Anda di halaman 1dari 8

Notulensi Diskusi Kelompok 7

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan 1

Judul Diskusi : PENANAMAN TENTANG MORAL DALAM KEHIDUPAN DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI

Hari/Tanggal : Rabu 6 Oktober 2021

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Asniwati, S.Pd., M.Pd dan Ari Hidayat, M.Pd

Pemateri : Arini Mayang Fa'uni (2010125120048)

Kharisa Amalia Yasmiyanah (2010125320104)

M. Miftah Asshadiqy (2010125110054)

Nadya cristine armelia br tumorang (2010125320108)

Rennie Fahlia Putri (2010125120052)

Salsabila (2010125220128)

Moderator : Nurul Huda (2010125220122)

Notulen : Raudatul Jannah. (2010125320097)

Operator : Zainatur Rahmah (2010125320101)

Diskusi Tanya Jawab

Sesi 1

1.Nama penanya : Elprida Sitompul

NIM:2010125120056

Cara mengimplementasikan pemahaman nilai norma ini pada siswa yang dimana sekarang
kebanyakan siswa di dalam dirinya tidak memiliki nilai norma?

Nama penjawab : Salsabila


Nim : 2010125220128
No absen : 27
kelompok 7
Guru adalah orang tua kedua bagi para peserta didik, Seorang guru harus menjadi
teladan yang baik bagi para siswa dalam mewujudkan perilaku siswa yang
berkarakter. Oleh sebab itu bukan hanya siswa saja yang dituntut untuk memiliki etika
dan moral yang baik seorang guru sekali pun dituntut untuk memiliki etika dan moral
yang baik sehingga siswa dapat mengambil contoh dari seorang Guru tersebut.
ada beberapa cara mendidik moral pada siswa.
 Mulai dari hal yang sederhana
Mari kita mulai dari hal yang sederhana. Seperti membiasakan untuk berkata permisi,
tolong, maaf, dan terima kasih ketika sebelum atau sesudah melakukan sesuatu
aktivitas.
 Kenalkan dengan nilai-nilai agama
Bagaimanapun agama adalah salah satu pilar yang sangat penting bagi manusia.
Pendidikan agama yang baik akan membantu memunculkan moral yang baik dan
santun.
 Ajarkan kejujuran
pendidik perlu memberikan penjelasan bahwa kejujuran akan membawa kepada
kebahagiaan dan kebohongan hanya akan indah di awal tetapi membawa penderitaan
sepanjang hidup.
 Latihlah tanggung jawab
Pendidik bisa mengajarkan pada anak untuk senantiasa meminta maaf apabila
melakukan kesalahan terhadap orang lain. Sebaiknya pendidik memberikan
penjelasan kepada anak-anak bahwa meminta maaf adalah bentuk dari tanggung
jawab atas kesalahan yang telah diperbuat.
 Tanamkan disiplin
Dengan mengajarkan siswa disiplin maka pola hidup siswa lebih teratur. Sehingga
moralitas siswa akan terbiasa disiplin berkelakuan yang baik dan benar.
 Lakukan dengan konsisten
Mengajarkan moral adalah suatu proses. Mungkin anak-anak masih sering lupa
bagaimana harus bersikap baik, tetapi sebagai pendidik jangan pernah lelah untuk
mengingatkan mereka.
kesimpulan nya , Dalam mendidik moral, yang paling penting adalah teladan diri dari
para pendidiknya. Sehingga anak-anak mendapatkan contoh nyata, tidak hanya teori
saja.
Nama penambah jawaban : Rennie Fahlia Putri
NIM : 2010125120052
Presensi : 09
KEL 7
Tambahan jawaban :
Pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengalaman
sosial yang lebih luas untuk membentuk karakter siswa. Hal itu karena karakter
dianggap terbentuk tidak secara otomatis tetapi dikembangkan melalui pengajaran.
Artinya pendidiklah yang bertugas mengembangkan karakter peserta didik tersebut
melalui pengajaran. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang
pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter melalui jalur pendidikan.
Lalu bagaimana implementasi moral ini pada saat daring atau pandemi covid
sekarang. Yaitu
Inovasi yang dapat pendidik lakukan untuk mengimplementasikan pendidikan
