Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR

TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI DI UNIVERSITAS MEDAN AREA

MOHD.IDRIS DALIMUNTHE
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area
Email : mohd.idris.dalimunthe@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine how much impact from emotional intelligence and interest in
learning towards students' accounting understanding Medan Area University, batch 2015 -
2019.Population of this study totaled 631 students of accounting classes in the morning and evening
who were the source of the data secondary comes from the academic staff of the Medan Area
University. sample inside This study amounted to 88 students who had been deliberately selected
based on the criteria set by the researcher, then processed using multiple linear regression and
measured using a Likert scale for his own revolutionary. The results of this study indicate that
Emotional Intelligence and Interest in Learning has a significant effect on Accounting
Comprehension, both partial or simultaneous. This is evidenced by the partial significance
figures for emotional intelligence itself 0.015 and for interest in learning 0,000 where both
numbers are less than 0.05. Simultaneously emotional intelligence and interest in learning has a
significant effect on accounting understanding students are proven with a significance value of 0.000
which is also smaller from 0.05.
Keywords: Accounting Comprehension, Emotional Intelligence, Learning Interest.

A. PENDAHULUAN (SQ), perilaku belajar selama di perguruan


1. Latar Belakang Masalah tinggi juga mempengaruhi prestasi
Kuliah dan pekerjaan merupakan akademik seorang mahasiswa. Kebiasaan
dua hal yang saling berkaitan, banyak atau perilaku belajar mahasiswa erat
mahasiswa yang menempuh jalur kuliah kaitannya dengan penggunaan waktu yang
untuk mendapatkan titel kesarjanaan dan baik untuk belajar maupun kegiatan
pada akhirnya titel kesarjanaan tersebut lainnya. Roestiah (dalam Hanifah dan
digunakan untuk memenuhi salah syarat Syukriy, 2001) bependapat bahwa, belajar
untuk dapat bekerja di suatu perusahan yang efisien dapat dicapai apabila
atau badan pemerintahan. Banyak pencari menggunakan strategi yang tepat, yakni
kerja yang mengeluh karena banyak adanya pengaturan waktu yang baik dalam
mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi mengikuti perkuliahan, belajar di rumah,
Kumulatif (IPK) yang tinggi namun berkelompok ataupun untuk mengikuti
kepribadiannya kurang dan begitu juga ujian. Hal ini jika berjalan dengan baik
sebaliknya. Salah satu aspek kepribadian maka para mahasiswa bisa mengikuti
dapat dilihat dari kecerdasan perkuliahan dengan baik pula dan
emosionalnya. Selain kecerdasan menghasilkan sumber daya manusia yang
emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual

Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020


99
kredibel untuk siap menghadapi dunia parsial terhadap pemahaman akuntansi
kerja setelah selesai menempuh jalur di Universitas Medan Area.
sarjana tersebut dan tidak ada lagi 2. Untuk mengetahui seberapa besar
mahasiswa yang merasa jika Indeks pengaruh minat belajar secara parsial
Kumulatif Prestasi (IPK) yang tinggi terhadap pemahaman akuntansi di
namun kepribadiannya tidak. Namun jika Universitas Medan Area
hal tersebut tidak berjalan dengan baik 3. Untuk mengetahui seberapa besar
maka akan menimbulkan masalah pengaruh kecerdasan emosional dan
nantinya. Fakta–fakta inilah yang minat belajar secara simultan terhadap
membuat penulis tertarik untuk menelit i pemahaman akuntansi di Universitas
kecerdasan emosional mahasiswa Medan Area.
akuntansi dalam hubungannya dengan
pemahaman mata kuliah akuntansi.
Pemahaman mata kuliah akuntansi yang B. LANDASAN TEORI
baik akan mempengaruhi kemampuan 1. Kecerdasan Emosional
mahasiswa akuntansi saat terjun ke dunia Menurut Howard Garner, dalam
kerja. Terkadang kecerdasan emosional Musfiroh, Tadkiroatun(2011;120)
mempengaruhi seorang mahasiswa dalam kecerdasan emosional ialah Memahami
menganalisis suatu perkerjaan atau perasaan dan emosi diri sendiri, serta
masalah yang akan timbul nantinya, mampu memahami kekuatan dan
kecerdasan emosional memiliki peran kelemahan diri, sehingga menumbuhkan
penting terhadap pemecahan masalah sikap ,tekun, mandiri, tidak mudah putus
tersebut. Bagaimana para mahasiswa bisa asa, percaya diri dan mampu
menganalisa dengan baik agar mengekspresikan diri. Sedangkan menurut
mendapatkan solusi yang baik untuk jalan Salovey dan Mayer, dalam Saptono.
keluar dari sebuah pekerjaan atau masalah (2011;153) menjelaskan bahwa kecerdasan
yang akan timbul. emosional merupakan mempersepsi,
Berdasarkan latar belakang diatas mengekspresi, mengasimilasi, menahan,
maka penulis tertarik untuk meneliti mengatur diri serta orang lain. Dapat
“Pengaruh Kecerdasan Emosional, Dan disimpulkan kecerdasan emosional
Minat Belajar terhadap Pemahaman merupakan suatu kemampuan individu
Akuntansi di Universitas Medan untuk dapat memahami dirinya sendiri,
Area”. memahami kekuatan dan kelemahan diri,
perasaannya dan kemampuan dalan
2. Rumusan Masalah mengelola emosi diri sehingga mampu
1. Apakah kecerdasan emosional untuk memotivasi diri untuk memunculkan
mahasiswa secara parsial berpengaruh sikap semangat tekun, percaya diri, tidak
terhadap pemahaman akuntansi? mudah putus asa, mampu
2. Apakah minat belajar secara parsial mengekspresikan perasaan dan bekerja
berpengaruh terhadap Pemahaman mandiri.
akuntansi?
3. Apakah kecerdasan emosional 1.1 Indikator Kecerdasan Emosional
mahasiswa dan minat berlajar Menurut Goleman (2003) dalam
berpengaruh secara simultan terhadap Maslahah (2007) terdapat lima dimensi
pemahaman akuntansi? atau komponen kecerdasan emosional
(EQ) yaitu:
3. Tujuan Penelitian 1. Pengenalan diri (Self awareness)
1. Untuk mengetahui seberapa besar Mengetahui kondisi diri sendiri,
pengaruh kecerdasan emosional secara kesukaan, sumber daya dan intuisi.

Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020


100
Kesadaran emosi: mengenali emosi
diri sendiri dan efeknya.

Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020


101
Penilaian diri secara teliti: berusaha menumbuhkan
mengetahui kekuatan dan batas- kemampuan.
batas diri sendiri. Mengatasi keseragaman:
Percaya diri: keyakinan tentang menumbuhkan peluang melalui
harga diri dan kemampuan sendiri. pergaulan dengan bermacam-
2. Pengendalian diri (self regulation) macam orang. Kesadaran politis:
Mengelola kondisi, implus, dan mampu membaca arus emosi
sumberdaya diri sendiri. sebuah kelompok dan
Kendali diri: mengelola emosi dan Hubungannya dengan kekuasaan.
desakan hati yang merusak. 5. Keterampilan sosial (social skills)
Sifat dapat dipercaya: memelihara Kepintaran dalam menggugah
norma kejujuran dan integritas. tanggapan yang dikehendaki pada
Kewaspadaan: bertanggungjawab orang lain.
atas kinerja pribadi. Pengaruh: memiliki taktik untuk
Adaptibilitas: keluwesan dalam melakukan persuasi.
menghadapi perubahan. Komunikasi: mengirimkan pesan
Inovasi: mudah menerima dan yang jelas dan meyakinkan.
terbuka terhadap gagasan, Kepemimpinan: membangkitkan
pendekatan dan informasi baru inspirasi memandu kelompok
3. Motivasi (motivation) & orang lain.
Kecenderungan emosi yang Katalisator perubahan: memulai
mengantar atau memudahkan dan mengelola perubahan.
peraihan sasaran Manajemen konflik: negosiasi dan
Dorongan prestasi: dorongan untuk pemecahan silang pendapat.
menjadi lebih baik atau memenuhi Pengikat jaringan: menumbuhkan
standar keberhasilan hubungan sebagai alat.
Komitmen: menyesuaikan diri Kolaborasi dan kooperasi: kerja
dengan sasaran kelompok atau sama dengan orang lain demi
perusahaan tujuan bersama.
Inisiatif: kesiapan untuk Kemampuan tim: menciptakan
memanfaatkan kesempatan sinergi.
Optimisme: kegigihan Kelompok dalam memperjuangkan
memperjuangkan sasaran kendati tujuan
ada halangan dan kegagalan Kecakapan
4. Empati (empathy)
Kesadaran terhadap perasaan, 2. Pengertian Akuntansi
kebutuhan, dan kepentingan orang Menurut (Horngren Harrison, 2007:4)
lain. Akuntansi merupakan sistem informasi
Memahami orang lain: mengindra yang mengukur aktivitas bisnis, serta
perasaan dan perspektif orang lain memproses data menjadi laporan, dan
dan menunjukan minat aktif memberitahukan hasilnya kepada para
terhadap kepentingan mereka. pengambil keputusan di dalam suatu
Orientasi pelayanan: perusahaan atau organisasi. Sedangkan
mengantisipasi, mengenali dan menurut Warren dkk (2005:10) Akuntansi
berusaha memenuhi kebutuhan dapat didefinisikan sebagai sistem
pelanggan. informasi yang menghasilkan laporan
Mengembangkan orang lain: kepada pihak-pihak yang berkepentingan
merasakan kebutuhan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perkembangan orang lain & perusahaan. Lalu menurut komite
Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020
102
ASOBAT dalam Karlonta Nainggolan Menurut Slameto (2013: 180) minat adalah
(2014:4) mendefinisikan akuntansi suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
merupakan satu konsep dan teknik yang pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
digunakan untuk mengukur, mencatat, yang menyuruh. Minat pada dasarnya
mengikhtisarkan, dan mengkomunikasikan adalah penerimaan akan suatu hubungan
informasi keuangan suatu entitas ekonomi antara diri sendiri dengan sesuatu diluar
kepada pihak – pihak berkepentingan diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
sehingga para pengguna informasi dapat tersebut, semakin besar minat.Kemudian
menggunakannya untuk pengambilan menurut Ahmadi (2009: 148) “Minat
keputusan. Kemudian definisi akuntansi adalah sikap
menurut Rahman Putra yang dikutip oleh jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi
suwarjono (2013:2) adalah sebagai berikut: jiwanya (kognisi,
“Akuntansi dapat pula didefinisikan konasi, dan emosi), yang tertuju pada
sebagai seni pencatatan, penggolongan, sesuatu dan dalam hubungan
peringkasan, dan pelaporan transaksi yang itu unsur perasaan yang kuat”
bersifat keuangan yang terjadi dalam suatu Dari beberapa pendapat para ahli diatas
perusahaan.” dapat disimpulkan
bahwa pengertian minat adalah sikap jiwa
3. Minat Belajar seseorang tentang rasa
3.1 Pengertian Minat Belajar ketertarikan, perhatian, keinginan lebih
Minat tidak dibawa sejak lahir, yang dimiliki seseorang
melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan
terhadap sesuatu dipelajari dan dari siapapun.
mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat 3.2 Indikator Minat Belajar
baru. Jadi minat terhadap sesuatu Menurut Ningsih (2014: 29) indikator
merupakan hasil belajar dan menyokong adalah alat pemantau
belajar selanjutnya. Walaupun minat (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk
terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal atau keterangan.
yang hakiki untuk dapat mempelajari hal Kaitannya dengan minat belajar siswa
tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa adalah sebagai alat
minat akan membantu sesorang pemantau yang dapat memberikan
mempelajarinya. Sedangkan menurut petunjuk ke arah minat. Ada
Prasetyo (2012: 3) minat adalah beberapa indiktor siswa yang memiliki
kecenderungan yang menetap dalam minat belajar yang tinggi
subyek untuk merasa tertarik pada bidang dapat dikenali melalui proses belajar di
tertentu dan merasa senang berkecimpung kelas maupun di rumah.
dalam bidang itu. Sehingga minat 12
mengandung unsur keinginan untuk Untuk mengetahui berapa besar minat
mengetahui dan mempelajari obyek yang belajar siswa dapat diukur
diinginkan itu sebagai wawasan melalui:
pengetahuan bagi dirinya, orang tersebut 1. Kesukaan
akan melakukan tindakan yang nyata 2. Ketertarikan
untuk mengetahui dan mempelajari dari 3. Perhatian
sesuatu yang diinginkannya itu sebagai 4. Meningkatkan Minat
kebutuhannya. Oleh karena itu, minat atau Bila usaha-usaha diatas tidak
disebut juga keinginan seseorang terhadap berhasil, pengajar dapat memakai insentif
sesuatu yang ia cita-citakan, merupakan dalam usaha mencapai tujuan pengajaran.
hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi Insentif merupakan alat yang dipakai
dengan kebutuhan yang ia harapkan. untuk membujuk seseorang agar
Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020
103
melakukan sesuatu yang tidak mau secara parsial menunjukkan adanya
dilakukannya atau yang tidak
dilakukannya dengan baik. Diharapkan
pemberian insentif akan membangkitkan
motivasi siswa, dan mungkin minat
terhadap bahan yang diajarkan akan
muncul. Slameto (2013: 181). Berdasarkan
beberapa pengertian minat diatas dapat
disimpulkan bahwa minat adalah adalah
suatu keinginan atau rasa ketertarikan yang
berasal dari diri sendiri terhadap sesuatu
tanpa adanya tekanan atau dorongan dari
pihak tertentu. Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukan bahwa seseorang lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
dan dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu.

