Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH INTEGRITAS

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS


MATA KULIAH ETIKA PROFESI AKUNTAN

Dosen : Atika Lusi Tania, S.E,M.Acc.,Ak

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

ARIF NURMUNTOHA (1704020004)


EKA MARDIANA (1704020008)
ISLAMINDIAH DWI ZULIANTI (1704020013)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO

TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha

panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami

bisa selesaikan makalah mengenai “INTEGRITAS”.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan

pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari

kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah

ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi mafaat

ataupun inpirasi pada pembaca.

Metro, 02 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................ 4

B. Rumusan masalah .................................................................. 5

C. Tujuan .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INTEGRITAS .............................................. 6

B. FUNGSI INTEGRITAS .......................................................... 7

C. TUJUAN INTEGRITAS ........................................................ 7

D. MANFAAT INTEGRITAS..................................................... 7

E. CIRI – CIRI PRIBADI YANG MEMILIKI INTEGRITAS ... 8

F. PENTINGNYA INTEGRITAS ............................................... 8

G. INTEGRITAS DAN KREDIBILITAS ................................... 9

H. KOMITMEN ........................................................................... 10

I. CONTOH KASUS .................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 19

B. Saran ...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang integritas berarti berbicara tentang konsistensi antara
dua hal, yaitu pikiran dan tindakan, dalam bentuk pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan etis melibatkan proses penalaran etis
yang di dalamnya mengolaborasi kesadaran moral dan kemampuan
moral kognitif seseorang yang pada akhirnya diwujudkan di dalam proses
tindakan sebagai bentuk implementasi keputusan yang diambil. Kesulitan
analisa integritas dengan hanya menekankan perilaku etis adalah karena
meski tindakan etis yang dilakukan sama, tindakan etis itu dapat dilandasi
oleh motif-motif yang berbeda. Hal ini terkait dengan proses pengambilan
keputusan etis yang di dalamnya kemampuan moral kognitif berperan.
Menggunakan pendekatan teori perkembangan moral kognitif, integritas
harus dimaknai sebagai loyalitas kepada prinsip dan nilai moral
universal, dan bukan kepada prinsip dan nilai moral yang dipegang
pada taraf individu, organisasi, ataupun masyarakat. Hal ini menjadikan
integritas suatu hal yang relatif tergantung pada lingkup peran seseorang.
Hal ini disebabkan karena konsep ini menekankan integritas sebagai
kesesuaian tindakan seseorang dengan prinsip atau nilai tertentu yang
dipilihnya.
Seorang yang memiliki integritas bisa menjalankan sesuatu dengan baik,
memperbaiki kesalahan dan mampu mengubah dirinya. Upaya pengenalan
diri sendiri perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kehidupan. Seorang
yang tidak mengetahui kondisi kehidupannya dan kemampuannya tidak akan
mungkin bisa mengubah hidupnya sendiri, tidak akan pula dapat mengubah
orang lain. Jika seseorang tidak memiliki integritas, maka yang ada dalam
dirinya hanya kebimbangan dan rasa tidak percaya diri. Meskipun tidak ada
orang yang sempurna dalam hidup ini, namun seseorang harus berusaha
untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Jika kita menilik kembali arti
integritas di dalam kamus, kita akan menemukan bahwa integritas juga

4
merupakan misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang.
Integritas diharapkan untuk menimbulkan tujuan bersama untuk mencapai
hal-hal yang dicita-citakan. Tanpa adanya integritas maka orang akan malas
melakukan apa yang menjadi tugasnya karena mereka melakukan semua hal
karena terpaksa, bukan keluar dari nurani mereka.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan integritas?
2. Apa saja fungsi integritas?
3. Bagaimana tujuan integritas?
4. Apa manfaat integritas?
5. Bagaimana cirri-ciri integritas?
6. Bagaimana pentingnya integritas?
7. Bagaimana peran integritas sebagai loyalitas?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu integritas.
2. Untuk mengetahui fungsi integritas.
3. Untuk mengetahui tujuan integritas.
4. Untuk mengetahui manfaat integritas.
5. Untuk mengetahui cirri-ciri integritas.
6. Untuk mengetahui pentingnya integritas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Integritas
Integritas juga telah didefinisikan dengan menekankan konsistensi
moral, keutuhan pribadi, atau kejujuran (di dalam bahasan akademik
misalnya). Hal yang sama juga dilakukan oleh Butler dan Cantrell yang
mengartikan integritas sebagai reputasi dapat dipercaya dan jujur dari
seseorang untuk menjelaskan istilah “kepercayaan” di dalam konteks
organisasi. Integritas juga ditempatkan sebagai sebagai inti etika
keutamaan yang digagas oleh Solomon (1992) dengan menyebut
integritas tidak hanya tentang otonomi individu dan kebersamaan, tetapi
juga loyalitas, keserasian, kerjasama, dan dapat dipercaya.
Integer (latin) : utuh atau lengkap à Integrity/Integritas. Integritas adalah
rasa suasana kebatinan dan keutuhan yang berasal dari kualitas seperti
kejujuran dan konsistensi karakter. Integritas adalah adalah konsistensi dan
keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan. Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi
antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Integritas diartikan sebagai
kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang.1
Integritas menjadi tiga kunci yang dapat diamati yakni menunjukkan
kejujuran, memenuhi komitmen, dan berperilaku secara konsisten (Andreas
Harefa). Ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan
perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang
yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan
penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.