karakter dalam pembelajaran daring dimulai dengan merencanakan pembelajaran
yang menarik. Hal itu agar menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik. Selanjutnya
dalam pelaksanaannya, pendidik dapat mengimplementasikan kedisiplinan dengan
menepati waktu pembelajaran daring ataupun saat pengumpulan tugas.
Pendidik dapat menguraikan materi dan memberikan soal yang mengandung nilai
demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan,
dan cinta damai. Mengembangkan nilai demokratis dapat diwujudkan dengan
diberikan soal-soal open ended. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah
air dapat ditempuh dengan mengambil tema pembelajaran yang berkaitan dengan
Indonesia. Sementara nilai peduli sosial dan lingkungan hidup dapat dicapai dengan
membentuk kelompok diskusi yang harus peserta didik lakukan secara daring.
Sehingga rasa cinta damai ada diri siswa dapat tegugah.
Nilai komunikatif dapat dibiasakan pendidik melalui tanya jawab setelah pemaparan
materi. Nilai mandiri, kreatif, kerja keras, tanggungjawab, gemar membaca dan jujur
dapat diimplementasi pendidik dengan memberikan latihan soal sehingga pendidik
dapat melihat bagaimana tanggungjawab, gemar membaca materi yang diberikan,
kemandirian, kejujuran juga kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Pendidik dapat menyelipkan nilai religius dan toleransi pada sela-sela pemaparan
materi. Pendidik juga harus mengimplementasikan nilai menghargai prestasi peserta
didik dengan memberikan reward berupa pujian atau bahkan barang jika ia
mempunyai kelebihan dalam mengikuti pembelajaran daring yang telah berlangsung.
Akhirnya, pendidik harus mampu berinovasi membuat pembelajaran daring ini
sekreatif mungkin sehingga nilai-nilai karakter dapat tetap diimplementasikan.
2. Nama penanya : Yunita
NIM : 2010125120051
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku berbeda dengan
keanekaragaman yang majemuk. Terkadang, ada kebiasaan menurut daerah A benar
sedangkan daerah B kurang tepat. Selain itu, setiap orang atau kelompok mungkin saja
berpindah tempat tinggal dari daerah A ke B atau sebaliknya dengan tetap melakukan
kebiasaan yang ada sebelumnya agar tetap dapat dilestarikan.
Bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini (benar/salah/dll) dan apakah hal ini sudah
seharusnya dilakukan orang tersebut? Berikan penjelasan dan solusi yang dapat diberikan
Nama penjawab : Rennie Fahlia Putri
NIM : 2010125120052
Presensi : 09
Kel : 7
Jawaban :
Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keberagaman yang tinggi, baik
dari segi budaya, wilayah, adat, agama, ras, suku dan lain-lain. Keberagaman yang
tinggi rentan memicu tumbuhnya konflik antar individu atau masyarakat.
Seperti yang dikatakan yunita, bahwa terkadang ada kebiasaan menurut daerah A
benar tetapi menurut daerah B kurang tepat. Selain itu, misalkan setiap orang atau
kelompok mungkin saja berpindah tempat tinggal dari daerah A ke B atau sebaliknya
dengan tetap melakukan kebiasaan yang ada sebelumnya agar tetap dapat dilestarikan.
Menurut pendapat saya sah sah saja jika seseorang memiliki budaya yang berbeda.
Hal ini karena negara kita sendiri memiliki kaya akan keberagaman tersebut. Tidak
menjadi masalah menurut saya jika ada perbedaan, yang pasti adalah bagaimana kita
untuk menyikapi hal tersebut apakah jika berbeda kita langsung memusuhi atau
mencoba menghargai keberagaman kita yang sebetulnya indah ini.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai solusi untuk menghadapi perbedaan
di tengah-tengah masyarakat. Yaitu sebagai berikut :

