Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH UANG DAN KEBIJAKAN MONETER

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS


MAKALAH BANK DAN LKS

Dosen : Suryana Murcitaningrum, M.Si

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

ARIF NURMUNTOHA (1704020004)


BAGUS DARMAWAN (1704020033)
SHINTA KURNIA (1704020024)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha

panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami

bisa selesaikan makalah mengenai “Uang Dan Kebijakan Moneter”.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan

pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari

kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah

ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi mafaat

ataupun inpirasi pada pembaca.

Metro, 24 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................. 1

1.3 Batasan masalah ..................................................................... 1

1.4 Tujuan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Elastisitas ................................................................. 2

2.2 Elastisitas Permintaan ........................................................... 5

2.3 Elastisitas Penawaran ............................................................ 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................. 12

3.2 Saran ...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemasaran menuntut lebih dari sekedar pengembangan produk yang menarik,

menetapkan harga yang terjangkau, menyalurkan produk dan perusahaan harus

juga berkomunikasi dengan pelanggan dan apa yang dikomunikasikan jangan

sampai menimbulkan keraguan oleh masyarakat (konsumen). Promosi merupakan

salah satu dari empat elemen penting dari bauran pemaaran perusahaan. Alat-alat

promosi utama yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal serta

penjualan langsung masing-masing dan koordinasi yang efektif memerlukan

rumusan tujuan komunikasi yang cermat.

Sebagai sebuah elemen bauran pemasaran, gugus penjualan sangat efektif untuk

meraih tujuan pemasaran tertentu dan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

tertentu, misal : mencari konsumen baru, komunikasi penjualan, jasa,

pengumpulan informasi dan mengalokasi. Ada beberapa tahap dalam yang harus

dilakukan dalam melakukan promosi antara lain : menyusun komunikasi,

menentukan anggaran promosi, menentukan bauran promosi.

Salah satu komponen promosi yaitu periklanan mempunyai pengaruh

berkelanjutan yang berlangsung melalui periode sekarang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan

masalah dalam makalah ini seperti:

1. Apa pengertian periklanan sebagai alat promosi

2. Apa tujuan periklanan, menetapkan Anggaran

3. Apa pengertian promosi penjualan

4. Apa pengertian hubungan masyarakat

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam pembahasan kali ini kami membahas tentang periklanan,promosi

penjualan dan hubungan masyarakat.

1.4 TUJUAN

Berdasarkan rumusan asalah diatas tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian periklanan sebagai alat promosi

2. Mengetahui tujuan periklanan, menetapkan anggaran

3. Mengetahui pengertian promosi penjualan

4. Mengetahui pengertian hubungan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERIKLANAN

Sampai saat ini belum ada satu defenisi pun mengenai iklan yang dapat
memuaskan berbagai pihak dan yang mencakup semua aspek periklanan. Hal ini
disebabkan karena pemberian defenisi iklan oleh berbagai kalangan, tinjauannya
berbeda-beda. Menurut Etika Pariwara Indonesia, iklan ialah “pesan komunikasi
pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan
melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat.”1
Iklan adalah “segala bentuk pesan tentang suatu produk barang / jasa yang
disampaikan lewat suatu media, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat”. Dengan demikian, iklan merupakan
suatu alat komunikasi antara produsen/penjual dan para konsumen/pembeli.
Menurut Soehardi Sigit memberikan defenisi atau pengertian mengenai iklan
ditinjau dari cara penyajiannya, yakni sebagai berikut : “cara penyajian dengan
cetakan, tulisan, kata-kata dan gambar-gambar oleh suatu lembaga (perusahaan)
dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan
pemakaian, atau memperoleh jasa, dukungan serta pendapat-pendapat.”2
Menurut Kotler, periklanan didefenisikan sebagai “bentuk penyajian dan promosi
ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran”.3 Secara sederhana, iklan didefenisikan sebagai “pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu

1
Anonim, Etika Pariwara Indonesia, (Jakarta : Dewan Periklanan Indonesia (DPI)), hal.18.
2
Soerjono Wirjodiatmo, Konsepsi Marketting Modern dan Tempat Advertising di dalamnya,
(Jakarta : PPPI, 1977), hal. 50, dalam Jurnal Hukum (Juistheid), (Jakarta : Fakultas Hukum
Universitas Djuanda, 2003), hal 49
3
Philip Kotler dan A.B. Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. ( Jakarta : Salemba Empat,
1999), hal. 658

3
media”. Agar iklan memiliki perbedaan dengan pengumuman biasa, akan lebih
baik bila diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.
Menurut Tams Djajakusumah melihat bahwa iklan merupakan salah satu bentuk
publisistik. Secara lengkap dikemukakan sebagai berikut : “Iklan adalah salah satu
bentuk spesialisasi publisistik yang bertujuan untuk mempertemukan sesuatu
pihak yang menawarkan sesuatu dengan pihak lain yang membutuhkan”4
Keputusan Besar Dalam Periklanan
1. Menentukan Tujuan Iklan
Tujuan-tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, pemosisian pasar, dan bauran
pemasaran, banyak tujuan komunikasi dan penjualan khusus dapat
diserahkan pada iklan. Tujuan (atau sasaran) iklan adalah suatu tugas
komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh dengan
audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu.
a. Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan
pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang
sudah ada.
b. Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan,
preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.
c. Iklan pengingat dimaksudkan untuk merangsang pembelian
produk dan jasa kembali.
d. Iklan penguatan dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli
sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
2. Memutuskan Anggaran Iklan
Ada lima faktor khusus yang harus dipertimbangkan pada saat
menetapkan anggaran iklan:
1) Tahap dalam siklus hidup produk: Produk baru biasanya mendapat
anggaran iklan yang besar guna membangun kesadaran dan
mengupayakan pelanggan mencobanya.

4
Tams Djajakusumah, Periklanan, (Bandung : Armico, 1982), hal. 9 dalam Jurnal Hukum
(Juistheid), (Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Djuanda, 2003), hal 49.

4
2) Pangsa pasar dan basis konsumen: Merek berpangsa pasar tinggi
biasanya membutuhkan lebih sedikit pengeluaran iklan, dengan
hanya sekian persen dari penjualan, guna mempertahankan
pangsanya.
3) Persaingan dan gangguan: Dalam pasar yang memiliki sejumlah
besar pesaing dan pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus
diiklankan secara besar-besaran untuk didengar.
4) Frekuensi iklan: jumlah pengulangan yang diperlukan untuk
menyampaikan pesan merek tersebut kepada konsumen
mempunyai dampak penting terhadap anggaran iklan.
5) Daya substitusi produk: Merek-merek dalam kelas
komoditas(rokok,bir,minuman ringan) memerlukan iklan besar-
besaran untuk membangun citra yang berbeda.

3. Memilih Pesan Iklan


Pengiklan melewati empat tahap dalam mengembangkan suatu
strategi kreatif: pengajuan pesan, evaluasi dan pemilihan pesan,
pelaksanaan pesan, dan kajian tanggung jawab social.
a) Pengajuan gagasan
Para pelaku iklan telah mengajukan teori-teori yang
berbeda-beda untuk menciptakan pesan yang efektif,
perusahaan iklannya lebih suka menciptakan tokoh yang
mengungkapkan manfaat produk. Beberapa orang kreatif
menggunakan kerangka kerja deduktif untuk menghasilkan
pesan iklan. John Maloney mengusulkan salah satu
kerangka kerja, ia melihat pembeli mengharapkan salah satu
dari empat jenis imbalan dari suatu produk: Kepuasan
rasional, inderawi, social, atau ego.
b) Evaluasi dan pemilihan pesan
Iklan yang baik biasanya terfokus pada satu tawaran
penjualan inti, pengiklan harus melakukan riset pasar untuk