C.PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian pengaruh Kecerdasan
Emosional dan minat berlajar terhadap
pemahaman akuntansi di Universitas
Medan Area berdasarkan hasil penelitian
sebagai berikut :
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional
secara parsial terhadap
Pemahaman Akuntansi
Varibel kecerdasan emosional
secara parsial menunjukkan adanya
pengaruh signifikan terhadap pemahaman
akuntansi di Universitas Medan area, hal
ini dapat dilihat pada nilai signifikansi
0,015 dimana nilai tersebut lebih kecil dari
0,05. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Dian
Efriyenti ( 2011) dimana kecerdasan
emosional berpengaruh terhadap
pemahaman akuntansi di perguruan tinggi
swasta di kota Batam dan sejalan juga
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fakhrur Arifin Nasution (2009) dimana
kecerdasan emosional secara parsial secara
berpengaruh terhadap pemahaman
akuntansi .
2. Pengaruh Minat Belajar secara
parsial Terhadap Pemahaman
Akuntansi
Variabel kecerdasan minat belajar
Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020
104
pengaruh signifikansi terhadap
pemahaman akuntansi di Universitas
Medan Area. Dimana hal ini dapat dilihat
pada nilai signifikansi 0,000 lebih rendah
dari 0,05.
3. Pengaruh secara simultan
Kecerdasan Emosional dan Minat
belajar terhadap Pemahaman
Akuntansi
Variabel kecerdasan emosional dan
minat belajar secara
simultan berpengaruh terhadap
pemahaman akuntansi di Universitas
Medan Area.

4 Analisis Data
4.1 Gambaran umum Objek penelitian
Data yang dikumpulkan setelah
diadakannya penelitian dan pengumpulan
data tentang kecerdasan emosional dan
minat belajar terhadap pemahaman
akuntansi di Universitas Medan Area maka
data tersebut disajikan dalam bentuk
analisa dan evaluasi data.
a. Identitas Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa aktif Universitas
Medan Area jurusan akuntansi angkatan
tahun 2015 hingga 2019 kelas pagi dan
sore berdasarkan waktu yang telah
ditetapkan,penyebaran dilakukan pada
tanggal 31 januari hingga 10 februari
2020. Peneliti berhasil menyebarkan
sebanyak 86 kuesioner di lingkungan
kampus Univeritas Medan Area dimana
seluruh kuesioner dikembalikan dan semua
data kuesioner tersebut bisa digunakan.