 Menjaga Toleransi

Sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan masyarakat lain, hendaknya


kita mampu menerapkan sikap toleran kepada sesama. Toleransi tidak hanya mengacu
pada kehidupan beragama, namun juga diterapkan pada berbagai lini kehidupan,
seperti budaya, ras, pekerjaan, dan sebagainya.
Dengan menerapkan sikap toleran, maka kita juga akan hidup bahagia dan dihargai
oleh masyarakat lain dan konflik pun dapat di minimalisir.
 Menjunjung Tinggi Sikap Humanisme

Cara menyikapi perbedaan agar tercipta hidup rukun yang berikutnya adalah dengan
menjunjung tinggi sikap Humanisme. Humanisme adalah suatu sikap yang
mendambakan kehidupan damai dengan cara memprioritaskan manusia dan hak-
haknya. Dengan memiliki sikap humanisme, maka kita akan mampu lebih manusiawi
dan tidak menganggap rendah orang yang berbeda dengan kita.

 Menghindari Sikap Etnosentrisme

Dikutip dari buku Metode, Teori dan Teknik Kebudayaan oleh Endraswara (2006),
etnosentrisme dinilai sebagai sikap yang baik karena memiliki kebanggaan atas suku,
ras atau budaya yang diikutinya. Namun, etnosentrisme juga memiliki dampak negatif
karena cenderung memaksakan kehendak kepada orang lain bahwa budayanya sendiri
yang paling hebat. Agar tidak menyinggung perasaan orang lain, sebaiknya kita
menghindari sikap yang satu ini.

 Menghindari Rasisme

Rasisme merupakan suatu sikap yang mempercayai bahwa ras dan budaya sendiri
yang paling unggul. Ras sering dikaitkan dengan etnosentrisme. Hanya saja, rasisme
menjadi permasalahan secara global. Sikap tercela ini sangat bertentangan dengan
nilai-nilai Hak Asasi Manusia, sehingga kita perlu menghindarinya.

 Menghargai Pendapat Orang Lain

Konflik dapat terjadi saat salah satu pihak tidak memberikan kesempatan bagi orang
lain untuk berbicara. Akhirnya, muncul kesalahpahaman, perasaan tidak dihargai,
serta emosi negatif yang memantik perselisihan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kita sebagai bangsa Indonesia tidak seharusnya
terpecah belah akan adanya perbedaan yang ada terutama dalam budaya. Budaya yang
berbeda bagi saya tidak ada masalah, selagi itu masih disampaikan sesuai dengan nilai
atau moral hidup kita. Berbeda budaya tidak seharusnya menjadi ajang kompetisi bagi
kita dalam mempresentasikan mana yang paling baik atau yang paling buruk. Yang
menjadi poin disini adalah bagaimana sikap hormat kita dalam menghargai
kebudayaan beragam yang kita miliki.
Nama penambah jawaban: Kurniawan Tri Raharjo
Nim: 2010125210115
No absen : 13
Tambahan :
Jadi menurut saya jika bumi di injak maka disitulah langit dijunjung, maka kita harus
menghormati dan mengikuti aturan yang ada di daerah tersebut baik norma maupun
aturan lainnya yang berbeda dengan daerah kita. Dan sudah di jelaskan bahwa
banyaknya kebudayaan bukan lah sebagai ajang dalam kompetisi namun sebagai
suatu hal yang mendukung dalam meningkatkan persatuan Indonesia

3. Nama penanya : Nor Aulia Maulidarrahmah


NIM : 2010125220120
Tidak bisa dipungkiri bahwa moral sangat penting untuk menjalankan kehidupan sosial
sehari-hari. Namun, meski mengetahui bahwa hal tersebut penting, ada saja yang masih bisa
menyepelekan tentang penanaman moral ini, menurut kalian, bagaimana cara meminimalisir
minimnya moral selain dengan cara mensosialisasikan pentingnya moral dalam kehidupan
sehari-hari, serta apa faktor terbesar yang menyebabkan banyak orang menyepelekan dalam
penerapan moral?