5
menentukan daya tarik mana yang paling berhasil bagi
pendengar sasarannya. Begitu daya tarik yang efektif
ditemukan, pengiklan tersebut seharusnya menyiapkan
rangkuman ide kreatif, lazimnya berisi dua halaman.
c) Pelaksanaan pesan
Dampak pesan tidak hanya bergantung pada apa
yang dikatakan, tetapi sering lebih penting pada bagaimana
hal itu dikatakan. Beberapa iklan ditujukan pada pemosisian
rasional dan lainnya pada pemosisian emosional.
Pemasangan iklan harus mengubah ide cemerlang menjadi
pelaksanaan iklan yang aktual yang dapat menangkap dan
mendapat perhatian dari masyarakat. Iklan-iklan Amerika
serikat biasanya menyajikan cirri atau manfaat eksplisit
yang dirancang untuk ditunjukan pada pikiran rasional:
“menjadikan pakaian lebih bersih,”menghasilkan kelegaan
lebih cepat.
4. Memilih Media Iklan
Langkah-langkah dalam memilih media ;
1. Memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak.
Jangkauan (reach) adalah presentase orang dalam
pasar sasaran yang melihat dan mendengar kampanye iklan
dalam periode waktu tertentu. Frekuensi adalah berapa kali
orang rata-rata dalam pasar sasaran melihat atau mendengar
pesan yang dimaksud. Dampak media ialah nilaio
kuantitatif dari penayangan pesan lewat media tertentu.
Pada umumnya, semakin luas jangkauan, frekuensi, dan
dampak media yang di inginkan maka pemasangan iklan
semakin besar anggarannya.
2. Memilih diantara tipe media utama.
Perencanaan media sasaran memperhatikan banyak
faktor ketika memilih media. Kebiasaan media dari

6
konsumen sasaran akan mempengaruhi pemilihan misalnya,
radio, televisi, dan internet merupakan jangkauan terbaik
untuk menjanhkau kalangann remaja.
3. Memilih wahana media spesifik.
Media spesifik dalam setiap jenis media umum,
seperti majalah, televisi, atau program radio.
4. Menetapkan waktu tayang.
Pemasangan iklan harus secara berkesinambungan
yang berarti menjadwalkan iklan dalam kurun waktu
tertentu. Gagasannya adalah mengiklankan dengan gencar
dalam dalam jangka waktu yang pendek untuk memupuk
kesadaran yang masih ada sampai pemasangan iklan
berikutnya. Akan tetapi, beberapa perencanaan media yakni
bahwa walaupun mencapai kesadaran minimal, iklan
meletup itu mengorbankan kedalaman komunikasi iklan.

2.2 PROMOSI PENJUALAN


Promosi penjualan terdiri dari intensif-intensif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu.
Dalam menciptakan program promosi penjualan, perusahaan pertama-tama
harus menetapkan tujuan promosi penjualan dan kemudian memilih alat
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

1. Tujuan Promosi penjualan


Promosi penjualan harus menciptakan promosi pemasaran bagi
produk, yang akan memperkuat posisi produk dan loyalitas produk, bukan
hanya mnciptakan penjualan jangka pendek saja, atau pengantian merek
secara temporer saja.

7
2. Memilih Alat promosi Penjualan
Alat promosi penjualan untuk konsumen dapat diidentifikasikan
beberapa dibawah ini:
 contoh produk adalah sedikit produk yang ditawarkan
kepada konsumen untuk di coba
 kupon adalah lembar yang memberi pembeli hak
penghematan ketika mereka membeli produk yang sudah di
tentukan. Kupon adalah sarana promosi yang memberikan
penghematan cents-off kepada konsumen bila menebusnya5
 Tawaran pengembalian uanag (rabat) adalah tawaran untuk
mengembalikan uang atas harga penjualan produk kepada
konsumen dengan syarat tertentu.
 Kemasan dengan harga poongan adalah potongan harga
yang ditandai oleh produser secara langsung pada label atau
kemasan.
 Bingkisan (premium) adalah barang yang ditawarkan secara
gratis atau dengan harga murah sebagai suatu intensif bagi
pembelian sebuah produk.
 Barang iklan khusus adalah baranag yang berguna yang
dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah
kepada konsumen.
 Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain atas
penggunaan reguler produk tertentu.
 Promosi dititik penjualan mencakup pameran dan
demonstrasi yang terjadi dititik pemebelian atau titik
penjualan.
 Kontens, undian berhadiah, dan permaian adalah kegiatan-
kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan

5
Periklanan Promosi jilid 2, Terence A. Shimp, 2000, Erlangga halmn 201

8
untuk memenangkan sesuatu hadiah dengan mengandalkan
nasib baik atau usaha tambahan.
Produk atau jasa juga butuh dukungan dari perantara. Yang dimaksud
perantara disini adalah pedagang grosir, distributor, agen, pengecer atau
makelar. Dukungan atau alat promosi ini berupa Diskon dan Tunjangan.
Pelanggan bisa disebut perantara jika mereka ikut merekomendasikan produk
karena puas telah menggunakan produk tersebut.
Langkah-langkah efektif promosi penjualan kepada para perantara
Contoh strategi promosi produknya adalah:
• Program “member get member” yang memberikan uang bagi
pelanggan apabila membawa konsumen lain.
• Memberikan penawaran harga yang bisa membuat distributor, agen,
pengecer atau sales lebih tinggi
.
2.3 KEHUMASAN
Kehumasan adalah fungsi komunikasi yang bertujuan untuk mencari
dan membangun hubungan baik dengan publik organisai, yaitu meliputi
konsumen, pemgang saham, pemerintah dan publik lain.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas
adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui
organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh
pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada
hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka6
Kehumasan harus ditempatkan sebagai fungsi penting dalam
memasarkan produk, khususnya bagi upaya mendukung kegiatan komunikasi
pemasaran yang lain seperti iklan, pomosi penjualan, dan penjualan pribadi.
Maka peran kehumasan adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan produk kepada perusahaan
2. Memperkenalkan produk kepada konsumen

6
Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung : Rosdakarya, hal 14

9
3. Mempengaruhi keputusan pemerintah
4. Memperbaiki citra perusahaan
5. Memberikan perhatian pada kegiatan oerusahaan dalam
pengembangan komunitas
A. Perencanaan dalam program kehumasan
Kampanye kehumasan biasanya akan melalui tiga tahap, yaitu
menentukan tujuan, eksekusi dan evaluasi. Dalam menentukan tujuan
pemasar perlu menentukan informasi apayang hendak disampaikan kepada
publik. Selanjutnya menentukan strategi kampanye yang terdiri dari
pernyataan tujuan, analisis situasi, menentukan target audien, pesan yang
akan disampaikan, dan program yang digunakan.

B. Aktivitas Kehumasan
Pemasar perlu memahami berbagai aktivitas kehumasan, yang
antara lain sebagaimana dibawah ini:
a. Siaran pers, yaitu laporan atau pemberitaan tentang even
tertentu yang disampaikan kepada media
b. Kehumasan internal, yaitu aktivitas kehumasan dengan
memberikan informasi mengenai tujuan, kesuksesan atau
even yang dilakukan organasasi kepada publik internal.
Contohnya beberapa organisasi dalam merancang logonya
melakukan pelibatan konsumen dimana dilakukan
kompetisi merancang logo, contoh lain adalah rubrik
konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telpon
c. Hubungan investor, yaitu menjalin hubungan kepada
investor perusahaan agar mereka mendapatkan informasi
yang bernilai tentang perusahaan.
d. Lobi, yaitu melakukan pendekatan kepada pihak
pemerintah atau pihak tertentu untuk menolak atau
mendorong dikeluarkannya peraturan tertentu yang
berguna bagi perusahaan