4.2 Karakteristik Responden


Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel IV.1

Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020


105
Dari penjabaran diatas responden Y = a + b1 X1 + b2 X2
perempuan lebih dominan mengisi Y = 3.530 + 0,221 X1 + 0,657 X2
kuesioner dengan jumlah 53 mahasiswi Perhitungan regresi linier berganda
dan responden laki – laki mengisi tersebut dijelaskan sebagai
kuesioner berjumlah 33 mahasiswi. berikut:
4.3.Karakteristik Responden 1. Konstanta (a) sebesar 3.530
Berdasarkan Kelas Masuk menyatakan bahwa jika variabel
Tabel IV.2 kecerdasan emosional (X1) dan minat
belajar (X2) mengalami perubahan
atau dianggap nol, maka variabel
pemahaman akuntansi (Y) tetap
memiliki nilai sebesar 3.5302.
2. Koefisien regresi (b1) sebesar 0,221
menyatakan bahwa jika variabel
kecerdasan Emosional (X1)
mengalami penambahan satuan saja,
Dari data tabel diatas kuesioner yang diisi sementara variabel minat belajar (X2)
mahasiswa pagi lebih dominan dianggap konstan, maka variabel-
dimanajumlah responden berjumlah 51 variabel pemahaman akuntansi (Y)
mahasiswa dan mahasiswa kelas malam akan mengalami peningkatan nilai
berjumlah 35 mahasiswa. sebesar 22,1%
3. Koefisien regresi (b2) sebesar 0,657
4.3 Analisis Data dan Hasil Penelitian menyatakan bahwa jika variabel minat
4.3.1 Analisis Regressi Linear Berganda belajar (X2) mengalami penambahan
Analisis linier berganda berfungsi hanya satu, sementara variabel
untuk mengetahui arah dan pengaruh kecerdasan emosional dianggap
antara variabel yang diteliti, yaitu variabel konstan, maka variabel pemahaman
X1 dan X2 terhadap variabel Y, apakah akuntansi (Y) akan mengalami
masing-masing variabel X1 dan X2 peningkatan sebesar 65,7%.
berpengaruh positif atau negative variabel
Y. Hasil analisis linier berganda antara 4.3.2 Uji Hipotesis
variabel kecerdasan emosional dan minat 4.3.2.1 Uji Simultan
belajar terhadap pemahaman akuntansi Uji simultan dimaksudkan untuk mencari
dapat dilihat dari table dibawah ini: tahu hubungan antara variabel bebas dan
Tabel IV.8 terikat dengan cara menguji semua
Uji Regresi Linear Berganda variabel bebas (bersama) dengan variabel
terikat kriteria pengujiannya adalah:
Ho: β=0, artinya kecerdasan emosional
dan minat belajar tidak berpengaruh
singnifikan terhadap pemahaman
akuntansi di Universitas Medan Area.
Ho :β≠ 0, artinya artinya kecerdasan
emosional dan minat belajar berpengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan regresi singnifikan terhadap pemahaman
linier berganda dengan bantuan program akuntansi di Universitas Medan Area.
SPSS 21 pada tabel diatas diperoleh Kriteria pengujian hipotesisnya
koefisien regresi berganda untuk X1 = adalah :
0,221 dan X2 = 0,657 sedangkan konstanta a. Jika f hitung <f tabel maka Ho
regresi adalah 3.530 sehingga persamaan diterima, artinya kecerdasan
regresi linier berganda adalah: emosional dan minat belajar tidak
Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020
106
berpengaruh singnifikan terhadap
pemahaman akuntansi di Diketahui dari table diatas maka diperoleh
Universitas Medan Area. analisis sebagai berikut :
b. Jika f hitung > ftabel maka Ho a. Hasil t hitung pengaruh kecerdasan
ditolak, maka Ho diterima, artinya emosional (X1) sebesar 2.491
kecerdasan emosional dan minat sedangkan t tabel 1,989 maka nilai t
belajar berpengaruh singnifikan. hitung >t tabel, sementara nilai
signifikansi nya 0.015<0.05.
berdasarkan hasil tersebut maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti
kecerdasan emosional berpengaruh
terhadap pemahaman akuntansi di
Universitas Medan Area.
b. Hasil t hitung pengaruh minat belajar
Dari tabel diatas diatas terlihat f (X2) sebesar 8.373 sedangkan t tabel
hitung penelitian ini adalah 130.88, dan 1,989 maka nilai t hitung>t
nilai signifikannya adalah 0,000 tabel,sementara nilai signifikansi nya
bedasarkan uji kesalahan 2 pihak dengan 0.000<0.05. berdasarkan hasil tersebut
taraf kesalahan 5% diperoleh f hitung yaitu maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
3.105 (df-2 (86-2=84), dari hasil penelitian berarti minat belajar juga berpengaruh
yang sudah diolah didapat f hitung > f terhadap pemahaman akuntansi di
tabel (130.88 >3.105 ) artinya penelitian Universitas Medan Area.
ini menerima hipotesis bahwa secara
bersama sama pengaruh kecerdasan 4.3.2.2. Koefisien Determinasi (R2)
emosional dan minat belajar berpengaruh Pengujian koefisien determinasi
terhadap pemahaman akuntansi di dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
Universitas Medan Area, kemudian sumbangan atau kontribsui variabel
signifikan yaitu 0,000 lebih rendah dari kecerdasan emosional (X1) dan minat
0,05 artinya dalam penelitian ini pengaruh belajar (X2) terhadap pemahaman
kecerdasan emosional dan minat belajar akuntansi secara bersama-sama.
berpengaruh terhadap pemahaman Hasil perhitungan SPSS 21, diperoleh nilai
akuntansi di Universitas Medan Area. koefisien determinasi sebagai berikut :