1
Hendy Cloud, “Integritas”, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), hal.28

6
B. Fungsi Integritas
Fungsi dari integritas antara lain yaitu:
1. Cognitive functions of integrity
Yang mencakup kecerdasan moral dan self insight. Sedangkan self insight
itu sendiri mencakup self knowledge dan self reflection. Artinya, integritas
fungsinya memelihara moral dan akhlak seseosran yang selanjutnya
mendorong dia untuk mempunyai pengetahuan yang luas.
2. Affective functions of integrity
Yang mencakup conscience dan self regard. Dalam konteks ini integritas
fungsinya memelihara nurani seseorang supaya tetap hanif sebagai seorang
hamba agar jelas perbedaan diantara dirinya dengan hewan. Seba secara
biologis manusian dan hewan, sama-sama memiliki hepar “hati”, tetapi
hewan tidak mempunyai qalb, sesuatu yang ada di diri setiap manusia.

C. Tujuan Integritas
Tujuan dari integritas adalah sebagai berikut:
a. Integritas adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau
kesuksesan
b. Integritas menjadikan manusia bisa memimpin dan dipimpin
c. Integritas membuat lahirny kepercayaan
d. Integritas bisa melahirkan prestasi2

D. Manfaat Integritas
Manfaat dari integrtias adalah:
1. Manfaat Secara Fisik
Diri kita akan merasa fit, sehat dan bugar. Kita setiap saat merasa siap
melaksanaan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari
2. Manfaat Secara Intelektual
Dengan mental dan pengetahuan kita bisa memaksimalkan kemampuan
otak kita

2
Haryatmoko, “Etika Publik”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), hal.72

7
3. Manfaat Secara Emosional
Diri menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas
tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja
4. Manfaat Secara Spiritual
Membuat diri seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai segala
sesuatu termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang
menyenangkan atau yang tidak membuat senang seperti keberhasilan,
kegagalan, dan penderitaan.
5. Manfaat Secara Sosial
Kita akan mampu membuat berkembang suatu hubungan baik satu sama
lainya dalam lingkungan masyarakat, bisa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas atau kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja
sama yang baik, mempunyai kepekaan hati dan perasaan untuk selalu
memberi tempat untuk orang lain di dalam hati kita.

E. Ciri-Ciri Pribadi Yang Memiliki Integritas


Ciri-ciri seseorang yang memiliki integritas adalah sebagai berikut:
1. Apabila berjanji selalu menepati
2. Tidak plin plan dan taat asa
3. Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggung jawab
4. Satu kata satu perbuatan
5. Jujur dan terbuka
6. Menghargai waktu
7. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang telah diyakini
8. Dan lain sebagainya3

F. Pentingnya Integritas
Integritas penting bagi perkembangan seseorang “Tanpa integritas,
motivasi itu berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas tidak berdaya; tanpa
kapasitas, pemahaman terbatas; tanpa pemahaman, pengetahuan tidak ada
artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman itu buta. Pengalaman mudah

3
Ismantoro Dwi Yuwono, “Memahami Berbagai Etika Profesi dan pekerjaan”, (Yogyakarta:
Medpress Digital), hal.217

8
diberikan dan digunakan dengan cepat oleh orang-orang dengan semua
kualitas lainnya.” (Anonim)
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa integritas adalah hal terpenting
dalam kehidupan seseorang secara menyeluruh. Ketika kita mencari
karakteristik tentang bagaimana cara membangun kehidupan pribadi, maka
urutannya dimulai dari;

1. Integritas
2. Motivasi
3. Kapasitas
4. Pengetahuan
5. Pengalaman

Berikut ini adalah penjelasang mengapa integritas begitu penting dalam


kehidupan setiap orang:

1. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan setiap orang karena individu
yang berintegritas merupakan pribadi yang konsisten dalam menjalankan
nilai-nilai dan norma yang berlaku.
2. Integritas seseorang akan menentukan dirinya bisa dipimpin dan bisa
menjadi pemimpin karena hanya individu berintegritas yang memiliki
kepribadian berkualitas dan mampu belajar dari orang lain.
3. Integritas seseorang akan menentukan seberapa besar dirinya layak
dipercaya oleh orang lain karena tindakannya yang konsisten.
4. Integritas akan menghasilkan reputasi dan prestasi bagi seseorang karena
mereka berpikir, berkata, dan bertindak secara konsisten.

G. INTEGRITAS DAN KREDIBILITAS

Sebenarnya kedua istilah ini memiliki kesamaan yaitu bahwa keduanya


menjadi sumber terbentuknya “trust” (kepercayaan) bagi pemimpin. Bedanya
kalau kredibilitas lebih menyangkut “head” (otak) yaitu kemampuan olah
pikir yang mencakup antara lain intelegensia, keterampilan, kompetensi (hard
skill). Sedangkan integritas lebih menyangkut “heart” (hati) yaitu kemampuan

9
olah nurani yang mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dan
sebagainya. Kredibilitas terbangun melalui dua unsur yang sangat penting
yaitu kapabilitas (kompetensi) dan pengalaman. Akan sulit rasanya jika
seorang pemimpin tidak memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang yang
ia pimpin. Sementara itu integritas dibangun melalui tiga unsur penting yaitu
nilai-nilai yang dianut oleh Si Pemimpin (values), konsistensi, dan komitmen.
Nilai-nilai merupakan pegangan dari si pemimpin dalam bertindak. Intergritas
ini akan semakin kokoh jika si pemimpin memiliki konsistensi antara apa
yang diucapkan dengan apa yang dilakukan (walk the talk) dan memiliki
komitmen terhadapnya. Bila tidak memiliki integritas, kita akan kehilangan
kredibilitas karena orang lain akan menjauhi kita untuk menghindari
kekecewaan. 4

H. KOMITMEN
Komitmen menurut Kamus Bahasa Indonesia: adalah suatu janji pada
diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tanggungjawab
tindakan kita melakukan, menjalankan, memasukkan, mengerjakan.
Komitmen dalam keseharian diungkapkan dalam perkataan yang menyatakan
sebuah kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Komitmen mengandung unsur
kontinuitas. Artinya kita bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya
pada saat ini, tetapi berkelanjutan dan secara terus menerus sampai selesai.
Komitmen itu dimulai dengan kata, dan mewujudkannya dengan menjalankan
kata tersebut. Hal ini merupakan tantangan bagi kita yang membuat
komitmen. Jadilah “walk the talk”, melakukan apa yang Anda katakan.
Pastikan Anda tidak menjanjikan sesuatu yang Anda sudah tahu pasti tidak
mungkin dapat tepati. Orang sejati selalu menepati apapun yang
diucapkannya. Inilah awal mula munculnya rasa percaya pada diri sendiri dan
dari orang lain.

4
Sony Keraf. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998 h.67

10
I. CONTOH KASUS

1. Sembilan KAP yang dianggap melakukan koalisi dengan kliennya

Jakarta, 19 April 2001. Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak


kepolisian mengusut Sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan
laporan Badan Pengawas Keuangan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi
dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahum 1995 – 1997.
Koordinator ICW Teten Masduki kepada wartawan di Jakarta, Kamis,
mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, Sembilan dari sepuluh KAP
yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak
melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit. Hasil audit tersebut
ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas
bank – bank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank – bank yang
dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999.
Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU &
R, RY , S & S, SD &R, dan RBT & R. “Dengan kata lain, kesembilan KAP
itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor
akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannnya
sehingga memberikan laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya.
Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan memberikan laporan kepada pihak
kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya tindak kriminal
yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan.
ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekedar “human error” atau
kesalahan dalam penulisan laporan keungan yang tidak disengaja, tetapi
kemungkinan ada berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang coba
ditutupi dengan melakukan rekayasa akuntansi. Teten juga menyayangkan
Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan administratif meskipun
pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW
mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan
sembilan KAP itu tidak ringan. “Kami mencurigai. Kesembilan KAP itu telah
melanggar standar audit sehingga menghasilkan laporan yang menyesatkan
masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank tersebut sehat ternyata
dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita

11
mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan
misalnya mencabut izin kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Teten,
ICW juga sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada
Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta
supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode
etik profesi akuntan.