10
e. Menulis pidato, yaitu menulis pidato atau presentasi dari
pimpnan organisasi dan disampaikan kepada publik.
f. Identitas perusahaan, adalah menyediakan identitas
perusahaan baik logo, brosur, dan bahan lain yang
memeberikan citra positif perusahaan.
g. Hubungan media, yaitu menjain hubungan baik
denganmedia massa agar memperoleh memberiataan yang
baik tentang perusahaan.
h. Sponsorship yaitu aktifitas untuk mensponsori kegiatan
tertentu yang akan memberikan dampak publikasi atau
peningkatan citra perusahaan
i. Even khusus, yaitu membuat dan menyelenggarakan
kegiatan tertentu yang akan meningkatkan citra
perusahaan, seperti pameran dan seminar. Kegiatan
pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh
organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik.
Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk
memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat
atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran
untuk mengunjungi stand perusahaannya Hal ini
diharapkan pers dapat mengabadikan foto pejabat dengan
latar belakang stand pameran kita kemudian untuk
ditampilkan dalam media masa. Namun, seperti halnya
iklan, pameran juga memiliki implikasi yang buruk bagi
kehumasan. Yakni bila stand pameran yang dibangun
tidak mencermenkan wibawa perusahaan, penjaga stand
yang tidak mencerminkan budaya organisasi,bahan-bahan
pameran yang tidak mencerminkan kualitas produk,dan
sebagainya. Macnamara (1996: 154) menyatakan bahwa
special event adalah sebuah event yang biasanya
dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media yang

11
bermuara pada perhatian publik tentang perusahaan (atau
organisasi) atau produk perusahaan . Merancang acara
tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus
(special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat,
dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk
memengaruhi opini publik7

7
Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. PT. RajaGrafindo. Jakarta. 2005. Hal.13,14,18,232

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tiga alat utama dari promosi massal adalah iklan, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat. Ketiganya merupakan alat pemasaran massal, berbeda
dari penjualan perorangan yang menargetkan pembeli spesifik.
Periklanan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Promosi
penjualan, unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai
kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek yang
dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan
lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Hubungan masyakat adalah memupuk hubungan baik dengan masyarakat
di sekitar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan
untuk citra perusahaan. Perusahaan tersebut tidak harus hanya berhubungan
secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, melainkan juga
harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan.
Masyarakat public adalah kelompok yang memiliki kepentingan dalam atau
pengaruh terhadap kemampuan suatu perusahaan mancapai tujuannya saat ini
atau pada masa mendatang.

3.2 SARAN
Kehidupan sehari hari kita sebagai masyrakat dalam pemasaran
tidak bisa lepas dari promosi dan iklan. Sebagai masyarakat kita tidak boleh
buta pengetahuan terhadap periklanan di sekitar kita, agar kita dapat
membedakan antara iklan yang menipu dan iklan yang benar – benar dapat di
percaya. Khususnya di zaman yang serba modern ini banyak oknum – oknum
menyalahgunakan iklan untk mencapai keuntungan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Etika Pariwara Indonesia, (Jakarta : Dewan Periklanan Indonesia

(DPI)),

Soerjono Wirjodiatmo, Konsepsi Marketting Modern dan Tempat Advertising di

dalamnya, (Jakarta : PPPI, 1977), , dalam Jurnal Hukum (Juistheid), (Jakarta :

Fakultas Hukum Universitas Djuanda, 2003),

Philip Kotler dan A.B. Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. ( Jakarta :

Salemba Empat, 1999),

Tams Djajakusumah, Periklanan, (Bandung : Armico, 1982), hal. 9 dalam Jurnal

Hukum (Juistheid), (Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Djuanda, 2003),.

Periklanan Promosi jilid 2, Terence A. Shimp, 2000, Erlangga

Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007. Dasar-Dasar

Public Relations. Bandung : Rosdakarya,

Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. PT. RajaGrafindo. Jakarta. 2005.

14

Anda mungkin juga menyukai