4.
Numerical scale
2
Tidak
Mungkin
3
4
Tidak
Mungkin
Berpendap
at
s2 dalam 18 bulan ke depan _______
5
Sangat
Mungkin
3
Cukup
berminat
tesis dengan
4
Sangat
berminat
metode penelitian
Likert scale
Skala Likert didesain untuk menentukan seberapa kuat subyek setuju atau tidak
setuju dengan pernyataan pada dalam 5 titik skala yaitu :
Sangat
tidak Tidak setuju
Tidak
Setuju
Sangat setju
setuju
menyatakan
setuju
atau
tidak setuju
1
2
3
4
5
Analisa respon pada skala Likert dapat dianalisa per item dan dapat jugaq
menjumlahkan keseluruhan nomor yang dipilih oleh seorang responden. Dengan
kata lain skala Likert adalah Skala penjumlahan. Ada dua pendapat, pendapat
pertama Skala Likert menggunakan skala ordinal, sedangkan yang satunya
menggunakan skala interval. Tapi biasanya skala likert menggunakan skala
interval.
Contoh:
1 2 3
1 2 3
45
1 2 3
5.
6.
Staple scale
Skala staple adalah skala interval yang tidak memiliki titik nol absolute dimana
secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang
dipelajari. Contoh:
Nyatakan bagaimana Anda menilai kemampuan supervisor Anda terkait dengan
setiap karakteristik yang disebutkan di bawah ini, dengan melingkari nomor
yang tepat.
+3
+2
+1
Mengadopsi Teknologi
Modern
-1
-2
-3
7.
+3
+2
+1
Inovasi Produk
-1
-2
-3
+3
+2
+1
Ketrampilan antar
Pribadi
-1
-2
-3
8.
9.
Consensus scale
Skala pemilihan item tertentu berdasarkan relevansinya dengan konsep tertentu
berdasarkan konsesus oleh para juri dan setelah diuji validitas dan
realibilitasnya.
Contoh:
Thurstone Equal Appearing Interval Scale.
Sebuah konsep diukur dengan suatu proses rumit yang melibatkan sebuah panel
juri. Menggunakan setumpuk kartu yang mengandung beberapa deskripsi
konsep, panel juri memberikan masukan untuk menunjukkan seberapa dekat
pernyataan tertentu dengan konsep yang diteliti, lalu dibuat berdasarkan
consensus yang tercapai.
Other Scale
Multidimensional scale adalah penskalaan objek, subyek atau kedua-duanya
secara visual dan dilakukan analisis gabungan (conjoint) sehingga memberikan
gambar visual hubungan yang ada di antara dimensi sebuah konsep.
Ranking Scale
Digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau antara lebih objek atau
item (bersifat ordinal). Namun, ranking tersebut tidak memberikan petunjuk
definitif untuk jawaban yang dicari.
Contoh:
Ada 4 lini produk, manajer mencari informasi yang akan membantu memutuskan
produk yang sesuai harus mendapatkan perhatian yang besar.
Asumsikan:
35% responden memilih produk 1.
25% of responden memilih produk 2.
20% dari responden memilih produk 3.
20% dari responden memilih produk 4.
100%
Manajer tidak dapat menyimpulkan bahwa produk pertama adalah yang paling
disukai.
Mengapa?
Karena 65% dari responden tidak memilih produk tersebut. Kita harus
3. Comparative Scale
Memberikan standar (benchmark) atau poin referensi untuk menilai sikap
terhadap objek,kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti. Contoh:
Dalam situasi perekonomian saat ini yang tidak menentu, dibandingkan saham,
seberapa bergunakan untuk berinvestasi dalam deposito?
Lebih berguna Hampir Sama
Kurang Berguna
1
2
3
4
5
Internasional dimensions of Scaling
Setiap negara bereaksi berbeda terhadap masalah penskalaan. Skala 5 titik atau 7
titik tidak banyak membuat perbedaan di USA, tapi dapat berbeda jika subjek
berasal dari negara lain (Sekaran dan Martin, 1992).
Penelitian menunjukkan peneliti dari berbagai negara cenderung menggunakan
skala rating ekstrim (contoh 1 dan 5 atau 1 dan 7) dan merespon sesuai cara sosial
yang diinginkan (De Jong, 2006).