Nama Penjawab : Rennie Fahlia Putri


NIM : 2010125120052
Presensi : 09
Kelompok 7
Jawaban :
Bagaimana cara meminimalisir minimnya moral selain dengan cara mensosialisasikan
pentingnya moral dalam kehidupan sehari-hari adalah :

a. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.


b. Pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang tepat.
c. Mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan baik
d. Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu pengetahuan dan
kehidupan sosial.
e. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri.
f. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Tentu hal ini harus adanya kerja sama antara tenaga pendidik di sekolah dan juga
orang tua di rumah, serta peran masyarakat dalam memberikan lingkungan yang tepat
dan baik untuk membentuk karakter serta moral agar sesuai dengan nilai pancasila
dan juga agama.
Sedangkan beberapa faktor yang menyebabkan orang menyepelekan dalam penerapan
moral ialah :

 Kemajuan teknologi,
 Memudarnya kualitas keimanan.
 Pengaruh lingkungan.
 Hilangnya kejujuran.
 Hilangnya Rasa Tanggung Jawab.
 Tidak Berpikir Jauh ke Depan
 Rendahnya Disiplin.
Dapat dikatakan menurunnya sikap moralitas terutama pada remaja dipengaruhi oleh
perkembangan zaman dan juga karena pengaruh globalisasi yang masuk
dalam Indonesia. Misalnya Mereka lebih mengagung-agungkan budaya barat
dibandingkan budaya asli Indonesia. Bukan hanya itu saja‚ tekhnologi global pun juga
ikut mempengaruhi nilai moral seseorang khususnya para remaja. Nilai moral yang
baik merupakan suatu hal yang diinginkan dan dianggap penting dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Green‚ sikap merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu
hal‚ sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Dalam hal
ini apabila terjadi penurunan moralitas pada masyarakat Indonesia bisa jadi
disebabkan oleh semakin menurunnya jiwa spiritual dan akhlak yang seharusnya
menjadi pedoman bagi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan. Krisis spiritual
dan akhlak ini adalah salah dua dari imbas di era globalisasi yang telah merubah
konsep dan tatanan kehidupan masyarakat saat ini. Hal yang berubah seperti gaya
bicara‚ cara berpakaian‚ cara berkomunikasi hingga cara makan pun juga dipengaruhi
oleh globalisasi. Dan hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan Negara
Indonesia.
Selain itu krisis spiritual dan akhlak juga disebabkan oleh pendidikan nasional di
Indonesia yang lebih memilih mengedepankan nilai-nilai akademik sehingga
membuat para generasi penerus bangsa
semakin melupakan apa itu nilai moral. Sehingga iptek ini memiliki sisi negatif dan
positifnya, tergantung bagaimana kita bisa mengambil hal hal yang baik juga positif
dari setiap perubahan yang ada.

Nama penambah jawaban: Kharisa Amalia Yasmiyanah (61)


NIM : 2010125320104
Kelompok : 7
Tambahan jawaban :
Menambahkan jawaban Rennie pertanyaan Aulia

Bagaimana cara meminimalisir minimnya moral selain dengan cara mensosialisasikan


pentingnya moral dalam kehidupan sehari-hari adalah :
 Penanaman nilai-nilai agama, kesopanan, dan asusila.
 Menanaman pendidikan moral sejak dini.
 Memelihara keharmonisan keluarga.
Faktor terbesar yang menyebabkan banyak orang menyepelekan dalam penerapan
moral :
 Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan.
 Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
 Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga,
sekolah, maupun masyarakat.
 Suasana rumah tangga yang kurang baik.
 Pengaruh westernisasi.
 Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
cara yg baik dan membawa kepembinaan moral.

Nama: Siti Radiati Salima


NIM: 2010125220131
No presensi: 29
Kelompok 6
Tambahan jawaban :
Faktor terbesar yang menyebabkan orang menyepelekan penerapan moral
adalah sebab belum tercapai penerapan pendidikan karakter (belum tercapai
nya tujuan pendidikan) sehingga sekolah sebagai senjata terdepan dalam
menanamkan pendidikan karakter belum tercapai maka semakin mudahnya
masuk pengaruh-pengaruh seperti budaya barat ke Indonesia. Cara
meminimalisir minimnya moral ini adalah dengan semakin memperkuat dan
menerapkan pendidikan karakter di sekolah

Anda mungkin juga menyukai