ANALISA:

Dalam kasus diatas, akuntan yang bersangkutan banyak melanggar kode etik
profesi akuntan.

 Kode etik pertama yang dilanggar yaitu prinsip pertama tentang


tanggung jawab profesi. Prinsip tanggung jawab profesi ini
mengandung makna bahwa akuntan sebagai pemberi jasa professional
memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa mereka
termasuk masyarakat dan juga pemegang saham.
Dalam kasus ini, dengan menerbitkan laporan palsu, maka akuntan
telah menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada
mereka selaku orang yang dianggap dapat dipercaya dalam penyajian
laporan keuangan.
 Kode etik kedua yang dilanggar yaitu prinsip kepentingan publik.
Prinsip kepentingan publik adalah setiap anggota berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
Dalam kasus ini, para akuntan dianggap telah menghianati
kepercayaan publik dengan penyajian laporan keuangan yang
direkayasa.
 Kode etik yang ketiga yang dilanggar yaitu prinsip integritas
Prinsip integritas yaitu untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya, dengan integritas setinggi mungkin. Dalam kasus ini,

12
sembilan KAP tersebut tidak bersikap jujur dan berterus terang kepada
masyarakat umum dengan melakukan koalisi dengan kliennya.
 Kode etik keempat yang dilanggar yaitu prinsip objektifitas.
Prinsip objektifitas yaitu setiap anggota harus menjaga obyektifitasnya
dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya.
Dalam kasus ini, sembilan KAP dianggap tidak objektif dalam
menjalankan tugas. Mereka telah bertindak berat sebelah yaitu,
mengutamakan kepentingan klien dan mereka tidak dapat memberikan
penilaian yang adil, tidak memihak, serta bebas dari benturan
kepingan pihak lain.
2. Kredit Macet Rp 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat
Selasa, 18 Mei 2010 | 21:37 WIB
KOMPAS/ LUCKY PRANSISKA

AMBI, KOMPAS.com – Seorang akuntan publik yang membuat laporan


keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal
senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat
kasus korupsi dalam kredit macet.

Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan
korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang
otomotif tersebut.

Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang
terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya
diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi, terungkap ada
dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam
kasus ini.

Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi Biasa


Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan
Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI.

13
Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam
laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam
proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya.

“Ada empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak
masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI, sehingga menjadi
temuan dan kejanggalan pihak kejaksaan dalam mengungkap kasus kredit
macet tersebut,” tegas Fitri.

Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam


diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu
sebagai akuntan publik dalam kasus tersebut di Kejati Jambi.

Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI


saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan
tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang
diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik.

Tersangka Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak


penyidik Kejati Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap
kasus dengan adil dan menetapkan siapa saja yang juga terlibat dalam
kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus
korupsinya.

Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum
mau memberikan komentar banyak atas temuan keterangan hasil
konfrontir tersangka Effendi Syam dengan saksi Biasa Sitepu sebagai
akuntan publik tersebut.

Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu
terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan
kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden
Motor.

14
Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka,
pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan
pinjaman dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat
sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.

ANALISA: :
Ada delapan prinsip etika profesi akutansi, yaitu tanggung jawab profesi,
kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian
profesional, kerahasiaan, perilaku profesional dan standar teknis. Apabila
dugaan keterlibatan akuntan publik terhadap kasus korupsi dalam
mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari bank BRI cabang
Jambi tahun 2009 oleh perusahaan raden motor sehingga menyebabkan
kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pelanggaran etika
profesi akutansi yang dilanggar oleh akuntan publik, yaitu:

 Tanggung Jawab Profesi Akuntan publik tersebut tidak melakukan


tanggung jawab secara profesional dikarenakan akuntan publik tersebut
tidak menjalankan tugas profesinya dengan baik dalam hal pembuatan
laporan keungan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman
modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009,
sehingga menyebabkan kepercayaan masyarakat (raden motor) terhadap
akuntan publik hilang.
 Kepentingan Publik Akuntan Publik tersebut tidak menghormati
kepercayaan publik (raden motor) dikarenakan melakukan kesalahan
dalam laporan keuangan Perusahaan Raden Motor untuk mengajukan
pinjaman ke Bank BRI dengan tidak membuat laporan mengenai empat
kegiatan.
 Objektivitas Akuntan Publik tidak menjalankan prinsip Objektivitas
dengan cara melakukan tindak ketidakjujuran secara intelektual dengan
melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan
Raden Motor.