Kesimpulannya analisis dan interprestasi data yang dikumpulkan di berbagai
negara sangat menantang.
Goodness of measurement / Ketepatan Pengukuran
Setelah mendefinisikan variabel secara operasional, menerapkan teknik penskalaan
yang berbeda, selanjutnya penting untuk memastikan instrumen yang dibuat untuk
mengukur konsep adalah benar-benar akurat mengukur variabel, dan secara
nyata/logis mengukur konsep tersebut, yaitu dengan cara:
1. Menganalisis item terhadap respon terhadap pertanyaan yang mengungkap
variabel (Analysis Item)
Gambar 1
1. Item analysis
Dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrument memang seharusnya
berada dalam instrumen atau tidak.
Mean antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah diuji untuk
menemukan perbedaan signifikan melalui nilai t(uji t). Item dengan nilai t tinggi
dimasukkan ke dalam instrument.
2. Validity
Validitas ada 3, yaitu:
Validitas internal tentang otentisitas hubungan sebab dan akibat
Validitas eksternal tentang generalisasi untuk lingkungan ekstenal.
Validitas dari instrumen pengukuran yang akan dibahas di bawah ini.
Validitas adalah keyakinan secara logis bahwa kita benar-benar mengukur
konsep yang telah direncanakan dan bukan sesuatu yang lain. Validitas
digunakan untuk menguji seberapa baik instrumen yang dibuat untuk mengukur
konsep sesuatu yang ingin diukur.
Uji validitas instrumen pengukuran ada 3, yaitu :
2.1.
Validitas Isi (content validity)
Memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yang
memadai dan mwakili yang mengungkap konsep (fungsi seberapa baik
dimensi dan elemen sebuah konsep telah digambarkan).
2.2.
Validitas berdasar kriteria (criterion-relaten validity)
Terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria yang
diharapkan diprediksi.
2.2.1. Validitas konkuren (concurrent validity)
Dihasilkan jika skala membedakan individu yang diketahui berbeda, yaitu,
mereka harus menghasilkan skor yang berbeda pada instrument pada
contoh sebagai berikut:
Ukuran etika kerja disusun dan diberikan kepada sekelompok penerima
santunan. Nilai etika kerja tinggi tidak ingin bergantung pada santunan
dan berhasrat untuk memiliki kerjaan. Nilai etika kerja rendah dengan
mengeksploitasi kesempatan untuk hidup dengan santunan selama
mungkin, menganggap kerja membosankan. Apabila kedua orang tersebut
memiliki sjor skala etika kerja yang sama, maka tes tersebut tidak akan
menjadi pengukuran etika kerja.
2.2.2. Validitas prediktif (predictive validity)
Menunjukkan kemampuan instrument pengukuran untuk membedakan
orang dengan referensi pada suatu kriteria masa depan. Contoh:
tes bakat pada waktu rekrutmen memprediksi jika memiliki skor tinggi
menjadi pekerja yang baik, begitu sebaliknya.
2.3.
Validitas konsep (construct validity)
Menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran
cocok dengan teori yang mendasari desain tes.
2.3.1 Validitas konvergen (convergent validity)
terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua instrumen berbeda yang
mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi tinggi.
2.3.2 Validitas diskriminan (discriminant validity)
Terpenuhi jika, berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak berkorelasi,
dan skor yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris
membuktikan hal tersebut.
Gambar 2
Reliabilitas/Keandalan
Keandalan
(realibility) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dank arena itu
menjamin pengukuran yang kosisten lintas waktu dan lintas beragam item
dalam instrumen.
3.1 Stabilitas Pengukuran (Stability of measures)
Kemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu.
3.1.1 Keandalan Tes ulang (Test-retest reliability)
Koefisien keandalan yang diperoleh dengan pengulangan ukuran yang
sama (kuisoner sama) dengan responden yang sama pada kesempatan
kedua. Semakin tinggi koefisien tersebut, semakin baik keandalan tes
ulang.
3.1.2 Keandalan bentuk Paralel (Parallel-form reliability)