). Persoalan Ekonomi di Indonesia. Jakarta: Indira
Hatta, Mohammad. 1960. Ekonomi terpimpin. Jakarta: Fasco
Horton, Paul dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi. Jakarta : Erlangga
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pranarka, AMW, Leonardus B. Moerdani dan Supardjo Roestam. 1986. Wawasan
kebangsaan, ketahanan nasional, dan wawasan nusantara. Yogyakarta: Lembaga
Pengkajian Kebudayaan Sarjana Wiyata Tamansiswa.
Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta : Balai
Pustaka
Poesponegoro, Marwati Djoened. 2010. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Balai
Pustaka
Ricklefs, Merle Calvin. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi
Reid, Anthony JS. 1996. Revolusi Nasional Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Press.
Smith, Anthony D. 2003. Nasionalisme: teori, ideologi, sejarah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supardi.2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial.Yogyakarta:Ombak.

Anda mungkin juga menyukai