4.3.3 Uji Parsial


Uji secara parsial atau uji t adalah
pengujian yang dilakuan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, secara parsial (sendiri-sendiri),
nilai nilai dari t hitung bisa dilihat dari
tabel dibawah ini. Dari tabel diatas, diperoleh nilai
koefisien determinasi (adjusted R Square)
Tabel . Uji Parsial sebesar 0.753 yang artinya adalah sebesar
75,3% variabel kecerdasan emosional dan
minat belajar dapat menjelaskan tingginya
pengaruh terhadap pemahamaan akuntansi.
Sementara sisa 24,7% dijelaskan oleh
variabel lain yaitu, kepercayaan diri dan
pemanfaatan teknologi yang tidak ditelit i
dalam penelitian ini.

Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020


107
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Kecerdasan Emosional
Berpengaruh secara parsial Dameria,2005, Pentingnya Pendidikan
terhadap pemahaman akuntansi di Kecerdasan Emosional.
Universitas Medan Area. www.ganeca.blogspirit.com.
b. Minat belajar berpengaruh secara Donald E. Kieso,J.J. (2016).Intermediate
parsial terhadap pemahaman Accounting 13th Ed. America:John
akuntansi di Universitas Medan Willey and sons, Inc hal.
Area. Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis
c. Kecerdasan emosional dan minat Multivariate dengan Program SPPS.
berlajar secara simultan Semarang. Badan Penerbit
Berpengaruh terhadap pemahaman Universitas Diponegoro.
akuntansi di Universitas Medan Hartini, Hawam Machrus, Dewi
Area. Retno Suminar, Seger Handoyo,
2001. Peran Pola Permainan Sosial
2. Saran Dalam Meningkatkan Kecerdasan
Saran yang dapat disampaikan Emosi Anak, Jurnal Penelitian
peneliti ialah: Bagi Universitas Medan Dinamika Sosial Vol. 2 No. 1 66-
Area Dalam penelitian yang saya lakukan 72
faktor kecerdasan emosional dan minat Goleman, Daniel. 1995. Emotional
belajar 2 hal yang saling berhubungan dan Intelligence. Jakarta. PT Gramedia
saling terkait dalam pemahaman akuntansi, Pustaka. 2000. Working With
maka jika ingin menciptakan sumber daya Emotional Intelligence. Jakarta. PT
manusia yang berkualitas nanti nya Gramedia Pustaka Utama
diharapkan agar mampu memacu minat Melandy, Rissyo dan Nurna Aziza.
belajar mahasiswa. Walaupun memiliki 2006. Pengaruh Kecerdasan
kecerdasar emosional yang tinggi namun Emosional terhadap Tingkat
tidak di imbangin dengan minat belajar Pemahaman Akuntansi,
yang tinggu pula makan kecerdasan Kepercayaan Diri sebagai Variabel
yang dimiliki mahasiswa tersbut akan sia – Pemoderasi. Jurnal Ilmiah.
sia. Dengan memanfaatkan Simposium Nasional Akuntansi 9
teknologi di era sekarang mungkin akan Padang.
meningkatkan minat belajar para Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
mahasiswa nantinya. faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Suwardjono, (2005). Teori akuntansi
: Perekayasaaan Pelaporan
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Keuangan, Edisi ketiga. Yogyakarta:
Jakarta: Rineka Cipta BPFE. fatkhan.web.id/pengertian-
Rissyo Melandy Rm. 2006. Pengaruh minat- belajar/diakses pada
Kecerdasa Emosional Terhadap Tingkat November 12,2019 jam 22.01
Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan
Diri Sebagai Variabel Pemoderasi.
Simposium Nasional akuntansi IX
Padang
Cooper, R, Kdan A. Sawaf, 2002.
Executive EQ; Kecerdasan Emosi
Dalam Kepemimpinan dan Organisasi,
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jurnal Mutiara Akuntansi Volume 5 No. 2 Tahun 2020
108

Anda mungkin juga menyukai