15
 Perilaku Profesional Akuntan Publik berperilaku tidak baik dengan
melakukan pembuatan laporan keuangan palsu sehingga menyebabkan
reputasi profesinya buruk dan dapat mendiskreditkan profesinya.
 Integritas Akuntan Publik tidak dapat mempertahankan integritasnya
sehingga terjadi benturan kepentingan (conflict of interest). Kepentingan
yang dimaksud adalah kepentingan publik dan kepentingan pribadi dari
akuntan publik itu.
 Standar Teknis Akuntan Publik tidak menjalankan etika/tugasnya sesuai
pada etika profesi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-
Komparatemen Akutan Publik (IAI-KAP) diantaranya etika tersebut
antara lain :
o Independensi, integritas, dan obyektivitas
o Standar umum dan prinsip akuntansi
o Tanggung jawab kepada klien
o Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
o Tanggung jawab dan praktik lain
3. Kasus Enron

Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah satu


perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun 1990an, Enron
sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang begitu besar dan memiliki
jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur
transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Kalau dilihat dari siklus
bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring
booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai energy
merchants: membeli natural gas dengan harga murah, kemudian dikonversi
dalam energi listrik, lalu dijual dengan mengambil profit yang lumayan dari
markup sale of power atau biasa disebut “spark spread“.

Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti Enron dan
Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan Enron perusahaan
energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut itu meninggalkan hutang hampir
sebesar US $ 31.2 milyar, karena salah strategi dan memanipulasi akuntansi

16
yang melibatkan profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur
Andersen. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public yang disebut
sebagai “The big five” yaitu (pricewaterhouse coopers, deloitte & touché,
KPMC, Ernest & Young dan Anderson) yang melakukan Audit terhadap
laporan keuangan Enron Corp. Laporan keuangan maupun akunting
perusahaan yang diaudit oleh perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur
Andersen, ternyata penuh dengan kecurangan (fraudulent) dan penyamaran
data serta syarat dengan pelanggaran etika profesi.

Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan kecurangan


yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat
(investor) sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal.
Kasus Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika jatuh sampai 25
%.

ANALISA :

Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan


kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari
masyarakat (investor) sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di
pasar modal. Kasus Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika
jatuh sampai 25 %. Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan
Enron, Arthur andersen, tidak berhasil melaporkan penyimpangan yang
terjadi dalam tubuh Enron. Di samping sebagai eksternal auditor, Arthur
andersen juga bertugas sebagai konsultan manajemen Enron. Besarnya
jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen menyebabkan KAP
tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya dengan klien mereka.

KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang


tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal. Walaupun penghancuran
dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini
dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen
hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan
Arthur Andersen pun ditutup. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku

17
tidak etis yang sangat bertentangan dengan good corporate governance
philosofy yang membahayakan terhadap business going cocern.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Integer (latin) : utuh atau lengkap à Integrity/Integritas. Integritas adalah


rasa suasana kebatinan dan keutuhan yang berasal dari kualitas seperti
kejujuran dan konsistensi karakter. Integritas adalah adalah konsistensi dan
keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan. Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi
antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Integritas diartikan sebagai
kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang.
Tujuan dari integritas adalah sebagai berikut:
a. Integritas adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau
kesuksesan
b. Integritas menjadikan manusia bisa memimpin dan dipimpin
c. Integritas membuat lahirny kepercayaan
d. Integritas bisa melahirkan prestasi
B. SARAN

Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga
yang dipimpin. Orang-orang menginginkan jaminan bahwa pemimpin mereka
dapat dipercaya jika mereka harus menjadi pengikut-pengikutnya. Mereka
merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan setiap
anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para
anggota timnya melakukan tugas tanggung-jawab mereka. Pemimpin dan
yang dipimpin sama-sama ingin mengetahui bahwa mereka akan menepati
janji-janjinya dan tidak pernah luntur dalam komitmennya. Orang yang hidup
dengan integritas tidak akan mau dan mampu untuk mematahkan kepercayaan
dari mereka yang menaruh kepercayaan kepada dirinya. Mereka senantiasa
memilih yang benar dan berpihak kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari
integritas seseorang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hendy Cloud, “Integritas”, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama),

Haryatmoko, “Etika Publik”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011)

Ismantoro Dwi Yuwono, “Memahami Berbagai Etika Profesi dan pekerjaan”,


(Yogyakarta: Medpress Digital),

Sony Keraf. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998

20

Anda mungkin juga menyukai